Pengukuran tekanan cairan dan gas merupakan salah satu hal yang
paling umum diproses industri. Perbedaan kondisi dan daerah pengukuran akan
mengakibatkan hasil pengukuran yang berbeda, sehingga diperlukan rancangan
tipe instrument ukur (transduser) tekanan yang berbeda. Pada pokok bahasan ini
diberikan konsep dasar tekanan dan uraian singkat tentang tipe-tipe transduser
tekanan yang umum. Pengukuran tekanan baik fluida cair maupun gas dilakukan
di dalam saluran atau ruangan tertutup.
Dari latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu
sebagai berikut.
1
4. Menjelaskan prinsip kerja instrument pengukur secara listrik dengan
bantuan gambar.
Selain dari tujuan di atas, terdapat pula manfaat dari penyusunan makalah, yaitu
sebagai berikut.
2
BAB II LANDASAN TEORI
3
Saat masih menginjak usia remaja, dia sudah berhasil menemukan
sebuah metode perhitungan sederhana sebagai cikal bakal pembuatan mesin
hitung yang didasari oleh metodenya tersebut. Dan setelah beberapa tahun
melakukan usaha dengan giat, ditambah dengan sederetan alat yang sudah dia
temukan, ia selanjutnya berhasil membuat kalkulator mekanik pertamanya.
4
Gambar 2.2. prinsip hidrolik
5
Misalnya, jika penampang besar mempunyai ukuran 25 cm, dan diameter
penampang kecil sebesar 1,25 cm, maka perbandingan luasnya adalah 400, jadi
dari prinsip pascal ini gaya yang dihasilkan sebesar 400 kali dari gaya yang
diberikan. Untuk mengangkat mobil seberat 6000 N maka anda harus
memberikan gaya sebesar 6000 N/400 = 15 N.
Dimana ;
Pg = Tekanan gauge
6
Untuk menentukan diferensial dalam inci vakum merkuri psi adalah 2,036
(atau sekitar 2). Konversi lainnya yang umum adalah 1 bar = 14,7 psi.
Tabel 2.1
Konversi Faktor
7
2.4.2 Aliran Tak-termampatkan
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
= densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-
asumsi sebagai berikut:
di mana:
8
= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan
maka
= entalpi fluida per satuan massa
P = r.g.h ..............................................................(5.24)
Persamaan ini juga dapat digunakan untuk mencari harga tekanan dalam
system satuan Inggris, tetapi hal itu merupakan penggunaan yang biasanya
untuk menyatakan kerapatan dimana dalam system ini adalah kerapatan berat,
9
rw , dalam lb/ft2 , yang mencakup gravitasi pada persamaan 5.24. Pada kasus ini,
hubungan antara tekanan dan kedalaman fluida menjadi :
P = rw h ...............................................................(5.25)
Jika satuan tekanan dipilih dalam psi, maka ft2 akan dinyatakan dalam
144 in2. oleh karena kejadian yang umum dan keharusan dari suatu cairan dalam
tanki menyatakan tekanan dari beberapa systrem, hal itu menjadi pnggunaan
yang sudah umum untuk menjabarkan sebuah tekanan secara langsung dalam
kedalaman equivalent dari cairan istimewa.
10
BAB III PEMBAHASAN
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan
luas (A).
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu.
Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu
akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu
di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran
rendah tekanan lebih tinggi.
Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk
uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas
kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi). Rumus dari tekanan
dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan
permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan, dengan
gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi. Tekanan udara dapat
diukur dengan menggunakan barometer.
Saat ini atau sebelumnya unit tekanan rakyat adalah sebagai berikut:
atmosfer (atm)
manometric unit:
o sentimeter, inci, dan milimeter merkuri (torr)
o Templat:Jangkar Tinggi kolom air yang setara, termasuk milimeter
(mm H2O), sentimeter (cm H2O), meter, inci, dan kaki dari air
adat unit:
o tidur, ton-force (pendek), ton-force (lama), pound-force, ons-force,
dan poundal inci per persegi
11
o ton-force (pendek), dan ton-force (lama) per inci persegi
non-SI unit metrik:
o bar, decibar, milibar
o kilogram-force, atau kilopond, per sentimeter persegi (tekanan
atmosfer)
o gram-force dan ton-force (ton-force metrik) per sentimeter persegi
o Barye (dyne per sentimeter persegi)
o kilogram-force dan ton-gaya per meter persegi
o sthene per meter persegi (pieze)
12
3.2 Prinsip Tekanan
Tekanan pada dasarnya adalah gaya per satuan luas dimana per satuan
luas yang di keluarkan oleh suatu fluida ke sekelilingnya. Jika fluida ini berupa
gas, maka tekana gas adalah gaya per satuan luas dimana gas menekan
dinding-dinding bejana yang ditempatinya. Jika fluidanya berupa cairan,maka
tekanan gas adalah gaya per satuan luas dimana cairan menekan pada bejana
yang ditepatinya. Jelas bahwa tekanan suatu gas akan sama pada semua
dinding bejana. Pada cairan,tekanan akan bervariasi,paling besar ada di dasar
bejana dan nol pada permukaan atas.
Dimana :
13
tekanan
absolut
Tekanan relative
positif
tekanan atmosfer
tekanan relative
negative atau vakum
Dalam sistem Inggris, satuan tekanan yang lazim adalah pon per inchi
persegi absolute (pound per square inch absolute, psia). Teakanan relative (gage
pressure) mempunyai satuan yang sama, tetapi ditandai dengan lambang psig
(pound per square inch gage). Satuan standar SI untuk tekanan adalah newton
per meter persegi (N/m2) atau paskal (pa).
1 psi 1.000 27.6 2.307 2.036 0.0680 70.3 0.0703 70.31 51.7
8 5 1 1 2
14
1 ft 0.433 12.0 1.000 0.8826 0.0295 30.4 0.0304 30.48 22.4
air 5 00 0 8 8 2
(39̊
F)
1 atm 14.7 406. 33.90 29.92 1.000 1.03 1.033 1.033 760.
norm 79 3 .0 0
al
15
3.3 Sumber Tekanan
Adapun sumber tekanan yang sering digunakan yaitu sebagai berikut.
3.3.1 Tekanan Statis
Dalam keadaan atmosfer titik tertentu, tekanan statis diberikan sama ke segala
arah. Tekanan statis adalah hasil dari berat semua molekul udara di atas titik
jenuh.
Tekanan statis tidak melibatkan gerakan relatif udara.
16
Gambar 3.3 tekanan dinamik bertambah sesuai kecepatan udara/angin
- Kerapatan udara. Tekanan dinamis bergantung juga pada kerapatan udara. Jika
mengikuti arus udara, maka kerapatannya kecil, sehingga gayanya kecil dan
maka tekanan dinamisnya akan kecil.
17
3.4 Pengukur Tekanan secara Mekanik
Pipa yang berbentuk huruf U yang bentuk ujungnya tertutup dan vakum
seperti terlihat pada gambar 3.6 dapat dipakai untuk mengukur
tekanan absolut. Seperti pada barometer, maka besarnya tekanan absolut yang
dihubungkan dengan kaki terbuka adalah seperti rumus diatas yaitu
P = × g × hρ
Cairan yang dipakai tidak harus air raksa, ini tergantung pada daerah
tekanan yang akan diukur. Untuk tekanan yang tinggi dipakai cairan – cairan
yang besar (berat jenisnya besar) sedangkan untuk cairan yang ringan dipakai
untuk mengukur tekanan yang rendah.
𝑔 𝑔
pa+𝑔𝑐 hpm = p + 𝑔𝑐 hpf ……………………………………………….. (3-2)
atau
18
𝑔
p- pa = 𝑔𝑐 h(pm-pf) ……………………………………………………. (3-3)
Manometer jenis bejana ini mempunyai prinsip kerja yang sama seperti
manometer tabung-U.Manometer jenis ini banyak digunakan karena mudah
dalam pembacaan skala.tekanan terukur dibaca hanya pada satu lengan saja
seperti ditunjukan pada gambar berikut.
Ketelitian yang tinggi dapat dicapai dengan mengatur tingkat nol dari
bejana tertutup pada tingkat nol skala sebelum setiap pembacaan dilakukan,dan
jika ketinggian fluida pada bejana tertutup ditanamkan h’ maka :
𝑔 𝐴2
p-pa= 𝑔𝑐 h’ (𝐴1+1) (pm-pf) ………………………………………………….. (3-5)
Manometer dapat pula dipasang pada posisi miring agar skala menjadi
lebih panjang dan pembacaan lebih mudah. Gerakan cairan lebih besar
sepanjang pipa terhadap perubahan ketinggian vertikal yang diketahui karena
19
alat ini berlengan satu, skala terkalibrasi dikoreksi dikoreksi untuk perubahan
kecil dari ketinggian bejana. Pembacaan dapat langsung dilakukan dengan
melihat skala pada lengan seperti dapat dilihat pada gambar berikut.
3.4.4. Mikromanometer
20
Gambar 3.9 mikromanometer
3.4.5Barometer
21
Bila manometer jenis bejana dipasang seperti pada gambar 3-6 alat itu biasanya
dinamakan barometer. Bagian atas kolom mengandung uap raksa pada suhu
setempat. Tekanan jenuh ini dapat diabaikan terhadap tekanan atmosfer. Bejana
terbuka ke tekanan atmosfer. Tinggi h merupakan tekanan atmosfer. Bila pa =
14,696 psia (1 atm), tinggi kolom air raksa pada 68℉ (20℃) ialah 760 mmHg.
Barometer khusus dipakai untuk mengukur tekanan atmosfir. Suatu tabung gelas
berisi cairan dan dicelupkan kedalam bak yang berisi cairan yang sama. Ujung
atas tabung divakumkan dan kemudian ditutup. Cairan yang biasa dipakai adalah
air raksa. Air raksa didalam tabung akan turun, tetapi tidak terus sampai habis
karena adanya tekanan atmosfir yang mengimbangi tekanan air raksa dalam
tabung. Dengan mengukur tinggi air raksa h didalam tabung, tekanan atmosfir
dapat ditentukan :
Pa h (cm Hg) (2.2) ≈
Perlu diketahui bahwa sebenarnya tekanan diatas air raksa didalam tabung tidak
vakum sama sekali, tetapi ada tekanan uap air raksa yang mana besarnya kecil
sekali yaitu sebesar 0,0012 mm Hg pada temperatur kamar (20°C).
22
Gessek-viskos antara piston dan silinder pada arah aksial (menurut
sumbu) dapat dikurangi dengan memutar perangkat piston bobot pada waktu
melakukan pengukuran. Jika tekanan dinaikkan, kita terpaksa memajukan
plunyer untuk mengkompensasi pemampatan minyak dan gas-gas yang
terperangkap di dalam alat itu.
Vc = a y ……………………….…………………… (3-6)
Volume kapiler, cembul, tabung sampai ke bukaan VB. Jika kita andaikan
gas dalam kapiler mengalami kompresi isothermal, kita dapat :
𝑽𝑩
Pc = p 𝑽𝑪
………………………………...(3-7)
23
Tekanan yang ditunjukkan oleh kapiler ialah
pC – p = y ………….........................................……(3-8)
𝒂𝒚2 𝒚𝑽𝒄
p= = ..................................................................... (3-9)
𝑽𝒃−𝒂𝒚 𝑽𝒃−𝒂𝒚
𝒂𝒚2
P= 𝑽𝒃
....................................................................................(3-10)
Penyelesaian
𝝅 (𝟏)𝟐
Vc = 𝟒
(30,0)= 23,6 mm3
(23,6)(30,0)
P= 105 −23,6
= 0,0071 torr = 7,1 µm (0,94 Pa)
24
Kesalahan fraksionmal disebabkan penggunaan persamaan (3-10) ialah
𝑎𝑦
kesalahan= 𝑉𝑏
= 2,36x10-4 atau sangat kecil
Jika ada suatu tekanan p1 pada salah satu sisi diafragma dan p2 pada sisi
lainnya, maka gaya netto yang dihasilkan adalah
F = (p2 – p1)………….………………………………………..(3-11)
Di mana :
A = luas diafragma, m2
25
Gambar 3.12 Elemen Perasa Tekanan (a) diafragma datar; (b) diafragma
bergelombang; (c) kapsul; (d)bellows; (e) tabung lurus; (f) tabung bourdon C; (g)
tabung bourdon twist; (h) tabung bourdon helical (i) tabung bourdon spiral.
Defleksi dari suatu diafragma tergantung pada beberapa faktor antara lain
diameter shell, ketebalan logam, bentuk konfigurasi, jumlah konfigurasi, modulus
elastisitas, dan tekanan yang dipergunakan. Dalam perancangan diafragma,
ketebalan, jumlah lekuk dan sudut yang dibentuk oleh diafragma akan
mempengaruhi sensitivitas (defleksi per unut tekanan) dan linearitas diafragma.
26
3.4.10.Pengukur Tekanan Tabung Bourdon
27
3.5 Pengukur Tekanan secara Listrik
Makin rendah tekan makin rendah pula konduktivitas termal dan karena
itu makin tinggi pula suhu filamen untuk suatu masukan energi listrik.
28
Pengukuran tahanan dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian
jembatan yang sesuai. Rugi kalor dari filamen itu merupakan fungsi pula dari
suhu sekitar dan dalam prakteknya dipakai dua pengukur yang dihubungkan seri.
Perlu dicatat bahwa rugi kalor dari filamen merupakan fungsi pula dari
fugi konduksi ke pemegang filamen dan rugi radiasi ke lingkungan. Berikut ini
ialah skema pengukur tekanan konduktivitas thermal pirani:
Persamaan tentang tekanan gas dapat dinyatakan dengan suhu dan gaya
yang diukur . untuk perbedaan suhu T-Tg yang kecil, dapat ditunjukkan bahwa
hubungan itu adalah :
𝑇𝑔
P= 4F ........................................................................................ (3-13)
𝑇−𝑇𝑔
Dimana tekanan ialah dalam dyne per sentimeter persegi bila gaya dalam dyne
dan suhu dalam derajat kelvin.
29
gambar 3.16. skema pengukur tekanan knudsen
Ternyata tekanan gas sebanding dengan rasio arus plat dan arus kisi.
1 𝑆𝑆
p= ............................................................................................... (3-
𝑆 𝑆𝑆
14)
30
3.5.5 Alfatron
31
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan
luas (A). Tekanan pada dasarnya adalah gaya per satuan luas dimana per
satuan luas yang di keluarkan oleh suatu fluida ke sekelilingnya. Jika fluida ini
berupa gas, maka tekana gas adalah gaya per satuan luas dimana gas menekan
dinding-dinding bejana yang ditempatinya. Jika fluidanya berupa cairan,maka
tekanan gas adalah gaya per satuan luas dimana cairan menekan pada bejana
yang ditepatinya. Sumber tekanan yang sering digunakan yaitu tekanan statis,
tekanan dinamis, dan tekanan total. Metode pengukuran tekanan dibagi menjadi
dua yaitu pengukuran tekanan mekanik dan pengukuran tekanan listrik. Adapun
alat yang digunakan dalam pengukuan tekanan mekanik ialah manometer
tabung-U, manometer jenis bejana, manometer miring, makrometer, barometer,
penguji bobot mati, tekanan Mc Leod,pengukur tekanan diafragma, dan pengukur
tekanan bellows dan alat yang digunakan dalam pengukuran tekanan listrik ialah
pengukur tekanan bridgman,pengukur tekanan konduktivitas thermal pirani,
pengukur tekanan knudsen, pengukur tekanan ionisasi , dan alfatron.
4.2 Saran
32
Daftar Pustaka
33
Lampiran Notulen
Jawab :
34
· Tekanan hanya dapat diukur dengan satu lengan
· Luas bejana sangat besar, sehingga tingkat nol bergerak sangat sedikit ketika
ditekan
· Mempunyai ketelitian yang tinggi
4. Kalibrasi empirik tidak cocok pada tekanan di bawah 1 atm karena limit atas
suatu tekanan ialah kira-kira 1 torr (133 Pa), sehingga jangkau keseluruhan ialah
antara 0,1 sampai 100 Pa. Dan rugi kalor suatu tekanan memiliki hubungan pada
konduktivitas termal gas dan suhu filamen. Makin rendah tekanan maka makin
rendah pula konduktivitas termal dan karena itu makin tinggi pula suhu filamen
untuk suatu masukan energi listrik
35
Putri Utami
Eka Anggraini
2. Apa saja bagian-bagian dari tabung bourdon dan apa fungsi dari bagian-bagian
tersebut?
4. Apa pebedaan antara aliran termampatkan dengan aliran tak termampatkan pada
tabung bernouli?
JAWAB :
2.
36
Ujung tabung bergerak dengan perubahan tekanan internal dan mudah dikonversi
dengan pointer ke skala.
1. Connecting Link atau Link konektor digunakan untuk mentransfer gerakan ujung ke
sektor gerak yang diarahkan.
3.
Gambar b. Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan
ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya.
Perbedaan pada ketinggian, “h”, merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan
dibawah angka nol yang menunjukkan adanya tekanan.
37
Gambar c. Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan
meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan
ketinggian “h” merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang
menunjukkan jumlah tekanan vakum.
4. Aliran tak-termampatkan pada prinsip bernauli adalah aliran fluida yang dicirikan
dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll. Sedangkan aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut.
Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll.
5. McLeod gage adalah alat ukur tekanan rendah (vakum) dimana tekanan dibawah10-4
torr (10-4mmHg, 1.33×10-2 Pa, 1.93×10-6 yang bekerja berdasarkan tinggi kolom cairan.
Alat ukur ini serimg digunakan sebagai kalibrator alat ukur tekanan vakum lainnya. Alat
ini mempunyai dua kaki, di mana pada kaki yang satu terdapat suatu volume yang
ukurannya jauh lebih besar dari pada volume pipa. Ujung pipa pada kaki tersebut di atas
tertutup. Alat ini mempunyai torak (piston), yang digunakan untuk mengatur tinggi
cairan dalam pipa. Sebelum pengukuran dilakukan torak ditarik sehingga tinggi cairan di
bawah lubang yang menghubungkan kedua pipa. Kemudian tekanan vakum yang akan
diukur dihubungkan pada pipa lainnya, sehingga tekanan vakum yang diukur mengisi
semua pipa. Setelah pengisian terjadi, torak ditekan sehingga cairan memasuki semua
pipa. Tekanan vakum yang berada pada kaki pertama akan terperangkap pada pipa yang
tertutup. Torak terus ditekan sehingga tinggi cairan pada pipa kedua mencapai skala 0,
yaitu sama dengan tinggi pipa tertutup. Tinggi cairan pada kaki pertama akan lebih
rendah dari kaki kedua, karena tekanan vakum di kaki tersebut akan terkompresi
menjadi lebih tinggi dari tekanan vakum yang diukur.
6. Tabung bourdon merupakan alat ukur tekanan yang paling sering digunakan di
industri. Hal ini dikarenakan bentuknya yang sederhana dan kasar. Range ukur alat ini
bisa mencapai dari 0-100.000 Psing. Alat ini terdiri dari tabung silinder yang membentuk
huruf C, spiral atau helical. Serta dengan luas penampang yang tidak berbentuk
lingkaran. Tabung bourdon ini biasanya terbuat dari pospor baja ataupun perak.
38
Prinsip kerjanya: bila sebuah fluida bertekanan memasuki tabung ini maka hal ini akan
merubah bentuk tabung ini, misalnya dari oval menjadi lingkaran. Hasil dari perubahan
ini adalah pergerakan pointer pada papan skala. Bila besarnya pergerakan ini sebanding
dengan tekanan maka hasih pengukurannya dapat diketahui melalui besarnya
pergerakan jarum penunjuk ini .
Jika bourdon tubes diberikan tekanan maka ia akan cenderung untuk “menegang”.
Perubahan yang dihasilkan sebanding dengan besarnya tekanan yang diberikan. Perubah
an tekanan
yang dideteksi oleh tabung Bourdon akan menyebabkan tabungnya bergerak.
39