Anda di halaman 1dari 13

FISIKA MODERN

KRISTAL DAN AMORF

JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI

SUWARNI, S.SI., M.SI


ZAT PADAT

Sifat sifat zat padat bergantung pada:


 Jenis atom penyusunnya
 Struktur materialnya
Berdasarkan struktur atom dalam zat padat
dikenal dua macam zat padat, yaitu kristal dan
amorf.
Kristal

Molekulnya tersusun secara berulang dan teratur


dalam rantai yang panjang.
Kristal merupakan susunan atom-atom yang teratur
dalam ruang tiga dimensi. Keteraturan susunan
tersebut terjadi karena kondisi geometris yang harus
memenuhi adanya ikatan atom yang berarah dan
susunan yang rapat.
Walaupun tidak mudah untuk menyatakan bagaimana
atom tersusun dalam padatan, namun ada hal-hal yang
diharapkan menjadi faktor penting yang menentukan
terbentuknya koordinasi susunan atom-atom.
Zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa
kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam
padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur
kristal yang sama, tapi secara umum kebanyakan
kristal terbentuk secara simultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin.
Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-
hari merupakan polikristal.
Kristal umumnya ditemukan pada metal.
Kristal terbentuk karena proses kristalisasi.
Pengertian kristalisasi sendiri yaitu proses
pembentukan kristal yang terjadi pada saat
pembekuan, perubahan dari fasa cair ke fasa padat.
Jika ditinjau dari mekanismenya, kristalisasi terjadi
melalui 2 tahap :
1. Tahapan Nucleation (pembentukan inti)
2. Tahapan Crystal Growth (Pertumbuhan Kristal)
Kristal Tunggal: Pada kristal tunggal, atom atau
penyusunnya mempunyai struktur tetap karena
atom-atom atau molekul-molekul penyusunnya
tersusun secara teratur dalam pola tiga dimensi dan
pola-pola ini berulang secara periodik dalam rentang
yang panjang tak berhingga.
Polikristal: dapat didefinisikan sebagai kumpulan
dari kristal-kristal tunggal yang memiliki ukuran
sangat kecil dan saling menumpuk yang membentuk
benda padat.
Contoh kristal unsur adalah intan dan kristal
senyawa adalah natrium khlorida (NaCl).
Dalam logam, ion-ion positif logam teratur rapi yang
terikat kuat menjadi satu yang dikelilingi oleh arus
elektron. Kejadian inilah yang menyebabkan kristal
logam dapat menghantar listrik atau sebagai
konduktor listrik.
Kristal-kristal yang dibahas ini tergolong kristal
tunggal, karena semua atom-atom atau ion-ion
terikat menjadi satu.
Lain halnya dengan polikristal, yang memiliki pola
berbeda-beda. Dalam suatu padatan polikristal,
terdapat kelompok-kelompok kristal yang berbeda
namun memadat bersama.
Amorf

Struktur amorf menyerupai pola hampir sama


dengan kristal, akan tetapi pola susunan atom-
atom, ion-ion atau molekul-molekul yang dimiliki
tidak teratur dengan jangka yang pendek.
Amorf terbentuk karena proses pendinginan yang
terlalu cepat sehingga atom-atom tidak dapat
dengan tepat menempati lokasi kisinya.
Kaca adalah contoh zat padat amorf.
Ketika kaca terjatuh dan pecah, tampak pecahannya
tak menentu. Pecahan ini dapat menunjukkan
keadaan dari struktur zat padat amorf.
Partikel-partikelnya tersusun acak tidak menentu.
Inilah penyebabnya zat padat amorf tidak memiliki
bentuk tertentu.
Molekulnya tersusun dengan keteraturan yang
pendek.
Umumnya ditemukan pada keramik (mineral-
mineral gelas) dan material organik (gelas-gelas
anorganik, rubber).
Contoh : Gelas, plastik dll.
Perbedaan susunan atom antara kristal dan amorf

Amorf
Kristal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai