1. Pengertian
Kristal adalah bahan padat yang secara kimia homogen dalam bentuk geometri
tetap, sebagai gambaran dari susunan atom yang teratur, dibatasi oleh bidang banyak
(Polyhedron), jumlah dan kedudukan dari bidang - bidang kristalnya tertentu dan
teratur. Kristal juga terbentuk ketika zat cair mengalami pendinginan, di saat proses
pendinginan kristal terbentuk . Pada kondisi ideal, terbentuklah kristal yang
dinamakan kristal tunggal, yang semua atomnya dalam bentuk padatan saling
"terkoneksi/berpasangan" pada bagian kisi atau sering disebut juga struktur
kristal yang sama, tetapi, umunya, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan
sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita
temui sehari-hari merupakan polikristal. Sederhananya polokristalin adalah material
yang tersusun oleh kristal-kristal kecil dalam jumlah banyak. Struktur kristal yang
akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada sifat kimia cairannya sendiri, dan
juga kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya
struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu
material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada
benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di
mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal
ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk menentukan
strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga salju, intan,
dangaram dapur adalah contoh-contoh kristal.
Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal
yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi
kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya (Liu Z.
and Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal tunggal adalah suatu
padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam keterulangan
dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang
disebut grain.
Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena
dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari
kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais merupakan system kristal atau bentuk dasar dari
kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat
tujuh yang ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi tersebut memiliki perbedaan
dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut dilambangkan dengan huruf a,
b, c dan sudut di antara huruf tersebut dilambangkan dengan α, β, γ, dimana α adalah
sudut di antara b dan c, β adalah sudut di antara a dan c, dan γ adalah sudut di antara a
dan b (Hammond, 2009).
Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang
memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal.
Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor
penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan
inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika laju
pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk tetapi dengan
ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka akan
didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel, 1979).
PENGGOLONGAN
Jenis-jenis kristal
C
Li NaCl Ar
(intan)
Ca LiF Xe Si
Al AgCl Cl SiO2
Fe Zn CO2
KRISTAL LOGAM
Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan
logam. Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil sehingga
elektron valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua
atom logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-
orbitalnya sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam
yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital
sehingga membentuk suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital
yang berulang-ulang menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom
dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.
Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan
logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara atom/ion
dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat logam mempertahankan
strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.
KRISTAL IONIK
Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif
dan negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik
yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak memiliki arah
khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion natrium akan
berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi yang beragam dan
ion klorida akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya.
KRISTAL KOVALEN
KRISTAL MOLEKULAR
Pada umumnya, kristal terbentuk dari sutau jenis ikatan kimia antara atom atau
ion. Namun, pada kasus kristal molekular, kristal terbentuk tanpa bantuan ikatan,
tetapi melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu contoh dari kristal
molekular adalah kristal iodin.
SILIKON DIOKSIDA
Senyawa Universal
Silikon dioksida atau silika (SiO2) adalah senyawa yang biasa kita temui
dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki berbagai fungsi salah satunya sebagai
bahan baku industri elektronik. Silikon dioksida kristalin dapat ditemukan dalam
berbagai bentuk yaitu sebagai kuarsa, kristobalit dan tridimit. Salah satun contohnya
dalaha pasir pantai yang mengandung kuarsa maupun besi. Silikon dioksida dapat
terbentuk melalui ikatan kovalen yang kuat, serta memiliki struktur lokal yang jelas:
dengan ciri-ciri empat atom oksigen terikat pada posisi sudut tetrahedral di sekitar
atom pusat yaitu atom silikon.
Atom oksigen memiliki sifat elektronegatif serta kerapatan elektron pada atom
silikon sebagian ditransfer pada atom oksigen, di dalam literatur disebutkan bahwa
silika merupakan garam yang terdiri dari ion Si4+ dan ion O2-. Untuk lebih memiliki
gambaran mengenai hal ini maka dapat dilihat melalui arah ikatan (momen dipol)
pada struktur silika.
Klasifikasi Silika secara umum didasarkan pada struktur sel satuan daripada
pada komposisi kimiawinya. Pertukaran ion isomorp pada silikat secara umum
membuat klasifikasi menjadi sulit. Komponen utama dari silikat adalah silika, dimana
merupakan salah satu kompon yang sangat melimpah di bumi.
Struktur dasar dari silika adalah tetrahedron (SiO4), dengan perbandingan jari-jari
Si/O = 0,20, panjang ikatan Si-O = 1,6 A, panjang ikatan O-O = 2,7 A. setiap atom
Sebagian atau semua dari empat sudut suatu tetrahedron silika saling terhubung dan
dapat saling melengkapi antar bagian dalam pembentukan struktur atom. Dalam
struktur 3D, semua sudut digunakan bersama dan oleh karena itu setengah dari setiap
empat ikatan O dengan atom pusat Si. Formula yang dihasilkan adalah SiO2 (untuk
silika murni) atau SiO2.MexOy (untuk kompon silika).
Pada bagian akhir dari spektrum terdapat suatu bagan struktur dari tetrahedral yang
terisolasi dimana tidak ada sudut SiO4 yang digunakan bersama. Oleh karena itu,
dalam jenis struktur ini, setiap 4 ion oksigen harus terikat dengan pusat Si. Sehingga
formula yang dihasilkan dari perpaduan diatas adalah SiO4-4, muatan seimbang secara
otomatis dengan penambahan kation.
(Mg,Fe)7(SiO4)3(F,OH)2
Norbergit - Mg3(SiO4)(F,OH)2
Kondrodit - Mg5(SiO4)(F,OH)2
Humit - Mg7(SiO4)(F,OH)2
Klinohumit - Mg9(SiO4)(F,OH)2
g. Datolit - CaBSiO4(OH)
h. Titanit - CaTiSiO5
i. Kloritoid - (Fe,Mg,Mn)2Al4Si2O10(OH)4
a. Cincin 3 anggota
Benitoit - BaTi(Si3O9)
b. Cincin 4 anggota
Aksinit - (Ca,Fe,Mn)3Al2(BO3)(Si4O12)(OH)
c. Cincin 6 anggota
Beril/Zamrud - Be3Al2(Si6O18)
Kordierit - (Mg,Fe)2Al3(Si5AlO18)
Tourmalin - (Na,Ca)(Al,Li,Mg)3-(Al,Fe,Mn)6(Si6O18)(BO3)3(OH)4
4. Kelompok struktur rantai (inosilikat). Dengan rantai tunggal Si:O = 1:3 dan rantai ganda Si:O
= 4:11
a. . Kelompok piroksen
Enstatit - rangkaian ortoferosilit
Enstatit - MgSiO3
Ferosilit - FeSiO3
Pigeonit - Ca0.25(Mg,Fe)1.75Si2O6
Diopsid - rangkaian hedenbergit
Diopsid - CaMgSi2O6
Hedenbergit - CaFeSi2O6
Augit - (Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)2O6
Rangkaian piroksen natrium
Jadeit - NaAlSi2O6
Aegirin (Acmite) - NaFe3+Si2O6
Spodumen - LiAlSi2O6
b. Kelompok piroksenoid
Wollastonit - CaSiO3
Rodonit - MnSiO3
Pektolit - NaCa2(Si3O8)(OH)
5. Kelompok struktur lembar (filosilikat). Dengan ikatan Si:O = 2:5 jadi membentuk lembaran
paralel silikat tetrahedra dengan Si2O5
a. Kelompok serpentin
Antigorit - Mg3Si2O5(OH)4
Krisotil - Mg3Si2O5(OH)4
Lizardit - Mg3Si2O5(OH)4
b. Kelompok mineral tanah liat
Haloysit - Al2Si2O5(OH)4
Kaolinit - Al2Si2O5(OH)4
Ilit - (K,H3O)(Al,Mg,Fe)2(Si,Al)4O10[(OH)2,(H2O)]
Montmorilonit - (Na,Ca)0.33(Al,Mg)2Si4O10(OH)2·nH2O
Vermikulit - (MgFe,Al)3(Al,Si)4O10(OH)2·4H2O
Talek - Mg3Si4O10(OH)2
Paligorskit - (Mg,Al)2Si4O10(OH)·4(H2O)
Pirofilit - Al2Si4O10(OH)2
c. Kelompok mika
Biotit - K(Mg,Fe)3(AlSi3)O10(OH)2
Muskovit - KAl2(AlSi3)O10(OH)2
Flogopit - KMg3(AlSi3)O10(OH)2
Lepidolit - K(Li,Al)2-3(AlSi3)O10(OH)2
Margarit - CaAl2(Al2Si2)O10(OH)2
Glaukonit - (K,Na)(Al,Mg,Fe)2(Si,Al)4O10(OH)2
d. Kelompok klorit
Klorit - (Mg,Fe)3(Si,Al)4O10(OH)2•(Mg,Fe)3(OH)6
6. Kelompok Silikat kerangka (tektosilikat). Jaringan tiga dimensi dengan Si:O = 1:2. Jadi
memiliki kerangka tiga dimensi tetrahedral dengan SiO2.
a. Kelompok kuarsa
Kuarsa - SiO2
Tridimit - SiO2
Kristobalit - SiO2
b. Keluarga Feldspar
Alkali-feldspar
Kalium-feldspar
Mikroklin - KAlSi3O8
Ortoklas - KAlSi3O8
Sanidin - KAlSi3O8
Anortoklas - (Na,K)AlSi3O8
Feldspar plagioklas
Albite - NaAlSi3O8
Oligoklas - (Na,Ca)(Si,Al)4O8 (Na:Ca 4:1)
Andesin - (Na,Ca)(Si,Al)4O8 (Na:Ca 3:2)
Labradorit - (Na,Ca)(Si,Al)4O8 (Na:Ca 2:3)
Bitownit - (Na,Ca)(Si,Al)4O8 (Na:Ca 1:4)
Anortit - CaAl2Si2O8
c. Keluarga feldspatoid
Nosean - Na8Al6Si6O24(SO4)
Kankrinit - Na6Ca2(CO3,Al6Si6O24).2H2O
Leusit - KAlSi2O6
Nefelin - (Na,K)AlSiO4
Sodalit - Na8(AlSiO4)6Cl2
d. Hauyn - (Na,Ca)4-8Al6Si6(O,S)24(SO4,Cl)1-2
Lazurit - (Na,Ca)8(AlSiO4)6(SO4,S,Cl)2
e. Petalit - LiAlSi4O10
f. Kelompok skapolit
Marialit - Na4(AlSi3O8)3(Cl2,CO3,SO4)
Meionit - Ca4(Al2Si2O8)3(Cl2CO3,SO4)
g. Analsim - NaAlSi2O6•H2O
h. Kelompok zeolit
Natrolit - Na2Al2Si3O10•2H2O
Kabazit - CaAl2Si4O12•6H2O
Heulandit - CaAl2Si7O18•6H2O
Stilbit - NaCa2Al5Si13O36•17H2O
SUMBER :
Deer, W.A.; Howie, R.A., Wise, W.S. & Zussman, J. (2004). Rock-forming minerals. Volume
4B. Framework silicates: silica minerals. Feldspathoids and the zeolites (2nd ed.). London:
Geological Society of London. p. 982 pp.
Hurlbut, Cornelius S.; Klein, Cornelis (1985). Manual of Mineralogy (20th ed.).
Wiley. ISBN 0-471-80580-7.