Anda di halaman 1dari 40

Menerapkan Analisis

Spektrofotometri

Kelas XI
Tahun Ajaran 2019/2020
SPEKTROFOTOMETRI DAN SPEKTROFOTOMETER
Spektrofotometri merupakan metode dalam kimia analisis
yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel
baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada
interaksi materi dengan cahaya.

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk


mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang
Pendahuluan

BERUPA
ATOM DAN MOLEKUL RADIASI
TAPI YANG LEBIH ELEKTROMAGNETIK
BERPERAN ELEKTRON
VALENSI ENERGI YANG
BERBENTUK
GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK

GELOMBANG
CAHAYA UV, VIS, IR
TRANSVERSAL
INTERAKSI ANTARA MATERI DAN CAHAYA

TERJADI
PENYERAPAN

1. Spektrofotometri Uv CAHAYA
2. Spektrofotometri Vis UV,VIS,IR
3. Spektrofotometri
UV-VIS
4. Spektrofotometri Ir
DISEBUT
SPEKTROSKOPI
ABSORBSI
RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Radiasi elektromagnetik memiliki sifat ganda (sifat


dualistik cahaya) yaitu
a. Sebagai gelombang
b. Sebagai partikel-partikel energi disebut foton
HUBUNGAN SIFAT RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Hubungan antara frekuensi, panjang gelombang dan


energi tiap foton dirumuskan oleh Planck.
𝒄
V=
λ
E= energi tiap foton
‘’Persamaan Planck’’ h=tetapan planck (6,626 X 𝟏𝟎−𝟑𝟒
E = h.v J.s
𝒄 V=frekuensi sinar
E = h. C=kecepatan cahaya (3 X
λ 𝟏𝟎𝟖 𝒎. 𝒔−𝟏
HUBUNGAN SIFAT RADIASI ELEKTROMAGNETIK

‘’Persamaan Planck’’
E = h.v
𝒄
E = h.
λ
Dapat disimpulkan
Energi berbanding lurus dengan frekuensi. Tapi
berbanding terbalik dengan panjang gelombang.
HUBUNGAN SIFAT RADIASI ELEKTROMAGNETIK
 Sinar UV (λ 100-400 nm) memiliki panjang
gelombang lebih pendek sehingga sinar UV
memiliki energi lebih besar.

 Sinar Vis (λ 400-800 nm) memiliki panjang


gelombang lebih panjang sehingga sinar vis
memiliki energi lebih kecil.

 Molekul-molekul yang memerlukan lebih


banyak energi untuk transisi elektron, akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang
yang lebih pendek. Sebaliknya, molekul yang
memerlukan energi lebih sedikit akan
PROSES ABSORBSI CAHAYA
PADA SPEKTROFOTOMETRI
CAHAYA CAHAYA CAHAYA
UV/VIS POLIKROMATIS MONOKROMATIS

TEREKSITASI
(Elektron valensi berpindah ZAT
Disebut dari tingkat energi dasar (DISERAP)
TRANSISI (keadaan dasar) (ground
ELEKTRONIK state) ke tingkat energi lebih
tinggi (keadaan
tereksitasi)(Excited state)
PROSES ABSORBSI CAHAYA
PADA SPEKTROFOTOMETRI
‘’SISTEM YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP ABSORBSI CAHAYA
DISEBUT KROMOFOR’’

Kromofor (chromophore) berasal dari kata Chromophorus yang


berarti pembawa warna. adalah gugus kovalen tak jenuh yang
menyebabkan serapan elektronik (gugus fungsi yang menyerap
radiasi pada derah uv-vis).
Hukum Lambert-Beer
Jumlah radiasi yang diserap oleh suatu larutan sampel
digambarkan oleh hukum Beer-Bouguer-Lambert yang
umumnya dikenal dengan istilah hukum Beer.
Po = Intensitas sinar datang
C = Konsentrasi spesies penyerap
radiasi
b = Tebal media yang dilalui sinar
P = Intensitas sinar yang diteruskan.

Menurut Bouguer (1729) dan Lambert (1760): Apabila


energi radiasi elektromagnetik diabsorpsi oleh suatu
spesies dengan ketebalan b, maka kekuatan energi
radiasi yang ditransmisikan akan turun secara deret
geometri (eksponensial).
Bagian Utama Spektrofotometer

Sumber
Monokromator Kuvet
Radiasi Detektor

Read Out
 Bagian utama alat spektrofotometer adalah:
1. Sumber radiasi sebagai sumber
sinar polikromatis
2. Monokromator untuk menyeleksi
sinar menjadi panjang gelombang
tertentu (sinar monokromatis).
3. Kontainer transparan untuk tempat
sample (biasa disebut dengan sel
atau kuvet).
4. Detektor untuk menangkap cahaya
yang diteruskan dari sample dan
mengubahnya menjadi arus listrik.
5. Read Out suatu sistem baca yang
menangkap besarnya isyarat listrik
yang berasal dari detektor
JENIS SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
1. Single Beam

Read Out

2. Double Beam
UV VISIBLE

PANJANG 185-400 nm 400-760 nm


GELOMBANG
SIFAT LARUTAN Tidak Berwarna Berwarna
TUGAS
JELASKAN MENGENAI SETIAP BAGIAN
ALAT SPEKTROFOTOMETER DENGAN
LENGKAP
PRAKTIKUM
PENETAPAN KE 1
Penetapan Kadar Besi Cara KCNS
dengan Tabung Nessler
Dasar
Dalam suasana asam Besi (III) bereaksi dengan
ion tiosianat membentuk senyawa kompleks
(Fe(CNs)6)3- yang berwarna merah. Konsentrasi
sampel dapat diketahui dengan cara
perbandingan warna antara sample dan standar.
Penetapan Kadar Besi Cara KCNS
dengan Tabung Nessler
Bagan Kerja
STANDAR
STD INDUK FE
100 PPM

TERA AQUADEST
SAMPE VOLUME
100 ml
5 ml UKUR TINGGI
LARUTAN
TABUNG NESSLER
+10 ml HNO3
10 ml KCNS
Penetapan Kadar Besi Cara KCNS
dengan Tabung Nessler
Bagan Kerja
SAMPLE STD INDUK FE
100 PPM
TERA AQUADEST
SAMPE VOLUME
80 ml (kira kira)
karena skala 80 DITETESI
tidak ada) SAMPAI
WARNA
SAMPLE
SAMA
DENGAN
TABUNG NESSLER
STD.
+10 ml HNO3
UKUR
10 ml KCNS
TINGGI
LARUTAN
Penetapan Kadar Besi Cara KCNS
dengan Tabung Nessler
Perhitungan
Misalkan hasil pengamatan
Tinggi standar = 13 cm 100 ml
Tinggi sample = 11 cm X (karena volume
kira kira)
100 𝑥 11
Jadil x = = 84.6 ml
13
Perhitungan masih ada di slide selanjutnya
Penetapan Kadar Besi Cara KCNS
dengan Tabung Nessler
Perhitungan
Lalu masukan ke rumus V1.N1 = V2.N2
100 ml. 5 ppm = 84.6 ml.N2
N2 = 5.9 ppm
Keteragan V1 dan N1 = standar
V2 dan N2 = sample
PENETAPAN KE 2

NOTE = PENETAPAN KE 2 CARA KERJA


SAMA DENGAN PENETAPAN KE 4
JADI BAGAN KERJA YANG DIBUAT
HANYA 3 (PENETAPAN KE 1, 3,DAN 4)
Penetapan Kadar Besi dengan
Membandingkan Warna (Kolorimetri)
Prinsip
Dalam suasana asam Besi (III) bereaksi dengan
ion tiosianat membentuk senyawa kompleks
3−
Fe (CNS)6 yang berwarna merah. Konsentrasi
sampel dapat diketahui dengan cara
perbandingan warna antara sample dan standar.
Penetapan Kadar Besi dengan
Membandingkan Warna (Kolorimetri)
A. Deret Standar
Larutan std
induk Fe 3+
100 ppm LU
Ditera aquadest
100ml
dan
dihomogenkan
+ 3ml HNo3 4N
O 1 2 3 4 5 ppm +5 ml KCNS 2N
0 1 2 3 4 5 ml
Penetapan Kadar Besi dengan
Membandingkan Warna (Kolorimetri)
B. Sampel

SAMPEL

Ditera aquadest
LU
dan
10 ml 100ml
+ 3ml HNo3 4N dihomogenkan
+5 ml KCNS
2M
Untuk mencari konsentrasi
dibandingkan warnanya
dengan standar
PENETAPAN KE 3
Penentuan Panjang Gelombang
Maksimum
Prinsip : Panjang gelombang dapat ditetapkan
dengan menyalurkan absorbansi (A) terhadap
panjang gelombang dari suatu larutan dalam
deret standar (biasanya deret tengah)
Bagan Kerja
Disiapkan larutan deret Diukur deret tengah
tengah dari deret pada lamda yang telah
standar yang digunakan ditentukan

λ Abs λ Abs λ Abs λ Abs


400* 400 450 465
500 450* 460 470
600 500 470* 475
700 550 480 480
800 600 490 485
500 490
Dicari panjang
gelombang maksimum
dengan abs maksimum
PENETAPAN KE 4
Penetapan Kadar Besi Metode KCNS
secara Spektrofotometri
Prinsip
Dalam suasana asam Besi (III) bereaksi dengan
ion tiosianat membentuk senyawa kompleks
3−
Fe (CNS)6 yang berwarna merah yang dapat
diukur serapannya dengan menggunakan
spektrofotometer Vis pada panjang gelombang
maksimum.
Penetapan Kadar Besi Metode KCNS
secara Spektrofotometri
A. Deret Standar
Larutan std
induk Fe 3+
100 ppm LU
Ditera aquadest
100ml
dan
dihomogenkan
+ 3ml HNo3 4N
O 1 2 3 4 5 ppm +5 ml KCNS 2N
0 1 Seterusnya hitung sendiri ya

Diukur pada λ
max
Penetapan Kadar Besi Metode KCNS
B. Sampel secara Spektrofotometri

SAMPEL

Ditera aquadest
LU
dan
10 ml 100ml
+ 3ml HNo3 4N dihomogenkan
+5 ml KCNS
2M

Diukur pada λ
max
Penetapan Kadar Besi Metode KCNS secara
Spektrofotometri
Data Pengamatan
Konsentrasi (ppm) Abs (Absorbansi)
0
1
2
3
4
5
Sample
Data Perhitungan
Terdapat 3 Cara
1. Kurva standar
𝐀𝟑−𝐀𝟏
Slope = 𝐂𝟑−𝐂𝟏
𝑨𝒃𝒔𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒔𝒊 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Kadar (ppm) = X FP
𝑺𝒍𝒐𝒑𝒆
2. Excel
Cara mencari slope
a. Dibuka ms excel
b. Dibuat tabel antara konsentrasi standar dan abs standar
c. Block seluruh data
d. Klik insert
e. Klik ikon scatter with straight lines and makers
f. Muncul gambar kurva Kadar (ppm)
g. Klik kanan pada salah satu titik pada grafik 𝑨𝒃𝒔𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒔𝒊 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍−𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑𝒕
X FP
𝑺𝒍𝒐𝒑𝒆
h. Klik add tradline
i. Ceklis display equation ----- dan display-----
j. Klik close
k. Muncul persamaan
3. Kalkulator

𝑨𝒃𝒔𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒔𝒊 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍−𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑𝒕
Kadar (ppm) = X FP
𝑺𝒍𝒐𝒑𝒆
LATIHAN
Konsentrasi (ppm) Abs (Absorbansi)
0 0.0000
1 0.1122
2 0.2167
3 0.2906
4 0.3901
5 0.5095
Sample 0.1859
A. Hitunglah kadar menggunakan kurva standar
B. Hitunglah kadar sample menggunakan kalkulator
C. Hitunglah kadar sampel menggunakan excel

Anda mungkin juga menyukai