KOMPONENNYA
PT PLN (Persero) PUSDIKLAT
24/05/2023 1
Simple – Inspiring – Performing - Phenomenal
MATERI
Pengertian Kubikel 20 kV
Fungsi Kubikel
Penempatan Kubikel
Komponen Kubikel
2
PENGERTIAN & FUNGSI
Kubikel Tegangan Menengah adalah seperangkat peralatan
listrik yang dipasang pada Gardu Induk dan Gardu
Distribusi/Gardu Hubung yang berfungsi sebagai pembagi,
pemutus, penghubung, pengontrol dan pengaman sistem
penyaluran tenaga listrik tegangan menengah.
3
KUBIKEL terpasang pada :
GARDU INDUK
GARDU HUBUNG
GARDU DISTRIBUSI
• PELAYANAN UMUM
• PELAYANAN KHUSUS
4
1.1.1. Bagian – Bagian Kubikel
Bagian – bagian Kubikel dapat dijelaskan seperti pada gambar di bawah ini:
5
JENIS -JENIS KUBIKEL .
Berdasarkan fungsi/ penempatannya kubikel dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu :
Kubikel Incoming
Kubikel Outgoing
7
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:
8
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:
9
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:
10
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:
1.2.5 Kubikel PT tanpa LA
Berfungsi sebagai sarana pengukuran dan pengaman.
11
Fungsi Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel Tegangan Menengah di Gardu
Induk antara lain:
1.2.7 Kubikel PT dengan LA
Rel yang dilengkapi dengan Lightning Arrester (LA)
Kubikel jenis ini terpasang pada Gardu Induk di Jawa Timur, yang
berfungsi sebagai inputan tegangan (open delta) untuk rele proteksi
(Directional Ground Relay).
Pada Kubikel ini dilengkapi dengan Ligthning Arrester (LA) yang
berfungsi sebagai pengaman tegangan lebih akibat dari surja petir
dan surja hubung.
13
Jenis Kubikel
1.3.1. OPEN TYPE
Kubikel jenis open type adalah Kubikel yang terpasang dengan kondisi rel
terlihat atau tidak dalam kompartemen yang tertutup.
Sehingga rel tersebut memerlukan pemeliharaan rutin, terutama
pembersihan isolator tumpu / post insulator dari debu / kotoran.
PMT Kubikel jenis ini biasanya tidak dapat di-rack in atau rack out, tetapi
Kubikel jenis ini dilengkapi dengan PMS kabel + PMS tanah dan PMS Rel
sebagai pengamanan ketika ada perbaikan atau pemeliharaan.
14
Jenis Kubikel
1.3.2. CLOSE TYPE
Kubikel jenis close type adalah Kubikel yang terpasang dengan kondisi rel
tertutup atau di dalam kompartemen.
Hal ini dimaksudkan agar rel lebih aman dan bersih karena tidak bersentuhan
langsung dengan debu udara sekitar.
Kubikel ini juga dilengkapi dengan pemanas (heater) untuk mencegah
kelembaban di dalam Kubikel.
PMT Kubikel jenis ini didesain dapat di-rack in atau rack out sebagai
pengamanan ketika ada perbaikan atau pemeliharaan.
15
Jenis Kubikel
1.3.4. Berdasarkan Konstruksi Rel, antara lain:
Kubikel dengan posisi rel di bawah.
Pada Kubikel jenis ini, rel dipasang dibagian bawah dari Kubikel.
Kubikel dengan posisi rel di atas.
Pada Kubikel jenis ini, rel dipasang dibagian atas dari Kubikel.
16
Jenis Kubikel
1.4.1 Indoor
17
Penempatan Kubikel
1.4.2. Outdoor
Kubikel outdoor adalah Kubikel yang penempatan / pemasangannya di luar
bangunan.
Untuk pengamanan, Kubikel tersebut dapat juga diberi atap.
Kubikel jenis ini didesain untuk tahan terhadap perubahan cuaca. Namun
penempatan rele proteksinya dipisah pada ruangan tersendiri
18
KOMPONEN KUBIKEL .
Komponen
Komponen Utama
Pendukung
PMT Rele dan Meter
Rel
Trafo Arus (CT) Kontrol/ Indikator
20
Komponen Kubikel
1.5.1. KOMPONEN UTAMA
1.5.1.1. PMT (PEMUTUS TENAGA)
21
Komponen Kubikel
1.5.1.1.2.1. Ruang Media kontak.
Adalah tempat memutuskan/menutup rangkaian arus listrik sekaligus sebagai
tempat pemadaman busur api.
Pada ruang media kontak ini terdapat:
Kontak gerak
Kontak tetap
Media pemadam busur api
Gambar PMT dengan media pemadam busur api minyak, gas dan vacuum,
dapat dilihat pada gambar 1-17, 1-18 dan 1-19.
22
Komponen Kubikel
23
Komponen Kubikel
1.5.1.1.3 Data Teknik Pemutus Tenaga
Contoh Data Teknik untuk PMT jenis SF6 dan Vacuum
24
Komponen Kubikel
1.5.1.2. Rel
Rel dibuat dari tembaga atau aluminium dengan bentuk sesuai dengan
desain dari masing-masing pabrik.
1.5.1.2.1 Fungsi Rel
Contoh:
Rel Tegangan
Untuk merangkai Menengah pada Kubikel
Kubikel-Kubikel berfungsi
Tegangan sebagaidengan
Menengah penghubung
rel
antara / kabel
bulat Pipa
pipa, masuk
tembaga dengan
untuk relbeberapa
harus diperhatikan agar
pada penyulang.
betul-betul
Kubikel Merlinrata (selevel).
Gerin,Mitsubishi dan
Bentuk
Hal ituCalor
rel ini
untuk Emag
ada yang berpenampang
mencegah bulat / pipa
tingginya nilai tahanan (tubuler),
kontak pada setengah
bulat dan ada
sambungan
Pipa pula
rel,
setengah yang
yang berbentuk
dapat
bulat plat sesuai
mengakibatkan
tembaga pada dengan
rel gangguan
Kubikel /desain
ABB dari
kerusakan.
dan Calor
pabrikEmag
Kubikelnya.
BesarPlat
kecilnya
pejalpenampang rel tergantung
tembaga untuk pada besar
rel pada Kubikel Fuji. / kecilnya daya
yang akan disalurkan.
25
Komponen Kubikel
1.5.1.3. Trafo Arus (CT)
Jenis arus
Trafo CT yang terpasang
berfungsi untukpada Kubikel Tegangan
menurunkan Menengah
arus bolak-balik biasanya:
yang besar menjadi
arus bolakBerbentuk
balik yangcincin
kecil sesuai dengan kebutuhan instrumentasi yang
atau ring
tersambung.
Berbentuk cor-coran / cast resin
Nominal arus di sisi primer CT bermacam-macam, dapat dipilih sesuai dengan
Bagian-bagian utama trafo arus, yaitu:
arus beban maksimum di sisi primer.
Kumparan primer
Sedang arus nominal sisi sekunder adalah 1 Ampere atau 5 Ampere.
Kumparan sekunder
Inti besi
Terminal primer dan terminal sekunder
26
Komponen Kubikel
1.5.1.4 Trafo Tegangan (PT)
Bagian-bagian
Fungsi trafo tegangan
utama PT
adalah
adalah:
untuk menurunkan tegangan tinggi /
menengah Kumparan
bolak-balikprimer
menjadi tegangan rendah sesuai dengan tegangan
nominal instrument.
Kumparan sekunder
Pemasangan trafo tegangan bisa pada Kubikel tersendiri atau pada Kubikel
Inti besi
incoming, tergantung dari desain yang ada.
Terminal primer dan terminal sekunder
Trafo tegangan pada Kubikel Tegangan Menengah umumnya berbentuk cor-
Trafo
corantegangan dilengkapi dengan pelebur (fuse).
/ Cast resin.
Perbandingan transformasinya (rasio) adalah: 20.000 Volt / 100 Volt;
20.000/√3 Volt /100/√3 Volt; 20.000 Volt / 110 Volt atau 20.000/√3 Volt /
110/√3 Volt.
27
Komponen Kubikel
1.5.1.5 Pemisah Rel Dan Pemisah Tanah
1.5.1.5.1 PMS (Pemisah) Rel
Pemisah berfungsi untuk memisahkan peralatan yang akan dipelihara agar
terlihat secara visual bahwa peralatan yang akan dipelihara sudah terpisah
dari bagian yang bertegangan, sehingga aman bagi petugas terhadap
tegangan dari luar peralatan tersebut.
Lengan kontak PMT Tegangan Menengah pada Kubikel di sisi kabel dan di
sisi rel, berfungsi sebagai pemisah, dimana untuk memisah kannya
dilakukan dengan cara mengeluarkan PMT dari Kubikel tersebut atau
diposisikan rack out.
PMS Rel dan PMS Tanah seperti yang dimaksud di atas terpasang pada
Kubikel OpenType.
28
Komponen Kubikel
1.5.1.5 Pemisah Rel Dan Pemisah Tanah
1.5.1.5.2 PMS (Pemisah) Tanah / Grounding
Pemisah tanah berfungsi untuk pengamanan petugas yang akan bekerja,
agar aman terhadap tegangan sisa dan tegangan induksi. Pemisah tanah
pada Kubikel untuk mentanahkan di sisi kabel. Sedangkan untuk
mentanahkan di sisi rel harus dilakukan secara manual melalui grounding
lokal.
PMS tanah sisi kabel untuk membuang sisa muatan listrik. PMS
tanah ini dioperasikan dari panel dan terdapat interlock mekanik dengan
PMT.
29
Komponen Kubikel
Supply DC
Dalam pengoperasian tenaga listrik terdapat dua macam sumber tenaga untuk
kontrol di dalam Gardu Induk, ialah sumber arus searah (DC) dan sumber arus
bolak balik (AC). Sumber tenaga untuk kontrol selalu harus mempunyai
keandalan dan stabilitas yang tinggi. Karena persyaratan inilah dipakai baterai
sebagai sumber arus searah.
Catu daya sumber DC digunakan untuk kebutuhan operasi relai proteksi dan
kontrol serta untuk scadatel.
Untuk kebutuhan operasi relai dan kontrol di PLN terdapat dua sistem catu
daya pasokan arus searah yaitu DC 110V dan DC 220V, sedangkan untuk
kebutuhan scadatel menggunakan sistem Catu Daya DC 48V.
Catu daya DC bersumber dari rectifier dan baterai terpasang pada instalasi
secara paralel dengan beban, sehingga dalam operasionalnya disebut Sistem
DC.
Tujuan Pemeliharaan Sistem DC adalah : untuk mengusahakan agar rectifier
dan baterai berikut rangkaiannya selalu bekerja sesuai karakteristiknya,
sehingga diharapkan Sistem DC mempunyai keandalan yang tinggi
24/05/2023 30
Komponen Kubikel
24/05/2023 31
Komponen Kubikel
Bagian-bagian Utama Peralatan Sistem DC
Rectifier / Charger.
Baterai
Konduktor
Terminal – terminal
24/05/2023 32
Komponen Kubikel
Rectifier/ Charger
24/05/2023 33
Komponen Kubikel
Penyearah Thyristor
24/05/2023 34
Komponen Kubikel
Filter (penyaring)
24/05/2023 35
Komponen Kubikel
24/05/2023 36
Komponen Kubikel
Alarm Unit
24/05/2023 37
Komponen Kubikel
Terdiri dari beberapa dioda yang terhubung seri yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan pada saat rectifier digunakan untuk tujuan
pemeliharaan pada baterai agar selalu dalam keadaan penuh (Full Charge).
Ketika beroperasi dengan pengisian Boost atau Equalizing tegangan output
rectifier disisi baterai maupun beban akan tinggi sehingga dalam kondisi ini
akan merusak peralatan, oleh karena itu supaya tegangan di sisi beban tetap
stabil / rendah, maka dipasang penurun tegangan atau Voltage droper.
Besarnya kapasitas droper akan tergantung kebutuhan besarnya tegangan
yang harus diturunkan pada saat rectifier bekerja dengan pengisian
Equalizing atau Boost.
24/05/2023 38
Komponen Kubikel
Unit Pengaturan
24/05/2023 39
Komponen Kubikel
Mode Operasi Pengisian pada Rectifier / Charger
Floating Charge
Equalizing Charge
Boosting Charge
24/05/2023 40
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
41
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.1 Rele dan Meter
Single line diagram rele dan meter
42
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.1 Rele dan Meter
Rele arus lebih (OCR), Sebagai pengaman terhadap gangguan hubung singkat
fasa-fasa.
Rele gangguan tanah (GFR), Sebagai pengaman gangguan fasa – tanah.
Rele Penutup Balik Otomatis (Recloser Relay), Berfungsi untuk menormalkan
kembali SUTM jika terjadi gangguan temporer.
Rele frekwensi kurang (UFR), Berfungsi untuk pelepasan beban, jika terjadi
gangguan frekwensi kurang (under frequency).
Ampere meter, Berfungsi untuk pengukuran arus beban
kWh meter, Berfungsi untuk pengukuran energi listrik yang disalurkan
kV meter, Berfungsi untuk pengukuran tegangan
43
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.1 Rele dan Meter
Instrumen-instrumen yang memerlukan pasokan arus dari sekunder CT
adalah: OCR, GFR, Ampere meter, kWh meter. Sedangkan yang memerlukan
pasokan tegangan dari sekunder PT adalah UFR, kV meter, kWh meter.
Konfigurasi pemasangan OCR dan GFR adalah seperti pada gambar di
bawah ini.
44
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.2 Kontrol / Lampu Indikator
Kontrol/Lampu Indikator untuk menandai adanya tegangan 20 kV pada sisi kabel
outgoing. Lampu indikator menyala karena adanya arus kapasitip yang dihasilkan
oleh kapasitor induktif yang terpasang di isolator tumpu pada Kubikel bagian bawah.
Lampu indikator ON/OFF PMT digunakan untuk menandai kondisi PMT Close atau
Open dengan 2 (dua) warna yang berbeda (merah atau hijau).
LAMPU INDIKATOR
45
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.3 Pemanas (Heater)
Untuk memanaskan ruang terminal kabel agar kelembabannya terjaga. Sehingga
dapat mengurangi efek corona pada terminal Kubikel tersebut.
46
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.4 Handle Kubikel
Untuk menggerakkan mekanik Kubikel, yaitu membuka atau menutup posisi kontak
hubung: PMT, PMS, LBS, pemisah tanah (grounding) atau pengisian pegas untuk
energi membuka / menutup kontak hubung. Pada satu Kubikel, jumlah handle yang
tersedia bisa satu macam atau lebih.
47
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
1.5.2.5 Sistem Interlock dan Pengunci
Kubikel dilengkapi dengan sistem interlock untuk mencegah kemungkinan
kesalahan atau kelainan operasi dari peralatan dan untuk menjamin
keamanan operasi.
Gawai interlock harus dari jenis mekanis dengan standar pembuatan yang
paling tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis lebih tinggi dari kontrol
mekanisnya.
Pada Kubikel yang PMT-nya dilengkapi dengan motor listrik sebagai
penggerak alat hubung, maka sistem interlock juga diterapkan pada sistem
kontrol listriknya. Yaitu bila posisi komponen Kubikel belum pada posisi siap
dioperasikan, maka sistem kontrol tidak dapat dioperasikan .
48
Komponen Kubikel
1.5.2. KOMPONEN PENDUKUNG
49
CONTOH OPERASI INTERLOCK
50
SIMPLE
INSPIRING
PERFORMING
PHENOMENAL
TERIMA KASIH
24/05/2023 51
FUSE TUBE HRC
24/05/2023 52
KUBIKEL PELANGGAN
24/05/2023 53