Anda di halaman 1dari 15

SISTEM GRATE COOLER PADA PEBRIK SEMEN

Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Teknik Pendingin

Disusun oleh
Nama

:Ayu Hasin

NIM

:K2513008

Prodi/Kelas :PTM/B

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2015

GRATE COOLER PADA PABRIK SEMEN


Proses pendinginan klinker di dalam grate cooler merupakan salah satu proses yang cukup
penting mendapat perhatian dalam produksi semen. Hal ini disebabkan karena proses
pendinginan klinker setelah melewati pemanasan di dalam rotary kiln, merupakan salah
satu faktor dalam upaya menghasilkan klinker dengan kualitas yang diharapkan (Silika
ratio:2,44, Alumina ratio:1,54,Lime saturation: 96.2). Untuk itu suplai udara pendingin ini
harus disesuaikan dengan jumlah klinker yang dimasukkan ke dalam Grate cooler.
Tekanan udara pendingin yang tinggi mengakibatkan diperlukannya mempertahankan
material flow feed dan apabila hal ini tidak diperhatikan perpindahan panas rata-rata dapat
lebih tinggi dari keluaran yang sebenarnya dan juga dapat relatif lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena kondisi perubahan panjang pendingin yang dilalui oleh klinker.
Grate cooler dengan kemampuan pendinginan terhadap klinker yang lebih baik secara
kualitas dan kuantitas tidak lepas dengan sejumlah masalah terutama yang berhubungan
dengan perpindahan panas dalam pemakaiannya. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis
seberapa besar perpindahan panas yang terjadi di dalam grate cooler, sebagai upaya untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaiannya.

Gambaran umum grate cooler


Pada industry semen, klinker yang sudah diproses dari awal sampai dipanaskan pada
rotary kiln dengan temperatur 1800C selanjutnya akan diturunkan dari suhu 1450C
sampai klinker bersuhu 90100C untuk selanjutnya akan dipecahkan oleh grinder.
Untuk keperluan pendinginan tersebut digunakan alat yang disebut grate cooler. Pada
grate cooler proses pendinginan klinker dilakukan dengan mengalirkan udara dari
sejumlah fan, yang selanjutnya dihembuskan melalui celah celah landasan (grate) yang
bergerak mengantarkan klinker menuju ke grinder untuk proses selanjutnya.
Setelah melewati landasan material, udara pendingin akan masuk kedalam kiln atau ruang
bakar yang mana akan digunakan sebagai udara sekunder untuk pemanasan awal pada
proses pembakaran. Selain itu juga akan dialirkan ke calciner, coal mills dan dryers.
Sebagian lagi dari udara hasil pendinginan akan dikeluarkan ke atmosfer.

Gambar 1. Skema proses produksi semen

Kebutuhan udara yang diperlukan untuk pendinginan pada setiap kompartemen grate
cooler akan berbeda sehingga jumlah fan serta besar daya fan yang dibutuhkan juga
berbeda.Untuk kompartemen pertama di mana klinker baru keluar dari rotary kiln akan
membutuhkan pendinginan yang lebih besar dibandingkan dengan kompartemen lain
sesudahnya, oleh karena itu dibutuhkan suplai udara yang lebih besar sehingga jumlah fan
yang digunakan lebih banyak. Klinker yang didinginkan harus mendapatkan pendinginan
secara merata pada setiap section agar temperatur akhir yang diinginkan untuk setiap
bongkahan klinker dapat tercapai sehingga tidak merusak alat pada hammer crusher.
Untuk mengoperasikan grate cooler secara optimal maka seluruh variabel yang
mempengaruhi proses pendinginan klinker harus dapat diukur dan diatur setiap saat agar
terkendali. Sistem pengendalian dari grate cooler dilakukan pada stasiun pengendali yang
secara otomatis dapat mengukur atau mengetahui kondisi yang terjadi pada grate cooler.
Pada stasiun pengendali ini kebutuhaan udara dan jumlah klinker yang dimasukkan diatur
agar pendinginan yang dilakukan dapat lebih efektif.

Cooler System

Di pabrik semen cooler merupakan bagian dari sistem kiln yang terletak di bagian ujung
discharge rotary kiln. Cooler memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Mendinginkan clinker yang keluar kiln dari temperatur 1200oC menjadi < 200oC keluar
cooler system, dengan cara mengalirkan udara dari cooling fan secara proporsional.
2. Pendinginan clinker secara quenching atau secepat mungkin untuk mendapatkan
kualitas clinker yang terbaik (clinker mudah pecah).
3. Heat recuperation dengan memanfaatkan udara panas hasil pendinginan clinker yang
keluar dari kiln dan diperoleh dua jenis udara yaitu udara secondary untuk
pembakaran main burner dan udara tertiary untuk pembakaran di calciner.
Ada beberapa type Cooler dan Grate Cooler, antara lain :
1.

2.

Rotary Cooler

Bentuk designnya sederhana seperti rotary kiln namun pendek yang dipasang

dioutlet kiln dan didalamnya dipasang lifter-lifter.


Kemiringan rotary cooler sama dengan kemiringan kiln + 3%.
Power consumption kecil namun pendinginan clinker lambat dan panas recuperation

yang diharapkan kurang optimal.


Clinker temperature keluar dari

cooler

masih

cukup

tinggi

>150oC

Planetory Cooler
Bentuknya seperti rotary cooler namun jumlahnya banyak dan kecil-kecil mengelilingi
shell outlet kiln yang ikut berputar bersama kiln menggunakan main drive kiln.
Pemakaian power untuk cooler tidak ada karena bebannya jadi satu dengan kiln drive.
bagian dalamnya dipasang lifter-lifter untuk mengangkat clinker. pendinginan clinker
kurang optimal dan temperature clinker yang keluar dari cooler masih >150 oc. jenis ini

sudah

banyak

yang

dimodifikasi

menjadi

grate

cooler.

Sumber : http://maulhidayat.wordpress.com/2013/01/15/cooler-system/
3.

Grate Cooler
Grate Cooler lebih banyak dikembangkan oleh pembuat pabrik semen, karena terbukti
sangat efektif :

Untuk pendinginan clinker dan menghasilkan udara secondary dan tertiary yang
cukup tinggi. Sehingga bisa membantu proses udara pembakaran didalam kiln

maupun di precalciner system.


Temperatur udara secondary yang dihasilkan 950 1100oC dan temperatur clinker

yang keluar cooler < 100oC.


Pemakaian power untuk cooling fan jenis grate cooler ini antara 3 - 6 kwh/ton
clinker.

Grate Cooler terdiri dari baris / row grate plate tetap dan baris / row plate bergerak
dengan panjang stroke 11 15 cm. Penggeraknya menggunakan motor drive atau
hydraulic drive, kecepatan max. 24 stroke/menit.
Dimensi grate cooler tergantung dari kapasitas produksi clinker, misalkan kapasitas :
4600 panjang : 36m, lebar : 3,6m.
Kapasitas :8000 panjang : 36m, lebar : 4,8m.
Grate Cooler dilengkapi dengan clinker crusher untuk menghancurkan clinker ukuran
besar menjadi ukuran < 30mm. Clinker crusher dipasang antara Grate 2 dan Grate 3,
tetapi ada yang dipasang di outlet Grate 3.
Perbedaannya clinker crusher yang dipasang dioutlet Grate 3 temperatur clinkernya
lebih tinggi dibanding yang dipasang ditengah antara Grate 2 & 3.
Prinsip Kerja Grate Cooler
Prinsip kerja dari grate cooler adalah sebagai berikut :

1.

Klinker yang keluar dari kiln jatuh di atas grate plate bagian depan (mulden plate)

membentuk suatu tumpukan (bed) dengan ketebalan tertentu.


2. Udara pendinginan klinker ditiup dengan sejumlah fan dari bawah plate menembus
kisi-kisi grate plate dan bed klinker di atas grate plate. Sehingga terjadi kontak
antara udara pendingin dengan klinker panas, dengan adanya kontak tersebut maka
terjadi pepindahan panas (efek pendinginan klinker). Sisa udara pendinginan masuk
ke dalam kiln sebagai udara bakar (udara sekunder) dan udara pendingin masuk ke
dalam calsiner (udara tersier) dan selebihnya dihisap oleh fan sebagai udara buang
setelah terlebih dahulu melalui alat penangkap debu (EP).
3.

Grate plate dipasang dengan susunan baris selang-seling antara baris yang statis
dan baris yang bergerak maju mundur, dengan adanya gerakan tersebut klinker
bergerak terdorong ke belakang dan seterusnya menuju ke clinker crusher
selanjutnya ke chan conveyer.

4.

Grate plate digerakkan dengan hydraulic drive. Klinker yang berukuran halus akan
turun ke bawah menembus kisi-kisi grate plate dan ditampung di dalam hopper
yang dilengkapi dengan flap damper dan sensor level. Flap damper akan membuka
secara automatis apabila hopper penuh dan klinker jatuh diterima drag chain
menuju chain conveyer.

5.

Untuk menjaga ketebalan material di atas grate cooler (grate plate) konstan di
pasang satu buah fan pendingin khusus jika tekanan fan naik secara automatis grate
plate akan bergerak lebih cepat demikian pula sebaliknya.

6.

Untuk material yang berukuran besar masuk pada breaker/crusher untuk dipecah
dan hasilnya akan keluar bercampur dengan material dari grate plate cooler menuju
alat transport.
Pada Grate cooler, udara pendingin yang dihembuskan oleh fan masuk melalui

lubang-lubang plat dan melewati celah-celah bongkahan klinker dan mendinginkannya.


Sehingga perpindahan panas yang terjadi antara udara pendingin dengan klinker tidak
bisa diasumsi sebagai benda padat secara keseluruhan tetapi merupakan porous medium.
Fungsi Grate Cooler
Great cooler mempunyai beberapa Fungsi diantaranya adalah :

1.

Proses Quenching

Yaitu proses pendinginan klinker yang mendadak, efek pendinginan yang timbul
karena adanya hembusan dari beberapa cooling air fan yang langsung kontak
dengan klinker outlet kiln.
Efek pendinginan yang terjadi akan mengakibatkan klinker turun temperaturnya
secara drastis yaitu dari 1350oC menjadi

90 oC. Sasaran yang dikehendaki dari

quenching adalah untuk memperoleh klinker yang berbentuk granular/bulat dan


rapuh, sehingga memudahkan pada proses penggilingan selanjutnya. Disamping itu
berpengaruh terhadap mutu semen yang dihasilkan.
2.

Menaikan temperatur udara bakar

Udara bakar ini berasal dari udara sisa pendinginan klinker. Sebagian udara yang
masih mempunyai temperatur tinggi akan ditarik IDF masuk ke kiln dan kalsiner dan
sebagian lagi yang temperaturnya rendah akan dikeluarkan melewati saluran udara buang
menuju ESP (EP grate cooler). Sasaran yang dikehendaki dengan naiknya temperatur
udara bakar yaitu untuk efisiensi pemakaian bahan bakar pada proses pembakaran di kiln
dan kalsiner.
3. Alat transport
Untuk mengeluarkan material dari kiln menuju alat transportnya untuk kemudian di
simpan pada silo klinker.
Klinker panas keluaran dari kiln akan jatuh pada grate plate di bagian
depan (mulden plate)membentuk suatu tumpukan ( bed ), selanjutnya udara bebas
dihembuskan oleh sejumlah fan melalui b a g i a n b a w a h g r a t e p l a t e m e n e m b u s
lubang-lubang
Gerakan grate

padagrate

plate

maju

plate

mundur

sehingga

terjadilah pendinginan klinker.

menyebabkan

klinker

terdorong

ke

bagian belakang menuju outlet Klinker yang halus akan lolos melalui lubang grate
plate dan ditampung oleh

hopper

, selanjutnya dikeluarkan oleh drage chain.

Sedangkan ukuran besar akan dipecah oleh crusher pada keluarannya. Tujuan
quenching yaitu untuk mendapatkan klinker dengan mutu yang baik, diantaranya :
Mencegah terjadinya reaksi inversi 3CaO. SiO33CaO. SiO3(s)2CaO. SiO3(s) + 2
CaO(s)terjadi pada pendinginan lambat pada temperatur 1200oC

Mencegah terjadinya pembentukan struktur kristal beta 2CaO. SiO


3yang bersifat hidraulismenjadi kristal alfa 2 CaO.SiO2 yang bersifat kurang
hidraulis.Keberhasilan quenching dapat dilihat dari temperature klinker dan
temperature udara sisa pendinginan. Jika temperature klinker tinggi dan temperature
udara pendingin rendah, maka proses quenching tidak baik

Peralatan-peralatan Area Grate Cooler


Peralatan yang berada di area grate cooler terdiri dari peralatan utama ataupun
peralatan pendukung, sehingga diharapkan dapat berfungsi sebagaimana yang
diharapkan.
Pada dunia industri ada yang menerapkan Grate Cooler dengan dua Grate Plate
namun ada juga yang menerapkan tiga buah Grate Plate. Berikut merupakan
contoh dari gambar Grate Cooler dengan dua buah Grate Plate seperti yang
tampak pada Gambar (2.2).

1
2

7
8

Gambar 2.2. Kontruksi Grate Cooler dengan dua buah Grate Plate
(Smith, 1990)
Keterangan :
1. Grate 1

6. Hydraulic Cylinder

2. Grate 2

7. Drag Cain

3. Breaker

8. Fan Airation

4.

Hydraulic Drive

5.

Hopper
Grate 1 dan Grate 2

9. Casing Cooler

1.

Spesifikasi Grate 1
-

Fungsi :
Menampung curahan material dari kiln dan dilakukan
pendinginan mendadak menggunakan udara pendingin dari fan.

Type : Mulden Plate

Zone : Recuperation zone


Zone perubahan fisik klinker dari klinker cair menjadi klinker
padat.

Jumlah Plate : 14 baris


Dimana : 1 sampai 3 Fix Plate
k
j
i
h
g
f
e
d
c
b
a

10

11

12 13

14

4 sampai 14 Fix dan movable

Gambar 2.3. Susunan Grate Plate pada Grate 1


2.

Spesifikasi Grate 2
- Fungsi :
Mendingikan klinker dari grate 1.

- Jumlah Plate : 13 baris, berselang-seling antara fix dan movable


plate
k
j
i
h
g
f
e
d
c
b
a
15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

Nomor

ganjil dari 15 sampai 27 adalah fix grate dan nomor genap dari
15 sampai 27 adalah movable plate.

Gambar 2.4. Susunan Grate Plate pada Grate 2

Breaker
Berfungsi untuk memecahkan material yang berukuran besar dan kemudian
akan keluar bercampur dengan material dari grate cooler.

Hydraulic Unit
Fungsi Hydraulic Unit :
Hydraulic Drive digunakan sebagai pengerak dari grate plate yang bergerak
maju-mundur dan secara tidak langsung mengerakkan movable plate.
Digerakkan melalui fluida yang dipompakan oleh axial piston pump.
Prinsip kerja Hydraulic drive :
Setiap grate dari cooler di lengkapi dengan dua hydraulic cylinder.
Hydraulic clinder ini digerakan melalui fluida yang dipompakan oleh axial

piston pump.

Kecepatan gerak hydraulic merupakan kecepatan gerak

movable plate yang semuanya diatur High respon proportional valve pada
reversing unit. Pada awal langkah dan akhir langkah cylinder di padang
proximity switch yang gunanya untuk membatasi langkah cylinder, bila
switch atas dibuka maka proportional valve pada reversing unit menukar ke
posisi switch yang berlawanan, sehingga tekanan cylinder bergerak balik
begitu juga sebaliknya untuk switch bawah. Jika switch bawah dibuka maka
proportional valve akan menukar ke posisi switch yang berlawanan sehingga
tekanan cylinder akan naik dan hydraulic cylinder bergerak balik begitu
seterusnya. Pada dasarnya motor menggerakan axial piston pump yang
memompakan fluida ke hydraulic cylinder dan menggerakanya. hydraulic
cylinder ini berhubungan dengan drive shaft dan drive shaft berhubungan
dengan moving frame. Hal in menyebabkan movable plate yang terpasang
pada moving frame melalui grate support akan ikut bergerak.

Cooling fan
Fungsi cooling fan adalah :
1. Untuk mendinginkan klinker baik itu di chamber I dan di chamber II
2. Masing-masing fan dilengkapi dengan damper yang dapat digerakan
secara automatis.
Hopper dan Drag Chain
Material-material (klinker) yang halus dan lolos dari kisi-kisi plate di
tampung oleh hopper di dalam hopper terdapat sensor level yang fungsinya
menginformasikan level di dalam hopper apabila level material sudah
maksimum, maka under chute grate di bawah hopper akan membuka secara
automatis dan akan menutup kembali secara automatis. Material (klinker)
yang keluar dari under gate ditampung oleh drag chain dan di bawa menuju
alat transport berikutnya.
ESP (Electrostatic Precipitator)

Fungsi ESP pada grate cooler adalah untuk menangkap dan mengumpulkan
debu yang terdapat dalam udara buang dari grate cooler yang di hisap ESP
fan. Debu yang dikumpulkan ESP dikembalikan kembali ke sistem melalui
alat transport yang terdapat di bawah hopper ESP, alat transport tersebut
berupa drag chain, rotary valve dan screw.
Prinsip Kerja Electrostatic Precipitator :
Plate colcting electrode dan discharge electrode di beri tegangan tinggi DC
sehingga timbul muatan medan listrik yang tinggi antara plate CE dan DE,
medan listrik tersebut menarik debu-debu sehingga menempel pada plate
CE dan DE. Sehingga antara debu dan gas terpisah karena gas ditarik ESP
fan. Kemudian debu-debu yang menempel di plat CE dan DE di getarkan
hammer system sehingga jatuh ke hopper kemudian dibawa drag chain dan
screw kembali ke sistem.
ESP FAN (Filter fan For Cooler)
Fungsi alat ini adalah untuk menghisap debu sebagian udara sisa dari
pendinginan di grate cooler. Fungsi lainnya adalah untuk menciptakan
suasana negative pressure di kiln hood.

Water Injection
Peralatan ini berupa nozzle yang dihubungkan dengan pompa air. Nozzle
tersebut dipasang pada dinding grate cooler dengan posisi outlet nozzle
mengarah ke bagian dalam grate cooler.
Fungsi Water Injection adalah untuk mendinginkan udara buang yang
dihisap oleh ESP fan, jika temperaturnya tinggi (>300oC).
Prinsip kerja Water Injection :
Jika temperatur udara buang dari grate cooler yang di hisap oleh ESP fan
mempunyai temperatur > 300oC maka secara otomatis nozzle tersebut akan
menyemprotkan air sehingga diharapkan dapat menurunkan temperatur
udara buang. Jika temperatur buang dapat diturunkan maka akan mencegah
rusaknya blade ESP fan dari plate pada ESP dari temperatur yang tinggi.

Grate cooler yaitu clinker cooler dengan efek pendinginan yang terjadi karena
adanya udara yang dihembuskan moleh beberapa fan/ blower ke permukaan lapisan klinker
di atas grate plate. Pada awal perkembangannya pemakaian grate cooler dimaksudkan
untuk mendapatkan laju pendinginan yang cepat dengan tujuan mengurangi pengaruh
kristal periclase sehingga diperoleh kualitas klinker yang baik. Tetapi pada kenyataannya
diperoleh juga perpindahan panas yang sangat baik sehingga cooler jenis ini bisa
menerima klinker dengan temperatur 1360oC-1400oC. Gambar Grate cooler dapat dilihat
pada gambar 7.

Dengan penggunaan udara berlebih, klinker yang keluar bisa mencapai temperatur
sampai dengan 65oC diatas temperatur udara sekitar sehingga bisa langsung digiling.
Perpindahan panas terjadi pada kondisi cross current dan counter current antara klinker
dengan udara pendingin. Peralatan grate cooler tidak bisa dipisahkan letaknya dari kiln
karena terpasang langsung menyambung pada outlet kiln.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/232305559/Tugas-5-Semen-Nina-CoolerSystem#download
download.portalgaruda.org/article.php?article=11160&val=758
https://www.scribd.com/doc/251293236/Pabrik-Semen
eprints.polsri.ac.id/83/3/BAB%20II%20baru.pdf
https://www.scribd.com/doc/77343884/Industri-Pembuatan-Semen

Anda mungkin juga menyukai