Oleh :
19503241024
Dosen Pengampu :
FAKULTAS TEKNIK
2019
KRISTAL
Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar
secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika
mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa
berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya
"terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tetapi, secara
umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung
pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan
tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai
kristalisasi.
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis
ikatan kimia. Hampir semua ikatan logam ada pada keadaan
polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara
sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat
pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi
larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah
intan, silika dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk
bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya
mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga
dapat berperan dalam struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah
yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada grafit.
Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais
karena dengan mengetahui sistem kristal atau kisi Bravais dapat
diidentifikasi jenis dari kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais
merupakan sistem kristal atau bentuk dasar dari kisi kristal. Terdapat
empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat tujuh
yang ditampilkan pada tabel di bawah. Keempatbelas kisi tersebut
memiliki perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan
tersebut dilambangkan dengan huruf a, b, c dan sudut di antara huruf
tersebut dilambangkan dengan α, β, γ, di mana α adalah sudut di
antara b dan c, β adalah sudut di antara a dan c, dan γ adalah sudut di
antara a dan b.
Ketika kristal halit tumbuh, atom baru dapat dengan mudah menempel
pada bagian permukaan dengan struktur atom skala kasar dan banyak
ikatan menjuntai. Oleh karena itu, bagian-bagian dari kristal tumbuh
sangat cepat (panah berwarna kuning). Akhirnya, seluruh permukaan
terdiri dari permukaan yang halus, stabil, di mana atom baru tidak
dapat dengan mudah menempel.
Sistem kristal
1 Kubik a = b = c; α = β = γ = 900
2 Tetragonal a = b ≠ c; α = β = γ = 900
4 Trigonal a = b = c; α = β = γ ≠ 900
Kristal logam
Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui
ikatan logam. Atom logam merupakan atom yang memiliki energi
ionisasi kecil sehingga elektron valensinya mudah lepas dan
menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom logam saling
mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya
sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom
logam yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi
tumpang tindih orbital sehingga membentuk suatu orbital molekul
baru. Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang
menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom
dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam
kisi.
Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh
dari ikatan logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi
interaksi antara atom/ion dengan elektron bebas di sekitarnya
sehingga dapat membuat logam mempertahankan strukturnya bila
diberikan suatu gaya yang kuat.
1. http://hima-tl.ppns.ac.id/struktur-kristal-logam/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_kristal
3. https://materialcerdas.wordpress.com/teori-dasar/struktur-kristal/