Anda di halaman 1dari 10

Penetapan Kadar Zink Sulfat Secara Kompleksometri

Afifah Ambar Maharani, Andira Puput Ariyanti, Arsita Angraini Putri Ciawaty, Entita Ariani,
Intan Sulistyawati
1) STIKES Nasional Surakarta/S I Farmasi

Abstrak. Zink sulfat adalah mikronutrien yang digunakan sebagai obat tetes untuk mengatasi infeksi. Telah
dilakukan percobaan penetapan kada zink sulfat yang terkandung dalam tablet secara kompleksometri.
Bertujuan untuk mengetahui kadar zink sulfat yang terkandung dalam tablet secara kompleksometri.
Terbentuknya senyawa kompleks antara logam dan ligan yang termasuk zat pembentuk
kompleks,dilakukan dengan teknik titrasi kompleksometri. Na 2EDTA merupakan zat pembentuk yang
dipakai dan EBT merupakan indikator yang dipakai untuk proses titrasi kompleksometri. Didapat hasil
recoververy 157,75% dan didapat hasil akhir titrasi bewarna biru.
Kata kunci: Zink Sulfat, Titrasi, EBT, Na2EDTA

LATAR BELAKANG karbonik anhifdrase dan

Zink sulfat adalah mikronutrien yang karboksipeptidase.penelitian ini bertujuan

digunakan sebagai obat tetes untuk mengatasi untuk menetapkan kadar zink sulfat dalam

infeksi. dalam analisis suatu zat kimia tablet secara kompleksometri.Metode yang

digunakan berbagai macam metode, salah digunakan adalah titrasi kompleksometri dan

satunya digunakan untuk penetapan kadar jenis penelitian ini adalah penelitian

logam adalah kompleksometri. Metode ini eksperimen.

didasarkan atas pembentukan senyawa


METODE PENELITIAN
kompleks antara logam dengan zat pembentuk
Bahan dan Peralatan
kompleks (Na2EDTA). Kestabilan dari senyawa
A. Alat yang digunakan:
kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat
1. Timbangan
kation dan pH dari larutan,sehingga titrasi
2. Labu ukur 500 ml dan 100 ml
harus dilakukan pada pH tertentu . Seng
3. Pipet ukur
merupakan salah satu logam yang membentuk
4. Erlenmeyer
senyawa kompleks dimana penetapan kadar
5. Buret
seng menurut Farmakope Indoneesia edisi III
6. Statif dan klem
ditetapkan secara kompleksometri
7. Beaker glass
menggunakan dapar amonia amonium klorida
B. Bahan yang digunakan:
(pH 9-10). Peranan seng ternyata sangat luas
1. Dinatrium Etilendiomla tetraasetat
yang ada didalam tubuh yanhg pasti adalah
2. Zink Sulfat Heptahidrat
enzim enzim yang bersangkutan dalam semua
3. Amonium Hidroksida
jalur metabolisme utama seperti alkali
4. Amonium Klorida
fosfatase,alkohol dehidrogenase, insulin,
5. Natrium Hidroksida 1 N

1
6. Eriokram Black T (merck) E. Pembuatan Larutan Na2 EDTA
7. Natrium Klorida (merck) dengan ZnSO4.7H2O
8. Asam Nitrat ZnSO4.7H2O 0,05 m dipipet
9. Akuadest sebanyak 10 ml, dimasukkan ke
dalam Erlenmeyer, kemudian
Prosedur Penelitian ditambahkan 3 ml buffer salmiak
pH 10 dan 50 gram Indikator EBT.
A. Pembuatan larutan Na2 EDTA 0,05 m

Na2 EDTA ditimbang seksama


sebanyak 9,3 gram. Dititrasi dengan 3 kali
pengulangan dengan Na2 EDTA
hingga terjadi perubahan warna
Dilarutkan dengan aquadest dari merah anggur menjadi biru
dalam labu ukur 500 ml kemudian tua.
dihomogenkan, ditambah
aquadest ad tanda batas.
Dihitung konsentrasi Na2 EDTA
B. Pembuatan Larutan ZnSO4.7H2O
yang terpakai.
0,05 m

ZnSO4.7H2O 0,05 m ditimbang F. Persiapan Larutan Uji


seksama sebanyak 7,1885 gram. Sampel diambil 3 table, lalu
ditimbang dan digerus sampai
bercampur rata.
Dilarutkan dengan aquadest
dalam labu ukur 500 ml.
dihimogenkan, lalu ditambahkan
aquadest ad tanda batas. Ditimbang Kembali dengan jumlah
yang setara dengan 1 tablet.
C. Pembuatan Buffer Salmiak
(Campuran NH4Cl dan NH4OH)
Sampel dilarutkan dengan
NH4Cl ditimbang seksama
aquadest sampai larut, kemudian
sebanyak 7 gram.
larutan disaring ke dalam labu
ukur 100 ml, ditambahkan
aquadest ad tanda batas.
Dilarutkan dengan 30 ml NH4OH
dalam labu ukur 100 ml, kemudian
G. Penetapan Kadar Zink dalam Sampel
ditambahkan NH4OH ad tanda
batas. Larutan uji dipipet 20 ml,
dimasukkan dalam Erlenmeyer,
D. Indicator EBT ditambahkan 2 ml NaOH 1 N dan
50 mg indicator EBT.
EBT ditimbang seksama
sebanyak 7 gram.

Dititrasi dengan larutan baku Na2


Digerus halus, kemudian EDTA sampai terjadi perubahan
dicampurkan dengan 10 gram warna dari merah anggur menjadi
NaCl, lalu digerus ad menjadi biru tua. Titrasi dilakukan 2 kali
campuran serbuk halus. pengulangan.

2
HASIL DAN PEMBAHASAN = 0,7485 gram

Pembahasan ➢ % ZnSO4 etiket =


20 𝑚𝑔
x
299,4 𝑚𝑔
Pada praktikum kompleksometri yang 100% = 6,6% (B%)
dilakukan sebelum dilakukan penetapan kadar ➢ Penimbangan sebenarnya =
terlebih dahulu melakukan standarisasi larutan 0,7485 gram
Na2EDTA yang bertujuan untuk menentukan M ZnSO4 : Na 2 EDTA = 1 : 1
standar molaritas Na2EDTA karena M Na 2 EDTA = vol EDTA x m
perbandingan molaritas dengan ZnSO4 1
EDTA
banding 1. Setelah itu penetapan kadar zink
= 2,6 x 0,0256
sulfat dilakukan titrasi 2 kali, sebelum dititrasi
= 0,066
sampel dilarutkan dengan aquades kemudian
➢ % ZnSO4 =
ditambahkan indikator EBT pada titrasi 94,71mg
Replikasi 1 = 12, 65%
pertamaindikator EBT tidak ditambahkan 748,5 𝑚𝑔
sehingga dititrasi sebanyak apapun warna tidak
20 mg
akan berubah menjadi biru. Kemudian pada Replikasi 2 = 8,019%
249,4 𝑚𝑔
titrasi kedua titik akhir pada 2,6ml dan membuat
sampel berubah menjadi biru. Jadi indikator
Rata-rata ZnSO4
EBT yang merupakan indikator logam sangat
(12, 65% x 8,019%)/2 =
mempengaruhi titik akhir titrasi. Sehingga
51,061%
didapat kadar ZnSO4 dalam tablet experimen
adalah 12,65%, kadar ZnSo4 dalam tablet
%recovery =
sesuai etiket zink generik 20mg adalah 8,019%, 12.65 mg
dan recovery 157,75%. = 157,75%
8,019 𝑚𝑔

Data Hasil Tabel dan Gambar

Tabel 1. Volume EDTA dalam sampel

Tabel 2. Volume EDTA dalam sampel

A. Perhitungan sampel tablet zink sulfate


Tablet 1 = 0,3020 gram Gambar 1. Penimbangan sampel tablet

Tablet 2 = 0,2894 gram

Tablet 3 = 0,3069 gram

Total = 0,8983
0,8983
Rata-rata 3 tablet = = 0,2994
3
gram

50 𝑚𝑔 𝑥 0,2994 𝑔𝑟
X=
20 𝑚𝑔

3
Gambar 2. Penimbangan sampel sebuk Gambar 4. Hasil titrasi penetapan kadar zink
dalam sampel 1

Gambar 3. Hasil titrasi pembakuan larutan


Na2EDTA dengan ZnSO4.7H2O Gambar 5. Hasil titrasi penetapan kadar zink
dalam sampel 2

KESIMPULAN

Dapat disumpulkan bahwa mahasiswa


mampu melakukan titrasi kompleksometri
untuk menentukan kadar zink sulfat dalam
tablet ,titran yang digunakan adalah Na2EDTA
dan indikator yang digunakan adalah EBT. Dari
data hasil yang diperoleh pada sampel tablet
zink dapat disimpulkan bahwa nilai recovery
yang didapat yaitu sebanyak 157,75%. Kadar
tersebut melebihi dari rentang kadar recovery

4
yang sebenarnya yaitu antara 80-100%, hal
tersebut bisa terjadi karena kesalahan pada
saat pengukuran kadar. Dan didapat hasil akhir
titrasi bewarna biru

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi


III. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi


IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman. 2007.


Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.

LAMPIRAN

A. Afifah Ambar Maharani

5
B. Andira Puput Ariyanti

6
C. Arsita Anggraini Putri Ciawaty

7
D. Entita Ariani

8
E. Intan Sulistyawati

9
10

Anda mungkin juga menyukai