Anda di halaman 1dari 17

TEORI MODEL FARMAKOKINETIK

 FARMAKOKINETIKA LINIER

 FARMAKOKINETIKA NON LINIER

 MODEL FARMAKOKINETIK
 Model kompartemen
 Model Fisiologi
 Model Non kompartemen
FARMAKOKINETIKA
LINIER
 Merupakan farmakokinetik 120
tidak bergantung dosis (dose- 100
independent/ concentration
80
independent pharmacokinetic

concentration
parameters) 60
40

20
0

dose
FARMAKOKINETIKA
LINIER
 Parameter farmakokinetik (cth : t1/2,ClT Vd) nilainya
konstan, tidak bergantung pada konsentrasi obat dalam
tubuh.
 Fase absorpsi, distribusi, eliminasi mempengaruhi
profil farmakokinetik (grafik konsentrasi vs waktu)
 Perubahan dosis akan menyebabkan perubahan profil
farmakokinetik secara proporsional (profil kurva Cp
vs t tidak berubah).
FARMAKOKINETIKA NON
LINIER
 Merupakan farmakokinetik 50
45
bergantung dosis (dose-
40
dependent/ concentration 35
dependent pharmacokinetic 30

concentration
parameters) 25
20
15
10
5
0
dose
FARMAKOKINETIKA NON
LINIER
 Parameter farmakokinetik (cth : t1/2,ClT Vd)
nilainya dapat bergantung pada konsentrasi
obat dalam tubuh.
 Fase absorpsi, distribusi, eliminasi mempengaruhi
profil farmakokinetik (grafik konsentrasi vs
waktu) tidak mengikuti kinetika orde 1, karena
proses transport bersifat dapat jenuh
 Perubahan dosis akan menyebabkan perubahan
profil farmakokinetik secara tidak proporsional
(profil kurva Cp vs t berubah).
MODEL FARMAKOKINETIK
 Model farmakokinetik : hipotesis yang dapat
dipergunakan untuk memberi ciri kelakuan
dan nasib obat dalam badan (sistem hayati,
apabila obat tersebut diberikan dengan cara
dan dalam bentuk sediaan tertentu)
 Suatu penyederhanaan bentuk pergerakan obat
di dalam tubuh, supaya bisa diturunkan dalam
rumus matematis
Kegunaan model farmakokinetik

 Memperkirakan kadar obat dalam plasma, jaringan, dan


urin pada berbagai pengaturan dosis
 Menghitung pengaturan dosis optimum untuk tiap
penderita secara individual
 Memperkirakan kemungkinan akumulasi obat dan/.atau
metabolit
 Menghubungkan konsentrasi obat dengan aktivitas
farmakologik/toksikologik
Kegunaan model farmakokinetik

 Menilai perbedaan laju atau tingkat


availabilitas antar formulasi (bioekivalensi)
 Menggambarkan perubahan faal atau penyakit
yang mempengaruhi absorpsi, distribusi, dan
eliminasi obat
 Menjelaskan interaksi obat
MODEL FARMAKOKINETIK
 Model kompartemen
 Model Non Kompartemen
 Model Fisiologik
MODEL KOMPARTEMEN
 Tubuh tersistem dari kompartemen-
kompartemen yang berhubungan secara
timbal balik satu sama lain. Tubuh merupakan
multi kompartemen, disederhanakan menjadi
satu atau dua kompartemen
 Kompartemen adalah sekumpulan jaringan
yang memiliki kecepatan aliran darah dan
afinitas terhadap obat yang sama
MODEL MAMMILARY
 Model terdiri atas satu atau lebih kompartemen
perifer yang dihubungkan ke kompartemen sentral
 Kompartemen sentral adalah daerah tubuh yang dapat
diperfusi obat dengan cepat melalui aliran darah
 Kompartemen perifer yaitu daerah yang diperfusi
obat secara lambat melalui aliran darah
 Terdiri atas : model 1 kompartemen terbuka dan
model dua kompartemen terbuka
MODEL SATU KOMPARTEMEN TERBUKA
 Intravaskular

tdk ada absorpsi, obat terdistribusi cepat dari darah ke jaringan


atau cairan tubuh lain
k

 Ekstravaskular

ada absorpsi, obat terdistribusi cepat ke jaringan atau cairan


tubuh lain

ka k
MODEL DUA KOMPARTEMEN TERBUKA
k12
komp sentral komp perifer
k21

Komp sentral : darah, CES, jaringan yang sifat


perfusinya tinggi
Komp perifer : organ dan jar tubuh yang sifat
perfusinya rendah, kadar obat tidak dapat segera
mencapai kesetimbangan dg kadar obat dlm tubuh
MODEL DUA KOMPARTEMEN
TERBUKA
 Penetapan model kompartemen : visual (grafik)
dan rumus Notari
 Perhitungan dengan rumus dapat dilakukan
setelah harga k12, k21, dan k diketahui
 K12 + k21 ≥ 20 k model satu kompartemen terbuka
 K12 + k21 < 20 k model dua kompartemen terbuka
MODEL NON KOMPARTEMEN

 Tidak didasarkan pada adanya kompartemen dalam


tubuh
 Tubuh pada kenyataannya adalah “multimillion
compartement model”, namun hanya mungkin
disederhanakan dalam beberapa kompartemen saja
 Model non kompartemen didasarkan pada nilai :
konstanta kecepatan fase terminal (λz), AUC, dan
Dosis
 Parameter utama adalah Cl, t1/2, Vz
MODEL FISIOLOGIK

 Dikenal sbg model aliran darah atau model


perfusi, merupakan model farmakokinetik yang
didasarkan atas data anatomik dan fisiologik yang
diketahui.
 Tidak memerlukan data yang tepat dalam model
perfusi. Konsentrasi obat dlmjaringan
diperkirakan melalui ukuran jaringan organ, aliran
darah
 Dapat diterapkan pada beberapa spesies, dan
dapat dielstrapolasikan ke manusia

Anda mungkin juga menyukai