Anda di halaman 1dari 15

KEGIATAN BELAJAR VI Jurusan

Teknik Kimia

Lembar Informasi VI : Proses Perengkahan

6.1 Perengkahan Termis


Proses perengkahan termis merupakan suatu proses pemecahan molekul-
molekul hidrokarbon besar atau hidrokarbon rantai lurus dan panjang menjadi
molekul-molekul kecil yang mempunyai titik didih rendah, dimana fraksi berat
minyak didekomposisi secara termis pada tekanan tinggi menggunakan panas.
Proses perengkahan termis dirancang untuk menaikkan yield gasoline yang
diperoleh dari minyak, baik secara langsung melalui produksi komponen termis
gasoline yang berasal dari minyak berat, atau secara tidak langsung melalui
produksi olefin ringan yang cocok untuk umpan polimerisasi.
Reaksi perengkahan termis dapat berlangsung dalam fasa uap atau
campuran tergantung pada sifat dasar campuran minyak dan kondisi operasinya
yaitu suhu dan tekanan.
Keuntungan proses perengkahan dengan fasa uap adalah :
1. Minyak motor mempunyai kualitas anti ketukan tinggi karena banyak
mengandung olefin
2. Ongkos instalasi relatif lebih murah
3. Dapat mengurangi tekanan sehingga menjamin keselamatan
4. Cocok untuk distilat yang mempunyai jarak didih rendah yang tak dapat
direngkah secara ekonomis melalui fasa cairan
Keuntungan proses perengkahan dalam fasa cairan adalah :
1. Produksi gas lebih sedikit
2. Pengolahan lanjutan produk gasolin lebih mudah karena banyak mengandung
parafin
3. Pemakaian bahan bakar relatif lebih rendah
Perengkahan temis pada masa sekarang tidak lazim lagi dipakai karena
memerlukan energi yang tinggi, dimana pada awalnya proses ini dilakukan hanya
untuk memenuhi kebutuhan mogas (motor gasoline) dan fuel oil.

54
6.1.1 Mekanisme Reaksi Perengkahan Termis
Perengkahan adalah suatu fenomena dimana minyak dengan molekul
besar dipecah menjadi molekul-molekul kecil yang mempunyai titik didih rendah.
Pada waktu yang bersamaan beberapa dari molekul-molekul tersebut yang bersifat
reaktif bergabung satu sama lain membentuk molekul yang jauh lebih besar dari
molekul asalnya. Molekul-molekul yang lebih stabil keluar dari sistem sebagai
bensin rengkahan, dan reaktif berpolimerisasi membentuk minyak bakar
rengkahan (cracked fuel oil) dan juga kokas. Meskipun gasoline adalah produk
akhir yang utama dari unit rengkahan, namun diproduksi juga minyak-minyak yang
mempunyai jarak didih antara minyak bakar dan gasoline yang disebut Recycle
Stock. Recycle stock ini dapat ditahan dalam sistem perengkahan sampai mereka
dipecah dengan cara mendaur-ulangnya secara terus menerus atau dengan sistem
operasi batch pada tekanan tinggi.
Apabila tekanan operasi relatif rendah dimana uap murni dihasilkan pada
suhu perengkahannya maka proses digolongkan sebagai proses fasa uap. Proses
fasa uap tidak akan berhasil kecuali kalau sudah terbentuk uap yang bebas dari
cairannya, sebab kokas banyak menempel/menumpuk dalam pipa ( tube heater).
Fasa campuran dapat berlangsung pada tekanan tinggi dan suhu perengkahan
yang rendah.
Secara umum ada 2 tipe reaksi yang terjadi yaitu :
1. Reaksi primer, dimana terjadi peruraian molekul besar menjadi molekul kecil
2. Reaksi sekunder, dimana produk-produk reaktif berpolimerisasi membentuk
senyawa-senyawa dengan molekul yang perlahan-lahan membesar.
Selanjutnya pada waktu yang bersamaan hasil polimerisasi tersebut terurai lagi
menjadi molekul-molekul kecil.
Langkah-langkah reaksi dan produk yang dihasilkan adalah :

55
Umpan ……………………………………..........C7H15–C15H30—C7H15
Heavy Gas Oil

(Heavy gas oil)

Direngkah ………………………........C7H16 + C14 H28 :CH2 + C6H12 :CH2


Gasoline Recycle Stock Gasoline

Direngkah lagi C2H6 + (C4H8 :CH2 + C8H18 + C6H12 :CH2) +

Gas Gasoline
CH 2 :CH.CH:CH.CH3 + C2H4
Material Pembentuk Gum Gas

Polimerisasi …………………......C2H6 + (C4H8 :CH2 + C8H18) + C12H22 + C2H4


Gas Gasoline Rengkahan Ter/Recycle Gas

Macam-macam proses Perengkahan Termis antara lain :


1. Proses Pemecahan Viskositas (Visbreaking)
Visbreaking merupakan proses perengkahan termis yang sekaligus untuk
menurunkan viskositas jarak didih dan titik tuang dari pada umpan residu berat
(heavy straight run residu). Proses ini dapat juga memakai distilat ringan sebagai
umpan. Yield gasoline yang diproduksi dipengaruhi sekali oleh gravity umpan,
jumlah dan karakteristik fuel oil yang dapat dipisahkan serta gravity dan FBP
produk gasoline. Kondisi operasi untuk pengolahan reduced crude sebagai umpan
adalah pada suhu 925 – 975 oF dan tekanan 50 – 100 psig pada furnace. Suhu
keluar kolom reaktor (reaction chamber) adalah 830 – 850 o
F dengan

56
menginjeksikan LGO (light gas oil). Secara garis besar Proses Visbreaking tersebut
dapat dilihat pada Gambar 6.1.
2. Perengkahan Fasa Campuran
Perengkahahn ini merupakan proses dekomposisi termis secara terus-
menerus untuk merubah produk-produk berat menjadi komponen-komponen yang
mempunyai titik didih seperti gasolin. Secara umum proses perengkahan fasa
campuran disebut juga fasa cairan menggunakan pemanasan cepat terhadap
umpannya (kerosin, gas oil, reduced crude atau semua jenis minyak mentah).
Proses perengkahan ini dapat dilihat pada Gambar 6.2.
Tekanan operasi biasanya diset pada 350 psig atau lebih besar untuk menjaga
kehomogenan fasa sehingga dapat mengurangi pembentukan kokas di dalam
Tube Heater. Suhu operasi adalah 750 – 900 oF tergantung pda keadaan umpan
masuk.
Reaction Chamber Fractionator
Gasoline
Flash Chamber

Umpan LGO
HGO

Heater

LGO

Ter

Vacuum Fractionator

Gambar 6.1 Diagram Alir Proses Visbreaking

Gas dan
Reaction Chamber Flash Chamber Gasoline
ke
Stabilizer

Heater

57
Umpan

Fractionator

Recycle

Residu

Gambar 6.2 Diagram Alir Proses Perengkahan Fasa Campuran

3. Proses Perengkahan Fasa Uap


Pada awalnya proses perengkahan fasa uap diinstalasi untuk
memproduksi gasolin, tetapi akhir-akhir ini sudah ditinggalkan dengan
pertimbangan faktor ekonomis. Karbon padat seperti kokas sering menumpuk
dalam tube heater sehingga menyebabkan kegagalan pada proses fasa uap. Pada
proses ini diperlukan reaktor yang relatif lebih besar dibandingkan dengan reaktor
pada perengkahan fasa campuran.
Perengkahan fasa uap seperti yang terlihat pada Gambar 6.3, proses
konversi termis berlangsung pada suhu tinggi sekitar 1000 - 1100 oF dan pada
tekanan rendah (< 50 psig) dengan waktu reaksi perengkahan yang singkat
sekitar 1 detik. Pada kondisi tersebut reaksi dehidrogenasi meningkat dengan
menghasilkan olefin dan aromatik yang lebih banyak sebagai bahan baku industri-
industri petrokimia. Umpan yang dapat direngkah bervariasi mulai dari gas-gas
hidrokarbon sampai ke gas oil.
Gas Heater

Gas
Flash Drum
Gas dan
Gasoline
ke
Stabilisator

Umpan

58
Heater Super Heater Minyak
Berat

Recycle Fractionator
Reaction Chamber

Gambar 6.3 Diagram Alir Proses Perengkahan Fasa Uap

6.2 Perengkahan Katalis


Perengkahan katalis adalah suatu proses pengilangan minyak yang
merubah hidrokarbon bukan gasolin yang mempunyai titik didih tinggi menjadi
komponen-komponen gasolin yang mempunyai titik didih rendah. Katalis yang
digunakan dapat berupa katalis buatan atau yang aktif secara alami, utamanya
mengandung silika atau magnesia silika dalam bentuk butir, pelet atau mikro
sperikal yang halus seperti bubuk. Katalis dapat ditempatkan pada unggun tetap
(fixed bed), unggun bergerak (moving bed) atau unggun terfluidisasi (fluidized
bed). Untuk komposisi katalis yang sejenis dan kondisi perengkahan yang sama,
maka katalis alam menghasilkan gasoline yang mempunyai kualitas anti ketukan
rendah yang lebih banyak dibandingkan dengan katalis buatan.
Umpan minyak dapat bervariasi dari naphta cut dan gas oil termasuk
umpan berat dalam keadaan normal yang akan diperbaiki kualitasnya sampai ke
reduced crude dari berbagai jenis minyak seperti parafin, naftalen dan aromatik.
Namun pada tahun 1970-an terdapat kecenderungan untuk dapat memanfaatkan
residu minyak berat yang mengandung sulfur dan logam tinggi yang selama ini
tidak dilakukan menggunakan katalis zeolit aktif melalui perbaikan teknik fluidisasi.
Biasanya umpan tersebut disiapkan terlebih dahulu untuk memisahkan garam-
garam dan aspal berat dengan beberapa cara seperti proses kokas, propane
deasphalting, ekstraksi furfural, distilasi hampa, visbreaking, perengkahan termis,
hidrodesulfurisasi.
Variabel-variabel utama dalam proses perengkahan katalis adalah suhu,
tekanan, nisbah katalis-minyak (rasio antara berat katalis masuk reaktor per jam
dengan berat minyak yang diumpankan per jam), dan space velocity (yaitu berat
atau volume minyak yang diumpankan per jam per berat atau volume katalis
dalam zone reaksi).
Kenaikan konversi reaksi dapat dicapai dengan cara :

59
1. Suhu tinggi
2. Tekanan tinggi
3. Space velocity rendah
4. Nisbah katalis-minyak tinggi
6.2.1 Mekanisme Reaksi Perengkahan Katalis
Reaksi pada proses perengkahan katalis diperkirakan berlangsung
dipermukaan katalis dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Parafin direngkah secara istimewa pada ikatannya dimana pecahan-pecahan
yang diproduksi mengandung 3 atau 4 atom karbon. Normal parafin cenderung
direngkah pada ikatan gamma C-C atau tetap dekat pusat molekul yang
menghasilkan metana dan gas-gas dengan 2 atom karbon atau lebih kecil.
Rantai panjang cenderung direngkah serentak pada beberapa tempat.
2. Naftena juga cenderung menghasilkan pecahan-pecahan yang terdiri dari
3 atau 4 atom karbon dan pecah baik pada cincin maupun pada rantai, khusus
apabila rantai mengandung lebih dari 3 atom karbon.
3. Pada aromatik yang disubstitusi, ikatan pada cincin secara selektif diserang,
tinggal cincin aromatik yang kosong. Reaksi seperti ini diperluas jika gugus
yang disubstitusi tersebut mengandung lebih dari 3 atom karbon.
4. Olefin bereaksi seperti parafin, terbentuk reaksi sekunder dan reaksi samping.
Reaksi perengkahan ini sangat cepat sekitar 1000 kali lebih cepat dari
perengkahan termis, jika naftene direngkah pada suhu 500 oC.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mekanisme reaksi secara
keseluruhan sedikitnya mempunjyai 4 tipe reaksi yaitu :
1. Dekomposisi termis
2. Reaksi katalis primer yang berlangsung pada permukaan katalis
3. Reaksi katalis sekunder berlangsung di antara produk-produknya
4. Pemisahan produk hasil polimerisasi dari reaksi terdahulu seperti kokas dengan
cara penyerapan pada permukaan katalis (adsorpsi).
6.2.2 Macam-Macam Proses Perengkahan Katalis
Berdasarkan cara penanganan katalis maka proses perengkahan katalis
terdiri dari :
1. Unggun tetap (fixed bed) terdiri dari :
Proses Houdry dan Cycloversion Catalytic Cracking

60
2. Unggun bergerak (moving bed) terdiri dari :
a. Proses Airlift Thermofor Catalytic Cracking (TCC)
b. Proses Houdryflow Catalytic Cracking
c. Proses Houdresid catalytic Cracking
3. Unggun terfluidisasi (fludized bed) terdiri dari :
Proses Fluidized catalytic Cracking
4. Proses Sekali Jalan (Once Through), terdiri dari satu proses yaitu Suspensoid
Catalytic Cracking.
6.2.3 Katalis Perengkahan
Perbedaan prinsip di antara proses-proses perengkahan katalis adalah
metoda penanganan katalis daripada pemilihan katalis.
Metoda penanganan dan pemilihan katalis akan menentukan karakteristik katalis
apakah dipakai untuk proses unggun terfluidisasi, proses unggun bergerak atau
proses unggun mantap.
Untuk proses unggun terfluidisasi maka katalisnya berbentuk bubuk halus
dengan ukuran 5 - 100 mesh yang stabil pada suhu 875 - 975 oF dan tekanan 8 -
10 psig. Nisbah volume katalis / minyak bervariasi untuk berbagai macam proses,
adalah 5/1 sampai 30/1. Namun untuk proses yang umum beroperasi pada rasio
10/1. Untuk proses unggun bergerak digunakan katalis berbentuk butir dengan
ukuran 1/8 inci dengan rasio volume katalis / minyak 4/1, sedangkan untuk proses
unggun mantap dipakai katalis berbentuk pelet.
Semua katalis perengkahan yang komersil memakai pembungkus katalis
(insulator catalyst) yang memiliki sifat-sifat asam protonik yang kuat. Mereka
berfungsi sebagai katalis dengan cara merubah mekanisme proses perengkahan
melalui suatu mekanisme alternatif yang meliputi :
1. Chemisorpsi dengan donor proton pada harga Kp yang tinggi
2. Desorpsi yang dihasilkan dalam perengkahan minyak dan secara teoritis akan
memulihkan kembali aktifitas katalis.
Semua katalis perengkahan diracuni oleh proton yang berasal dari logam
vanadium. Dasar ini diaplikasikan pada katalis perengkahan apakah menggunakan
katalis alam atau katalis buatan. Katalis alam dipakai kadang-kadang dicampur
dengan katalis buatan, karena katalis buatan proses regenerasinya terlalu cepat
sehingga akan menutupi pori-porinya dan menangkap deposit karbon di dalamnya.

61
Setelah proses perengkahan berlangsung maka katalis lama-kelamaan akan
kehilangan aktifitasnya karena diselimuti oleh sulfur. Oleh karena itu diperlukan
proses pengolahan lebih lanjut di dalam generator bagi katalis tersebut untuk
dapat digunakan kembali. Tabel 6.1 memperlihatkan katalis perengkahan yang
umum dipakai dan faktor-faktor kinerjanya.
1. Perengkahan Katalis Unggun Terfluidisasi
Pada zona-zona reaksi generasi katalis dijaga dalam keadaan tersuspensi
dengan mengalirkan gas-gas melalui debu katalis, dan sejumlah kecil katalis
dialirkan dari reaktor ke regenerator dan sebaliknya.
Produk yang dihasilkan dari perengkahan ini adalah gasolin, distilat
menengah, olefin ringan, isoparafin, kokas, fuel oil dan gas. Distribusi dan kualitas
produk merupakan fungsi dari komposisi minyak yang masuk dan jarak titik
didihnya, jumlah daur-ulang, tipe katalis, aktifitas katalis, tingkatan konversi, dan
sebagainya. Kondisi normal dalam reaktor adalah pda 880 – 980 oF, tekanan 10 –
16 psig, space velocity 1,0 – 3,0 dan rasio katalis-minyak adalah 8,0 – 12,0
berbanding 1,0. Suhu dan tekanan regenerasi adalah 1050 – 1100 oF dan 8 –
10 psig. Umpan untuk FCC ini adalah campuran gas oil dan reduced crude atau
long residu.
Tabel 6.1 Faktor Kinerja Katalis Perengkahan
Hasil yang diperoleh pada Rasio
Katalis Kinerja Perengkahan 900 oF CO2/CO
% Vol Kokas ON dalam
Gasolin Gasolin Flue Gas
Buatan :
Silika Menghasilkan 43 4,2 95,8 1,0 – 1,2
Alumina gasolin ON >>>
Silika Menghasilkan 49 4,1 92,8 1,6 – 2,0
Magnesia gasolin lebih
banyak
Alam :
Tanah Stabilitas tinggi 46,5 4,4 94,7 1,7 – 2,2
Bentonit
Tanah Kaolin Sama dengan silika --- --- --- ---
alumina, kecuali
stabilitas tinggi

a. Proses Shell 2 Tingkat

62
Proses dua tingkat ini ditemukan oleh Shell Development Co untuk
memperbesar distribusi produk. Mula-mula umpan dikontakkan dengan katalis
pada reaktor tingkat pertama, dimana fluidisasi katalis dan uap mengalir
berlawanan arah. Diagram alir proses ini dapat dilihat pada Gambar 6.4.

1st Stage
Fractionator Produk Ringan
Tk. 1
1st Stage Tk. 2
Reactor
Distilat
Flue
Stripper Gas

Steam
Udara

Umpan Regenerator
2 Stage
nd
2 Stage
nd

Reactor Fractionator

Gambar 6.4 Diagram Air Proses Shell 2 Tingkat

2. Proses Perengkahan Katalis Unggun Bergerak


Pada proses-proses unggun bergerak, katalis mengalir pada zona minyak
sehingga terjadi reaksi, dan kemudian terus ke zona regenerasi dimana udara
secara terus-menerus membakar kokas yang menempel pada katalis. Katalis dalam

63
bentuk butir ataupun pelet diangkat oleh udara ke posisi yang lebih tinggi lalu
mengalir ke bawah secara gravitasi melalui zona-zona reaksi dan regenerasi.
a. Proses Houdresid
Proses ini menggunakan variasi unggun katalis bergerak yang kontinyu
dirancang untuk mendapatkan produk yang banyak dari gasoline beroktan tinggi
dan distilat ringan berasal dari umpan reduced crude. Proses ini asalnya dilisensi
oleh Houdry Process and Chemical Co, tetapi tidak lama dilisensikan. Diagram alir
proses dapat dilihat pada Gambar 6.5. Instalasi komersil pertama dipasang pada
kilang Sun Oil Co di Ontario pada tahun 1954.

Crude Tower Recyle Produk


Katalis Ringan
Distilat
Menengah

Umpan

Furnace Houdresid Furnace Fuel Oil


Reactor Crude Synthesis
Tower

Gambar 6.5 Diagram Alir Proses Houdresid

3. Perengkahan Katalis Unggun Tetap


Pada proses unggun tetap digunakan sejumlah Chamber yang berisi
katalis yang dipasang secara seri yang digunakan bergantian untuk reaksi dan
untuk regenerasi.
a. Proses Houdry
Proses ini adalah proses siklus katalis pada unggun tetap yang dapat
diregenerasi untuk mengubah umpan distilat menjadi gasolin, distilat-distilat ringan

64
dan berat, kokas, butan-butilen, dan fuel gas. Kondisi operasi pada reaktor adalah
suhu 840 – 875 oF, tekanan 7 – 30 psig, dan space velocity 1,0 – 2,0 v/hr/v.
Siklus pada proses ini terdiri dari :
 On stream 10 menit
 Purging 5 menit
 Regenerasi 10 menit
 Steam purging 5 menit
Pada awalnya proses ini adalah yang pertama dari perengkahan katalis yang ada
sekarang. Instalasi komersil pertama dipasang pada kilang Socony Vacuum Oil Co
(sekarang Mobil Oil Co) di New Jersey pada tahun 1936. Diagram alir dapat dilihat
pada Gambar 6.6.

Produk
ke Fraksionator Flue Gas

Umpan dari
Heater Udara

Gambar 6.6 Diagram Alir Proses Perengkahan Katalis Unggun Tetap

b. Proses Suspensoid
Proses ini adalah proses katalis sekali jalan ( once through) non
regeneratif. Kondisi operasi pada keluaran dapur adalah 450 psia dan 1050 oF pada
kondisi regular, sedangkan pada kondisi super adalah 250 psi dan 1090 o
F.
Instalasi komersil pertama dipasang pada kilang Imperial Oil Co di Ontario pada
tahun 1960, yang diagram alirnya dapat dilihat pada Gambar 6.7.
Proses ini dikembangkan dan dilisensi bersama antara Cities Service
Research and Development Co dan Hydrcarbon Research Inc. Proses ini pada
dasarnya merupakan teknik hidrogenasi katalis. Proses ini digunakan untuk meng-

65
upgrade minyak mentah berat masam (sour) dan residu menjadi distilat-distilat
berkualitas tinggi (sweet) sehingga mengurangi produksi gas- oil.
Hopper Katalis
Produk

Furnace

Fractionator
Umpan

Fuel Oil Berat dan


Katalis ke Filter

Gambar 6.7 Diagram Alir Proses Suspensoid

LEMBAR EVALUASI Jurusan


PRE-TEST Teknik Kimia

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan singkat!

1. Jelaskan karakteristik katalis yang dipakai pada proses perengkahan katalis dan
uraikanlah masing-masing keuntungan dan kerugiannya !
2. Apakah perbedaan sirkulasi katalis yang ada pada proses ortho flow dan yang
ada pada proses UOP pada perengkahan katalis terfluidisasi ?
3. Jelaskan mekanisme proses hydrocraking berdasarkan umpan yang diolah !
4. Sebutkan macam-macam proses perengkahan yang terdapat di kilang minyak
Pertamina !
5. Sebutkan macam-macam proses coking dan jelaskan perbedaannya !

66
LEMBAR EVALUASI Jurusan
POST-TEST Teknik Kimia

Pilihlah salah satu jawaban yang benar menurut anda dari beberapa soal
di bawah ini dan berilah tanda silang X !

1. Proses perengkahan yang sekaligus menurunkan viskositas dan jarak didih


serta titik tuang dinamakan :
a. Perengkahan termis d. Vibreaking
b. Perengkahan katalis e. Semua salah
c. Perengkahan fasa uap
2. Proses perengkahan yang bertujuan untuk memisahkan nafta dengan bilangan
oktan rendah untuk ditingkatkan melalui dekomposisi termis dinamakan :
a. Perengkahan selektif d. Perengkahan fasa campuran
b. Perengkahan nafta e. Perengkahan termis
c. Perengkahan termis nafta
3. Produk yang dihasilkan dari suatu proses perengkahan katalis dengan
menggunakan unggun terfluidisasi adalah :
a. Gasoline d. Gas oil
b. Kerosene e. Tar

67
c. Nafta
4. Proses dengan katalis unggun tetap dengan aktifitas yang tinggi dan dapat
diregenarasi adalah merupakan salah satu keuntungan dari proses:
a. Proses Gulf-HDS d. Proses Unicracking-JHC
b. Proses Hy-C e. Proses H-G
c. Proses Katalis unggun terfluidisasi

68

Anda mungkin juga menyukai