Anda di halaman 1dari 15

PENENTUAN KADAR TABLET

CAMPURAN PARASETAMOL DAN


KAFEIN DENGANMETODE STANDAR
DERIVATIF MENGGUNAKAN SPEKTRO
UV-VIS
Widiya Nurmalasari
260110150042
Ruth Michelle Pardede
260110150065
Esther Aprillia 260110150076
Alyanada Nurafifah
260110150081
Reyhan Prayogo
Spektrofotometri Derivatif

Defini Metode spektrofotometri derivatif atau metode kurva


si turunan adalah salah satu metode spektrofotometri yang
dapat digunakan untuk analisis campuran beberapa zat
secara langsung tanpa harus melakukan pemisahan
terlebih dahulu walaupun dengan panjang gelombang
yang berdekatan (El-Sayed dan El-Salem, 2005).
Pada spektrofotometri konvensional (derivat kenol),
spektrum serapan merupakan plot serapan (A) terhadap
panjang gelombang (). Spektrum elektronik biasanya
memperlihatkan pita yang lebar. Pada metode derivatif,
plot A terhadap ini ditransformasikan menjadi plot
dA/d untuk derivatif pertama dan d2 A/d2 terhadap
untuk derivatif kedua, dan seterusnya (Connors, 1982).
Memberikan
gambaran
struktur yang
terinci dari
spektrum serapan

Alat dan
biaya
Waktu operasional
analisisnya nya lebih
lebih cepat Kelebiha murah
n
Spektru
m
Derivatif
Mampu analisis
Gambaran makin
komponen
jelas dari
campuran dengan
spektrum
panjang
pertama ke
gelombangnya
derivatnya
saling berdekatan

(Liliek, N., 2007).


KEKURANGAN TEKNIK DERIVATIF

Signal-to-noise ratio (S/N ratio) yang makin rendah dengan


meningkatnya orde

penanganan

Menghilangkan atau meminimalkan noise tanpa


mengurangi sinyal penting

(Liliek, N., 2007).


KARAKTERISTIK ANALISIS SECARA
SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

Senyawa analisis (nm)


Kafein 243

Parasetamol (PCT) 273

Vichare, V., et. al., 2010).


Metode Zero Crossing
Panjang gelombang zero crossing adalah panjang
gelombang dimana senyawa tersebut mempunyai
serapan nol dan menjadi panjang gelombang analisis
untuk zat lain dalam campurannya.

Kurva normal

Derivat pertama
menunjukkan
zero crossing

Zero crossing
dA/d = 0


KURVA BAKU
1. Larutan induk 100ppm 5, 10, 15, 20, dan 25
ppm
2. Dilihat nilai absorbansinya pada zerocrossing
KB Parasetamol : [PCT] bervariasi, [Kafein]
tetap
KB Kafein : [Kafein] bervariasi, [PCT] tetap

3. Dibuat grafik antara konsentrasi dan absorbansi


4. Didapat persamaan y = ax + b
Kurva serapan derivat kedua
Parasetamol
Y= (44,3x 10-5)X + (7,62x 10-5)
R = 0,99998
Kurva serapan derivat kedua
Kafein
Y= (45,8x 10-5)X +(1,79x 10-5)
R = 0,99996
MENGHITUNG KADAR
Timbang serbuk yang setara dengan 50mg
parasetamol
Larutkan dalam pelarut HCL 0.1N, buat dalam
konsentrasi 20ppm
Lakukan sonikasi dan filtrasi pada sampel
Ukur serapan parasetamol pada zerocrossing Kafein

Timbang serbuk yang setara dengan 50mg Kafein


Larutkan dalam pelarut HCL 0.1N, buat dalam
konsentrasi 4ppm
Lakukan sonikasi dan filtrasi pada sampel
Ukur serapan parasetamol pada zerocrossing Parasetamol
Panjang Parasetam Kafein Campuran
Gelombang ol 20ppm
20ppm
215.6 nm 0.008 0.000 0.008
225.6 nm -0.000 0.001 0.001
Kurva Baku Hukum Lambert Beer

A=bc

Y = Ax + B A : Absorbansi
: Absotivitas
Y : Absorbansi b : Ketebalan (cm)
X : Konsentrasi (ppm) c : Konsentrasi (ppm)

Kadar parasetamol dan kafein menurut USP 30
NF25,2007 yaitu mengandung parasetamol dan
kafeintidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

Anda mungkin juga menyukai