Anda di halaman 1dari 29

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PENERAPAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN


Direktorat Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan

Disampaikan pada Acara:


“Workshop Nasional K3 Listrik”

Jakarta, 10 - 11 Agustus 2016


DASAR HUKUM

• UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


UU • UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

• PP No. 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik


PP • PP No. 62 Tahun 2012 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik

•Permen ESDM No. 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha
Ketenagalistrikan
• Permen ESDM No. 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan
•Permen ESDM No. 28 Tahun 2014 tentang Kualifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga
Listrik
Permen
• Permen ESDM No. 08 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Permen ESDM Nomor 33
Tahun 2014 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang terkait dengan
Penyaluran Tenaga Listrik oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara
•Permen ESDM No. 10 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Permen ESDM No. 05
Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan

• Perdirjen No. 556K/20/DJL.1/2014 Tahun 2014 tentang Tata Cara


Perdirjen
Penomoran dan Registrasi Sertifikat di Bidang Ketenagalistrikan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


INSTALASI TENAGA LISTRIK

150 kV
INDUSTRI

PLTA
PLTD
PLTP 20 kV
PLTG BISNIS
PLTU TRAFO GI
TRAFO GI
PLTG 150/20 kV RUMAH
20/150 kV
U 220 V
PUBLIK
TRAFO SOSIAL
DISTRIBUSI

PEMBANGKITAN TRANSMISI/DISTRIBUSI PEMANFAATAN TL

Instalasi tenaga listrik tenaga listrik terdiri atas:


1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, meliputi: 2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik, meliputi:
a. Instalasi pembangkit tenaga listrik; a. Instalasi pemanfaatan tegangan tinggi;
b. Instalasi transmisi tenaga listrik; dan b. Instalasi pemanfaatan tegangan menengah; dan
c. Instalasi distribusi tenaga listrik. c. Instalasi pemanfaatan tegangan rendah.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN …(1)
Pasal 44 UU 30/2009 Tentang Ketenagalistrikan

USAHA KETENAGALISTRIKAN

Usaha Penyediaan Tenaga Usaha PenunjangTenaga


Listrik (UPL) Listrik (UPTL)

Wajib Keselamatan
Ketenagalistrikan

Tujuan Andal, Aman, Akrab


Lingkungan

Lingkup Standardisasi &


Pengamanan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN …(2)

Andal bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik beroperasi secara
berkesinambungan sesuai mutu yang dipersyaratkan;

Aman bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari resiko
kerusakan akibat ketidaknormalan operasi dan gangguan;

Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya merupakan kondisi
instalasi tenaga listrik bebas dari bahaya listrik, bahaya mekanik, bahaya termal,
dan bahaya kimia terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya;

Ramah lingkungan merupakan kondisi instalasi tenaga listrik memenuhi ambang batas
medan listrik dan medan magnet, baku mutu emisi, nilai ambang batas bising, dan baku
mutu limbah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PENERAPAN REGULASI
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Setiap usaha ketenagalistrikan
wajib memenuhi ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan
Setiap peralatan dan Setiap instalasi tenaga listrik
pemanfaat tenaga listrik yang beroperasi wajib
wajib memenuhi ketentuan memiliki Sertifikat Laik
Standar Nasional Indonesia Operasi.

Setiap badan usaha


Setiap tenaga teknik
penunjang tenaga listrik
dalam usaha
wajib memiliki sertifikat
ketenagalistrikan wajib
Badan Usaha (klasifikasi
memiliki sertifikat
Setiap kegiatan usaha dan kualifikasi)
kompetensi
ketenagalistrikan wajib memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan
di bidang lingkungan hidup

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


SERTIFIKAT PRODUK
Peralatan Ketenagalistrikan harus memenuhi
standar yang berlaku, antara lain Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan IEC, yang
dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikat
Produk.
Sertifikat Produk diterbitkan oleh Lembaga
Sertifikasi Produk Terakreditasi setelah lulus
pengujian peralatan.
Saat ini terdapat 11 SNI Wajib Bidang
Ketenagalistrikan.
Manfaat kepemilikan Sertifikat Produk:
1. Peralatan yang telah mendapatkan
label SNI dipastikan telah memenuhi
persyaratan keteknikan yang berlaku.
2. Selain itu, dengan mendapatkan label
SNI, daya saing peralatan tersebut
terhadap peralatan sejenis akan
meningkat.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 8


SNI WAJIB KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 9


DAFTAR PRODUK BER-SNI WAJIB KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 10


PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK (PUIL)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 11


PUIL SEBAGAI SNI WAJIB
SNI 0225:2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 – PUIL 2011)
dan SNI 0225:2011/Amd1:2013 sebagai SNI wajib.
 Instalasi Listrik Tegangan Rendah (s.d.1 kV) Harus Memenuhi
Persyaratan Dan Ketentuan PUIL 2011

FUNGSI PUIL:
1. Sebagai pedoman bagi perencana instalasi listrik dalam
merancang instalasi tenaga listrik.
2. Sebagai panduan bagi instalatur dalam memasang instalasi tenaga
listrik.
3. Sebagai acuan bagi pemeriksa dalam menentukan lulus tidaknya
instalasi tenaga listrik dalam proses sertifikasi laik operasi.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 12


RUANG LINGKUP PUIL 2011

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 13


PEMBUBUHAN TANDA SNI
DAN TANDA KESELAMATAN
Peraturan Menteri ESDM No. 0027 Tahun 2005 Tentang Tata Cara
Pembubuhan Tanda SNI Dan Tanda Keselamatan

 Pasal 2
1) Setiap peralatan tenaga listrik yang
SNI-nya diberlakukan sebagai SNI
Wajib harus dibubuhi tanda SNI
setelah mendapatkan sertifikat produk;
2) Setiap pemanfaat tenaga listrik yang
SNI-nya diberlakukan sebagai SNI
Wajib harus dibubuhi tanda
Keselamatan setelah mendapatkan
sertifikat produk;

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


SERTIFIKAT KOMPETENSI TENAGA TEKNIK
KETENAGALISTRIKAN (SKTTK)
a.Setiap tenaga teknik yang bekerja pada
sektor ketenagalistrikan wajib memiliki
SKTTK yang diterbitkan Lembaga Sertifikasi
Kompetensi Terakreditasi.
b.SKTTK merupakan bukti pengakuan formal
seseorang atas level dan bidang
kompetensi yang dimiliki.
Halaman Depan
c.Manfaat kepemilikan SKTTK:
1. Merupakan bentuk pengakuan atas
kompetensi yang dimiliki.
2. Menunjang pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Meningkatkan daya saing.

Halaman Belakang

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 15


SERTIFIKAT BADAN USAHA (SBU)
a. Setiap badan usaha jasa penunjang
tenaga listrik wajib memiliki SBU sesuai
dengan klasifikasi dan kualifikasi yang
dimiliki.
b. Manfaat kepemilikan SBU:
1. Dapat diketahui kemampuan teknis
dan finansial badan usaha tersebut
untuk melakukan pekerjaan Halaman Depan
ketenagalistrikan
2. Dapat dipastikan bahwa badan
usaha tersebut memiliki tenaga
teknik ketenagalistrikan yang
kompeten.
3. Meningkatkan daya saing dalam
pelaksanaan pekerjaan pada sektor
ketenagalistrikan sesuai bidangnya.
Halaman Belakang

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 16


SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)
a. Setiap instalasi wajib memiliki SLO yang diterbitkan oleh
Lembaga Inspeksi Teknik sebelum dialiri daya listrik;
b. SLO merupakan bukti legal bahwa instalasi tenaga listrik
yang dipasang menggunakan peralatan yang telah
memiliki SNI, dipasang oleh instalatir yang telah memiliki
SBU, dan dipasang sesuai dengan Persyaratan Umum
Instalasi Listrik (PUIL);
c. SLO adalah sah setelah mendapat nomor register dari
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan atau Gubernur
sesuai dengan kewenangannya.

SLO yang diterbitkan oleh LIT Terakreditasi

SLO yang diterbitkan oleh LIT-TR SLO yang diterbitkan oleh Ditjen Gatrik

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


KEWAJIBAN SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)

1. Pasal 44 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang


Ketenagalistrikan, menyatakan bahwa:
Instalasi Tenaga Listrik yang akan dioperasikan wajib memiliki Sertifikat
Laik Operasi (SLO).
2. Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 58/PPU-XII/2015
tanggal 22 September 2015, menyatakan bahwa:
Jika PLN tetap mengalirkan listrik untuk instalasi rumah tangga dan terjadi
kebakaran akibat ketiadaan SLO maka PLN – lah yang bertanggungjawab
atas dampak kerugian yang timbul.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PELAKSANA SERTIFIKASI INSTALASI TENAGA LISTRIK

• Pelaksana sertifikasi instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi


pemanfaatan tegangan tinggi dan tegangan menengah:
 Lembaga Inspeksi Teknik terakreditasi, 11 badan usaha Prosedur

 Lembaga Inspeksi Teknik ditunjuk, 11 badan usaha Prosedur

• Pelaksana sertifikasi instalasi pemanfaatan tegangan rendah


 Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah, 3 badan usaha Prosedur

*Informasi Daftar Lembaga Inspeksi Teknik selengkapnya dapat dilihat di slo.djk.esdm.go.id pada Menu
Lembaga Inspeksi

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PERSYARATAN PERMOHONAN
SERTIFIKASI LAIK OPERASI
Untuk mendapatkan SLO, pemilik instalasi mengajukan ke LIT denganmelengkapi
data sebagai berikut:
Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik dan Pemanfaatan Tenaga Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
Listrik (TT dan TM)

 IUPTL, IO atau identitas pemilik instalasi  Identitas pemilik intalasi pemanfaatan tenaga
pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan listrik tegangan rendah
tegangan menegah
 Lokasi instalasi  Lokasi instalasi
 Jenis dan kapasitas instalasi  Jenis dan kapasitas instalasi
 Gambar instalasi dan tata letak yang dikeluarkan  Gambar instalasi yang dikeluarkan oleh badan
oleh badan usaha jasa konsultasi perencana usaha konsultan perencana tenaga listrik atau
tenaga listrik yang memiliki Izin Usaha Jasa Direktur Jenderal
Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL)
 Diagram satu garis yang dikeluarkan oleh badan  Peralatan yang dipasang
usaha jasa konsultasi perencana tenaga listrik yang
memiliki IUJPTL
 Spesifikasi peralatan utama instalasi
 Spesifikasi teknik dan standar yang digunakan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


MATA UJI LAIK OPERASI
Instalasi Pembangkit Instalasi Transmisi Instalasi Distribusi Instalasi Pemanfaatan Instalasi
TenagaListrik TenagaListrik TenagaListrik TT danTM Pemanfaatan TR

 Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen
 Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Desain dan Pengujian
Desain Desain Desain (Pemeriksaan
visual dan
Pengujian)
 Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Visual Visual Visual Visual
 Evaluasi Hasil Uji  Evaluasi Hasil  Evaluasi Hasil  Evaluasi Hasil Uji
Komisioning Uji Komisioning Uji Komisioning Komisioning
 Pengujian Unit  Pengujian  Pengujian  Pengujian Sistem
Sistem Sistem
 Pemeriksaan  Pemeriksaan
Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan
 Pemeriksaan
Pengelolaan
Sistem Proteksi
Korosif

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


REGISTRASI SLO
1. Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya memberikan nomor register
Sertifikat Laik Operasi yang diterbitkan oleh Lembaga Inspeksi Teknik.

2. Untuk mendapatkan nomor register Sertifikat Laik Operasi yang diberikan oleh Direktur Jenderal,
Lembaga Inspeksi Teknik dan pemeganga Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik mengajukan
permohonan registrasi secara online kepada Direktur Jenderal dengan dilengkapi:
a. izin usaha penyediaan tenaga listrik, izin operasi, atau perjanjian jual beli tenaga listrik
antara pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dengan pemilik instalasi pemanfaatan
tenaga listrik;
b. Laporan Hasil Pemeriksaan dan Pengujian (LHPP) termasuk foto pelaksanaan pemeriksaan
dan pengujian;
c. Titik koordinat lokasi instalasi tenaga listrik yang berbasis global positioning system; dan
d. Rancangan sertifikat yang akan diregistrasi

1. Gubernur wajib menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan registrasi Sertifikat Laik Operasi
kepada Menteri melalui Direktur Jenderal setiap 6 (enam) bulan sekali.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


KEWENANGAN PENERBITAN SLO
1. Menteri untuk:
a.Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik
yang diterbitkan oleh Menteri;
b.Instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah yang
tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha
penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
c. Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh
Menteri.

2. Gubernur untuk:
a.Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik
yang diterbitkan oleh Gubernur;
b.Instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah yang
tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha
penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur;
c. Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin operasi yang diterbitkan oleh
Gubernur.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


SISTEM DATABASE REGISTRASI
SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN ONLINE
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah memberlakukan sistem database
registrasi sertifikasi ketenagalistrikan secara online, yaitu:

Sistem database Sistem database Sistem database


registrasi SKTTK online; registrasi SBU online; registrasi SLO online;
skttk.djk.esdm.go.id sbu.djk.esdm.go.id slo.djk.esdm.go.id

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


SISTEM DATABASE REGISTRASI SLO ONLINE
1. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah
memberlakukan Sistem Database Register SLO
Online secara resmi pada tanggal 1 Januari 2015.
2. Sistem Database Register SLO Online dapat diakses
melalui situs slo.djk.esdm.go.id
3. Fitur layanan:
 Mendaftar SLO Online dengan memasukkan
data pemilik instalasi;
 Mengetahui status permohonan SLO dengan
memasukkan nomor permohonan yang diterima
dari LIT;
 Memilih LIT yang dapat dihubungi untuk
melaksanakan pemeriksaan dan pengujian
instalasi tenaga listrik.
 Mengecek keabsahan SLO yang diterima
dengan memasukkan nomor register SLO;
 Mencetak salinan SLO sendiri tanpa harus
dilakukan pengesahan ke LIT dengan
mamasukkan nomor register SLO;
 Mengecek keabsahan instalatir yang memasang
instalasi tenaga listrik dengan memasukkan nama
instalatir;

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


LAYANAN SATU PINTU SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
Peraturan Menteri ESDM Nomor 08 Tahun 2016
 Pasal 16A, ayat:
1) Instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah wajib memiliki SLO sebelum dilakukan penyambungan oleh
PT. PLN (Persero).
Pasal 16B, ayat:
1) Biaya SLO dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dilakukan bersamaan dengan pembayaran biaya penyambungan baru;
b. Dilakukan bersamaan dengan pembayaran biaya penambahan daya, sepanjang ada perubahan instalasi tenaga
listrik; atau
c. Dilakukan setelah mendapatkan pemberitahuan dari PT. PLN (Persero) untuk sertifikasi ulang terhadap SLO
yang telah habis masa berlakunya.
2) Biaya dapat dibayarkan kepada PT. PLN (Persero) melalui pelayanan 1 (satu) pintu.
3) Selain pembayaran melalui layanan 1 (satu) pintu, biaya SLO dapat dibayarkan secara langsung kepada Lembaga
Inspeksi Teknik Tegangan Rendah.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2016:


 Pasal 22, ayat:
1) Dalam mengajukan permohonan Sertifikat Laik Operasi, pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan
rendah dapat mengajukan permohonan secara bersamaan dengan penyambungan tenaga listrik kepada pemegang
izin usaha penyediaan tenaga listrik melalui layanan 1 (satu) pintu dengan menggunakan aplikasi online.
5) Pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah termasuk penerbitan Sertifikat Laik
Operasi dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PENGAWASAN PELAYANAN SATU PINTU

60 hari
9 hari Menjadi
Secara Paralel
menjadi 20hari
1hari Belum
siap
Siap Pekerjaan
Mohon Inst ? Konstruksi
Sudah Distribusi

Registrasi
SLO Online
Pemasangan Ditjen Gatrik
Selesai

123 PLN

1hari
menjadi 0 7 hari
hari menjad
i3hari
ya
Pembagian Periksa
Sesuai? Reg SLO
Kerja SLO Instalasi

Sambungan LIT-TR
Listrik
3 hari tidak
menjadi
1hari

Total 79 hari menjadi 22 hari

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


INDIKATOR KECEPATAN PELAYANAN
SAMBUNGAN BARU TEGANGAN RENDAH

Pasal 3A, Peraturan Menteri ESDM Nomor 08 Tahun 2016:


 ayat (1)
Besaran tingkat mutu tingkat mutu pelayanan tenaga listrik indikator kecepatan
pelayanan sambungan baru tegangan rendah, dilaksanakan dalam jangka waktu paling
lama:
a. 5 (lima) hari kerja tanpa perluasan jaringan
b. 15 (lima belas) hari kerja dengan perluasan jaringan; dan
c. 25 (dua puluh lima) hari kerja dengan dengan penambahan trafo.
 ayat (2)
Ketentuan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk pelaksanaan
sertifikasi instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah sampai dengan
diterbitkannya Sertifikat Laik Operasi.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


www.djk.esdm.go.id

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Anda mungkin juga menyukai