AGITATOR
Disusun Oleh :
Kelompok : 2 ( Dua )
Anggota : Elviyana Monica NPM : 1802004
Fajri Reza Andolan NPM : 1802007
Hafizd Arizky Suhartono NPM : 1802026
Jerry Pebrianto NPM : 1802012
Komang Alit Udayana NPM : 1802027
Lara Relinda Fitri NPM : 1802015
Lili Rahmayanti NPM : 1802008
Kelas : TPM 3 A
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ................................................................................ 2
2.2 Prinsip Keja .............................................................................. 2
2.3 Jenis-Jenis Agitator ................................................................. 3
2.3.1 Berdasarkan Bentuk Pengaduk ...................................... 3
2.3.2 Berdasarkan Arah Aliran ................................................. 8
2.3.3 Berdasarkan Kecepatan Pengadukan ............................ 8
2.3.4 Berdasarkan Metoda Pengadukan ................................. 8
2.4 Perhitungan ............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................. 11
3.2 Saran ...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Agitator merupakan alat yang digunakan dalam operasi teknik kimia
untuk proses pengadukan (agitasi). Agitasi adalah pemberian gerakan
tertentu sehingga menimbulkan reduksi gerakan pada bahan atau operasi
yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti
molekul- molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya menyebar
(terdispersi).
2.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari agitator ini sama seperti mixer pada umumnya
yaitu mengaduk cairan produk dalam tangki dengan blade agitator
sebagai pendorong produk yang akan diaduk atau mengaduk suatu bahan
dengan berbagai variasi kecepatan yang dibutuhkan.
1 2
4 3
5 6
2
2.3 Jenis-jenis Agitator
2.3.1 Berdasarkan Bentuk Pengaduk
Secara umum, terdapat empat jenis pengaduk yang biasa
digunakan, yaitu pengaduk baling–baling (propeller), pengaduk
turbin (turbine), pengaduk dayung (paddle), dan pengaduk helical ribbon.
1. Pengaduk Jenis Baling-Baling (Propeller)
Kelompok ini biasanya digunakan untuk kecepatan pengadukan
tinggi dengan arah aliran aksial. Pengadukan ini dapat digunakan
untuk cairan yang memiliki viskositas rendah (dibawah 3 Pa.s atau
3.000 cP) dan tidak bergantung pada ukuran serta bentuk tangki. Ada
beberapa jenis pengaduk jenis baling-baling, yaitu :
a. Hydrofil propeller
b. High flow propeller
c. Marine propeller
3
b. Paddle flat beam – basic
d. Paddle gate
f. Paddle finger
4
g. Paddle helix
h. Multi paddle
5
c. Turbine disc mounted curved blade
e. Turbine bar
f. Turbine shrouded
4. Pengaduk Helical-Ribbon
Jenis pengaduk ini biasa digunakan untuk viskositas di atas
1.000 – 25.000 Pa.s. Cairan bergerak dalam sebuah bagian aliran
6
berliku-liku pada bagian bawah dan naik ke bagian atas pengaduk.
Beberapa jenis pengaduk helical-ribbon, yaitu :
a. Ribbon impeller
d. Sigma impeller
7
e. Z-blades
8
2. Pengadukan Hidrolis
Pengadukan hidrolis adalah pengadukan yang
memanfaatkan aliran air sebagai tenaga pengadukan. Tenaga
pengadukan ini dihasilkan dari energi hidrolik yang dihasilkan
dari suatu aliran hidrolik. Energi hidrolik dapat berupa energi
gesek, energi potensial (jatuhan) atau adanya lompatan hidrolik
dalam suatu aliran.
3. Pengadukan Pneumatis
Pengadukan pneumatis adalah pengadukan yang
menggunakan udara (gas) berbentuk gelembung sebagai
tenaga pengadukan.
2.4 Perhitungan
TENAGA PENGADUKAN
Tenaga pengadukan adalah tenaga yang digunakan untuk
melaksanakan pengadukan. Tenaga ini dihasilkan oleh peralatan
mekanis, aliran hidrolis atau gelembung udara.
Perhitungan tenaga pengadukan berbeda-beda tergantung pada
jenis pengadukannya. Pada pengadukan mekanis, yang berperan dalam
menghasilkan tenaga adalah bentuk dan ukuran alat pengaduk serta
kecepatan putaran alat pengaduk.
Untuk bilangan Reynold (NRe) > 10.000 dinyatakan dengan
persamaan (1), Untuk nilai (NRe) < 20 dinyatakan dengan persamaan (2),
dan bilangan Reynold untuk alat pengaduk dapat dihitung dengan
persamaan (3).
P = KT.n3.Di5.ρ (1)
P = KL.n2.Di3.µ (2)
NRe = Di2.n.ρ (3)
µ
Dimana :
P : Tenaga (Nm/s)
KT : Konstanta pengaduk untuk aliran turbulen
9
n : Kecepatan putaran (rps)
Di : Diameter pengaduk (m)
ρ : Densitas fluida ( kg/m3)
KL : Konstanta pengaduk untuk aliran laminer
µ : kekentalan absolut cairan (Ns/m2)
Pada pengadukan hidrolis, tenaga dapat dituliskan sebagai berikut :
P = Q.ρ.g.h
Dimana :
P : Tenaga (Nm/s)
Q : Debit aliran (m3/s)
ρ : Berat jenis (kg/m3)
g : Percepatan gaya gravitasi (m/s2)
h : Tinggi jatuhan (m)
Kecepatan pengadukan merupakan parameter penting dalam pengadukan
yang dinyatakan dengan gradien kecepatan. Gradien kecepatan
merupakan fungsi dari tenaga yang disuplai (P) :
G= P
µ.V
Dimana :
P : Suplai tenaga ke fluida (Nm/s)
µ : Viskositas absolut fluida (Ns/m2)
V : Volume fluida yang diaduk (m3)
Pada pengadukan pneumatis, tenaga yang dihasilkan merupakan fungsi
dari debit udara yang diinjeksikan, yang dapat dituliskan sebagai berikut :
h+10,4
P = 3904.Ga.Log ( 10,4 )
Dimana :
P : Power (Nm/s)
Ga : Debit udara (m3/menit)
h : kedalaman diffuser (m)
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agitator merupakan alat yang digunakan dalam operasi teknik kimia
untuk proses pengadukan (agitasi). Jenis agitator ada yang berdasarkan
bentuk pengaduk, arah aliran dan kecepatan pengaduk.
Berdasarkan bentuk pengaduk terbagi menjadi 3, yaitu pengaduk
jenis baling-baling, jenis dayung dan jenis turbin.
Berdasarkan arah aliran, terbagi menjadi 3 yaitu arah axial, arah
radial, dan arah tangensial.
Berdasarkan kecepatan pengadukan terbagi menjadi 3, yaitu
kecepatan rendah, kecepatan sedang dan kecepatan tinggi.
Dan yang terakhir berdasarkan metoda pengadukan terbagi
menjadi 3, yaitu pengadukan mekanis, hidrolis dan pneumatis.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa susunan dan materi yang terkandung di
dalam makalah ini mungkin ada kekeliruan, kesalahan dan tidak
sempurna. Maka dari itu penulis menyarankan agar pembaca memberikan
kritik dan saran yang sifatnya membangun agar makalah ini lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://labotktk.teknik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/INTRUKSI-
KERJA-AGITATOR.pdf (diakses pada 01 November 2019 pukul 21:05
WIB)
https://id.scribd.com/document/387214656/makalah-agitator-docx (diakses
pada 02 November 2019 pukul 21:30 WIB)
https://www.slideshare.net/mobile/kurnia_zuliana/5-unit-koagulasi-flokulasi
(diakses pada 03 November 2019 pukul 07:49 WIB)
12