Plate Properties
Simbol
Material plate
Ketebalan plate
Chevron Angle
Nt
Np
Ac
D
Lc
Lv / Leff
Lh
Lw
Kp
4
Total jumlah plate
5
Jumlah lintasan
6
Total luas permukaan
7
Port diameter
8 Panjang plate yang terpasang
9
Jarak vertikal port
10
Jarak horisontal port
11
Panjang saluran air
12
Value
Stainless Steels
(316)
0,0008 m
30 dan 60
Keterangan
Name plate
Pengukuran
Pengukuran
97
1
71,3 m2
0,2 m
0,62 m
1,42 m
0,39 m
0,59 m
Name plate
Name plate
Name plate
Pengukuran
Name plate
Pengukuran
Pengukuran
Pengukuran
21.9 W/m2
Tabel A-1
Plate Geometri
Simbol
Satua
n
Hasil
0.0064
0.0056
Ach
m2
0.0033
Plate pitch
1
p=
LC
Nt
Enlargement Factor
A
= 1
A1 p
A1
m2
0.7350
m2
0.7198
1.021
Dh
0.0109
N cp
48
juga harus mengetahui tekanan didalam intercooler baik dalam sisi primer maupun sisi
sekunder.
4.2.1 Tekanan Didalam Intercooler
Untuk penjelasan tekanan pada intercooler dapat melihat gambar 4.2 dan
tabel 4.3 dibawah :
Sekonda
ri
Pump
Intercoole
r
Primeri
Pump
Cooling Tower
Basin
Tekana Masuk
(bar)
Tekanan Keluar
(bar)
Primer
Sekunder
0.88
2.5
3.6
Penurunan Tekanan
Didalam Intercooler
(bar)
1.95
0.57
Dikarenakan pada sisi primer fluida kerja langsung dibuang pada basin
sehingga bias diketahui bahwa tekanan akhir setelah melewati intercooler adalah
tekanan lingkungan, perlu di ingat tekanan lingkungan di daerah Derajat adalah
0.83 bar. Sehingga dapat dihitung tekanan dalam intercooler pada sisi primer
sebesar:
Pp = (0.83 + 1.95) bar = 2.78 bar abs
Untuk sisi sekunder karena merupakan siklus tertutup maka tekanan
didalam intercooler sisi sekunder akan sama dengan tekanan sebelum masuk
pompa sekunder ditambah dengan penurunan tekanan didalam intercooler, atau
dapat ditulis:
PS = (0.88 + 0.57) bar = 1.45 bar
sekunder makan kita selanjutnya dapat mencari data spesifi fluida pada tabel sifatsifat fluida dengan parameter suhu dan tekanan fluida kerja.
Laju aliran
Kg/s
Fluida
Panas
(Secondar
y)
96.6
Temperatur
masuk
Temperatur
keluar
Temperature
rata-rata
Kalor spesifik
Tin
36,4
28,2
Tout
34,5
31
Tr
35,45
29,6
Cp
J/Kg
4178,9
4179,4
Tabel
Fluida
No
3
4
5
Fluid Properties
Simbo
l
Satuan
Fluida
Dingin
(Primary)
100
Keteranga
n
Pengukura
n
Pengukura
n
Pengukura
n
Pengukura
n
Viskositas
Kg/m.s
0,000713
0,000804
Tabel
Fluida
Konduktivitas
termal
W/m.
0,6241
0,6149
Tabel
Fluida
Massa Jenis
Kg/m3
993,93
995,85
Prandtl
Pr
4,77
5,46
Tabel
Fluida
Tabel
Fluida
m=350
.
. 993.93 3 =96.6
h 3600 s
s
m
4.2.3
yang dibutuhkan adalah kecepatan massa didalam saluran, angka reynold, angka
nusselt, koefisien perpindahan panas, koefisien perpindahan panas keseluruhan dan
LMTD, semua parameter itu diperlukan untuk menghitung laju perpindahan secara
keseluruhan dalam satu intercooler.
Table 4.5 Perhitungan Perpindahan Panas
No
m
cp=
N cp
Simbo
l
Satuan
Hasil
m
cph
kg /s
2.0125
m
cp c
kg /s
2.0833
G= cp
A ch
Gh
kg /m2 s
609.84
Gc
kg /m2 s
631.30
9322.34
8558.67
Nuh
165.02
Nu c
154.64
Angka Reynold
=
G . Dh
Angka Nusselt
4
Nu = 0.1 Re
0.76
Pr
0.33
hh
W /m . 9448.53
hc
W /m2 . 8726.68
W /m . 3891.67
T LMTD =
( Th Tc )( Thout Tcout )
ln [ ( ThTc ) / ( Thout Tc out ) ]
T LMTD
5.52
kW
1531.66
C=m.
Cp
Faktor koreksi
Cmin
R=
Cmax
NTU minimum
Simbol
Satuan
Hasil
Ch
J /s
403681
Cc
J /s
417940
0.96
NTU =
U.A
Cmin
NTU
0.69
Efektifitas intercooler
1R
exp [ ( 1R ) NTUmin ]1
=
exp [ ( NTUmin ) ]R