Anda di halaman 1dari 31

Fluorophotometer dan

flamephotometer

Kelompok : 2 (Offering H)
1. Irwan Hardiansyah
2. Intan Oktaviani
3. Ita Desi Susilowati
FLUOROPHOTOMETER
ANA-20S
Fluorophotometer Ana-20s
Fluorofotometer adalah
suatu metode analisa yang
digunakan untuk mengetahui
kadar sampel yang memiliki
gugus fenil dan dapat
berpendar.

Contohnya vitamin B2 (Riboflovin).

Rentangan panjang gelombang : 240 nm-560 nm.


Kelemahan : tidak dapat mengukur secara adisi.
BAGIAN-BAGIAN
FLOROFOTOMETER Mengatur masuknya
larutan
Mengatur ke 100
% secara halus
Tempat kuvet
Mengatur ke 100
% secara kasar Prisma/lensa

Mengatur ke 0 Pemancar panas


secara halus

Mengatur ke 0
secara kasar

Tombol multyplayer,
pembesaran 1-10

Tombol nyala on/off


PRINSIP ALAT
METODE HASIL ANALISIS

Dari alat tersebut maka dapat dihasilkan nilai transmitan (%T)


atau nilai Absorbansi dari sampel yang ingin di analisis.
Dari transmitan dapat dikonversi menjadi nilai Absorbant

Absorban = -log
FLAME-PHOTOMETER
ANA-135
FLAME FOTOMETER MERCK
ANA 135
FLAME FOTOMETER MERCK
ANA 135
Flame fotometer adalah suatu
metoda analisa yang berdasarkan
pada pengukuran besaran emisi
sinar monokromatis spesifik pada
panjang gelombang tertentu yang
di pancarkan oleh suatu logam
alkali atau alkali tanah pada saat
berpijar dalam keadaan nyala.

Metoda ini menggunakan foto sel sebagai detektornya dan pada kondisi
yang sama digunakan gas propana atau elpiji sebagai pembakarnya untuk
membebaskan air sehingga yang tersisa hanyalah kandungan logam
Bagian-bagian dari Flamefotometer

Jendela pengamat :
untuk mengamati
warna nyala khas dari
unsur logam yang
diukur

Pengatur tekanan

Measurment :
pengukuran setiap
larutan standar
maupun larutan
sampel
Saluran komputer Cerobong : keluarnya
warna api biru
menandakan
pembakaran sempurna
Saluran bahan bakar
gas LPG

Saluran Nebulisasi :
terdapat pipa kapiler
yang digunakan untuk
saluran sampel
Filter penyeleksi
Ignition
cahaya (logam
(pemantik) :
yang dianalisis) :
untuk menyalakan
untuk memilih
api
unsur logam yang
akan diukur (Li,
Na, K, Ca )

Tombol pengatur
Intensitas = 0
Kompressor :
untuk membantu
pembakaran
PRINSIP KERJA

Dipisahkan
Jenis logam karena Energi panas oleh
sumber api

Atom Tidak Stabil Eksitasi thermal

Atom kembali ke keadaan atom menuju ke tingkat


dasar dengan energi yang lebih tinggi
memancarkan (emisi)
cahaya pada panjang
gelombang tertentu.
Intesitas Cahaya yang dipancarkan
sebanding dengan Konsentrasi
unsur logam yang dianalisis
PROSES-PROSES YANG TERJADI
Desolvasi: Pelarut cair diuapkan, dan partikel logam mengalami dehidrasi oleh
nyala api
1

Vapourisation: Sampel menguap ke gas.


2

Atomisasi: Pengurangan ion logam dalam pelarut ke atom logam oleh api panas
3

Eksitasi: elektron menuju ke keadaan tereksitasi


4

Proses emisi: Keadaan energi yang lebih tinggi tidak stabil, sehingga atom akan
kembali ke keadaan energi rendah yang stabil dengan emisi energi dalam bentuk
5 radiasi dengan panjang gelombang karakteristik, yang diukur dengan detektor foto
PROSEDUR
1. Tekan tombol pengalir tenaga listrik pada posisi hidup (ke bawah)
2. Buka jendela pengamat
3. Putar tombol pengatur bahan bakar pada posisi hidup
4. Tekan tombol pembakaran . Harus terdengar ketukan yang tajam
setiap detik dan melalui jendela pengamat dapat dilihat timbulnya
percikan api.
5. Bila terlihat percikan api tetapi nyala api tidak terlihat dalam 3
detik, lepaskan tobol pembakaran dan putar tombol pengatur
bahan bakar menurut arah jarum jam dan tekan tombol
pembakaran sekali lagi. Ulangi kegiatan ini sampai terjadi nyala
api.
6. Pasang filter penyeleksi cahaya pada posisi yang dibutuhkan dan
tutup jendela pengamat
7. Masukkan saluran nebulisasi pada beker yang berisi aquadest dan
biarkan 15 menit supaya stabil
8. Atur pengatur blanko sehingga bacaan menunjukkan nol bila
aquadest diukur
9. Atur bacaan pada 100 dengan pengatur sensitivitas
10. Ukur sampel
Teliti bacaan nol dan 100 (aquadest dan larutan standard
tertinggi berturut-turut) setiap 5 sampel
11. Setelah semua sampel diukur, masukkan saluran nebulisasi
pada beker yang berisi aquadest selama 1 menit
12. Putar pengatur bahan bakar pada posisi mati
13. Tekan tombol pengalir tenaga pada posisi mati (keatas)
Contoh Kurva Kalibrasi Pada Na

Dari intensitas cahaya tersebut sebanding dengan jumlah absolut dari


spesies yang ada pada pemanasan setiap saat. Hubungan ini hanya
berlaku pada konsentrasi rendah.
GANGGUAN-GANGGUAN DALAM
PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT
FLAMEFOTOMETER

Gangguan Spektral

Gangguan dari Sifat Fisik Larutan

Gangguan Ionisasi

Gangguan dari anion-anion yang ada dalam larutan logam.


GANGGUAN SPEKTRAL
Disebabkan oleh unsur-unsur lain yang terdapat
bersama dengan unsur yang akan dianalisa. Gangguan
ini disebabkan karena penggunaan filter untuk
memilih yang akan diukur intensitasnya.

Misalnya : spektrum pita dari Ca(OH)2 akan


mengganggu pancaran sinar Na pada panjang
gelombang 550 nm. Gangguan tersebut dapat
dihilangkan dengan mempertinggi pemisahan
cahaya atau mengatur band width.
GANGGUAN DARI SIFAT FISIK
LARUTAN
Sifat fisik dari larutan dapat memperkecil atau membesar intensitas sinar
yang akan dianalisa, sehingga intensitas yang terbaca tidak sesuai dengan
konsentrasi yang akan dianalisa

TEKANAN UAP DAN


VISKOSITAS PERMUKAAN LARUTAN
Makin besar Makin
Sifat ini akan
lambat larutan
tersebut mencapai mempengaruhi ukuran
nyala. Sehingga besar kabut. Kabut
dengan ukuran besar
akan sedikit mecapai
nyala

Sehingga intensitas yang terbaca pada alat akan


lebih kecil dari nilai yang sebenarnya.
GANGGUAN IONISASI

Disebabkan oleh suhu nyala yang lebih tinggi. Logam alkali


dan alkali tanah yang mudah terionisasi, akibat dari adanya
ionisasi akan mengurangi jumlah atom netral. Akibatnya
intensitas dari spektrum atom akan berkurang dan tidak sesuai
dengan konsentrasi yang akan diamati.

Nyala yang dihasilkan dari campuran oksigen dan gas akan


mempunyai energi yang dapat mengionisasi logam alkali dan alkali
tanah hal ini menggakibatkan terjadinya penurunan jumlah atom
yang akan diekstraksi. Adanya atom yang lebih mudah terionisasi
akan memberikan sejumlah elektron kedalam nyala sehingga akan
mendesak ion menjadi atom
GANGGUAN DARI ANION ANION
YANG ADA DALAM LARUTAN

Sinar dari emisi unsur-unsur akan lebih rendah


apabila jumlah asam yang relatif tinggi gangguan
anion ini tidak akan nyata bila kadarnya lebih
rendah dari 0,1M diatas kepekatan tersebut asam
sulfat, nitrat dan fosfat akan memberikan akibat
pada penurunan sinar emisi logam.
CARA MENGOPERASIKAN
FLAME-FOTOMETER
APLIKASI / PENERAPAN
FLAME-FOTOMETER

Contoh
Aplikasi

BIDANG
PERTANIAN BIDANG KLINIS
kebutuhan ion Na+ dan K+
pupuk tanah dalam cairan
dianalisis tubuh
dengan analisis
uji nyala tanah
Pertanyaan
1. Apakah flame fotometer dapat digunakan standar
adisi?
2. Berapa tekanan gas yang digunakan untuk alat
florofotometer?
3. Bagaimana warna nyala yang dipancarkan pada
flamefotometer pada logam Li, Na, K, Ca?
4. Jika ada gangguan-gangguan yang terjadi pada saat
menganalisis sampel pada flamefotometer,
bagaimana cara meminimalisir gangguan tersebut?
5. Selain riboflovin, senyawa apakah yang dapat diukur
menggunakan falmefotometer? Apa saja sarat-
saratnya?
Pertanyaan
Jawaban pertanyaan :
1. Bisa.
Jika dalam pengukuran didapatkan konsentrasi yang kecil
(atau tidak memenuhi hukum Lambert-Beer), maka untuk
memenuhi hukum Lambert-Beer dapat dilakukan teknik adisi,
dengan cara menambahkan sampel dalam larutan standar yang
telah dibuat.
2. Tekanan gas dalam Flamefotometer yang digunakan adalah 0,1
Mpa.
3. Warna nyala logam Li, Na, K, Ca
Logam Warna nyala
Li Merah
Na Kuning
K Ungu
Ca Orange
4. Gangguan Spektral. Yaitu gangguan yang
dipengaruhi oleh adanya unsur lain (Li, Na, K,
Ca) dalam suatu sampel. Unsur lain(pengganggu)
tersebut dapat mempengaruhi pengukuran
intensitas dari unsur target.

Misalnya : spektrum pita dari Ca(OH)2 akan


mengganggu pancaran sinar Na pada panjang
gelombang 550 nm. Gangguan tersebut dapat
dihilangkan dengan mempertinggi pemisahan
cahaya atau mengatur band width.

Untuk memperkecil gangguan tersebut maka harus


dilakukan pengendapan logam pengganggu.
5. Senyawa yang dapat digunakan untuk uji
florofotometer adalah senyawa yang
mempunyai gugus fenil dan dapat berpendar.
Selain itu, senyawa tersebut harus memiliki
rentangan panjang gelombang pada daerah
flamefotometer (yaitu 240 nm-560 nm)
Contoh selain vitamin B2(Riboflovin) adalah
Vitamin B12

Anda mungkin juga menyukai