Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI SKILL

ANALISIS STUDI KASUS DISLIPIDEMIA

Disusun Oleh

KELOMPOK 5 :

1. Adinda Ati W
2. Alina Nur Rofi (33101600420)

3. Anisa masithoh

4. Fadhila hiswatunnida 33101600435)

5. Fina rosyidah (33101600437)

6. Hesti ratnasari (33101600443)

7. Isfandiari aulia (33101600443456)

8. Sandra T.

9. Wanda danis (33101600483)

10. Zahratul U. (33101600487)

PRODI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

201

SKILL LAB LBM 1

DISLIPIDEMIA & ANTI KONVULSAN

I. TUJUAN
1. Agar mahasiswa dapat memahami penyakit dislipidemia & anti konvulsan
2. sehingga dapat menganalisis kesesuaian rancangan terapi obat
3. Agar mahasiswa dapat mempertimbangkan pemilihan obat berdasarkan 4W+1H dan
dengan metode SOAP
4. Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah terkait obat dan memberikan
alternatif solusinya

II. LANDASAN TEORI


A. DEFINISI
Dislipidemia didefinisikan sebagai peningkatan kadar kolestrol total, LDL, atau
kadar trigliserida, penurunan konsentrasi HDL atau beberapa kombinasinya. Gangguan
abnormalitas lipid apabila tidak terkontrol dapat menyebabkan mortalitas pada
pasien,dimana mortalitas tertinggi muncul dari penyakit kardiovaskular dan
serebrovaskular. Hipotesis “response-to-injury” menyatakan bahwa faktor resiko seperti
LDL teroksidasi, cedera mekanik pada endotelium, homosistein yang berlebih, serangan
imunologik dan induksi infeksi dapat menyebabkan perubahan endotelial dan fungsi
intimal, menyebabkan disfungsi endotelial dan serangkaian interaksi seluler yang
berujung pada atherosklerosis. (Larasanty, 2014)

B. EPIDEMIOLOGI
Banyak penelitian hingga saat ini menemukan bahwa dislipidemia sebagai penyebab
morbiditas, mortalitas, dan biaya pengobatan yang tinggi. Selain itu, dislipidemia
merupakan salah satu faktor risiko penting terjadinya penyakit jantung koroner yang
merupakan penyebab kematian utama di Amerika Serikat. World Health Organization
(WHO) memperkirakan dislipidemia berhubungan dengan kasus penyakit jantung
iskemik secara luas, serta menyebabkan 4 juta kematian per tahun. Penelititan
Multinational monitoring of trends and determinants in cardiovascular disease
(MONICA) di Jakarta 1988 menunjukkan bahwa kadar rata-rata kolesterol total pada
wanita adalah 206,6 mg/dL dan pria 199,8 mg/dL, tahun 1993 meningkat menjadi
213,0 mg/dL pada wanita dan 204,8 mg/dL pada pria. Di beberapa daerah nilai
kolesterol yang sama yaitu Surabaya (1985) sebesar 195 mg/dL, Ujung Pandang
(1990) sebesar 219 mg/dL dan Malang (1994) sebesar 206 mg/dL.
C. PATOGENESIS

D. FAKTOR RESIKO
Faktor resiko terjadinya dislipidemia termasuk diantaranya adalah diet, stress,
tidak aktif secara fisik dan merokok. Dislipidemia dapat bersifat primer atau genetik
dan bersifat sekunder yang merupakan pengaruh dari suatu kondisi tertentu atau
pengaruh dari penggunaan suatu obat yang dapat meningkatkan kadar lipid plasma.
(Larasanty, 2014)

E. ETIOLOGI

F. PATOFSIOLOGI
Dislipidemia merupakan peningkatan kadar LDL dan VLDL serta penurunan
kadar HDL. Keadaan dislipidemia yang terus menerus menyebabkan terjadinya
disfungsi endotel. Disfungsi endotel akan memicu LDL masuk dan terakumulasi
didalam lapisan sub-endotel dari pembuluh darah. Pembentukan plak aterosklerosis
diawali dengan adanya lesi awal yang berasal dari penumpukan LDL pada matriks
ekstraseluler intima endotel. Berkumpulnya LDL dilapisan intima arteri disebabkan
karena peningkatan permeabilitas dan adanya ikatan antara molekul proteoglikan di
matriks ekstraseluler intima dan LDL tersebut. Ikatan dengan molekul proteoglikan
menahan partikel lipoprotein dan memperlambat keluarnya molekul lipoprotein dari
intima.
Terikatnya LDL pada proteoglikan dalam jaringan menyebabkan LDL yang
terinfiltrasi akan terperangkap lebih lama dalam jaringan dinding pembuluh darah .
akumulasi tersebut mempermudah terjadinya modifikasi LDL yang mengakibatkan
terbentuknya oxidized LDL (oxLDL). Timbulnya oxLDL ini menstimulasi disfungsi
pembuluh darah, menyebabkan ekspresi dari gen-gen pro inflamasi, molekul adhesi,
dan perekrutan monosit kedalam subendotel.
Trigliserida dapat menstimulasi endotel untuk menghasilkan ROS, sehinga
jaringan dinding pembuluh darah sering mengalami stress oksidasi. Hal ini
menyebabkan senyawa lipid khususnya di lapisan luar LDL potensial mengalami
oksidasi sehingga terbentuk oxLDL dan lipid peroksida. Dua tipe dari perubahan
lipoprotein dapat menjadi faktor resiko terjadinya aterogenesis adalah terjadinya
oksidasi lipoprotein dan glikasi non-enzimatik. Lipoprotein yang berada di ruang
ekstraseluler intima lebih mudah mengalami modifikasi oksidatif. Terdapat beberapa
mekanisme yang memungkinkan terjadinya oksidasi secara invivo, yaitu oksidasi oleh
peroksinitrit , NADPH oksidasi, lioksigenase, Cu+, superoksid produk sel fagosit dan
oksidasi non enzimatik.

G. GAMBARAN KLINIS
H. TERAPI
Terapi non farmakologis

Mulai perubahan gaya hidup terapeutik (TLCs) pada kunjungan pertama,


termasuk terapi diet, pengurangan berat badan, dan peningkatan aktivitas fisik. Advise
pasien yang kelebihan berat badan untuk kehilangan 10% dari berat badan.
Dorong aktivitas fisik intensitas sedang 30 menit sehari untuk sebagian besar hari
dalam seminggu. Bantu pasien dengan berhenti merokok dan mengendalikan
hipertensiTujuan dari terapi diet adalah untuk secara bertahap mengurangi asupan
lemak total, lemak jenuh, dan kolesterol dan untuk mencapai berat badan yang
diinginkan. Peningkatan asupan serat larut (oat bran, pektin, psyllium) dapat
menurunkan kolesterol total dan LDL hingga 5% hingga 20%. Namun, mereka
memiliki sedikit efek pada HDL-C atau trigliserida. Produk serat juga dapat berguna
dalam mengelola sembelit yang terkait dengan resin asam empedu (BARs).
(Dipiro.JT., 2009)
Terapi farmakologis
Efek terapi obat pada lipid dan lipoprotein ditunjukkan, obat-obatan
pilihan yang direkomendasikan untuk setiap fenotipe lipoprotein diberikan. contohnya
atorvastatin 10 mg / hari ↑ LDL catabolism ↓ LDL synthesis, efek lipid ↓ Cholesterol .
dan efek lipoprotein ↓ LDL
(Dipiro.JT., 2009)

III. URAIAN KASUS


Pasien dengan usia 45 tahun seorang ibu muda datang ke rumah sakit dengan tujuan
pemeriksaan kesehatan (general check up). Hasil pemeriksaan laboratorium : Hb: 12
gr/dl, GDS : 130 mg/dL, kolesterol total 240 mg/dL, HDL : 30 mg/dL, LDL : 167
mg/dL, Trigliserida : 230 mg/dL. Pemeriksaan klinis : 37o C tensi darah 130/85
mmHg, nadi : 70x/menit, RR : 20x/menit. Kebiasaan tidak pernah berolahraga.
Pasien di diagnosa dokter menderita dislipidemia. Bagaimana pharmaceutical care
anda? Berikan point konceling yang diberikan pada pasien tersebut.
• TD :130/85 mmHg
• LDL : 167 mg/dL
• TG : 230 mg/dL.
• Kolestrol : 240 mg/dL.
• RR : 20x/menit.
• Frekuensi nadi : 70x/menit.
• GDS : 130 mg/dL.

IV.PENYELESAIAN KASUS DENGAN METODE SOAP


SUBJEK
Identitas :
• Nama : Ibu muda
• Usia : 45 tahun
• Perilaku Hidup : tidek pernah olahraga

OBJECTIV
 Data Vital Sign
- Suhu tubuh : 37o C
- tensi darah : 130/85 mmHg
- Frekuensi nadi : 70x/menit
- RR : 20x/menit.
 Data Laboratorium
- Hb: 12 gr/dl
- GDS : 130 mg/dL
- kolesterol total 240 mg/dL
- HDL : 30 mg/dL
- LDL : 167 mg/dL
- Trigliserida : 230 mg/dL.

ASSEGMENT
 Problem Medis
Menderita Dislipidemia
 Terapi yang diperoleh
Dari kasus tersebut Pasien belum mendapatkan terapi sehingga kami
menyarankan menggunakan terapi obat Atrovastatin 10 mg/hari
 DRP
Indikasi tanapa obat

PLANT
a. Penetapan tujuan terapi
- Penggunaan Atrovastatin bertujuan untuk menurunkan kolesterol total dan LDL
lebih besar
-Menekan angka morbiditas dan mortalitas penyakit Dislipidemia
b. Solusi dari problem DRP
- Obat Atrovastatin diberikan dengan dosis 10 mg/hari untuk mencapai efek terapi
yang di inginkan, serta
- Mengubah kebiasaan pasien untuk melakukan olah raga seperti jalan kaki,
bersepeda, senam, renang, dan olahraga aerobik.
c. Pemilihan terapi farmakologi berdasarkan farmakoterapi rasional meliputi 4T1W
 Atorvastatin
 Tepat indikasi : Atorvastatin menurunkan kolesterol total dan LDL lebih
besar dibandingkan golongan statin yang lain
 Tepat dosis : 10 mg / hari
 Tepat obat : ↑ LDL catabolism ↓ LDL synthesis, efek lipid ↓
Cholesterol dan efek lipoprotein ↓ LDL
 Tepat pasien : untuk penderita dislipidemia
 Waspada efek samping : Myalgia, sakit kepala, pusing, neuropati perifer, perut
kembung, gangguan tidur dan tidur yang berlebihan
DAFTAR PUSTAKA

Chandrasekaran, I Et Al. 2017. Atorvastatin Induced Adverse Drug Reaction Among South
Indian Tamils. Journal Of Clinical And Diagnostic Research, Vol-11(7): FC01-FC05

Dipiro.JT., 2009, Pharmacoterapy Handbook 7th edition, Mc Graw Hill, New

York

Wihastuti TA Et Al. 2014. Patofisiologi Dasar Keperawatan Penyakit Jantung Koroner :


Inflamasi Vaskuler. ISBN 978-602-432-101-7. Malang : UB Press

Anda mungkin juga menyukai