Latar Belakang
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda. Zaman dahulu
masyarakat mengukur suhu dengan indera peraba, namun data yang didapatkan hanyalah data
kualititatif. Seiring berkembangnya teknologi, untuk mendapatkan data secara valid suatu suhu
diperlukan alat pengukur yaitu termometer. Saat ini telah ditemukan berbagai macam jenis
termometer. Macam-macam termometer yaitu dibedakan berdasarkan skala dan bahan. Satuan
suhu dalam SI untuk pengukuran termometer adalah Kelvin (K), tetapi secara umum
menggunakan satuan derajat celcius (°𝐶) dalam pengukuran sehari-hari.
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 - 1642) pada
tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi
pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Secara kualitatif, dapat diketahui bahwa suhu adalah
sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara
kuantitatif, dapat diketahui dengan menggunakan termometer. Termometer berisi air raksa atau
alkohol, karena raksa dapat digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi (Tb Raksa= 360°𝐶)
sedangkan alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang rendah (Tf Alkohol= -130°𝐶).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan termometer?
2. Apa sajakah jenis-jenis termometer?
3. Bagaimanakah cara penggunaan termometer?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan definisi termometer.
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan jenis- jenis termometer.
3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan cara penggunaan termometer.
D. PEMBAHASAN
1. Definisi Termometer
Termometer diambil dari Bahasa Yunani yaitu thermo dan meter, dimana thermo berarti
panas dan meter berarti untuk mengukur. Termometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur maupun menghitung perubahan suhu (temperatur) suatu zat. Termometer adalah
perangkat penting yang digunakan untuk pengukuran suhu. Termometer berdasarkan mekanisme
kerja seperti merkuri atau tekanan uap dalam gelas dikelompokkan ke dalam jenis termometer
non-listrik, sedangkan termometer listrik biasanya menggunakan semikonduktor. Termometer
laboratorium biasanya menggunakan zat cair raksa atau alkohol. Jika cairan tersebut bertambah
panas, cairan tersebut akan memuai sepanjang pipa yang pada umumnya berskala °C (Celcius)
dengan ukuran pipa tersebut harus dibuat sekecil mungkin (pipa kapiler) agar sensitif terhadap
perubahan suhu. Supaya termometer cepat bereaksi terhadap perubahan suhu, dinding wadah
cairan harus dibuat tipis sehingga panas masuk ke cairan dengan menyentuh dinding termometer.
Termometer ini biasanya ditemukan di laboratorium sekolah. Ada berbagai jenis termometer
untuk mengukur suhu yang juga menggunakan berbagai metode. Untuk lebih mengenal
termometer sebagai salah satu kebutuhan sehari-hari, ada baiknya mengenal beberapa jenis
termometer yang umum digunakan pada pembahasan selanjutnya.
2. Jenis-jenis Termometer
Berdasarkan skala
a. Termometer Celsius
b. Termometer Reamur
Termometer ini dikenalkan oleh Rene Antoine Ferchault de Reamur, seorang ahli
fisika berkebangsaan Prancis. Reamur menentukan titik tetap bawah dan titik tetap atas
skala termometer sama seperti Andreas Celcius. Namun, Reamur memberi skala 0° untuk
titik tetap bawah dan 80° untuk titik tetap atas termometernya. Satuan suhu yang diukur
menggunakan termometer Reamur yaitu derajat Reamur (°R). Skala Reamur digunakan
secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman, tetapi kemudian digantikan oleh
Celcius. Saat ini skala Reamur jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.
c. Termometer Fahrenheit
Termometer jenis ini dikenalkan oleh Gabriel D. Fahrenheit, seorang ahli fisika
berkebangsaan Jerman. Fahrenheit menetapkan titik tetap bawah, yaitu suhu campuran
es dan garam amonium klorida. Titik ini ditetapkan menjadi 0°F. Suhu campuran air
dan es (titik beku air) pada termometer Fahrenheit diberi skala 32°F. Sementara titik
tetap atas termometer ini, yaitu suhu air mendidih diberi skala 212°F.
d. Termometer Kelvin
Lord Kelvin, seorang ilmuwan Inggris (1824–1907) mencoba sesuatu yang berbeda
pada termometer Celsius. Kelvin menggunakan termometer Celsius dengan mengubah
skala titik tetap atas dan titik tetap bawahnya.
100°C = 373 K
0°C = 273 K
0K = –273°C
Suhu yang dinyatakan dengan skala Kelvin disebut suhu mutlak. Skala Kelvin
ditetapkan berdasarkan perhitungan bahwa ada suhu minimal di alam ini. Hal tersebut
didukung oleh teori kinetik partikel bahwa pada suhu nol mutlak, partikel-partikel
semua zat praktis tidak bergerak. Suhu nol mutlak tersebut sama dengan -273,15°C,
biasanya dibulatkan menjadi -273°C. Pada skala Kelvin, titik beku air adalah 273 K dan
titik didihnya 373 K. Skala kelvin memiliki satuan Kelvin (K).
Berdasarkan bahannya
1) Termometer Zat Cair dalam Gelas/Kaca
a. Raksa
Termometer Raksa
Keuntungan :
Kerugian :
- Harganya mahal,
- Tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah (kurang dari -390 C),
- Merupakan bahan beracun
Contoh Termometer Raksa adalah Termometer Klinis (Pengukur Suhu Badan).
Pada termometer badan bagian bawah pipanya (pipa kapiler) dibuat menyempit. Hal
ini dimaksudkan agar raksa tidak cepat turun setelah digunakan untuk pengukuran
sehingga skala suhunya dapat dibaca lebih teliti. Tetapi, setiap akan digunakan
termometer tersebut harus dikocok terlebih dahulu agar raksa dalam pipa kapiler
turun kembali ke dalam tendon kaca.
b. Alkohol
Keuntungan :
- Harganya murah,
- Lebih teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup
besar,
- Titik bekunya rendah, yaitu -1120 C.
Kerugian :
- Titik didihnya rendah, yaitu 780 C sehingga tidak bisa mengukur suhu
tinggi,
- Tidak berwarna sehingga sulit dilihat,
- Membasahi dinding. Contoh termometer alkohol adalah termometer
laboratorium.
2) Termometer Gas
Termometer gas terdiri atas bola kaca yang berisi gas yang telah dihubungkan
dengan manometer. Prinsip kerjanya ialah jika bola gas terkena panas, maka gas
yang ada pada tabung kaca akan memuai dan menekan zat cair (air raksa atau Hg)
yang berada pada manometer. Kenaikan zat cair itulah yang digunakan untuk
mengetahui suhu pada sekitar bola kaca.
Termometer Gas
Termometer Bimetal
Jika kendaraan bermotor melaju cepat, mesinnya cepat panas dan spidometer
menunjukkan angka kelajuan yang besar. Jika kendaraan melaju pelan, mesin tidak
cepat panas dan spidometer akan menunjukkan angka kelajuan yang kecil. Jenis
termometer ini adalah termometer bimetal yang menggunakan logam sebagai bahan
untuk menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika
dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Prinsip kerjanya, keping bimetal dibentuk spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal
ditahan, atau tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada gir penunjuk.
Semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum
penunjuk bergerak ke kanan ke angka yang lebih besar. Jika suhu turun, jarum
penunjuk bergerak ke kiri ke arah angka yang lebih kecil. Skala yang dibuat biasa
dibentuk lingkaran.
b. Termometer Hambatan
Logam memiliki sifat yang apabila suhunya naik, maka hambatannya akan
bertambah. Sifat ini yang bisa digunakan untuk mengetahui kenaikan suhu benda.
Untuk mengetahui besarnya kenaikan suhu di kedua ujung logaM, dihubungkanlah
dengan ohmmeter.
Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat
cair. Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam
industri untuk mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat
berdasarkan perubahan hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan
listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik
ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer hambatan.
Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk
rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan
perubahan suhu. Keuntungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai
keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur.
Termokopel ini terdiri atas 2 (dua) kawat logam yang membentuk rangkaian
tertutup dan terhubung pada Voltmeter untuk menunjukkan skalanya. Ujung kawat
pertama ini dicelupkan pada es sehingga suhunya menjadi tetap dan ujung yang
satunya untuk menguji panas benda (misal tungku pemanas). Dari kedua ujung kawat
penghantar ini akan terjadi beda potensial yang bisa diukur menggunakan voltmeter.
4) Termometer Khusus
a. Termometer Klinis
c. Termometer Ruangan
Termometer Ruangan
Termometer Laboratorium
5) Termometer Optis
a. Pirometer
Pirometer
termometer inframerah
a) Bila tandon zat cair terkena (dikenai) panas (dapat berupa panas dari benda) zat cair
dalam tandon akan mengembang (memuai).
b) Oleh karena zat cair dalam tandon memuai, zat cair tersebut masuk ke celah kapiler.
Selanjutnya, zat cair tersebut berhenti pada skala suhu tertentu. Skala itulah yang
menunjukkan suhu benda yang bersangkutan.
Termometer Air Raksa ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material
kacadengan kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini
dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperature meningkat, merkuri akan
mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar
alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan.
Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa
dengan perubahan volume.
Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika
suhu menurun.
Skala pada thermometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan
lingkungan.
Ketika suhu meningkat, alkohol yang berada di dalam wadah akan memuai
sehingga panjang kolom alkohol atau air raksa akan bertambah. Sebaliknya, ketika
suhu menurun, panjang kolom alkohol atau air raksa akan berkurang. Pada bagian
luar tabung kaca terdapat angka-angka yang merupakan skala termometer tersebut.
Angka yang ditunjukkan oleh ujung kolom alkohol atau air raksa merupakan nilai
suhu yang diukur.
4. Cara Merawat dan Mengkalibrasi Termometer secara umum
Termometer harus dikontrol dan dipelihara dengan baik agar menghasilkan data dan
pembacaan yang benar, maka harus ada pemeliharaan alat yaitu dengan pengawasan dan
melakukan pengkalibrasian alat serta membandingkannya dengan alat yang lain untuk
mengetahui alat yang dipakai masih dapat digunakan atau tidak.
Alat yang diperlukan adalah Termometer terkalibrasi disertai sertifikat Uji Operasional,
Semua alat pengukuran harus dikontrol pada saat pertama beroperasi dan sesudah digunakan
paling sedikit satu kali pertahun dengan menggunakan thermometer terkalibrasi. Pengujian harus
dilakukan paling sedikit dengan satu nilai pada rentang temperatur dimana alat dioperasikan.
Untuk pengukuran pada temperatur kamar misal alat tersebut dicek pada (15 − 25°𝐶). Suhu
yang ditunjukan oleh masing-masing termometer dicek oleh termometer terkalibrasi, dimana
termometer-termometer tersebut dimasukkan kedalam lemari pendingin atau penangas air (water
bath), sampai temperatur yang ditunjukkan oleh masing-masing termometer stabil paling sedikit
dalam satu menit.
Untuk pengukuran suhu udara dengan menggunakan termometer, hal berikut dianjurkan
untuk memperlambat penunjukan suhu, tempelkan gabus atau kapas/wool pada ujung
termometer dan biarkan termometer kira-kira 1 (satu) jam untuk mencapai temperature yang
diinginkan.
Agar termometer yang kita punya tahan lama, diperlukan perawatan khusus. Hal-hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
1) Perhatikan permukaan kaca termometer. Setelah dipakai, segera bersihkan kaca dari
kotoran atau endapan yang mungkin menempel dengan kain. Usapkan kain tersebut
secara perlahan.
2) Segera simpan termometer setelah dipakai dalam wadah penyimpanannya. Sebelum
disimpan, sebaiknya termometer didinginkan terlebih dahulu. Simpan termometer pada
lemari penyimpanan yang tertutup.
3) Periksa keadaan termometer secara berkala, jangan sampai terjadi anomaly pada
termometer tersebut.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Termometer diambil dari Bahasa Yunani yaitu thermo dan meter, dimana thermo berarti
panas dan meter berarti untuk mengukur. Termometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur maupun menghitung perubahan suhu (temperatur) suatu zat. Termometer adalah
perangkat penting yang digunakan untuk pengukuran suhu.
Saat ini telah ditemukan berbagai macam jenis termometer. Macam-macam termometer itu
sendiri dibedakan berdasarkan skala dan bahan. Dimana berdasarkan skala dibagi menjadi
Termometer Celsius, Termometer Reamur, Termometer Fahrenheit dan Termometer Kelvin.
Sedangkan berdasarkan bahannya dibagi menjadi 5, yang pertama adalah termometer zat cair
dalam gelas atau kaca; yang kedua adalah termometer gas; yang ketiga adalah termometer
dengan bahan zat padat yaitu Termometer Bimetal, Termometer Hambatan dan Termokopel;
yang keempat adalah Termometer Khusus yaitu Termometer Klinis, Termometer Maksimum-
Minimum, Termometer Ruangan dan Termometer Laboratorium; dan yang kelima adalah
Termometer Optis yaitu Pirometer dan Termometer Inframerah.
Cara kerja termometer secara umum yaitu ketika suhu meningkat, alkohol yang berada di
dalam wadah akan memuai sehingga panjang kolom alkohol atau air raksa akan bertambah.
Sebaliknya, ketika suhu menurun, panjang kolom alkohol atau air raksa akan berkurang. Pada
bagian luar tabung kaca terdapat angka-angka yang merupakan skala termometer tersebut. Angka
yang ditunjukkan oleh ujung kolom alkohol atau air raksa merupakan nilai suhu yang diukur.
2. Saran
Termometer memiliki berbagai macam karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang valid diperlukan ketelitian dan penggunaan yang sesuai
prosedur standar.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/makalah-pengenalan-dan-penggunaan-termometer-jadi.html
Sumber : Tim Abdi Guru. 2007. Jakarta. Erlangga. Artikel Peralatan Laboratorium IPA
http://semi-yanto.blogspot.co.id/2011/08/bahan-pengisi-dan-ragam-termometer.html
http://www.bukupedia.net/2016/02/pengertian-serta-prinsip-dan-cara-kerja-termometer.html