Halaman 20
2016
MODUL PRAKTIKUM 3
Ekstraksi
TUJUAN PERCOBAAN
Melakukan penyarian metabolit sekunder dari
simplisia tanaman obat dengan metode ekstraksi yang
sesuai.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa dapat
memahami dan mampu melakukan penyarian metabolit
sekunder dari simplisia tanaman obat.
TEORI
Untuk menjaga kualitas bahan baku yang akan
digunakan
dalam
pembuatan
obat
tradisional,
pengeringan harus dilakukan terhadap tanaman obat
segar tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah reaksi
enzimatis yang dapat merusak tanaman obat. Pengeringan
tidak boleh menggunakan panas tinggi agar tidak terjadi
perubahan kimia. Setelah kering, bahan (simplisia) dapat
disimpan lama sebelum dilakukan ekstraksi.
Ekstraksi merupakan proses penarikan kandungan
kimia yang terkandung dalam simplisia secara selektif
dengan pelarut yang sesuai. Komponen yang terdapat
dalam simplisia akan larut berdasarkan koefisien partisi
(koefisien distribusi) komponen tersebut dalam pelarut
yang digunakan / Like dissolve like.
Ekstraksi dapat dilakukan dengan ekstrasi cara panas
dan ekstrasi cara dingin. Ekstraksi panas (infus, dekok,
refluk, digesti dan menggunakan alat soxhlet) dilakukan
jika komponen yang akan diekstraksi tahan panas
(termostabil). Sedangkan ekstraksi cara dingin (maserasi,
perkolasi) digunakan untuk mengekstraksi komponen yang
tidak tahan panas (termolabil). Ekstraksi cara dingin juga
digunakan untuk simplisia yang belum diketahui
MODUL PRAKTIKUM 3
PADJADJARAN
PUSTAKA
Harborne, J.B. 1973. Phytochemical Methods, A Guide
to Modern Techniques of Plants Analysis.
Chapmann and Hall. London, 1-32.
Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan
Obat.
Dirjen
POM.
Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional. 9-12.
Kemkes RI. 2013. Suplemen III Farmakope Herbal
Indonesia Edisi I. Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jakarta.
MODUL PRAKTIKUM 3
PADJADJARAN