Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum

Analisa Fitting
Laporan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah peralatan statis

Disusun oleh :

1. Erlyna Febri (191430013)


2. Fathur Rahman (191430014)
3. Fauzan A. (191430015)
4. Fernando Labok (191430016)
5. Gebry Prayogi (191430017)
6. Hadi Fajar S. (191430018)
7. Irreri Oraile (191430019)
8. Irfan Irwandana (191430020)
9. Azwan Ukasah (191430040)

Program Studi Teknik Mesin Kilang


Politeknik Energi dan Mineral Akamigas
Cepu – Jawa Tengah
2020
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya manusia
memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu berkembang dari
satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi
lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan
waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan.

Penggunaan pipa banyak digunakan oleh perusahaan– perusahaan sebagai pendistribusian air
minum, minyak maupun gas. Demikian juga dengan kebutuhan air pada rumah tangga,
penggunaan pipa ini paling banyak digunakan baik untuk penyaluran air bersih maupun
sanitasi. Pipa merupakan sarana fluida yang memiliki berbagai ukuran dan bentuk
penampang. Baik bentuk penampang lingkaran maupun kotak. Material pipa bermacam–
macam yaitu baja, plastik, PVC, tembaga, kuningan dan lain sebagainya (Negara, 2011).
Sistem instalasi perpipaan merupakan suatu sistem yang sangat penting pada kebutuhan
rumah tangga. Pipa pada umumnya berguna untuk mengalirkan suatu fluida baik itu cair
maupun gas, dari suatu tempat ketempat yang lain dengan memanfaatkan bantuan mesin
ataupun pompa. Sistem perpipaan harus disusun sepraktis mungkin dengan minimum
bengkokkan dan sambungan. Pada sistem instalasi yang diharapkan dapat menghasilkan
suatu jaringan instalasi pipa yang efisien baik dari segi peletakan maupun segi keamanannya
harus diperhatikan sesuai peraturan klasifikasi maupun dari spesifikasi installation guide dari
sistem pendukung permesinan.

Untuk mendukung sebuah system perpipaan, maka pemilihan komponen dalam system
perpipaan harus disusun sesuai medan dan kebutuhannya. Disamping pipa sebagai komponen
utama dalam system perpipaan, fitting juga sangat penting dalam mendukung pemasangan
instalasi system perpipaan. Fitting adalah peralatan penunjang yang digunakan untuk
menghubungkan antara 2 komponen dengan pipa. Pemasangan fitting digunakan dalam
sistem pipa untuk menghubungkan pipa. Alat kelengkapan ini digunakan dalam pipa untuk
memanipulasi pengangkutan air, gas, atau limbah cair di lingkungan domestik atau komersial,
dalam sistem pipa.
Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka semakin banyak di
perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian perpipaan dan detailnya merupakan
standar dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket
pipa, penyangga pipa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman
ukuran antara satu dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa
dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan Carbon
Steel, PVC (Polyvinil Chloride), stainless Steel, dan lain-lain.

Tujuan

Tujuan dibuatnya laporan ini agar dapat menambah dan memperluas pemahaman mahasiswa/ i dalam
hal perpipaan :

 Mengindentifikasi Pipa sesuai standartnya


 Mempelajari dan memahami spesifikasi pipa
 Dapat membedakan jenis-jenis pipa berdasarkan kebutuhan industry
BAB II
Dasar Teori

1.1 Landasan Teori


Fitting adalah bagian dari pemasangan pipa yang fungsinya adalah untuk
menyambung bagian antar pipa satu dengan yang lain untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan.Ada yang memang saat pemasangan membutuhkan desain yang berlekuk-
lekuk dan ada yang lurus. Desain yang lurus pun terkadang masih kurang
panjang.Untuk itu diperlukan fitting pipa agar sesuai dengan kebutuhan. Selain itu
fitting merupakan bagian akhir dari proses pemasangan pipa atau yang biasa disebut
dengan outlet fitting.

Fitting terbagi dua jenis yaitu fitting sambungan ulir atau las dan fitting sambungan
flange atau flange fitting. Penghubung pipa satu dengan lainnya dapat berbentuk sambungan
lurus, berbelok, bercabang, perubahan penampang maupun menutup aliran fluida.

1.1.1 Jenis-jenis Fitting Menurut Sambungannya


A. Sambungan Ulir (Screw Conection)

Sambungan pipa dengan ulir umumnya dipakai pada pipa dengan diameter
yang lebih kecil dari 1 ½ Inchi. Ada beberapa jenis fitting sambungan ulir diantaranya:
1. 1800 Screwed Return Bend.

Gambar 1.1800 Screwed Return Bend

2. 900 Screwed Elbow

Gambar 2. 900 Screwed Elbow..

3. 450 Screwed Elbow

Gambar 3. 45O Screwed Elbow

B. Sambungan Las (Welding Conection)

Sambungan las umumnya lebih banyak dipakai dalam instalasi pipa dalam
instalasi minyak dan gas bumi, karena lebih murah dan kekuatan sambungan lebih kuat
di banding dengan sambungan yang lainnya seperti ulir atau flange.
Gambar 4. Socket Welding Fittings

C. Sambungan Flange

Tidak seperti sambungan las yang permanen, sambungan flange merupakan


sambungan semi permanen. Sambungan flange dapat di buka untuk kegiatankegiatan
tertentu seperti pemeliharan pipa dan sebagainya. Sambungan flange disambung
dengan baut yang direkomendasikan ASME B16.5 sebagai berikut :

Gambar 5. Jenis-jenis Fitting Flanges

Berikut Merupakan Table dari spesifikasi baut dan pengikat untuk fitiing
flange
Tabel 1. Spesifikasi Baut untuk Pengikat

1.1.2 Jenis-jenis Fitting Menurut Bentuknya


Fitiing memiliki banyak jenis dan masing-masing jenis memiliki fungsi yang berbeda,
berikut merupakan bentuk dari macam-macam fitting

Gambar 5. Jenis-jenis fitiing dan simbolnya

A. Elbow 90o & 45o

Jenis fitting yang satu ini juga biasa disebut dengan ells. Adapun fungsinya
tidak lain adalah seperti siku yang bisa digerakkan ke arah yang lain. Dalam sebuah
instalasi pipa, Anda mungkin sudah terbiasa dengan pemasangan pipa yang berubah
arah.
Salah satunya adalah dengan menggunakan fitting elbow yang satu ini yang
tersedia dengan besar ukuran 45 dan 90 derajat. Walau demikian, masih ada lho jenis
ukuran yang lain yang bisa Anda dapatkan.

Adapun cara menyambungkannya terutama dari bahan jenis PVC, Anda bisa
menggunakan lem maupun dengan cara ulir. Namun, untuk jenis fitting bahan besi
dan galvanis, metode koneksi yang digunakan adalah ulir dan las.

B. Tee, Y, & Cross

Adapun jenis fitting pipa yang satu ini adalah untuk menyambungkan
beberapa jalur pipa sekaligus yang menuju ke satu arah saja atau dari beberapa pipa
yang terbagi menuju ke satu pipa muaranya. Baik Tee maupun Wye keduanya hadir
dengan satu input dengan dua output atau dengan dua output dan satu input.

Keduanya hadir baik dengan besar derajat 45 maupun 90 derajat. Jika Anda
bertanya dimanakah perbedaan antara Tee dan Wye, perbedaannya terdapat pada
besar sudut dan teksturnya.

Adapun Tee menggunakan tekstur langsam dengan arah aliran yang


seyogyanya menuju ke aliran instalasinya. Sedangkan pada Tee besar sudut yang
tersedia adalah 45 dan 90 derajat yang sangat tegas terlihat.

Selain kedua jenis di atas ada pula jenis cross yang hadir dengan input
maupun output yang lebih banyak. Tipe ini memiliki satu input dengan output
sebanyak 3 atau dengan tiga input yang bermuara pada satu input saja. Adapun
besaran sudut persilangannya adalah 90 derajat.

C. Coupling dan union


adalah jenis fitting yang cukup variatif. jenis fitting yang satu ini tersedia
dalam berbagai ukuran tergantung dari bagaimana model pemasangan pipanya.
Fungsinya adalah untuk membuat koneksi antara dua pipa, sehingga wajar sekali
dalam penyebutannya disebut dengan coupling.
Adapun modelnya biasa di desain pendek. Sedikit perbedaan antara coupling
dan union adalah pada coupling pemasangan dilakukan semi permanen dimana
penyambungannya dilakukan dengan cara di las, maupun dengan menggunakan mur.
Lain halnya dengan union yang memang sengaja dibuat untuk mudah di lepas di
bagian koneksinya.

D. Reducer
Disebut Reducer karena tekniknya adalah memakai tekanan agar koneksinya
lebih kuat. Biasanya, jenis Reducer ini digunakan untuk perumahan maupun untuk
industri. Karena reducer ini memiliki kecepatan tinggi dan tekanan yang rendah.
E. Caps & Plugs
Kedua material tersebut fungsinya adalah sama. Namun dari segi cara
pemasangannya berbeda. Caps adalah bagian fitting yang fungsinya adalah untuk
menutup bagian ujung pipa agar air tidak lagi mengalir.
Namun untuk jenis plugs, fungsinya sama untuk menutup bagian ujung pipa
namun dengan cara di pasang stopper terlebih dahulu di bagian ujungnya. Dari segi
kepraktisan bentuknya, caps lebih ringkas namun secara fungsinya sama saja.

F. Valve
Sebagian orang memasukkan valve sebagian bagian dari fitting, namun
sebagian yang lain menggolongkan valve sebagai material khusus. Adapun fungsinya
adalah sebagai pengendali aliran dalam sebuah sistem. Ada beberapa kategori valve
yaitu ball valve, globe valve, gate valve dan juga butterfly valve.
Cermat dalam memilih bahan valve sangat penting. Anda bisa menyesuaikan
dengan ukuran dan kebutuhan sehari-hari. Beberapa material yang digunakan untuk
fitting adalah baja, kuningan, tembaga, PVC, galvanis, dan sebagainya.
BAB III

Pembahasan

Data pembahasan

1. RICON SCH 40 3” KM166 451


2. RISER 2” SCH 40 A 234 WPO 817
3. 4X3 S40 PT370

Anda mungkin juga menyukai