Anda di halaman 1dari 77

PELATIHAN TEKNIS PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN

JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Regulasi Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan Sertifikasi


Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK)
Jakarta, 15 Februari 2021
MUHAMAD RONI HAJIANTO
19801026 200604 1 001
KLATEN, 26 OKTOBER 1980
PERUM DUTA KRANJI, JL. SASAK BLOK E NO.31, BINTARA,
BEKASI BARAT, KOTA BEKASI
PT. Pelangi Indah Canindo (2004 – 2005)
PT. Kramayuda Tiga Berlian Motors (2005 – 2006)
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah - KESDM (2006 – 2017)
PPSDM KEBTKE – KESDM (2017 – sekarang)

DIV, TEKNIK MESIN LAPANGAN, PTK AKAMIGAS-CEPU


S2, MAGISTER TEKNIK MESIN, ITB

08197599157
ronihajianto80@gmail.com
muhamad.hajianto@esdm.go.id
AGENDA HARI INI
11 Dasar Hukum

22 Lembaga Sertifikasi Kompetensi

3
3 SKTTK dan Okupasi

44 Perencanaan Sertifikasi Kompetensi

Pelaksanaan dan Penilaian Sertifikasi


55 Kompetensi

6 Uji Sertifikasi Kompetensi Pembangunan


dan Pemasangan Jar. Distribusi
4
UNDANG-UNDANG
• Undang Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
D • Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

A PERATURAN PEMERINTAH
• Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
S • Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik.

A PERATURAN PRESIDEN
• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
R PERATURAN MENTERI
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 Tahun 2018 tentang tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan.
H
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
U
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 475K/24/DJL.4/2016 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian
K Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Kompetensi.
U • Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 447K/24/DJL.4/2017 Tahun 2017 tentang Pedoman Standar
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan.
M • Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 217K/24/DJL.4/2017 Tahun 2018 tentang Metodologi Sertifikasi
Kompetensi Ketenagalistrikan
Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 247/20/DJL.1/2019 tanggal 18 Maret 2019 tentang

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL


Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Pembangkit Tenaga Listrik
P Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 243/20/DJL.1/2019 tanggal 18 Maret 2019 tentang Pedoman
Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Transmisi Tenaga Listrik;
E
Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 245/20/DJL.1/2019 tanggal 18 Maret 2019 tentang
D Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Distribusi Tenaga Listrik;
O Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 244/20/DJL.1/2018 tanggal 18 Maret 2019 tentang
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga
M Listrik;
A Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 15/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018 tentang
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Penjualan Tenaga Listrik;
N
Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 16/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018 tentang
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Pengelolaan Low Rank Coal Pada
Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap;
S
Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 17/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018 tentang
K Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Pekerjaan Jaringan Tenaga Listrik
Tegangan Menengah Dalam Keadaan Bertegangan; dan
T
Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 18/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018 tentang
T Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Pekerjaan Jaringan Tenaga Listrik
Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi Dalam Keadaan Bertegangan.
K https://skttkdjk.esdm.go.id/web/page/download
PPSDM
PPSDM KEBTKE
KEBTKE
Your Future Energy Partner
Your Future Energy Partner

5
150 kV
INDUSTRI

PLTA
PLTD
PLTP 20 kV
PLTG BISNIS
PLTU TRAFO GI TRAFO GI
PLTGU RUMAH
20/150 kV 150/20 kV
220 V
PUBLIK
TRAFO SOSIAL
DISTRIBUSI

PEMBANGKITAN TRANSMISI/DISTRIBUSI PEMANFAATAN


Instalasi tenaga listrik tenaga listrik terdiri atas:
1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, meliputi: 2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik, meliputi:
a. Instalasi pembangkit tenaga listrik; a. Instalasi pemanfaatan tegangan tinggi;
b. Instalasi transmisi tenaga listrik; dan b. Instalasi pemanfaatan tegangan menengah;
c. Instalasi distribusi tenaga listrik. dan
c. Instalasi pemanfaatan tegangan rendah.

8
KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN Standardisasi & Pengamanan
Lingkup

Andal, Aman, Ramah Lingkungan


Tujuan

Keselamatan Ketenagalistrikan
Wajib

USAHA KETENAGALISTRIKAN
Pasal 44 UU 30/2009 Tentang Ketenagalistrikan
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Andal bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik beroperasi secara
ANDAL
berkesinambungan sesuai mutu yang dipersyaratkan.

Aman bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari resiko kerusakan akibat
ketidaknormalan operasi dan gangguan. Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya
AMAN merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari bahaya listrik, bahaya mekanik, bahaya termal, dan
bahaya kimia terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya.

Ramah lingkungan merupakan kondisi instalasi tenaga listrik memenuhi ambang batas medan
RAMAH
listrik dan medan magnet, baku mutu emisi, nilai ambang batas bising, dan baku mutu limbah
LINGKUNGAN
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PENERAPAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Setiap peralatan dan pemanfaat tenaga Setiap usaha ketenagalistrikan


listrik wajib memenuhi ketentuan wajib memenuhi ketentuan
Standar Nasional Indonesia Keselamatan Ketenagalistrikan

Undang Undang Setiap badan usaha penunjang


Setiap instalasi tenaga listrik Nomor 30 tahun tenaga listrik wajib memiliki
yang beroperasi wajib memiliki 2009 Sertifikat Badan Usaha sesuai
Sertifikat Laik Operasi. Tentang (klasifikasi dan kualifikasi)
KETENAGALISTRIKAN

Setiap kegiatan usaha


Setiap tenaga teknik dalam usaha
ketenagalistrikan wajib memenuhi
ketenagalistrikan wajib memiliki
ketentuan yang disyaratkan dalam
Sertifikat Kompetensi Tenaga peraturan perundang-undangan di
Teknik Ketenagalistrikan bidang Lingkungan Hidup
AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN
Menteri ESDM
cq. Dirjen Ketenagalistrikan

Panitia Akreditasi Komite Akreditasi


Ketenagalistrikan Nasional (KAN-
(PAK) BSN)

Lembaga Lembaga Lembaga Lembaga


Akreditasi Inspeksi Teknik Sertifikasi Sertifikasi Badan Sertifikasi Produk
(LIT) Kompetensi (LSK) Usaha (LSBU) (LSPro)

Sertifikasi
Sertifikat Produk
Sertifikat
Sertifikat Laik Sertifikat Badan Pemanfaat dan
Kompetensi
Operasi (SLO) Usaha (SBU) Peralatan Tenaga
(SERKOM)
Listrik
13
LEMBAGA SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN
Pasal 4, Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 Tahun 2018:
1. Lembaga sertifikasi, terdiri atas:
a. Lembaga Inspeksi Teknik Tenaga Listrik;
b. Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah;
c. Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik;
d. Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor;
e. Lembaga Sertifikasi Badan Usaha; dan
f. Lembaga Sertifikasi Produk.
2. Lembaga sertifikasi dapat berupa Lembaga Pemerintah.
3. Lembaga sertifikasi wajib mendapatkan Akreditasi dari Menteri.
4. Lembaga Sertifikasi Produk huruf f, wajib mendapatkan Akreditasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Sebelum mendapatkan Akreditasi dari Menteri, lembaga sertifikasi huruf a, huruf c, huruf d, dan
huruf e, harus mendapatkan penunjukan dari Menteri atau gubernur sesuai dengan
kewenangannya.
LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI
1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha jasa sertifikasi kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan, terdiri atas:
a. Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik (LSK-TT) Akreditasi dari Menteri, melaksanakan
sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan; dan
b. Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor (LSK-A) Akreditasi dari Menteri, melaksanakan
sertifikasi asesor Ketenagalistrikan.
2. Sebelum LSK-TT dan LSK-A mendapatkan Akreditasi harus terlebih dahulu mendapatkan
penunjukan dari Menteri atau Gubernur sesuai kewenangannya.
3. Badan usaha jasa sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan, dilarang merangkap
sebagai LSK-TT dan LSK-A.
4. Dalam hal belum terbentuk Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau belum terdapat Asesor
Kompetensi sesuai dengan bidang usaha, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan membentuk Panitia
Uji Kompetensi (PUK).
15
KLASIFIKASI USAHA JASA
SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA LISTRIK
Jenis
Usaha Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bidang

Sub Konsultansi, Pembangunan & Pemasangan,


Bidang
Pemeriksaan & Pengujian, Pengoperasian,
Pemeliharaan dan Sertikasi Badan Usaha
Keterangan:
Kit = Pembangkit
Tran = Transmisi
Dis = Distribusi
Man =
Pemanfaatan
16
17
DEFENISI ASESOR KETENAGALISTRIKAN
Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017, pada:
1. Pasal 1 Angka 5,
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan adalah perorangan yang berpendidikan di
bidang teknik dan/atau memiliki pengalaman kerja di bidang
ketenagalistrikan.
2. Pasal 1 Angka 6,
Asesor Ketenagalistrikan adalah Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang
memiliki kompetensi untuk melaksanakan asesmen sesuai bidang yang diuji.
STANDAR KOMPETENSI
Standar Kompetensi adalah rumusan suatu kemampuan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta penerapannya di tempat
kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

SIKAP

KOMPETEN
19
KLASIFIKASI KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
1. Konsultansi, 4. Pemeliharaan, dan
Jenis 2. Pembangunan & Pemasangan, 5. Pengoperasian.
Pekerjaan 3. Pemeriksaan & Pengujian,

Bidang

Keterangan:

Sub PLTU/G/GU/P/
TET, TT, GI TM, TR TT, TM, TR
Kit = Pembangkit
Tran = Transmisi
A/MH/D/N/EBT
Bidang Dis = Distribusi
Man = Pemanfaatan

Okupasi Jabatan

20
KLASIFIKASI KOMPETENSI
ASESOR KETENAGALISTRIKAN
Asesor Ketenagalistrikan
Jenis Asesor
Asesor Asesor
Kompetensi (AK) Badan Usaha (ABU)
Keterangan:
Kit = Pembangkit
Sertifikasi Tran = Transmisi
Dis = Distribusi
Man = Pemanfaatan
Asesor Tenaga Badan Pen = Penjualan
Gartrik = Ditjen Ketenagalistrikan
Kompetensi Teknik Usaha TT = Tenaga Teknik
BU = Badan Usaha
A = Asesor

Bidang

7. Sertifikasi A, oleh Gatrik

21
JKK - KKNI

JENJANG KUALIFIKASI S3
S2 9
KETENAGALISTRIKAN S1
D4
Sp
8
D3
Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah D2 7
kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi D1
SMA
6
yang dapat menyandingkan, menyetarakan, SMP

dan mengintegrasikan antara bidang 5


pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta 4
pengalaman kerja dalam rangka pemberian
3
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan ketenagalistrikan 2

berdasarkan KKNI. 1

UJI
22
KUALIFIKASI KOMPETENSI
KETENAGALISTRIKAN
1. Kualifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan
Tenaga Teknik JKK Asesor Ketenagalistrikan
menetapkan level Okupasi Jabatan.
2. Okupasi Jabatan adalah kedudukan yang Ahli Utama Level 9
Ahli Madya Level 8
menempatkan tugas, wewenang, hak Ahli muda Level 7 Asesor Utama
dan tanggung jawab yang melekat pada Teknisi/Analis Utama Level 6 Asesor Madya
seorang dalam suatu satuan organisasi Teknisi/Analis Madya Level 5 Asesor Muda
Teknis/Analis Muda Level 4
atau bidang pekerjaan.
Operator/Pelaksana Utama Level 3
3. Okupasi Jabatan mengemas beberapa Operator/Pelaksana Madya Level 2
Standar Kompetensi, ke dalam: Operator/Pelaksana Muda Level 1
a. Kompetensi Inti; dan
b. Kompetensi Pilihan.

23
JENJANG KUALIFIKASI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
Level Kompetensi
Okupasi Jabatan Contoh Jabatan Struktural
Mampu membantu pelaksanaan tugas sederhana
1 Pelaksana Muda Pembantu/Helper
yang rutin

2 Pelaksana Madya Tukang/Operator Mampu melaksanakan tugas tertentu sesuai SOP

3 Pelaksana Utama Mandor/Foreman Mampu memimpin tim kerja tertentu sesuai SOP

Mampu melakukan pengawasan pada 1 (satu)


4 Teknisi/Analis Muda Supervisor
kelompok kerja
Asisten Manager/ Mampu melakukan pengawasan beberapa
5 Teknisi/Analis Madya
Superintenden/Supervisor Senior kelompok kerja
Mampu mengelola untuk mengambil keputusan atas
6 Teknisi/Analis Utama Manager/Kepala Area
operasional unit kerjanya
Mampu menyiapkan SOP untuk melaksanakan
7 Ahli Muda Senior Manager/Spesialis Engineer
kegiatan operasional
Mampu memecahkan permasalahan dan modifikasi
8 Ahli Madya Kepala Divisi/General Manager
operasional
9 Ahli Utama Direktur Mampu membuat kebijakan dan strategi
PPSDM KEBTKE
Your Future Energy Partner
PERSYARATAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
1. Memiliki pengalaman kerja pada okupasi jabatan yang diujikan atau telah
memiliki sertifikat pelatihan yang relevan pada okupasi jabatan yang
diujikan.
2. Mengajukan permohonan tertulis kepada Lembaga Sertifikasi Kompetensi
(LSK) Terakreditasi / Penunjukan dari Menteri ESDM, dengan dilengkapi:
a. Daftar Riwayat Hidup Pemohon (perorangan/melalui badan
usaha).
b. Okupasi Jabatan yang dipilih untuk diuji.
c. Penilaian mandiri terhadap kompetensi pemohon / sertifikat
pelatihan.
d. Fotokopi KTP untuk WNI / Paspor untuk WNA.

25
PPSDM KEBTKE
Your Future Energy Partner
SERTIFIKAT KOMPETENSI
1. Sertifikat Kompetensi diterbitkan berdasarkan Okupasi Jabatan sesuai Jenjang Kualifikasi
Ketenagalistrikan.
2. Sertifikat Kompetensi berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun dan dapat
diperpanjang.

26
PPSDM KEBTKE
Your Future Energy Partner
Standar Operating Procedure (SOP)

• SOP adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan
alat penilaian kinerja. SOP dapat juga merupakan suatu panduan yang menjelaskan secara
terperinci bagaimana suatu proses harus dilaksanakan.
• Tujuan penerapan SOP:
❑ Agar petugas/operator menjaga konsistensi dan tingkat kinerja.
❑ Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam tim/organisasi.
❑ Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/operator terkait.
❑ Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/operator dari malpraktek yang menyebabkan
kerugian seperti kerusakan instalasi dan korban jiwa.
❑ Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefiensi.

18
PPSDM KEBTKE
Your Future Energy Partner
Instruksi Kerja (IK)
• Instruksi Kerja (IK) adalah tata cara dalam melakukan satu jenis
aktifitas. IK merupakan suatu perintah yag disediakan untuk membantu
seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan benar atau suatu set
instruksi untuk melakukan tugas atau untuk mengikuti prosedur.
• Perbedaan SOP dengan IK
❑ Bila dilihat dari kompleksitas aktifitasnya, SOP menggambarkan
pengendalian banyak aktifitas dari suatu proses, misal SOP
pengoperasian PLTD. Sedangkan IK hanya merupakan petunjuk atau
tata cara dalam melakukan satu jenis aktifitas.
❑ SOP biasanya menggambarkan flowchart hubungan antar
proses/aktifitas, sedangkan IK menceritakan deskripsi teknis dari
suatu aktifitas.

19
PPSDM KEBTKE
SERTIFIKASI KOMPETENSI KETENAGALISTRIKANYour Future Energy Partner

Uji Tulis

Uji Praktek dan/atau


Uji Kompetensi Observasi
Uji Lisan atau
Wawancara
Sertifikasi Perpanjangan
Kompetensi
Ketenagalistrikan Penyetaraan

Penilaian Penyesuaian
Portofolio

Vokasional

Sertifikasi
Ulang
29
30
RENCANA UJI KOMPETENSI
a. Rencana Uji kompetensi disusun oleh Penanggung Jawab Teknik (PJT) LSK
Akreditasi atau penunjukan
b. LSK harus melaporkan rencana uji kompetensi yang telah disusun PJT
kepada Direktur Jenderal Ketenagalistrikan secara online ke situs SKTTK
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum pelaksanaan uji kompetensi
c. Dalam melaporkan rencana uji, LSK melengkapi persyaratan:
• Jadwal uji kompetensi;
• Data peserta uji kompetensi;
• Okupasi Jabatan;
• Tim uji kompetensi;
• Tempat uji kompetensi
PESERTA UJI KOMPETENSI
a. Peserta mengajukan permohonan tertulis kepada LSK yang dilengkapi dengan dokumen:
• Daftar Riwayat Hidup;
• Penilaian mandiri atau Sertifikat Pelatihan yang relevan;
• Okupasi Jabatan sesuai Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan;
• Pasfoto 3 x 4 cm latar belakang warna merah dengan komposisi wajah 80 % menghadap ke depan dan tubuh
menghadap ke depan;
• Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Warga Negara Indonesia (WNI) atau paspor untuk Warga Negara
Asing (WNA); dan
• Sertifikat Kompetensi sebelumnya untuk Asesor yang mengajukan permohonan kenaikan kualifikasi
kompetensi.
b. Peserta uji kompetensi paling banyak berjumlah ±20 orang agar uji kompetensi dilaksanakan secara tepat dan
efektif
c. Pemohon yang sudah masuk kedalam daftar peserta uji kompetensi, harus dilaporkan PJT kepada Direktur
Jenderal melalui penanggung jawab LSK dengan mengisi identitas, okupasi jabatan peserta uji serta mengunggah
melalui situs SKTTK yaitu:
• Pasfoto berwarna 3x4 cm berlatar belakang berwarna merah dengan komposisi 80% menghadap kedepan dan
tubuh menghadap ke depan
• KTP untuk WNI dan paspor untuk WNA
PENUGASAN TIM UJI KOMPETENSI
a.Penugasan tim uji kompetensi merupakan asesor
kompetensi yang sesuai dengan bidang yang diujikan
b.Dalam menugaskan tim uji kompetensi, PJT harus
memastikan:
• Asesor terdaftar pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
• Dapat melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan jadwal
yang ditentukan
• Sesuai dengan akreditasi/ penunjukan LSK
• PJT menyiapkan surat tugas tim uji kompetensi untuk
ditandatangani oleh penanggung jawab LSK
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

a. Job Safety Analysis (JSA) merupakan dokumen analisa


keselamatan terhadap potensi bahaya yang ada pada saat
pelaksanaan uji kompetensi
b.Untuk memastikan keamanan dan keselamatan pelaksanaan uji
kompetensi, ketua tim uji harus melakukan pemetaan dan
identifikasi potensi bahaya di TUK
c. Hasil pemetaan dan identifikasi potensi bahaya ditandatangani
oleh ketua tim uji dan seluruh peserta uji kompetensi pada saat
akan dilaksanakan uji
PPSDM KEBTKE
JOB SAFETY ANALYST (JSA) Nomor:

Konstruksi R Tertutup Alat Angkat Kerja Panas Penggalian Diketinggian Lainnya

Lokasi Tanggal: Your Future Energy Partner


DESKRIPSI KEGIATAN UJI KOMPETENSI Jenis Peralatan

Mesin
Listrik
Peralatan Tangan

POTENSI BAHAYA

Contoh Format Lantai Licin


Bahaya Kebakaran
Percikan Palu
Bahaya Alat Listrik
Kagagalan Alat
Objek Berayun
Ketinggian
Pekerjaan Terdekat
Sambungan Pipa
Lingkungan Ramai
Beban Berat
Tangga yang Kokoh
Percikan Besi Panas
Leburan Besi Panas
Asap

Job Safety Analysis Radioaktif


Jalan Darurat
Gas
Jepit/Perangkap
Pihak Ketiga
Orang Tanpa Ijin
Berangin
Benturan Benda
Benda Tajam
Bising
Polusi Alam Bahaya Cedera Gelap (Malam) Salah Komunikasi Vibrasi/Getaran
Debu Tersandung/Jatuh Cuaca Buruk Terhantam Benda
Kegagalan Peralatan Salah Penyetelan Ergonomic Lantai Berlubang
Kagagalan Struktur Keseleo Kejatuhan Material Tepian Bangunan

Tindakan Keselamatan lain yang diperlukan


Selalu mengingatkan untuk tetap menggunakan APD dalam setiap pekerjaan

ALAT PERLINDUNGAN DIRI


Helm Keselamatan Sarung Tangan Katun Tali Keselamatan
Sepatu Keselamatan Sarung Tangan Karet Masker
Kacamata Keselamatan Sarung Tangan Kulit Pelindung Pendengaran
Pelindung Muka/Las Baju Kulit
Kacamata Debu Rompi Keselamatan

PESERTA UJI KOMPETENSI


Saya menyatakan dalam keadaan SEHAT. Saya juga mematuhi ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan
segala persyaratan yang diberlakukan (jika tidak setuju berikan alasan pada kolom keterangan)
Nama Tandatangan Hari & Tanggal Keterangan

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Ketua Tim Uji Kompetensi Penanggung Jawab Tempat Uji Kompetensi

Nama Tandatangan Nama Tandatangan

Pelaksanaan Uji Kompetensi dilaksanakan seperti ketentuan di atas untuk periode

dari: sampai: 21
PEMERIKSAAN KESESUAIAN TUK
a. Pemeriksaan Tempat Uji Kompetensi harus dilakukan oleh Tim Uji Kompetensi sebelum
pelaksanaan uji kompetensi.
b. Pemeriksaan Tempat Uji Kompetensi untuk memastikan sarana dan prasarana telah
sesuai dengan Okupasi Jabatan dan SKTTK yang diuji.
c. Pemeriksaan Tempat Uji Kompetensi harus memenuhi persyaratan:
• Tempat Uji Tulis;
• Tempat Uji Praktek;
• Jabatan dan SOP atau IK;
• Job Safety Analyst (JSA);
• Tersedia Asesi Peraga, khusus Uji Kompetensi untuk Asesor Kompetensi.
d. Hasil pemeriksaan Tempat Uji Kompetensi dituangkan ke dalam Berita Acara
Pemeriksaan Tempat Uji Kompetensi yang ditandatangani oleh Ketua Tim Uji
Kompetensi, Institusi Pemohon Uji Kompetensi dan Pemilik Tempat Uji Kompetensi.
PEMBUATAN SOAL UJI KOMPETENSI
a. Tim Uji Kompetensi yang ditugaskan oleh LSK-TT dan LSK-A melakukan
pengujian dan penilaian terhadap peserta uji kompetensi, meliputi:
• uji tulis;
• uji praktek dan/atau observasi; dan
• uji lisan.
b. Pembuatan soal uji kompetensi harus kombinasi dari okupasi jabatan
(kemampuan melaksanakan peran jabatan) dan SKTTK (kemampuan
kompetensi pekerjaan).
c. Okupasi Jabatan dan SKTTK merupakan alat untuk menilai kemampuan
Asesi melaksanakan Tugas Jabatan sesuai SOP dan IK.
PENYUSUNAN SOAL UJI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK
Pelaksana atau Operator, dan Teknisi Muda:
1. Uji Tulis:
a) Soal Esai, 10 (sepuluh) soal;
b) Soal Pilihan Ganda, 10 (sepuluh) soal;
c) Soal Benar - Salah, 10 (sepuluh) soal;
d) Soal Menjodohkan, 10 (sepuluh) soal;
e) Soal Memberikan Label, 10 (sepuluh) soal.
2. Uji Praktek, memperagakan pekerjaan sesuai dengan tugas jabatan dan SOP
(IK) yang dibandingkan dengan Okupasi Jabatan dan SKTTK.
3. Uji Lisan, menggali lebih dalam kemampuan sesuai dengan Uji Tulis dan Uji
Praktek.
PENYUSUNAN SOAL UJI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK
a. Teknisi Madya dan Utama:
1. Uji Tulis:
a) Soal Esai, 10 (sepuluh) soal;
b) Soal studi kasus sesuai dengan peran jabatan, 1 (satu) soal;
2. Uji Praktek, memaparkan soal studi kasus.
3. Uji Lisan, menggali lebih dalam kemampuan sesuai dengan Uji Tulis dan Uji
Observasi.
b. Ahli
1. Uji tulis, soal pembaharuan sistem tenaga listrik
2. Uji Observasi, memaparkan soal pembaharuan sistem tenaga listrik; dan
3. Uji Lisan, menggali lebih dalam kemampuan sesuai dengan soal Uji Tulis dan
Uji Observasi.
40
A Penjelasan pelaksanaan uji kompetensi
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
B Pelaksanaan Uji Tulis

C Pelaksanaan Uji Praktek

D Pelaksanaan Uji Lisan

E Pemberian Penilaian Hasil Uji Kompetensi

F Pemberian Umpan Balik

G Penandatangan Pakta Integritas

H Berita Acara Uji Kompetensi


a. Tahapan pelaksanaan uji kompetensi;
b. Skenario uji kompetensi; dan
c. Job Safety Analyst (JSA).

a. Soal uji kompetensi hanya sebatas pada Okupasi


Jabatan dan SKTTK yang dimohon oleh Peserta Uji
Kompetensi;
b. Uji Praktek akan dihentikan apabila membahayakan
Peserta Uji Kompetensi dan membahayakan sistem
instalasi tenaga listrik.

a. memastikan setiap Peserta Uji Kompetensi dalam


keadaan sehat dan menandatangani JSA.
b. Peserta Uji Kompetensi yang tidak sehat, maka harus
ditunda mengikuti uji kompetensinya., dan wajib
memprioritas Peserta Uji Kompetensi yang tidak sehat
pada uji kompetensi selanjutnya.
Pada prinsipnya Uji Tulis bersifat buka buku untuk semua Peserta Uji Kompetensi. Khusus
untuk Peserta Uji Kompetensi Tenaga Teknik pada klaster kualifikasi kompetensi Pelaksana
atau Operator, Tim Uji Kompetensi dapat memberlakukan tutup buku.

Dalam pelaksanaan Uji Tulis, Peserta Uji Kompetensi dilarang bekerjasama menjawab soal tulis
dengan Peserta Uji Kompetensi lain atau dibantu pihak lain.

Uji Tulis dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) jam yang disesuaikan dengan
soal Uji Tulis diberikan oleh Tim Uji Kompetensi. Untuk uji tulis Daring harus menghidupkan
camera selama uji tulis.

Pada Uji Tulis, nilai paling rendah 70 (tujuh puluh) dinyatakan Kompetensi (KP) dan jika belum
mencapai nilai 70 (tujuh puluh) dinyatakan Belum Kompetens (BK)
Uji Praktek diberlakukan untuk Peserta Uji Kompetensi Tenaga Teknik
pada klaster kualifikasi kompetensi Pelaksana atau Operator dan
Analis Muda (level 4).

Uji Praktek Distance Learning dapat berbentuk :


a) Pembuatan Video sesuai kompetensi inti dan/atau pilihannya
b) Pembuatan Presentasi sesuai kompetensi inti dan/atau pilihannya
Pelaksanaan Uji Lisan terhadap Peserta Uji
Kompetensi dilakukan oleh Tim Uji Kompetensi.

Dalam melaksanakan Uji Lisan, Tim Uji Kompetensi


harus melakukan penggalian lebih dalam atas hasil
Uji Tulis, dan Uji Praktek

Berdasarkan hasil penilaian Uji Lisan, Tim Uji


Kompetensi melakukan penilaian Uji Lisan terhadap
Peserta Uji Kompetensi yang hasilnya berupa
Kompeten (KP) atau Belum Kompeten (BK).
Tim Uji Kompetensi melakukan rekapitulasi keseluruhan hasil uji
kompetensi, meliputi: a. Uji Tulis;
HASIL UJI KOMPETENSI
PEMBERIAN PENILAIAN
b. Uji Praktek;
c. Uji Lisan

Berdasarkan rekapitulasi keseluruhan hasil uji kompetensi, Tim Uji


Kompetensi menyimpulkan Peserta Uji Kompetensi, Kompetensi (KP) atau
Belum Kompetensi (BK) sesuai persyaratan Okupasi Jabatan dan SKTTK.

Kesimpulan Hasil Uji Kompetensi merupakan rekomendasi Tim Uji


Kompetensi kepada LSK dan bukan keputusan final.

Hasil penilaian uji kompetensi ditandatangani oleh setiap Peserta Uji


Kompetensi dan Ketua Tim Uji Kompetensi.
SKENARIO UJI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK

Tenaga Teknik Tim Uji Kompetensi

Pelaksanaan uji kompetensi meliputi: Tim Penguji

1) Uji Tulis
2) Uji Praktek/ Observasi
3) Uji Lisan/ Wawancara
Tenaga
Teknik
DOKUMEN UJI KOMPETENSI (SOFTCOPY DAN
HARDCOPY YANG DIJILID SEBANYAK PESERTA)

a. Data peserta uji kompetensi


b. Okupasi jabatan yang digunakan
c. SKTTK yang digunakan
d. Uraian jabatan dan SOP peserta uji kompetensi
PEMBERIAN NILAI UJI TULIS PADA TENAGA 1) Soal Esai, bobot 40%;
TEKNIK UNTUK KLASTER KUALIFIKASI Pelaksana atau 2) Soal Pilihan ganda, bobot 20%;
Operator, dengan 3) Soal Benar – Salah, bobot 15%;
kriteria penilaian 4) Soal Soal Menjodohkan, bobot 15%; dan
5) Soal Memberikan Label, bobot 10%.
KOMPETENSI

1) Soal Esai, bobot 40%; dan


Teknisi atau
Analis, dengan 2) Soal Studi Kasus sesuai dengan peran
kriteria penilaian jabatan, bobot 60%.

Soal pembaharuan sistem tenaga listrik, bobot


Ahli, dengan 100%.
kriteria penilaian
Penilaian hasil uji merupakan
kesimpulan uji kompetensi
dari rekapitulasi hasil uji Keputusan akhir ditetapkan
tulis, uji praktik, uji lisan Penanggung jawab (PJT) LSK.

KP
Nilai Uji Tulis

Nilai Uji Praktik

Nilai Uji Lisan


BK

Kesimpulan uji kompetensi


merupakan rekomendasi yang
disampaikan kepada LSK.
a. peningkatan kompetensi kepada Peserta Uji Kompetensi; dan/atau
b. perbaikan SOP atau IK pada Institusi tempat Peserta Uji Kompetensi
K bekerja.

a. menyampaikan penjelasan alasan Belum Kompeten (BK) yang dibuktikan dengan catatan yang
PEMBERIAN tercantum pada Format penilaian uji kompetensi;
b. memberikan Umpan Balik yang jelas dan membangun dengan menggunakan bahasa dan cara yang
UMPAN BK tepat;
BALIK c. memberikan kesempatan untuk banding dan memberitahukan mekanisme proses banding; dan
d. memberitahukan mekanisme ulang proses sertifikasi kompetensi.

INSTITUSI Tim Uji Kompetensi memintakan juga umpan balik pelaksanaan uji kompetensi
PEMOHON dari Peserta Uji Kompetensi dan layanan sertifikasi kompetensi dari Institusi
pemohon untuk dilakukan kaji ulang oleh PJT agar pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi selanjutnya lebih baik.
Pakta Integritas merupakan surat pernyataan komitmen yang
menunjukan itikad baik untuk bertanggungjawab dan menjalankan
tugas sebagai pemegang Sertifikat Kompetensi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagalistrikan.

Peserta Uji Kompetensi yang direkomendasikan Kompetensi (KP) oleh


Tim Uji Kompetensi harus menandatangani Pakta Integritas.

Dalam hal Peserta Uji Kompetensi menolak menandatangi Pakta


Integrasi, Tim Uji Kompetensi harus memberikan penilaian Belum
Kompeten (BK) karena nilai sikap (attitude) belum memenuhi.
Berita Acara Uji Kompetensi Ketenagalistrikan
merupakan dokumen yang mengesahkan hasil uji
Pada Berita Acara Kompetensi dicantumkan: kompetensi yang dilakukan terhadap Peserta Uji
a. Hari dan tanggal pelaksanaan Uji Kompetensi; Kompetensi, ditandatangi oleh Tim Uji Kompetensi
dan Pemohon dari Institusi atau Perorangan.
b. Jumlah Peserta Uji Kompetensi;
c. Tempat Uji Kompetensi;
d. Hasil Uji Kompetensi;
e. Pengajuan Banding; Semua dokumen pelaksanaan uji kompetensi
f. Umpan Balik; dan harus menjadi lampiran pada Berita Acara Uji
g. Pakta Integritas. Kompetensi Ketenagalistrikan.

BERITA ACARA UJI KOMPETENSI


KETENAGALISTRIKAN
55
PESERTA UJI KOMPETENSI
Nama Asesi Unit Kompetensi Yang Diambil Nama SKTTK

Pelaksana Utama Pembangunan


xxxxxx D.35.132.01.Kualifikasi.3.DISTEM Pemasangan Distribusi Tegangan
Menengah
Pelaksana Madya Pembangunan
xxxxxx D.35.132.01.Kualifikasi.2.DISTEM Pemasangan Distribusi Tegangan
Menengah
Pelaksana Utama Pembangunan
xxxxxx D.35.132.01.Kualifikasi.3.DISTER
Pemasangan Distribusi Tegangan Rendah
Pelaksana Madya Pembangunan
xxxxxx D.35.132.01.Kualifikasi.2.DISTER
Pemasangan Distribusi Tegangan Rendah
Pelaksana Madya Pembangunan
xxxxxx D.35.132.01.Kualifikasi.2.DISTER
Pemasangan Distribusi Tegangan Rendah
OKUPASI JABATAN
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
Kepdirjen Ketenagalistrikan Nomor 245/20/DJL.1/2019

Kode Okupasi : D.35.132.01.Kualifikasi.2.DISTEM


Kompetensi : Level 2 – Pelaksana Madya Pemangunan dan pemasangan Distribusi Tegangan
menengah
Deskripsi Okupasi : Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 2 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) berkaitan dengan Pembangunan dan pemasangan Distribusi Tegangan
Menengah.
Kemungkinan Jab. : a. Teknisi pembangunan dan Pemasangan Gardu Distribusi
b. Teknisi pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Menengah
Untuk memperoleh masing-masing jabatan ini wajib memiliki 3 (tiga) unit
kompetensi :
1. 1 (satu) unit kompetensi inti ;dan
2. 2 (dua) unit kompetensi pilihan
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
OKUPASI JABATAN
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
Kepdirjen Ketenagalistrikan Nomor 245/20/DJL.1/2019

Kode Okupasi : D.35.132.01.Kualifikasi.2.DISTER


Kompetensi : Level 2 – Pelaksana Madya Pemangunan dan pemasangan Distribusi Tegangan
Rendah
Deskripsi Okupasi : Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 2 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) berkaitan dengan Pembangunan dan pemasangan Distribusi Tegangan
Rendah.
Kemungkinan Jab. : a. Teknisi pembangunan dan Pemasangan APP
b. Teknisi pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
c. Teknisi pembangunan dan Pemasangan SCADA dan Jaringan Telekomunikasi
Untuk memperoleh masing-masing jabatan ini wajib memiliki 3 (tiga) unit
kompetensi :
1. 1 (satu) unit kompetensi inti ;dan
2. 2 (dua) unit kompetensi pilihan
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
OKUPASI JABATAN
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
Kepdirjen Ketenagalistrikan Nomor 245/20/DJL.1/2019

Kode Okupasi : D.35.132.01.Kualifikasi.3.DISTEM


Kompetensi : Level 3 – Pelaksana Utama Pembangunan dan pemasangan Distribusi Tegangan
Menengah
Deskripsi Okupasi : Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) berkaitan dengan Pembangunan dan pemasangan Distribusi Tegangan
Menengah.
Kemungkinan Jab. : a. Kepala Regu pembangunan dan Pemasangan Gardu Distribusi
b. Kepala Regu pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Menengah
Untuk memperoleh masing-masing jabatan ini wajib memiliki 3 (tiga) unit
kompetensi :
1. 1 (satu) unit kompetensi inti ;dan
2. 2 (dua) unit kompetensi pilihan
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
OKUPASI JABATAN
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
Kepdirjen Ketenagalistrikan Nomor 245/20/DJL.1/2019

Kode Okupasi : D.35.132.01.Kualifikasi.3.DISTER


Kompetensi : Level 3 – Pelaksana Utama Pemangunan dan pemasangan Distribusi Tegangan
Rendah
Deskripsi Okupasi : Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) berkaitan dengan Pembangunan dan pemasangan Distribusi Tegangan
Rendah.
Kemungkinan Jab. : a. Kepala Regu pembangunan dan Pemasangan APP
b. Kepala Regu pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
c. Kepala Regu pembangunan dan Pemasangan SCADA dan Jaringan
Telekomunikasi
Untuk memperoleh masing-masing jabatan ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi :
1. Unit kompetensi inti ;dan
2. Unit kompetensi pilihan
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
STANDAR KOMPETENSI
PELAKSANA UTAMA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
TIM UJI KOMPETENSI

NO NAMA PERAN KOMPETENSI

1 Nico JF. Ketua Asesor Kompetensi Madya Dis

2 Zulfa Anggota Asesor Kompetensi Muda Dis

3 Gani Anggota Asesor Kompetensi Muda Dis

4 Akhir dan Dayu Administrasi


TAHAPAN UJI KOMPETENSI
PELAKSANA MADYA DAN PELAKSANA UTAMA
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN JARINGAN DISTRIBUSI

Tahapan uji kompetensi untuk Pelaksana Madya dan


Pelaksana Utama Pembangunan dan Pemasangan Jaringan
Distribusi, sebagai berikut:
a. Uji Tulis
b. Uji Praktek
c. Uji Lisan.
Jl. Poncol Raya No. 39, Ciracas
Telp. : (021) 872 9101 s.d. 06
Fax. : (021) 872 9109
email : informasi.ppsdmkebtke@esdm.go.id

Anda mungkin juga menyukai