Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

Penetapan Kadar Tablet Aspilet


Secara Titrasi Alkalimetri

Mata kuliah :
Kimia Farmasi II
Dosen Pengampu :
Drs.Hisran H,ME.,Apt

Dibuat Oleh :
KELOMPOK 2
Siti Musdalifah(PO71390190010)
Sarmyatun (PO71390190012)
Yohanes (PO71390190014)
Farahana Khairunnisa (PO71390190016)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN FARMASI
TAHUN 2020
Laporan Pratikum
Kimia Farmasi

I. Judul : Penetapam kadar asam salisilat dalam tablet aspilet dengan metode langsung
dan tidak langsung (asidi – alkalimetri)
II. Tujuan : 1. Mahasiswa dapat melakukkan pembakuan asam oksalat dan natrium
karbonat
2. Mahasiswa dapat melakukkan identifikasi kadar asam salisilat dalam tablet
Aspilet dengan menggunakan metode langsung dan tidak langsung
III. Dasar Teori
Asidi –alkalimetri (lebih dikenal sebagai titrasi asam – basa ) adalah teknik analisis
kimia berupa titrasi yang meyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa,
Alkali metri dan aside metri adalah jenis analisi volumetric yang menjadi reaksi khusus
menggunakan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi basa (alkali ). Asidi metri
kadang di eja asidometri , adalah konsep serupa yang merupakan analisi khusus
menggunakan titrasi asam-basa,tetapi untuk zat asam .
Aspilet adalah obit yang termasuk ke dalam golongan obit anti platelet ,obit ini
berfungsi untuk mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan di pembulih darah ,
Aspilet digunakan untuk mencegah penyakit tromboemboli dan kardiovaskular: stroke
iskemik
Proses penentuan konsentrasi larutan standar atau disebut dengan standarisasi atau
pembakuan .larutan standar adalah larutan yang diketahui konsentrasinya ,yang akan
digunakan pada analisi volumetri.
 MONOGRAFI
Asetosal (Acidum Acetylsalicylicum)
Pemerian : hablur tidak bewarna atau serbuk hablur putih tidak berbau atau
hampir tidak berbau ,rasa asam
Kelarutan : agak sukar larut dalam air ,mudah larut dalam etanol (95%), larut
dalam kloroform dan dalam eter
Identifikasi : a. Didihkan 200 mg dengan larutan natrium hidroksida 8% dengan
4 ml larutan natrium hidroksida 8% b/v selama 3 menit,
dinginkan. Tambahkan 5 ml sulfat encer ,terbentuk endapan
hablur putih asam salisilat ,saring ,gunakan filtrate untuk
identifikasi
b. Panaskan filtrat yang diperoleh pada uji identifikasi a dengan
etanol (95%) dan 2 ml asam sulfat terjadi bau etil asetat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik .
Khasiat : Analgetikum , Antipiretikum
Dosis Maksimum : sekali 1g sehari 8g

IV. Alat dan Bahan


 Alat
1. Timbangan digital 6. Batang pengaduk
2. Lumpang dan stemper 7. Neraca analitik
3. Beaker gelas 8. Pipet tetes
4. Gelas ukur 9. Pipet volume 10ml
5. Labu ukur 10. Erlenmeyer
 Bahan
1. Sampel tablet aspilet 5. Indikator PP
2. NaOH 0,1 N 6. Asam oksalat
3. HCL O,1 N 7. Air suling
4. Natrium karbonat

V. Prosedur kerja
1. Prosedur atau cara kerja perlakuan penetapan kadar
 Penetapan kadar aspilet (cara kerja ) secara tidak langsung:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang berat 1 tablet aspilet ,catat
3. Timbang 10 tablet aspilet , catat
4. Lalu, haluskan 10 tablet aspilet dengan lumpang
5. Masukkan ker beaker glass
6. Lalu tambahkan etanol secukupnya , aduk homogen
7. Saring menggunakan kertas saring masukkan ke labu ukur 100 ml , tambahkan
sampai batas tanda kalibrasi
8. Pipet 10 ml larutan yang sudah di buat tadi , masukkan ke erlemeyer
9. Panaskan
10. Tambahkan 3 tetes indicator pp dan lakukkan titrasi aspilet dengan HCL 0,1 N
,hingga warna merah menjadi hilang
11. Ulangi prosedur ini 2x setiap orang

 Penetapan kadar aspilet (cara kerja )secara langsung :


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang berat 1 tablet aspilet ,catat
3. Timbang 10 tablet aspilet , catat
4. Lalu, haluskan 10 tablet aspilet dengan lumpang
5. Masukkan ke beaker glass
6. Lalu tambahkan aquadest secukupnya , aduk homogen
7. Saring menggunakan kertas saring masukkan ke labu ukur 100 ml , tambahkan
aquadest sampai batas tanda kalibrasi
8. Pipet 10 ml larutan yang sudah di buat tadi , masukkan ke erlemeyer
,tambahakan etanol 10 ml dan air 30 ml
9. Tambahkan 3 tetes indikator pp dan lakukkan titrasi aspilet dengan NaOH 0,1
N ,hingga menjadi TAT warna pink muda
10. Ulangi prosedur ini 2x setiap orang

 Pembakuan Asam Oksalat (cara kerja ) :


1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang bahan sesuai kebutuhan (63 mg ) untuk /orang )
Untuk 4 orang = 63 x 4 =252 mg
3. Masukkan 252 mg kedalam beaker glass , tambahkan air secukupnya aduk
homogen
4. Saring menggunakan kertas saring , tambahkan air sampai tanda batas kalibrasi
5. Kocok larutan
6. Pipet larutan sampel 10 ml masukkan ke erlenmeyer lalu tambahkan 3 tetes
indicator PP
7. Titrasi larutan tersebut dengan Naoh 0,1 N
8. Lihat perubahan dan dokumentasikan

 Pemabakuan Natrium karbonat (cara kerja )


1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang bahan Na. karbonat sesuai kebutuhan 53 mg untuk 1 orang
Untuk 4 orang =53x4 =212 mg
3. Masukkan 212 mg kedalam beaker glass , tambahkan air secukupnya , lalu aduk
homogen
4. Saring menggunakan kertas saring , masukkan ke labu ukur 100 ml , lalu
tambahkan air sampai tanda batas kalibrasi , kocok larutan
5. Pipet 10 ml larutan sampel ,masukkan ke Erlenmeyer lalu tambahkan indicator
pp 3 tetes
6. Titrasi larutan tsb dengan HCL 0,1 N
7. Lihat perubahan dan dokumentasikan

VI. Data Pengamatan


Pembakuan NaOH:

Titrasi ke- Volume


NaOH 0,1 N
Titrasi 1 8,1
Titrasi 2 7,9
Rata- rata 8

Pembakuan HCL :
Titrasi Ke- Volume
HCL 0,1 N
Titrasi 1 10,
Titrasi 2 10,4

Rata-rata 10,2

Sampel
Cara tidak langsung
Titrasi Volume HCL 0,1 N
Titrasi 1 11,7
Titrasi 2 11
Titrasi 3 10,5
Rata - rata 11,06

Cara langsung
Titrasi Volume NaOH 0,1 N
Titrasi 1 5
Titrasi 2 5,5
Titrasi 3 5,7
Rata - rata 5,4

VII. Perhitungan
Berat 1 tablet Aspilet = 0,22 g = 220 gram
1 tablet mengandung 80 mg
Yang ditimbang untuk 1 kali titrasi
Satu kali titrasi 10 ml NaOH 0,1 m
Mol Naoh = 10 x 0,1 = 0,001 mol
1000
Persaman reaksi
HA + NaOH NaA + H2O
1 mol 1 mol
0,001 mol 0,001 mol
Aspilet (Mr: 180, 157)
Berat : 180,16 x 0,001 = 0,18 gram = 180 mg sekali titrasi
Molaritas NaOH hasil pembakuan
10 ml NaOH 0,1 N = 0,001 mol
½ x 0,001 = 0,0005 mol x mr NaOH
= 0,0005 x 126 = 0,063 gr (63 mg)
Jadi untuk 1x percobaan pembakuan Asam oksalat 63 mg
Asam Oksalat yang ditimbang = 63 mg = 0,0063 gram
Volume NaOH rata-rata 8 ml
Jumlah mol Asam Oksalat
63.10-3 = 0,5 x 10-3
126
2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O
2 mol 1 mol
1.10-3 0,5.10-3
Molaritas NaOH = 1000 x 1.10-3 = 0,125 M
8
Penetapan kadar
Volume NaOH hasil titrasi = 5,4 ml
Jumlah mol 5, 4 x 0,125 = 0,00067
1000
Aspirin + NaOH
1 mol 1 mol
0,00067 0,00067
Jadi berat aspilet = 0,00051 x Mr = 0,00067 x 180,16
= 0,1216 gram = 121,6 mg = 122 mg
Berat Aspilet dalam 10 ml yang dipipet 122
Aspilet yang ditimbang menjadi (Mr 180,16)
Jadi kadarnya = 122 x 100% = 67 %
180,16

Titrasi tidak langsung


Reaksi yang terjadi
Aspilet + NaOH (berlebih)
Mol NaOH yang ditambahkan
20 ml
Maka = 20 x 0,125 = 0,0025 mol
1000
Volume HCL yang di pakai sampel
Volume rata rata 11.06
 Pembakuan HCL
Na2C2O4 = 0,106 mg
Volume HCL rata rata = 10,2 ml
Mol Na2C2O4 = 106.10-3 = 1.10-3 mol
106
Persamaan reaksi
Na2C2O4 + 2HCL 2NaCL + H2CO3
1 mol 2 mol
2 x 1.10-3 = 2.10-3 mol
Molaritas HCL = 1000 x 2.10-3 = 0,2 M
10
Perhitungan Aspilet
Mol aspilet = mol NaOH – mol HCL
Mol NaOH = 20 x 0,125 = 0,0025 mol
1000
Mol HCL = 10 x 0,2= 0,002 mol
1000
Mol aspilet = 0,0025 – 0,002
= 0,0005 mol
Berat aspilet = 0,0005 x 180,157 = 90 g
Jadi aspilet yang ditimbang adalah 90 g
Jadi kadarnya = 90 x 100 % = 49%
180,16

VIII. Pembahasan
Asetosal atau asam asetil salisilat merupakan obat analgesik atau pereda rasa
sakit tanpa menyebabkan ketidak sadaran penggunanya. Asetosal bersifat asam sehingga
untuk menentukan kadarnya dapat dilakukan dengan titrasi asam basa. Titrasi asam basa
ini berdasarkan pada reaksi netralisasi antara aspirin dengan larutan baku yang bersifat
basa, yaitu natrium hidroksida.
Prosedur pertama pada percobaan ini yaitu preparasi sampel. Sampel yang
digunakan pada percobaan ini adalah obat aspilet. 10 tablet aspilet digerus hingga halus
untuk memperbesar luas permukaan obat agar lebih mudah berkontak dengan pelarut
Prosedur selanjutnya adalah pembuatan larutan baku primer asam oksalat. Larutan baku
primer merupakan larutan yang dapat digunakan untuk menentukan kadar suatu senyawa,
dimana larutan ini telah diketahui konsentrasinya dengan pasti. Prosedur selanjutnya
adalah pembuatan larutan baku sekunder natrium hidroksida. Larutan baku sekunder
adalah larutan baku yang konsentrasinya belum diketahui dengan pasti.
Jika NaOH dibakukan, lakukan titrasi sebanyak 3 kali dengan tujuan sebagai
control, pembanding dan pengoneksi sehingga mendapatkan data yang akurat dan
pertimbangan nilai presisi sebagai satu validasi metode.
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan, kadar asetosal yang diperoleh adalah
dengan titrasi langsung 67 dan secara tidak langsung%. Sedangkan menurut menurut
Depkes RI (1979), tablet asam salisilat mengandung tidak kurang dari 95% dan 105%
asam asetil salisilat dari jumlah yang tertera.
IX. Kesimpulan
 Metode titrasi alkalimetri yaitu menggunakan larutan standar basa (NaOH) untuk
menentukan asam (Aspilet). Titik akhir titrasi ditandai dengan terjadinya perubahan
warna yang konstan dari tidak berwarna menjadi merah muda menggunakan
indikator pp.
 Kadar asetosal yang terdapat di aspilet sebesar 67% dengan metode secara langsung
 Kadar Asetosal yang terdapat di aspilet sebesar 49% dengan metode tidak langsung

X. Link Video
https://drive.google.com/file/d/1DFhAAqF5BOGFK_PXmJ2_Qwx7NTuQTgWq/view?
usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai