Anda di halaman 1dari 24

PENCAHAR/LAXAN

TIVA/
ANTI
KONSTIPASI/ANTI
SEMBELIT
Kelompok 8
Anggota :

1. Elda Apriani
2. Ferdiansyah Maulidan
3. Mega Dewi Oktaviani
4. Sri Rika Fadila
PENGGUNAAN

Konstipasi

Penderita yang tidak boleh


mengejan kuat

Tindakan pra operasi

Untuk pengeluaran parasit


setelah pemberian antelmintika

Penyembuhan keracunan
PENGGOLONGAN
1. Pencahar Pembentuk
Massa
Pencahar ini meringankan
konstipasi dengan membentuk
massa gel di usus besar.
Contoh :
1. Mulax
Dosis :
• Dewasa : 1-3xsehari 0,5-1 sachet
• Anak >6 th : 1-3xsehari 0,25-0,5 sachet
diberikan selama 2-3 hari

2. Fybogel
Dosis :
• Dewasa : 1 sachet sehari,1-3xsehari
• Anak >6 th : setengah dosis dewasa
2. Pencahar Stimulan
Obat ini bekerja dengan memicu peningkatan peristaltik.
Contoh :
• Dulcolax ( Bisakodil )
Dosis :
Tablet
Dewasa : 1-2 tablet sehari
Anak 6-10 th :1 tablet
Supposutoria
Dewasa : 1 supositoria (10 mg) sehari
Anak 6-10 th : 1 supositoria (5 mg) sehari
Obat ini bekerja dengan cara memperlunak tinja dan memperlicin jalannya defekasi.
3. Pelunak Tinja Contoh :
• Laxadin ( Paraffin cair, glycerin )
Dosis :
• Dewasa: 15-30 ml sekali sehari sebelum tidur
• Anak: anak umur 6-12 tahun ½ dosis dewasa
4. Pencahar osmotik
Pencahar osmotik juga membentuk masa dengan
cara menarik air dalam usus sehingga tinja menjadi
lebih encer.
Contoh :
• Opilax ( Lactulosa )
Dosis :
• Dewasa : Dosis awal adalah 15-30 ml per hari,
dalam dosis tunggal atau
dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 45 ml per hari jika
dibutuhkan.
• Anak : Usia 1 bulan-1 tahun: 2,5 ml, dua kali
sehari.
• Usia 1-5 tahun: 5 ml, dua kali sehari.
• Usia 5- 10 tahun: 10 ml, dua kali sehari.
• Usia 10-18 tahun: 15 ml, dua kali sehari.
Contoh Kasus
Seorang pasien bernama ibu Rika (35 tahun) mengalami
kesulitan BAB selama 3 hari pasca melahirkan. Terapi
apakah yang sesuai ?
Analis diagnosa :
Konstipasi pada wanita sering terjadi pada masa setelah
melahirkan atau setelah operasi banyak menghasilkan hormon
progesteron yang memiliki sifat sebagai relaksan otot. Hal ini
menyebabkan otot perut sulit untuk berkontraksi sehingga feaces
sulit untuk dikeluarkan.
1. Terapi non-farmakologi :
Banyak minum air putih, makan makanan berserat,
dan olahraga.
2. Terapi farmakologi :
Laksatif pembentuk massa ( Laktulosa ).
3. Pencegahan
Tetap mengkonsumsi makanan kaya serat, minum
minimal 8 gelas per hari dan olahraga.
Sekian dan
Terima Kasih
Semoga
Bermanfaat
Sesi Tanya Jawab
1. Dari Regynawati ( Kelompok 2 )
• Pertanyaan :
Bagaimana interaksi obat laxadine ?
• Jawaban :
Interaksi obat laxadine terjadi apabila obat laxadine
dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Sehingga
dapat mengubah cara kerja obat laxadine tersebut.
Akibatnya, resiko efek samping dapat meningkat,
obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek
samping yang membahayakan tubuh.
2. Dari Firda Putri Fuzi Rd. ( Kelompok 5 )
• Pertanyaan :
Apa obat pencahar yang digunakan untuk
keracunan ?
• Jawaban :
Untuk penyembuhan keracunan bisa dilakukan pembedahan dengan
menggunakan pencahar golongan apa saja sesuai dengan rekomendasi
dokter. Tapi untuk mengatasi keracunannya sendiri bisa menggunakan
Karbon Aktif/Arang Aktif/Arang Jerap/Carbo Adsorben karena zat ini
mampu menyerap racun yang tertelan dan menangani gangguan saluran
pencernaan.
3. Dari Susi Pratiwi ( Kelompok 4 )
• Pertanyaan :
Bagaimana dosis yang aman untuk anak-anak ?
• Jawaban :
Dosis untuk anak-anak itu harus berdasarkan
rekomendasi dokter tidak boleh menentukan sendiri
karena anak-anak itu lebih sensitif dibanding dengan
orang dewasa. Sedangkan untuk keamanannya itu
bergantung pada ketepatan dan kebenarannya obat
itu digunakan. Walaupun dosis nya tepat tapi
penggunaanya tidak benar tetap saja bisa
membahayakan si anak.

Anda mungkin juga menyukai