Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH FARMAKOLOGI

“OBAT ANTI EPILEPSI”

Oleh :

Tria Wulandari
No. Absen 27
Kelas 11

SMK FARMASI MAHARANI MALANG


TAHUN AJARAN 2019/2020
1.1. Pengertian Anti Epilepsi
Anti Epilepsi adalah obat-obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati serangan
atau bangkitan epilepsi. Epilepsi (yun=serangan) atau sawan/penyakit ayan adalah suatu
gangguan saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala, biasanya dengan perubahan
kesadaran.

1.2. Penggolongan Anti Epilepsi


a) Golongan hidantoin, adalah obat utama yang digunakan pada hampir semua
jenis epilepsi, contoh fenitoin.
b) Golongan barbiturat, sangat efektif sebagai anti konvulsi, paling sering
digunakan karena paling murah terutama digunakan pada serangan grand mal.
Biasanya untuk pemakaian lama dikombinasi dengan kofein atau efedrin guna
melawan efek hipnotiknya. Tetapi tidak dapat digunakan pada jenis petit mal
karena dapat memperburuk kondisi penderita. Contoh fenobarbital dan piramidon.
c) Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat antidepresif dan anti
konvulsif. Digunakan pada jenis grand mal dan psikomotor dengan efektifitas
sama dengan fenitoin.
d) Golongan benzodiazepin, memiliki khasiat anksiolitika, relaksasi otot, hipnotika
dan antikonvulsiv.yang termasuk golongan ini adalah diazepam yang dalam hati
akan di biotransformasi menjadi desmetildiazepam yang aktif, klorazepam yaitu
derivat klor yang berdaya anti konvulsiv kuat dan klobazepam yaitu derivat 1,5
benzodiazepin yang berkhasiat sebagai anti konvulsiv sekuat diazepam dipasarkan
sebagai transquilizer.

1.3. Mekanisme Kerja Obat Anti Epilepsi


Pada prinsipnya obat anti epilepsi berkerja untuk menghambat proses inisiasi dan penyebaran
kejang. Namun, obat antiepilepsi lebih cenderung bersifat membatasi proses penyebaran
kejang dari pada mencegah proses inisialiasi.
Dengan demikian ada dua mekanisme kerja,yakni :
1. Meningkatkan inhibisi
2. Penurunan eksitasi yang kemudian memodifikasi konduksi ion Na, Ca, K,
mekanisme kerja obat anti epilepsy

1.4.Contoh Obat dari Golongan


1. Fenitoin
 Indikasi : Semua jenis epilepsi, kecuali petit mal, status epileptikus
 Kontra indikasi : Gangguan hati, hamil, menyusui
 Efek samping : Gangguan saluran cerna, pusing nyeri kepala tremor, insomnia dll
 Sediaan : Phenytoin (generik) kapsul 100 mg, 300 mg
2. Pernobarbital
 Indikasi : Semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikus
 Kontra indikasi : Depresi pernafasan berat, porfiria
 Efek samping : Mengantuk, Letargi, depresi mental dll
 Sediaan : Phenobarbital (generik) tabl. 30 lmg, 50 mg cairan inj. 100 mg/ml

3. Karbamazepin
 Indikasi : Epilepsi semua jenis kecuali petit mal neuralgia trigeminus
 Kontra indikasi : Gangguan hati dan ginjal, riwayat depresi sumsum tulang
 Efek samping : Mual, muntah, pusing, mengantuk, ataksia, bingung.
 Sediaan : Karbamazepine (generik) tablet 200 mg

4. Klobazam
 Indikasi : Terapi tambahan pada epilepsi penggunaan jangka pendek untuk
ansietas
 Kontra indikasi : Depresi pernafasan
 Efek samping : Mengantuk, pandangan kabur, bingung, amnesia ketergantungan
kadang-kadang nyeri kepala, vertigo hipotensi
 Sediaan : Clobazam (generik) tablet 10 mg

5. Diazepam
 Indikasi : Status epileptikus, konvulsi akibat keracunan
 Kontra indikasi : Depresi pernafasan
 Efek samping : Mengantuk, pandangan kabur, bingung, ataksia, amnesia,
ketergantungan, kadang nyeri kepala, vertigo
 Sediaan : Diazepam (generik) tablet 2 mg. 5 mg

1.5.Contoh Obat Anti Epilepsi


1. Lorazepam
Merek dagang Lorazepam: Merlopam, Renaquil
Kondisi: Pengobatan sebelum operasi
Anak-anak usia 5 hingga 13 tahun: 0,5-2,5 mg.
Dewasa: 2-3 mg.
Lansia: separuh dosis dewasa.
Kondisi: Gangguan cemas
Dewasa: 1-4 mg/kgBB per hari.
Lansia: separuh dosis dewasa.
Kondisi: Insomnia karena gangguan cemas
Dewasa: 1-2 mg, dikonsumsi ketika akan
Lansia: separuh dosis dewasa
2. Clobazam
Merek dagang Clobazam: Clofritis, Proclozam
Kondisi: Terapi tambahan untuk epilepsi
Dewasa: diawali 20-30 mg per hari.
Anak usia > 6 tahun: Diawali 5 mg per hari.
Lansia: Mulai dengan dosis rendah, ditingkatkan perlahan.
Kondisi: Gangguan cemas
Dewasa: diawali 20-30 mg per
Lansia: diawali dengan dosis rendah, ditingkatkan perlahan
3. Oxcarbazepine
Merek dagang Oxcarbazepine: Barzepin, Prolepsi
Kondisi: Kejang
Anak-anak usia ≥ 6 tahun: 4-5 mg/kgBB, 2 kali sehari.
Dewasa: 300 mg, 2 kali sehari

4. Carbamazepine
Merek dagang Carbamezapine: Barmgetol, Tegretol
Kondisi: Epilepsi
Anak-anak: 10-20 mg/kg
Dewasa: dosis awal 100-200 mg, 1-2 kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan setiap minggunya.
Kondisi: Gangguan bipolar
Dewasa: 400 mg per hari, dapat dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dosis maksimal
adalah 1,6 gram per
Kondisi: Trigeminal Neuralgia
Dewasa: dimulai dengan dosis 100-200 mg, sekali sehari. Dapat ditingkatkan hingga2 gram
per hari.
5. Asam Valproat
Merek dagang Asam valproat: Depakene, Falpro, Lepsio, Valeptik, Valpi,
Vallepsy
Kondisi: Kejang
Anak-anak > 20 kg: 400 mg per hari.
Anak-anak < 20 kg: 20 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 kali konsumsi.
Dewasa: 15 mg/kgBB per hari, bisa dibagi menjadi 2-4 jadwal konsumsi.
Kondisi: Gangguan bipolar
Dewasa: 600-1800 mg per hari, dibagi menjadi 2 kali konsumsi.
6. Natrium Divalproex
Merek dagang Natrium divalproex: Depakote ER, Divalpi EC, Ikalep
Kondisi: Gangguan bipolar
Dewasa: 25 mg/kgBB/hari, sekali sehari.
Kondisi: Kejang
Dewasa dan anak-anak usia ≥ 10 tahun: dimulai 10-15 mg/kgBB/hari.

7. Phenytoin
Merek dagang Phenytoin: Decatona, Dilantin, Ikaphen, Kutoin, Phenytoin
Kondisi: Epilepsi
Anak-anak: dosis awal 5 mg/kgBB per hari.
Dewasa: 3-4 mg/kgBB per

8. Levetiracetam
Merek dagang Levetiracetam: Keppra, Lethira, Levitam
Kondisi: Kejang
Anak-anak usia 1-6 bulan: 14 mg/kgBB per hari.
Anak usia di atas 6 bulan, atau berat badan kurang dari 50 kg: 20
mg/kgBB per
Dewasa: dosis awal 500 mg.

9. Lamotrigiine
Merek dagang lamotrigiine: Lamictral, Lamiros
Kondisi: Epilepsi
Anak-anak usia 2-12 tahun: dimulai 0,3 mg/kgBB per hari.
Dewasa: dimulai 25 mg, sekali sehari.
Kondisi Gangguan bipolar
Dewasa: dimulai 25 mg, sekali sehari
10. Gabapentin
Merek dagang Gabapentin: Alpentin, Epiven, Gabexal, Gapenal,
Neurontin, Opipentin, Simtiin, Sipentin, Tineuron
Kondisi: Epilepsi
Anak-anak 6 tahun ke atas: diawali 10-15 mg/kgBB per
Dewasa: dosis awal 300 mg per hari, dan bisa ditambah 300 mg
lagi tiap 2-3 hari sampai dosis maksimum 4800 mg/hari.
Kondisi: Nyeri neuropati
Dewasa: dosis awal 300 mg per hari, dan bisa ditambah 300 mg lagi tiap 2-3 hari sampai
dosis maksimum 3600 mg/hari.
Kondisi: Postherpetic neuralgia (nyeri yang masih dirasakan setelah infeksi Herpes Zoster)
Dewasa: 600-1200 mg per hari.

Anda mungkin juga menyukai