“KOMBINASI ANTIBIOTIKA”
Kelompok 1
S1 – 2 FA 3
Fakultas Farmasi
Universitas BhaktiKencana
Bandung
2021
MODUL KOMBINASI ANTIBIOTIKA
1. Tujuan
a. Kompetensi yang Dicapai :
Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pengujian secara in vitro
dengan mempertimbangkan aspek-aspek aseptis dan mengikuti tahapan
prosedur yang sesuai standar.
b. Tujuan Praktikum :
2. Prinsip
Bila dua obat diberikan secara bersama-sama, memungkinkan dapat terjadinya
interaksi yang dapat mempengaruhi mekanisme kerja obat itu sendiri, seperti
munculnya efek sinergis, aditif atau antagonis.
Alumunium Foil
Kapas Berlemak
Pinset Air Steril
Gelas Piala
Otoklav
Oven
Cawan petri. Pipet ukur
Jarum ose
Batang pengaduk
Vortex
Spektrofotometer.
Bahan :
Antibiotik Uji
Bakteri Uji Gram positif dan gram negatifMedia NA
dan NB
Air Steril
5. Prosedur kerja
Bagan Kerja :
Dilihat KHM untuk kloramfenikol dan tetrasiklin dari percobaan penentuan KHM atau
pustaka
Dilihat KHM untuk kloramfenikol dan tetrasiklin dari percobaan penentuan KHM atau
pustaka dapat
Variasi Konsentrasi :
Diteteskan masing-masmg pada cakram kertas steril yang diletakkan diatas medium
agar dengan perbandingan kombinasi seperti yang tertera diatas.
Dibiarkan 30 menit. Inkubasi 24 jam. inkubasi pada suhu 37 ℃ selama 24 jam untuk
bakteri
FKIa FKIb
FKI
A. 0,5 + 0,5 = 1 (Aditif)
B. 0,5 + 0,25 = 0,75 (Sinergis)
C. 0,5 + 0,125 = 0,675 (Sinergis)
D. 0,25 + 0,25 = 0,5 (Sinergis)
E. 0,25 + 0,25 = 0,5 (Sinergis)
F. 0,25 + 0,125 = 0,375 (Sinergis)
G. 0,125 + 0,5 = 0,675 (Sinergis)
H. 0,125 + 0,25 = 0,375 (Sinergis)
I. 0,125 + 0,125 = 0,250 (Sinergis)
Metode Pita Kertas
Hasil
A : Antagonis
B : Sinergis
C : Aditif
7. Diskusi dan pembahasan
Metode yang digunakan yaitu metode cakram kertas dan pita kertas. Tujuan
digunakan metode cakram kertas untuk mengukur diameter zona hambat yang
terbentuk pada permukaan agar dari berbagai konsentrasi antimikroba yang diuji
kemudian kombinasi yang terpilih dihitung indeks FKI (Fraksi Kumulatif Inhibisi)
secara kuantitatif. Metode ini memiliki kelebihan yaitu sederhana untuk dilakukan
dan dapat digunakan untuk melihat sensitivitas berbagai jenis mikroba terhadap
antimikroba pada konsentrasi tertentu. Kekurangan dari metode ini adalah senyawa
antimikroba yang akan diuji harus bersifat hidrofilik agar dapat berdifusi dengan
baik. Sedangkan metode pita kertas bertujuan untuk berdifusi dari pita ke medium
padat sehingga akan menghambat pertumbuhan mikroba berupa daerah benih yang
luasnya tergantung konsentrasi antimikroba, potensi, dan kepadatan mikroba.
Pada praktikum kali ini yaitu kombinasi antibiotik dimana antibiotik yang di
gunakan yaitu tetrasiklin dan kloramfenikol karena kombinasi antibiotika tetrasiklin
dan kloramfenikol yang masing- masing termasuk golongan bakteriostatik maka
dihasilkan efek aditif (tidak saling mempengaruhi) sama-sama menghambat
pertumbuhan bakeri. Dimana metode yang digunakan yaitu metode cakram kertas
dan pita kertas Tujuan digunakan metode cakram kertas untuk mengukur diameter
zona hambat yang terbentuk pada permukaan agar dari berbagai konsentrasi
antimikroba yang diuji kemudian kombinasi yang terpilih dihitung indeks FKI
(Fraksi Kumulatif Inhibisi) secara kuantitatif. Dimana dilakukan 9 kombinasi
antibiotik dengan didapatkan nilai FKI yang berbeda beda, dimana nilai FKI
digunakan dalam menentukan sifat kerja dari antibiotik apakah aditif
(FKI=1),sinergis (FKI <1, ataupun antagonis (FKI >1). Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kombinasi antibiotik tetrasiklin dan kloramfenikol menunjukan
hasil :
D. Mulyani, Y., Artauli, I. V., & Turnip, K. (2020, June). Antibacterial Activity
from Ethanol Extracts and Fractions of Family Asteraceae Leaf Against
Bacillus cereus and Vibrio cholera. In 2nd Bakti Tunas Husada-Health
Science International Conference (BTH-HSIC 2019) (pp. 303-307). Atlantis
Press.
E. Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat Edisi Kelima. Bandung:Penerbit ITB.
F. Sukmawati, I. K., Susilawati, E., & Putri, S. D. (2019). Antibacterial activity
of extracts and fractions of wood ear mushroom (Auricularia auricula).
Pharmaciana, 9(1), 157-166.
G. Gandjar, Indrawati, Wellyzar Sjamsuridzal dan Ariyanti Oetari, 2006.
Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia Jakarta. Ganiswara,
1995.
H. Farmakologi dan Terapan. Edisi IV. Bagian Farmakologi. Fakultas
Kedokteran. Universitas Indonesia. Jakarta.
I. Jawetz, E., et al. 1995. Mikrobiologi untuk Profesi kesehatan, Edisi 16. Alih
bahasa oleh Dr. H. Tonang. Jakarta: EG
J. Jawetz, Melnick, dan Adelberg‟ s. 2004. Mikrobiologi Kedokteran, Ed 23, Hal
233-235. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
K. Kavanagh, F. 1972. Analytical Microbiology. Vol II. New york and London:
AcademicPress. Hal 190-1
.