Jenis atom penyusunnya Struktur materialnya Berdasarkan struktur atom dalam zat padat dikenal dua macam zat padat, yaitu kristal dan amorf. Kristal
Molekulnya tersusun secara berulang dan teratur
dalam rantai yang panjang. Kristal merupakan susunan atom-atom yang teratur dalam ruang tiga dimensi. Keteraturan susunan tersebut terjadi karena kondisi geometris yang harus memenuhi adanya ikatan atom yang berarah dan susunan yang rapat. Walaupun tidak mudah untuk menyatakan bagaimana atom tersusun dalam padatan, namun ada hal-hal yang diharapkan menjadi faktor penting yang menentukan terbentuknya koordinasi susunan atom-atom. Zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi secara umum kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari- hari merupakan polikristal. Kristal umumnya ditemukan pada metal. Kristal terbentuk karena proses kristalisasi. Pengertian kristalisasi sendiri yaitu proses pembentukan kristal yang terjadi pada saat pembekuan, perubahan dari fasa cair ke fasa padat. Jika ditinjau dari mekanismenya, kristalisasi terjadi melalui 2 tahap : 1. Tahapan Nucleation (pembentukan inti) 2. Tahapan Crystal Growth (Pertumbuhan Kristal) Kristal Tunggal: Pada kristal tunggal, atom atau penyusunnya mempunyai struktur tetap karena atom-atom atau molekul-molekul penyusunnya tersusun secara teratur dalam pola tiga dimensi dan pola-pola ini berulang secara periodik dalam rentang yang panjang tak berhingga. Polikristal: dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari kristal-kristal tunggal yang memiliki ukuran sangat kecil dan saling menumpuk yang membentuk benda padat. Contoh kristal unsur adalah intan dan kristal senyawa adalah natrium khlorida (NaCl). Dalam logam, ion-ion positif logam teratur rapi yang terikat kuat menjadi satu yang dikelilingi oleh arus elektron. Kejadian inilah yang menyebabkan kristal logam dapat menghantar listrik atau sebagai konduktor listrik. Kristal-kristal yang dibahas ini tergolong kristal tunggal, karena semua atom-atom atau ion-ion terikat menjadi satu. Lain halnya dengan polikristal, yang memiliki pola berbeda-beda. Dalam suatu padatan polikristal, terdapat kelompok-kelompok kristal yang berbeda namun memadat bersama. Amorf
Struktur amorf menyerupai pola hampir sama
dengan kristal, akan tetapi pola susunan atom- atom, ion-ion atau molekul-molekul yang dimiliki tidak teratur dengan jangka yang pendek. Amorf terbentuk karena proses pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atom tidak dapat dengan tepat menempati lokasi kisinya. Kaca adalah contoh zat padat amorf. Ketika kaca terjatuh dan pecah, tampak pecahannya tak menentu. Pecahan ini dapat menunjukkan keadaan dari struktur zat padat amorf. Partikel-partikelnya tersusun acak tidak menentu. Inilah penyebabnya zat padat amorf tidak memiliki bentuk tertentu. Molekulnya tersusun dengan keteraturan yang pendek. Umumnya ditemukan pada keramik (mineral- mineral gelas) dan material organik (gelas-gelas anorganik, rubber). Contoh : Gelas, plastik dll. Perbedaan susunan atom antara kristal dan amorf