Anda di halaman 1dari 26

PERALATAN PEMISAHAN

Disusun oleh :
1.M.Fikri (061930401359)
2.Mega putri (061930401360)
3.Sintya fitriani (061930401367)
4.Tri Azhiah Suci Arumny (061930401368)

Kelas: 2KM
dosen pembimbing : Meilianti,S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
segalalimpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah initepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “ PERALATAN PEMISAHAN “. Tentunya tak lupa
penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada:

1. Ibu Meilianti, S.T.,M.T. selaku dosen mata peralatan pemisahanJurusan Teknik


Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya yang telah memberikan arahan,bimbingan serta
dukungan kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman- teman kelas KM , khususnya kelompok 3 mata kuliah D3 Teknik kimia
yang selalu memberikan masukan kepada penulis dalam penulisan dan
menyelesaikan tugas makalah ini.

Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas makalah ini, khususnya kepada teman-teman yang telah
meluangkan waktunya demi terselesaikannya tugas makalah ini.Tak ada gading yang tak
retak, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Meskipun saya telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti,
tetapi penulis masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan tugas
makalah ini. Untuk itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi selangkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat.

Palembang,2 maret 2020

i
DAFTRA ISI

Kata
Pengantar........................................................................................................................................i

Daftar
isi.................................................................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1.latar
belakang...................................................................................................................................1

1.2.Rumusan
malakah............................................................................................................................2

1.3.Tujuan
Penelitian.............................................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

2.1 Definisi bahan kimia


berbahaya................................................................................................3
2.2 Klarifikasi umum kimia
berbahaya ..........................................................................................3
2.3 Penyimpanan bahan kimia
berbahaya.......................................................................................8
2.4 Jenis-jenis bahan kimia berbahaya dan cara penanggulangan
nya...........................................11

BAB III
PENUTUPAN.........................................................................................................................15

Daftar
pustaka........................................................................................................................................16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai


proses perpindahan
massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
mekanisme atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung
pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun
memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi.
Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis, proses
pemisahan kimiawi harus dilakukan. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan
dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa
komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu
fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat
mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas,
gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih
proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
diinginkan.
Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan merupakan metode
yang umum digunakan. Pemisahan bahan ini dimanfaatkan untuk memperoleh bahan
dengan fraksi atau bentuk dan ukuran yang diinginkan. Adapun metode umum
pemisahan bahan yaitu pemisahan dengan cara mekanis dan pemisahan baha dengan cara
kontak keseimbangan bahan. Perbedaan keduanya adalah pada ada tidaknya perubahan
fasa bahan setelah dipisahkan. Pemisahan dengan metode mekanis merupakan pemisahan
bahan dengan tetap mempertahankan fasa bahan  atau tidak mengalami perubahan fasa
bahan,sedangkan pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan dapat mengubah
fasa bahan yang dipisahkan dari fasa awalnya.
Pemisahan mekanis ini contonya adalah pengendapan, filtrasi, ekstraksi, dan
sentrifugasi. Sedangkan metode pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan
meliputi penguapan, distilasi, adsorbsi, koagulasi, dan kristalisasi. Metode ini banyak
doterapkan dalam industri khususnya industri pengolahan hasil pertanian untuk
memproduksi produk tertentu. Pengetahuan mengenai metode ini perlu dikuasai agar
penggunaanya dalam industri dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemisahan bahan.
Pada praktikum ini juga akan dibahas contoh alat terkait pemisahan bahan yaitu
vibrating screen dan settling tank. Komponen dan prinsip kerja alat tersebut juga  perlu
dipahami sebagai pengetahuan dasar penggunaannya dalam industri.

1
1.2    Rumusan Masalah

1. Menjelaskan definisi bahan kimia


2. Menjelaskan Simbol-simbol bahan kimia
3. Definisi bahan kimia berbahaya
4.  Penyimpanan bahan kimia berbahaya
5.  jenis-jenis bahaya dan penanggulangannnya

1.3   Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui dan memahami tentang racun atau bahan kimia.


2. Mengetahui dan memahami cara penyimpanan bahan kimia yang bener.
3. Mengetahui dan memahami manaterial dalam usaha-usaha pencegahan. 

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ALAT ALAT PEMISAH

Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai


proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanisme atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan
yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis
dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan
secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan
mekanis, proses pemisahan kimiawi harus dilakukan. Proses pemisahan suatu campuran
dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung
pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran
homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran
heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-
cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus,
dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang diinginkan.
       Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi
dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
Macam-macam Alat pemisah yaitu sebagai berikut :

1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah
akan menguap lebih dulu.
Ada 4 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu distilasi sederhana, distilasi
fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum. Selain itu ada pula distilasi ekstraktif dan
distilasi azeotropic homogenous, distilasi dengan menggunakan garam berion,
distilasi pressure-swing, serta distilasi reaktif.

3
a) Distilasi Sederhana
b) Distilasi Fraksionisasi
c) Distilasi Uap
d) Distilasi Vakum

Gambar 1.1 Destilasi

Kolom distilasi (distillation column) merupakan peralatan proses yang banyak


digunakan dalam industri proses termasuk kilang minyak. Kolom distilasi digunakan
untuk memisahkan suatu bahan yang mengandung dua atau lebih komponen bahan
menjadi beberapa komponen berdasarkan perbedaan volatility (kemudahan menguap)
dari masing-masing komponen bahan tersebut.
Kolom distilasi merupakan serangkaian peralatan proses yang terdiri dari 
preheater, column, condenser,  accumulator,  reboiler  serta peralatan pendukungnya,
dengan konfigurasi seperti pada gambar berikut.

4
Kolom (column) atau sering disebut tower memiliki dua kegunaan; yang pertama
untuk memisahkan feed (material yang masuk) menjadi dua porsi, yaitu vapor yang naik
ke bagian atas (top/overhead) kolom dan porsi liquid yang turun ke bagian bawah
(bottom) kolom; yang kedua adalah untuk menjaga campuran kedua fasa vapor dan liquid
(yang mengalir secara counter-current) agar seimbang, sehingga pemisahannya menjadi
lebih sempurna.
Pada umumnya bahan yang akan dipisahkan (feed) dimasukkan kedalam kolom
melalui bagian samping kolom tersebut.  Komponen yang lebih ringan akan menguap
menjadi vapor dan naik ke bagian atas (overhead) kolom , sedangkan komponen yang
lebih berat berbentuk liquid akan jatuh ke bagian bawah (bottom) kolom.
Ada beberapa macam pemilihan kolom pemisah distilasi yaitu :
a. Packed Tower
b. Tray / Plate Column
c. Sieve Tray

2. Sedimentasi
Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan cairan
(slurry) menjadi cairan beningan dan sludge (slurry yang lebih pekat konsentrasinya),
Pemisahan dapat berlangsung karena adanya gaya gravitasi yang terjadi pada butiran
tersebut. Proses sedimentasi dalam industri kimia banyak digunakan, misalnya pada
proses pembuatan kertas dimana slurry berupa bubur selulose yang akan dipisahkan
menjadi pulp dan air, proses penjernihan air (water treatment),dan proeses pemisahan
buangan nira yang akan diolah menjadi gula. Proses sedimentasi dalam dunia industri
dilakukan secara sinambung dengan menggunakan alat yang dikenal dengan nama
thickener, sedangkan untuk skala laboratorium dilakukan secara batch. Data-data yang
diperoleh dari prinsip sedimentasi secara batch dapat digunakan untuk proses yang
sinambung.

Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspensi secara mekanik menjadi dua
bagian, yaitu slurry dan supernatant. Slurry adalah bagian dengan konsentrasi partikel
terbesar, dan supernatant adalah bagian cairan yang bening.

5
Proses ini memanfaatkan gaya gravitasi, yaitu dengan mendiamkan suspensi hingga
terbentuk endapan yang terpisah dari beningan (Foust, 1980). Proses sedimentasi dapat
dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu :
a. Cara Batch
Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena sedimentasi batch
paling mudah dilakukan, pengamatan penurunan ketinggian mudah.
b. Cara Semi-Batch
Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan masuk
saja. Jadi, kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk atau beningan
yang keluar.
c. Kontinyu
Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan secara
kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan

6
3. Sentrifuge
Alat sentrifugasi yang biasa disebut sentrifus, bekerja dengan prinsip pemberian
gaya sentrifugal yaitu dengan memutar bahan dengan kecepatan tertentu dan selang
waktu tertentu, sehingga terjadi pemisahan berdasarkan bobot dan untuk mempercepat
endapan. Bentuk seperti tabung dan cara mengendapkan cairan itu adalah dengan cara
mengocoknya.
Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis
molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat
akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. Teknik
sentrifugasi tersebut dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama mesin sentrifugasi
dengan kecepatan yang bervariasi.
Sentrifugasi dibedakan menjadi 2 yaitu :
A. Laboratory Centrifuges

Laboratory centrifuges digunakan untuk pemisahan skala kecil. Volume larutan


yang dipisahkan antara 1 - 5000 ml dengan Kecepatan : 1000 – 15000 rpm.

B. Preparative Centrifuges
Digunakan dalam skala besar (1 liter sampai ratusan liter). Biasanya menggunakan
tubular rotating chamber. Suspensi yang akan dipisahkan dimasukkan ke alat. Supernatan
dan endapannya dikumpulkan di ujung perangkat dan prosesnya continous.

(Tubular Bowl Centrifuge)

7
 Laju umpan : 1.5-12 L/s (25-200 gal/min).
 Kecepatan rotasi : 1000-6000 rpm.
 g factor (ratio of centrifugal force to gravity force): 2000-3000.
 Sentrifugasi dengan volume lebih besar akan lebih efektif

 Disk Stack Centrifuges

 Desainnya kompak dan memberikan hasil pemisahan yang lebih baik daripada
standar tubular bowl centrifuge
 Umpan masuk dari atas alat dan terdistirbusi pada bagian bawah melewati poros
berongga
 Partikel-partikel yang terlempar ke luar dan masuk ke disk stack, lalu padatan
terpisah di pinggiran sentrifuge dan akan dikeluarkan
 Cairan yang terpisah mengallir melalui bagian atas.

4. Cyclone
Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan
tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan 
perbedaan massa jenis dan ukuran.
Adapun prinsip kerja dari cyclone ini sebagai berikut:
a. Gas atau aliran fluida diinjeksikan melalui pipa input.
b. Bentuk kerucut cyclone menginduksikan aliran gas atau fluida untuk berputar,
menciptakan vortex.
c. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih besar didorong ke arah luar
vortex.

8
d. Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut
menuju tempat pengeluaran.
e. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian atas
dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah.
f. Cyclone membuat suatu gaya sentrifugal yang berfungsi untuk memisahkan
partikulat dari udara kotor.
g. Gaya sentrifugal timbul saat partikulat di dalam udara masuk ke puncak kolektor
silindris pada suatu sudut dan diputar dengan cepat mengarah ke bawah seperti
pusaran air. Aliran udara mengalir secara melingkar dan partikulat yang lebih
berat mengarah ke bawah setelah menabrak ke arah dinding cyclone dan
meluncur ke bawah.

Gambar 4. Cyclone

Jenis-jenis dari Cyclone :


Adapun beberapa jenis cyclone diantaranya adalah:
a. Hydrocyclone
b. Multicyclone

9
5. Kristalizer
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang
terlarutdalam suatu larutan. Alat-alat kristalisasi disebut juga kristallisator. Alat-alat ini
digunakan dalam proses kristalisasi terutamadalam skala industri,

alat-alat yang digunakan dalam proses kristalisasi sangat beragam macam hal ini
disebabkan oleh sifat-sifat bahan dan kondisi pertumbuhan kristal yang sangat bervariasi.
Disamping itu juga karena kristallisasi dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda-beda
(pemisahan bahan, pemurnian bahan, pemberian bentuk).
Penggunaan alat kristallisasi harus memenuhi persyaratan misalnya konsentrasi,
suhu, dan gerakan untuk menunjang pertumbuhan inti atau benih kristal. Dengan
melengkapi perlengkapan-perlengkapan pada kristalisator untuk memungkinkan
terjadinya perpindahan panas (pemanasan, pendinginan, dan penguapan) dan juga
gerakan (pengadukan, penggulingan, pengankutan)
Kristallisator biasanya dilengkapi dengan alat pemisah (filtrasi) yang dipasang
dibelakang alat kristalisasi dan alat pengering. Faktor-faktor yang menjadi dasar
pemilihan sebuah alat kristalisasi ialah misalnya :
         Unjuk kerja kristalisasi yang diingikan
         Cara operasi (tak kontinu, kontinu)
         Kondisi bahan baku (larutan , lelehan)
         Ukuran Kristal yang diinginkan
         Bentuk Kristal yang diinginkan
         Kemurnian kristalisat yang diinginkan
         Kecendrungan produk untuk menbentuk kerak

10
6. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat


padatdari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring).Filtrasi adalah operasi
dimana campuran yang heterogen antara fluida dan partikel-partikel padatan dipisahkan
oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-partikel padatan. Hal
yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori.
Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya
sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk
menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut-
turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut. Pada umumnya
filter dapat digolongkan berdasarkan gaya dorong alami.
Jenis-Jenis dari filtrasi adalah sebagai berikut :
a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)
b. Filter Pelat dan Bingkai
c. Batch Leaf Filter

7. Evaporasi
Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan larutan yang mengandung zat yang
sulit menguap (non-volatile solute) dan pelarut yang mudah menguap (volatile solvent)
dengan cara menguapkan sebagian pelarutnya. Pelarut yang ditemui dalam sebagian
besar sistem larutan adalah air. Umumnya, dalam evaporasi, larutan pekat merupakan
produk yang diinginkan, sedangkan uapnya diembunkan dan dibuang.
11
Sebagai contoh adalah pemekatan larutan susu, sebelum dibuat menjadi susu
bubuk. Beberapa sistem evaporasi bertujuan untuk mengambil air pelarutnya, misalnya
dalam unit desalinasi air laut untuk mengambil air tawarnya.
Prinsip kerja pemekatan larutan dengan evaporasi didasarkan pada perbedaan titik
didih yang sangat besar antara zat-zat yang yang terlarut dengan pelarutnya. Pada industri
susu, titik didih normal air (sebagai pelarut susu) 100°C, sedangkan padatan susu praktis
tidak bisa menguap. Jadi, dengan menguapnya air dan tidak menguapnya padatan, akan
diperoleh larutan yang makin pekat.

8. Crusher
Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil
sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memisahkan batuan hasil pemecahan dengan
menggunakan saringan atau screen. Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher
primer, crusher sekunder, crusher tersier. Setelah batuan diledakan, batuan dimasukan
kedalam crusher primer. Hasil dari crusher primer dimasukan kedalam sekunder untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher tersier dan seterusnya.
Peralatan penghancur zat padat dibagi atas mesin pemecah (crusher)¸mesin giling
(grinder), mesin giling ultrahalus (ultrafine grinder) dan mesin potong (cutting machine) .
Mesin pemecah bertugas melakukan kerja berat memecah bongkah bongkah besar
menjadi kepingan-kepingan kecil. Mesin pemecah primer digunakan untuk mengerjakan
bahan mentah hasil tambang dan dapat menampung segala macam yang keluar dari muka
tambang dan memecahkannya menjadi kepingan – kepingan antara 6-10inchi.

12
Mesin pemecah sekunder bertugas untuk memecahkan lagi kepingan-kepingan
menjadi partikel yang ukurannya, barangkali 0.25 inchi .Untuk pemecah secara komersil
dalam ukuran of masses of solids 1 ft atau lebih, berdiameter sampai dengan 200-mesh,
setidaknya akan melalui 3 tahapan berdasarkan tipe mesinnya.

Gambar 8.1 Jaw Crusher

Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain adalah ukuran partikel, titik


didih, kelarutan, dan pengendapan.

 Jenis-jenis metode pemisahan campurana.

1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padatdari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring
2. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang terdiri dari suatu zat
yangmemiliki sifat dapat menyublim dengan zat yang tidak dapat menyublim.
3. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang
terlarutdalam suatu larutan.
4. Destilasi
destilasi merupakan metode pemisahan yang prinsipnya didasarkan pada
perbedaan titik didih zat cair yang ada dalam campuran sehingga dapat
dipisahkan pada saatsalah satu zat cair menguap lebih dahulu.
5. Evaporasi
Evaporasi merupakan metode pemisahan campuran dengan
cara menguapkanpelarut pada campuran.
13
6. Kromatografi
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan
padaperbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur
dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium yang bergerak
7. Dekantasi
Dekantasi merupakan metode pemisahan campuran zat cair dan zat padat
dengancara mengendapkan endapan kemudian menuangkan cairanBeberapa dasar
pemisahan campuran antara lain adalah ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan
pengendapan.
8. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padatdari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring
9. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang terdiri dari suatu zat
yangmemiliki sifat dapat menyublim dengan zat yang tidak dapat menyublim.
10. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang
terlarutdalam suatu larutan.
11. Destilasi
destilasi merupakan metode pemisahan yang prinsipnya didasarkan pada
perbedaan titik didih zat cair yang ada dalam campuran sehingga dapat
dipisahkan pada saatsalah satu zat cair menguap lebih dahulu.
12. Evaporasi
Evaporasi merupakan metode pemisahan campuran dengan
cara menguapkanpelarut pada campuran
13. Kromatografi
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan
padaperbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur
dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium yang bergerak
14. Dekantasi
Dekantasi merupakan metode pemisahan campuran zat cair dan zat padat
dengancara mengendapkan endapan kemudian menuangkan cairan

14
9. ALAT EKTRAKSI

Ekstraksi adalah metode pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan antara dua
cairan tidak larut yang berbeda, umumnya air dan pelarut organik lainnya. Atau definisi
ekstraksi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan senyawa yang dicampur
dengan senyawa lain (yang tidak diinginkan) berdasarkan perbedaan kelarutan.

Secara umum, ekstraksi menggunakan jenis kelarutan suatu senyawa dalam pelarut yang
diberikan. Ini karena kelarutan senyawa tertentu dalam pelarut yang diberikan dapat
dikontrol sesuai dengan sifatnya. Oleh karena itu metode ekstraksi dikembangkan oleh
ahli kimia untuk mendapatkan senyawa dengan nilai kemurnian tinggi.

Ekstraksi adalah pemisahan zat target dan zat yang tidak berguna ketika teknik
pemisahan didasarkan pada perbedaan dalam distribusi zat terlarut antara dua atau lebih
pelarut yang dicampur. Secara umum, zat terlarut yang diekstraksi tidak larut atau sedikit
larut dalam pelarut, tetapi mudah larut dengan pelarut lain.

PRINSIP ALAT

Prinsip alat Ekstraksi adalah jenis alat pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu
padatan atau cairan. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut
kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka
bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi.

CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN

Ekstraksi parfum, untuk mendapatkan komponen dari bahan yang wangi dan Ekstraksi
cair-cair atau dikenal juga dengan nama ekstraksi solven.

Metode Ekstraksi

1. Maserasi adalah proses sederhana di mana pelarut digunakan dan diaduk beberapa
kali pada suhu kamar.
2. Pencernaan adalah maserasi aduk terus-menerus / kinetik pada suhu antara 40-50
derajat.

15
3. Sokletation adalah ekstraksi dengan pelarut selalu baru dengan bantuan alat
khusus dan pengadukan terus menerus.
4. Perkolasi adalah ekstraksi yang terjadi menggunakan pelarut dalam bahan yang
akan diekstraksi.
5. Refluks adalah ekstraksi yang terjadi dengan pemanasan, sehingga titik didih
tertentu tercapai.
6. Infus adalah ekstraksi dengan air sebagai pelarut saat dipanaskan.
7. Dekok adalah proses infus yang hanya dilakukan dalam periode waktu yang lebih
lama.
8. Distilasi uap, ekstraksi dengan penguapan.

10. ALAT ION EXCHANGE

PRINSIP ALAT
Prinsip alat ion exchange adalah pemisah dalam industri khususnya dalam
memisahkan ion yang terdapat di air dan ditukarkan dengan ion yang berada pada
resin-resin yang terdapat pada Ion Exchange, hal ini bertujuan untuk mengurangi
jumlah mineral pada air, jadi kesimpulannya adalah Ion Exchange merupakan suatu
proses yang dimana terjadi pertukaran timbal balik antara ion yang terdapat dalam
air dengan ion yang terdapat di resin dengan tujuan untuk mengurangi mineral pada
air agar lebih jernih.

CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN


Air dan ion yang berada pada resin resin

16
11. ALAT KOAGULATOR

PRINSIP ALAT

Prinsip alat koagulasi adalah merupakan alat pemisah yang berfungsi untuk
menacmpur secara cepat antara partikel koloid tersuspensi dengan partikel lain yang
terlarut sehingga tercipta larutan yang homogen, sedangkan pengertian koagulasi
merupakan proses dimana terjadi penggumpalan partikel koloid karena penambahan
bahan kimia sehingga partikel-partikel tersebut bersifat netral dan membentuk
endapan karena adanya gaya gravitasi.

CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN

Koloid

12. ALAT FLOKULASI

PRINSIP ALAT

Prinsip alat flokulasi adalah pengolahan air bertujuan untuk mempercepat proses
penggabungan flok-flok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel-
partikel yang telah distabilkan selanjutnya saling bertumbukan serta melakukan
proses tarik-menarik dan membentuk flok yang ukurannya makin lama makin besar
serta mudah mengendap.
CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN
Flok-Flok yang telah di bibitkan

17
13. ALAT PEMISAH SIKLON

Pemisahan siklon adalah metode untuk menghilangkan partikel dari aliran udara,


gas atau cairan, tanpa menggunakan filter , melalui pemisahan vortex . Saat
mengeluarkan partikel dari cairan, hidrosiklondigunakan; sementara dari gas, siklon
gas digunakan. Efek rotasi dan gravitasi digunakan untuk memisahkan campuran
padatan dan cairan. Metode ini juga dapat digunakan untuk memisahkan tetesan
halus cairan dari aliran gas.

PRINSIP ALAT
Cyclone separator (SIKLON) adalah alat yang menggunakan prinsip gaya
sentrifugal dan tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi
berdasarkan  perbedaan massa jenis, ukuran, dan bentuk.

CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN


Gas

14. ALAT BAG FILTER

PRINSIP ALAT
Prinsip alat bag filter yaitu Aliran debu dan gas dalam bag filter dapat melewati kain
(fabric) ke segala arah. Partikel debu tertahan di sisi kotor kain, sedangkan gas
bersih akan melewati sisi bersih kain.

18
Konsentrasi partikel inlet bag filter adalah antara 100 μg/ m3 – 1 kg/m3. Debu secara
periodik disisihkan dari kantong dengan goncangan atau menggunakan aliran udara
terbalik, sehingga dapat dikatakan bahwa bag filter adalah alat yang menerima gas
yang mengandung debu, menyaringnya, mengumpulkan debunya, dan mengeluarkan
gas yang bersih ke atmosfer.

CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN


Gas

15. ALAT PEMISAH EVAPORATOR

PRINSIP ALAT

untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi
(tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan
uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi)
atau ke peralatan lainnya.

CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN

Uap dan Panas


19

16. ALAT PEMISAH DEAERATOR

PRINSIP ALAT

Prinsip alat dearerator yaitu mengurangi atau juga membatasi kandungan gas pada
air yang digunakan pada pembangkit listrik dan pembuatan uap khususnya gas
oksigen agar tidak terjadi korosi pada pipa-pipa atau tangki penyimpanan, heat
exchanger dan boiler. Salah satu jenis Deaerator adalah steam jet yang diletakkan
diatas tangki penyimpanan air umpan yang dihubungkan dengan pipa.

CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN

Gas, air dan oksigen

17. ALAT PEMISAH ADSORBEN


PRINSIP ALAT
Prinsip alat adsorben adalah mengeringkan yang membutuhkan energy yang cukup
tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan pada produk akibat suhu yang tinggi.

CONTOH BAHAN YANG DI PISAHKAN

Ailika gel, alumina aktif dan zeolit

20

BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pemisahan bahan merupakan metode umum dan penting dala suatu industri pertanian.
Pemisahan ini digunakan untuk memperoleh bahan dengan bentuk, ukuran, atau fraksi
tertentu yang diinginkan. Metode pemisahan secara umum dibagi menjadi dua yaitu
pemisahan mekanis dan pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan.
Pemisahan denga cara mekanis meliputi pengendapan, filtrasi, dan ekstraksi. Sedangkan
pemisahan dengankontak keseimbangan bahan meliputi penguapan, koagulasi, distilasi,
adsorbs, kristalisasi, dan sentrifugasi. Setiap metode tersebut memiliki spesifikasi untuk
meisahkan bahan tertentu. Vibrating screen merupakan alat untuk memisahkan bahan
padat berdasarkan ukurannya dengan suatu screen, yang satuannya mesh. Settlin tank
merupakan alat yang digunakan untuk mengendapkan bahan seperti pati, penanganan
limbah, dll. Metode pemisahan fluoda cair dapatmenggunakan destilasi, contohnya
adalah dalam fraksinisasi minyak bumi.

B. Saran
Pemisahan bahan merupakan metode yang penting dala industri untuk memperoleh
bahan dengan ukuran, atau fraksi yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman mengenai pemisahan ukuran dan juga prinsip-prinsip pemisahan bahan,
beserta alat-alat terkait pemisahan bahan.

21

DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangguru.co.id/destilasi-pengertian-prinsip-kerja-tujuan-jenis-dan-contoh-
destilasi-paling-lengkap/
http://febrianipurba.blogspot.com/2012/12/peralatan-pemisahan-separating-equipment.html
https://adalah.co.id/ekstraksi/

22

Anda mungkin juga menyukai