Anda di halaman 1dari 39

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran tekanan cairan dan gas merupakan salah satu hal yang
paling umum diproses industri. Perbedaan kondisi dan daerah pengukuran akan
mengakibatkan hasil pengukuran yang berbeda, sehingga diperlukan rancangan
tipe instrument ukur (transduser) tekanan yang berbeda. Pada pokok bahasan ini
diberikan konsep dasar tekanan dan uraian singkat tentang tipe-tipe transduser
tekanan yang umum. Pengukuran tekanan baik fluida cair maupun gas dilakukan
di dalam saluran atau ruangan tertutup.

Sebagai mahasiswa teknik kimia, maka sangat diharuskan untuk


memahami mengenai pengukuran tekanan. Oleh karena itu, penulis ditugaskan
membahas tema dan judul ini sebagai bahan makalah.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu
sebagai berikut.

1. Apa pengertian tekanan?


2. Bagaimana prinsip tekanan?
3. Apa saja sumber tekanan?
4. Bagaimana pengukuran tekanan secara mekanik instrumennya?
5. Bagaimana pengukuran tekanan secara listrik dan instrumennya?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu:

1. Menjelaskan prinsip tekanan.


2. Mengklasifikasikan instrument pengukur tekanan secara mekanik dan
secara listrik.
3. Menjelaskan prinsip kerja instrument pengukur secara mekanik dengan
bantuan gambar.

1
4. Menjelaskan prinsip kerja instrument pengukur secara listrik dengan
bantuan gambar.

Selain dari tujuan di atas, terdapat pula manfaat dari penyusunan makalah, yaitu
sebagai berikut.

1. Sebagai media pembelajaran dan latihan dalam penyusunan makalah.


2. Sebagai bahan bacaan tambahan mengenai pengukuran tekanan.

1.4 Metode Penyusunan

Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu


metode stuudi pustaka, yang merupakan metode mengumpulkan, menyaring,
dan menyimpulkan suatu bahan bacaan dari berbagai buku dan sumber lainnya.

2
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hukum Pascal

Pascal pernah mengeluarkan pernyataan terkenal bahwa “Tekanan yang


diberikan pada fluida dalam sebuah wadah tertutup maka tekanannya akan
diteruskan sama besar dan merata kesemua arah”.

Gambar 2.1. Hukum pascal

Selanjutnya pernyataan ini lebih dikenal sebagai Hukum Pascal. Blaise


Pascal adalah seorang Fisikawan-Matematikawan terkenal berkebangsaan
Perancis. Sejak kecil dia sudah menunjukkan tanda-tanda bakat dan kecerdasan
yang luar biasa. Dia dibesarkan oleh seorang ayah yang bekerja sebagai
seorang penarik pajak pada sebuah kantor pajak. Masa-masa awal karir
keilmuwannya adalah saat dimana dia memberikan kontribusi yang sangat besar
pada bidang kajian untuk study prilaku fluida, serta memperjelas konsep tekanan
dalam ruang hampa ditambah dengan tinjauan yang sudah dibangun
sebelumnya oleh Evangelista Torricelli.

3
Saat masih menginjak usia remaja, dia sudah berhasil menemukan
sebuah metode perhitungan sederhana sebagai cikal bakal pembuatan mesin
hitung yang didasari oleh metodenya tersebut. Dan setelah beberapa tahun
melakukan usaha dengan giat, ditambah dengan sederetan alat yang sudah dia
temukan, ia selanjutnya berhasil membuat kalkulator mekanik pertamanya.

2.2 Prinsip Hidrolik

Pascal sangat mendalami bidang Hidrostatika dan Hidrodinamika yang


terpusat pada prinsip cairan hidrolik (salah satu metode yang menggunakan
fluida sebagai pengganda gaya). Dia telah membuktikan bahwa “Tekanan
hidrostatika tidak bergantung pada berat dari suatu fluida, tetapi sangat
berhubungan dengan perbedaan ketinggian fluida tersebut”. Hal ini dia buktikan
dengan sebuah percobaan menggunakan tong yang diisi dengan air dan
diletakkan pada ketinggian tertentu.
Komponen-komponen yang ada dalam system hidrolik adalah terdiri dari:
Wadah: Berfungsi untuk menampung seluruh volume dari fluida
Pompa: Berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik
Katup: Berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan aliran dari fluida
Aktuator: Adalah hasil akhir dari prinsip pascal, mengubah energi fluida diubah
kembali menjadi energi mekanik.
Sistem hidrolik menggunakan fluida yang sifatnya inkompressible untuk
mengirimkan gaya dari satu titik ketitik lainnya disepanjang jalur yang dilewati
fluida tersebut. Dengan dibantu oleh metode ini kita dapat menghasilkan output
gaya yang sangat besar, hanya dengan menggunakan input gaya yang kecil.
Hasil perpaduan gaya yang sagat besar dapat dicapai dengan menggunakan
prinsip ini.

4
Gambar 2.2. prinsip hidrolik

Contoh penerapan tekhnologi dari prinsip ini adalah pada penggunaannya


dalam sistem pengangkat mobil hidrolik. Alat ini menggunakan dua penampang
yang besarnya berbeda. Cairan dalam penampang yang lebih kecil diteruskan
kepenampang yang lebih besar.

Gambar 2.3. penerapan teknologi dari prinsip hidrolik

5
Misalnya, jika penampang besar mempunyai ukuran 25 cm, dan diameter
penampang kecil sebesar 1,25 cm, maka perbandingan luasnya adalah 400, jadi
dari prinsip pascal ini gaya yang dihasilkan sebesar 400 kali dari gaya yang
diberikan. Untuk mengangkat mobil seberat 6000 N maka anda harus
memberikan gaya sebesar 6000 N/400 = 15 N.

2.3 Absolute, Gauge dan Tekanan Diferensial


Pascal adalah indikator untuk mengukur harga tekanan. Ketika tekanan
diukur dalam keadaan vakum mutlak (tidak ada kondisi atmosfer), maka hasilnya
dalam pascal (Mutlak). Namun ketika tekanan diukur pada keadaan dengan
memperhatikan tekanan atmosfer, maka hasilnya akan disebut Pascal (Gauge).
Jika gauge digunakan untuk mengukur perbedaan antara dua tekanan,hasilnya
berupa Pascal (Diferensial).
Dalam beberapa kasus tekanan absolut tidak memiliki sejumlah daya tarik
yang penting dalam pengertian tekanan. Gas atmosphere yang yang mengelilingi
bumi ini memiliki tekanan, karena berat dari atmosphere tersebut, tekanan
dipermukaan bumi kira-kira 14,7 psi, sebagaimana telah dicatat diatas. Jika
sebuah wadah tertutup pada permukaan bumi diisi sebuah gas pada tekanan
absolut 14,7 psi, kemudian keadaan tersebut diusahakan tidak ada tekanan
efektif pada dinding-dinding dari container, sebab gas atmosphere berusaha
melakukan tekanan yang sama dari luarnya. Pada kasus seperti ini, kondisi
tersebut lebih tepat untuk penjabaran tekanan dalam keadaan relatif, sehingga
dibandingkan dengan tekanan atmosphere. Ini dikenal dengan Tekanan Gauge,
yang diberikan oleh persamaan:

Pg = Pabs – Pat .......................................................(5.23)

Dimana ;

Pg = Tekanan gauge

Pabs = Tekanan absolut

Pat = Tekanan atmosphere

Dalam system satuan di Inggris satuan psig dugunakan untuk satuan


tekanan gauge.

6
Untuk menentukan diferensial dalam inci vakum merkuri psi adalah 2,036
(atau sekitar 2). Konversi lainnya yang umum adalah 1 bar = 14,7 psi.

Tabel 2.1
Konversi Faktor

2.4 Prinsip Bernoulli

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang


menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini
sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup
sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel
Bernoulli.

2.4.1 Hukum Bernoulli

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat


dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-
termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida
termampatkan (compressible flow).

7
2.4.2 Aliran Tak-termampatkan

Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak


berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah
sebagai berikut:

di mana:

v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
= densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-
asumsi sebagai berikut:

 Aliran bersifat tunak (steady state)


 Tidak terdapat gesekan (inviscid)

Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

2.4.3 Aliran Termampatkan

Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan


berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan
Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:

di mana:

8
= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan

maka
= entalpi fluida per satuan massa

Catatan: , di mana adalah energi termodinamika per


satuan massa, juga disebut sebagai energi internal spesifik.

2.5 Tekanan Udara

Atmosfer adalah lapisan yang melindungi bumi. Lapisan ini meluas


hingga 1000 km ke atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018 kg. Massa atmosfer
yang menekan permukaan inilah yang disebut dengan tekanan atmosferik.
Tekanan atmosferik di permukaan laut adalah 76 cmHg.

2.6 Tekanan Head

Untuk beberapa fluida cair, tekanan head sering digunakan untuk


menjabarkan tekanan dari cairan dalam tanki atau pipa. Ini ditunjukkan untuk
tekanan statik yang dihasilkan oleh berat dari suatu cairan seperti yang telah
dijabarkan diatas. Tekanan ini hanya bergantung pada tinggi dari suatu cairan
dan kerapatan cairan (massa persatuan volume). Pada suatu persamaan, jika
fluida cair diisikan ke dalam tanki, maka tekanan pada bagian bawah dari tanki
tersebut, diberikan dengan persamaan:

P = r.g.h ..............................................................(5.24)

Dimana; P = Tekanan (Pa)

r = Kerapatan fluida cair (kg/m2)

g = Percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

h = Kedalaman fluida cair (m)

Persamaan ini juga dapat digunakan untuk mencari harga tekanan dalam
system satuan Inggris, tetapi hal itu merupakan penggunaan yang biasanya
untuk menyatakan kerapatan dimana dalam system ini adalah kerapatan berat,

9
rw , dalam lb/ft2 , yang mencakup gravitasi pada persamaan 5.24. Pada kasus ini,
hubungan antara tekanan dan kedalaman fluida menjadi :

P = rw h ...............................................................(5.25)

Dimana : P = Tekanan (pa)

rw = kerapatan berat (lb/ft2)

h = Kedalaman fluida (ft)

Jika satuan tekanan dipilih dalam psi, maka ft2 akan dinyatakan dalam
144 in2. oleh karena kejadian yang umum dan keharusan dari suatu cairan dalam
tanki menyatakan tekanan dari beberapa systrem, hal itu menjadi pnggunaan
yang sudah umum untuk menjabarkan sebuah tekanan secara langsung dalam
kedalaman equivalent dari cairan istimewa.

10
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Tekanan

Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan
luas (A).

Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu


cairan atau gas.

Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu.
Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu
akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu
di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran
rendah tekanan lebih tinggi.

Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk
uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas
kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi). Rumus dari tekanan
dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan
permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan, dengan
gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi. Tekanan udara dapat
diukur dengan menggunakan barometer.

Saat ini atau sebelumnya unit tekanan rakyat adalah sebagai berikut:

 atmosfer (atm)
 manometric unit:
o sentimeter, inci, dan milimeter merkuri (torr)
o Templat:Jangkar Tinggi kolom air yang setara, termasuk milimeter
(mm H2O), sentimeter (cm H2O), meter, inci, dan kaki dari air
 adat unit:
o tidur, ton-force (pendek), ton-force (lama), pound-force, ons-force,
dan poundal inci per persegi

11
o ton-force (pendek), dan ton-force (lama) per inci persegi
 non-SI unit metrik:
o bar, decibar, milibar
o kilogram-force, atau kilopond, per sentimeter persegi (tekanan
atmosfer)
o gram-force dan ton-force (ton-force metrik) per sentimeter persegi
o Barye (dyne per sentimeter persegi)
o kilogram-force dan ton-gaya per meter persegi
o sthene per meter persegi (pieze)

Tekanan didefinisikan sebagai besarnya gaya untuk tiap satuan luas.


Oleh karena itu satuan yang dipakai untuk tekanan merupakan hasil bagi
antara satuan gaya dan satuan luas, misalnya kg/cm2, lb/inch2 yang
biasanya disingkat psi (pound/square inch) dan lain – lain.
Selain bermacam – macam satuan yang dipakai untuk tekanan khusus
untuk gas dikenal ada tiga macam tekanan yaitu :

a. Tekanan absolute (absolute pressure)


Yang dimaksud dengan tekanan absolut (absolute pressure) adalah
tekanan gas sebenarnya. Besarnya tekanan absolut dinyatakan dengan
psia (pound per square inch absolut).

b. Tekanan gage (gauge pressure)


Yang dimaksud dengan tekanan gage (gauge pressure) adalah besarnya
tekanan suatu gas dibanding dengan tekanan udara luar atau atmosfir.
Besarnya tekanan gage dinyatakan dalam psig (pound per square inch
gage).

c. Tekanan vakum (vacuum pressure)

Yang dimaksud tekanan vakum (vacuum pressure) adalah sama dengan


tekanan gage hanya tekanan ini lebih kecil daripada tekanan atmosfir.

12
3.2 Prinsip Tekanan

Tekanan pada dasarnya adalah gaya per satuan luas dimana per satuan
luas yang di keluarkan oleh suatu fluida ke sekelilingnya. Jika fluida ini berupa
gas, maka tekana gas adalah gaya per satuan luas dimana gas menekan
dinding-dinding bejana yang ditempatinya. Jika fluidanya berupa cairan,maka
tekanan gas adalah gaya per satuan luas dimana cairan menekan pada bejana
yang ditepatinya. Jelas bahwa tekanan suatu gas akan sama pada semua
dinding bejana. Pada cairan,tekanan akan bervariasi,paling besar ada di dasar
bejana dan nol pada permukaan atas.

tekanan absolute menunjukan nilai absolute (mutlak) gaya per satuan


luas yang bekerja pada dinding penampung fluida.tekanan relative atau tekanan
pengukur (gage pressure) ialah selisih antara tekanan absolute dan tekanan
atmosfer dengan persamaan sebagai berikut:

Pg= Pabs-Pat ……………………………………………………. (3-1)

Dimana :

Pg = tekanan alat ukur (tekanan relative) (psig)

Pabs = tekanan absolute (psi)

Pat = tekanan atmosfir (psi)

Vakum atau hampa mnenunjukkan selisih tekanan atmoafer dari tekanan


absolute. Dari definisi-definisi ini, kita lihat bahwa tekanan absolute ini tidak bisa
negative dan vakum tidak mungkin lebih besar dari tekanan atmosfer, ketiga
istilah ini digambarkan dalam gambar 3-1.

13
tekanan
absolut
Tekanan relative
positif

tekanan atmosfer

tekanan relative
negative atau vakum

tekanan absolute nol

gambar 3.1.Hubungan antara istilah tekanan.

Dalam sistem Inggris, satuan tekanan yang lazim adalah pon per inchi
persegi absolute (pound per square inch absolute, psia). Teakanan relative (gage
pressure) mempunyai satuan yang sama, tetapi ditandai dengan lambang psig
(pound per square inch gage). Satuan standar SI untuk tekanan adalah newton
per meter persegi (N/m2) atau paskal (pa).

Table 3.1 satuan tekanan dan factor konversinya

Unit psi In.H Ft.H2 In.Hg Atm G/c Kg/cm CmH mm


tekan 2O O m2 2 2O Hg
an

1 psi 1.000 27.6 2.307 2.036 0.0680 70.3 0.0703 70.31 51.7
8 5 1 1 2

1 in 0.036 1.00 0.083 0.0073 0.0024 2.54 0.0025 2.540 1.86


air 13 0 33 55 58 0 40 8
(39̊
F)

14
1 ft 0.433 12.0 1.000 0.8826 0.0295 30.4 0.0304 30.48 22.4
air 5 00 0 8 8 2
(39̊
F)

1 in 0.491 13.6 1.133 1.000 0.0334 34.5 0.0345 34.53 25.4


raksa 2 0 2 3 3 0
(32
F)

1 atm 14.7 406. 33.90 29.92 1.000 1.03 1.033 1.033 760.
norm 79 3 .0 0
al

1 0.014 0.39 0.032 0.0289 0.0009 1.00 0.0010 1.000 0.73


g/sq 22 37 81 6 678 0 56
cm

1 14.22 393. 32.81 28.96 0.9678 1.00 1.000 1.000 735.


kg/sq 7 0 6
cm

1 cm 0.014 0.39 0.032 0.0289 0.0009 1.00 0.0010 1.000 0.73


air di 22 37 81 6 678 0 55
4̊C

1 mm 0.019 0.53 0.044 0.0393 0.0013 1.36 0.0013 0.001 1.00


Hg d 34 53 61 7 16 0 60 3 0
0̊C

15
3.3 Sumber Tekanan
Adapun sumber tekanan yang sering digunakan yaitu sebagai berikut.
3.3.1 Tekanan Statis
Dalam keadaan atmosfer titik tertentu, tekanan statis diberikan sama ke segala
arah. Tekanan statis adalah hasil dari berat semua molekul udara di atas titik
jenuh.
Tekanan statis tidak melibatkan gerakan relatif udara.

Gambar 3.2 Tekanan statis

3.3.2 Tekanan Dinamis


Cukup sederhana, jika Anda memegang tangan Anda di angin yang kuat
atau ke luar dari jendela pada mobil yang berjalan, maka tekanan angin kuat
dirasakan karena udara mempengaruhi tangan Anda.
tekanan kuat tersebut melebihi dan diatas (selalu dihasilkan) tekanan statis, dan
disebut tekanan dinamis. Tekanan dinamis dikarenakan gerakan relatif. Tekanan
Dinamis terjadi jika sebuah benda bergerak melalui udara, atau udara mengalir
ke dalam tubuh
Tekanan Dynamic tergantung pada dua faktor:
- kecepatan tubuh relatif terhadap arus tersebut. Semakin cepat mobil bergerak
atau semakin kuat angin bertiup, maka tekanan dinamis makin kuat yang
dirasakan pada tangan Anda. Hal ini karena jumlah molekul udara yang lebih
besar tiap detiknya

16
Gambar 3.3 tekanan dinamik bertambah sesuai kecepatan udara/angin

- Kerapatan udara. Tekanan dinamis bergantung juga pada kerapatan udara. Jika
mengikuti arus udara, maka kerapatannya kecil, sehingga gayanya kecil dan
maka tekanan dinamisnya akan kecil.

gambar 3.4 tekanan dinamik begantung pada kerapatan udara


3.3.3. Tekanan Total
Di Atmosfir, beberapa tekanan statis selalu diberikan, tapi untuk tekanan dinamis
akan diberikan jika ada gerakan tubuh relatif terhadap udara. Tekanan Total
adalah jumlah dari tekanan statis dan tekanan dinamis.
tekanan Total juga dikenal dan disebut sebagai dampak tekanan, tekanan pitot
atau bahkan tekanan ram.

Gambar 3.5 tekanan total yang diukur oleh tabung pitot

17
3.4 Pengukur Tekanan secara Mekanik

Pengukuran tekanan secara mekanik kebanyakan melakukan


pengukuran tekanan yang lebih besar dari 1 atm. Peranti-peranti pengukuran
tekanan secara mekanik seperti berikut ini.

3.4.1. manometer tabung-U (U-tube manometer)

Pipa yang berbentuk huruf U yang bentuk ujungnya tertutup dan vakum
seperti terlihat pada gambar 3.6 dapat dipakai untuk mengukur
tekanan absolut. Seperti pada barometer, maka besarnya tekanan absolut yang
dihubungkan dengan kaki terbuka adalah seperti rumus diatas yaitu
P = × g × hρ
Cairan yang dipakai tidak harus air raksa, ini tergantung pada daerah
tekanan yang akan diukur. Untuk tekanan yang tinggi dipakai cairan – cairan
yang besar (berat jenisnya besar) sedangkan untuk cairan yang ringan dipakai
untuk mengukur tekanan yang rendah.

Manometer fluida sangat banyak digunakan untuk pengukuran tekanan


pada fluida pada keadaan steady state. Perhatikan manometer tabung U pada
gambar berikut.

Gambar 3.6 manometer tabung U

𝑔 𝑔
pa+𝑔𝑐 hpm = p + 𝑔𝑐 hpf ……………………………………………….. (3-2)

atau

18
𝑔
p- pa = 𝑔𝑐 h(pm-pf) ……………………………………………………. (3-3)

3.4.2 Manometer Jenis Bejana (Well type manometer)

Manometer jenis bejana ini mempunyai prinsip kerja yang sama seperti
manometer tabung-U.Manometer jenis ini banyak digunakan karena mudah
dalam pembacaan skala.tekanan terukur dibaca hanya pada satu lengan saja
seperti ditunjukan pada gambar berikut.

Gamba 3.7 manometer jenis bejana

Ketelitian yang tinggi dapat dicapai dengan mengatur tingkat nol dari
bejana tertutup pada tingkat nol skala sebelum setiap pembacaan dilakukan,dan
jika ketinggian fluida pada bejana tertutup ditanamkan h’ maka :

H’A2=(h-h’)A1 ………………………………………………………………. (3-4)

Karena pergeseran volume sama pada kedua kaki manometer,dengan


menyisipkan persamaan 3-2 kedalam persamaa 3-4,didapat

𝑔 𝐴2
p-pa= 𝑔𝑐 h’ (𝐴1+1) (pm-pf) ………………………………………………….. (3-5)

3.4.3 Manometer miring (slant tube manometer)

Manometer dapat pula dipasang pada posisi miring agar skala menjadi
lebih panjang dan pembacaan lebih mudah. Gerakan cairan lebih besar
sepanjang pipa terhadap perubahan ketinggian vertikal yang diketahui karena

19
alat ini berlengan satu, skala terkalibrasi dikoreksi dikoreksi untuk perubahan
kecil dari ketinggian bejana. Pembacaan dapat langsung dilakukan dengan
melihat skala pada lengan seperti dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.8 manometer miring

3.4.4. Mikromanometer

Pengukuran yang teliti pada perbedaan tekanan yang sangat kecil


dilakukan dengan menggunakan mikromanometer yang menggunakan variasi
prinsip manometer miring. Pada gambar 3-5, instrument mula-mula diatur
sehingga apabila p1 = p2 meniskus dalam pipa miring diletakkan pada titik acuan
yang diketahui dengan garis tipis yang tetap dilihat melalui suatu pembesar.
Pengaturan gerakan dilakukan oleh sekrup halus micrometer.

Pembacaan mikromanometer digunakan untuk mengatur ketinggian


bejana yang tercatat sekarang. Perbedaan pembacaan mikromanometer awal
dan akhir memberikan perubahan ketinggian h dan tekanan.

20
Gambar 3.9 mikromanometer

3.4.5Barometer

Gambar 3.10 Barometer

21
Bila manometer jenis bejana dipasang seperti pada gambar 3-6 alat itu biasanya
dinamakan barometer. Bagian atas kolom mengandung uap raksa pada suhu
setempat. Tekanan jenuh ini dapat diabaikan terhadap tekanan atmosfer. Bejana
terbuka ke tekanan atmosfer. Tinggi h merupakan tekanan atmosfer. Bila pa =
14,696 psia (1 atm), tinggi kolom air raksa pada 68℉ (20℃) ialah 760 mmHg.
Barometer khusus dipakai untuk mengukur tekanan atmosfir. Suatu tabung gelas
berisi cairan dan dicelupkan kedalam bak yang berisi cairan yang sama. Ujung
atas tabung divakumkan dan kemudian ditutup. Cairan yang biasa dipakai adalah
air raksa. Air raksa didalam tabung akan turun, tetapi tidak terus sampai habis
karena adanya tekanan atmosfir yang mengimbangi tekanan air raksa dalam
tabung. Dengan mengukur tinggi air raksa h didalam tabung, tekanan atmosfir
dapat ditentukan :
Pa h (cm Hg) (2.2) ≈
Perlu diketahui bahwa sebenarnya tekanan diatas air raksa didalam tabung tidak
vakum sama sekali, tetapi ada tekanan uap air raksa yang mana besarnya kecil
sekali yaitu sebesar 0,0012 mm Hg pada temperatur kamar (20°C).

3.4.6 Penguji Bobot Mati

Penguji bobot mati ialah suatu peranti yang digunakan untuk


menyeimbangkan tekanan fluida dengan suatu bobot yang diketahui. Biasanya
peranti ini digunakan untuk kalibrasi-statik pengukur tekanan dan jarang
digunakan untuk pengukuran tekanan pada keadaan yang sebenarnya.
Pembahasan kita akan dibatasi pada penggunaan penguji bobot mati sebagai
peranti kalibrasi.
Alat ini dipasang untuk melakukan kalibrasi terhadap pengukur tekanan
(pressure gage). Ruang dan silinder penguji tersebut diisi dengan minyak yang
bersih dengan menggerakkan plunyer ke posisi paling maju, dan kemudian
mundur perlahan-lahan sambil menarik minyak masuk melalui bukaan tempat
piston (torak). Pengukur yang akan diuji lalu di pasang, demikian pula piston
ditempatkan pada silinder. Tekanan yang diberikan fluida pada piston diteruskan
ke pengukur bila katup terbuka. Tekanan ini dapat diubah dengan menambahkan
beban pada piston.

22
Gessek-viskos antara piston dan silinder pada arah aksial (menurut
sumbu) dapat dikurangi dengan memutar perangkat piston bobot pada waktu
melakukan pengukuran. Jika tekanan dinaikkan, kita terpaksa memajukan
plunyer untuk mengkompensasi pemampatan minyak dan gas-gas yang
terperangkap di dalam alat itu.

3.4.7 Mengukur Tekanan Mc Leod

Pengukur Mc Leod ialah suatu modifikasi manometer raksa yang dibuat


seperti gambar dibawah ini. Reservoar yang dapat dipindah diturunkan hingga
kolom raksa turun sampai dibawah bukaan O. Cembul B dan kapiler C sekarang
mempunyai tekanan yang sama dengan sumber tekanan ρ. Reservoar itu
kemudian dinaikkan sampai raksa mengisi cembul dan masuk ke dalam kapiler
sampai titik di mana permukaan di dalam kapiler acuan sampai pada titik nol.
Volume kapiler per satuan panjang ditandai dengan a, sehingga volume gas di
dalam kapiler ialah :

Vc = a y ……………………….…………………… (3-6)

Di mana y adalah panjang kapiler yang diisi gas.

Volume kapiler, cembul, tabung sampai ke bukaan VB. Jika kita andaikan
gas dalam kapiler mengalami kompresi isothermal, kita dapat :

𝑽𝑩
Pc = p 𝑽𝑪
………………………………...(3-7)

Gambar 3.11 Tekanan Mc Leod

23
Tekanan yang ditunjukkan oleh kapiler ialah

pC – p = y ………….........................................……(3-8)

di mana tekanan kita nyatakan dengan kolom raksa. Dengan menggabungkan


persamaan (3-6) ke dalam persamaan (3-8). Persamaan (3-9) kita dapatkan :

𝒂𝒚2 𝒚𝑽𝒄
p= = ..................................................................... (3-9)
𝑽𝒃−𝒂𝒚 𝑽𝒃−𝒂𝒚

Untuk kebanyakan hal ay < VB dan

𝒂𝒚2
P= 𝑽𝒃
....................................................................................(3-10)

Pengukur McLeod yang terdapat di pasaran sudah dikalibrasi langsung dalam


mikromanometer. Pengukur McLeod sensitif terhadap uap-uap kondensasi yang
mungkin terdapat pada contoh, karena uap-uap demikian dapat terkondensasi
pada waktu kompresi dan membatalkan persamaan (3-7). Untuk gas kering
pengukur ini dapat digunakan dari 10-2 sampai 102 µm (0,0013=13,3 Pa).

Contoh Soal 3-1

Pengukur McLeod mempunyai VB = 100 cm3 dan diameter kapiler 1 mm.


Hitunglah tekanan yang ditunjukkan oleh bacaan 3.00 cm. Berapakah kesalahan
yang terjadi jika kita menggunakan persamaan (3-10) sebagai pengganti
persamaan (3-9).

Penyelesaian

𝝅 (𝟏)𝟐
Vc = 𝟒
(30,0)= 23,6 mm3

Vb= 105 mm3

Dari persamaan (4-9)

(23,6)(30,0)
P= 105 −23,6
= 0,0071 torr = 7,1 µm (0,94 Pa)

24
Kesalahan fraksionmal disebabkan penggunaan persamaan (3-10) ialah
𝑎𝑦
kesalahan= 𝑉𝑏
= 2,36x10-4 atau sangat kecil

3.4.8 Pengukur Tekanan Diafragma

Konsep pengubahan sebuah gaya terpasang menjadi pergeseran


merupakan dasar bagi berbagai jenis transduser. Elemen mekanis yang
digunakan untuk mengubah gaya terpasang menjadi pergeseran disebut alat-alat
penjumlah gaya umumnya transduser tekanan menggunakan salah satu dari tiga
jenis pada gambar 3-9.

Jika ada suatu tekanan p1 pada salah satu sisi diafragma dan p2 pada sisi
lainnya, maka gaya netto yang dihasilkan adalah

F = (p2 – p1)………….………………………………………..(3-11)

Di mana :

p2, p1 = tekanan N/m2

A = luas diafragma, m2

Suatu diafragma bentuknya seperti sebuah pegas dan memanjang atau


berkontraksi akibat selisih tekanan sesuai dengan Hukum Hooke. Adapun
aplikasinya dapat dilihat pada gambar berikut.

25
Gambar 3.12 Elemen Perasa Tekanan (a) diafragma datar; (b) diafragma
bergelombang; (c) kapsul; (d)bellows; (e) tabung lurus; (f) tabung bourdon C; (g)
tabung bourdon twist; (h) tabung bourdon helical (i) tabung bourdon spiral.

Pengukur diafragma (diaphragma gage) merupakan peranti-peranti


deformasi elastic sejenis yang banyak digunakan untuk berbagai penerapan
pengukuran tekanan. Diafragma ini mengalami defleksi sesuai dengan
perbedaan tekanan dan defleksi ini diindera dengan suatu transduser keluaran
dan pengukur ini merupakan fungsi dari regangan dan differensial tekanan.
Defleksi pada umumnya pengikuti perubahan linear dengan ∆𝑃 bila defleksi itu
kurang dari sepertiga tebal diafragma.

Defleksi dari suatu diafragma tergantung pada beberapa faktor antara lain
diameter shell, ketebalan logam, bentuk konfigurasi, jumlah konfigurasi, modulus
elastisitas, dan tekanan yang dipergunakan. Dalam perancangan diafragma,
ketebalan, jumlah lekuk dan sudut yang dibentuk oleh diafragma akan
mempengaruhi sensitivitas (defleksi per unut tekanan) dan linearitas diafragma.

3.4.9 Pengukur Tekanan Bellows

Elemen bellows termasuk transduser tekanan yang mengkonversikan


perbedaan teknan menjadi perpindahan fisik yang keluarannya merupakan suatu
ekspansi garis lurus. Prinsip kerjanya hampir sama dengan diafragma.

Elemen bellow digunakan untuk mengukur tekanan absolute tekanan


gauge atau tekanan differensial.

Bellow ini menunjukkan bahwa peranti ini dirancang untuk pengukuran


tekanan gauge (pressure gauge) yang tinggi, kedua bellow ini diisi dengan suatu
fluida. Tekanan tinggi menekan bellow tekanan tinggi. Fluida cair yang
mengalirkan ke bellow tekanan rendah yang melalui lintasan yang dihubungkan.

26
3.4.10.Pengukur Tekanan Tabung Bourdon

Elemen tabung bourdan yang merupakan transduser tekanan pertama hal


yang dipatenkan oleh E. Bourdon tahun 1852 .

gambar 3.13. macam-macam transduser bourdon

Pengukur tekanan tabung Bourdon banyak digunakan dalam pengukuran


tekanan static bilamana diperlukan pengukuran yang murah namun dapat
diandalkan. Tabung-tabung ini terdapat di pasaran dalam berbagai ukuran
(diameter 1 sampai 16 in) dan berbagai tingkat ketelitian. Pengukur Heise ialah
pengukur tabung Bourdon yang sangat teliti, dengan ketelitian 0,1 persen; alat ini
banyak digunakan sebagai standar tekanan sekunder untuk pekerjaan-pekerjaan
laboratorium.

Tabung Bourdon mempunyai penampang elips dan konfigurasi “C”. Bila


terdapat tekanan di dalam tabung itu, akan terjadi deformasi elastic yang
sebanding dengan tekanan. Tingkat linearitasnya bergantung pada kualitas
pengukur itu. Ujung pengukur ini dihubungkan dengan suatu penghubung
berpegas yang memperbesar anjakan dan mengubahnya menjadi gerakan putar
pada penunjuk. Penghubung itu dibuat sedemkian rupa sehingga mekanisme itu
dapat diatur untuk memberikan kelinearan yang optimum dan histerisis minimum,
serta mengkompensasi aus yang mungkin terjadi setelah pemakaian beberapa
waktu untuk mengindera diformasi elastic itu, dapat pula dipasang pengukur-
regangan tahanan-listrik.

27
3.5 Pengukur Tekanan secara Listrik

Pengukuran tekanan secara listrik umumnya banyak digunakan untuk


pengukuran tekanan yang lebih kecil dari 1 atm. Peranti-peranti pengukuran
tekanan secaa listrik antara lain:

3.5.1 Pengukur tekanan bridgman

Sudah umum diketahui bahwa tahanan kawat halus berubah dengan


tekanan menurut suatu hubungan linear.

R=R1(1+bΔp) ................................................................................ (3-12)

Pengukur ini biasanya menggunakan kawat halus dari manganin(84% Cu,


12%Mn, 4%Ni) yang dililitkan pada sebuah kumparan yang ditempatkan dalam
sebuah bejana tekan yang sesuai. Berikut ini ialah skema pengukur tekanan
bridgman:

gambar 3.14. skema pengukur tekanan bridgman

3.5.2 Pengukur tekanan konduktivitas-thermal pirani

Pada tekana rendah,konduktivitas termal gas berkurang sesuai dengan


tekanan. Pengukur pirani ialah satu piranti yang mengukur tekanan melalui
perubahan konduktans termal gas.

Makin rendah tekan makin rendah pula konduktivitas termal dan karena
itu makin tinggi pula suhu filamen untuk suatu masukan energi listrik.

28
Pengukuran tahanan dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian
jembatan yang sesuai. Rugi kalor dari filamen itu merupakan fungsi pula dari
suhu sekitar dan dalam prakteknya dipakai dua pengukur yang dihubungkan seri.

Perlu dicatat bahwa rugi kalor dari filamen merupakan fungsi pula dari
fugi konduksi ke pemegang filamen dan rugi radiasi ke lingkungan. Berikut ini
ialah skema pengukur tekanan konduktivitas thermal pirani:

gambar 3.15. skema pengukur tekanan konduktivitas thermal pirani

3.5.3 Pengukur tekanan Knudsen

Persamaan tentang tekanan gas dapat dinyatakan dengan suhu dan gaya
yang diukur . untuk perbedaan suhu T-Tg yang kecil, dapat ditunjukkan bahwa
hubungan itu adalah :

𝑇𝑔
P= 4F ........................................................................................ (3-13)
𝑇−𝑇𝑔

Dimana tekanan ialah dalam dyne per sentimeter persegi bila gaya dalam dyne
dan suhu dalam derajat kelvin.

Pengukur Knudsen memungkinkan kita melakukan pengukuran absolut


tekanan yang tidak bergantung pada bobot molekul gas. Berikut ini ialah skema
pengukur knudsen.

29
gambar 3.16. skema pengukur tekanan knudsen

3.5.4Pengukur tekanan ionisasi

Perhatikan susunan seperti gambar dibawah ini, yang serupa dengan


metode tabung vakum biasa.katode yang dipanaskan memancarkan elektron,
yang dipercepat oleh kisi permukaan positif.

Ternyata tekanan gas sebanding dengan rasio arus plat dan arus kisi.

1 𝑆𝑆
p= ............................................................................................... (3-
𝑆 𝑆𝑆

14)

dimana konstanta proporsionalitas (tetapan kesebandingan) S dinamakan


kepekaan mengukur. Berikut ini ialah skema pengukur tekanan ionisasi:

gambar 3.17. skema pengukur tekanan ionisasi

30
3.5.5 Alfatron

Alfatron ialah suatu pengukur ionisasi radioaktif yang skemanya ialah


seperti pada gambar di bawah. Keuntungan dari alfatron ialah bahwa ia dapat
digunakan pada tekanan atmosfir disamping untuk vakum tinggi dan bahwa disini
tidak ada filamen panas seperti yang harus digunakan pad apengukur ionisasi
yang konvensional. Berikut ini ialah gambar alat alfatron:

gambar 3.18. alfatron

31
BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan

Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan
luas (A). Tekanan pada dasarnya adalah gaya per satuan luas dimana per
satuan luas yang di keluarkan oleh suatu fluida ke sekelilingnya. Jika fluida ini
berupa gas, maka tekana gas adalah gaya per satuan luas dimana gas menekan
dinding-dinding bejana yang ditempatinya. Jika fluidanya berupa cairan,maka
tekanan gas adalah gaya per satuan luas dimana cairan menekan pada bejana
yang ditepatinya. Sumber tekanan yang sering digunakan yaitu tekanan statis,
tekanan dinamis, dan tekanan total. Metode pengukuran tekanan dibagi menjadi
dua yaitu pengukuran tekanan mekanik dan pengukuran tekanan listrik. Adapun
alat yang digunakan dalam pengukuan tekanan mekanik ialah manometer
tabung-U, manometer jenis bejana, manometer miring, makrometer, barometer,
penguji bobot mati, tekanan Mc Leod,pengukur tekanan diafragma, dan pengukur
tekanan bellows dan alat yang digunakan dalam pengukuran tekanan listrik ialah
pengukur tekanan bridgman,pengukur tekanan konduktivitas thermal pirani,
pengukur tekanan knudsen, pengukur tekanan ionisasi , dan alfatron.

4.2 Saran

Pengukuran tekanan sangat diperlukan di bebagai bidang, salah satunya


di bidang industri. Sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun ke dunia
industri sebaiknya lebih memahami materi maupun praktikum mengenai
pengukuran tekanan agar proses yang dilakukan berjalan sesuai prosedur dan
mendapatkan hasil yang diinginkan.

32
Daftar Pustaka

Bow,Yohandri,dkk. 2013.Instrumentasi dan Teknik Pengukuran.Palembang:


Politeknik Negeri Sriwijaya.

Budiarti, erna. 2010.Bab2 Pengukuran Tekanan.http://ernacapi.blogspot.com.di


akses pada tanggal 14 Oktober 2013.

2012. Hukum pascal dan prinsip hidrolik. http://pustakafisika.wordpress.com


hukum-pascal-dan-prinsip-hidrolik/ diakses pada tanggal 13 Oktober
2013.

2013. Prinsip Bernoulli . http://id.wikipedia.org/wiki. di akses pada tanggal 13


Oktober 2013

33
Lampiran Notulen

1. RA.Wilda Anggraini (kelompok 2)


Apa perbedaan pascal dan gauge ?

2. Eka Anggraini (kelompok 1)


Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing alat? Dan manakah yang
lebih efektif antara tabung-U dan bejana ?

3. Elfania Novianti (kelompok 2)


Apa perbedaan kalibrasi statik tekanan dan jarak pengukura tekanan
sebenarnya ?

4. Intan Nevianita (kelompok 3)


Mengapa kalibrasi empirik tidak cocok pada tekanan di bawah 1 atm ?

Jawab :

1. Pascal adalah sarana mengukur kuantitas tekanan. Bila tekanan diukur


dalam referensi ke sebuah vakum mutlak (tidak ada kondisi atmosfer),
maka hasilnya akan berada dalam Pascal. Namun ketika tekanan diukur
relatif terhadap tekanan atmosfer, maka hasilnya akan disebut Pascal
(Gauge)
2. - Tabung U
Keuntungan dan kekurangan:
· Biaya murah
· Sederhana dan cukup baik respon lambat dan terjadi osilasi
· Akurasi pengukuran tergantung pada presisi tinggi cairan pada pipa U
· Tidak dapat digunakan untuk tekanan vakum
· Cairan dalam pipa u tidak boleh ada interaksi dengan fluida yang diukur.
· Kontaminasi merkuri dan uap air dapat terjadi, terutama pada pengukuran
tekanan rendah

- Manometer Jenis Bejana


Kelebihan dan Kekurangan :
· Pembacaan skala lebih mudah

34
· Tekanan hanya dapat diukur dengan satu lengan
· Luas bejana sangat besar, sehingga tingkat nol bergerak sangat sedikit ketika
ditekan
· Mempunyai ketelitian yang tinggi

Dari kekurangan dan kelebihan di atas, manometer jenis bejana lebih


efektif daripada manometer tabung U.

3. Kalibrasi statik dilakukan dengan pengukuran massa statis dan waktu


tempuhnya (off line). Kalibrasi statik menunjukkan situasi dimana semua
masukan untuk proses pengukuran, kecuali satu, dipertahankan agar tetap
nilainya.

4. Kalibrasi empirik tidak cocok pada tekanan di bawah 1 atm karena limit atas
suatu tekanan ialah kira-kira 1 torr (133 Pa), sehingga jangkau keseluruhan ialah
antara 0,1 sampai 100 Pa. Dan rugi kalor suatu tekanan memiliki hubungan pada
konduktivitas termal gas dan suhu filamen. Makin rendah tekanan maka makin
rendah pula konduktivitas termal dan karena itu makin tinggi pula suhu filamen
untuk suatu masukan energi listrik

35
Putri Utami

1. Apa itu shock dan vibrasi pada manometer miring?

Eka Anggraini

2. Apa saja bagian-bagian dari tabung bourdon dan apa fungsi dari bagian-bagian
tersebut?

Raden Ayu Wilda Anggraini

3. Bagaimana prinsip kerja dari manometer tabung U

Bella Anggraini (Kelompok 6)

4. Apa pebedaan antara aliran termampatkan dengan aliran tak termampatkan pada
tabung bernouli?

Ridho Tri Julian

5. Bagaimana prinsip kerja Mc Leod dan apa kegunaan Mc Leod?

Nola Dwi Adinda (Kelompok 3)

6. Bagaimana prinsip kerja dari tabung bourdon spiral?

JAWAB :

1. Shock adalah gelombang tiba-tiba pada tekanan

2.

36
Ujung tabung bergerak dengan perubahan tekanan internal dan mudah dikonversi
dengan pointer ke skala.

1. Connecting Link atau Link konektor digunakan untuk mentransfer gerakan ujung ke
sektor gerak yang diarahkan.

2. Pinion, digunakan untuk memutar pointer oleh sektor diarahkan.

3.

Gambar Manometer tabung U

Prinsip kerja manometer adalah sebagai berikut

Gambar a. Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi cairan


setengahnya, dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.

Gambar b. Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan
ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya.
Perbedaan pada ketinggian, “h”, merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan
dibawah angka nol yang menunjukkan adanya tekanan.

37
Gambar c. Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan
meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan
ketinggian “h” merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang
menunjukkan jumlah tekanan vakum.

4. Aliran tak-termampatkan pada prinsip bernauli adalah aliran fluida yang dicirikan
dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll. Sedangkan aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut.
Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll.

5. McLeod gage adalah alat ukur tekanan rendah (vakum) dimana tekanan dibawah10-4
torr (10-4mmHg, 1.33×10-2 Pa, 1.93×10-6 yang bekerja berdasarkan tinggi kolom cairan.
Alat ukur ini serimg digunakan sebagai kalibrator alat ukur tekanan vakum lainnya. Alat
ini mempunyai dua kaki, di mana pada kaki yang satu terdapat suatu volume yang
ukurannya jauh lebih besar dari pada volume pipa. Ujung pipa pada kaki tersebut di atas
tertutup. Alat ini mempunyai torak (piston), yang digunakan untuk mengatur tinggi
cairan dalam pipa. Sebelum pengukuran dilakukan torak ditarik sehingga tinggi cairan di
bawah lubang yang menghubungkan kedua pipa. Kemudian tekanan vakum yang akan
diukur dihubungkan pada pipa lainnya, sehingga tekanan vakum yang diukur mengisi
semua pipa. Setelah pengisian terjadi, torak ditekan sehingga cairan memasuki semua
pipa. Tekanan vakum yang berada pada kaki pertama akan terperangkap pada pipa yang
tertutup. Torak terus ditekan sehingga tinggi cairan pada pipa kedua mencapai skala 0,
yaitu sama dengan tinggi pipa tertutup. Tinggi cairan pada kaki pertama akan lebih
rendah dari kaki kedua, karena tekanan vakum di kaki tersebut akan terkompresi
menjadi lebih tinggi dari tekanan vakum yang diukur.

6. Tabung bourdon merupakan alat ukur tekanan yang paling sering digunakan di
industri. Hal ini dikarenakan bentuknya yang sederhana dan kasar. Range ukur alat ini
bisa mencapai dari 0-100.000 Psing. Alat ini terdiri dari tabung silinder yang membentuk
huruf C, spiral atau helical. Serta dengan luas penampang yang tidak berbentuk
lingkaran. Tabung bourdon ini biasanya terbuat dari pospor baja ataupun perak.

38
Prinsip kerjanya: bila sebuah fluida bertekanan memasuki tabung ini maka hal ini akan
merubah bentuk tabung ini, misalnya dari oval menjadi lingkaran. Hasil dari perubahan
ini adalah pergerakan pointer pada papan skala. Bila besarnya pergerakan ini sebanding
dengan tekanan maka hasih pengukurannya dapat diketahui melalui besarnya
pergerakan jarum penunjuk ini .

Jika bourdon tubes diberikan tekanan maka ia akan cenderung untuk “menegang”.
Perubahan yang dihasilkan sebanding dengan besarnya tekanan yang diberikan. Perubah
an tekanan
yang dideteksi oleh tabung Bourdon akan menyebabkan tabungnya bergerak.

Kemudian gerakan tabung tersebut ditransmisikan untuk menggerakkan jarum meter.


Biasanya skala meter tekanan ini dikalibrasi dalam beberapa ukuran antaralain : psi, kPa,
bar, kg/cm2.

39

Anda mungkin juga menyukai