Anda di halaman 1dari 53

PENGENALAN KUBIKEL &

KOMPONENNYA
PT PLN (Persero) PUSDIKLAT

24/05/2023 1
Simple – Inspiring – Performing - Phenomenal
MATERI
Pengertian Kubikel 20 kV

Fungsi Kubikel

Jenis – jenis Kubikel

Penempatan Kubikel

Komponen Kubikel

2
PENGERTIAN & FUNGSI
Kubikel Tegangan Menengah adalah seperangkat peralatan
listrik yang dipasang pada Gardu Induk dan Gardu
Distribusi/Gardu Hubung yang berfungsi sebagai pembagi,
pemutus, penghubung, pengontrol dan pengaman sistem
penyaluran tenaga listrik tegangan menengah.

3
KUBIKEL terpasang pada :

GARDU INDUK

GARDU HUBUNG

GARDU DISTRIBUSI

• PELAYANAN UMUM
• PELAYANAN KHUSUS

4
1.1.1. Bagian – Bagian Kubikel
Bagian – bagian Kubikel dapat dijelaskan seperti pada gambar di bawah ini:

5
JENIS -JENIS KUBIKEL .
Berdasarkan fungsi/ penempatannya kubikel dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu :
Kubikel Incoming

Kubikel Outgoing

Kubikel Pemakaian Sendiri (Trafo PS)

Kubikel Kopel (Bus Kopling)

Kubikel PT ( Potential Transformer )


Kubikel PT tanpa LA
Kubikel PT dengan LA

Kubikel Bus Riser / Bus Tie (Interface)

Kubikel PT Rel yang dilengkapi LA


6
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:

1.2.1 Kubikel Incoming


Berfungsi sebagai penghubung dari sisi sekunder trafo daya ke rel
tegangan menengah.

7
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:

1.2.2 Kubikel Outgoing


Berfungsi sebagai penghubung / penyalur dari rel ke beban.

8
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:

1.2.3 Kubikel Pemakaian Sendiri (Trafo PS)


Berfungsi sebagai penghubung dari rel ke beban pemakaian sendiri GI.

9
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:

1.2.4 Kubikel Kopel (Bus Kopling)


Berfungsi sebagai penghubung antara rel 1 dengan rel 2.

10
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:
1.2.5 Kubikel PT tanpa LA
Berfungsi sebagai sarana pengukuran dan pengaman.

Gambar 1-8 Kubikel PT

11
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:
1.2.7 Kubikel PT dengan LA
Rel yang dilengkapi dengan Lightning Arrester (LA)

Kubikel jenis ini terpasang pada Gardu Induk di Jawa Timur, yang
berfungsi sebagai inputan tegangan (open delta) untuk rele proteksi
(Directional Ground Relay).
Pada Kubikel ini dilengkapi dengan Ligthning Arrester (LA) yang
berfungsi sebagai pengaman tegangan lebih akibat dari surja petir
dan surja hubung.

Gambar 1-10 Kubikel PT Rel yang


dilengkapi dengan LA
12
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:
1.2.6 Kubikel Bus Riser / Bus Tie (Interface)
Berfungsi sebagai penghubung antar Kubikel.

13
Jenis Kubikel
1.3.1. OPEN TYPE
Kubikel jenis open type adalah Kubikel yang terpasang dengan kondisi rel
terlihat atau tidak dalam kompartemen yang tertutup.
Sehingga rel tersebut memerlukan pemeliharaan rutin, terutama
pembersihan isolator tumpu / post insulator dari debu / kotoran.
PMT Kubikel jenis ini biasanya tidak dapat di-rack in atau rack out, tetapi
Kubikel jenis ini dilengkapi dengan PMS kabel + PMS tanah dan PMS Rel
sebagai pengamanan ketika ada perbaikan atau pemeliharaan.

14
Jenis Kubikel
1.3.2. CLOSE TYPE
Kubikel jenis close type adalah Kubikel yang terpasang dengan kondisi rel
tertutup atau di dalam kompartemen.
Hal ini dimaksudkan agar rel lebih aman dan bersih karena tidak bersentuhan
langsung dengan debu udara sekitar.
Kubikel ini juga dilengkapi dengan pemanas (heater) untuk mencegah
kelembaban di dalam Kubikel.
PMT Kubikel jenis ini didesain dapat di-rack in atau rack out sebagai
pengamanan ketika ada perbaikan atau pemeliharaan.

15
Jenis Kubikel
1.3.4. Berdasarkan Konstruksi Rel, antara lain:
Kubikel dengan posisi rel di bawah.
Pada Kubikel jenis ini, rel dipasang dibagian bawah dari Kubikel.
Kubikel dengan posisi rel di atas.
Pada Kubikel jenis ini, rel dipasang dibagian atas dari Kubikel.

16
Jenis Kubikel

1.4.1 Indoor

Kubikel indoor adalah Kubikel yang penempatan / pemasangannya di dalam


bangunan tertutup, baik bangunan dari beton ataupun kontruksi bangunan
dengan plat besi (metal clad).
Kontruksi metal clad sering digunakan di Gardu Hubung atau bangunan mall,
kantor dan lainnya.

17
Penempatan Kubikel
1.4.2. Outdoor
Kubikel outdoor adalah Kubikel yang penempatan / pemasangannya di luar
bangunan.
Untuk pengamanan, Kubikel tersebut dapat juga diberi atap.
Kubikel jenis ini didesain untuk tahan terhadap perubahan cuaca. Namun
penempatan rele proteksinya dipisah pada ruangan tersendiri

18
KOMPONEN KUBIKEL .

Kubikel Tegangan Menengah terdiri dari komponen utama dan


komponen pendukung, antara lain :

Komponen
Komponen Utama
Pendukung
PMT Rele dan Meter
Rel
Trafo Arus (CT) Kontrol/ Indikator

Trafo Tegangan (PT) Pemanas/ Heater


Lightning Arrester (LA)
Supply DC Handle Kubikel
19
Komponen Kubikel
1.5.1. KOMPONEN UTAMA
1.5.1.1. PMT (PEMUTUS TENAGA)

PMT pada kompartemen yang sebaiknya terpasang secara


“Withdrawable Circuit Breaker”.
PMT dan mekanik penggeraknya dapat dengan mudah dikeluarkan /
dimasukkan ke dalam Kubikel untuk keperluan pemeliharaan.
1.5.1.1.1. Fungsi PMT
Berdasarkan
PMT Tegangan
Selama adalah
operasimedia
sakelar pemadam
Menengah
yangbagian
seluruh dapat busur
di Gardu api listrik
digunakan
yang Induk tersebut,
umumnya
untuk
bertegangan PMT
menghubungkan
didisain
tertutup dapatatau
dapat
dengan pelindung
dinamakan
memutuskan
dikeluarkan
metal menjadi:
dari
arusKubikel
/ dayauntuk
yang ditanahkan, dengan
listrikmenjamin
sesuai
cara ditarik.
ratingnya.
agar operator aman selama
mengoperasikannya.
Pada PMT
Sehinggawaktuminyak
PMT dansedikit
mekanik
memutuskan //Low Oil Circuit Breaker
penggeraknya
menghubungkan dapat
arusdengan
/ daya
listrik(minyak
Untuk
mudah sebagai
mengeluarkan
dikeluarkan
akan terjadi /media
/ dimasukan
busur pemadam
memasukkan untuk
api listrik. busur
PMT dariapi).
keperluan / kepemeliharaan.
Kubikel, urutannya harus
benarPMT danSF6
dicek untuk setiap
(Gas langkah agar aman.busur api).
PMT dari pabrik
Pemadaman danSF6
busur api sebagai
dengan
listrik ini media
rating
dapat pemadam
sama, mempunyai
dilakukan konstruksimacam
oleh beberapa dan
bahan, PMT
rangkaian Vacuum
yang
yaitu: (Ruang
sama,
minyak, pemutus
Sehingga
udara ataudapat dibuat
gas. vacuum).
dipindah antar Kubikel dan hanya perlu
satu PMT cadangan untuk PMT dengan rating yang sama.

20
Komponen Kubikel
1.5.1. KOMPONEN UTAMA
1.5.1.1. PMT (PEMUTUS TENAGA)

1.5.1.1.2. KONSTRUKSI PMT

PMT terdiri dari 2 (dua) bagian utama, yaitu:

1.5.1.1.2.1. Ruang Media kontak.

1.5.1.1.2.2. Mekanis Penggerak

21
Komponen Kubikel
1.5.1.1.2.1. Ruang Media kontak.
Adalah tempat memutuskan/menutup rangkaian arus listrik sekaligus sebagai
tempat pemadaman busur api.
Pada ruang media kontak ini terdapat:
Kontak gerak
Kontak tetap
Media pemadam busur api
Gambar PMT dengan media pemadam busur api minyak, gas dan vacuum,
dapat dilihat pada gambar 1-17, 1-18 dan 1-19.

22
Komponen Kubikel

1.5.1.1.2.2. Mekanis Penggerak


Adalah
Jika bagiansuplai
tegangan yang menyediakan tenagadiisi
hilang, pegas dapat untuk menggerakkan
melalui kontak
handle secara gerak
manual
pada pembukaan/penutupan
(diputar dengan tangan). PMT.
Mekanisme
Pegas penggerakuntuk
yang digunakan yang digunakan
mekanismeuntuk PMT Tegangan
penggerak Menengah
ini ada dua macam yaitu:
umumnya dengan
Pegas pilinpegas.
(helical spring)
Ketiga pole darigulung
Pegas kontak(scroll
gerakspring)
digerakkan oleh satu penggerak.
Mekanisme penggerak dilengkapi dengan motor untuk pengisian pegas
secara otomatis.
Selain itu dilengkapi juga dengan magnet pelepas pegas, untuk menutup
secara elektrik melalui sakelar operasi atau peralatan lain untuk penutupan
secara remote.
Untuk pembukaan PMT secara remote melalui operator atau rele disediakan
triping coil.

23
Komponen Kubikel
1.5.1.1.3 Data Teknik Pemutus Tenaga
Contoh Data Teknik untuk PMT jenis SF6 dan Vacuum

24
Komponen Kubikel
1.5.1.2. Rel
Rel dibuat dari tembaga atau aluminium dengan bentuk sesuai dengan
desain dari masing-masing pabrik.
1.5.1.2.1 Fungsi Rel
Contoh:
Rel Tegangan
Untuk merangkai Menengah pada Kubikel
Kubikel-Kubikel berfungsi
Tegangan sebagaidengan
Menengah penghubung
rel
antara / kabel
bulat Pipa
pipa, masuk
tembaga dengan
untuk relbeberapa
harus diperhatikan agar
pada penyulang.
betul-betul
Kubikel Merlinrata (selevel).
Gerin,Mitsubishi dan
Bentuk
Hal ituCalor
rel ini
untuk Emag
ada yang berpenampang
mencegah bulat / pipa
tingginya nilai tahanan (tubuler),
kontak pada setengah
bulat dan ada
sambungan
Pipa pula
rel,
setengah yang
yang berbentuk
dapat
bulat plat sesuai
mengakibatkan
tembaga pada dengan
rel gangguan
Kubikel /desain
ABB dari
kerusakan.
dan Calor
pabrikEmag
Kubikelnya.
BesarPlat
kecilnya
pejalpenampang rel tergantung
tembaga untuk pada besar
rel pada Kubikel Fuji. / kecilnya daya
yang akan disalurkan.

25
Komponen Kubikel
1.5.1.3. Trafo Arus (CT)
Jenis arus
Trafo CT yang terpasang
berfungsi untukpada Kubikel Tegangan
menurunkan Menengah
arus bolak-balik biasanya:
yang besar menjadi
arus bolakBerbentuk
balik yangcincin
kecil sesuai dengan kebutuhan instrumentasi yang
atau ring
tersambung.
Berbentuk cor-coran / cast resin
Nominal arus di sisi primer CT bermacam-macam, dapat dipilih sesuai dengan
Bagian-bagian utama trafo arus, yaitu:
arus beban maksimum di sisi primer.
Kumparan primer
Sedang arus nominal sisi sekunder adalah 1 Ampere atau 5 Ampere.
Kumparan sekunder
Inti besi
Terminal primer dan terminal sekunder

26
Komponen Kubikel
1.5.1.4 Trafo Tegangan (PT)
Bagian-bagian
Fungsi trafo tegangan
utama PT
adalah
adalah:
untuk menurunkan tegangan tinggi /
menengah Kumparan
bolak-balikprimer
menjadi tegangan rendah sesuai dengan tegangan
nominal instrument.
Kumparan sekunder
Pemasangan trafo tegangan bisa pada Kubikel tersendiri atau pada Kubikel
Inti besi
incoming, tergantung dari desain yang ada.
Terminal primer dan terminal sekunder
Trafo tegangan pada Kubikel Tegangan Menengah umumnya berbentuk cor-
Trafo
corantegangan dilengkapi dengan pelebur (fuse).
/ Cast resin.
Perbandingan transformasinya (rasio) adalah: 20.000 Volt / 100 Volt;
20.000/√3 Volt /100/√3 Volt; 20.000 Volt / 110 Volt atau 20.000/√3 Volt /
110/√3 Volt.

27
Komponen Kubikel
1.5.1.5 Pemisah Rel Dan Pemisah Tanah
1.5.1.5.1 PMS (Pemisah) Rel
Pemisah berfungsi untuk memisahkan peralatan yang akan dipelihara agar
terlihat secara visual bahwa peralatan yang akan dipelihara sudah terpisah
dari bagian yang bertegangan, sehingga aman bagi petugas terhadap
tegangan dari luar peralatan tersebut.
Lengan kontak PMT Tegangan Menengah pada Kubikel di sisi kabel dan di
sisi rel, berfungsi sebagai pemisah, dimana untuk memisah kannya
dilakukan dengan cara mengeluarkan PMT dari Kubikel tersebut atau
diposisikan rack out.
PMS Rel dan PMS Tanah seperti yang dimaksud di atas terpasang pada
Kubikel OpenType.

28
Komponen Kubikel
1.5.1.5 Pemisah Rel Dan Pemisah Tanah
1.5.1.5.2 PMS (Pemisah) Tanah / Grounding
Pemisah tanah berfungsi untuk pengamanan petugas yang akan bekerja,
agar aman terhadap tegangan sisa dan tegangan induksi. Pemisah tanah
pada Kubikel untuk mentanahkan di sisi kabel. Sedangkan untuk
mentanahkan di sisi rel harus dilakukan secara manual melalui grounding
lokal.
PMS tanah sisi kabel untuk membuang sisa muatan listrik. PMS
tanah ini dioperasikan dari panel dan terdapat interlock mekanik dengan
PMT.

29
Komponen Kubikel
Supply DC
Dalam pengoperasian tenaga listrik terdapat dua macam sumber tenaga untuk
kontrol di dalam Gardu Induk, ialah sumber arus searah (DC) dan sumber arus
bolak balik (AC). Sumber tenaga untuk kontrol selalu harus mempunyai
keandalan dan stabilitas yang tinggi. Karena persyaratan inilah dipakai baterai
sebagai sumber arus searah.
Catu daya sumber DC digunakan untuk kebutuhan operasi relai proteksi dan
kontrol serta untuk scadatel.
Untuk kebutuhan operasi relai dan kontrol di PLN terdapat dua sistem catu
daya pasokan arus searah yaitu DC 110V dan DC 220V, sedangkan untuk
kebutuhan scadatel menggunakan sistem Catu Daya DC 48V.
Catu daya DC bersumber dari rectifier dan baterai terpasang pada instalasi
secara paralel dengan beban, sehingga dalam operasionalnya disebut Sistem
DC.
Tujuan Pemeliharaan Sistem DC adalah : untuk mengusahakan agar rectifier
dan baterai berikut rangkaiannya selalu bekerja sesuai karakteristiknya,
sehingga diharapkan Sistem DC mempunyai keandalan yang tinggi

24/05/2023 30
Komponen Kubikel

Diagram Instalasi Sistem DC Blok Diagram Sistem DC

24/05/2023 31
Komponen Kubikel
Bagian-bagian Utama Peralatan Sistem DC

Rectifier / Charger.

Baterai

Konduktor

Terminal – terminal

24/05/2023 32
Komponen Kubikel

Rectifier/ Charger

Transformator utama yang terpasang pada rectifier biasanya merupakan


transformator step-down berfungsi sebagai penurun tegangan dari tegangan
AC 220/380 volt menjadi 110 /48 volt contoh transformator utama
Besar kapasitasnya harus disesuaikan dengan kapasitas baterai terpasang
dan beban sumber DC di Gardu Induk tersebut, paling tidak kapasitas arus
output transformator harus lebih besar 20% dari arus pengisian baterai.

24/05/2023 33
Komponen Kubikel

Penyearah Thyristor

Untuk bisa mengatur tegangan keluaran penyearah digunakan penyearah


jembatan thyristor 3 fasa, penyearah ini dari bahan semi konduktor yang
dilengkapi dengan satu terminal kontrol untuk mengatur sudut penyalaan
thyristor.

24/05/2023 34
Komponen Kubikel

Filter (penyaring)

Filter berfungsi sebagai penyaring tegangan DC yang keluar dari rangkaian


penyearah agar dapat menghasilkan tegangan searah yang murni
( kandungan harmonisa atau ripple tegangan keluarannya tidak melebihi
batas tertentu).
 Rangkaian filter ini bisa terdiri dari rangkaian induktif, kapasitif atau
kombinasi dari keduanya.

24/05/2023 35
Komponen Kubikel

AVR ( Automatic Voltage Regulator)

Automatic Voltage Regulator yang terpasang pada rectifier / Charger


merupakan modul elektronik yang berfungsi untuk memberi trigger positif
pada gate Thyristor sehingga pengaturan arus maupun tegangan output
rectifier yang mengalir ke baterai maupun ke beban dapat diset sesuai
kebutuhan.

24/05/2023 36
Komponen Kubikel

Alarm Unit

Suatu perangkat elektronik yang yang berfungsi memberikan informasi


ketika terjadi kondisi abnormal pada sistem kerja charger antara lain :
• AC Failure (Sumber AC input hilang)
• DC Failure (Sumber AC output hilang)
• High DC Voltage (Tegangan DC tinggi)
• Earth Fault Positif (Hubung tanah pada kutub positif pada sumber DC)
• Earth Fault Negatif (Hubung tanah pada kutub negatif pada sumber DC)

24/05/2023 37
Komponen Kubikel

Rangkaian Voltage Dropper

Terdiri dari beberapa dioda yang terhubung seri yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan pada saat rectifier digunakan untuk tujuan
pemeliharaan pada baterai agar selalu dalam keadaan penuh (Full Charge).
Ketika beroperasi dengan pengisian Boost atau Equalizing tegangan output
rectifier disisi baterai maupun beban akan tinggi sehingga dalam kondisi ini
akan merusak peralatan, oleh karena itu supaya tegangan di sisi beban tetap
stabil / rendah, maka dipasang penurun tegangan atau Voltage droper.
Besarnya kapasitas droper akan tergantung kebutuhan besarnya tegangan
yang harus diturunkan pada saat rectifier bekerja dengan pengisian
Equalizing atau Boost.

24/05/2023 38
Komponen Kubikel

Unit Pengaturan

Umumnya pengaturan untuk operasi rectifier agar dapat memenuhi syarat /


standar pengisian baterai sesuai yang diinginkan maka pengaturan setting
tegangan atau arus dapat diatur pada modul kontrol unit, hal ini dapat
dilakukan dengan mengatur variabel resistor pada PCB rangkaian elektronik
AVR dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan

24/05/2023 39
Komponen Kubikel
Mode Operasi Pengisian pada Rectifier / Charger

Floating Charge

Equalizing Charge

Boosting Charge

24/05/2023 40
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG

Komponen Pendukung pada Kubikel terdiri dari Rele & Meter,


Kontrol/Indikator, Pemanas (Heater) serta Handle Kubikel.
Rele proteksi, Meter dan Kontrol/Indikator terpasang pada sebuah
kompartemen.
Kompartemen ini didisain untuk memperkecil resiko propagasi saat
terjadi gangguan.
Rele proteksi dan peralatan pendukung disambung ke PMT melalui
kabel penghubung dengan multi pin connector.

41
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.1 Rele dan Meter
Single line diagram rele dan meter

42
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.1 Rele dan Meter

Rele arus lebih (OCR), Sebagai pengaman terhadap gangguan hubung singkat
fasa-fasa.
Rele gangguan tanah (GFR), Sebagai pengaman gangguan fasa – tanah.
Rele Penutup Balik Otomatis (Recloser Relay), Berfungsi untuk menormalkan
kembali SUTM jika terjadi gangguan temporer.
Rele frekwensi kurang (UFR), Berfungsi untuk pelepasan beban, jika terjadi
gangguan frekwensi kurang (under frequency).
Ampere meter, Berfungsi untuk pengukuran arus beban
kWh meter, Berfungsi untuk pengukuran energi listrik yang disalurkan
kV meter, Berfungsi untuk pengukuran tegangan

43
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.1 Rele dan Meter
Instrumen-instrumen yang memerlukan pasokan arus dari sekunder CT
adalah: OCR, GFR, Ampere meter, kWh meter. Sedangkan yang memerlukan
pasokan tegangan dari sekunder PT adalah UFR, kV meter, kWh meter.
Konfigurasi pemasangan OCR dan GFR adalah seperti pada gambar di
bawah ini.

44
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.2 Kontrol / Lampu Indikator
Kontrol/Lampu Indikator untuk menandai adanya tegangan 20 kV pada sisi kabel
outgoing. Lampu indikator menyala karena adanya arus kapasitip yang dihasilkan
oleh kapasitor induktif yang terpasang di isolator tumpu pada Kubikel bagian bawah.
Lampu indikator ON/OFF PMT digunakan untuk menandai kondisi PMT Close atau
Open dengan 2 (dua) warna yang berbeda (merah atau hijau).

LAMPU INDIKATOR

CVD = CAPACITIVE VOLTAGE DIVIDER

45
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.3 Pemanas (Heater)
Untuk memanaskan ruang terminal kabel agar kelembabannya terjaga. Sehingga
dapat mengurangi efek corona pada terminal Kubikel tersebut.

HEATER (220 VAC)

46
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.4 Handle Kubikel
Untuk menggerakkan mekanik Kubikel, yaitu membuka atau menutup posisi kontak
hubung: PMT, PMS, LBS, pemisah tanah (grounding) atau pengisian pegas untuk
energi membuka / menutup kontak hubung. Pada satu Kubikel, jumlah handle yang
tersedia bisa satu macam atau lebih.

47
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.5 Sistem Interlock dan Pengunci
Kubikel dilengkapi dengan sistem interlock untuk mencegah kemungkinan
kesalahan atau kelainan operasi dari peralatan dan untuk menjamin
keamanan operasi.
Gawai interlock harus dari jenis mekanis dengan standar pembuatan yang
paling tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis lebih tinggi dari kontrol
mekanisnya.
Pada Kubikel yang PMT-nya dilengkapi dengan motor listrik sebagai
penggerak alat hubung, maka sistem interlock juga diterapkan pada sistem
kontrol listriknya. Yaitu bila posisi komponen Kubikel belum pada posisi siap
dioperasikan, maka sistem kontrol tidak dapat dioperasikan .

Macam- macam sistem interlock pada Kubikel:

48
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG

1.5.2.5. Sistem Interlock dan Pengunci

Macam- macam sistem interlock pada Kubikel:

1.5.2.5.1. Interlock Pintu

1.5.2.5.2. Interlock PMT

1.5.2.5.3. Interlock PMS Tanah

49
CONTOH OPERASI INTERLOCK

Pintu kubikel bisa dibuka, bila:


• PMT Tegangan menengah dalam keadaan terbuka
• PMS tegangan menengah dalam keadaan terbuka
• PMS ground dalam keadaan tertutup (masuk)

50
SIMPLE
INSPIRING
PERFORMING
PHENOMENAL

TERIMA KASIH
24/05/2023 51
FUSE TUBE HRC

24/05/2023 52
KUBIKEL PELANGGAN

24/05/2023 53

Anda mungkin juga menyukai