Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ETIKA PROFESI DAN HUKUM KONSTRUKSI A

“KRISIS ETIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING”

OLEH:
KELOMPOK 1

Mufidatul Azmi K. D011191095


Nursyifa Eka Nahdiyah D011191053
Sainal Basri Harlindong D011191081
Andi Yusril Ihza D011191133
Muh. Imam Arib D011191101

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

2021
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pandemic Covid-19 adalah suatu penyakit yang telah menghantui seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia. Dalam 2 tahun terakhir, kehadiran virus ini
menyebabkan perubahan secara global bagi seluruh aspek kehidupan, salah satunya
pada aspek pendidikan. Sekolah yang seharusnya dilakukan secara tatap muka yang
dapat dilihat pada Gambar 1 antara pengajar dan pelajar kini harus dijalani dengan
pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran secara during ini yang ditunjukkan pada
Gambar 2 menuai banyak pro dan kontra. Memang, jika dilihat dari satu sisi metode
ini dinilai menguntungkan karena kita bisa belajar di manapun. Namun di sisi lain,
terjadi kemerosotan etika pada pelajar seperti melakukan aktivitas lain ketika
guru/dosen sedang mengajar, tidak sungkan untuk mengganggu proses belajar
mengajar, dan sebagainya.
Seperti yang dilansir pada Kompas.com, dimana ada seorang guru berinisial
MM mengaku kecewa lantaran kelasnya yang tidak dihadiri oleh satupun muridnya.
Berita lain datang pada seorang murid yang tidak segan mencoret materi MPLS
gurunya. Untuk itu, diperlukan upaya strategis untuk memulihkan kondisi tersebut,
salah satunya dengan membuat kebijakan atau aturan dalam kelas dan bersikap
tegas dalam menghukum murid yang enggan mematuhi aturan tersebut.
Maraknya krisis etika pada siswa saat pembelajaran daring ini
mengharuskan perlunya dibuat beberapa kebijakan yang dapat membantu
menertibkan proses pembelajaran online. Pada dasarnya, etika yang mengatur
kesopanan pelajar telah ada dan diterapkan sejak dulu, jauh sebelum adanya sistem
pembelajaran daring. Oleh karena itu, etika ini perlu terus diterapkan hingga saat
ini, bagaimanapun metode pembelajaran yang dilakukan.

Gambar 1. Pembelajaran Tatap Muka (Luring)


Gambar 2. Pembelajaran Jarak jauh (Daring)

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah hal yang mempengaruhi kurangnya etika dalam dunia pendidikan?
2. apa sajakah peran orang tua dalam mendukung nilai etika pada anaknya?
3. Apa sajakah etika yang harus dimiliki seorang pelajar dalam melakukan
pembelajaran daring?
4. Bentuk kebijakan/aturan apa yang perlu diterapkan untuk mendisiplinkan
pelajar selama proses pembelajaran daring?

3. Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan ini, yaitu:


1. Menganalisis hal yang mempengaruhi kurangnya etika dalam dunia pendidikan
2. Menganalisis peran orang tua dalam mendukung nilai etika pada anaknya
3. Menganalisis etika yang harus dimiliki seorang pelajar dalam melakukan
pembelajaran daring
4. Membuat kebijakan/aturan yang perlu diterapkan untuk mendisiplinkan pelajar
selama proses pembelajaran daring
PEMBAHASAN

1. Penyebab Kurangnya Etika Pelajar Selama Pembelajaran Daring


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya etika pelajar selama
pembelajaran daring, diantaranya:
a. Kecanduan gadget sehingga mudah mendapat pengaruh buruk dari internet
b. Terbatasnya ruang gerak dan interaksi guru dengan siswa sehingga siswa lebih
berani untuk bersikap tidak sopan pada guru
c. Kurangnya kontrol dari orang tua dalam menemani anak pada saat
pembelajaran atau mengerjakan tugas.

2. Kebijakan
Saat proses pembelajaran online dapat diterapkan beberapa aturan untuk
pelajar, antara lain:
a. Berpenampilan sopan
• SD-SMA: memakai seragam
• Mahasiswa laki-laki: menggunakan baju berkerah dan rambut rapih
• Mahasiswa perempuan: memakai baju berkerah, rambut rapih, dan
memakai hijab bagi yang berkewajiban
b. Wajib on-cam selama pembelajaran berlangsung
c. Jika terkendala jaringan, meminta izin untuk tidak menyalakan camera dengan
memberikan alasan serta bukti yang jelas
d. Tidak boleh melakukan aktivitas lain di luar pembelajaran

3. Seleksi Kriteria
Adapun dari kebijakan yang telah dibuat, dilakukan seleksi kriteria untuk
mengetahui apakah kebijakan nantinya dapat diterapkan, yaitu meninjau dari:
a. Tujuan
Kebijakan bertujuan untuk meningkatkan nilai etika yang semakin hari semakin
menurun di kalangan pelajar terutama selama pembelajaran online.
b. Implementasi kebijakan
Kebijakan ini dapat terimplementasikan dengan baik apabila semua pihak, baik
pelajar maupun pengajar, mau bekerjasama untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang kondusif.
c. Keselarasan
Kebijakan ini tidak bertentangan dengan aturan etika pelajar kepada pengajar
yang telah diterapkan sejak dulu, hanya saja penyesuaian dari situasi
pembelajaran tatap muka ke pembelajaran virtual.

4. Perbandingan Alternatif
Untuk mengatasi kasus kurangnya etika pada pelajar terdapat dua alternatif
yang dirumuskan yaitu dengan meningkatkan etika pelajar dan mengevaluasi
sistem pembelajaran. Alternatif ini mempunyai kelebihan masing-masing, yaitu:
a. Meningkatkan Etika Pelajar
• Menjadikan proses belajar mengajar menjadi kondusif.
• Lebih nyaman karena adanya ikatan saling menghargai antara dua pihak.
• Penerapan etika yang baik dalam lingkup pendidikan berpengaruh positif
bagi aspek lainnya.

b. Evaluasi Sistem Pembelajaran


• Proses belajar yang lebih interaktif akan meningkatkan fokus saat
pembelajaran.
• Memberi jeda atau hiburan di tengah pembelajaran agar pelajar tidak bosan.
• Meningkatkan interaksi antara pelajar dengan pengajar.
Dari hasil analisis dan perbandingan, ditetapkan bahwa alternatif dengan
cara meningkatkan etika pelajar lebih perlu diterapkan terlebih dahulu sebelum
mengevaluasi sistem pembelajaran. Dengan cara ini maka kasus krisis etika pada
murid dapat diminimalisir.

5. Pertimbangan Kebijakan
Dari segi sosial, kebijakan ini bukanlah suatu hal yang perlu
dipertentangkan karena aturan terkait etika pelajar telah ada dan diterapkan sejak
lama. Selain itu, kebijakan tidak merugikan siapapun dan justru akan membantu
dalam efektivitas pembelajaran.

6. Implementasi dan Evaluasi


Kebijakan ini cukup mudah untuk diimplementasikan apabila kedua pihak
saling bersinergi. Pelajar yang mematuhi kebijakan etika yang ada, serta pengajar
yang disiplin dan mampu membangun komunikasi yang baik selama proses
pembelajaran.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kebijakan yang mengatur mengenai etika pelajar saat pembelajaran daring
seperti yang dirumuskan sebelumnya, perlu untuk diterapkan di setiap jenjang
pendidikan. Kebijakan ini dapat memberikan hasil yang sesuai apabila semua pihak
mau bekerja sama agar tercipta kondisi pembelajaran yang kondusif dan nyaman
baik bagi pelajar maupun pengajar.

2. Saran
Untuk mengatasi masalah krisis etika ini, diperlukan kebijakan yang
inklusif dan dapat menguntungkan semua pihak, baik pelajar maupun pengajar.
Kebijakan yang telah dibuat pun tidak dapat langsung diterapkan apabila tidak ada
kesadaran dari diri sendiri. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai etika
sejak dini pada anak.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2021. Viral Guru Buat Materi Sampai Tidak Tidur, Malah Dicoret-coret
Murid Pas MPLS. URL: https://kumparan.com/berita_viral/viral-guru-buat-materi-
sampai-tidak-tidur-malah-dicoret-coret-murid-pas-mpls-1w9NPx3D1mS. Diakses
tanggal 9 September 2021.

Priyatno, A. 2020. Kisahnya Bikin Kelas di Zoom Tak Dihadiri Murid Viral, Begini
Kabar Si Guru Sekarang. URL: https://www.kompas.com/global/read/2020/12/06/.
Diakses tanggal 9 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai