Suhu dapat didefinisikan sebagai besaran fisika yang menyatakan derajat panas satu
benda. Benda yang panas memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan benda yang
dingin. Sebenarnya alat indera (kulit) tidak dapat menentukan suhu benda secara
akurat, hanya berdasarkan perkiraan dan perasaan subjeknya saja. Hal ini
dikarenakan alat indera memiliki keterbatasan, salah satunya tidak dapat digunakan
untuk menyentuh benda yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,
suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-
masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin
tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu mempunyai 4 skala yaitu celcius, fahrenheit, reamur, dan kelvin. Alat untuk mengukur suhu itu
disebut dengan termometer.
C:R:(F-32) = 5:4:9
K = C + 273.(derajat)
Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273
derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya
dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang
lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu, karena
jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang lain.
C F F = 9/5 C + 32
F C C = 5/9 (F 32)
C R R = 4/5 C
R C C = 5/4 R
R F F = 9/4 R + 32
F R R = 4/9 (F 32)
termometrik suatu zat, yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat
Termometer ini disebut termometer udara. Termometer udara terdiri dari sebuah bola
kaca yang dilengkapi dengan sebatang pipa kaca panjang. Pipa tersebut dicelupkan ke
dalam cairan berwarna. Ketika bola kaca dipanaskan, udara di dalam pipa akan
mengembang sehingga sebagian udara keluar dari pipa. Namun, ketika bola
didinginkan udara di dalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik ke dalam pipa.
Termometer udara peka terhadap perubahan suhu sehingga suhu udara saat itu dapat
segera diketahui. Meskipun peka terhadap perubahan suhu, namun termometer ini
Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu degan tepat dan menyatakannya
dengan suatu angka. Prinsip dasar zat cair sebagai pengisi termometer karena zat cair
mengalami perubahan volume jika suhunya berubah.
Sifat-sifat fisika yang dimiliki termometer antara lain:
a. Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu pipa kapiler
b. Pemuaian suatu keping bimetal
c. Tekana gas pada volume tetap
d. Hambatan listrik pada suatu termokopel
Berdasarkan zat cair pengisi termometer. Zat cair yang paling umum digunakan adalah raksa
dan alkohol.
a. Termometer raksa
Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada
suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca
sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan
ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar
air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian
tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.
Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai dengan pekerjaan di laboratorium (-40 derajat
celcius sampai dengan 350 derajat celcius).
Keuntungan penggunaan air raksa:
1. Raksa mudah dilihat karena mengkilap
2. Ketika terjadi perubahan suhu, volume raksa berubah secara teratur
3. Raksa tidak membasahi dinding kaca
4. Jangkauan suhu raksa cukup lebar yaitu -400C - 3500C
5. Raksa terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu yang cepat dan tepat
Kerugian:
1. Harga raksa mahal
2. Raksa tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah
3. Raksa merupakan zat beracun sehingga berbahaya jika pecah
Adapun cara kerja secara umum adalah :
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan
volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
b. Termometer alkohol
Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol sebagai media
pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang sama.
Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak
beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan
campuran dari nitrogen dan uap dari cairan.
Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa
etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan
dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus
terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru. Termometer ini hanya bisa mengukur
suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Termometer ini tidak bisa mengukur yang
tinggi suhunya di atas 78 C.
Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang berlatar
belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca skala. Dalam penggunaan termometer
alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang digunakan. Batas dari termometer etanol ini
adalah 78 C, dan bermanfaat untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur
suhu tubuh. Termometer alkohol ini adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya
yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer.
Keuntungan:
1. Dibandingkan raksa, alkohol lebih murah
2. Ketika terjadi perubahan suhu, alkohol mengalami perubahan volume lebih besar
3. Dapat mengukur suhu yang sangat rendah sampai -1120C
4. Dapat mengukur suhu sangat teliti, karena kenaikan suhu kecil
Kerugian:
1. Memiliki titik didih rendah yaitu hanya 780C sehingga pemakain terbatas
2. Tidak berwarna sehingga harus diberi warna agar mudah dilihat
3. Alkohol membasahi dinding kaca
1. Termometer Laboratorium
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang
penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler),
kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap
menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100 C menyatakan suhu
Cara Menggunakan :
Ukur suhu objek benda yang akan diukur(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah
panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan
agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis
mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Kelebihan :
Skala ukurnya luas hingga di bawah nol.
2. Termometer Ruang
Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah atau kantor. Termometer
ruang mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ini adalah dari -50 C
sampai 50 C. Skala ini digunakan karena suhu udara di beberapa tempat bisa
mencapai di bawah 0 C, misalnya wilayah Eropa. Sementara di sisi lain, suhu udara
Cara Menggunakan :
Untuk mengukur suhu suatu ruangan,biasanya thermometer ini di gabungkan dengan
berbagai alat lain misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya.
Skala Suhu :
-50 samapai dengan 50.
Kelebihan :
Merupakan termometer maksimum, ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka
terhadap perubahan suhu.
3. termometer Klinis
Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini digunakan oleh
dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada keadaan sehat, suhu tubuh manusia
sekitar 37 C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat melebihi angka tersebut,
Skala pada termometer klinis hanya dari 35 C hingga 43 C. Hal ini sesuai dengan suhu
Cara menggunakan :
Mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan suhu dibawah
35C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang dari
35C.Selanjutnya,pasang thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira
5 menit.Setelah itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang
ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.
Skala Suhu :
35C sampai dengan 42C
Tingkat Ketelitian :
0,1C
Kelebihan :
Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk
menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer
diangkat dari badan pasien.
Kekurangan :
Termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar
kembali ke posisi normal.
4. Termometer Six-Bellani
ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu.
Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa dalam satu termometer.
Cara Menggunakan :
Ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah) menyusut sehingga raksa di ruang B
naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka minimum. Sebaliknya jika suhu
udara naik,alkohol diruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun. Sedangkan raksa
di ruang C naik untuk mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum.Untuk
mengembalikan keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap.
Skala Suhu :
-20C sampai dengan 50C.
Kelebihan :
Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.
1. Termometer Bimetal
suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika
didinginkan. Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral bimetal
ditahan sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada pinggir penunjuk.
Semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan meneyebabkan jarum
penunjuk bergerak ke kanan, ke arah skala yang lebih besar. Termometer bimetal
Aplikasi :
Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein
mobil, termostat, setrika, dan lain lain.
2. Termometer Hambatan
industri untuk mengukur suhu di atas 1000 C. Termometer ini dibuat berdasarkan
yang akan diukur suhunya, misalnya pada pengolahan besi dan baja. Suatu tegangan
atau potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu sensor
yang terbuat dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.
3. Termokopel
termokopel, di mana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan logam
tersebut memiliki suhu yang berbeda. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik yang
dihasilkan, beberapa termokopel bisa dihubungkan secara seri untuk membentuk
sebuah termopil.
Cara kerja : Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang banyak
digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik
(voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar
yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan
batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 C. Termokopel paling cocok digunakan untuk
mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 2300C. Sebaliknya, kurang cocok untuk
pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi,
contohnya rentang suhu 0--100 C dengan keakuratan 0.1 C. Untuk aplikasi ini, Termistor
dan RTD lebih cocok.
Kelebihan Termokopel :
a. Layar mudah dibaca tidak mudah keruh, skala terlihat jelas.
b. Tahan lama, tidak mudah rusak.
c. Respon terhadap perubahan suhu, sangat cepat diterima.
d. Lebih akurat.
e. Dapat mengukur variasi suhu lebih dari jarak kurang dari 1 cm.
f. Kelemahan Termokopel.
g. Hanya mengukur perbedaan suhu.
h. Sulit untuk mengkalibrasi.
i. Perlengkapan tambahan cenderung mahal.
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas.
Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat
Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat
hidrogen dan helium dengan tekanan rendah, apabila gas itu dikenai panas sehingga volumenya
akan bertambah. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer gas lebih teliti
daripada termometer cairan. Termometer gas dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat
tinggi dan suhu yang sangat rendah, dimana lebar jangkauannya antara 250C sampai degan
1500C
Cara penggunaannya : Caranya adalah menekan tombol menunjukkan angka tertinggi sambil
mengarah kan sinar inframerah ke sasaran yang dituju seperti pd besi yg membara pada pabrik besi
atau baja sinar yang diarah kan ke logam akan menghasilkan pantulan pantulan tersebut akan
Termometer optis
1. Pirometer
Prinsip kerja pirometer adalah dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan
oleh benda-benda yang suhunya sangat tinggi. Spirometer dapat digunakan untuk
2. Termometer inframerah
Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur secara optik
selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu.
cara kerja:
yang dituju. Sinar yang diarahkan ke benda yang diukur akan memantul dan pantulan
tersebut direspon oleh alat sehingga termometer inframerah menunjukkan skala suhu
yang tepat.
Kelebihan Termometer Infra merah :
a. Non-kontak pengukuran temperatur tidak berpengaruh pada objek yang diukur.
b. Cepat respon dan pergerakan benda dapat diukur dan suhu transien.
c. Keakuratan pengukuran, resolusi tinggi kecil.
d. Rentang pengukuran besar.
e. Suhu pengukuran wilayah kecil.
f. Bisa menjadi titik waktu yang sama, garis, suhu permukaan.
g. Dapat diukur suhu mutlak, kelembaban relatif dapat diukur.
Ada beberapa skala satuan suhu, misalnya Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F), dan
Kelvin (K). Diantara skala satuan suhu tersebut, skala Celcius merupakan skala yang paling
banyak dipakai di berbagai negara di seluruh dunia, kecuali negara-negara yang berbahasa
Inggris, mereka umumnya menggunakan skala Fahrenheit.
Satuan Celcius ditetapkan oleh seorang ilmuwan Swedia bernama Celcius yang melakukan
pengukuran dengan mengambil es yang sedang mencair sebagai titik bawah yang disebut 0
derajat Celcius, sedangkan titik atasnya adalah suhu air yang sedang mendidih pada tekanan
76 cmHg yang disebut 100 derajat Celcius. Dari skala Celcius tersebut, suhu suatu benda
dapat dinyatakan (dikonversi) ke dalam skala lainnya dengan rumus (formula) tertentu yang
sudah ditetapkan.
Dari 0 derajat Celcius sampai 100 derajar Celcius dibagi dalam 100 skala.
Dari 32 derajat Fahrenheit sampai 212 derajar Fahrenheit dibagi dalam 180 skala.
Dari 273 Kelvin sampai 373 Kelvin dibagi dalam 100 skala.
Konversi Suhu
Gambar: uq.edu.au
Konversi suhu merupakan cara untuk menyatakan suhu suatu benda dari satu skala ke dalam
skala lainnya. Jadi, suhu suatu benda dalam Celcius dapat dikonversi (diubah) ke dalam skala
lainnya yaitu Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Untuk mengonversi (mengubah) suhu dari satu
skala ke skala lain, dapat menggunakan rumus atau formula tertentu yang sudah ditetapkan.
Rumusnya adalah :
R = (4/5) C
R = (4/5) C
R = (4/5) 100 = 80 R
Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan
80 dalam skala Reamur (R).
Rumusnya adalah:
F = (9/5) C + 32
Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila dikonversi
ke dalam skala Fahrenheit (F) adalah:
F = (9/5) C + 32
F = (9/5) 100 + 32 = 212 F
Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan
212 dalam skala Fahrenheit (F).
Rumusnya adalah:
K = C + 273
Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila dikonversi
ke dalam Kelvin (K) adalah:
K = C + 273
K = 100 + 273 = 373 K
Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan
373 dalam skala Kelvin (K).
Tak hanya dari skala Celcius (C), konversi juga dapat dilakukan dari skala lainnya yaitu
Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K).
Secara ringkas, rumus untuk mengkonversi suhu dari skala satu ke skala lainnya adalah:
Konversi suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K)
adalah:
R = (4/5) C
F = (9/5) C + 32
K = C + 273
Konversi suhu dari Reamur (R) ke Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K)
adalah:
C = (5/4) R
F = (9/4) R + 32
K = C + 273 = (5/4) R + 273
Konversi suhu dari Fahrenheit (F) ke Celcius (C), Reamur (R), dan Kelvin (K)
adalah:
C = 5/9 (F-32)
R = 4/9 (F-32)
K = 5/9 (F-32) + 273
Konversi suhu dari Kelvin (K) ke Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F) adalah:
C = K 273
R = 4/5 (K-273)
F = 9/5 (K-273) + 32