Anda di halaman 1dari 10

Titik Didih

Kelas X
SMK-Analis Kimia YKPI Bogor
Tahun Ajaran 2020/2021
Titik Didih
 Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mulai mengalami perubahan wujud zat
dari cair menjadi gas.
Setiap zat memiliki titik didih yang spesifik seperti air 100℃, alkohol 78℃, raksa
357℃.
Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar (tekanan yang dikenakan), mulai
terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap dalam
gelembung sama dengan tekanan udara, maka gelembung itu dapat mendorong diri
lewat permukaan dan bergerak ke fase gas di atas cairan, sehingga cairan itu
mendidih.
Alat Ukur Titik Didih
 Thermometer
Bahasa
Latin

Thermo Meter
(panas) (mengukur)
 Klasifikasi
• Penunjuk skala berwarna
Yang Umum Digunakan Alkoho merah
l • Suhu dibawah 0 C sampai
maksimal 110 C

• Penunjuk skala berwarna


Air putih/jernih

Raksa • Diatas suhu 110 C


• Tahan panas
1. Thermometer Bulb (air raksa atau alkohol)

 Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung


cairan dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume
atau tempat pemuaian cairan.

 Berdasarkan pada prinsip suatu cairan, volumenya berubah sesuai temperatur.


Cairan memuai ketika dipanaskan dan menyusut bila didinginkan nomor
disepanjang tube glass yang menjadi tanda besaran temperatur.
 Keuntungan :
1. Tidak memerlukan alat bantu
2. Relatif murah
3. Tidak mudah terkontaminasi bahan kimia
4. Konduktivitas panas rendah
 Kerugian
1. Mudah pecah
2. Harus dijaga agar tidak terkena benturan
3. Menghindari pengukuran yang melebihi skala thermometer
2. Thermometer spring
 Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap
panas pada ujung spring terdapat pointer.
 Prinsip : “ Bila udara panas coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik,
sedangkan bila udara dingin logam mengkerut dan pointer akan bergerak turun’’
 Kerugian :
Paling rendah keakuratannya dibanding thermometer bulb dan digital.
 Harus selalu melindungi pipa kapiller dan ujung sensor (probe) terhadap benturan
/gesekan.
Pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang
tidak terpengaruh getaran
3. Thermometer Non Kontak atau Thermometer Inframerah
 Dapat mengukur suhu tanpa kontak fisik antara thermometer dan obyek
dimana suhu diukur.
 Prinsip : “ bahwa semua obyek memancarkan energi inframerah. Semakin
panas suatu benda maka molekulnya semakin aktif dan banyak energi
inframerah yang dipancarkan.
 Rangkaian Alat
1. Lensa yang focus mengumpulkan energi infra merah dari obyek ke
alat pendeteksi/detektor
2. Detektor akan mengkonversi energi menjadi sebuah sinyal listrik.
 Penggunaan
1. Bila dibutuhkan pengukuran respon cepat (exp rol, mesin bergerak)
2. Karena adanya bahan pencemaran atau kondisi berbahaya
3. Jarak yang terlalu jauh atau tinggi
4. Thermometer kontak atau Termokopel
 Prinsip : “ Terdiri dari dua logam yang tidak sama digabung menjadi satu
pada ujungnya. Bila gabungan dua logam dipanaskan atau didinginkan
tegangan akan dihasilkan yang dapat dikorelasikan kembali menjadi suhu”
 Terdiri dari probe, probe dimasukan kedalam cairan atau gas untuk
mengukur suhunya.

Anda mungkin juga menyukai