Anda di halaman 1dari 9

KUBIKEL PELANGGAN MENUJU TRAFO

PENGHANTAR

 Sisi atas (Utama)

4000 𝑘𝑉𝐴
 In = 20 𝑘𝑉 𝑥
√3

= 115,47 A

 In + cadangan = 115,47 x 120% = 138,56 A

 In + 125% = 138,56 x 125% = 173,2 A

 Memakai N2XSKY 3x1x35mm^2 dengan KHA 230 A.

 Derating Faktor

1. Variation in air temperature 40°C = 0,91

2. Number of system 3, laids on through 1 = 0,88

 IKHA setelah derating

I KHA minimal : 3 x 230 A = 690 A

690 A x 0,91 x 0,88 = 552,55 A (masih memenuhi KHA minimal)

𝐼 𝑥 𝑙 𝑥 √3
 ∆𝑉(𝐷𝑟𝑜𝑝 𝑉𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒) =
𝑋𝑥𝐴
690 𝐴 𝑥 50 𝑚 𝑥 √3
=
56 𝑥 3 𝑥 35𝑚𝑚2
= 10,15 V

10,15 𝑉𝑜𝑙𝑡
 % Volt = x 100%
380 𝑉𝑜𝑙𝑡

= 2,67 % (masuk toleransi drop voltage)


KUBIKEL PLN MENUJU PELANGGAN

PENGHANTAR

 Sisi atas (Utama)

4000 𝑘𝑉𝐴
 In = 20 𝑘𝑉 𝑥
√3

= 115,6 A

 In + cadangan = 115,6 x 120% = 138,72 A

 In + 125% = 138,72 x 125% = 173,4 A

 Memakai N2XSEFGbY 1x3x50mm^2 dengan KHA 203 A

 Derating Faktor

1. Ground temperature 50°C = 0,82 3. Number of group multicore 1 = 1

2. Resistivitas 150°C.cm/W = 0,87 4. Kedalaman 100 cm = 0,98

 IKHA setelah derating

203 A x 0,82 x 1 x 0,87 x 0,98 = 141,92 A (masih memenuhi KHA minimal)

𝐼 𝑥 𝑙 𝑥 √3
 ∆𝑉(𝐷𝑟𝑜𝑝 𝑉𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒) =
𝑋𝑥𝐴
203 𝐴 𝑥 50 𝑚 𝑥 √3
=
56 𝑥 50𝑚𝑚2
= 6,27 V

6,27 𝑉𝑜𝑙𝑡
 % Volt = x 100%
380 𝑉𝑜𝑙𝑡

= 1,65 % (masuk toleransi drop voltage, max 4% PUIL 2011)


JTM MENUJU KUBIKEL PLN

Digunakan kabel yang sama dengan kabel yang digunakan pada penghantar kubikel

PLN menuju kubikel pelanggan yaitu N2XSEFGbY 1x3x50mm^2 dengan KHA 203 A.

PEMILIHAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN KUBIKEL

KUBIKEL INCOMING (IMC)

1) Disconnector dan earthing switch (positive three rotating contact), DS dilengkapi


dengan switch pembumian untuk keamanan pada waktu perbaikan dan perawatan.
2) Kontak Bantu pada disconnector ( 2NO + 2 NC ), digunakan sebagai kotak Bantu
untuk lampu tanda.
3) Busbar tiga fasa (400 A), Busbar yang paling kecil adalah 400 A. sehingga dipilih
busbar dengan rating 400 A.
4) Indicator tegangan. Digunakan untuk melihat tegangan masuk.
5) Heater, digunakan untuk pemanas dalam kubikel, untuk mencegah terjadinya
kelembaban yang terlalu tinggi sehingga mencegah terjadinya short sircuit yang
diakibatkan oleh uap air dalam panel kubikel.
6) Connection pads for dry cable.
7) Disconnector operating mechanism.
8) Trafo arus.
Trafo arus yang digunakan harus sesuai dengan jenis kubikel yang digunakan dalam
rancangan ini digunakan panel Incoming jenis IMC, sehingga dengan melihat data
pada catalog Schneider didapat data sebagai berikut:

 Type CT : ARM2/N2F
 Panels type : IMC
 Un CT (kV) : 24
 Ith (kA) : 12,5
 Time :1
 Primary Current : 50 A
 Secondary Current : 5-5 A
 Secondary type : measure-protection
 1st Secondary : 7,5VA cl.0,5s<10
 2nd : 10VA 5P10
9) Peralatan proteksi dan metering.
Untuk keandalan peralatan dan proteksi digunakan SEPAM + SERIES 20.

KUBIKEL OUTGOING (DM1-A)

1) Gas circuit breaker (SF-6 )


2) Kontak Bantu pada CB ( 2NO + 2 NC ), digunakan sebagai kotak Bantu untuk lampu
tanda.
3) Busbar tiga fasa (400 A), Busbar yang paling kecil adalah 400 A. sehingga dipilih
busbar dengan ratig 400 A.
4) Disconnector dan earthing switch (positive three rotating contact), DS dilengkapi
dengan switch pembumian untuk keamanan pada waktu perbaikan dan perawatan.
4) Indicator tegangan. Digunakan untuk melihat tegangan masuk.
5) Heater, digunakan untuk pemanas dalam kubikel, untuk mencegah terjadinya
kelembaban yang terlalu tinggi sehingga mencegah terjadinya short sircuit yang
diakibatkan oleh uap air dalam panel kubikel.
6) Connection pads for dry cable.
7) CB operating mechanism RI.
8) Disconnector operating mechanism CC.
9) Trafo arus.
Trafo arus yang digunakan harus sesuai dengan jenis kubikel yang digunakan dalam
rancangan ini digunakan panel Incoming jenis DM1-A, sehingga dengan melihat data
pada catalog Schneider didapat data sebagai berikut:

 Type CT : ARM3/N2F
 Panels type : DM1-DM2
 Un CT (kV) : 24
 Ith (kA) : 12,5
 Time :1
 Primary Current : 25-50 A
 Secondary current : 5-5
 Secondary type : measure-protection.
 1st Secondary : 7,5VA cl.0,5s<10
 2nd : 10VA 5P10
10) Peralatan proteksi dan metering.
Untuk keandalan peralatan dan proteksi digunakan SEPAM + SERIES 20.

KUBIKEL METERING (ICM 2)

1) Disconnector dan earthing switch (positive three rotating contact), DS dilengkapi


dengan switch pembumian untuk keamanan pada waktu perbaikan dan perawatan.
2) Kontak Bantu pada disconnector ( 2NO + 2 NC ), digunakan sebagai kotak Bantu
untuk lampu tanda.
3) Busbar tiga fasa (400 A), Busbar yang paling kecil adalah 400 A. sehingga dipilih
busbar dengan ratig 400 A.
4) Disconnector operating mechanism CS.
5) Trafo tegangan.
Trafo tegangan yang digunakan harus sesuai dengan jenis kubikel yang digunakan
dalam rancangan ini digunakan panel Incoming jenis ICM 2, sehingga dengan melihat
data pada catalog Schneider didapat data sebagai berikut:

 Type VT : VR2Qn/S1
 Panels type : CM
 Un (kV) : 24
 Primary voltage (kV) : 20kV/V3
 Secondary voltage (kV) : 100V/V3
 1st Secondary : 30 VA cl.05
 2nd secondary : 10VA 5P10
6) Peralatan proteksi dan metering.
 kWh meter double tariff + timer
 kV meter + SSV

Pemilihan Perangkat atau Peralatan Pada Kubikel

Pemilihan Load Break Switch.


Kemampuan pemutus ini harus disesuaikan dengan rating nominal dari tegangan kerja,
namun LBS juga harus mampu beroperasi saat arus besar ( Ics ) tanpa mengalami kerusakan.

Cara pengoperasian LBS bisa secara manual yaitu digerakkan melalui penggerak
mekanis yang dibantu oleh sisitem pegas dan pneumatic.pemilihan LBS ditentukan
berdasarkan dengan Rating arus nominal dan tegangan kerjannya :

KVA(trafo)
I   1,15
3  20kV

4000𝑘𝑉𝐴
𝐼 = × 1,15
√3 × 20𝑘𝑉

= 132,94 A
Pemilihan Disconnecting Switch (DS).
Disconnecting switch merupakan peralatan pemutus yang dalam kerjanya (menutup dan
membuka) dilakukan dalam keadaan tidak berbeban, karena alat ini hanya difungsikan
sebagai pemisah bukan pemutus.

Jika DS dioperasikan pada saat keadaan berbeban maka akan terjadi flash over atau
percikan-percikan api yang dapat merusak alat itu sendiri.

Fungsi lain dari disconnecting switch adalah difungsikan sebagai pemisah tegangan
pada waktu pemeliharaan dan perbaikan, sehingga dperlukan saklar pembumian agar tidak
ada muatan sisa.

Karena DS dioperasikan sebagai saklar maka perhitungannya adalah :

KVA(trafo)
I   1,15
3  20kV

4000𝑘𝑉𝐴
𝐼 = × 1,15
√3 × 20𝑘𝑉

= 132,94 A

Sehingga dipilih DS dengan type SF 6 with earthing switch.


1) Pemilihan Current Transformer.
Berdasarkan data dari trafo, dengan mengetahui tegangan kerja dan daya trafo maka
dapat dipilih CT dengan perhitungan sebagai berikut :

4000.000𝑉𝐴
𝐼= = 115,6 A
√3𝑥20.000𝑉

Dari perhitungan diatas maka dipilih trafo arus dengan spesifikasi sebagi berikut:

1. Transformator ARM2/N2F
2. Single Primary Winding
3. Double Secondary Winding for measurement and protection
4. Arus rating 150A/5
5. Burden 7,5 VA
6. Class 0,5
7. t = 1s
8. Ith(kA) = 25 kA
2) Pemilihan Potential Transformer
Pemilihan trafo teganga dilihat berdasarkan tegangan dari sisi primer transformator
yaitu 20.000/ 3 sehingga dipilih trafo tergangan dengan spesifikasi sebagai berikut.

1. Tranformer VRQ2-n/S1 (phase to earth) 50 or 60 Hz


2. Rated Voltage = 24 kV
3. Primary Voltage = 10√3 kV
4. Secondary Voltage = 100√3 V
5. Thermal Power = 500 VA
6. Class accuracy = 0,5

Anda mungkin juga menyukai