Keterangan Gambar:
TUJUAN :
Perencanaan daya terpasang bertujuan untuk penghematan atau menghindari
kontrak langganan daya dari PLN yang berlebihan, dan juga merencanakan besar daya yang
mungkin di pakai, sebab pada kenyataannya tidak mungkin semua beban pada sistem di
pakai semua secara bersamaan.
Dalam memasang instalasi tenaga listrik harus menentukan daya terpasang terlebih
dahulu. Dalam menentukan besarnya daya terpasang ini adalah menentukan besarnya
kemampuan nilai daya trafo yang akan digunakan untuk pelanggan Instalasi TM/TM/TR.
Dalam penentuan besar daya terpasang maka harus diperhatikan ketentuan – ketentuan
diantaranya adalah :
Definisi
TM/TM/TR adalah pelanggan TM (20 kV), pengukuran TM (20 kV), pemakaian TR (380
V). Menurut SPLN No. D3.002-1:2007, pelanggan diatas (20 kVA) trafo sama dengan
milik pelanggan dan ditempatkan pada Gardu Distribusi. Penyediaan trafo ditanggung
pelanggan dan rugi – rugi (kVARh) pada jaringan ditanggung oleh pelanggan.
= 697,715 kVA
Sesuai dengan Tabel Golongan Tarif Pabrik Perak masuk pada Golongan Tarif ( I-3)
Sesuai Tabel Standarisasi Daya Pelanggan TM dengan Pembatas dan Pelebur TM
Daya yang tersambung dari PLN = 865 kVA dengan arus TM 32 Ampere
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
f. Biaya beban yaitu biaya tetap yang ditagihkan kepada pelanggan berkaitan dengan
jumlah daya kVA yang di sediakan PLN.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
g. Biaya pemakaian :
a) Blok WBP : waktu beban puncak antara jam 17.00 – 22.00 WIB. Tarif blok
WBP= k x Rp 1.115
k = faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan
karakteristik beban sistem kelistrikan setempat (1,4≤ k ≤ 2). Ditetapkan
oleh perusahaan perseroan (persero) PT PLN.
b) Blok LWBP : luar waktu beban puncak. Tarif LWBP = Rp. 1.115
c) Biaya kelebihan kVARh adalah biaya yang dikenakan karena kelebihan
pemakaian daya reaktif (kVARh) dikenakan dalam hal faktor daya rata – rata
setiap bulan kurang dari 0,85. tarif kVARh = Rp. 1200/kVARh.
h. Tarif dasar listrik untuk keperluan penjualan curah / bulk pada tegangan menengah
dengan daya diatas 200 kVA diperuntukkan bagi pemegang izin usaha penyediaan
tenaga listrik.
i. Bagi pelanggan tenaga listrik TM yang memakai transformator PLN dikenakan biaya
pemakaian transformator distribusi (TM/TR) sebesar Rp. 2450 untuk setiap kVA daya
tersambung tiap bulan(golongan TDL : keputusan menteri energi dan sumber daya
mineral N0. 12 mei – juli 2001 hal 58).
6. Menentukan Daya Trafo yang digunakan
Berdasarkan IEC 60354 “ Menggunakan Distribution Transformer
denganpendinginan ONAN suhu 40° C diperkirakaniklim di Indonesia tertinggi 40°
C ( tropis ). K24 = 0,81 = 81 % ( LOAD FACTOR ) “
Daya trafo = Daya tersambung x Faktor pengali
= 1600 kVA x 0,81
= 1296 kVA
7. Menentukan Trafo yang digunakan
Spesifikasi Trafo yang dipilih ( Sesuai Katalog Trafindo)
Merk : Bambang Djaja
Capacity :1600 kVA
Primary Voltage : 20kV Wye
Secondary Voltage : 0,4kV Wye
Vector Group : Dyn5
Cooling : ONAN
Temperature Rise
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
- Oil : 60 K
- Winding : 65 K
No load losses at nominal voltage : 2200 Watt
Full load losses at nominal tapping : 19000 Watt
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan transformator menurut
SPLN 50 : 1997 yaitu :
o Suhu rata – rata tahunan disesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia yaitu 300
o Rugi – rugi transformator harus di standarisasi.
o Standart rugi – rugi transformator baru harus ≤ 2.0 %
o Redaksional diuraikan lebih jelas
o Spesifikasi umum :
1. Daya pengenal
2. Tegangan pengenal (input dan output) dan tegangan penyadapan.
3. Kelompok vektor
4. Tingkat isolasi dasar dan Karakteristik Elektris
PEMILIHAN GENSET
Genset dipilih yaitu tidak mampu dibebani 100% daya yang dibutuhkan. Maka
saat pemilihan genset, genset harus lebih besar kapasitasnya dari total daya yang
dibutuhkan yaiut dikalikan 120% dari kebutuhan
= 2004,264 kVA
Vout = 400 V
= 1,25% x 1443,37 A
= 1804,21 A
Jika penghantar disusun di atas penyangga kabel yang tertutup (di dalam
bordes) dengan faktor koreksi : 0,92 (direncanakan menggunakan 4 penyangga
dengan 1 sistem)
𝐾𝐻𝐴 𝐺𝑒𝑛𝑠𝑒𝑡
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎 =
𝐾𝐻𝐴 𝑘𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑥 𝑓
2525,87
=
490 𝑥 0.92
= 5.60
FaktorKoreksi = 490 x 0,92 x 5
= 2254
Sehingga jumlah penghantar yang digunakan adalah 5
Dipilih penghantar NYY 5 (1 x 185 mm2) per fasa dengan KHA 490 A
Untuk R S T dibutuhkan NYY 15 (1 x 185 mm2)
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
Spesifikasi Penghantar:
Supreme NYY size (1 x 185 mm2/rm)
0.6/1 (1,2 kV)
SPLN 43-1/IEC 60502-1
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
1. Busbar Genset
Dengan melihat arus nominal pada genset, maka untuk busbar dipilih :
Cu 3 x (8 x 100 mm) per fasa *)
RST dibutuhkan 9 x (8 x 100 mm)
Netral dibutuhkan 2 x (8 x 100 mm)
PE dibutuhkan 2 x (8 x 100 mm)
Spesifikasi busbar:
Iso flex busbar
(8 x 100 mm)
Copper bsbar
*) menurut catalog bus baris flex dengan suhu kerja 65°C dan suhu
lingkungan 35°C
In = 2020,7 A
Merek = ABB
Ihs = 65 Ka
Frekuensi 50 Hx
1000 𝑘𝑉𝐴
𝐼𝑛 = = 1443,37 𝐴
√3 × 400 𝑉
= 1,25% x 1443,37 A
= 1804,21 A
Untuk penghantar PE, karena luas penampang penghantar fasa lebih dari
35mm2,maka penghantar PE yang dipilih setengah dari penghantar fasa ( PUIL
bab 3 hal. 77 ), dan dipilih kabel BCC dengan spesifikasinya sebagai berikut ;
KABELINDO, 5 x(1x150 mm2) type BCC-H
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
PERHITUNGAN KAPASITOR
1. PEMASANGAN KAPASITOR
Harmonisa 30%
Power factor 0.70
Power factor yang diinginkan 0.95
Daya aktif 700.000 W
Perhitungan menggunakan metode 1 ( tabel cos phi ). Melihat tabel cos phi
menunjukkan factor pengali sebesar 0,691. Maka daya reaktif yang diperlukan :
Melihat kebutuhan daya reaktif sebesar 259,7 kVAr, nilai perubahan power factor (
fluktuasi ) yang tinggi dan harmonisa yang tinggi maka dipilih kapasitor bank produk ABB
series 700 dengan spesifikasi umum sebagai berikut :
1000 𝑘𝑉𝐴
𝐼𝑛 = = 1,5 𝐴
√3𝑥400𝑉
KHA = In x 125%
= 2414,5 x 1,5
= 3018 A
Karena di pasaran tidak ada kabel yang KHA nya sampai 3018 A, maka jumlah kabel
ditambah dengan luas penampangnya yang di pilih.Di pilih kabel NYY 0,6/1 (1,2) KV
SPLN 43-1/ IEC 60502-1 dengan luas penampang 300 mm2 dengan KHA 680 A di suhu
300C di udara (merk supreme)
3018
𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 = = 4,4 𝑘𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4 𝑘𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑝𝑒𝑟𝑓𝑎𝑠𝑎)
680
Faktor Penempatan = 0,96 ( Laid on the racks in flat formation, number of system 3 and
number of racks 1)
ARRESTER
Pada pemilihan arrester ini dimisalkan tegangan impuls petir yang datang berkekuatan
400 KV dalam waktu 0,1μs, jarak titik penyambaran dengan transformator 5 Km.
Tegangan sistem tertinggi umumnya diambil harga 110% dari harga tegangan
nominal sistem. Pada arrester yang dipakai PLN adalah :
Vmaks = 110% x 20 KV
Koefisien Pentanahan
Didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan rms fasa sehat ke tanah dalam
keadaan gangguan pada tempat dimana penagkal petir, dengan tegangan rms fasa ke
fasa tertinggi dari sistem dalam keadaan tidak ada gangguan Untuk menetukan
tegangan puncak (Vrms) antar fasa dengan ground digunakan persamaan :
Vm 22
Vrms = =
2 2
= 15,5 KV
Dari persamaan di atas maka diperoleh persamaan untuk tegangan phasa dengan ground pada
sistem 3 phasa didapatkan persamaan :
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
Vrms 2 15,5 2
Vm(L - G) = = = 12,6 KV
3 3
12,6 KV
Koefisien pentanahan = = 0,82
15,5KV
Keterangan :
e
E =
K .e.x
400KV
E =
0,0006 5Km
= 133,3 KV
Keterangan :
Harga puncak surja petir yang masuk ke pembangkit datang dari saluran yang
dibatasi oleh BIL saluran. Dengan mengingat variasi teganagn flasover dan
probabilitas tembus isolator, maka 20% untuk faktor keamanannya, sehingga harga
e adalah :
Keterangan :
tegangankejutimpuls100%
R =
aruspemuat
105KV
=
2,5KA
= 42
2 400 KV 133,3KV
I =
0 42
= 15,8 KA
Keterangan :
x = jarak perambatan
V =IxR
ea = Eo + (I x R) (25)
Keterangan :
e = 1,2 x 150 KV
e = 180 KV
Basic Impuls Insulation Level (BIL) level yang dinyatakan dalam impulse crest
voltage (tegangan puncak impuls) dengan standart suatu gelombang 1,2/50 μs.
Sehingga isolasi dari peralatan-peralatan listrik harus mempunyai karakteristik
ketahanan impuls sama atau lebih tinggi dari BIL tersebut. Sehingga dipilih BIL
arrester yang sama dengan BIL transformator yaitu 150 KV
= 125.28 %
Keterangan :
Berdasarkan rumus di atas ditentukan tingkat perlindungan untuk tafo daya. Kriteria
yang berlaku untuk MP > 20% dianggap cukup untuk melindungi transformator .
Ep= ea + 2 A x
v
2 4000 KV / s x
125 = 133,3 KV+
300m / s
8,3 = 26,6x
x = 0,31 m
IMPULS BIL
BIL TRAF0
PETIR ARRESTER KONDISI KETERANGAN
(125 KV)
(KV) (150 KV)
Tegangan masih di
bawah rating
Tegangan masih
memenuhi batasan
125 KV <150 KV =125 KV Aman keduanya
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
Tegangan lebih
diterima arrester dan
130 KV <150 KV >125 KV Aman dialirkan ke tanah
Arrester rusak,
Tidak aman
200 KV >150 KV >125 KV transformator rusak
PEMILIHAN ATS
Pemakaian ATS dimaksudkan untuk mengantisipasi pada saat PLN gagal dalam
mensuplay listrik (pemadaman), maka gensetlah yang menggantikan peran PLN.
Peran ATS sendiri adalah memindahkan secara otomatis distribusi dari PLN ke genset,
sehingga genset dapat menggantikan peran PLN. Selanjutnya, apabila PN kembali normal,
fungsi ATS secara otomatis akan memindahkan distribusi daya dari genset.
Daya ATS yang digunakan dipilih yang sama dengan daya 2 buah genset yaitu 2000 kVA
2000 x 103
𝐼𝑛 = = 2.886.751 𝐴
√3 𝑥 400
Merk : CATERPILLAR
Ampere rating : 4000 A
Pole :4
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
Kubikel terdiri dari dua unit. Pertama adalah milik PLN (yang bersegel) dan kubikel
milik pelanggan (hak pelanggan sepenuhnya). Setiap kubikel terdiri dari incoming, metering
dan outgoing. Pada perencanaan ini, kubikel pelanggan dan PLN disamakan spesifikasinya,
karena selain PLN, pelanggan juga perlu memonitoring metering milik pelanggan itu sendiri.
Spesifikasi kubikel ialah:
1. Incoming : IMC
2. Metering : CM2
3. Outgoing : DM1-A
Dari schneider / Merlin Gerin
1. INCOMING (IMC)
Terdiri atas:
- LBS
Ialah pemutus dan penyambung tegangan dalam keadaan berbeban, komponen
berbeban terdiri atas beberapa fungsi yaitu:
1. Earth Switch
2. Disconnect Switch
3. Load Break Switch
Untuk meng-energized, proses harus berurutan (1-2-3) dan memutus beban harus
dengan urutan kebalikan (3-2-1).
- Coupling Capasitor
Dalam penandaan kubikel membutuhkan lampu tanda dengan tegangan kerja 400 V.
Karena pada kubikel mempunyai tegangan kerja 20 kV, maka tegangan tersebut harus
diturunkan hingga 400 V menggunakan coupling capasitor dengan 5 cincin yang
menghasilkan output tegangan
20 𝑘𝑉
= = 400 𝑉
5
2. METERING (CM2)
Terdiri atas :
1. Disconnector dan Earthing switch
2. Busbar tiga fasa 400 A
3. CS operating mechanism
4. Tiga 6.3 A solefuse
5. LV circuit isolating switch
6. LV fuse
7. Tiga PT (fasa ke tanah)
8. Heater 50 W, 220 V
Voltage transformator
Transformer VRQ2-n/S1 (phase-to-earth) 50 or 60 Hz
Panels type : CM.
Un (kV) : 24.
Primary voltage (kV) : 20Kv/V3
Secondary voltage (kV ) : 100V/V3
1st Secondary : 30 VA cl.05.
2nd secondary : 10VA 5P10
- Fuse
Fuse yang digunakan pada kubikel metering tergantung dari tegangan kerja dan
transformator yang digunakan. Setelah melihat tabel seleksi fuse (katalog kubikel),
Pemilihan Fuse
- Heater 50 W
Heater digunakan sebagai pemanas dalam kubikel. Sumber listrik heater ini berdiri
sendiri 220 V-AC. Difungsikan untuk menghindari flash over akibat embun yang
ditimbulkan oleh kelembaban di sekitar kubikel.
3. OUTGOING (DM1-A)
Terdiri atas:
SF1 atau SF set circuit breaker (CB with SF6 gas)
Pemutus dari earth switch
Three phase busbar
RI Circuit breaker operating mechanism
Dissconector operating mechanism CS
Voltage indicator
Three ct for SF1 CB
Aux- contact on CB
Connections pads for dry-type cables
Downstream earhting switch.
50 W, 220 V heating element
Cara pengoperasian LBS bisa secara manual yaitu digerakkan melalui penggerak
mekanis yang dibantu oleh sisitem pegas dan pneumatic.pemilihan LBS ditentukan
berdasarkan dengan Rating arus nominal dan tegangan kerjannya :
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
3. Pemilihan CB
CB = 250% x Ip
= 250% x 53,13 𝐴
= 132,8 A
Perhitungan tersebut merupakan nilai arus maksimal, perlu diperhatikan nilai In
nya sehingga dipilih CB dengan In 160 A.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
Elektroda ditanam pada tanah ladang dengan tahanan jenis ( ρ ): 100 ohm/m
Luas penampang elektroda adalah 5/8”Cu telanjang
r = 7,94 mm
Menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
Panjang elektroda = 3 meter
Elektroda ditanam sedalam panjang elektroda
4L
R pentanahan = ln 1
2. .L a
100 4 x3
ln 1
2. .3 0,00794
l 3
k In In 5,9
r 0,00794
1 L 1 3 In.x In.1,33
x 1,33 m 0,048
L 3 k 5,9
1 2m 1 20,048
Factor pengali konfigurasi =0,548
2 2
Rpt x factor pengali konfigurasi
2L
100
x0,548 2,9 memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
2x3
Jadi, tahanan pentanahan yang diperoleh dengan pentanahan elektroda batang tunggal
sistem double straight adalah sebesar 2,9 Ω. Sehingga memenuhi syarat PUIL.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
Agar bahaya sambaran petir tidak masuk ke dalam siatem maka arrester harus di
tanahkan. Dalam pentanahan ini menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
dengan catatan:
Elektroda ditanam pada tanah ladang dengan tahanan jenis ( ρ ): 100 ohm/m
Luas penampang elektroda adalah 5/8”Cu telanjang
r = 7,94 mm
Menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
Panjang elektroda = 3 meter
Elektroda ditanam sedalam panjang elektroda
4L
R pentanahan = ln 1
2. .L a
100 4 x3
ln 1
2. .3 0,00794
l 3
k In In 5,9
r 0,00794
1 L 1 3 In.x In.1,33
x 1,33 m 0,048
L 3 k 5,9
1 2m 1 20,048
Factor pengali konfigurasi =0,548
2 2
Rpt x factor pengali konfigurasi
2L
100
x0,548 2,9 memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
2x3
Jadi, tahanan pentanahan yang diperoleh dengan pentanahan elektroda batang tunggal
sistem double straight adalah sebesar 2,9 Ω. Sehingga memenuhi syarat PUIL.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
Elektroda ditanam pada tanah ladang dengan tahanan jenis ( ρ ): 100 ohm/m
Luas penampang elektroda adalah 5/8”Cu telanjang
r = 7,94 mm
Menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
Panjang elektroda = 3 meter
Elektroda ditanam sedalam panjang elektroda
4L
R pentanahan = ln 1
2. .L a
100 4 x3
ln 1
2. .3 0,00794
l 3
k In In 5,9
r 0,00794
1 L 1 3 In.x In.1,33
x 1,33 m 0,048
L 3 k 5,9
1 2m 1 20,048
Factor pengali konfigurasi =0,548
2 2
Rpt x factor pengali konfigurasi
2L
100
x0,548 2,9 memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
2x3
Jadi, tahanan pentanahan yang diperoleh dengan pentanahan elektroda batang tunggal
sistem double straight adalah sebesar 2,9 Ω. Sehingga memenuhi syarat PUIL.
PENTANAHAN ARESTER DAN KABEL NA2XSGBY
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
Agar bahaya sambaran petir tidak masuk ke dalam siatem maka arrester harus di
tanahkan. Dalam pentanahan ini menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
dengan catatan:
Elektroda ditanam pada tanah ladang dengan tahanan jenis ( ρ ): 100 ohm/m
Luas penampang elektroda adalah 5/8”Cu telanjang
r = 7,94 mm
Menggunakan sistem pentanahan elektroda batang tunggal
Panjang elektroda = 3 meter
Elektroda ditanam sedalam panjang elektroda
4L
R pentanahan = ln 1
2. .L a
100 4 x3
ln 1
2. .3 0,00794
l 3
k In In 5,9
r 0,00794
1 L 1 3 In.x In.1,33
x 1,33 m 0,048
L 3 k 5,9
1 2m 1 20,048
Factor pengali konfigurasi =0,548
2 2
Rpt x factor pengali konfigurasi
2L
100
x0,548 2,9 memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
2x3
Jadi, tahanan pentanahan yang diperoleh dengan pentanahan elektroda batang tunggal
sistem double straight adalah sebesar 2,9 Ω. Sehingga memenuhi syarat PUIL.
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com
7 7
OH = 0,5 m
Opposite
13 m 2m
20 m 20 m
F .U .M .K
E Lux
W .S atau
E.W .S
F
U .M .K
𝑊−𝑂𝐻 13−0,5
B/H (roadside) = = = 1,7
𝐻 7
𝑂𝐻 0,5
B/H (pavementside) = = = 0,07
𝐻 7
Road side
0,4
0,28
0,3
U1
0,2
B/H 0,1
3 2 1 0
0 1 2 3 4 5
B/H
0,1
0,12
U2
0,2
0,3
Utilization curves
Jadi besanya lumen yang harus diberikan untuk tiap – tiap lampu yang di gunakan sebesar
:
𝐸. 𝑊. 𝑆
F = 𝑈. 𝑀. 𝐾
4 𝑥 15 𝑥 10
F =0,4 𝑥 0,75 𝑥 0,75 = 2666,67 lumen
Dengan demikian jumlah lampu yang akan di pasang dapat di ketahui melalui dimensi denah
yang sudah di rencanakan.
Jumlah lampu yang di gunakan untuk penerangan jalan pada pabrik ini adalah :
Jalan Pabrik sebanyak :
40 𝑚
= 2,67 𝑏𝑢𝑎ℎ
15 𝑚
3 Tiang dengan daya sebesar 50 W tiap lampu
Karena sistem penerangan adalah model opposite maka banyak Lampu adalah :
2x3 = 6 Buah
PJU Parkiran
Fasa R = 4 x 55,56 VA
= 222,24 VA
Fasa S = 4 x 55,56 VA
= 222,24 VA
Fasa T = 4 x 55,56 VA
= 222,24 VA
JASA KONTRAKTOR dan DESAIN INSTALASI LISTRIK
Jalan Bunga Merak 1 No. 21bMALANG 65141
Telp (0341) 344322 Fax (0341) 7805555
Email : PEC@Gmail.com