Anda di halaman 1dari 19

A.

  Jenis-Jenis Termometer

Jenis – jenis termometer :

a.       Termometer cairan


1)        Termometer raksa
2)        Termometer alcohol
3)        Termometer cairan dalam kehidupan keseharian
a)      Termometer klinis (termometer badan)
b)      Termometer dinding (termometer ruangan)
c)      Termometer maximum dan minimum six-Bellani
d)     Termometer laboratorium
b.      Termometer gas
c.       Termometer zat padat
1)        Termometer platina
2)        Termometer bimetal
3)        Termometer resistor
d.      Termometer termistor
e.       Termometer termokopel
f.       Termometer Optis
1)      Pirometer
2)      Termometer inframerah

g.      Termometer Digital

h.      Termometer Merkuri


i.        Termometer Galileo

1.      Termometer cairan

Jenis termometer yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah


termometer yang pipa kacanya berisi cairan. Umumnya cairan akan memuai dengan laju
berbeda untuk jangkauan suhu yang berbeda akan tetapi pengecualian pada raksa yang
memiliki pemuaian yang teratur. Jenis-jenis termometer cairan, yaitu :

a.       Termometer raksa


Termometer yang pipa kacanya diisi dengan raksa disebut termometer raksa.
Termometer raksa dengan skala celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam
keseharian.

Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratoriun (-40 derajat
Celcius s/d 350 derajat Celcius)

Raksa dalam pipa termometer akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian mendorong
kolom cairan (raksa) keluar dari pentolan pipa menuju ke pipa kapiler. Keuntungan
menggunakan termometer alkohol :
1)      Raksa mudah dilihat karena mengilap,
2)      Volum raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu,
3)      Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut,
4)      Jangkauan suhu cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratorium (-39 oC sampai
dengan 375oC),
5)      Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan
tepat.

Kerugian menggunakan termometer alkohol :

1)      Raksa mahal,


2)      Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya suhu
di kutub utara dan selatan),
3)      Raksa termasuk zat berbahaya (air keras).

Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan air
raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa
sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke
arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai
dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;

1.      Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.

2.      Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan
perubahan volume.

3.      Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.

4.      Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.

Proses kalibrasi termometer antara lain :

1.      Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer
disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.

2.      Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih
seluruhnya saat dipanaskan.

3.      Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

b.      Termometer alcohol


Termometer yang pipa kacanya diisi dengan alkohol disebut termometer alkohol.
Termometer raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam
sehari-hari.
Keuntungan menggunakan termometer alkohol :
1.      Lebih murah jika dibandingkan dengan raksa,
2.      Teliti, karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami volum yang lebih
besar,
3.      Dapat mengukur suhu yang sangat dingin (missal suhu di daerah kutub) karena titik
beku alkohol sangat rendah, yaitu -112oC.

Kerugian menggunakan termometer alkohol :

1.      Memiliki titik didih rendah, yaitu 78oC, sehingga pemakaiannya terbatas (tidak dapat
mengukur suhu air ketika mendidih)
2.      Tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar mudah terlihat,
3.      Membasahi (melekat) pada dinding kaca.

Air tidak bisa digunakan untuk mengisi pipa termometer karena lima alas an berikut:

1)      Air membasahi diding kaca, sehingga meninggalkan titik-titik air pada kaca dan ini akan
mempersullit membaca ketinggian air dalam tabung,
2)      Air tidak berwarna, sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya,
3)      Jangkauan suhu air terbatas (0oC - 100oC),
4)      Perubahan volum air sangat kecil ketika suhunya dinaikkan,
5)      Hasil bacaan kurang teliti karena air termasuk penghantar panas yang sangat jelek.
c.       Beberapa termometer cairan dalam kehidupan keseharian
1)      Termometer klinis (termometer badan)
Termometer klinis yang biasa digunakan para dokter, perawat, dan orang tua untuk
mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi raksa. Skala pada
termometer ini mencakup sedikit di atas dan di bawah suhu rata-rata tubuh manusia,
yaitu 37oC. Oleh karena itu terendah manusia 35 oC dan suhu tertinggi tidak lebih dari
42oC, angka-angka didesain antara 35oC sampai dengan 42oC. Jenis-jenis termometer
klinis yang baru, yaitu : termometer klinis analog, digital, dan kristal cairan. Termometer
analog, suhu yang diukur harus dibaca dari angka-angka skala yang tercetak disamping
permukaan raksa dalam pipa kapiler. Termometer klinis digital, suhu tubuh langsung
ditampilkan dalam bentuk angka. Termometer Kristal cairan, angka-angka pada skala
termometer cairan dibuat dari zat-zat kimia yang berbeda menunjukkan suhu yang
berbeda. Penggunaan termometer ini sangat mudah, tinggal ditempelkan di dahinya
kemudian siswa membaca angka yang pada Kristalnya terbentuk bayangan.

2)      Termometer dinding (termometer ruangan)


Termometer yang sering kita lihat di berbagai ruang. Termometer ini biasanya
digabungkan dengan alat hiasan lain seperti, jam dinding, hiasan dinding dan lain-lain.
Ciri-ciri termometer ruang adalah :
a)      Untuk mengukur suhu ruangan;
b)      Menggunakan zat muai logam (sebagian raksa);
c)      Ukuran tendon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu;
d)     Biasanya dipasang menggantung pada ruangan;
e)      Merupakan termometer maksimum.

3)      Termometer maximum dan minimum six-Bellani


Prinsip kerjanya, ketika suhu udara turun alkohol di ruang A menyusut sehingga raksa di
ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka minimum.
Sebaliknya suhu udara naik alkohol di ruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B
turun dan raksa di ruang C naik untuk mendorong paku baja untuk menunjukkan angka
maksimum. Kedua keping baja dapat turun karena ditahan oleh spiral. Untuk
mengembalikan keeping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap. Ciri-ciri
termometer six-Bellani antara lain :
a)      Merupakan termometer khusus karena hanya digunakan untuk mengukur suhu
tertinggi dan terendah di suatu tempat,
b)      Skala ukurnya antara -20oC sampai 50oC,
c)      Menggunakan zat muai alcohol dan raks dan dilengkapi pula keeping baja sebagai
penunjuk skala,
d)     Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keeping baja turun melekat pada raksa.

4)      Termometer laboratorium


Termometer laboratorium sering kamu jumpai di ruang laboratorium. Termometer ini
bisa kamu gunakan untuk perlengkapan laboratorium. Termometer ini menggunakan
cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan
memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka
ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu
maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan
dibuat dari bahan yang konduktor.
Ciri-ciri termometer laboratorium antara lain:
a)      Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan, penelitian atau pengukuran ilmiah
lainnya,
b)      Menggunakan zat muai raksa,
c)      Skala ukurnya luas, hingga di bawah nol,
d)     Terdapat jenis termometer laboratorium yang tidak diberi skala sehingga dapat
digunakan untuk praktek peneraan skala.

2.      Termometer gas

Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal


gas. Ada dua macam termometer gas, yaitu :

a.       Termometer yang volume gasnya dijaga tetap, dan tekanan gasnya dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
b.      Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap, dan volume gasnya dijadikan sifat
termometrik dari termometer.

Pada prinsipnya, jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda ketinggian h yang
lebih besara pada termometer. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka
termometer gas lebih teliti daripada termometer cairan. Selain itu dapat mengukur suhu
lebih rendah dan lebih tinggi dibandingkan termometer cairan. Jangkauan suhunya
mulai dari -250oC sampai dengan 1500oC.

3.      Termometer zat padat


Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor
terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya
termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pad mika dan
dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas.
a.       Termometer platina
Termometer yang bekerja berdasarkan pada perubahan tahanan yang terjadi
pada sensor termometer karena pengaruh suhumedia/benda yang diukur suhunya.
Termometer ini lebih teliti dan stabil dibandingkan termokopel dan lebih kuat serta
rentang ukur suhu lebih lebar daripada termistor. Media termometriknya adalah kawat
platina. Sifat fisika yang digunakan perubahan tahanan kawat platina sebagai fungsi
suhu. Besaran yang diukur adalah tahnan listrik, rentang ukurnya -200 ~ 850 0C. Pada
kenyataannya, konsep mengukur suhu menggunakan resistensi lebih mudah dikerjakan
dari pada pengukuran suhu dengan termokopel. Pertama, karena pengukurannya
absolut, tidak diperlukan adanya sambungan atau sambungan dingin sebagai referensi
yang diperlukan. Kedua, cukup kawat tembaga yang digunakan diantara sensor dan
peralatan lainnya karena tidak ada kebutuhan khusus dalam hal ini.
Pengukuran dan Kalibrasi Termometer Digital dengan RTD (Resistance Termometer
Devices):
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina naik. Hambatan
listrik diukur dengan teliti oleh sebuah rangkaian jembatan. Keuntungannya, jangkauan
suhunya lebar (-250oC sampai dengan 1500oC, teliti dan peka. Kerugiannya, suhu tidak
dapat dibaca secara langsung, pembacaannya lambat sehingga tidak sesuai untuk
mengukur suhu yang berubah-ubah.

b.      Termometer bimetal


Temometer ini mengandung sebuah keeping bimetal tipis berbentuk spiral.
Prinsipnya, makin besar suhu makin melengkung untuk menunjukkan suhu yang lebih
besar. Jika kendaraan bermotor melaju cepat, mesinnya cepat panas dan spidometer
menunjukkan angka kelajuan yang besar. Jika kendaraan melaju pelan, mesin tidak
cepat panas dan spidometer akan menunjukkan angka kelajuan yang kecil. Jenis
termometer ini adalah termometer bimetal yang menggunakan logam sebagai bahan
untuk menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika
dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.

Prinsip kerjanya, keping bimetal dibentuk spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal
ditahan, atau tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada gir penunjuk. Semakin
besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk
bergerak ke kanan ke angka yang lebih besar. Jika suhu turun, jarum penunjuk bergerak
ke kiri ke arah angka yang lebih kecil. Skala yang dibuat biasa dibentuk lingkaran

c.       Termometer resistor

Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat
cair. Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri
untuk mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan
perubahan hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada
seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini
dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer hambatan.

Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke


sasaran, misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas
tersebut direspon oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah
menjadi energi gerak yang bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.

4.      Termometer termistor

Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan
listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi
dalam derajat suhu. Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau
komputer. Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas (-25oC sampai dengan 180oC).

5.      Termometer termokopel


Pada dunia elektronika, termokopel merupakan sensor suhu yang banyak
digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan
listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis
konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu
yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
Ada dua jenis yang digunakan di industri, yakni thermocouple dan resistance
termometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C
sehingga disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk 174 platinum, sensivitas
standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375
dan 0.392 ohm/°C juga tersedia. Termometer ini terdiri dari dua kawat yang dibuat dari
bahan logam yang berbeda jenis dan dihubungkan ke sebuah amperemeter. Prinsip
kerjanya adalah suhu berbeda akan menghasilkan arus listrik yang berbeda.

Cara Kerja Termokopel :

Pada tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck
menemukan bahwa sebuah konduktor (semacam logam) yang diberi perbedaan panas
secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik. Hal ini disebut sebagai efek
termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini, gabungan dua macam konduktor
sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini
kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara
berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda
untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan
perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah
sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap
derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa
kombinasi menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya,
kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat
bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur
absolut.

Pada banyak aplikasi, salah satu sambungan (sambungan yang dingin) dijaga
sebagai temperatur referensi, sedang yang lain dihubungkan pada objek pengukuran.
Termokopel dapat dihubungkan secara seri satu sama lain untuk membuat termopile,
dimana tiap sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih tinggi dan semua
sambungan dingin ke suhu yang lebih rendah.

Dengan begitu, tegangan pada setiap termokopel menjadi naik, yang


memungkinkan untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Dengan adanya suhu
tetapan pada sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran di laboratorium,
secara sederhana termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan indikasi
sambungan lansung dan instrumen kontrol.

Di sini, tegangan yang berasal dari hubungan dingin yang diketahui dapat
disimulasikan, dan koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini dikenal dengan
kompensasi hubungan dingin. Biasanya termokopel dihubungkan dengan alat indikasi
oleh kawat yang disebut kabel ekstensi atau kompensasi. Tujuannya sudah jelas. Kabel
ekstensi menggunakan kawat-kawat dengan jumlah yang sama dengan kondoktur yang
dipakai pada Termokopel itu sendiri.

Keuntungannya, jangkauan ukuran suhu besar mulai dari -100 oC sampai dengan
1500oC, ukuran kecil, mengukur suhu dengan cepat, dan dapat dihubungkan ke
rangkaian lain atau computer. Kerugiannya, kurang teliti jika dibandingkan gas volum
konstan dan termometer platina.

6.      Termometer Optis


a.       Pirometer
Pirometer (Pyrometer) adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu
yang sangat tinggi (di atas 1000OC), contoh : suhu peleburan logam dan suhu permukaan
matahari. Prinsip kerja alat ini adalah mengukur radiasi yang dipanaskan oleh benda
tersebut. Jenis pirometer dua macam, yaitu pirometer optik dan pirometer radiasi total.

b.      Termometer inframerah

Termometers Infra Merah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam


(biasanya infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser jika
menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa
sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh.
Dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisi
nya, Temperatur objek dapat dibedakan.

Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang
mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur
setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas
pengukur suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian,
termometer infra merah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana termokopel
atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan suhu yang
akurat untuk beberapa keperluan.
Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol
sampai menunjukkan angka tertinggi, sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran
yang dituju seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau
baja. Sinar yang diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut akan
direspon oleh sensor penerima sehingga termometer inframerah menunjukkan
angkanya.

Termometers Infrared dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan


temperatur. Beberapa contoh, antara lain:

1)        Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.

2)        Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot

3)        Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi

4)        Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik

5)        Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran

6)        Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll

7)        Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan
pengembangan atau quality control pada manufaktur

Jenis Sensor :
1)      Sistem Pencitraan Garis Infra Merah, biasanya membantu menentukan titik api yang
penting pada pencerminan putar, untuk secara terus-menerus memindai permukaan
yang luas pada ruang. Alat ini banyak digunakan pada manufaktur yang melibatkan
konveyer atau proses jaring-jaring, seperti lembaran kaca besar atau logam yang keluar
dari tungku, pabrik dan kertas, atau tumpukan material yang terus menerus sepanjang
sabuk konveyer.

2)      Kamera Infra Merah, Termometer infra merah yang didesain khusus sebagai kamera,
memonitor banyak titik pada saat yang sama, hasilnya berupa gambar 2 dimensi, di
mana tiap pixel menunjukkan temperatur. Teknologi ini umumnya membutuhkan
banyak prosesor dan software daripada sistem sebelumnya, digunakan memindai area
yang luas. Aplikasi yang umum termasuk untuk memonitor batas negara bagi militer,
pengawasan kualitas pada proses manufaktur, dan pengawasan peralatan atau ruang
kerja yang panas/dingin untuk tujuan keselamatan dan pemeliharaan.

7.      Termometer Digital


Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya
untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua
buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan
(dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan
karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam,
pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang
sama, logam A memiliki tegangan yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda
tegangan (kecil sekali, miliVolt) yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur
lingkungan setelah melalui termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt).
Beda tegangan ini kemudian dikonversikan kembali nilai arusnya melalui
pengkomparasian dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya
untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian dijadikan
besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen yang
menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.

Termokopel ini macam-macam, tergantung jenis logam yang digunakan. Jenis


logam akan menentukan rentang temperatur yang bisa diukur (termokopel suhu badan
(temperatur rendah) berbeda dengan termokopel untuk mengukur temperatur tungku
bakar (temperatur tinggi)), juga sensitivitasnya.

Secara terperinci prinsip kerja termometer digital dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah nilai
tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya.

2.      Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa
dikonversi ke dalam bentuk tampilan display

3.      Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di
bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam
satuan volt yg akan dikonversi ke display.

Pembacaan pengukuran termometer ini dilakukan langsung dari nilai display dengan
memperhatikan garis segmen yang ada.

a)      Kalibrasi Termometer Digital

Kalibrasinya biasa menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual


suhu yg dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk
setting ofsetnya. Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker untuk gain
dalam rangkaian komparatornya
b)      Material Penyusun Termometer Digital

Termometer digital memiliki bagian penyususn terpenting. Material penyusun tersebut


adalah sebagai berikut:

1.      Sensor PTC/ NTC

2.      Komparator (OP-amp dan sejenisnya)

3.      ANALOG to Digital konverter

4.      Dekoder display (IC 7447 TTL misalnya)

5.      Display (7 segmen, LCD, monitor)

8.      Termometer Merkuri

Termometer merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh


masyarakat awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien
muainya bisa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau
penurunan suhu hampir selalu sama.

Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan
kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat
sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan
mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar
alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak
dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin
100 untuk titik didih.

Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan


sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan
Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan
sebuah buku berjudul “Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang diantara isinya
menjelaskan metoda kalibrasi alat termometer seperti dibawah ini:

1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin
termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah
poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut
mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.
Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-
rata skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan
metoda kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring
beda tekanan.

Cara Kerja :

1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume Merkuri berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon Merkuri dengan
perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika
suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

9.      Termometer Galileo

Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan Italia, Galileo


Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening
dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau
turun sesuai perubahan suhu.

Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut


dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat
suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola
kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya
sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan
kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang
rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk
suatu skala suhu.

Suhu dibaca dari ukiran piringan logam di setiap bola kaca. Biasanya sebuah
celah memisahkan bola kaca atas dengan bola kaca bawah, berarti nilai suhu berada di
antara kedua nilai label baca di setiap sisi celah. Bila bola kaca melayang-layang di celah,
berarti nilai label baca mendekati suhu lingkungan.

Untuk mencapai keakuratan yang sesuai, toleransi beban harus dibuat kurang
dari 1/1000 per satu gram (1 miligram). Termometer Galilea bekerja dengan prinsip
daya apung. Daya apung sendiri menentukan apakah suatu benda mengapung atau
tenggelam dalam cairan, serta memberi penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari
baja bisa mengapung (sementara batangan baja padat dengan sendirinya akan
tenggelam).

Satu-satunya faktor yang menentukan apakah suatu objek besar naik atau turun
dalam suatu cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan objek terhadap kerapatan
cairan di mana ia ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari massa cairan pengisi,
objek tersebut akan tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa cairan pengisi,
objek tersebut akan mengapung.
B. Isi dalam termometer
 Termometer Air Raksa: Termometer air raksa adalah termometer cairan yang
menggunakan air raksa sebagai pengisinya. Termometer air raksa merupakan
thermometer yang banyak digunakan dibandingkan dengan termometer alkohol.
Termometer air raksa sering disebut termometer maksimum karena dapat
mengukur suhu yang sangat tinggi. Jika suhu panas, air raksa akan memuai
sehingga kita akan melihat air raksa pada tabung kaca naik. Ketika suhu turun,
air raksa akan tetap berada pada posisi ketika suhu panas. Hal itu disebabkan
adanya konstraksi yang menghambat air raksa untuk kembali ke keadaan
semula. OIeh karena itu, untuk mengembalikan air raksa ke posisi dasar, kita
harus mengibas-ngibaskan termometer ini dengan kuat.
 Termometer Alkohol: Termometer alkohol adalah termometer cairan yang
menggunakan alkohol sebagai pengisinya. Alkohol lebih peka daripada air raksa
sehingga ketika memuai, perubahan volumenya lebih terlihat jelas. Termometer
alkohol disebut juga termometer minimum karena mampu mengukur suhu yang
sangat rendah. Untuk menghindari gaya gravitasi bumi, termometer minimum
diletakkan mendatar. Apabita suhu dingin, cairan alkohol akan bergerak ke kiri
dan membawa indeks penunjuk berwarna. Sebaliknya, apabila suhu naik, indeks
penunjuk berwarna akan tetap berada di posisinya walaupun cairan alkohol
mengembang dan bergerak ke kanan.
 Termometer Klinis: Termometer klinis adalah termometer yang digunakan untuk
mengukur suhu badan yang banyak dimanfaatkan di bidang kedokteran. Suhu
badan dapat diukur dengan termometer klinis melalui rongga mulut, ketiak, atau
di antara lekukan tubuh lainnya. Suhu manusia normal berkisar pada 37°C dan
tidak pernah lebih rendah dan 35°C dan tidak pernah lebih dari 42°C.
Termometer klinis bisa dibedakan menjadi dua, yaitu termometer klinis analog
dan termometer klinis digital. Perbedaan keduanya terletak pada penampilan
nilai suhu. Pada termometer klinis analog, nilai suhu ditampilkan oleh naiknya air
raksa dan kita mengetahui nilainya dengan melihat angka yang dicapai oleh air
raksa pada pipa kapiler. Sementara itu, pada termometer klinis digital, nilai suhu
ditampilkan langsung dalam bentuk angka yang tertera pada layar kecil
termometer.
 Termometer Inframerah: Termometer inframerah digunakan untuk mengukur
suhu benda yang sangat panas. benda yang bergerak cepat, atau benda yang
tidak boleh disentuh karena berbahaya. Termometer inframerah bisa juga
disebut termometer laser, jika menggunakan sinar laser untuk mengukur suhu
benda.
 Termometer Bimetal Mekanik: Termometer bimetal mekanik adalah
termometer yang terbuat dari dua buah kepingan logam yang memiliki koefisien
muai yang berbeda. Bimetal merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bi dan
metal. Bi artinya duo dan metal artinya logam. Dua kepingan logam pada
termometer bimetal mekanik akan melengkung jika terjadi perubahan suhu.
Prinsip kerja dari termometer bimetal adalah pada suhu tinggi, keping bimetal
akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi.
Sebaliknya, jika suhu rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam
yang memiliki koefisien muai yang lebih rendah.
C. Perbedaan Jenis Termometer
Mengetahui suhu adalah hal yang dapat menjadi sangat penting. Orang mungkin perlu
tahu kapan ayam kalkun sepenuhnya dimasak, atau mungkin harus memastikan bahwa
anak tidak terbakar dengan demam. Dalam pengujian laboratorium, pengukuran tepat
suhu sering dibutuhkan, sehingga integritas eksperimen dipertahankan. Ketika orang
ingin mengukur penyakit, menyiapkan permen, atau mencoba pengujian ilmiah, jenis
termometer yang tersedia selalu siap untuk melayani.

Salah satu perbedaan pertama yang dibutuhkan ketika berbicara tentang jenis
termometer adalah bentuk pengukuran. Untuk semua tapi sangat ilmiah tujuan skala
yang paling umum disebut Fahrenheit dan Celcius, dan mereka dapat digunakan secara
berbeda di tempat-tempat yang berbeda-beda di seluruh dunia.

Untuk di gunakan di rumah, orang di AS cenderung mengandalkan termometer


Fahrenheit, tapi di rumah sakit atau kantor dokter, mungkin akan lebih umum untuk
melihat skala Celsius yang digunakan. Di Inggris, Celcius jauh lebih umum digunakan
daripada Fahrenheit, misalnya.

Beberapa jenis termometer menawarkan baik bacaan dan lainnya mungkin memerlukan
konversi. Rumus sederhana untuk mengkonversi adalah sebagai berikut:

C = (F – 32) 5/9 dan F = 5/9C + 32.

Ketika konversi yang tepat tidak diperlukan, cukup adil untuk menyatakan bahwa
Celcius adalah sekitar sepertiga dari pembacaan Fahrenheit.

Memiliki perbedaan dijelaskan dalam skala suhu, itu kemudian memungkinkan untuk
mempertimbangkan berbagai termometer. Seperti disebutkan, termometer yang
banyak digunakan dalam obat-obatan untuk memeriksa tubuh untuk demam. Sampai
beberapa dekade yang lalu, mereka yang paling umum digunakan adalah termometer
merkuri kaca yang bisa dimasukkan ke dalam mulut atau dubur untuk menentukan suhu
tubuh. Hari ini, ini tidak yang biasa diberikan terhadap toksisitas merkuri.

Sejumlah opsi telah meledak ke pasar sebagai gantinya. Termometer digital kecil dapat
murah dibeli di apotek dan dapat digunakan untuk mengambil (di bawah lengan)
membaca mulut atau ketiak. Ada juga strip demam untuk pemeriksaan satu kali yang
dapat diterapkan pada dahi atau ditempatkan di mulut. Termometer telinga
menganalisis suhu, dan beberapa perangkat roll over dahi untuk mendapatkan bacaan.

Tidak ada kurang variasi dalam jenis termometer yang mungkin dibeli untuk digunakan
di dapur. Termometer daging yang kokoh dapat terjun ke memasak daging untuk
menentukan suhu. Juga terdapat banyak dari yang sekarang dapat tetap memasak
daging sementara layar pembacaan digital duduk di luar oven. Koki yang baik tahu
bahwa termometer candy sangat penting untuk membuat penganan, karena kurang
masak atau matang gula biasanya tidak akan menghasilkan produk jadi benar. Ini bisa
bervariasi dari jenis kaca untuk varietas digital juga.

Sementara ini adalah contoh jelas, ada beberapa orang mungkin lupa. Biasanya rumah-
rumah penuh dengan perangkat membaca suhu. Mereka mungkin ada di termostat dan
membantu menjaga rumah dingin atau hangat, dan mereka hadir dalam lemari es,
oven, pengering, dan pemanas air.

Berbagai jenis termometer juga dalam komputer, dan bekerja sebagai cara untuk sinyal
komponen komputer jika kipas perlu dihidupkan. Bahkan pengering rambut bisa
memiliki termostat yang secara otomatis berubah pengering mati jika mencapai suhu
tertentu. Tempat-tempat lain untuk menemukan contoh dari jenis termometer
dimasukkan dalam mobil, dan mesin besar sebagian dan banyak mesin kecil.

Cara lain untuk mendekati masalah ini adalah membahas jenis termometer dengan cara
mereka bekerja. Yang Mercury, misalnya, akan menyebabkan merkuri untuk naik ke atas
melalui poros kecil karena suhu naik. Mekanisme ini mirip dengan bagaimana fungsi
termometer kaca alkohol.

Laser atau inframerah jenis termometer mendeteksi radiasi termal dan menghasilkan
bacaan. Strip bimetal bergerak karena mereka mendapat panas, yang dapat membantu
mengontrol banyak perangkat termostat. Contoh lain pasti ada dan mereka mungkin
memiliki banyak kegunaan dalam kedua teknologi canggih atau barang sehari-hari.
TUGAS FISIKA
“JENIS-JENIS TERMOMETER DAN PERBEDAANNYA”

NAMA: MALIKA A AZHARI


KELAS : XI IPA 7

SMA NEGERI 2 KUPANG


TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai