Anda di halaman 1dari 24

PT.

CENTRA MULTI ELEKTRINDO

INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN


TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV
Nomor. Dokumen : 008-OPS/CME-IK/2022

Jabatan Nama Tanggal Tanda tangan

Disusun
Project Manager Yahya
Oleh

Diperiksa
Kadiv.Operasi Rajif Abdillah
Oleh

Disetujui
Direktur Utama Irwan Adhihusada
Oleh

Dokumen ini milik PT. Centra Multi Elektrindo dan tidak boleh disalin atau digunakan untuk
keperluan lain baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan manajemen PT. Centra
Multi Elektrindo
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman 2
008-OPS/CME-IK/2022

LEMBAR PERUBAHAN

Revisi
Tanggal Alasan Disahkan Oleh Fungsi/Jabatan Tanda Tangan
ke
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman 3
008-OPS/CME-IK/2022

1. TUJUAN
Instruksi kerja ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan cara pemasangan pekerjaan Saluran Kabel
Tegangan Tinggi, untuk keamanan dan keselamatan operasional Pelaksana Kerja
2. RUANG LINGKUP
Pedoman Penulisan Instruksi Kerja pemasangan pekerjaan Saluran Kabel Tegangan Tinggi untuk
merinci aktivitas kerja.
3. PELAKSANA
Tim pelaksana kerja pemasangan Saluran Kabel Tegangan Tinggi.

BAB I TAHAPAN PEKERJAAN


1. Survey Topografi Dan Georadar
Adalah pengukuran yang digunakan untuk menentukan lokasi koordinat titik suatu lapangan,
prinsipnya adalah terbalik dengan konsep pengambilan data lapangan jika pengambilan data lapangan
kita mengukur koordinat titik dari lapangan sedangkang stake out adalah mengembalikan koordinat ke
lapangan dari design.
1.1 Ketentuan Umum
a. Pelaksana pekerjaan harus bertanggung jawab terhadap keselamatan galian mulai dari masa
penggalian sampai masa pemeliharaan selesai.
b. Perbaikan kembali harus sesuai dengan kondisi sebelum dilakukan penggalian dan sesuai
dengan persetujuan PLN, pemerintah daerah setempat, instansi setempat atau pemilik lahan.
c. Prosedur keselamatan dan kesehatan pada pekerjaan perbaikan kembali harus mengacu pada
Dokumen Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerjan dan Pengelolaan Lingkungan (K3PL) PLN
d. Kegiatan survey dilapangan dilakukan setelah mendapatkan perjanjian dari lokasi setempat,
setiap lokasi atau area akan di survey harus dengan persetujuan client.
e. Peralatan yang akan digunakan harus dalam keadaan baik, layak pakai (tidak rusak memenuhi
syarat yang diminta atau sesuai regulasi pemerintah)
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman 4
008-OPS/CME-IK/2022

2. Laporan Hasil Survey Topografi dan Georadar


Setelah Survey Topografi dan Georadar dilaksanakan semua data akan dituangkan dalam sebuah
laporan, yang mana laporan tersebut akan dijadikan acuan saat pelaksaan pekerjaan dilapangan.

3.Olah Data Hasil Survey Topografi Dan Georadar


Bertujuan untuk mendata semua kebutuhan meterial baru yang akan dipasangkan, pendataan meliputi
material accessories dan konduktor, sehingga dapat mencegah kesalahan dalam pemasangan.

4. Pembuatan Tentative Schedule Pekerjaan


Supaya pekerjaan dapat terencana dengan baik, sesuai dengan target tentative schedule mempunyai
peran penting didalam nya, karena dengan adanya tentative schedule yang baik pekerjaan setiap
pekerjaan dapat termonitoring dengan baik juga.

5. Approval Data Oleh PT. PLN (Persero)


Setelah semua data disiapkan maka data tersebut perlu mendapatkan persetujuan dai PT. PLN
(Persero) sebagai acuan kerja dilapangan.

BAB II PEKERJAAN PERSIAPAN


1. Pembangunan Workshop
1.1 Pembersihan Lahan
- Pembersihan dilakukan pada permukaan lahan terhadap material seperti tanaman,
sampah dan material lain yang dapat mengganggu pelaksanaan konstruksi.
Pembersihan dapat dilakukan secara manual atau dengan alat bantu (alat berat) jika
diperlukan.
- Pembongkaran bangunan existing harus dengan ijin pihak terkait / Client.
Pembongkaran dapat dilakukan secara manual atau dengan alat bantu (alat berat) jika
diperlukan.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman 5
008-OPS/CME-IK/2022

- Material hasil pembersihan dan pembongkaran lahan dikeluarkan dari area proyek
ke tempat pembuangan yang sudah ditentukan.
1.2 Pekerjaan Galian dan Timbunan ( Cut & Fill)
- Lingkup pekerjaan galian adalah memotong lapisan tanah dari elevasi tanah asli atau
yang lebih tinggi, hingga mencapai ketinggian dan bentuk tanah atau batuan yang
direncanakan.
- Pekerjaan galian dapat dilakukan secara manual atau dengan alat bantu (alat
berat) jika diperlukan.
- Utilitas yang ada disekitar lokasi penggalian harus diamankan dengan membuat
pelindung atau diberikan tanda-tanda yang jelas selama pelaksanaan pekerjaan
galian.
- Pekerjaan galian dilakukan sampai diperoleh elevasi tanah yang diinginkan.
- Material timbunan yang digunakan harus sesuai dengan perysaratan yang telah
ditentukan.
- Sebelum melaksanakan penimbunan, seluruh material yang tidak memenuhi
syarat harus dikeluarkan dari lokasi timbunan.
- Material timbunan dihampar kemudian dipadatkan sampai dengan ketebalan
yang telah ditentukan.
1.3 Pemadatan
- Pemadatan dilakukan untuk mendapatkan lapisan tanah yang mempunyai
daya dukung maksimum serta daya isap terhadap air berkurang.
- Pemadatan dapat digunakan menggunakan alat penggetar atau mesin pemadat
sesuai denga yang telah ditentukan dan kebutuhan dilapangan.
- Apabila tanah timbunan berada didekat bangunan yang sudah ada, maka harus
diperhitungkan efek dari penggunaan alat pemadat.
- Pemadatan tanah dilakukan secara cara bertahap dengan ketebalan tertentu setiap
layernya.
- Penambahan material perkuatan tanah (geotextile) untuk perkuatan tanah pada
kondisi tanah tertentu harus disesuaikan dengan gambar kerja atau disepakati lain
oleh pelaksana dan Client.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman 6
008-OPS/CME-IK/2022

- Pengujian kepadatan tanah dilakukan secara berkala untuk memperoleh hasil


kepadatan yang sudah disyaratkan menggunakan metode pengujian sand cone I
proctor I CBR (disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan atau ketentuan Client)
1.4 Pembuatan Saluran Drainase Dan Jalan Sementara
- Pembuatan saluran air sementara dilakukan untuk menampung air dari aliran
permukaan yang dapat mengganggu pelaksanaan di lokasi proyek.
- Saluran air sementara dapat dikerjakan dengan cara manual atau menggunakan alat
berat sesuai kebutuhan dilapangan.
- Faktor elevasi harus diperhatikan agar air yang tertampung tidak menggenang
dan dapat mengalir baik ke lokasi pembuangan akhir.
- Pembuatan jalan sementara digunakan untuk mobilisasi peralatan dan material.
1.5 Pembuatan Gudang / Bedeng Sementara
- Pembuatan Gudang / bedeng sementara dilakukan untuk menyimpan barang
atau material kecil, barang atau material yang cepat rusak atau mudah hilang apabila
ditempat kan pada area terbuka.
- Gudang / Bedeng sementara dapat digunakan untuk menyimpan material yang
mengandung B3.
2. Penggalian Jalur Kabel
- Pelaksana pekerjaan harus bertanggung jawab terhadap keselamatan galian
mulai dari masa penggalian sampai masa pemeliharaan berakhir.
- Perbaikan kembali harus sesuai dengan kondisi sebelum dilakukan penggalian dan
sesuai dengan persetujuan PLN, pemerintah daerah setempat, instansi terkait atau
persyaratan pemilik lahan.
- Prosedur keselamatan dan kesehatan pada pekerjaan perbaikan kembali harus
mengacu pada Dokumen Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengelolaan
Lingkungan (K3PL) PLN.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
7

BAB III ALAT KERJA YANG DIGUNAKAN


1. Peralatan Kerja
Dalam pelaksanaan pekerjaan Saluran Kabel tegangan Tinggi (SKTT) diperlukan peralatan sebagai
berikut :
-Theodolite dan kelengkapannya
-Waterpass
-Alat ukur jarak/meteran
-Kamera dokumentasi
-HT
-Hidroulic compression/Chain Block
-Kunci Momen
-Dan lain-lain
2. Peralatan K3
- Helm pelindung
- Sepatu dengan ujung besi (safety shoes)
- Sarung tangan
- Kaca mata
- Masker pelindung pernafasan
- Sabuk pengaman pada lokasi kerja ( sesuai kondisi )
- Jas hujan ( sesuai kondisi)
- Rompi dengan light reflector
- Headlamp ( sesuai kondisi)
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman 8
008-OPS/CME-IK/2022

BAB IV
RENCANA K3L (K3L PLAN)
1. Tugas dan Tanggung Jawab K3L
- Sebagai sumber internal dalam konteks K3L
- Memiliki fungsi advisory dalam pencapaian K3L excellence untuk setiap bisnis unit dalam proses
kerjanya
- Berperan sebagai 2nd layer internal inspector atas implementasi aspek K3L dalam proses kerja
- Melakukan terobosan-terobosan dalam bidang K3L agar aspek – aspek lebih applicable secara
actual dan detailup.
- Menerapkan protocol kesehatan (PROKES) yaitu 3M: Memakai masker, mencuci tangan dan
menjaga jarak.
2. Tujuan K3L
Memiliki komitmen yang tinggi terhadap kebijakan K3L dan selalu melakukan pengendalian dan
pemantauan K3L melalui penerapan prosedur & standart K3L K3L plan ini dibuat sebagai acuan bagi
penerapan prosedur & standart K3L selama pelaksanaan proyek.
3. Target K3L
Target yang harus dicapai oleh proyek ini sebagai berikut:
- Target Inter-Dependent adalah target budaya atau perilaku K3L yang harus dicapai dalam proyek ini
- Saling bantu untuk kesamaan pendapat
- Keterbukaan & Kritik
- Kepedulian
- Bangga mempunyai organisasi yang baik
- Target kecelakaan Kerja adalah zero accident
- Target Kesehatan kerja zero occupational disease atau nihil penyakit akibat kerja
- Target Lingkungan Kerja adalah zero polution atau nihil pencemaran yang dimaksud adalah zero
kerusakan lingkungan akibat sampah pekerjaan.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman 9
008-OPS/CME-IK/2022

- Target pencegahan penyebaran Virus Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan


(PROKES).

4. Goal K3L 2018

5. K3L Project (Tugas dan Tanggung Jawab)


- Mensosialisasikan Prosedur dan Standar supaya dipahami karyawan, dan dilaksanakan disemua
proyek sesuai dengan ruang lingkup kerja dan tanggung jawabnya masing-masing.
- Melakukan analisa dan evaluasi untuk menghilangkan penyimpangan-penyimpangan
pelaksanaan K3L serta meningkatkan mutu pelaksanaan K3L
- Melaksanaan Audit & Penilaian K3Ldan pelaporannya.
- Memastikan setiap kecelakaan kerja dan kerusakan / pencemaran lingkungan yang terjadi
dilakukan proses penyelesaiannya sampai tuntas.
- Melakukan pengecekan suhu tubuh kepada pekerja secara berkala.
- Menerapkan protokol kesehatan (PROKES) dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak guna pencegahan penyebaran Covid-19.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
10

a. Project Manager
- Memberikan dukungan managerial dan pengadaan fasilitas sesuai standar untuk melaksanakan
prosedur K3L sepanjang kegiatan proyek.
- Secara prosedural bertanggung jawab atau terlibat dalam:
- Menyetujui identifikasi Masalah K3L
- Pengendalian aspek yang berdampak pada kesehatan kerja
- Pelaksanaan inspeksi K3L
- Pengendalian sumber daya
- Penyebaran informasi terkait K3L
- Penunjukan personil ”K3L on Duty”
- Pembuatan laporan-laporan ke kantor pusat
- Pemantau status pelaksanaan K3L
- Melakukan evaluasi pemenuhan / kepatuhan terhadap perundang-undangan/ peraturan Pemda
setempat sesuai lokasi proyek
- Pengukuran parameter kesehatan & lingkungan
- Membuat laporan bulanan
- Menerapkan protokol kesehatan (PROKES) dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak guna pencegahan penyebaran Covid-19.
b. Site Manager
- Bersama dengan bawahannya mendukung dan terlibat aktif dalam penerapan Prosedur dan Standar
K3L di lapangan.
- Secara prosedural bertanggung jawab atau terlibat dalam:
- Pembuatan Identifikasi Masalah K3L
- Pembuatan rencana pelaksanaan K3L (K3L plan)
- Pengendalian aspek yg berdampak pada kesehatan kerja
- Melaksanakan K3L induction bagi setiap pekerja (pihak mandor) di proyek
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
11

- K3L Talk/Tool Box Meeting


- Penerapan standar K3L (audit /penilaian)
- Pelaksanaan Inspeksi K3L
- Pembuatan surat ijin bekerja K3L
- Rapat koordinasi K3L
- Pengendalian sumber daya
 pengendalian sampah/limbah
 Menerapkan protokol kesehatan (PROKES) dengan memakai masker, mencuci tangan dan
menjaga jarak guna pencegahan penyebaran Covid-19.
6. K3L Management
- Identifikasi Masalah K3L
Proyek pada awal harus diidentifikasi potensi bahaya terbesarnya sesuai pekerjaan/lokasi/alat
kerja akan dilaksanakan
- Induksi
K3L Induction dilakukan untuk memberikan pengarahan tentang K3L secara umum dilakukan
oleh personil K3L kepada pekerja setiap harinya tentang bahaya induksi dari SKTT.
- Toolbox Meeting & K3L Talk
- Setiap ada pekerjaan yang mengandung resiko akan diadakan pengarahan tentang K3L yang
lebih teknis kepada seluruh personil dalam bentuk:
 K3L Talk, yaitu pengarahan secara bersama-sama.
 Tool Box Meeting, yaitu pengarahan secara berkelompok menurut area kerja atau disiplin
pekerjaan yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai (kurang lebih selama 10-15 menit).
 Menerapkan protokol kesehatan (PROKES) dengan memakai masker, mencuci tangan dan
menjaga jarak guna pencegahan penyebaran Covid-19.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
12

K3L Talk dan Tool Box meeting selain memberi pengarahan juga dilakukan untuk memberikan
kesempatan bagi pekerja untuk melakukan dialog /konsultasi perihal K3L.
- Inspeksi & Patrol
Inspeksi dilakukan secara berkala, tujuan dari inspeksi untuk menjaga konsistensi penerapan standar
K3L di proyek. Patrol dilakukan team K3L proyek, meliputi seluruh area kerja, dan terhadap area
dimana ada pekerjaan yang telah diidentifikasikan mempunyai potensi kecelakaan dan pencemaran
harus diberikan perhatian yang lebih. Team K3L akan langsung memberikan perintah lisan di tempat
untuk menghentikan pekerjaan bilamana ditemukan keadaan yang berbahaya.
- Virus Covid-19
Pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19 dan sejenisnya diterapkan dengan Protokol
Kesehatan (mamakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan lainnya), Team K3L akan
langsung memberi teguran apabila pekerja dan pengawas tidak menerapkan Prokes dilapangan,
pengecekan suhu tubuh secara berkala dilakukan setiap toolbox meeting kepada semua pekerja. Team
K3L akan langsung berkoordinasi dengan team gugus tugas Covid-19 jika menemukan pekerja atau
pengawas dengan suhu tubuh diatas 38°C dan melakukan rapid test dilanjutkan dengan penanganan
isolasi mandiri dan prosedur lain nya terkait khasus positif Covid-19.

7. Pengendalian K3L
Dalam pengendalian K3L agar memenuhi standar K3L dalam pekerjaan diperlukan APD berupa:
- APD (Alat Pelindung Diri)
 Standar Helmet
 Safety Boot
 Safety Belt/Body Harnest
 Sarung Tangan

- APK (Alat Pengaman Kerja)


 Steger/Scaffolding
 Safety Line
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman 13
008-OPS/CME-IK/2022

- Fasilitas K3
 Kantor K3L / K3L Site Office
 Kotak P3K
 Alat Transportasi
 Alat Komunikasi
 Thermometer Gun
 Masker
 Hand sanitizer
- Kegiatan K3L
 K3L Induction → Jika ada pekerja yang baru masuk
 K3L Talk → Setiap hari disaat sebelum melaksanakan pekerjaan
 K3L Inspeksi → Project Manager, Site Manager, Supervisor, Forman dan
- Tenaga kerja
 Pemeriksaan kesehatan → Semua Pekerja
 Penerapan Protokol Kesehatan → Semua Pekerja
8. Pengendalian Lingkungan
Dalam memenuhi komitmen sesuai Kebijakan K3L, proyek peduli terhadap lingkungan di sekitar proyek
dengan melakukan pengaturan sampah, pengukuran parameter lingkungan dan pengaturan material
dan limbah.
- Penanganan Sampah & Limbah
 Sampah-sampah yang ada di lokasi proyek akan dipisah sesuai klasifikasi Pengaturan untuk
pembuangan sampah.
 Penyimpanan Material di lokasi proyek harus diminimalkan jumlahnya dan hanya digunakan
sesuai dengan kebutuhan proyek.
 Rambu untuk material dan limbah berbahaya harus terpampang di lokasi.
 Proyek mengatur penempatan dan membuat lokasi penyimpanan limbah/Sampah.
- Green Construction
Proyek melakukan program go-green untuk mengurangi dampak pemanasan global sebagai berikut:
 Matikan lampu penerangan bila tidak diperlukan lagi.
 Matikan peralatan listrik seperti computer, printer bila tidak diperlukan.
 Mengkontrol BBM seperti meter control, service log & maintenance secara berkala.
 Hindari pemakaian bahan yang tidak terurai ke dalam tanah.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
14

 Gunakan gelas minum yang dapat dipakai berulangkali.


 Hindari pemakaian plastic sekali pakai.
 Gunakan kertas recycle.
 Gunakan kertas bolak balik untuk mencetak jika mungkin.
 Tempat sampah.
 Menghemat penggunaan air & konversi air.
9. Tanggap Darurat
- Dalam keadaaan bahaya seperti kebakaran yang bertanggung jawab untuk meberikan
informasi dan mengaktifkan ERP adalah Team Leader.
- P3K harus selalu dicek dan diUpdate
- Dalam penanganan kebakaran, proyek menggunakan APAR
- Setiap barang / material yang mudah terbakar tidak boleh disimpan berlebihan diproyek
- Dengan tujuan menghindari kebakaran besar
- Apabila terjadi kecelakaan saat bekerja dapat dilarikan ke Rumah Sakit terdekat dari lokasi
kerja.
- Terkait penanganan khasus Covid-19 Petugas K3 didampingin Site Manager dan Tim Leader
untuk berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 untuk penangan perawatan, isolasi mandiri
kepada Pekerja atau pengawas yang dinyatakan positif terpapar Covid-19.
 Alur Pertolongan Saat Keadaan Gawat Darurat
 Pada saat terjadi kecelakaan yang bertanggung jawab untuk memberikan dan mengaktifkan
ERP adalah team leader
 Petugas K3 harus membantu team leader untuk mengamankan lokasi dan menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan segera saat kondisi gawat darurat
 Memindahkan korban dari lokasi dengan menggunakan kendaraan yang sudah disediakan
khusus untuk keadaaan emergency.
 Site manager dan Tim Leader mendampingi korban ditempat perawatan pertama.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
15

BAB V
PROJECT EXECUTION PLAN
5.1 Pekerjaan Laying Kabel XLPE
a) Penarikan Kabel dan Penurunan Kabel
Penarikan kabel dapat dilaksanakan, bila galian sudah sesuai spesifikasi, kabel telah
tersambung dan diperiksa dengan baik. Pada saat penarikan kabel. Kabel akan
diamankan dengan baik, seperti:
- Sebelum Penarikan kabel / penuruan kabel, dalam galian kabel semua batu, segala jenis
logam dan benda keras serta pecahan-pecahan benda asing akan dikeluarkan dari galian
kabel.
- Dalam galian kabel di area berbatu dan lokasi-lokasi lain dimana material asli bisa merusak
kabel, maka akan di pasang Casing Diameter 8 inchi sebelum kabel diturunkan / ditarik.
- Dasar dari galian akan mempunyai stabilitas yang memadai, tetap kering dan bebas dari
material yang dapat merusak kabel atau menyebabkan topangan terhadap kabel menjadi
tidak stabil.
- Kabel yang akan diturunkan / ditarik akan sesuai dengan profil galian dan Lubang Bor. Untuk
menyesuaikan dengan bentuk galian tidak boleh menggunakan kekuatan eksternal. Kabel
yang tidak sesuai dengan bentuk galian akan dikeluarkan atau galiannya diperbaiki lagi
sehingga diperoleh profil dan kedalaman yang sesuai.
- Untuk mencegah kerusakan kabel, penurunan kabel ke dalam galian akan
menggunakan peralatan yang sesuai. Untuk penarikan kabel harus mengunakan topangan
kabel atau roller.
- Semua kabel dan kelengkapannya akan diinspeksi apakah ada kerusakan setelah
diturunkan ke dalam galian kabel sebelum dilakukan penimbunan.
- Ujung kabel yang terbuka di dalam galian kabel akan ditutup rapat sebelum dilakukan
penyambungan.
- Setelah kabel diturunkan ke dalam galian kabel secara baik, dilakukan penimbunan
galian.
- Penarikan kabel dengan metode HOD dilakukan setelah pekerjaan Cleaning lubang
kabel selesai, sehingga dapat dilakukan Pull Back
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
16

- Kabel dapat diturunkan / ditarik hanya bila disaksikan oleh pengawas Pemilik Proyek, bila
Penyedia melaksanakan tanpa disaksikan oleh pengawas Pemilik Proyek, maka Pemilik
Proyek berhak membongkar kembali pekerjaan yang telah dilaksanakan, biaya yang timbul
menjadi beban Penyedia.
5.2 Pekerjaan Backfill (Pengurugan Tanah Kembali)
Bahan yang akan dipakai untuk pengurugan adalah tanah. Tanah yang dapat digunakan
adalah tanah yang bebas dari pecahan-pecahan batu, gumpalan• gumpalan tanah,
potongan kayu, sampah, sisa elektroda atau logam lainnya atau kotoran lain.
a) Syarat-Syarat Pengurugan
Adapun syarat-syarat pengurugan dan penarikan kabel antara lain;
- Lubang galian akan bebas dari air. Bila lubang galian berair, maka Penyedia wajib
mengeringkan dengan memompa.
- Bila kabel sudah diturunkan kedalam lubang galian, maka lubang akan segera diurug
untuk mencegah kerusakan dan risiko lainnya.
- Penyedia akan memperhatikan ketentuan-ketentuan Pemerintah Daerah setempat
mengenai penggalian, pengurugan dan perbaikan kembali

b) Pelaksanaan Pengurugan
- Pengurugan dilakukan dari dasar galian sampai ke permukaan galian.
- Kepadatan urugan mendekati kepadatan tanah di sekitar lubang galian tersebut.
c) Pemasangan Joint Pit (JP) dan Control Pit (CP)
Pemasangan Joint Pit dan Control Pit dilakukan setelah pekerjaan Penurunan dan penarikan
selesai.
1. Joint Pit
- Precast
Ukuran Outside untuk pemasangan Joint Pit panjang 12 meter Lebar 2.4 meter. kedalaman 2.4
meter.Ukuran Inside untuk pemasangan Joint Pit panjang 11.6 meter Lebar 2 meter kedalaman 2
meter. dengan titik yang telah di tentukan. Mutu Concrete yang di gunakan untuk pengecoran
Joint Pit K400 atau fc 40, dengan ketebalan dinding 20 cm, cover 20 cm dan Slab 20 cm.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
17

- Site Mix
Ukuran Outside untuk pemasangan Joint Pit panjang 12 meter Lebar 2.4 meter kedalaman 2.6
meter. Ukuran Inside untuk pemasangan Joint Pit panjang 11.6 meter Lebar 2 meter kedalaman 2
meter. dengan titik yang telah di tentukan. Mutu Concrete yang di gunakan untuk pengecoran
Joint Pit K400 atau fc 40, dengan ketebalan dinding 20 cm, cover 20 cm dan Slab 40 cm.
2. Control Pit
- Precast
Ukuran Outside untuk pemasangan Control Pit panjang 2.4 meter Lebar 2.4 meter kedalaman 2.4
meter. Ukuran Inside untuk pemasangan Joint Pit panjang 2 meter Lebar 2 meter kedalaman 2
meter. dengan titik yang telah di tentukan. Mutu Concrete yang di gunakan untuk pengecoran
Joint Pit K400 atau fc 40, dengan ketebalan dinding 20 cm, cover 20 cm dan Slab 20 cm.
- Site Mix
Ukuran Outside untuk pemasangan Control Pit panjang 2.4 meter Lebar 2.4 meter kedalaman 2.5
meter. Ukuran Inside untuk pemasangan Joint Pit panjang 2 meter Lebar 2 meter kedalaman 2
meter. dengan titik yang telah di tentukan. Mutu Concrete yang di gunakan untuk pengecoran
Joint Pit K400 atau fc 40, dengan ketebalan dinding 20 cm, cover 20 cm dan Slab 30 cm.

5.3 Pekerjaan Pelaksanaan Penyambungan Kabel


Adapun metode pelaksanaan Jointing cable antara lain :
a. Cutting and Positioning (heat shink,covinbox dll)
b. Cable Preparation (Outer sheat,screen,insulation cut dll)
c. Expanding The Sleeve on to PVC Tube
d. Jointing The Conductors
e. Fitting The Gripping Shield
f. Positioning the premoulded sleeve
g. Fitting The Metallic Tube
h. Appliying the Copper mesh tape
i. Fitting The Metallic Casing
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
18

j. Connection On to Earthing Cable


k. Install Linkbox A
l. Install Linkbox B
m. Connecting Grounding BC and Earthing Cable to Terminal Busbar
n. DC Merger Test
o. Install Steel Support

5.4 Pekerjaan Terminasi Sealing End Kabel XLPE


5.4.1 Persiapan kabel
a. Angkat kabel ke posisi yang ditentukan, pasang sementara ke pelat dasar.
b. Potong kabel sementara dengan tambahan panjang tambahan kira-kira. 300mm di atas garis
pemotongan akhir.
c. Lepas selubung anti-korosi, pelindung kawat tembaga, selubung timah, dan pita perekat semi
konduktif.
d. Kemudian kabel harus diluruskan dengan pemanasan.

5.4.2 Pemotongan kabel


a. Tandai posisi pelat dasar transformator pada inti kabel dan tentukan garis potong akhir
b. Potong kabel pada garis pemotongan akhir.

5.4.3 Paparan konduktor kabel dan pensil


a. Lepaskan lapisan semi-konduktif luar kabel untuk mengekspos konduktor kabel dengan alat
pelepas atau serpihan kaca tajam.
b. Lepaskan lapisan grafit pada selubung anti korosi kabel.
5.4.4 Paparan isolasi kabel
a. Lepaskan lapisan semi-konduktif luar untuk mengekspos insulasi kabel dengan alat pelepas
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
19

b. Ratakan permukaan insulasi menggunakan kain ampelas


c. Diameter insulasi kabel setelah penyelesaian harus menjadi ukuran yang ditunjukkan dalam
gambar pemasangan.
5.4.5 Menerapkan cat semi-konduktor dan pita ACP
a. Buka dan periksa kondisi cat semi konduktor. Jika cat menjadi jeli atau mengeras, tuangkan
sedikit toluena ke dalam kaleng dan larutkan cat. Perawatan harus diambil untuk tidak
menambahkan terlalu banyak toluena.
b. Oleskan cat semi konduktor pada insulasi kabel atau kertas halus, bukan pada selubung anti
korosi. Setelah proses pengeringan, ulangi proses pengeringan dua kali lagi.
c. Ukur resistansi cat semi-konduktor dan pastikan resistansi terukur kurang dari 50kΩ.
d. Bersihkan isolasi kabel dengan pelarut yang cukup. Setelah proses pengeringan selesai,
aplikasikan cat semi konduktor pada insulasi kabel dan keringkan bagian yang dicat.
e. Ulangi proses penerapan-pengeringan dua kali lagi. Oleskan sedikit minyak silikon di atas
bagian cat semi-konduktor yang dicat, lalu bungkus dua lapis pita ACP di atas cat semi-
konduktor
f. Pasang pita 16S dan 13US Applying the semi-conducting paint
5.4.6 Penyisipan bagian
Letakkan bagian-bagian berikut secara berurutan pada kabel agar pekerjaan penyambungan tidak
terganggu.
a. Tabung panas menyusut
b. Mendukung flense
c. Casing pelindung
d. O-cincin
e. Satuan musim semi
f. Flensa bawah
g. O-cincin
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
20

5.4.7 Mengatur kerucut penghilang stress


a. Bersihkan permukaan dalam dan luar kerucut pelepas tegangan dengan pelarut yang cukup.
b. Bersihkan bagian insulasi diikuti oleh bagian semi-konduktif
c. Oleskan minyak silikon di atas insulasi kabel dan permukaan bagian dalam kerucut pelepas
tegangan, lalu masukkan kerucut pelepas tegangan dan sumbat pada kabel isolasi
5.4.8 Kompresi konduktor terkemuka
a. Masukkan konduktor kabel ke konduktor utama setelah menyikat konduktor dan permukaan
bagian dalam konduktor utama dengan sikat kawat, lalu kompres konduktor utama dengan die
heksagonal.

5.4.9 Penerapatn Pita Isolasi


5.4.10 Pemasangan isolator epoksi
a. Bersihkan permukaan dalam dan luar isolator epoksi dengan pelarut.
b. Setel gasket cincin-O pada konduktor utama.
c. Oleskan minyak silikon pada permukaan luar kerucut pelepas stres dan permukaan bagian
dalam isolator epoksi.
d. Angkat isolator epoksi di atas konduktor utama, dan bawa perlahan ke kerucut pelepas
tegangan.
e. Pasang cincin-O dan bagian logam atas dan periksa proyeksi panjang konduktor utama.
f. Pasang pelindung korona.

5.4.11 Memperbaiki unit pegas


a. Atur unit pegas seperti yang ditunjukkan pada gambar pemasangan.
b. Kencangkan mur poros pengencang sesuai dengan gambar pemasangan dan periksa panjang
pegas.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
21

5.4.12 Mengatur casing pelindung


a. Hubungkan jalinan kaleng dari unit pegas ke selubung logam.
b. Angkat selubung pelindung dan kencangkan ke insulator epoksi.
c. Masukkan spacer Pb ke dalam ruang antara selubung logam kabel dan selubung pelindung.
d. Hubungkan kepang kaleng dari selubung pelindung dan selubung logam kabel dengan kawat
tembaga kaleng atau kepang tembaga kaleng
e. Solder kawat tembaga kaleng atau jepit pita selang agar tidak bergerak.
5.4.13 Prosedur tahan air dari selubung pelindung
a. Campurkan dua macam senyawa epoksi bernama DS-120(R) dan DS-120(H) hingga warna
campuran menjadi seragam.
b. Buat permukaan kasar selubung anti korosi kabel dengan kain ampelas.
c. Bersihkan permukaan selubung anti korosi kabel dengan kain kasa yang dibasahi alkohol.
d. Oleskan kompon epoksi dan pita kaca secara bergantian sebanyak 3 kali. Akhirnya senyawa
epoksi diplester untuk menyembunyikan pita kaca.
e. Oleskan tabung heat shrinkable di atas senyawa epoksi dan kecilkan dari tengah ke kedua
ujungnya dengan thermo-gun atau obor gas.
f. Tarik tabung ke kedua ujungnya agar tabung tidak naik ke tepi tabung dan nyalakan api agar
tabung tidak hangus.
g. Oleskan pita NF500 di kedua ujung tabung.
h. Oleskan 3 lapis pita No.17k dengan tumpang tindih 50-50
i. Oleskan 2 lapis pita PVC (38W) dengan tumpang tindih 50-50.

5.5 HV Test
Persiapan sebelum melakukan penquian
Mencatat data-data objek uji dan kondisi di lapangan:
1. Periksa objek uji apakah sudah siap untuk diuji, periksa jumlah atau total kabel yang akan diuji,
periksa sistem grounding pada objek uji apakah sudah terpasang dengan baik.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
22

2. Periksa apakah ada aparatur yang berdekatan dengan objek uji. Bila ada pastikan bahwa
aparatur tersebut sudah digrounding.
3. Bila ujung kedua kabel adalah cable box GIS, maka pastikan bahwa cable box sudah diisi dengan
gas SF6. Pastikan Cable yang akan diuji tidak terhubung dengan seluruh
compartment GIS. Dengan katalain pastikan bahwa link bar yang menguhubungkan
kabel dengan seluruh sirkit (compartment) GIS sudah dilepas, atau pastikan bahwa
Disconnector switch yang meghubungkan kabel dengan seluruh sirkit pada GIS sudah berada
pada posisi open.
4. Tentukan posisi penempatan alat uji. Usahakan jarak antara alat uji dekat dengan objek uji.
5. Tentukan step tegangan uji yang akan dilakukan pada saat pengujian termasuk durasinya
6. Periksa sumber tegangan untuk alat uji di lapangan (apakah dari tegangan grid atau dengan
genset), ukur tegangan sumber yang akan digunakan (apakah sudah sesuai dengan nilai
tengangan yang dibutukan atau belum). Usahakan jarak antara sumber tegangan dan alat uji
tidak terlalu jauh (Maximum jarak = ±30 meter).

Persiapan Instal Alat Uji Tegangan Tinggi


1. Bawa seluruh komponen alat uji tegangan tinggi ke lokasi pengujian.
2. Buka seluruh box atau packing peralatan uji tersebut.
3. lnstal alat uji tegangan tinggi pada tempat yang telah ditentukan sebelumnya. Pasang reactor,
voltage divider, capacitor, dan blocking impedance beserta grounding sesuai dengan prosedur
pemasangan dari pabrikan alat uji tegangan tinggi (seperti pada gambar dibawah). Lakukan
seluruh pemasangan dengan hati-hati.
4. Hubungkan Control Panel (RSE 400) ke sumber tegangan (grid atau genset).
5. Sebelum sumber tegangan dihidupkan, buka terlebih dahulu Fuse yang terdapat pada panel RSE
400, setelah itu naikkan MCB yang terdapat pada sumber tegangan, kemudian ukur besar
tegangan menggunakan multimeter. Bila nilai tegangan sudah sesuai dengan kebutuhan, pasang
kembali Fuse tersebut.
6. Bersihkan seluruh komponen setelah selesai pemasangan alat uji.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
23

7. Sebelum melakukan pengujian tegangan tinggi, terlebih dahulu lakukan pengukuran tahanan
isolasi (menggunakan alat ukur dengan brand megger) pada objek uji. Catat hasil-hasil yang
diperoleh.
8. Lakukan individual test (tes internal alat uji) terlebih dahulu apakah alat uji sudah berfungsi dan
bekerja dengan baik
9. Hubungkan alat uji tegangan tinggi ke objek pengujian dengan menggunakan kabel berukuran ±
6mm? dan corona duct (flexible).
10. Pilih setting tap di exciter transformer sesuai dengan besar nilai kapasitansi objek uji.
11. Saat pengujian satu fasa GIS, dua Fasa yang lain harus ditanahkan.
Saat pengujian Phase R, Phase S dan Phase T harus ditanahkan. Saat pengujian
Phase S, Phase R dan Phase T harus ditanahkan. Saat pengujian Phase T, Phase R dan
Phase S harus ditanahkan.
12. Tegangan pengujian dan durasi pengujian bergantung dari standard IEC 60840.
13. Pengujian dapat dimulai.

Memulai Penquijan
1. Start Diesel Generator.
2. Open Fuse yang ada di RSE 400, Check tegangan input di RSE 400.
3. Tutup fuse RSE 400.
4. Hidupkan RSE 400 unit dan juga laptop.
5. Untuk perekaman data pengujian dengan software iCOS (pastikan bahwa koneksi
WIFI antara RSE 400 dan laptop terhubung dengan baik) klik icon software iCOS.
6. Periksa "system setting" di menu iCos. Masukkan nilai yang benar untuk informasi nilai lnductivity,
scale factor, System Voltage .
7. Setting limit (batas maksimum pengujian).
8 . Set nilai tegangan pengujian dan durasi pengujian.
9. Periksa kondisi safety di lapangan sebelum memulai pengujian.
Edisi 01
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN Revisi 00
TRANSMISI SKTT 150KV DAN SKTET 500KV No. Dokumen
Halaman
008-OPS/CME-IK/2022
24

10. Lepaskan grounding stick dari alat uji tegangan tinggi.


11. Pastikan bahwa seluruh personel yang hadir di area pengujian mengerti bahwa pengujian akan
segera
12. Pengujian tegangan tinggi dapat dimulai untuk setiap step pengujian dan durasi yang telah
disetting sebelumnya.
13. Test akan berakhir secara otomatis ketika setting waktu sudah tercapai

Setelah Pengujian
1. Pasang grounding stick ke alat uji.
2. Simpan seluruh hasil pengujian ke dalam laptop.
3. Lakukan pengukuran tahanan isolasi (megger). Catat setiap hasil yang diperoleh.
4. Cetak laporan pengujian.
5. Matikan RSE 400.
6. Matikan diesel generator.
7. Bongkar peralatan pengujian tegangan tinggi dengan tetap berhati-hati.
8. Simpan seluruh komponen alat uji ke masing-masing box

Anda mungkin juga menyukai