Teknik Kimia
54
6.1.1 Mekanisme Reaksi Perengkahan Termis
Perengkahan adalah suatu fenomena dimana minyak dengan molekul
besar dipecah menjadi molekul-molekul kecil yang mempunyai titik didih rendah.
Pada waktu yang bersamaan beberapa dari molekul-molekul tersebut yang bersifat
reaktif bergabung satu sama lain membentuk molekul yang jauh lebih besar dari
molekul asalnya. Molekul-molekul yang lebih stabil keluar dari sistem sebagai
bensin rengkahan, dan reaktif berpolimerisasi membentuk minyak bakar
rengkahan (cracked fuel oil) dan juga kokas. Meskipun gasoline adalah produk
akhir yang utama dari unit rengkahan, namun diproduksi juga minyak-minyak yang
mempunyai jarak didih antara minyak bakar dan gasoline yang disebut Recycle
Stock. Recycle stock ini dapat ditahan dalam sistem perengkahan sampai mereka
dipecah dengan cara mendaur-ulangnya secara terus menerus atau dengan sistem
operasi batch pada tekanan tinggi.
Apabila tekanan operasi relatif rendah dimana uap murni dihasilkan pada
suhu perengkahannya maka proses digolongkan sebagai proses fasa uap. Proses
fasa uap tidak akan berhasil kecuali kalau sudah terbentuk uap yang bebas dari
cairannya, sebab kokas banyak menempel/menumpuk dalam pipa ( tube heater).
Fasa campuran dapat berlangsung pada tekanan tinggi dan suhu perengkahan
yang rendah.
Secara umum ada 2 tipe reaksi yang terjadi yaitu :
1. Reaksi primer, dimana terjadi peruraian molekul besar menjadi molekul kecil
2. Reaksi sekunder, dimana produk-produk reaktif berpolimerisasi membentuk
senyawa-senyawa dengan molekul yang perlahan-lahan membesar.
Selanjutnya pada waktu yang bersamaan hasil polimerisasi tersebut terurai lagi
menjadi molekul-molekul kecil.
Langkah-langkah reaksi dan produk yang dihasilkan adalah :
55
Umpan ……………………………………..........C7H15–C15H30—C7H15
Heavy Gas Oil
Gas Gasoline
CH 2 :CH.CH:CH.CH3 + C2H4
Material Pembentuk Gum Gas
56
menginjeksikan LGO (light gas oil). Secara garis besar Proses Visbreaking tersebut
dapat dilihat pada Gambar 6.1.
2. Perengkahan Fasa Campuran
Perengkahahn ini merupakan proses dekomposisi termis secara terus-
menerus untuk merubah produk-produk berat menjadi komponen-komponen yang
mempunyai titik didih seperti gasolin. Secara umum proses perengkahan fasa
campuran disebut juga fasa cairan menggunakan pemanasan cepat terhadap
umpannya (kerosin, gas oil, reduced crude atau semua jenis minyak mentah).
Proses perengkahan ini dapat dilihat pada Gambar 6.2.
Tekanan operasi biasanya diset pada 350 psig atau lebih besar untuk menjaga
kehomogenan fasa sehingga dapat mengurangi pembentukan kokas di dalam
Tube Heater. Suhu operasi adalah 750 – 900 oF tergantung pda keadaan umpan
masuk.
Reaction Chamber Fractionator
Gasoline
Flash Chamber
Umpan LGO
HGO
Heater
LGO
Ter
Vacuum Fractionator
Gas dan
Reaction Chamber Flash Chamber Gasoline
ke
Stabilizer
Heater
57
Umpan
Fractionator
Recycle
Residu
Gas
Flash Drum
Gas dan
Gasoline
ke
Stabilisator
Umpan
58
Heater Super Heater Minyak
Berat
Recycle Fractionator
Reaction Chamber
59
1. Suhu tinggi
2. Tekanan tinggi
3. Space velocity rendah
4. Nisbah katalis-minyak tinggi
6.2.1 Mekanisme Reaksi Perengkahan Katalis
Reaksi pada proses perengkahan katalis diperkirakan berlangsung
dipermukaan katalis dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Parafin direngkah secara istimewa pada ikatannya dimana pecahan-pecahan
yang diproduksi mengandung 3 atau 4 atom karbon. Normal parafin cenderung
direngkah pada ikatan gamma C-C atau tetap dekat pusat molekul yang
menghasilkan metana dan gas-gas dengan 2 atom karbon atau lebih kecil.
Rantai panjang cenderung direngkah serentak pada beberapa tempat.
2. Naftena juga cenderung menghasilkan pecahan-pecahan yang terdiri dari
3 atau 4 atom karbon dan pecah baik pada cincin maupun pada rantai, khusus
apabila rantai mengandung lebih dari 3 atom karbon.
3. Pada aromatik yang disubstitusi, ikatan pada cincin secara selektif diserang,
tinggal cincin aromatik yang kosong. Reaksi seperti ini diperluas jika gugus
yang disubstitusi tersebut mengandung lebih dari 3 atom karbon.
4. Olefin bereaksi seperti parafin, terbentuk reaksi sekunder dan reaksi samping.
Reaksi perengkahan ini sangat cepat sekitar 1000 kali lebih cepat dari
perengkahan termis, jika naftene direngkah pada suhu 500 oC.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mekanisme reaksi secara
keseluruhan sedikitnya mempunjyai 4 tipe reaksi yaitu :
1. Dekomposisi termis
2. Reaksi katalis primer yang berlangsung pada permukaan katalis
3. Reaksi katalis sekunder berlangsung di antara produk-produknya
4. Pemisahan produk hasil polimerisasi dari reaksi terdahulu seperti kokas dengan
cara penyerapan pada permukaan katalis (adsorpsi).
6.2.2 Macam-Macam Proses Perengkahan Katalis
Berdasarkan cara penanganan katalis maka proses perengkahan katalis
terdiri dari :
1. Unggun tetap (fixed bed) terdiri dari :
Proses Houdry dan Cycloversion Catalytic Cracking
60
2. Unggun bergerak (moving bed) terdiri dari :
a. Proses Airlift Thermofor Catalytic Cracking (TCC)
b. Proses Houdryflow Catalytic Cracking
c. Proses Houdresid catalytic Cracking
3. Unggun terfluidisasi (fludized bed) terdiri dari :
Proses Fluidized catalytic Cracking
4. Proses Sekali Jalan (Once Through), terdiri dari satu proses yaitu Suspensoid
Catalytic Cracking.
6.2.3 Katalis Perengkahan
Perbedaan prinsip di antara proses-proses perengkahan katalis adalah
metoda penanganan katalis daripada pemilihan katalis.
Metoda penanganan dan pemilihan katalis akan menentukan karakteristik katalis
apakah dipakai untuk proses unggun terfluidisasi, proses unggun bergerak atau
proses unggun mantap.
Untuk proses unggun terfluidisasi maka katalisnya berbentuk bubuk halus
dengan ukuran 5 - 100 mesh yang stabil pada suhu 875 - 975 oF dan tekanan 8 -
10 psig. Nisbah volume katalis / minyak bervariasi untuk berbagai macam proses,
adalah 5/1 sampai 30/1. Namun untuk proses yang umum beroperasi pada rasio
10/1. Untuk proses unggun bergerak digunakan katalis berbentuk butir dengan
ukuran 1/8 inci dengan rasio volume katalis / minyak 4/1, sedangkan untuk proses
unggun mantap dipakai katalis berbentuk pelet.
Semua katalis perengkahan yang komersil memakai pembungkus katalis
(insulator catalyst) yang memiliki sifat-sifat asam protonik yang kuat. Mereka
berfungsi sebagai katalis dengan cara merubah mekanisme proses perengkahan
melalui suatu mekanisme alternatif yang meliputi :
1. Chemisorpsi dengan donor proton pada harga Kp yang tinggi
2. Desorpsi yang dihasilkan dalam perengkahan minyak dan secara teoritis akan
memulihkan kembali aktifitas katalis.
Semua katalis perengkahan diracuni oleh proton yang berasal dari logam
vanadium. Dasar ini diaplikasikan pada katalis perengkahan apakah menggunakan
katalis alam atau katalis buatan. Katalis alam dipakai kadang-kadang dicampur
dengan katalis buatan, karena katalis buatan proses regenerasinya terlalu cepat
sehingga akan menutupi pori-porinya dan menangkap deposit karbon di dalamnya.
61
Setelah proses perengkahan berlangsung maka katalis lama-kelamaan akan
kehilangan aktifitasnya karena diselimuti oleh sulfur. Oleh karena itu diperlukan
proses pengolahan lebih lanjut di dalam generator bagi katalis tersebut untuk
dapat digunakan kembali. Tabel 6.1 memperlihatkan katalis perengkahan yang
umum dipakai dan faktor-faktor kinerjanya.
1. Perengkahan Katalis Unggun Terfluidisasi
Pada zona-zona reaksi generasi katalis dijaga dalam keadaan tersuspensi
dengan mengalirkan gas-gas melalui debu katalis, dan sejumlah kecil katalis
dialirkan dari reaktor ke regenerator dan sebaliknya.
Produk yang dihasilkan dari perengkahan ini adalah gasolin, distilat
menengah, olefin ringan, isoparafin, kokas, fuel oil dan gas. Distribusi dan kualitas
produk merupakan fungsi dari komposisi minyak yang masuk dan jarak titik
didihnya, jumlah daur-ulang, tipe katalis, aktifitas katalis, tingkatan konversi, dan
sebagainya. Kondisi normal dalam reaktor adalah pda 880 – 980 oF, tekanan 10 –
16 psig, space velocity 1,0 – 3,0 dan rasio katalis-minyak adalah 8,0 – 12,0
berbanding 1,0. Suhu dan tekanan regenerasi adalah 1050 – 1100 oF dan 8 –
10 psig. Umpan untuk FCC ini adalah campuran gas oil dan reduced crude atau
long residu.
Tabel 6.1 Faktor Kinerja Katalis Perengkahan
Hasil yang diperoleh pada Rasio
Katalis Kinerja Perengkahan 900 oF CO2/CO
% Vol Kokas ON dalam
Gasolin Gasolin Flue Gas
Buatan :
Silika Menghasilkan 43 4,2 95,8 1,0 – 1,2
Alumina gasolin ON >>>
Silika Menghasilkan 49 4,1 92,8 1,6 – 2,0
Magnesia gasolin lebih
banyak
Alam :
Tanah Stabilitas tinggi 46,5 4,4 94,7 1,7 – 2,2
Bentonit
Tanah Kaolin Sama dengan silika --- --- --- ---
alumina, kecuali
stabilitas tinggi
62
Proses dua tingkat ini ditemukan oleh Shell Development Co untuk
memperbesar distribusi produk. Mula-mula umpan dikontakkan dengan katalis
pada reaktor tingkat pertama, dimana fluidisasi katalis dan uap mengalir
berlawanan arah. Diagram alir proses ini dapat dilihat pada Gambar 6.4.
1st Stage
Fractionator Produk Ringan
Tk. 1
1st Stage Tk. 2
Reactor
Distilat
Flue
Stripper Gas
Steam
Udara
Umpan Regenerator
2 Stage
nd
2 Stage
nd
Reactor Fractionator
63
bentuk butir ataupun pelet diangkat oleh udara ke posisi yang lebih tinggi lalu
mengalir ke bawah secara gravitasi melalui zona-zona reaksi dan regenerasi.
a. Proses Houdresid
Proses ini menggunakan variasi unggun katalis bergerak yang kontinyu
dirancang untuk mendapatkan produk yang banyak dari gasoline beroktan tinggi
dan distilat ringan berasal dari umpan reduced crude. Proses ini asalnya dilisensi
oleh Houdry Process and Chemical Co, tetapi tidak lama dilisensikan. Diagram alir
proses dapat dilihat pada Gambar 6.5. Instalasi komersil pertama dipasang pada
kilang Sun Oil Co di Ontario pada tahun 1954.
Umpan
64
dan berat, kokas, butan-butilen, dan fuel gas. Kondisi operasi pada reaktor adalah
suhu 840 – 875 oF, tekanan 7 – 30 psig, dan space velocity 1,0 – 2,0 v/hr/v.
Siklus pada proses ini terdiri dari :
On stream 10 menit
Purging 5 menit
Regenerasi 10 menit
Steam purging 5 menit
Pada awalnya proses ini adalah yang pertama dari perengkahan katalis yang ada
sekarang. Instalasi komersil pertama dipasang pada kilang Socony Vacuum Oil Co
(sekarang Mobil Oil Co) di New Jersey pada tahun 1936. Diagram alir dapat dilihat
pada Gambar 6.6.
Produk
ke Fraksionator Flue Gas
Umpan dari
Heater Udara
b. Proses Suspensoid
Proses ini adalah proses katalis sekali jalan ( once through) non
regeneratif. Kondisi operasi pada keluaran dapur adalah 450 psia dan 1050 oF pada
kondisi regular, sedangkan pada kondisi super adalah 250 psi dan 1090 o
F.
Instalasi komersil pertama dipasang pada kilang Imperial Oil Co di Ontario pada
tahun 1960, yang diagram alirnya dapat dilihat pada Gambar 6.7.
Proses ini dikembangkan dan dilisensi bersama antara Cities Service
Research and Development Co dan Hydrcarbon Research Inc. Proses ini pada
dasarnya merupakan teknik hidrogenasi katalis. Proses ini digunakan untuk meng-
65
upgrade minyak mentah berat masam (sour) dan residu menjadi distilat-distilat
berkualitas tinggi (sweet) sehingga mengurangi produksi gas- oil.
Hopper Katalis
Produk
Furnace
Fractionator
Umpan
1. Jelaskan karakteristik katalis yang dipakai pada proses perengkahan katalis dan
uraikanlah masing-masing keuntungan dan kerugiannya !
2. Apakah perbedaan sirkulasi katalis yang ada pada proses ortho flow dan yang
ada pada proses UOP pada perengkahan katalis terfluidisasi ?
3. Jelaskan mekanisme proses hydrocraking berdasarkan umpan yang diolah !
4. Sebutkan macam-macam proses perengkahan yang terdapat di kilang minyak
Pertamina !
5. Sebutkan macam-macam proses coking dan jelaskan perbedaannya !
66
LEMBAR EVALUASI Jurusan
POST-TEST Teknik Kimia
Pilihlah salah satu jawaban yang benar menurut anda dari beberapa soal
di bawah ini dan berilah tanda silang X !
67
c. Nafta
4. Proses dengan katalis unggun tetap dengan aktifitas yang tinggi dan dapat
diregenarasi adalah merupakan salah satu keuntungan dari proses:
a. Proses Gulf-HDS d. Proses Unicracking-JHC
b. Proses Hy-C e. Proses H-G
c. Proses Katalis unggun terfluidisasi
68