24/05/2023 1
Simple – Inspiring – Performing - Phenomenal
AGENDA
K2/K3
SOP
2
TUJUAN MATA PELAJARAN
3
( K2 & K3 )
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
5
13. Menjelaskan Pengertian Kecelakaan
14. Menjelaskan Jenis – jenis kecelakaan
15. Mengidentifikasi Penyebab terjadinya kecelakaan
16. Menjelaskan Piramida perbandingan kecelakaan
17. Menjelaskan Kerugian – kerugian akibat kecelakaan
18. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
19. Menjelaskan Doktrin K3
20. Menggunakan Alat Pelindung Diri yang tepat
21. Menjelaskan Hambatan Dalam Pemakaian APD
22. Menjelaskan Penyakit Akibat Kerja
6
BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA K2 DAN K3 ?
dan
K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan
7
K3 = K2 =
Kesel. & Kesehatan Kerja Keselamatan Ketenagalistrikan
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Masy.Umum sekitar Instalasi
Instalasi
Lingkungan Instalasi
Dibatalkan
MK
UU No.1/1970 UU 20/2002 Kembali ke UU 15/1985
ttg. Kesel.Kerja ttg.Ketgalistrikan ttg.Ktngalistkan
( K2 ) ( Kesel.Kerja
Kesel. Umum )
PP 3/2005 Psl.21
( K2 )
9
2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
DEFINISI / PENGERTIAN :
10
UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN “ K 3 “
1. STANDARISASI
2. PENERAPAN 4 PILAR K2
3. SERTIFIKASI
4. PENERAPAN SOP / IK
MELIPUTI
12
DASAR HUKUM
Peraturan Pelaksanaan
16
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( PP No.3/2005 Psl.21 )
1. Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan
2. Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :
a. Standarisasi
b. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi :
- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )
- Aman dari bahaya bagi manusia :
* Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )
* Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )
- Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )
c. Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi
pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
17
BATAS LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DI PLN
Instalasi Pembangkitan:
PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP APP
Jaringan
PLTA PLTU Distribusi
Pelanggan Kecil
JTR
Saluran Transmisi (Rumah)
JTM
JTM /
JTR
JTM / Distribusi
JTR
APP
Fuse / APP
19
BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI
Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan,
dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.
Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya
yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari
Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap
terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
20
Keselamatan lingkungan, upaya mewujudkan kondisi akrab lingkungan
dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan terhadap terjadinya
pencemaran dan / atau pencegahan terhadap terjadinya kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi.
21
PENGARUH “K 2” TERHADAP PENILAIAN
TINGKAT KINERJA UNIT-UNIT PT PLN (Persero)
DITUANGKAN DALAM :
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero)
NOMOR : 059.K/DIR/2009
TANGGAL : 13 MARET 2009
TENTANG : SISTEM PENILAIAN TINGKAT KINERJA
PT PLN (Persero)
PEMBANGKITAN,WILAYAH,DISTRIBUSI,PENYALURAN
DAN PUSAT PENGATUR BEBAN DAN JASA PENUNJANG
TAHUN 2009
22
DALAM KEP. DIR. TSB :
K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “
Perspektif Bisnis Internal ”
K2 Adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan unit
PLN untuk melaksanakan kewajiban :
1. Keselamatan kerja
2. Keselamatan Instalasi
3. Keselamatan Umum
4. Keselamatan Lingkungan
23
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dasar Hukum.
Jarak bebas (minimum) antara SUTT dan SUTET dengan tanah dan benda lain
- Peraturan-peraturan
- Penjelasan-penjelasan
- Instruksi kerja
- Tanda-tanda peringatan
- Poster-poster keselamatan kerja
- Komunikasi dan koordinasi
- Pengawasan, dll
Alat Keselamatan Kerja & Penggunaannya.
Alat Keselamatan Kerja Kegunaan / Pemakaiannya
No
1 Topi keselamatan Melindungi batok kepala terhadap tertumbuk/
2 Kap las tangan kejatuhan benda dari atas
3 Kap las kepala Melindungi muka dan mata waktu mengelas
4 Kap las kepala dengan listrik
topi Melindungi muka dan mata waktu mengelas
5 Pelindung muka listrik
6 Pelindung mata Melindungi muka, mata dan batok kepala
7 Kacamata las waktu mengelas listrik
8 Kacamata warna bening Mengasah, menotok, bekerja dengan ramuan
9 Kacamata karet kimia
10 Pelindung mata kedok Mengasah, menotok, bekerja dengan ramuan
(yang dibuka) kimia
Mengelas dengan las karbit/asitilin
Mengecat, membelah, menotok beton, dsb
Bekerja dengan debu
Mengasah, menetak (terutama) bagi yang
berkacamata
11 Pelapis dada dari kulit a. Mengelas karbid dan listrik
12 Pelapis dada karet hitam b. Menempa, menuang, kerja hangat lainnya
13 Pelapis dada karet putih Bekerja dengan ramuan kimia
c. Bekerja di instalasi TEL
d. Membersihkan tangki-tangki bensin yang mengandung TEL
14 Sarung tangan asbes Kerja panas, tuang, membengkokkan pipa, tukang api, buka tutup
15 Sarung tangan kain kran uap.
16 Sarung tangan utk kerja Kerja ringan : mematri, mengecat, menyemprot, dsb
17 Sarung tangan a. Kerja konstruksi yang ringan
18 Sarung tangan utk tukang listrik b. Kerja pengangkutan yang ringan
19 Sarung tangan karet (plastic) c. Membuka keran uap
20 Pelindung lengan Mengelas listrik dan gas karbid
Bekerja pada hubungan listrik
d. Bekerja dengan ramuan kimia
e. Bekerja dengan gemuk-gemuk kotor
Mengelas listrik, karbid
21 Sepatu karet panjang hitam a. Bahan kimia (asam garam, asam belerang, dsb)
22 Sepatu keselamatan b. Komponen minyak kasar (bensin, minyak, gas)
23 Sepatu karet panjang hitam c. Kerja tanah dan kerja kotor lainnya
sampai paha Pelindung jari kaki dari tertumbuk benda berat/ jatuh.
24 Pelindung kaki dari kulit Pekerjaan tanah
Mengelas listrik, karbid, menempa dan untuk pekerjaan tuang-
menuang
25 Tali pinggang Untuk bekerja diketinggian 2,5
26 keselamatan meter
Jaring keselamatan Dipakai dimana tidak memungkinkan
pakai tali pinggang keselamatan
Tutup Kepala
Melindungi kepala dari kebakaran ,korosi ,panas / dingin
Hats / Cap
Melindungi kepala dari kotoran dan debu
Pelindung Mata & Muka
• Goggles
• Face Shield
PELINDUNG PERNAPASAN
Alat Pelindung Telinga
Sarung Tangan
-Sarung tangan kain
-Sarung tangan plastik
-Sarung tangan PVC
-Sarung tangan karet
-Sarung tangan kulit
-Sarung tangan metal
-Sarung tangan dingin ( cold storage )
-Sarung tangan Listrik ( High Voltage )
Peralatan Pendukung
Safety Belt BODY HARNESS
Baju hujan
Baju laboratorium
-Untuk pekerja laboratorium tahan terhadap zat
kimia, steril
PERALATAN APD, ALAT KERJA & ALAT UKUR
64
Sarung Tangan dan Sarung Lengan
24/05/2023 65
Topi Pelindung / Helm
24/05/2023 66
Sepatu Laras / Penyelamat
24/05/2023 67
Pakaian Kerja
24/05/2023 68
Sabuk Pengaman
• Kegunaannya untuk melindungi petugas dari
bahaya jatuh pada waktu bekerja di tempat
yang tinggi
24/05/2023 69
Tongkat hubung tanah / tongkat
pentanahan
• Kegunaannya untuk hilangkan tegangan sisa
pada instalasi tegangan tinggi yang sudah
dpadamkan
• Bahan nya, embaga, alumunium dengan
tangkai bahan isolasi Ukuran : panjang 150 cm,
200cm, 250 cm, diameter (ø) : 3,125 cm
panjang kabel 500 cm – klem pentanahan 98 %
CU
• Catatan : perlu disimpan dalam kotak atau
ruang tertutup, sehingga tarhindar dari
benturan dan kelembaban
24/05/2023 70
Tangga
• Kegunaanya untuk mempermudah petugas bekerja di tempat yang tinggi
24/05/2023 71
Alas Pengaman
Kegunaannya sebagai tempat petugas berdiri dan bekerja pada peralatan
yang bertegangan, agar terhindar dari bahaya tegangan sentuh
Bahan karpet plastik, kayu kering lapisan karet, bangku atau plastik tebal yang
mudah dipindah-pindahkan
24/05/2023 72
Multi Tester
Biasa disebut juga dengan AVO meter digunakan :
• Untuk mengukur tegangan keluaran trafo
• Untuk mengukur arus beban gardu
• Untuk mengukur kontinyuitas sirkit
24/05/2023 73
Meter Tahanan Isolasi
untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan menengah maupun
tegangan rendah.
Untuk instalasi tegangan menengah digunakan Meger dengan batas ukur
Mega sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur antara 5.000 sampai dengan
10.000 Volt arus searah.
Untuk instalasi tegangan rendah digunakan Meger dengan batas ukur sampai
Mega Ohm dan tegangan alat ukur antara 500 sampai 1.000 Volt arus searah
24/05/2023 74
Meter Tahanan Pentanahan
digunakan untuk mengukur tahanan pentanahan kerangka kubikel dan
pentanahan kabel. Terminal alat ukur terdiri dari 3 ( tiga ) buah, 1 ( satu )
dihubungkan dengan elektroda yang akan diukur nilai tahanan
pentanahannya dan 2 ( dua ) dihubungkan dengan elektroda bantu yang
merupakan bagian dari alat ukurnya
24/05/2023 75
Meter Urutan Fasa
Gunanya untuk memeriksa urutan fasa pada saat tegangan keluaran trafo/ PT
di kubikel distribusi, yang masing dihubungkan ke terminal kontrol tegangan
yang biasanya menjadi satu dengan lampu indikator
24/05/2023 76
Tester 20 KV
Untuk memeriksa adanya tegangan pada kabel masuk / keluar kubikel/ JTM
24/05/2023 77
Kunci Momen ( Torque Wrench )
Alat ini merupakan alat untuk mengencangkan pengikatan mur - baut yang
sekaligus mengukur momen yang terjadi. Ada beberapa macam bentuknya :
antara lain dikencangkan sambil dibaca momennya, disetel momennya
terlebih dulu baru dilakukan pengencangan.
Besarnya torsi yang dibutuhkan untuk pengencangan mur - baut sebanding
dengan diameter ulir baut. Untuk mengukur diameter ulir digunakan jangka
sorong ( sitmat )
24/05/2023 78
Alat Ukur tahanan kontak
Alat ukur tahanan kontak terdiri dari sumber arus dan alat ukur tegangan
(drop tegangan pada obyek yang diukur). Dengan sistem elektronik maka
pembacaan dapat diketahui dengan baik dan ketelitian yang cukup baik pula
24/05/2023 79
Pengukuran Kecepatan waktu buka/tutup
PMT
Tujuan dari pengukuran kecepatan waktu buka/tutup PMT adalah untuk
mengetahui waktu kerja PMT secara individu pada saat menutup ataupun
membuka
24/05/2023 80
SOP
81
DEFINISI
SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus
dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Dari banyak definisi tentang arti SOP tersebut di atas, dapat kita
simpulkan bahwa SOP adalah sebuah aturan, tatacara, panduan tertulis
dan terdokumentasi secara baik guna melakukan sebuah atau
beberapa proses kerja untuk mencapai tujuan utama dari proses kerja
tersebut.
SOP TEKNIS
SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat
rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan
dengan sangat teliti sehingga tidak ada
kemungkinan-kemungkinan variasi lain.
SOP ADMINISTRATIF
SOP administratif adalah standar prosedur yang
diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan yang
bersifat administratif.
PRINSIP PENYUSUNAN SOP
1.Konsisten.
2.Komitmen.
3.Perbaikan berkelanjutan.
4.Mengikat.
5.Seluruh unsur memiliki peran penting.
6.Terdokumentasi dengan baik.
KOMPONEN DALAM SOP
2. Perlengkapan Kerja
3. Prosedur Komunikasi
1. Asman Operasi
2. Supervisor Distribusi
3. Koordinator Logistik / Perbekalan
4. Piket Pengawas
5. Pelanggan
6. Pelaksana
Perlengkapan Kerja
Perlengkapan kerja untuk melaksanakan kegiatan
harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya\
Perlengkapan kerja :
Perkakas kerja
Alat bantu kerja
Alat Ukur
Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
Berkas Instalasi / Alat yang akan dioperasikan
Lembaran Format Pelaksanaan dan Pelaporan.
Prosedur Komunikasi
Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang
terkait dengan dari mulai persiapan kegiatan. saat
kegiatan sampai dengan pelaporan kegiatan pekerjaan.
Peralatan berkomunikasi :
- Handy-talky ( HT )
- Radio Transceiver
- Power Line Carrier Telephone (PLCT)
- Fiber Optik
- Telephone Umum (PT Telkom).
Prosedur Langkah-langkah Kerja
TERIMA KASIH
24/05/2023 93