Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
(1) Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan umum terhadap pekerjaan dan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan. (2) Pembinaan dan pengawasan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terutama meliputi keselamatan kerja, keselamatan umum, pengembangan usaha, dan tercapainya standardisasi dalam bidang ketenagalistrikan.
PP NO. 3 TAHUN 2005 jo PP No.26 Tahun 2006 Tentang Perubahan PP No. 10 Tahun 1989
PASAL 21 Setiap usaha penyediaan tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan meliputi: - Standardisasi, - Pengamanan Instalasi TL, - Pengamanan Pemanfaat TL untuk mewujudkan A3 (Aman,Andal dan Akrab lingkungan) Pekerjaan didalam instalasi ketenagalistrikan untuk penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik harus dikerjakan oleh Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang disertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi
Dalam hal di suatu daerah belum terdapat Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang telah disertifikasi, (Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota) sesuai kewenangannya dapat menunjuk Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik
Dalam hal belum ada lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi, (Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota) sesuai kewenangannya dapat menunjuk lembaga sertifikasi
PP NO. 3 TAHUN 2005 jo PP No.26 Tahun 2006 Tentang Perubahan PP No. 10 Tahun 1989 (sambungan..)
PASAL 21 Setiap usaha penyediaan tenaga keselamatan ketenagalistrikan listrik wajib memenuhi ketentuan
Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan meliputi: - Standardisasi, - Pengamanan Instalasi TL, untuk mewujudkan A3 - Pengamanan Pemanfaat TL Pekerjaan instalasi ketenagalistrikan untuk penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik harus dikerjakan oleh Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang disertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi Dalam hal di suatu daerah belum terdapat Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang telah disertifikasi, Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat menunjuk Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik Dalam hal belum ada lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi, Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat menunjuk lembaga sertifikasi
PP NO. 3 TAHUN 2005 jo PP No.26 Tahun 2006 Tentang Perubahan PP No. 10 Tahun 1989 (sambungan..)
PASAL 21 Pemeriksaan dan pengujian instalasi penyediaan dan instalasi pemanfaatan TT dan TM dilaksanakan oleh lembaga inspeksi teknik yang diakreditasi Pemeriksaan instalasi pemanfaatan TR oleh lembaga inspeksi independen yang sifat usahanya nirlaba
Pemeriksaan instalasi TR yang dimiliki oleh konsumen TT dan atau TM dilakukan oleh lembaga inspeksi teknik yang diakreditasi
Setiap tenaga teknik yg bekerja dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
PP NO. 3 TAHUN 2005 jo PP No.26 Tahun 2006 Tentang Perubahan PP No. 10 Tahun 1989 (sambungan..)
PASAL 22 Instalasi ketenagalistrikan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia bidang ketenagalistrikan.
dioperasikan wajib
Ketentuan mengenai perencanaan, pemasangan, pengamanan, pemeriksaan, dan pengujian serta uji laik operasi instalasi ketenagalistrikan diatur dengan Peraturan Menteri No. 0045 Tahun 2005 tentang Instalasi Ketenagalistrikan, dan Peraturan Menteri No. 0046 Tahun 2006 tentang Perubahan Permen 0045 Tahun 2005
(BUMN, BUMD, Swasta, Koperasi, Swadaya Masyarakat dan Perorangan atau Lembaga Negara lainnya) - Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik milik Pelanggan TT, TM dan TR - Industri Penunjang Tenaga pemanfaat tenaga listrik) Listrik (produsen peralatan dan
- Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (konsultan, kontraktor, Jasa Inspeksi dll) - Tenaga Teknik Bidang Ketenagalistrikan
3. Sertifikasi Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Instalasi Transmisi Tenaga Listrik Instalasi Distribusi Tenaga Listrik 4. Sertifikasi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Instalasi Pelanggan Tegangan Tinggi Instalasi Pelanggan Tegangan Menengah Instalasi Pelanggan Tegangan Rendah 5. Sertifikasi Tenaga Teknik
SK Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi No. 1898/40/600.4/2001 tgl 21 Maret 2001 tentang Tata Cara Sertifikasi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Instalasi pembangkit tenaga listrik Instalasi transmisi dan distribusi tenaga listrik Instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen TT dan TM Instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen TR
5 10 15
15
KONSUIL
Dasar Hukum : Kepmen ESDM No.1109K/30/MEM/2005 tentang penunjukan KONSUIL sebagai lembaga pemeriksa instalasi pemanfaatan konsumen tegangan rendah Tugas : Melaksanakan pemeriksaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan rendah dan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi Cakupan : Instalasi pemanfaatan konsumen tegangan rendah daya 450 s.d 197 kVA
PERALATAN DAN PEMANFAAT TENAGA LISTRIK PERATURAN MENTERI ESDM No. 0027 Tahun 2005 TENTANG TATA CARA PEMBUBUHAN TANDA SNI DAN TANDA KESELAMATAN
PASAL 2 Setiap peralatan tenaga listrik yang SNI-nya diberlakukan sebagai SNI Wajib harus dibubuhi tanda SNI setelah mendapatkan sertifikat produk Setiap pemanfaat tenaga listrik yang SNI-nya diberlakukan sebagai SNI Wajib harus dibubuhi tanda Keselamatan setelah mendapatkan sertifikat produk
PASAL 5 Peralatan atau pemanfaat tenaga listrik produk impor yang tidak mempunyai tanda SNI atau tanda keselamatan dapat diperjualbelikan dengan dibubuhi tanda kesesuaian produk setelah mendapatkan sertifikat kesesuaian produk
DAFTAR SNI WAJIB YG DIBERLAKUKAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL No. 1 Nama Produk Pemutus Sirkit Mini (Mini Circuit Breaker) Tusuk-kontak & Kotakkontak (Plugs and Sockets) Saklar (Electric Switch) Kipas Angin (Electric Fans) Persyaratan Umum Frekuensi (50 Hz) PUIL 2000 No SNI SNI 04-6507.12002/Amd1-2006 SNI 04-3892.1-2006 Dasar Peraturan
Permen No.009 Th 2007
SNI 04-6203.1-2006
5 6 7
Produk Peralatan dan Pemanfaat Tenaga Listrik Yang Telah Memperoleh Sertifikat Produk
Peralatan dan Pemanfaat Tenaga Listrik
MCB
KIPAS ANGIN
SUBSTANSI USAHA PENUNJANG TENAGA LISTRIK Dalam pasal 21, PP No. 3 TAHUN 2005 tentang PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
ayat (3) :
Pekerjaan instalasi ketenagalistrikan untuk penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik harus dikerjakan oleh Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang disertifikasi lembaga sertifikasi yang terakreditasi.
ayat (4) : Dalam hal di suatu daerah belum terdapat Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang telah disertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat menunjuk Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik ayat (5) : Dalam hal belum ada lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenanagannya dapat menunuk lembaga sertifikasi.
PROSES IZIN BADAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK (IUPTL) DAN SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK
BADAN USAHA UJPTL Permohonan IUPTL LEMBAGA SERTIFIKASI BADAN UJPTL PEMERINTAH PUSAT/DAERAH LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
Evaluasi Persyaratan
Evaluasi Persyaratan
TIDAK
Memenuhi Syarat? YA
YA
* Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik
PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN BADAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK NON KONSTRUKSI AKTE PENDIRIAN; NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP); TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP); DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENGURUS BADAN USAHA; NERACA PERUSAHAAN TAHUN YANG BARU; SERTIFIKAT KOMPETENSI SESUAI PEKERJAANNYA; SERTIFIKAT BADAN USAHA SESUAI JENIS,KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI; DAFTAR TENAGA TEKNIK TETAP; SURAT KETERANGAN DOMISILI DARI INSTANSI YANG BERWENANG; REKOMENDASI BANK DAFTAR PERALATAN KERJA DAN ALAT UKUR YANG BERFUNGSI DENGAN BAIK
AKREDITASI
LEMBAGA SERTIFIKASI BUJPTL
PENGATURAN AKREDITASI/SERTIFIKASI
Kebijakan No. 3, 6, 7 (Sedang Proses)
Kebijakan No. 1, 2, 4, 5
PEMERINTAH (PUSAT/DAERAH)
Izin Usaha
Izin Kerja
ASOSIASI PERUSAHAAN
LAB.
PROFESI
BADAN USAHA
INDUSTRI PENUNJANG TENAGA LISTRIK (IPTL) USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (UPL) USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK (UJPTL)
Sertifikasi Personil
*) Keterangan: MSTQ : Metrology, Standard, Testing & Quality JK : Jasa Konstruksi Listrik JNK : Jasa Non Konstruksi Listrik KAKK : Komisi Akreditasi Kompetensi Ketenagalistrikan
TENAGA TEKNIK
PROSES PERMOHONAN AKREDITASI ASOSIASI PERUSAHAAN JASA UPTL (JASA NON KONSTRUKSI)
KOMISI AKREDITASI
Disampaikan kepada
Penyampaian rekomendasi
LULUS
Pemberian Akreditasi
Tim Penilai
Penilaian
Pengkajian Tim Pelaksana
Teknis
LULUS/TIDAK LULUS
ASOSIASI PROFESI
AKREDITASI
LSK
LSBUPTL
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
- Jasa Konsultansi Non Konstruksi - Jasa Pengujian Instalasi Tenaga Listrik - Jasa Pengoperasian Instalasi Tenaga Listrik - Jasa Pemeliharaan Instalasi Tenaga Listrik - Jasa Penelitian dan Pengembangan - Jasa Pendidikan dan Pelatihan; dan - Usaha Jasa Lain
KOMISI AKREDITASI
KEWENANGAN : Memeriksa dan menilai berkas permohonan akreditasi Lembaga Sertifikasi Badan Usaha Jasa Penunjang tenaga Listrik Non Konstruksi(Lembaga Sertifikasi); Memberikan akreditasi kepada Lembaga Sertifikasi memenuhi persyaratan yang berlaku; yang telah
Mengawasi atau memantau lembaga sertifikasi dalam pelaksanaan sertifikasi Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik (BUPTL); Memberikan perpanjangan akreditasi terhadap lembaga sertifikasi; Memberikan rekomendasi sanksi (administrasi) kepada lembaga sertifikasi yang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku.
PERSYARATAN DAN TATACARA AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA NON KONSTRUKSI DI BIDANG KETENAGALISTRIKAN
1. PERSYARATAN ADMINISTRASI :
a. Menyerahkan data daftar anggota lengkap dengan kartu tanda anggota (KTA) sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun terakhir minimal beranggotakan 10 (sepuluh) perusahaan yang sejenis; b. Mempunyai Kepengurusan yang Independen dalam Pelaksanaan sertifikasi; c. Mempunyai akte pendirian notarial; d. Mempunyai alamat yang tetap; dan e. Mempunyai AD/ART.
2. PERSYARATAN ORGANISASI : a. Mempunyai organisasi yang mengikutsertakan stakeholder; b. Mempunyai sarana dan prasarana beserta kelengkapan untuk menyelenggarakan kegiatan sertifikasi; c. Mempunyai Asesor yang bersertifikat kompetensi, untuk satu bidang pekerjaan minimum 3 (tiga) orang.
3. PERSYARATAN SISTEM DAN PROSEDUR SERTIFIKASI : a. Mempunyai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Operasional penyelenggaraan sertifikasi; b. Mempunyai Petunjuk Teknis (Juknis) tentang prosedur pengajuan permohonan Sertifikat Badan Usaha; c. Mempunyai program sertifikasi yang harus dipenuhi sesuai jenis usaha, klasifikasi dan kualifikasi bidang pekerjaan yang diinginkan a.n : - Mempunyai sistem dan prosedur pengawasan terhadap pemilik sertifikat Badan Usaha serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukannya; - Mempunyai sistem penilaian dalam pemberian atau perpanjangan sertifikat Badan Usaha.
2. Bidang Metrologi, Pengujian, Standar dan Kualitas (MPSK), akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), untuk jenis usaha :
a. Jasa pemeriksaan dan pengujian instalasi penyediaan tenaga listrik b. Jasa pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik pelanggan tegangan tinggi dan menengah c. Jasa Pemeriksaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik pelanggan tegangan rendah d. Jasa Pengujian peralatan dan pemanfaat listrik e. Jasa sertifikasi produk f. Jasa Kalibrasi
3. Bidang Jasa Non-Konstruksi, akreditasi sementara oleh DESDM cq DJLPE sebelum ada Lembaga Akreditasi, yaitu :
a. b. c. d. e. Jasa Pengoperasian Instalasi Tenaga Listrik Jasa Pemeliharaan Instalasi Tenaga Listrik Jasa Penelitian dan Pengembangan di bidang ketenagalistrikan Jasa Pendidikan dan Pelatihan di bidang ketenagalistrikan Jasa Lain, antara lain : Jasa TELEMATIKA
SERTIFIKASI BUJPTL
LEMBAGA SERTIFIKASI
KEWENANGAN : Memeriksa, menilai dan menguji badan usaha JASA UPTL (Jasa Non Konstruksi); Memberikan sertifikat kepada badan usaha JASA UPTL (Jasa Non Konstrusi) yang telah lulus dari penilaian dan pengujian sesuai cakupan wilayah, jenis usaha, klasifikasi , kualifikasi yang diusulkan oleh Badan Usaha tersebut; Memberikan perpanjangan sertifikat badan usaha; Mengawasi atau memantau kegiatan badan usaha JASA UPTL (Jasa Non Konstrusi) yang telah bersertifikat;
Memberikan rekomendasi sanksi kepada badan usaha JASA UPTL (Jasa Non Konstruksi) yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku.
SERTIFIKASI
1. PERSYARATAN ADMINISTRASI
2. PERSYARATAN ORGANISASI
3. PERSYARATAN TEKNIS
PERSYARATAN DAN TATACARA SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA NON KONSTRUKSI DI BIDANG KETENAGALISTRIKAN 1. PERSYARATAN ADMINISTRASI : a. Akta pendirian Perusahaan; b. Mempunyai akte pendirian; c. Mempunyai alamat yang tetap; d. Memiliki Kemampuan Pendanaan.
2. PERSYARATAN ORGANISASI : a. Mempunyai Struktur organisasi yang jelas; b. Memiliki sarana dan prasarana beserta kelengkapan untuk menyelenggarakan kegiatan dibidangnya;
PERSYARATAN DAN TATACARA SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA NON KONSTRUKSI DI BIDANG KETENAGALISTRIKAN
3. PERSYARATAN TEKNIS DIBIDANGNYA : a. Mempunyai Sistem Mutu Pelaksanaan Kegiatan dibidangnya; b. Mempunyai Memiliki Tenaga Teknik yang bersertifikat kompetensi sesuai jenis usaha, klasifikasi dan kualifikasi pekerjaan yang diusulkan oleh Badan Usaha tersebut; c. Mempunyai Peralatan Kerja sesuai bidangnya; d. Mempunyai pengalaman dibidangnya; e. Mempunyai lingkup jenis usaha, klasifikasi, kualifikasi yang dan wilayah kerja Badan Usaha yang diinginkan.
BUJPTL TELEMATIKA
SUBSTANSI USAHA PENUNJANG TENAGA LISTRIK UNTUK TELEMATIKA 1. Pasal 23 A PP No. 3 Tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik : Pemanfaatan instalasi ketenagalistrikan untuk kepentingan
di luar
Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya. 2. PERMEN ESDM No. 48 Tahun 2006 tentang Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrk untuk Kepentingan Telematika : Penggunaan jaringan tenaga listrik dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain selain penyaluran tenaga listrik, antara lain untuk mentransmisikan data, internet, telekomunikasi, multimedia, dan infomatika.
Akta Pendirian Pemanfaat Jaringan dan perubahannya; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); Profil Pemanfaat Jaringan; Daerah cakupan kerja, kapasitas Jaringan, desain, spesifikasi alat dan perangkat Telematika yang akan digunakan; Kontrak kerjasama Pemanfaatan Jaringan antara Pemilik Jaringan dan Pemanfaat Jaringan; Sertifikat Badan Usaha di bidang Telematika; Sertifikat Laik Operasi Peralatan terhadap Sistem Operasi Ketenagalistrikan.
6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
113-12/44/600.4/2006
376-12/74/600.1/2006 378-12/74/600.1/2006 377-12/74/600.1/2006 375-12/74/600.1/2006 379-12/74/600.1/2006 206-12/20/600.1/2007 1109/MEM/2005
P, TT dan TM
P, TT dan TM P, TT dan TM P, TT dan TM P, TT dan TM P, TT dan TM P, TT dan TM TR
NO
1.
Nama Perusahaan
Surat Penunjukan
Keterangan
328/44/600.0/2003
Pembubuhan Tanda SNI dan Tanda Keselamatan Pembubuhan Tanda SNI dan Tanda Keselamatan
2.
PT SUCOFINDO (PERSERO)
2485/44/600.4/2003
NAMA
IKATAN AHLI TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (IATKI)
No. SK
218-12/77/600.1/2002 25 Oktober 2002
KET.
Bidang Pembangkitan dan Distribusi, Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan Bidang Transmisi dan Distribusi, Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan untuk Kegiatan PDKB dan Non PDKB Bidang Pembangkitan Operasi dan Pemeliharaan
2.
GEMA PDKB
3.
LSPro DAN LAB UJI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK UNTUK PEMBUBUHAN LABEL TANDA HEMAT ENERGI
NO
1. 2. 3.
NAMA PERUSAHAAN
PT TUV NORD Indonesia PT SUCOFINDO (PERSERO) PT KONEBA (PERSERO)
No. SK
94-12/47/600.4/2006 93-12/47/600.4/2006 92 -12/47/600.4/2006
KET.
LSPro LSPro LSPro
4.
5.
PT SUCOFINDO (PERSERO)
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI BARU TERBARUKAN BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (B2TE BPPT)
91-12/47/600.4/2006
90-12/47/600.4/2006
LAB UJI
LAB UJI
6.
89-12/47/600.4/2006
LAB UJI
NAMA PERUSAHAAN
PT . POWERTEL PT. INDOSAT M2
KET.
JASA TELEMATIKA JASA TELEMATIKA
3. 4.
5.
6.
Informasi: www.djlpe.esdm.go.id