Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AGITATOR

Disusun Oleh :

Kelompok : 2 ( Dua )
Anggota : Elviyana Monica NPM : 1802004
Fajri Reza Andolan NPM : 1802007
Hafizd Arizky Suhartono NPM : 1802026
Jerry Pebrianto NPM : 1802012
Komang Alit Udayana NPM : 1802027
Lara Relinda Fitri NPM : 1802015
Lili Rahmayanti NPM : 1802008
Kelas : TPM 3 A

POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG


TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang telah memberi petunjuk dan kekuatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “AGITATOR”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa susunan dan materi yang
terkandung di dalam makalah ini belumlah sempurna. Untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun selalu penulis harapkan dengan senang
hati dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat membawa pemahaman dan
pengetahuan bagi kita semua tentang agitator atau mixer.

Palembang, November 2019


Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ................................................................................ 2
2.2 Prinsip Keja .............................................................................. 2
2.3 Jenis-Jenis Agitator ................................................................. 3
2.3.1 Berdasarkan Bentuk Pengaduk ...................................... 3
2.3.2 Berdasarkan Arah Aliran ................................................. 8
2.3.3 Berdasarkan Kecepatan Pengadukan ............................ 8
2.3.4 Berdasarkan Metoda Pengadukan ................................. 8
2.4 Perhitungan ............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................. 11
3.2 Saran ...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengadukan (agitasi) adalah pemberian gerakan tertentu sehingga
menimbulkan reduksi gerakan pada bahan atau operasi yang
menciptakan terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-
molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya menyebar (terdispersi).
Akibat yang ditimbulkan dari operasi pengadukan adalah terjadinya
pencampuran (mixing) dari satu atau lebih komponen yang teraduk.
Pencampuran adalah suatu proses operasi yang sangat penting,
bahkan dikatakan suatu yang fundamental hampir di tiap proses operasi.
Keberhasilan suatu proses operasi kimia tergantung pada efektifitas
pencampuran dan pengadukan dari fluida.
Di dalam suatu industri pastilah ada suatu proses pencampuran
bahan, baik itu bahan cair-cair, cair-padat, cair-gas, dan gas-padat. Pada
proses ini kedua kondisi haruslah kita perlakukan sebagaimana mestinya
sesuai dengan harapan kita.
Untuk sampel yang kuantitasnya masih kecil, kita dapat
menggunakan media yakni bejana atau tangki.Dalam lingkup kecil,
homogenitas atau keseragaman mungkin tidak jadi masalah. Tapi apabila
dalam lingkup besare maka dibutuhkan peralatan mixing yang membantu
sesuai dengan fungsinya dengan keadaan konstan, serta dapat diatur
kecepatan pengadukannya untuk diperoleh hasil yang optimal, serta
kehomogenitasan yang tinggi dan gerakan mixing dengan tenaga yang
dibutuhkan minimum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Agitator merupakan alat yang digunakan dalam operasi teknik kimia
untuk proses pengadukan (agitasi). Agitasi adalah pemberian gerakan
tertentu sehingga menimbulkan reduksi gerakan pada bahan atau operasi
yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti
molekul- molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya menyebar
(terdispersi).
2.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari agitator ini sama seperti mixer pada umumnya
yaitu mengaduk cairan produk dalam tangki dengan blade agitator
sebagai pendorong produk yang akan diaduk atau mengaduk suatu bahan
dengan berbagai variasi kecepatan yang dibutuhkan.

1 2

Pasang jenis impeller Isi tanki dengan


yang sesuai dengan bahan yang akan
kebutuhan. dicampurkan/diaduk

4 3

Operasikan agitator Hubungkan agitator


dengan mengatur dengan listrik, lalu
kecepatan putar sesuai nyalakan power.
dengan kebutuhan.

5 6

Atur posisi impeller Matikan alat listrik, apabila


beserta shaft, untuk proses sudah selesai.
menghindari
ketidakseimbangan saat
agitator beroperasi.

2
2.3 Jenis-jenis Agitator
2.3.1 Berdasarkan Bentuk Pengaduk
Secara umum, terdapat empat jenis pengaduk yang biasa
digunakan, yaitu pengaduk baling–baling (propeller), pengaduk
turbin (turbine), pengaduk dayung (paddle), dan pengaduk helical ribbon.
1. Pengaduk Jenis Baling-Baling (Propeller)
Kelompok ini biasanya digunakan untuk kecepatan pengadukan
tinggi dengan arah aliran aksial. Pengadukan ini dapat digunakan
untuk cairan yang memiliki viskositas rendah (dibawah 3 Pa.s atau
3.000 cP) dan tidak bergantung pada ukuran serta bentuk tangki. Ada
beberapa jenis pengaduk jenis baling-baling, yaitu :
a. Hydrofil propeller
b. High flow propeller
c. Marine propeller

Gambar 5. Jenis baling-baling (propeller)


Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 –
1750 rpm (revolutions per minute).
2. Pengaduk Jenis Dayung (Paddle)
Berbagai jenis pengaduk dayung biasanya digunakan pada
kecepatan rendah diantaranya 20 - 150 rpm. Jenis ini bisa digunakan
untuk viskositas antara 50-500 Pa.s (500.000 cP). Beberapa jenis
paddle yaitu :
a. Paddle anchor

3
b. Paddle flat beam – basic

c. Paddle double – motion

d. Paddle gate

e. Paddle glassed steel (used in glass-lined vessels)

f. Paddle finger

4
g. Paddle helix

h. Multi paddle

3. Pengaduk Jenis Turbin


Pengaduk turbin adalah pengaduk yang memiliki banyak daun
pengaduk dan berukuran lebih pendek, Pengaduk jenis ini
digunakan pada kecepatan berkisar antara 10-150 rpm
(revolutions per minute). Bisa digunakan untuk viskositas dibawah
100 Pa.s (100.000 cP). Beberapa pengaduk jenis turbin, yaitu :
a. Turbine disc flat blade

b. Turbine hub mounted curved blade

5
c. Turbine disc mounted curved blade

d. Turbine pitched blade

e. Turbine bar

f. Turbine shrouded

4. Pengaduk Helical-Ribbon
Jenis pengaduk ini biasa digunakan untuk viskositas di atas
1.000 – 25.000 Pa.s. Cairan bergerak dalam sebuah bagian aliran

6
berliku-liku pada bagian bawah dan naik ke bagian atas pengaduk.
Beberapa jenis pengaduk helical-ribbon, yaitu :
a. Ribbon impeller

b. Double Ribbon impeller

c. Helical screw impeller

d. Sigma impeller

7
e. Z-blades

2.3.2 Berdasarkan Arah Aliran


Berdasarkan arah aliran, pengaduk dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Arah axial, arah sejajar terhadap tangki pengaduk.
2. Arah radial, arah tegak lurus terhadap tangki pengaduk.
3. Arah tangensial, arah melingkar di sekitar tangki pengaduk.
2.3.3 Berdasarkan Kecepatan Pengadukan
1. Kecepatan Putaran Rendah
Kecepatan rendah yang digunakan berkisar pada kecepatan
100 rpm. Pengadukan dengan kecepatan ini umumnya digunakan
untuk minyak kental dan lumpur.
2. Kecepatan Putaran Sedang
Kecepatan sedang berkisar pada kecepatan 1150 rpm, jenis
ini sering digunakan untuk meriakkan permukaan pada viskositas
yang rendah, mencampurkan larutan dengan viskositas yang
berbeda dan bertujuan untuk memanaskan atau mendinginkan.
3. Kecepatan Putaran Tinggi
Kecepatan tinggi berkisar pada kecepatan 1750 rpm.
Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk fluida
dengan viskositas rendah, misalnya air.
2.3.4 Berdasarkan Metoda Pengadukan
1. Pengadukan Mekanis
Pengadukan mekanis adalah metoda pengadukan
menggunakan peralatan mekanis yang terdiri atas motor, poros
pengaduk (shaft), dan alat pengaduk (impeller). Peralatan tersebut
digerakkan dengan motor bertenaga listrik.

8
2. Pengadukan Hidrolis
Pengadukan hidrolis adalah pengadukan yang
memanfaatkan aliran air sebagai tenaga pengadukan. Tenaga
pengadukan ini dihasilkan dari energi hidrolik yang dihasilkan
dari suatu aliran hidrolik. Energi hidrolik dapat berupa energi
gesek, energi potensial (jatuhan) atau adanya lompatan hidrolik
dalam suatu aliran.
3. Pengadukan Pneumatis
Pengadukan pneumatis adalah pengadukan yang
menggunakan udara (gas) berbentuk gelembung sebagai
tenaga pengadukan.
2.4 Perhitungan
TENAGA PENGADUKAN
Tenaga pengadukan adalah tenaga yang digunakan untuk
melaksanakan pengadukan. Tenaga ini dihasilkan oleh peralatan
mekanis, aliran hidrolis atau gelembung udara.
Perhitungan tenaga pengadukan berbeda-beda tergantung pada
jenis pengadukannya. Pada pengadukan mekanis, yang berperan dalam
menghasilkan tenaga adalah bentuk dan ukuran alat pengaduk serta
kecepatan putaran alat pengaduk.
Untuk bilangan Reynold (NRe) > 10.000 dinyatakan dengan
persamaan (1), Untuk nilai (NRe) < 20 dinyatakan dengan persamaan (2),
dan bilangan Reynold untuk alat pengaduk dapat dihitung dengan
persamaan (3).

P = KT.n3.Di5.ρ (1)
P = KL.n2.Di3.µ (2)
NRe = Di2.n.ρ (3)
µ
Dimana :
P : Tenaga (Nm/s)
KT : Konstanta pengaduk untuk aliran turbulen

9
n : Kecepatan putaran (rps)
Di : Diameter pengaduk (m)
ρ : Densitas fluida ( kg/m3)
KL : Konstanta pengaduk untuk aliran laminer
µ : kekentalan absolut cairan (Ns/m2)
Pada pengadukan hidrolis, tenaga dapat dituliskan sebagai berikut :

P = Q.ρ.g.h
Dimana :
P : Tenaga (Nm/s)
Q : Debit aliran (m3/s)
ρ : Berat jenis (kg/m3)
g : Percepatan gaya gravitasi (m/s2)
h : Tinggi jatuhan (m)
Kecepatan pengadukan merupakan parameter penting dalam pengadukan
yang dinyatakan dengan gradien kecepatan. Gradien kecepatan
merupakan fungsi dari tenaga yang disuplai (P) :

G= P
µ.V
Dimana :
P : Suplai tenaga ke fluida (Nm/s)
µ : Viskositas absolut fluida (Ns/m2)
V : Volume fluida yang diaduk (m3)
Pada pengadukan pneumatis, tenaga yang dihasilkan merupakan fungsi
dari debit udara yang diinjeksikan, yang dapat dituliskan sebagai berikut :

h+10,4
P = 3904.Ga.Log ( 10,4 )

Dimana :
P : Power (Nm/s)
Ga : Debit udara (m3/menit)
h : kedalaman diffuser (m)

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Agitator merupakan alat yang digunakan dalam operasi teknik kimia
untuk proses pengadukan (agitasi). Jenis agitator ada yang berdasarkan
bentuk pengaduk, arah aliran dan kecepatan pengaduk.
Berdasarkan bentuk pengaduk terbagi menjadi 3, yaitu pengaduk
jenis baling-baling, jenis dayung dan jenis turbin.
Berdasarkan arah aliran, terbagi menjadi 3 yaitu arah axial, arah
radial, dan arah tangensial.
Berdasarkan kecepatan pengadukan terbagi menjadi 3, yaitu
kecepatan rendah, kecepatan sedang dan kecepatan tinggi.
Dan yang terakhir berdasarkan metoda pengadukan terbagi
menjadi 3, yaitu pengadukan mekanis, hidrolis dan pneumatis.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa susunan dan materi yang terkandung di
dalam makalah ini mungkin ada kekeliruan, kesalahan dan tidak
sempurna. Maka dari itu penulis menyarankan agar pembaca memberikan
kritik dan saran yang sifatnya membangun agar makalah ini lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Rahmat .2011. “Pengadukan dan pencampuran”.


https://tekimku.blogspot.com/2011/08/pengadukan-dan-pencampuran.html
(diakses pada 31 Oktober 2019 pukul 20:45 WIB)

http://labotktk.teknik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/INTRUKSI-
KERJA-AGITATOR.pdf (diakses pada 01 November 2019 pukul 21:05
WIB)

https://id.scribd.com/document/387214656/makalah-agitator-docx (diakses
pada 02 November 2019 pukul 21:30 WIB)

Wibawa, Indra. 2014. “Algoritma Perancangan Mixer”.


https://indrawibawaads.wordpress.com/tag/algoritma-perancangan-mixer/
(diakses tanggal 02 November 2019 pukul 22:10 WIB)

https://www.slideshare.net/mobile/kurnia_zuliana/5-unit-koagulasi-flokulasi
(diakses pada 03 November 2019 pukul 07:49 WIB)

12

Anda mungkin juga menyukai