Disusun Oleh
KELOMPOK 5 :
1. Adinda Ati W
2. Alina Nur Rofi (33101600420)
3. Anisa masithoh
8. Sandra T.
SEMARANG
201
I. TUJUAN
1. Agar mahasiswa dapat memahami penyakit dislipidemia & anti konvulsan
2. sehingga dapat menganalisis kesesuaian rancangan terapi obat
3. Agar mahasiswa dapat mempertimbangkan pemilihan obat berdasarkan 4W+1H dan
dengan metode SOAP
4. Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah terkait obat dan memberikan
alternatif solusinya
B. EPIDEMIOLOGI
Banyak penelitian hingga saat ini menemukan bahwa dislipidemia sebagai penyebab
morbiditas, mortalitas, dan biaya pengobatan yang tinggi. Selain itu, dislipidemia
merupakan salah satu faktor risiko penting terjadinya penyakit jantung koroner yang
merupakan penyebab kematian utama di Amerika Serikat. World Health Organization
(WHO) memperkirakan dislipidemia berhubungan dengan kasus penyakit jantung
iskemik secara luas, serta menyebabkan 4 juta kematian per tahun. Penelititan
Multinational monitoring of trends and determinants in cardiovascular disease
(MONICA) di Jakarta 1988 menunjukkan bahwa kadar rata-rata kolesterol total pada
wanita adalah 206,6 mg/dL dan pria 199,8 mg/dL, tahun 1993 meningkat menjadi
213,0 mg/dL pada wanita dan 204,8 mg/dL pada pria. Di beberapa daerah nilai
kolesterol yang sama yaitu Surabaya (1985) sebesar 195 mg/dL, Ujung Pandang
(1990) sebesar 219 mg/dL dan Malang (1994) sebesar 206 mg/dL.
C. PATOGENESIS
D. FAKTOR RESIKO
Faktor resiko terjadinya dislipidemia termasuk diantaranya adalah diet, stress,
tidak aktif secara fisik dan merokok. Dislipidemia dapat bersifat primer atau genetik
dan bersifat sekunder yang merupakan pengaruh dari suatu kondisi tertentu atau
pengaruh dari penggunaan suatu obat yang dapat meningkatkan kadar lipid plasma.
(Larasanty, 2014)
E. ETIOLOGI
F. PATOFSIOLOGI
Dislipidemia merupakan peningkatan kadar LDL dan VLDL serta penurunan
kadar HDL. Keadaan dislipidemia yang terus menerus menyebabkan terjadinya
disfungsi endotel. Disfungsi endotel akan memicu LDL masuk dan terakumulasi
didalam lapisan sub-endotel dari pembuluh darah. Pembentukan plak aterosklerosis
diawali dengan adanya lesi awal yang berasal dari penumpukan LDL pada matriks
ekstraseluler intima endotel. Berkumpulnya LDL dilapisan intima arteri disebabkan
karena peningkatan permeabilitas dan adanya ikatan antara molekul proteoglikan di
matriks ekstraseluler intima dan LDL tersebut. Ikatan dengan molekul proteoglikan
menahan partikel lipoprotein dan memperlambat keluarnya molekul lipoprotein dari
intima.
Terikatnya LDL pada proteoglikan dalam jaringan menyebabkan LDL yang
terinfiltrasi akan terperangkap lebih lama dalam jaringan dinding pembuluh darah .
akumulasi tersebut mempermudah terjadinya modifikasi LDL yang mengakibatkan
terbentuknya oxidized LDL (oxLDL). Timbulnya oxLDL ini menstimulasi disfungsi
pembuluh darah, menyebabkan ekspresi dari gen-gen pro inflamasi, molekul adhesi,
dan perekrutan monosit kedalam subendotel.
Trigliserida dapat menstimulasi endotel untuk menghasilkan ROS, sehinga
jaringan dinding pembuluh darah sering mengalami stress oksidasi. Hal ini
menyebabkan senyawa lipid khususnya di lapisan luar LDL potensial mengalami
oksidasi sehingga terbentuk oxLDL dan lipid peroksida. Dua tipe dari perubahan
lipoprotein dapat menjadi faktor resiko terjadinya aterogenesis adalah terjadinya
oksidasi lipoprotein dan glikasi non-enzimatik. Lipoprotein yang berada di ruang
ekstraseluler intima lebih mudah mengalami modifikasi oksidatif. Terdapat beberapa
mekanisme yang memungkinkan terjadinya oksidasi secara invivo, yaitu oksidasi oleh
peroksinitrit , NADPH oksidasi, lioksigenase, Cu+, superoksid produk sel fagosit dan
oksidasi non enzimatik.
G. GAMBARAN KLINIS
H. TERAPI
Terapi non farmakologis
OBJECTIV
Data Vital Sign
- Suhu tubuh : 37o C
- tensi darah : 130/85 mmHg
- Frekuensi nadi : 70x/menit
- RR : 20x/menit.
Data Laboratorium
- Hb: 12 gr/dl
- GDS : 130 mg/dL
- kolesterol total 240 mg/dL
- HDL : 30 mg/dL
- LDL : 167 mg/dL
- Trigliserida : 230 mg/dL.
ASSEGMENT
Problem Medis
Menderita Dislipidemia
Terapi yang diperoleh
Dari kasus tersebut Pasien belum mendapatkan terapi sehingga kami
menyarankan menggunakan terapi obat Atrovastatin 10 mg/hari
DRP
Indikasi tanapa obat
PLANT
a. Penetapan tujuan terapi
- Penggunaan Atrovastatin bertujuan untuk menurunkan kolesterol total dan LDL
lebih besar
-Menekan angka morbiditas dan mortalitas penyakit Dislipidemia
b. Solusi dari problem DRP
- Obat Atrovastatin diberikan dengan dosis 10 mg/hari untuk mencapai efek terapi
yang di inginkan, serta
- Mengubah kebiasaan pasien untuk melakukan olah raga seperti jalan kaki,
bersepeda, senam, renang, dan olahraga aerobik.
c. Pemilihan terapi farmakologi berdasarkan farmakoterapi rasional meliputi 4T1W
Atorvastatin
Tepat indikasi : Atorvastatin menurunkan kolesterol total dan LDL lebih
besar dibandingkan golongan statin yang lain
Tepat dosis : 10 mg / hari
Tepat obat : ↑ LDL catabolism ↓ LDL synthesis, efek lipid ↓
Cholesterol dan efek lipoprotein ↓ LDL
Tepat pasien : untuk penderita dislipidemia
Waspada efek samping : Myalgia, sakit kepala, pusing, neuropati perifer, perut
kembung, gangguan tidur dan tidur yang berlebihan
DAFTAR PUSTAKA
Chandrasekaran, I Et Al. 2017. Atorvastatin Induced Adverse Drug Reaction Among South
Indian Tamils. Journal Of Clinical And Diagnostic Research, Vol-11(7): FC01-FC05
York