Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI SALURAN

CERNA, NUTRISI, GENIKOLOGI DAN ENDOKRIN


“PARAMETER OBESITAS”

Disusun oleh :

Kelompok 3
Tirana Delasni 211FF04024
Ella Fazila 211FF04026
Millata Auliyaa Eka Cahyono 211FF04028
Nurasyfa Syaumi Rismawati 211FF04029
Najmi Aulia Rahmi 211FF04030
Nabila Putri 211FF04031
Wulan Putri Dwiastuti 211FF04032
Heru Dwinugroho 211FF04033
Tasya Taufika 211FF04034
Shelfi Renita 211FF04035

PROGRAM STUDI SARJA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
1. TUJUAN...................................................................................................................................3
1.1 Kompetensi yang Dicapai.................................................................................................3
1.2 Tujuan Praktikum..............................................................................................................3
2. PRINSIP...................................................................................................................................3
2.1 Prinsip pemeriksaan kolesterol.........................................................................................3
2.2 Prinsip pemeriksaan trigliserida........................................................................................3
3. PENDAHULUAN ATAU DASAR TEORI............................................................................4
4. ALAT DAN BAHAN..............................................................................................................8
5. PROSEDUR KERJA................................................................................................................9
5.1 Pengukuran Kadar Kolesterol Total..................................................................................9
5.2 Pengukuran Kadar Trigliserida.......................................................................................10
6. DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

2
1. TUJUAN
1.1 Kompetensi yang Dicapai
Mahasiswa mampu menjelaskan organ yang terkait dalam obesitas, patofisiologi dan
mengklasifikasikan golongan obat obesitas, metode pengujian obesitas, parameter
pemeriksaan, pemilihan obat menjadi usulan terapi untuk kelainan nutrisi (obesitas),
pengolahan data dan penarikan kesimpulan
1.2 Tujuan Praktikum
Mengetahui peran organ dan keadaan organ yang berperan dalam obesitas. Melakukan dan
mengetahui parameter klinis dan non klinis obesitas

2. PRINSIP
Menentukan kondisi obesitas berdasarkan pengukuran parameter Lingkar Perut (LP) dan
Body Mass Index (BMI) dan mengukur parameter biokimia (kolesterol total dan
trigliserida).
2.1 Prinsip pemeriksaan kolesterol

Ester Kolesterol + H2O → kolesterol + Asam asam lemak

Kolesterol + O2 → Kolesterol + H2O2

2H2O2 + fenol + 4-aminoantipirin → quimoneimine + H2O2

Absorbansi warna diukur pada 500 nm

2.2 Prinsip pemeriksaan trigliserida

Trigliserida + H2O → gliserol + asam-asam lemak

Gliserol + ATP → Gliserol-3-phosphat + ADP

Gliserol-phosphat + O2 → dihidroksi-aseton-phosphat + H2O2

3
H2O + 4-aminofenazom + 4-chlorophenol → 4(p-benzokinon-monoimono)- fenazom +
4H2O + HCl

3. PENDAHULUAN ATAU DASAR TEORI


Lipid atau lemak merupakan suatu senyawa organik yang memiliki sifat hidrofobik atau
tidak bisa larut di dalam air. Susunan kimia lemak tersusun atas hidrogen (H), oksigen (O), serta
unsur karbon (C). Karena lipid, seperti kolesterol dan trigliserida tidak larut dalam air, maka
lipid ini harus diangkut bersama dengan protein dalam sirkulasi. Asam lemak bebas free fatty
acid (FFA) akan diikat albumin, sedangkan kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid diangkut dalam
bentuk kompleks lipoprotein. Asam lemak dalam jumlah besar dari makanan harus diangkut
sebagai trigliserida untuk menghindari toksisitas. Lipoprotein ini memainkan peran penting
dalam penyerapan dan transportasi lipid makanan oleh usus kecil, dalam pengangkutan lipid dari
hati ke jaringan perifer, dan pengangkutan lipid dari jaringan perifer ke hati dan usus
(membalikkan transportasi kolesterol). Fungsi sekunder adalah untuk mengangkut senyawa asing
beracun hidrofobik dan amphipathic, seperti bakteri endotoksin, dari daerah invasi dan infeksi
(Feingold and Grufeld, 2018).
Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang didapatkan dalam diet manusia.
Peningkatan kolesterol total dan LDL dalam darah terjadi akibat tingginya konsumsi
lemak jenuh dan sumber kolesterol (Harriman, et al. 2016). Peningkatan kolesterol
terurtama kadar LDL dan trigliserida didalam tubuh dapat tercermin dari IMT seseorang karena
IMT menjadi salah satu tolak ukurnya. Seseorang dengan IMT kategori gemuk maupun
obesitas mencerminkan kadar kolesterol total, LDL, dan Trigliseriada yang tinggi.
Kolesterol memiliki peran penting dalam pengaturan fluiditas dan permeabilitas
membrane. Selain itu merupakan lipid amfipatik sebagai lapisan luar lipoprotein plasma yang
memiliki peran sangat penting dalam tubuh yang terdapat di dalam darah serta di produksi oleh
hati. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah disebut sebagai Hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat kelainan kadar lipoprotein dalam darah. Dampak
jangka panjangnya dapat mempercepat kejadian arteriosklerosis dan hipertensi yang
bermanifestasi dalam berbagai penyakit kardiovaskuler (Linta, 2017). Hiperkolesterolemia
adalah penyebab utama kejadian penyakit jantung iskemik dan stroke yang disebabkan
oleh kadar kolesterol yang tinggi. Hiperkolesterolemia menghasilkan 4,5% dan 2%
kematian global dan tahun kehidupan dengan kecacatan (DALYs). Laporan terbaru

4
menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi di banyak negara berpenghasilan rendah
dan menengah, termasuk Nigeria, dengan seperempat orang dewasa terkena dampaknya
(Adelove D,. et al,2020).
Kolestrol merupakan derivate lipid yang tergolong steroid atau sterol yang selalu
berikatan dengan asam lemak lain dalam bentuk ester. Kolestrol dalam tubuh berasal dari
makanan (eksogen) dan disintesis oleh tubuh (endogen). Kolestrol eksogen hanya terdapat pada
hewan seperti otak, usus dan ginjal. Sedangkan kolesterol endogen disintesis dari asetil KoA
(intermediet glikolisis). Kolesterol mempunyai fungsi dalam tubuh yaitu, pembentukan
membrane sel, sintesis hormone-hormon steroid, sintesis asam empedu. Sirkulasi kolesterol
memiliki tingkatan yang berbeda pada setiap umur, peningkatannya dimulai pada masa puberitas
baik pada laki-laki maupun pada perempuan dan peningkatannya berlanjut pada laki-laki sampai
usia 50 tahun dan pada perempuan sampai usia 60 tahun. Kadar pada perempuan lebih rendah
dari pada laki-laki dari umur 30 sampai 50 tahun dan lebih tinggi dari laki-laki di atas umur 50
tahun. Pada laki-laki dari umur 30 sampai 70 tahun, kadar kolesterol total meningkat rata-rata
dari 190 mg/dl sampai 214 mg/dl dan pada perempuan dari rata-rata 178 mg/dL sampai 233
mg/dL (Eid & Feldman, 2021).
Menurut Astuti (2015), kolesterol berdasarkan kepadatan atau ultrasentrifugasi terdiri dari :
a. Kilomikron : Lipoprotein yang memiliki berat molekul terbesar dan mengandung Apo-
B48. Kandungannya sebagian besar terdiri dari trigliserida 80-95% untuk dibawa ke
jaringan lemak dan jaringan otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol 2-7%
untuk dibawa ke hati. Kilomekron ini setelah 8-10 jam sejak makan terakhir, kilomikron
tidak ditemukan lagi di dalam plasma.
b. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) : Lipoprotein yang tersusun dari asam lemak
bebas di hati dengan kandungan Apo-B100. VLDL memiliki kandungan trigliserida
sebesar 50-80% dan kandungan kolesterol sebesar 5-15%. VLDL ini adalah kolesterol
yang memiliki susunan jumlah trigliserid terbanyak. Setelah VLDL dibentuk dari asam
lemak bebas di hati kemudian nantinya akan disekresikan ke dalam darah.
c. LDL (Low Density Lipoprotein) : Lipoprotein pengangkut kolesterol sebanyak 40-50%
untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. LDL juga
merupakan metabolit VLDL yang disebut kolesterol jahat karena efeknya yang
aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah dan dapat

5
mengakibatkan meningkatkan jumah timbunan lemak yang dapat menyempitkan
pembuluh darah. Proses tersebut dinamakan aterosklerosis.
d. HDL (High Density Lipoprotein) : Lipoprotein yang mengandung Apo-Al dan Apo-All,
dengan kandungan trigliserida sebesar 5-10% dan kolesterol sebesar 15-25%. HDL ini
mempunyai efek antiaterogenik kuat sehingga disebut juga dengan kolesterol baik.
Fungsi utama HDL adalah mengangkut kolesterol bebas yeng terdapat dalam endotel
jaringan perifer, termasuk pembuluh darah ke reseptor HDL di hati untuk dijadikan
empedu dan dikeluarkan ke usus kecil untuk mencerna lemak dan dikeluarkan dalam
bentuk berupa tinja hal tersebut akan mengakibatkan berkurangnya penimbunan
kolesterol di perifer.
Tabel 3.1 Klasifikasi Kadar Kolesterol

Lipoprotein adalah partikel kompleks yang memiliki inti hidrofobik terutama trigliserida
dan kolesterol ester. Inti hidrofobik ini dikelilingi oleh membran hidrofilik yang terdiri dari
fosfolipid, kolesterol bebas, dan apolipoprotein (Gambar 1). Organisasi lipoprotein ini ke jalur
eksogen, yang mengangkut lipid dari usus ke hati, dan jalur endogen, yang mengangkut lipid
yang disintesis oleh hati (Feingold and Grufeld, 2018).

6
Gambar 3.1 Lipoprotein

Ada enam jenis lipoprotein berdasarkan hasil ultrasentrifusi yaitu highdensity-lipoprotein


(HDL), low-density-lipoprotein (LDL), intermediete-densitylipoprotein (IDL), very-low-density-
lipoprotein (VLDL), kilomikron, dan lipoprotein a kecil (Lp(a). Masing-masing dari lipoprotein
memiliki apolipoprotein tersendiri. Apolipoprotein atau apoprotein adalah suatu pelarut lemak
agar bisa bersirkulasi di dalam darah. Setiap jenis lipoprotein mempunyai apolipoprotein
tersendiri, seperti VLDL, IDL, dan LDL, mengandung Apo B-100, sedangkan kilomikron
mengandung Apo B-48, Apo A1, Apo A2, Apo A3 ditemukan terutama pada lipoprotein HDL
dan kilomikron. Apo-B merupakan dislipidemia yang paling sering terjadi pada obesitas.
Lipoprotein plasma dibagi menjadi tujuh kelas berdasarkan ukuran, komposisi lipid, dan
apolipoprotein (Tabel 3.1).

Tabel 3.2 Kelas Lipoprotein Berdasarkan Ukuran, Komposisi Lipid, dan Apoliporotein.

7
Pemeriksaan kolesterol darah metode CHOD-PAP diketahui sering dilakukan karena
memiliki presisi akurasi yang tinggi, spesifik, dan relatif bebas dari gangguan. Metode CHOD-
PAP volume reagen dan sampel ini lebih efisien dalam segi ekonomi namun belum tervalidasi.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kinerja metode CHOD-PAP menggunakan setengah
volume reagen dan sampel terhadap pemeriksaan kolesterol darah. Jenis pengamatan praktikum
ini adalah deskriptif analitik dengan melakukan pengumpulan dan analisis data dari hasil
pengujian terhadap dua parameter validasi yaitu presisi dan akurasi. Sampel yang digunakan
berupa serum kontrol normal (Level 1) dan serum kontrol patologis (Level 2). Data yang
diperoleh diolah dengan uji statistik deskriptif menggunakan Microsoft Excel.

4. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
Fotometer mikrolab Serum atau plasma heparin atau
EDTA
Pipet piston Reagent untuk mengukur kadar
kolesterol dan trigliserida
Tabung reaksi dan raknya Alkohol 70%
Spuit 3 mL Akuades
Sentrifugasi Praktikan

Reagensia untuk pemeriksaan kolesterol mengandung :


- Reagen :
Kolesterol esterase > 0,15 U/ml
4-aminoantipirin 0,30 mmol/l
Buffer pH 6,8
Phenol 6 mmol/l
- Standard 200 mg/dl
Peroksidase > 0,5 U/ml
Reagensia untuk pemeriksaan trigliserida mengandung :
- Tris buffer : 0,15 mol/l, pH
4-aminofenazon : 0,35 mmol/l
7,6 Mg-sulfat : 17,5 mmol/l
Lipase : 3 U/ml
Natrium kholat : 0,15%
Gliserolphosphat oksidase : > 2,5 U/ml
K-heksacyanoferrat II : 6 µmol/l
Gliserol kinase : > 0,2 U/ml
Hidroksi polietoksin-alkali : 0,12%
Peroksidase : > 0,15 U/ml
- ATP : > 0,5 mmol/l
4-chlorofenol : 3,5 mmol/l

8
5. PROSEDUR KERJA

5.1 Pengukuran Kadar Kolesterol Total

Dipipetkan Larutan
Blanko reagen (10
µl aquadest + 1000
µl reagen) ke
dalam kuvet

Larutan-
Dipipetkan larutan ini Absorbansi
Larutan standard diinkubasi sampel
(10 µl standard + selama 10 (Asampel)
1000 µl reagen) menit pada dibaca
ke dalam kuvet suhu 20-25°C terhadap BR
atau selama 5 dalam waktu
menit 1 jam
Dipipetkan
Larutan sampel
(10 µl sampel +
1000 µl reagen)
ke dalam kuvet

Lakukan perhitungan dengan menggunakan


faktor: Lakukan Perhitungan dengan
menggunakan standard:
Panjang Gelombang mg/dl
546 nm C = 840 x Asampel C = 553 x Asampel Konsentrasi kolesterol dalam
500 nm sampel
(mg/dl) = (Asampel)/(Astandard) x 200

*Apabila hasil melebihi 1000 mg/dl encerkanlah 0,1 ml sampel dengan 0,2 ml larutan NaCl
0,9% dan ulangi pengukuran. Hasil yang diperoleh dikalikan 3

9
5.2 Pengukuran Kadar Trigliserida
Pengukuran kadar trigliserida diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 500 dan 5

Beberapa larutan uji dibuat sebagai berikut :

Blanko Reagen (BR)


Sampel

Berisi bahan pemeriksaan sebanyak 0,01 ml


Berisi larutan pereaksi sebanyak 100 ml + larutan pereaksi sebanyak 100 ml

Kedua larutan di atas dimasukkan ke dalam kuvet dengan ukuran 1 cm

Kedua larutan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 20º-25ºC atau selama 5 menit pada suhu 37ºC

Absorbansi sampel dibaca terhadap blanko reagen dalam waktu satu jam

Konsentrasi trigliserida dalam sampel (C) dihitung dengan menggunakan rumus :

Panjang Gelombang C (mg/dL)


546 nm 1040 x Asampel
500 nm 760 x Asampel

*Apabila hasil melebihi 1000 mg/dL maka diencerkan 0,1 ml sampel dengan 0,2 ml larutan
NaCl 0,9% dan pemeriksaan diulangi. Hasil yang diperoleh dikalikan 3.

10
6. DAFTAR PUSTAKA
Adeloye D, AbaaDQ, Owolabi EO, et al. (2020). Prevalence of hypercholesterolemia in Nigeria:
a systematic review and meta-analysis. Public Health.;178:167-178. doi:10.1016/j.puhe.
2019.09.002.

Astuti. 2015. Makanan-Makanan Tinggi Kolesterol. Yogyakarta : FlashBooks.


Eid, S. A., & Feldman, E. L. (2021). Advances in diet-induced rodent models of metabolically
acquired peripheral neuropathy. Disease Models & Mechanisms, 14(11), dmm049337.
Feingold KR, Grunfeld C. (2018). Introduction to lipids and lipoproteins. Endotext:
Comprehensive Free Online Endocrinology Text Available at
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK305896. Last accessed on March 29, 2022.
Harriman, G. et al. (2016). ‘Acetyl-CoA carboxylase inhibition by ND-630 reduces
hepatic steatosis, improves insulin sensitivity, and modulates dyslipidemia in
rats’, Proceedings of the National Academy of Sciences. National Academy of
Sciences. National Acad Sciences, 113(13), pp. E1796–E1805. doi:
https://doi.org/10.1073/pnas.1520686113
Linta, Siti Muthmainnah. (2017). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kalesterol pada pasien
hipertensi di rumah sakit islam sultan agung semarang. Tesis. Diakses 29 Maret
2022.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). (2019). Pedoman Pengelolaan Dislipidemia
di Indonesia. PB PERKENI.

11

Anda mungkin juga menyukai