Anda di halaman 1dari 18

SUHU DAN ALAT UKUR SUHU

Suhu dapat didefinisikan sebagai besaran fisika yang menyatakan derajat panas satu
benda. Benda yang panas memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan benda yang
dingin. Sebenarnya alat indera (kulit) tidak dapat menentukan suhu benda secara
akurat, hanya berdasarkan perkiraan dan perasaan subjeknya saja. Hal ini
dikarenakan alat indera memiliki keterbatasan, salah satunya tidak dapat digunakan
untuk menyentuh benda yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,
suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-
masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin
tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

Suhu mempunyai 4 skala yaitu celcius, fahrenheit, reamur, dan kelvin. Alat untuk mengukur suhu itu
disebut dengan termometer.

Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:

C:R:(F-32) = 5:4:9
K = C + 273.(derajat)

Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273
derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya
dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang
lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu, karena
jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang lain.

Mengubah Skala Suhu

Suhu yang diketahui Suhu yang dicari Rumus yang digunakan

C F F = 9/5 C + 32
F C C = 5/9 (F 32)

C R R = 4/5 C

R C C = 5/4 R

R F F = 9/4 R + 32

F R R = 4/9 (F 32)

Alat Untuk Mengukur Suhu

Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer memanfaatkan sifat

termometrik suatu zat, yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat

tersebut. Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642).

Termometer ini disebut termometer udara. Termometer udara terdiri dari sebuah bola

kaca yang dilengkapi dengan sebatang pipa kaca panjang. Pipa tersebut dicelupkan ke

dalam cairan berwarna. Ketika bola kaca dipanaskan, udara di dalam pipa akan

mengembang sehingga sebagian udara keluar dari pipa. Namun, ketika bola

didinginkan udara di dalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik ke dalam pipa.

Termometer udara peka terhadap perubahan suhu sehingga suhu udara saat itu dapat

segera diketahui. Meskipun peka terhadap perubahan suhu, namun termometer ini

harus dikoreksi setiap terjadi perubahan tekanan udara.

Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu degan tepat dan menyatakannya
dengan suatu angka. Prinsip dasar zat cair sebagai pengisi termometer karena zat cair
mengalami perubahan volume jika suhunya berubah.
Sifat-sifat fisika yang dimiliki termometer antara lain:
a. Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu pipa kapiler
b. Pemuaian suatu keping bimetal
c. Tekana gas pada volume tetap
d. Hambatan listrik pada suatu termokopel
Berdasarkan zat cair pengisi termometer. Zat cair yang paling umum digunakan adalah raksa
dan alkohol.
a. Termometer raksa
Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada
suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca
sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan
ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar
air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian
tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.
Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai dengan pekerjaan di laboratorium (-40 derajat
celcius sampai dengan 350 derajat celcius).
Keuntungan penggunaan air raksa:
1. Raksa mudah dilihat karena mengkilap
2. Ketika terjadi perubahan suhu, volume raksa berubah secara teratur
3. Raksa tidak membasahi dinding kaca
4. Jangkauan suhu raksa cukup lebar yaitu -400C - 3500C
5. Raksa terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu yang cepat dan tepat
Kerugian:
1. Harga raksa mahal
2. Raksa tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah
3. Raksa merupakan zat beracun sehingga berbahaya jika pecah
Adapun cara kerja secara umum adalah :
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan
volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

b. Termometer alkohol
Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol sebagai media
pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang sama.
Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak
beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan
campuran dari nitrogen dan uap dari cairan.

Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa
etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan
dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus
terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru. Termometer ini hanya bisa mengukur
suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Termometer ini tidak bisa mengukur yang
tinggi suhunya di atas 78 C.

Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang berlatar
belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca skala. Dalam penggunaan termometer
alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang digunakan. Batas dari termometer etanol ini
adalah 78 C, dan bermanfaat untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur
suhu tubuh. Termometer alkohol ini adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya
yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer.
Keuntungan:
1. Dibandingkan raksa, alkohol lebih murah
2. Ketika terjadi perubahan suhu, alkohol mengalami perubahan volume lebih besar
3. Dapat mengukur suhu yang sangat rendah sampai -1120C
4. Dapat mengukur suhu sangat teliti, karena kenaikan suhu kecil
Kerugian:
1. Memiliki titik didih rendah yaitu hanya 780C sehingga pemakain terbatas
2. Tidak berwarna sehingga harus diberi warna agar mudah dilihat
3. Alkohol membasahi dinding kaca

Termometer dengan bahan zat cair

1. Termometer Laboratorium

Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang

dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau alkohol sebagai

penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler),

kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap

dengan cepat oleh termometer.

Skala pada termometer laboratorium biasanya dimulai dari 0 C hingga 100 C. 0 C

menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100 C menyatakan suhu

air yang sedang mendidih.

Cara Menggunakan :
Ukur suhu objek benda yang akan diukur(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah
panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan
agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis
mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

Jenis Zat Muai :


Cairan raksa atau alkohol.

Kelebihan :
Skala ukurnya luas hingga di bawah nol.

2. Termometer Ruang

Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah atau kantor. Termometer

ruang mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ini adalah dari -50 C

sampai 50 C. Skala ini digunakan karena suhu udara di beberapa tempat bisa

mencapai di bawah 0 C, misalnya wilayah Eropa. Sementara di sisi lain, suhu udara

tidak pernah melebihi 50 C.

Cara Menggunakan :
Untuk mengukur suhu suatu ruangan,biasanya thermometer ini di gabungkan dengan
berbagai alat lain misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya.

Skala Suhu :
-50 samapai dengan 50.

Jenis Zat Muai :


Menggunakan zat muai logam(sebagian raksa).

Kelebihan :
Merupakan termometer maksimum, ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka
terhadap perubahan suhu.

3. termometer Klinis

Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini digunakan oleh

dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada keadaan sehat, suhu tubuh manusia

sekitar 37 C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat melebihi angka tersebut,

bahkan bisa mencapai angka 40.

Skala pada termometer klinis hanya dari 35 C hingga 43 C. Hal ini sesuai dengan suhu

tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin di bawah 35 C dan melebihi 43 C.

Cara menggunakan :
Mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan suhu dibawah
35C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang dari
35C.Selanjutnya,pasang thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira
5 menit.Setelah itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang
ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.

Skala Suhu :
35C sampai dengan 42C

Jenis Zat Muai :


Raksa atau alkohol.

Tingkat Ketelitian :
0,1C
Kelebihan :
Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk
menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer
diangkat dari badan pasien.

Kekurangan :
Termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar
kembali ke posisi normal.

4. Termometer Six-Bellani

Termometer Six-Bellani disebut pula termometer maksimum-minimum. Termometer

ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu.

Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa dalam satu termometer.

Cara Menggunakan :
Ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah) menyusut sehingga raksa di ruang B
naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka minimum. Sebaliknya jika suhu
udara naik,alkohol diruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun. Sedangkan raksa
di ruang C naik untuk mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum.Untuk
mengembalikan keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap.

Skala Suhu :
-20C sampai dengan 50C.

Jenis Zat Muai :


Alkohol dan Raksa.

Kelebihan :
Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.

Ciri-Ciri Termometer Six-Bellani Antara Lain :


Merupakan termometer khusus karena hanya digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan
terendah di suatu tempat.
Skala ukurnya antara -20oC sampai 50oC.
Menggunakan zat muai alcohol dan raks dan dilengkapi pula keeping baja sebagai penunjuk
skala.
Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keeping baja turun melekat pada raksa.

Termometer dengan bahan zat padat

1. Termometer Bimetal

Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya perubahan

suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika

didinginkan. Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral bimetal

ditahan sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada pinggir penunjuk.

Semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan meneyebabkan jarum

penunjuk bergerak ke kanan, ke arah skala yang lebih besar. Termometer bimetal

biasanya terdapat di mobil.


Cara kerja :
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini
dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi
tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih
rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam
yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan
lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam
yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang
koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika
kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena
pemuaian panjang pada logam.

Aplikasi :
Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein
mobil, termostat, setrika, dan lain lain.

2. Termometer Hambatan

Termometer hambatan merupakan termometer yang paling tepat digunakan dalam

industri untuk mengukur suhu di atas 1000 C. Termometer ini dibuat berdasarkan

perubahan hambatan logam, contohnya termometer hambatan platina.


Dalam termometer hambatan terdapat kawat penghambat yang disentuhkan ke benda

yang akan diukur suhunya, misalnya pada pengolahan besi dan baja. Suatu tegangan

atau potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu sensor

yang terbuat dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.

Cara kerja termometer ini adalahdengan menyentuhkan kawat penghantar ke


sasaran, misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut
direspons oleh hambatan (R), kemudian energi listnik yang bersangkutan diubah menjadi
energi gerak yang bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.

3. Termokopel

Pengukuran suhu dengan ketepatan tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan

termokopel, di mana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan logam

yang berbeda disambungkan untuk membentuk sebuah loop. Kedua persambungan

tersebut memiliki suhu yang berbeda. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik yang
dihasilkan, beberapa termokopel bisa dihubungkan secara seri untuk membentuk

sebuah termopil.

Cara kerja : Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang banyak
digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik
(voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar
yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan
batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 C. Termokopel paling cocok digunakan untuk
mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 2300C. Sebaliknya, kurang cocok untuk
pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi,
contohnya rentang suhu 0--100 C dengan keakuratan 0.1 C. Untuk aplikasi ini, Termistor
dan RTD lebih cocok.

Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :


a. Industri besi dan baja.
b. Pengaman pada alat-alat pemanas.
c. Untuk termopile sensor radiasi.
d. Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.

Kelebihan Termokopel :
a. Layar mudah dibaca tidak mudah keruh, skala terlihat jelas.
b. Tahan lama, tidak mudah rusak.
c. Respon terhadap perubahan suhu, sangat cepat diterima.
d. Lebih akurat.
e. Dapat mengukur variasi suhu lebih dari jarak kurang dari 1 cm.
f. Kelemahan Termokopel.
g. Hanya mengukur perbedaan suhu.
h. Sulit untuk mengkalibrasi.
i. Perlengkapan tambahan cenderung mahal.

Termometer dengan bahan gas

Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas.

Ada dua macam termometer gas:

Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat

termometrik dari termometer.

Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat

termometrik dari termometer.


Termometer gas bekerja berdasarkan sifat pemuaian gas. Adapun gas yang biasa digunakan yaitu gas

hidrogen dan helium dengan tekanan rendah, apabila gas itu dikenai panas sehingga volumenya

akan bertambah. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer gas lebih teliti

daripada termometer cairan. Termometer gas dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat

tinggi dan suhu yang sangat rendah, dimana lebar jangkauannya antara 250C sampai degan

1500C

Cara penggunaannya : Caranya adalah menekan tombol menunjukkan angka tertinggi sambil

mengarah kan sinar inframerah ke sasaran yang dituju seperti pd besi yg membara pada pabrik besi

atau baja sinar yang diarah kan ke logam akan menghasilkan pantulan pantulan tersebut akan

direspon oleh sensor penerima

Termometer optis

1. Pirometer

Prinsip kerja pirometer adalah dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan

oleh benda-benda yang suhunya sangat tinggi. Spirometer dapat digunakan untuk

mengukur suhu antara 500 C 3.000 C.


Cara Kerja Pirometer adalah bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan
oleh benda yang sangat panas (misalnya, pada tingkat lebur baja). Pirometer dapat digunakan
untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500C sampai 3000C).
Cara menggunakan pirometer adalahdengan mengarahkan pirometer ke lubang tungku.
Lalu , rheostat diputar sampai filamen lampu mulai menyala dan warna nyala filamen sama
dengan warna tungku yang berisi logam yang sedang dilebur. Suhu tungku sesuai dengan
suhu yang ditunjukkan oleh ammeter pada pirometer yang sudah dikalibrasikan ke dalam
derajat celsius.

2. Termometer inframerah

Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur secara optik

selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu.

cara kerja:

Termometer inframerah digunakan dengan cara menekan tombol sampai

menunjukkan angka tertinggi dengan cara mengarahkan sinar inframerah ke sasaran

yang dituju. Sinar yang diarahkan ke benda yang diukur akan memantul dan pantulan

tersebut direspon oleh alat sehingga termometer inframerah menunjukkan skala suhu

yang tepat.
Kelebihan Termometer Infra merah :
a. Non-kontak pengukuran temperatur tidak berpengaruh pada objek yang diukur.
b. Cepat respon dan pergerakan benda dapat diukur dan suhu transien.
c. Keakuratan pengukuran, resolusi tinggi kecil.
d. Rentang pengukuran besar.
e. Suhu pengukuran wilayah kecil.
f. Bisa menjadi titik waktu yang sama, garis, suhu permukaan.
g. Dapat diukur suhu mutlak, kelembaban relatif dapat diukur.

Kelemahan Termometer Infra Merah :


a. Paparan terhadap pengaruh temperatur pada suhu objek yang diukur.
b. Tidak cocok untuk mengukur suhu transien.
c. Tidak mudah untuk mengukur benda bergerak.
d. Rentang pengukuran tidak cukup luas, dan perlengkapan.
e. Tidak cocok untuk mengukur beracun, tekanan tinggi, dan kesempatan berbahaya.

Mengukur suhu benda


Suhu suatu benda biasanya dinyatakan dalam satuan derajat Celcius. Dan, untuk mengukur
suhu kita dapat menggunakan alat yang disebut termometer.

Ada beberapa skala satuan suhu, misalnya Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F), dan
Kelvin (K). Diantara skala satuan suhu tersebut, skala Celcius merupakan skala yang paling
banyak dipakai di berbagai negara di seluruh dunia, kecuali negara-negara yang berbahasa
Inggris, mereka umumnya menggunakan skala Fahrenheit.

Satuan Celcius ditetapkan oleh seorang ilmuwan Swedia bernama Celcius yang melakukan
pengukuran dengan mengambil es yang sedang mencair sebagai titik bawah yang disebut 0
derajat Celcius, sedangkan titik atasnya adalah suhu air yang sedang mendidih pada tekanan
76 cmHg yang disebut 100 derajat Celcius. Dari skala Celcius tersebut, suhu suatu benda
dapat dinyatakan (dikonversi) ke dalam skala lainnya dengan rumus (formula) tertentu yang
sudah ditetapkan.

1. Termometer skala Celcius


Merupakan termometer yang menggunakan skala Celcius (C).

Titik didih air: 100 derajat Celcius (100 C)


Titik beku: 0 derajat Celcius (0 C)

Dari 0 derajat Celcius sampai 100 derajar Celcius dibagi dalam 100 skala.

2. Termometer skala Reamur


Merupakan termometer yang menggunakan skala Reamur (R).

Titik didih air: 80 derajat Reamur (80 R)


Titik bekunya: 0 derajat Reamur (0 R)
Dari 0 derajat Reamur sampai 80 derajar Reamur dibagi dalam 80 skala.

3. Termometer skala Fahrenheit


Merupakan termometer yang menggunakan skala Fahrenheit (F).

Titik didih air: 212 derajat Fahrenheit (212 F)


Titik bekunya: 32 derajat Fahrenheit (32 F)

Dari 32 derajat Fahrenheit sampai 212 derajar Fahrenheit dibagi dalam 180 skala.

4. Termometer skala Kelvin


Merupakan termometer yang menggunakan skala Kelvin (K).

Titik didih air: 373 Kelvin (373 K)


Titik bekunya: 273 Kelvin (273 K)

Dari 273 Kelvin sampai 373 Kelvin dibagi dalam 100 skala.

Konversi Suhu

Gambar: uq.edu.au

Konversi suhu merupakan cara untuk menyatakan suhu suatu benda dari satu skala ke dalam
skala lainnya. Jadi, suhu suatu benda dalam Celcius dapat dikonversi (diubah) ke dalam skala
lainnya yaitu Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Untuk mengonversi (mengubah) suhu dari satu
skala ke skala lain, dapat menggunakan rumus atau formula tertentu yang sudah ditetapkan.

Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R)

Rumusnya adalah :

R = (4/5) C

R = suhu dalam skala Reamur


C = suhu dalam skala Celcius
Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila dikonversi
ke dalam skala Reamur (R) adalah:

R = (4/5) C
R = (4/5) 100 = 80 R

Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan
80 dalam skala Reamur (R).

Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Fahrenheit (F)

Rumusnya adalah:

F = (9/5) C + 32

F = suhu dalam skala Fahrenheit


C = suhu dalam skala Celcius

Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila dikonversi
ke dalam skala Fahrenheit (F) adalah:

F = (9/5) C + 32
F = (9/5) 100 + 32 = 212 F

Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan
212 dalam skala Fahrenheit (F).

Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Kelvin (K)

Rumusnya adalah:

K = C + 273

K = suhu dalam Kelvin


C = suhu dalam Celcius

Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila dikonversi
ke dalam Kelvin (K) adalah:

K = C + 273
K = 100 + 273 = 373 K

Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan
373 dalam skala Kelvin (K).

Tak hanya dari skala Celcius (C), konversi juga dapat dilakukan dari skala lainnya yaitu
Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K).

Secara ringkas, rumus untuk mengkonversi suhu dari skala satu ke skala lainnya adalah:
Konversi suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K)
adalah:

R = (4/5) C
F = (9/5) C + 32
K = C + 273

Konversi suhu dari Reamur (R) ke Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K)
adalah:

C = (5/4) R
F = (9/4) R + 32
K = C + 273 = (5/4) R + 273

Konversi suhu dari Fahrenheit (F) ke Celcius (C), Reamur (R), dan Kelvin (K)
adalah:

C = 5/9 (F-32)
R = 4/9 (F-32)
K = 5/9 (F-32) + 273

Konversi suhu dari Kelvin (K) ke Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F) adalah:

C = K 273
R = 4/5 (K-273)
F = 9/5 (K-273) + 32

Anda mungkin juga menyukai