Anda di halaman 1dari 37

JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK

Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141


Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Diagram Blok Trafo

Keterangan Gambar:

SDP Grup 1 = 516,770 kVA

SDP Grup 2 = 441,660 kVA

SDP Grup 3 = 18,320 kVA

SDP Grup 4 = 1,140 kVA

SDP Grup 5 = 1,880 kVA

SDP Grup 6 = 2,820 kVA

SDP Grup 7 = 1,320 kVA

SDP Grup 8 = 1,220 kVA

Total Daya Beban PT Maju Makmur = 984,43 kVA


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

TUJUAN :
Perencanaan daya terpasang bertujuan untuk penghematan atau menghindari
kontrak langganan daya dari PLN yang berlebihan, dan juga merencanakan besar daya yang
mungkin di pakai, sebab pada kenyataannya tidak mungkin semua beban pada sistem di
pakai semua secara bersamaan.
Dalam memasang instalasi tenaga listrik harus menentukan daya terpasang terlebih
dahulu. Dalam menentukan besarnya daya terpasang ini adalah menentukan besarnya
kemampuan nilai daya trafo yang akan digunakan untuk pelanggan Instalasi TM/TM/TR.
Dalam penentuan besar daya terpasang maka harus diperhatikan ketentuan – ketentuan
diantaranya adalah :

Definisi

TM/TM/TR adalah pelanggan TM (20 kV), pengukuran TM (20 kV), pemakaian TR (380
V). Menurut SPLN No. D3.002-1:2007, pelanggan diatas (20 kVA) trafo sama dengan
milik pelanggan dan ditempatkan pada Gardu Distribusi. Penyediaan trafo ditanggung
pelanggan dan rugi – rugi (kVARh) pada jaringan ditanggung oleh pelanggan.

A. Menghitung Kapasitas Trafo


1. Total daya yang digunakan PT.PEC = 984,43 kVA
2. Menentukan faktor kebutuhan sesuai fungsi bangunan
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Diambil Fk 0,7 sesuai dengan table Faktor kebutuhan


3. Menentukan kebutuhan maksimum beban
= Daya yang digunakan x Fk
= 984,43 kVA x 0,7
= 689,101 kVA
4. Kapasitas daya yang terpasanng, (Min + Cadangan)
= Daya kebutuhan beban maksimum x ( Min + Cadangan)
= 689,101 kVA x ( 100 + 25) %
= 689,101 x 125%
= 861,37625 kVA
5. Jika faktor pengali beban 0,81
= Daya yang terpasang x Faktor pengali beban
81
= 861,37625 kVA x 100

= 697,715 kVA
 Sesuai dengan Tabel Golongan Tarif Pabrik Perak masuk pada Golongan Tarif ( I-3)
 Sesuai Tabel Standarisasi Daya Pelanggan TM dengan Pembatas dan Pelebur TM
Daya yang tersambung dari PLN = 865 kVA dengan arus TM 32 Ampere
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk pelanggan I-3:


a. Pelanggan tersebut adalah pelanggan TM/TM/TR
b. Pelanggan adalah pelanggan TM (20 kV). Penguuran pada sisi TM (20 kV) da
pemakaian pada sisi TR (380 V)
c. Menurut SPLN No. D3. 002 – 1 : 2007, Pelanggan diatas 200 Kva 1trafonya adalah
milik sendiri atau milik planggan, dan ditempatkan pada suatu tempat yaitu gardu
distribusi. Penyediaan trafo ditanggung oleh pelanggan,. Jika pelangan menggunakan
trafo yang disewakan PLN, maka biaya sewa unit trafo PN yang dioperasikan
sepenuhnya oleh pelanggan.
d. Pelanggan termasuk pelanggan tarif I-3/TM (200 Kva keatas), tarif I-3 yaitu tarif untuk
keperluan industri besar menengah (TM).
e. Biaya yang dibebankan kepada pelanggan adalah

f. Biaya beban yaitu biaya tetap yang ditagihkan kepada pelanggan berkaitan dengan
jumlah daya kVA yang di sediakan PLN.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

g. Biaya pemakaian :
a) Blok WBP : waktu beban puncak antara jam 17.00 – 22.00 WIB. Tarif blok
WBP= k x Rp 1.115
k = faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan
karakteristik beban sistem kelistrikan setempat (1,4≤ k ≤ 2). Ditetapkan
oleh perusahaan perseroan (persero) PT PLN.

b) Blok LWBP : luar waktu beban puncak. Tarif LWBP = Rp. 1.115
c) Biaya kelebihan kVARh adalah biaya yang dikenakan karena kelebihan
pemakaian daya reaktif (kVARh) dikenakan dalam hal faktor daya rata – rata
setiap bulan kurang dari 0,85. tarif kVARh = Rp. 1200/kVARh.
h. Tarif dasar listrik untuk keperluan penjualan curah / bulk pada tegangan menengah
dengan daya diatas 200 kVA diperuntukkan bagi pemegang izin usaha penyediaan
tenaga listrik.
i. Bagi pelanggan tenaga listrik TM yang memakai transformator PLN dikenakan biaya
pemakaian transformator distribusi (TM/TR) sebesar Rp. 2450 untuk setiap kVA daya
tersambung tiap bulan(golongan TDL : keputusan menteri energi dan sumber daya
mineral N0. 12 mei – juli 2001 hal 58).
6. Menentukan Daya Trafo yang digunakan
Berdasarkan IEC 60354 “ Menggunakan Distribution Transformer
denganpendinginan ONAN suhu 40° C diperkirakaniklim di Indonesia tertinggi 40°
C ( tropis ). K24 = 0,81 = 81 % ( LOAD FACTOR ) “
Daya trafo = Daya tersambung x Faktor pengali
= 1600 kVA x 0,81
= 1296 kVA
7. Menentukan Trafo yang digunakan
Spesifikasi Trafo yang dipilih ( Sesuai Katalog Trafindo)
 Merk : Bambang Djaja
 Capacity :1600 kVA
 Primary Voltage : 20kV Wye
 Secondary Voltage : 0,4kV Wye
 Vector Group : Dyn5
 Cooling : ONAN
 Temperature Rise
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

- Oil : 60 K
 - Winding : 65 K
 No load losses at nominal voltage : 2200 Watt
 Full load losses at nominal tapping : 19000 Watt
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan transformator menurut
SPLN 50 : 1997 yaitu :

o Suhu rata – rata tahunan disesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia yaitu 300
o Rugi – rugi transformator harus di standarisasi.
o Standart rugi – rugi transformator baru harus ≤ 2.0 %
o Redaksional diuraikan lebih jelas
o Spesifikasi umum :
1. Daya pengenal
2. Tegangan pengenal (input dan output) dan tegangan penyadapan.
3. Kelompok vektor
4. Tingkat isolasi dasar dan Karakteristik Elektris

PEMILIHAN GENSET

Genset harus dapat memenuhi beban sebagai berikut :

 Kelengkapan penggerak yang menggunakan tenaga listrik dan perlengkapan pengasut


yang memerlukan pengisian.
 Lift keadaan darurat dengan anggapan pada suatu kumpulan lift hanya satu lift yang
bekerja.
 Daya yang digunakan untuk menurunkan lift.
 Kipas untuk penghisap asap.
 Pompa air untuk sistem pemadaman.
 Pemanfaatan listrik pada saat kebakaran.
 Penerangan darurat.
 Beban tambahan. (Puil 2000 : 8.21.3.1)

Main Panel Prioritas


No Keterangan Daya ( VA ) Panel
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

1 Produksi 1 695290 SDP 1


2 Produksi 2 926470 SDP 2
3 Laboraturium 42180 SDP 3
4 Meja Laboraturium 1140 SDP 3
5 Ruang Panel 1660 SDP 3
6 Rumah Genset & Trafo 2160 SDP 4
7 Lapangan Parkir 1320 SDP 4
Jumlah 1670220

Main Panel Prioritas


No Keterangan Daya ( VA ) Fk ( Faktor koreksi)
1 Produksi 1 695290 0,8
2 Produksi 2 926470 0,8
3 Laboraturium 42180 0,8
4 Meja Laboraturium 1140 0,8
5 Ruang Panel 1660 0,8
6 Rumah Genset & Trafo 2160 0,8
7 Lapangan Parkir 1320 0,8
Jumlah 1670220

Genset dipilih yaitu tidak mampu dibebani 100% daya yang dibutuhkan. Maka
saat pemilihan genset, genset harus lebih besar kapasitasnya dari total daya yang
dibutuhkan yaiut dikalikan 120% dari kebutuhan

Daya genset = 120% x 1670,22 kVA

= 2004,264 kVA

Nilai 2 x 1000 kVA adalah daya genset yang beroperasi maksimum

Sehingga dipilih genset yang memiliki daya standby 2 x1000 Kva

Spesfikasi digunakan genset :

Model = CAT C32 ATAAC DIESEL ENGINE


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Merk = CATERPILLAR bordes

Rating kVA` = 1000kVA

Rating kW = 800 eKW

Power factor = 0.8

Vout = 400 V

1. Menentukan KHA, kabel dan pengaman genset per satu Genset:


1000 𝑘𝑉𝐴
 𝐼𝑛 = = 1443,37 𝐴
√3×400 𝑉

* Untuk lebih lengkap lihat keterangan pada lampiran

Menentukan KHA, kabel dan pengaman genset :

 KHA = 1,25% x In genset

= 1,25% x 1443,37 A

= 1804,21 A

 Jika penghantar disusun di atas penyangga kabel yang tertutup (di dalam
bordes) dengan faktor koreksi : 0,92 (direncanakan menggunakan 4 penyangga
dengan 1 sistem)
𝐾𝐻𝐴 𝐺𝑒𝑛𝑠𝑒𝑡
 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎 =
𝐾𝐻𝐴 𝑘𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑥 𝑓
2525,87
=
490 𝑥 0.92
= 5.60
 FaktorKoreksi = 490 x 0,92 x 5
= 2254
Sehingga jumlah penghantar yang digunakan adalah 5
Dipilih penghantar NYY 5 (1 x 185 mm2) per fasa dengan KHA 490 A
Untuk R S T dibutuhkan NYY 15 (1 x 185 mm2)
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Untuk Netral dibutuhkan 3 (1 x 185 mm2)/phasa

Spesifikasi Penghantar:
Supreme NYY size (1 x 185 mm2/rm)
0.6/1 (1,2 kV)
SPLN 43-1/IEC 60502-1
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

1. Busbar Genset
Dengan melihat arus nominal pada genset, maka untuk busbar dipilih :
Cu 3 x (8 x 100 mm) per fasa *)
RST dibutuhkan 9 x (8 x 100 mm)
Netral dibutuhkan 2 x (8 x 100 mm)
PE dibutuhkan 2 x (8 x 100 mm)

 Spesifikasi busbar:
Iso flex busbar
(8 x 100 mm)
Copper bsbar
*) menurut catalog bus baris flex dengan suhu kerja 65°C dan suhu
lingkungan 35°C

2. Tipe pengaman genset

In = 2020,7 A

Maka dipilih pengaman menggunakan ACB

Merek = ABB

Type = ACB EMAX E3N

Ihs = 65 Ka

Frekuensi 50 Hx

Tegangan 400 Volt


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

1000 𝑘𝑉𝐴
𝐼𝑛 = = 1443,37 𝐴
√3 × 400 𝑉

* Untuk lebih lengkap lihat keterangan pada lampiran

Menentukan KHA, kabel dan pengaman genset :

 KHA = 1,25% x In genset

= 1,25% x 1443,37 A

= 1804,21 A

 Maka menggunakan kabel NYY dengan luas penampang 5 (1 x 120 mm2)


dengan KHA = 375 Merk Supreme

 Busbar menggunakan tembaga ukuran 3 x 35 x 1 ( 105 mm2 ) dengan KHA =


497 A. Dengan jumlah 3 buah Merk isoflex
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

 Untuk penghantar PE, karena luas penampang penghantar fasa lebih dari
35mm2,maka penghantar PE yang dipilih setengah dari penghantar fasa ( PUIL
bab 3 hal. 77 ), dan dipilih kabel BCC dengan spesifikasinya sebagai berikut ;
KABELINDO, 5 x(1x150 mm2) type BCC-H
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

PERHITUNGAN KAPASITOR

1. PEMASANGAN KAPASITOR

Untuk memaksimalkan penggunaan daya pada pabrik maka direncanakan pemasangan


kapasitor. Beberapa keuntungan pemasangan kapasitor adalah :

 Menurunkan pemakaian kVA total


 Mengoptimalkan daya trafo
 Menurunkan rugi tegangan
 Dll

Diketahui data pabrik sebagai berikut :

 Harmonisa 30%
 Power factor 0.70
 Power factor yang diinginkan 0.95
 Daya aktif 700.000 W

Perhitungan menggunakan metode 1 ( tabel cos phi ). Melihat tabel cos phi
menunjukkan factor pengali sebesar 0,691. Maka daya reaktif yang diperlukan :

 0,371 x 700.000 W = 259,7 kVAr

Melihat kebutuhan daya reaktif sebesar 259,7 kVAr, nilai perubahan power factor (
fluktuasi ) yang tinggi dan harmonisa yang tinggi maka dipilih kapasitor bank produk ABB
series 700 dengan spesifikasi umum sebagai berikut :

 Max kVAr : 500kVAr


 Tegangan : 480 V
 steps : 5

NB: Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran katalog


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

2. Kabel ke panel capasitor bank


Sin : 0,3
Daya Reaktif : 500 kVAr
Daya Semu :1000 kVA

1000 𝑘𝑉𝐴
𝐼𝑛 = = 1,5 𝐴
√3𝑥400𝑉

KHA = In x 125%

= 2414,5 x 1,5

= 3018 A

Karena di pasaran tidak ada kabel yang KHA nya sampai 3018 A, maka jumlah kabel
ditambah dengan luas penampangnya yang di pilih.Di pilih kabel NYY 0,6/1 (1,2) KV
SPLN 43-1/ IEC 60502-1 dengan luas penampang 300 mm2 dengan KHA 680 A di suhu
300C di udara (merk supreme)

NB: keterangan lebih lengkap ada pada lampiran katalog

3018
𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 = = 4,4 𝑘𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4 𝑘𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑝𝑒𝑟𝑓𝑎𝑠𝑎)
680

Faktor Penempatan = 0,96 ( Laid on the racks in flat formation, number of system 3 and
number of racks 1)

 Faktor suhu = 0,93 ( PVC insulation 350C)

KHA = jumlah kabel x KHA kabel x faktor penempatan x faktor suhu

KHA = 5 x 680 x 0,96 x 0,93 = 3035,5 A

Maka kabel yang di gunakan sudah memenuhi syarat.

Jadi - kabel Perfasa 5(1 x 300 mm2)


- Kabel netral 5(1 x 150 mm2)
- Kabel PE 5(1 x 150 mm2)
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

ARRESTER
Pada pemilihan arrester ini dimisalkan tegangan impuls petir yang datang berkekuatan
400 KV dalam waktu 0,1μs, jarak titik penyambaran dengan transformator 5 Km.

 Tegangan dasar arrester


Pada jaringan tegangan menengah arrester ditempatkan pada sisi tegangan tinggi
(primer) yaitu 20 KV. Tegangan dasar yang dipakai adalah 20 KV sama seperti
tegangan pada sistem. Hal ini dimaksudkan agar pada tegangan 20 KV arrester
tersebut masih bisa bekerja sesuai dengan karakteristinya yaitu tidak bekerja pada
tegangan maksimum sistem yang direncanakan, tetapi masih tetap mampu
memutuskan arus ikutan dari sistem yang effektif.

 Tegangan sistem tertinggi umumnya diambil harga 110% dari harga tegangan
nominal sistem. Pada arrester yang dipakai PLN adalah :
Vmaks = 110% x 20 KV

= 22 KV, dipilih arrester dengan tegangan teraan 28 KV.

 Koefisien Pentanahan
Didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan rms fasa sehat ke tanah dalam
keadaan gangguan pada tempat dimana penagkal petir, dengan tegangan rms fasa ke
fasa tertinggi dari sistem dalam keadaan tidak ada gangguan Untuk menetukan
tegangan puncak (Vrms) antar fasa dengan ground digunakan persamaan :

Vm 22
Vrms = =
2 2

= 15,5 KV

Dari persamaan di atas maka diperoleh persamaan untuk tegangan phasa dengan ground pada
sistem 3 phasa didapatkan persamaan :
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Vrms  2 15,5  2
Vm(L - G) = = = 12,6 KV
3 3

12,6 KV
Koefisien pentanahan = = 0,82
15,5KV

Keterangan :

Vm = Tegangan puncak antara phasa dengan ground (KV)

Vrms = Tegangan nominal sistem (KV)

 Tegangan pelepasan arrester


Tegangan kerja penangkap petir akan naik dengan naiknya arus pelepasan, tetapi
kenaikan ini sangat dibatasi oleh tahanan linier dari penangkap petir.

Tegangan yang sampai pada arrester :

e
E =
K .e.x

400KV
E =
0,0006  5Km

= 133,3 KV

Keterangan :

I = arus pelepasan arrester (A)

e = tegangan surja yang datang (KV)

Eo = tegangan pelepasan arrester (KV)

Z = impedansi surja saluran (Ω)

R = tahanan arrester (Ω)


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Harga puncak surja petir yang masuk ke pembangkit datang dari saluran yang
dibatasi oleh BIL saluran. Dengan mengingat variasi teganagn flasover dan
probabilitas tembus isolator, maka 20% untuk faktor keamanannya, sehingga harga
e adalah :

e =1,2 BIL saluran (23)

Keterangan :

e = tegangan surja yang datang (KV)

BIL = tingkat isolasi dasar transformator (KV)

 Arus pelepasan nominal (Nominal Discharge Current)


2e  Eo
I =
ZR

Z adalah impedansi saluran yang dianggap diabaikan karena jarak perambatan


sambaran tidak melebihi 10 Km dalam arti jarak antara GTT yang satu dengan yang
GTT yang lain berjarak antara 8 KM sampai 10 KM. ( SPLN 52-3,1983 : 11 )

tegangankejutimpuls100%
R =
aruspemuat

105KV
=
2,5KA

= 42 

2  400 KV  133,3KV
I =
0  42

= 15,8 KA

Keterangan :

E = tegangan yang sampai pada arrester (KV)


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

e = puncak tegangan surja yang datang

K = konsatanta redaman (0,0006)

x = jarak perambatan

Jatuh tegangan pada arrester dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

V =IxR

Sehingga tegangan pelepasan arrester didapatkan sesuai persamaan :

ea = Eo + (I x R) (25)

Keterangan :

I = arus pelepasan arrester (KA)

Eo = tegangan arrester pada saat arus nol (KV)

ea = tegangan pelepasan arrester (KV)

Z = impedansi surja (Ω)

R = tahanan arrester (Ω)

 Pemilihan tingkat isolasi dasar (BIL)


“Basic Impuls Insulation Level (BIL) level yang dinyatakan dalam impulse crest
voltage (tegangan puncak impuls) dengan standart suatu gelombang 1,5 x 40 μs.
Sehingga isolasi dari peralatan-peralatan listrik harus mempunyai karakteristik
ketahanan impuls sama atau lebih tinggi dari BIL tersebut.

 Pemilihan tingkat isolasi dasar (BIL)


Harga puncak surja petir yang masuk ke pembangkit datang dari saluran yang
dibatasi oleh BIL saluran. Dengan mengingat variasi tegangan flasover dan
probabilitas tembus isolator, maka 20% untuk faktor keamanannya, sehingga harga
E adalah :
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

e =1,2 BIL saluran

e = 1,2 x 150 KV

e = 180 KV

Basic Impuls Insulation Level (BIL) level yang dinyatakan dalam impulse crest
voltage (tegangan puncak impuls) dengan standart suatu gelombang 1,2/50 μs.
Sehingga isolasi dari peralatan-peralatan listrik harus mempunyai karakteristik
ketahanan impuls sama atau lebih tinggi dari BIL tersebut. Sehingga dipilih BIL
arrester yang sama dengan BIL transformator yaitu 150 KV

 Margin Perlindungan Arrester


Untuk mengitung dari margin perlindungan dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

MP = (BIL / KIA-1) x 100%

MP = (150 KV/ 133,3 – 1) x 100%

= 125.28 %

Keterangan :

MP = margin perlindungan (%)

KIA = tegangan pelepasan arrester (KV)

BIL = tingkat isolasi dasar (KV)

Berdasarkan rumus di atas ditentukan tingkat perlindungan untuk tafo daya. Kriteria
yang berlaku untuk MP > 20% dianggap cukup untuk melindungi transformator .

 Jarak penempatan Arrester dengan Peralatan


Penempatan arrester yang baik adalah menempatkan arrester sedekat mungkin
dengan peralatan yang dilindungi. Jarak arrester dengan peralatan Yang dilindungi
digunakan persamaan sebagai berikut :
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Ep= ea + 2  A  x
v

2  4000 KV / s  x
125 = 133,3 KV+
300m / s
8,3 = 26,6x

x = 0,31 m

jadi jarak arrester sejauh 31 cm dari transformator yang dilindungi.

Perhitungan jarak penempatan arrester di atas digunakan untuk transformator tiang.


Namun di wilayah Malang juga terdapat penempatan transformator di permukaan
tanah dengan menggunakan kabel tanah. Transformator tersebut berada dalam
tempat terpisah dengan pengaman arresternya. Transformator diletakkan di atas
tanah dan terhubung dengan arrester yang tetap diletakkan di atas tiang melalui
kabel tanah.

Tabel Batas Aman Arrester

IMPULS BIL
BIL TRAF0
PETIR ARRESTER KONDISI KETERANGAN
(125 KV)
(KV) (150 KV)

Tegangan masih di
bawah rating

120 KV < 150 KV <125 KV Aman transformator maupun


arrester

Tegangan masih
memenuhi batasan
125 KV <150 KV =125 KV Aman keduanya
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Tegangan lebih
diterima arrester dan
130 KV <150 KV >125 KV Aman dialirkan ke tanah

Masih memenuhi batas


tegangan tertinggi yang
150 KV =150 KV >125 KV Aman bisa diterima arrester.

Arrester rusak,
Tidak aman
200 KV >150 KV >125 KV transformator rusak

Berdasarkan keterangan diatas maka pemilihan BIL arrester harus mempunyai


kemampuan yang sama atau diatas tegangan BIL petir (150 kV), sedangkan untuk BIL trafo
dapat menggunakan BIL yang lebih rendah yaitu 125 KV
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

PEMILIHAN ATS

Pemakaian ATS dimaksudkan untuk mengantisipasi pada saat PLN gagal dalam
mensuplay listrik (pemadaman), maka gensetlah yang menggantikan peran PLN.
Peran ATS sendiri adalah memindahkan secara otomatis distribusi dari PLN ke genset,
sehingga genset dapat menggantikan peran PLN. Selanjutnya, apabila PN kembali normal,
fungsi ATS secara otomatis akan memindahkan distribusi daya dari genset.

Daya ATS yang digunakan dipilih yang sama dengan daya 2 buah genset yaitu 2000 kVA

2000 x 103
𝐼𝑛 = = 2.886.751 𝐴
√3 𝑥 400

Maka dipilih ATS dengan spesifikasi:

Merk : CATERPILLAR
Ampere rating : 4000 A
Pole :4
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

PERENCANAAN, PERHITUNGAN KOMPONEN DAN DESAIN KUBIKEL

Kubikel 20 kV adalah komponen peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan,


pengukuran, tegangan, arus maupun daya, peralatan proteksi dan control. Didalam perencanaan
ini, pelanggan memesan daya kepada PLN sebesar 1600 kVA, pelanggan ini termasuk
pelanggan TM / TM / TR sehinga trafo milik pelanggan, rugi-rugi ditanggung pelanggan,
pengukuran di sisi TT dan trafo ditempatkan di gardu distribusi.

Kubikel terdiri dari dua unit. Pertama adalah milik PLN (yang bersegel) dan kubikel
milik pelanggan (hak pelanggan sepenuhnya). Setiap kubikel terdiri dari incoming, metering
dan outgoing. Pada perencanaan ini, kubikel pelanggan dan PLN disamakan spesifikasinya,
karena selain PLN, pelanggan juga perlu memonitoring metering milik pelanggan itu sendiri.
Spesifikasi kubikel ialah:

1. Incoming : IMC
2. Metering : CM2
3. Outgoing : DM1-A
Dari schneider / Merlin Gerin

1. INCOMING (IMC)
Terdiri atas:

1. LBS dan ES dengan SF6


2. Busbar tiga fasa 400 A
3. CI1 operating mechanism
4. Voltage Indicator
5. Heater 50 W, 220 V
6. Tiga CT
7. Coupling Capasitor
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

- LBS
Ialah pemutus dan penyambung tegangan dalam keadaan berbeban, komponen
berbeban terdiri atas beberapa fungsi yaitu:
1. Earth Switch
2. Disconnect Switch
3. Load Break Switch
Untuk meng-energized, proses harus berurutan (1-2-3) dan memutus beban harus
dengan urutan kebalikan (3-2-1).

- Coupling Capasitor
Dalam penandaan kubikel membutuhkan lampu tanda dengan tegangan kerja 400 V.
Karena pada kubikel mempunyai tegangan kerja 20 kV, maka tegangan tersebut harus
diturunkan hingga 400 V menggunakan coupling capasitor dengan 5 cincin yang
menghasilkan output tegangan
20 𝑘𝑉
= = 400 𝑉
5

- Current Transformator (CT)


Trafo yang digunakan adalah trafo dengan daya 1000 kVA. Sehingga arus nominalnya
1000 𝑘𝑉𝐴
ialah: 𝐼𝑛 = = 28.86 𝐴
√3 ×20 𝑘𝑉

metering yang digunakan hanya mampu menerima arus sampai 5 A. Sehingga


dibutuhkan trafo arus (CT) dengan spesifikasi:
1. Transformer ARJP2/N2F
2. Single Primary Winding
3. Double Secondary Winding Untuk Pengukuran dan Pengaman
4. Arus rating : 100 A / 5 A
5. Burden : 15 VA
6. Class : 0,5
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

2. METERING (CM2)
Terdiri atas :
1. Disconnector dan Earthing switch
2. Busbar tiga fasa 400 A
3. CS operating mechanism
4. Tiga 6.3 A solefuse
5. LV circuit isolating switch
6. LV fuse
7. Tiga PT (fasa ke tanah)
8. Heater 50 W, 220 V

Voltage transformator
 Transformer VRQ2-n/S1 (phase-to-earth) 50 or 60 Hz
 Panels type : CM.
 Un (kV) : 24.
 Primary voltage (kV) : 20Kv/V3
 Secondary voltage (kV ) : 100V/V3
 1st Secondary : 30 VA cl.05.
 2nd secondary : 10VA 5P10

- Fuse
Fuse yang digunakan pada kubikel metering tergantung dari tegangan kerja dan
transformator yang digunakan. Setelah melihat tabel seleksi fuse (katalog kubikel),

Pemilihan Fuse

400% x 57,73= 184,75 A (standart DIN).

Terdapat trafo tegangan VRC2/ S7 (phase to phase) 50/60 Hz.


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

- Heater 50 W
Heater digunakan sebagai pemanas dalam kubikel. Sumber listrik heater ini berdiri
sendiri 220 V-AC. Difungsikan untuk menghindari flash over akibat embun yang
ditimbulkan oleh kelembaban di sekitar kubikel.

3. OUTGOING (DM1-A)
Terdiri atas:
 SF1 atau SF set circuit breaker (CB with SF6 gas)
 Pemutus dari earth switch
 Three phase busbar
 RI Circuit breaker operating mechanism
 Dissconector operating mechanism CS
 Voltage indicator
 Three ct for SF1 CB
 Aux- contact on CB
 Connections pads for dry-type cables
 Downstream earhting switch.
 50 W, 220 V heating element

- Current Transformator (CT)


Trafo yang digunakan adalah trafo dengan daya 1000 kVA. Sehingga arus nominalnya
1000 𝑘𝑉𝐴
ialah: 𝐼𝑛 = = 28.86 𝐴
√3 ×20 𝑘𝑉

metering yang digunakan hanya mampu menerima arus sampai 5 A. Sehingga


dibutuhkan trafo arus (CT) dengan spesifikasi:
• Type CT : ARM3/N2F.
• Panels type : DM1-DM2.
• Un CT (kV) : 24.
• Ith (kA) : 12,5/25
• Time : 1.
• Primary Current : 50-100 A.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

• Secondary current : 5-5.


• Secondary type : measure-protection.
• 1st Secondary : 7,5VA cl.0,5s<10.
• 2nd 10VA 5P10

PEMILIHAN KOMPONEN KUBIKEL

1. Pemilihan Disconnecting Switch (DS).


Disconnecting switch merupakan peralatan pemutus yang dalam kerjanya
(menutup dan membuka) dilakukan dalam keadaan tidak berbeban, karena alat ini
hanya difungsikan sebagai pemisah bukan pemutus.
Jika DS dioperasikan pada saat keadaan berbeban maka akan terjadi flash over
atau percikan-percikan api yang dapat merusak alat itu sendiri.
Fungsi lain dari disconnecting switch adalah difungsikan sebagai pemisah
tegangan pada waktu pemeliharaan dan perbaikan, sehingga dperlukan saklar
pembumian agar tidak ada muatan sisa.
Karena DS dioperasikan sebagai saklar maka perhitungannya adalah
𝑆𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 1000 𝑘𝑉𝐴
𝐼= × 1,15 = × 1,15 = 33.18 𝐴
√3 × 20𝑘𝑉 √3 × 20𝑘𝑉

Sehingga dipilih DS dengan type SF 6 with earthing switch.

2. Pemilihan Load Break Switch.


Kemampuan pemutus ini harus disesuaikan dengan rating nominal dari tegangan
kerja, namun LBS juga harus mampu beroperasi saat arus besar ( Ics ) tanpa mengalami
kerusakan.

Cara pengoperasian LBS bisa secara manual yaitu digerakkan melalui penggerak
mekanis yang dibantu oleh sisitem pegas dan pneumatic.pemilihan LBS ditentukan
berdasarkan dengan Rating arus nominal dan tegangan kerjannya :
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

𝑆𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 1000 𝑘𝑉𝐴


𝐼= × 1,15 = × 1,15 = 33.18 𝐴
√3 × 20𝑘𝑉 √3 × 20𝑘𝑉

3. Pemilihan CB
CB = 250% x Ip
= 250% x 53,13 𝐴
= 132,8 A
Perhitungan tersebut merupakan nilai arus maksimal, perlu diperhatikan nilai In
nya sehingga dipilih CB dengan In 160 A.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

PENTANAHAN BODY TRAFO, SANGKAR FARADAY, BODY CUBICLE

Pada pentanahan body trafo, sangkar faraday,body cubicle harus mempunyai


tahanan maksimum 5 ohm. Dalam pentanahan ini menggunakan sistem pentanahan elektroda
batang tunggal dengan catatan:

 Elektroda ditanam pada tanah ladang dengan tahanan jenis ( ρ ): 100 ohm/m
 Luas penampang elektroda adalah 5/8”Cu telanjang
r = 7,94 mm
 Menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
 Panjang elektroda = 3 meter
 Elektroda ditanam sedalam panjang elektroda
  4L 
R pentanahan =  ln 1
2. .L  a 

100  4 x3 
  ln  1
2. .3  0,00794 

= 33,5  Tidak memenuhi syarat karena lebih dari 5Ω

Menggunakan konfigurasi DOUBLE STRAIGHT

l 3
k  In  In  5,9
r 0,00794

1 L 1 3 In.x In.1,33
x   1,33 m   0,048
L 3 k 5,9

1  2m 1  20,048
Factor pengali konfigurasi   =0,548
2 2


Rpt  x factor pengali konfigurasi
2L

100
 x0,548  2,9 memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
2x3

 Jadi, tahanan pentanahan yang diperoleh dengan pentanahan elektroda batang tunggal
sistem double straight adalah sebesar 2,9 Ω. Sehingga memenuhi syarat PUIL.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

PENTANAHAN ARESTER DAN KABEL NA2XSGBY

(KAWAT BRAID/GB PENTANAHAN)

Agar bahaya sambaran petir tidak masuk ke dalam siatem maka arrester harus di
tanahkan. Dalam pentanahan ini menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
dengan catatan:

 Elektroda ditanam pada tanah ladang dengan tahanan jenis ( ρ ): 100 ohm/m
 Luas penampang elektroda adalah 5/8”Cu telanjang
r = 7,94 mm
 Menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
 Panjang elektroda = 3 meter
 Elektroda ditanam sedalam panjang elektroda
  4L 
R pentanahan =  ln 1
2. .L  a 

100  4 x3 
  ln  1
2. .3  0,00794 

= 33,5  Tidak memenuhi syarat karena lebih dari 5Ω

Menggunakan konfigurasi DOUBLE STRAIGHT

l 3
k  In  In  5,9
r 0,00794

1 L 1 3 In.x In.1,33
x   1,33 m   0,048
L 3 k 5,9

1  2m 1  20,048
Factor pengali konfigurasi   =0,548
2 2


Rpt  x factor pengali konfigurasi
2L

100
 x0,548  2,9 memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
2x3

 Jadi, tahanan pentanahan yang diperoleh dengan pentanahan elektroda batang tunggal
sistem double straight adalah sebesar 2,9 Ω. Sehingga memenuhi syarat PUIL.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

PENTANAHAN BODY TRAFO, SANGKAR FARADAY, BODY CUBICLE

Pada pentanahan body trafo, sangkar faraday,body cubicle harus mempunyai


tahanan maksimum 5 ohm. Dalam pentanahan ini menggunakan sistem pentanahan elektroda
batang tunggal dengan catatan:

 Elektroda ditanam pada tanah ladang dengan tahanan jenis ( ρ ): 100 ohm/m
 Luas penampang elektroda adalah 5/8”Cu telanjang
r = 7,94 mm
 Menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
 Panjang elektroda = 3 meter
 Elektroda ditanam sedalam panjang elektroda
  4L 
R pentanahan =  ln 1
2. .L  a 

100  4 x3 
  ln  1
2. .3  0,00794 

= 33,5  Tidak memenuhi syarat karena lebih dari 5Ω

Menggunakan konfigurasi DOUBLE STRAIGHT

l 3
k  In  In  5,9
r 0,00794

1 L 1 3 In.x In.1,33
x   1,33 m   0,048
L 3 k 5,9

1  2m 1  20,048
Factor pengali konfigurasi   =0,548
2 2


Rpt  x factor pengali konfigurasi
2L

100
 x0,548  2,9 memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
2x3

 Jadi, tahanan pentanahan yang diperoleh dengan pentanahan elektroda batang tunggal
sistem double straight adalah sebesar 2,9 Ω. Sehingga memenuhi syarat PUIL.
PENTANAHAN ARESTER DAN KABEL NA2XSGBY
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

(KAWAT BRAID/GB PENTANAHAN)

Agar bahaya sambaran petir tidak masuk ke dalam siatem maka arrester harus di
tanahkan. Dalam pentanahan ini menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
dengan catatan:

 Elektroda ditanam pada tanah ladang dengan tahanan jenis ( ρ ): 100 ohm/m
 Luas penampang elektroda adalah 5/8”Cu telanjang
r = 7,94 mm
 Menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
 Panjang elektroda = 3 meter
 Elektroda ditanam sedalam panjang elektroda
  4L 
R pentanahan =  ln 1
2. .L  a 

100  4 x3 
  ln  1
2. .3  0,00794 

= 33,5  Tidak memenuhi syarat karena lebih dari 5Ω

Menggunakan konfigurasi DOUBLE STRAIGHT

l 3
k  In  In  5,9
r 0,00794

1 L 1 3 In.x In.1,33
x   1,33 m   0,048
L 3 k 5,9

1  2m 1  20,048
Factor pengali konfigurasi   =0,548
2 2


Rpt  x factor pengali konfigurasi
2L

100
 x0,548  2,9 memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
2x3

 Jadi, tahanan pentanahan yang diperoleh dengan pentanahan elektroda batang tunggal
sistem double straight adalah sebesar 2,9 Ω. Sehingga memenuhi syarat PUIL.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

JALAN MENUJU PABRIK


1. Tata letak penempatan tiang

7 7
OH = 0,5 m

Opposite

13 m 2m

20 m 20 m

F .U .M .K
E Lux
W .S atau

E.W .S
F
U .M .K

E = illumination level (lux).

F = Lamp flux (lumen)

U = Koeficient of utilization (%)

M = maintenance factor (%)

W = lebar jalan (m)


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

S = Spacing of lighting pole for roadway (M)

K = coefficient of lamp flux life ( =75%)

 W = >1,5 Tinggi Tiang


Tinggi Tiang = 7 meter
 Space Tiang = 3 s/d 5 Tinggi Tiang
Space Tiang = 5* Tinggi Tiang
Space Tiang = 5* 7
Space Tiang = 10 meter

Jalan pada pabrik mempunyai data sebagai berikut :

1. Required illumination level : 12 lux


2. With (W) : 13 m
3. height of the lamp (H) :7m
4. Spacing (s) : 35 m
5. angle above horisontal : 5
6. over hung (OH) : 0.5 m
7. Maintenance factor (M) : 0.75

Perhitungan coefficient of UTILIZATION ( U )

𝑊−𝑂𝐻 13−0,5
B/H (roadside) = = = 1,7
𝐻 7

𝑂𝐻 0,5
B/H (pavementside) = = = 0,07
𝐻 7

Dengan melihat grafik di dapat (UTILIZATION CURVES) :


JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Road side

Pavement side 0,5

0,4

0,28
0,3
U1
0,2

B/H 0,1
3 2 1 0
0 1 2 3 4 5
B/H
0,1
0,12
U2
0,2

0,3

Utilization curves

U1 = 0,12 (pavement side) U2 = 0,28 (road side)

Maka U = U1 + U2 = 0.12 + 0.28 = 0.4

Jadi besanya lumen yang harus diberikan untuk tiap – tiap lampu yang di gunakan sebesar
:

𝐸. 𝑊. 𝑆
F = 𝑈. 𝑀. 𝐾

4 𝑥 15 𝑥 10
F =0,4 𝑥 0,75 𝑥 0,75 = 2666,67 lumen

Jadi lampu yang dipilih :


- Type : Phiips-Master SON PIA
- Order code : 928486900091
- Base : E27
- Luminous : 3500
- Tegangan nominal : 220V
- Cos phi : 0,8 menggunakan Kapasitor 0,9
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Dengan demikian jumlah lampu yang akan di pasang dapat di ketahui melalui dimensi denah
yang sudah di rencanakan.
Jumlah lampu yang di gunakan untuk penerangan jalan pada pabrik ini adalah :
Jalan Pabrik sebanyak :
40 𝑚
= 2,67 𝑏𝑢𝑎ℎ
15 𝑚
3 Tiang dengan daya sebesar 50 W tiap lampu
Karena sistem penerangan adalah model opposite maka banyak Lampu adalah :
2x3 = 6 Buah

1. Penghitungan Daya Lampu Pju Pabrik


P = S cos phi
1. Jalan Pabrik
𝑃 50 𝑊
S = cos 𝑝ℎ𝑖 = = 55,56VA
0,9

Stotal = 2 x 55,56 VA =111,12 VA


Stotal pju pabrik = 0,11112 kVA

PJU Parkiran

 Fasa R = 4 x 55,56 VA
= 222,24 VA
 Fasa S = 4 x 55,56 VA
= 222,24 VA
 Fasa T = 4 x 55,56 VA
= 222,24 VA
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com

Anda mungkin juga menyukai