Anda di halaman 1dari 12

OBAT ANTI EPILEPSI

Yang dibina oleh : Bapak Budiono, SKp., M.Kes

Kelompok 9 Farmakologi
1. Abidatur Rosyidah Dwi Ramadhanti (P17211203096)
2. Prisela Mahdalina (P17211203097)
3. Revanda Rera Amelia (P17211203098)
4. Diva Calista Pramata Putri (P17211203099)
5. Nur Wafiq Istiqomah. (P172112030100)
Obat Anti Epilepsi
Epilepsi merupakan gangguan pada otak yang kronik dengan ciri-ciri
timbulnya gejala-gejala yang datang dalam serangan, berulang-ulang
yang disebabkan lepasnya muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak.
Menurut ILAE (International League Against Epilepsy), definisi
konseptual dari epilepsi adalah kelainan otak yang ditandai
kecenderungan untuk menimbulkan bangkitan epileptik yang terus
menerus, dengan konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis dan
sosial.
Jenis Obat Antiepilepsi
 Barbiturat contoh : Phenobarbital
 Benzodiazepine contoh : Diazepam, Clonazepam, Lorazepam,Clobazam.
 Dibenzazepine contoh : Carbamazepine, Oxcarbazepine
 Hydantoin contoh : Phenytoin

Penghambat Karbonik Anhidrase (bekerja untuk mencegah kejang)


 Acetazolamide
 Topiramate
 Zonisamide

Turunan Asam Lemak (obat untuk mengatasi kejang)


 Asam Valproate
 Analog asam gamma-aminobutirat
 Gapapentin
Lanjutan….
Pyrrolidine (bekerja mengatasi epilepsi dg cara memperlambat transmisi
saraf)
 Levetiracetam

Triazine (bekerja dg menghambat pelepasan perangsang


neurotransmitter,glutamate, dan aspartate)
 Lamotrigine

Obat antikonvulsan
 Magnesium sulfat
Efek Samping dan Bahaya Obat
1. Obat Phenobarbital : Brakikardia (denyut jantung yang lambat), Sinkop (pingsan),
Hipotensi, Kecemasan, Pusing, Sakit kepala, Mengantuk, Halusinasi, Sembelit, Mual,
Muntah.
2. Obat Diazepam : Mengantuk atau pusing, lemas, penglihatan kabur, gangguan
keseimbangan, kelemahan otot, gemetar, mudah lupa dan bingung, gelisah.
3. Obat Clonazepam : kantuk, kelelahan, pusing, gangguan ingatan, gangguan kordinasi dan
keseimbangan tubuh, peningkatan produksi air liur.
4. Obat Lorazepam : kantuk, pusing, kehilangan koordinasi, sakit kepala, mual, penglihatan
buram, mulut kering, gairah seksual hilang, konstipasi,tidak nafsu makan.
5. Obat Clobazam : mengantuk, demam, infeksi saluran pernapasan bagian atas, muntah
insomnia, gangguan keseimbangan, konstipasi, kelelahan.
6. Obat Carbamazepine : pusing, kehilangan koordinasi, kesulitanberjalan, kantuk, mual
muntah.
7. Obat Oxcabarzepine : sakit kepala, sakit tenggorokan, demam, Lelah, mual, batuk, mata
kabur, kikuk/ gangguan keseimbangan, munculnya sensasi berputar.
8. Obat Phenytoin : pusing/vertigo, mual muntah, sembelit, mengantuk, kesulitan tidur,
rasa gugup,gusi bengkak dan berdarah.
Lanjutan….
9. Obat Acetazolamide : Diare, mual muntah, kehilangan nafsu makan, BB turun, Frekuensi BAK
bertambah, kebas/kesemutan di tangan atau kaki, pusing dan kantuk.
10. Obat Topirate : pusing, kelelahan, mual, lesu, anoreksia, distria, penglihatan kabur, nafsu
makan berkurang, gangguan daya ingat, diare, gangguan perhatian.
11. Obat Zonisamide : nyeri perut, gangguan nafsu makan, diare, mual, pencernaan terganggu,
mulut kering, pusing, bingung, sulit konsentrasi, gangguan memori, kelainan berbicara, insomnia.
12. Obat Asam Valproat : pusing, diare, kantuk, rambut rontok, penglihatan buram, telinga
berdenging, gangguan koordinasi dan pergerakan tremor.
13. Obat Gabapentine : Mengantuk, perubahan perilaku, sulit konsentrasi, sakit kepala, Lelah,
gangguan pergerakan mata, penglihatan buram, tremor.
14. Obat Levetiracetan : sulit bernapas, gatal-gatal, pembekakan wajah, bibir, lidah / tenggorokan.
15. Obat Lamotrigine : ruam kulit parah, pusing, kantuk, sakit kepala, muntah, sakit perut,
gangguan penglihatan, diare, nafsu makan hilang, mual/muntah, mulut kering.
Dosis Dan Aturan Pemakaian Obat
1. Dosis dan aturan obat Phenobarbital
Dewasa : Dosis awal 15-20 mg/kgBB suntikan IV, diulang 10 menit dg tambahan dosis 5- 10
mg/kgBB.
Anak-anak : Dosis awal 15 – 20 mg/kgBB suntikan IV pelan, bs diulang 15-30 menit dg
tambahan 5-10 mg/kgBB. (lansia disesuaikan kondisi pasien)
2. Dosis dan Aturan Obat Diazepam
Dewasa : Gangguan kecemasan 2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali
kejang 2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali
Gejala putus zat akibat alcohol 5-10 mg, setiap 6-8 jam
Anak-anak : 1-2,5 mg, dikonsumsi 3-4 kali/hari
Lansia : dimulai 2-2,5 mg, dikonsumsi 1-2 kali
3. Dosis dan Aturan Obat Clonazepam
Dewasa : awal 1 mg/hari 1kali, dikonsumsi pd malam hari, selama 4 hari.
Dosis pemeliharaan 4-8 mg/hari. Dosis maksimal 20mmg/hari.
Anak-anak usia < 10 thn/ BB < 30 kg : dosis awal 0,001-0,03 mg/kgBB/hari, dbagi dlm 2-3 jadwal
konsumsi . Dosis dapat ditingkatkan sampai tidak lebih dari 0,25-0,5 mg/3 hari, shg kejang
dapat dikontrol. Dosis pemeliharan 0,1-0,2 mg/kgBB/ hari.
4. Dosis dan Aturan Pakai Lorazepam
(kondisi : gangguan kecemasan )
Dewasa : 1-4 mg/hari dibagi beberapa dosis, dikonsumsi selama 2-4 minggu.
Lansia : sesuai kondisi pasien.
(kondisi : Persiapan operasi)
Dewasa : 2-3 mg diberikan malam sebelum operasi, diikuti 2-4 mg yg diberikan 1-2 jam sblm operasi.
Anak-anak usia 5-13 tahun : 0,5-2,5 mg/kgBB tdk kurang dari 1 jam sebelum operasi.
Lansia : disesuaikan kondisi pasien.
(kondisi : Insomnia terkait gangguan kecemasan)
Dewasa : 1-2 mg/hari 1 kali sebelum tidur
Lansia : ditentukan dokter sesuai kondisi pasien.
5. Dosis dan Aturan Pakai Clobazam
Dewasa : dosis awal 20-30 mg/hari, dpt ditingkatkan maksimal 60 mg/hari
Anak usia 6 tahun keatas : dosis awal 5 mg/hari, dpt ditingkatkan mak 60 mg/hari.
6. Dosis dan Aturan Pakai Carbamazepine
Dosis awal : 200 mg oral 2kali sehari/ 100 mg oral 4 kali sehari.
Dosis lanjutan : 800-1200 mg/hari
Dosis maksimal : 1200 mg/hari. Namun, dosis 1600 kadang diberikan pd kaus tertentu.
7. Dosis dan Aturan Pakai Oxcarbazepine
Dewasa = Dosis monoterapi : 600 mg/hari, dibagi 2 jadwal konsumsi
Dosis pemeliharaan : 600-1200 mg/hari, dosis dpt ditingkatkan mencapai 2400 mg/hari
Anak 6 tahun keatas = Dosis awal : 8-10 mg/kgBB, dibagi 2 konsumsi, dosis pemeliharaan : 30 mg/kgBB/hari
8. Obat dan Aturan Pakai Phenytoin
Dewasa = dosis awal : 3-4 mg/kgBB / 150-300 mg/hari. Dosis pemeliharaan 200-500 mg/hari
Anak-anak = dosis awal: 5mg/kgBB/hari, dpt dibagi 2 jadwal konsumsi. Dosis pemeliharaan 4-8 mg/kgBB/hari.
9. Obat dan Aturan Pakai Acetazolamide
Dewasa = 250-1000 mg/hari
Anak usia > 12 tahun= 8-30 mg/kgBB. Dosis maksimal 750 mg/hari.
10. Obat dan Aturan Pakai Topamax
Dosis pemeliharaan : 50 mg secara oral 2x sehari pagi dan malam
11. Obat dan Aturan Pakai Zenogran
Zenogran termasuk obat keras sehingga untuk penggunaannya harus dengan anjuran dan resep dokter..
12. Obat dan Aturan Pakai Asam Valproat
Penggunaan obat ini ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi, usia, BB, dan respon tubuh pasien thd obat.
13. Obat dan Aturan Pakai Gabapentin
Penggunaan tergantung pada kondisi pasien.
14. Obat dan Aturan Pakai Levetiracetam
Levetiracetam termasuk golongan obat keras, maka pemakaianmnya harus seuai petujuk dokter.
15. Obat dan Aturan Pakai Lamotrigine
Hanya digunakan sesuai dengan resep dokter.
Hubungan Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat
Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor paling penting dalam kepatuhan
minum obat, dimana pada pasien epilepsy pengobatan jangka Panjang sehingga
kebutuhan pasien sangat dituntut dalam menjalani pengobatan, dengan itu diharapan
dapat menurunkan frekuensi kejang berulang. Ketika seorang tak patuh dalam
meminum obat dapat mengakibatkan frekuensi kejang yang berulang, gangguan fungsi
kognitif, kombinasi obat yang lebih sehingga dapat menurunkan kualitas hidup pasien
epilepsy.

Menurut Mark F17 mengatakan bahwa fungsi keluarga dapat memainkan peran lebih
besar dalam kepatuhan pasien pada pasien epilepsi dari bangkitan kejang dan efek
samping dari obat antiepilepsi.
Peran Perawat Dalam Pemberian Obat Anti Epilepsi

1. Ketepatan Penilaian
kondisi pasien 2. Ketepatan
Diagnosis
3. Ketepatan
Indikasi
4. Ketepatan
pemilihan obat
5. Ketepatan Dosis
obat epilepsi
6. Ketepatan cara
& pemberian obat
KESIMPULAN

Epilepsi merupakan gangguan pada otak yang kronik dengan ciri-ciri timbulnya gejala
yang dating dalam serangan berulang-ulang yang disebabkan lepasan muatan listrik
abnormal sel-sel saraf otak. Jenis-jenis obat antiepilepsi salah satunya adalah
barbiturate, benzodiazepine, dsb. Disamping adanya jenis-jenisnya tentu saja ada juga
berbagai efek samp;ing yang ditimbulkan dari setiap penggunaan obat.
Peran perawat juga sangat penting dalam pemberian obat dengan memperhatikan
dalam Ketepatan Penilaian kondisi pasien, Ketepatan Diagnosis, Ketepatan
Indikasi, Ketepatan pemilihan obat, Ketepatan Dosis obat epilepsy, dan Ketepatan cara
& pemberian obat.

Anda mungkin juga menyukai