Anda di halaman 1dari 29

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


Republik Indonesia

REGULASI
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Edwin Hermawan
Analis Kebijakan Muda
Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan
Jakarta, 19 September 2023
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG
1. Undang - Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
2. Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

PERATURAN PEMERINTAH
1. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perijinan Berusaha Berbasis Resiko
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
PERATURAN PRESIDEN

• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

PERATURAN MENTERI
1. Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor energi dan Sumber Daya Mineral.
2. Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2021 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.
3. Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2021 tentang Keselamatan Ketenagalistrikan.
4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2021 tentang Klasifikasi, Kualifikasi, dan Sertifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga
Listrik.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

1. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 217K/24/DJL.4/2018 Tahun 2018 tentang Metodologi Sertifikasi
Kompetensi Ketenagalistrikan.

2
DAFTAR STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
KEPUTUSAN MENTERI

Keputusan Menteri ESDM 380.K/TL.05/DJL.4/2022 Tentang Standar Kompetensi Tenaga Teknik


Ketenagalistrikan tanggal 28 April 2022;

Bidang SKTTK yaitu:


1. Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik;
2. Bidang Transmisi Tenaga Listrik;
3. Bidang Distribusi Tenaga Listrik;
4. Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik;
5. Bidang Penjualan Tenaga Listrik;
6. Bidang Pemeriksaan dan Penilaian Penerapan SMK2;
7. Bidang Pemeriksaan dan Penilaian TKDN;
8. Bidang Asesor Ketenagalistrikan.

Download:
1. https://skttkdjk.esdm.go.id/web/page/download
2. https://drive.google.com/drive/folders/19vah7wI9A7m_35YZnTdFH4HjDlSaiToM?usp=sharing

3
DEFINISI

4
INSTALASI TENAGA LISTRIK
“Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan”
(UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan)

150 kV
INDUSTRI
PLTA
PLTD
PLTP
PLTG 20 kV
BISNIS
PLTU
PLTGU TRAFO GI TRAFO GI
RUMAH
PLT EBT 20/150 kV 150/20 kV
220 V
PUBLIK
TRAFO SOSIAL
DISTRIBUSI

PEMBANGKITAN TRANSMISI / DISTRIBUSI PEMANFAATAN

Instalasi tenaga listrik tenaga listrik terdiri atas:


1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, meliputi: 2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik, meliputi:
a. Instalasi pembangkit tenaga listrik; a. Instalasi pemanfaatan tegangan tinggi;
b. Instalasi transmisi tenaga listrik; dan b. Instalasi pemanfaatan tegangan menengah; dan
c. Instalasi distribusi tenaga listrik. c. Instalasi pemanfaatan tegangan rendah.

5
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN …(1)

USAHA KETENAGALISTRIKAN

Usaha Penyediaan Usaha PenunjangTenaga


Tenaga Listrik (UPL) Listrik (UPTL)

Keselamatan
Wajib Ketenagalistrikan

Tujuan Andal, Aman, Ramah


Lingkungan

Standardisasi &
Lingkup Pengamanan

6
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN …(2)
Permen ESDM 10/2021 Tentang Keselamatan Ketenagalistrikan

Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah pemenuhan standardisasi peralatan
dan pemanfaat tenaga listrik, pengamanan instalasi tenaga listrik, dan pengamanan pemanfaat tenaga
listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, aman dari bahaya bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya, serta ramah lingkungan.

Andal bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik beroperasi secara berkesinambungan sesuai mutu
yang dipersyaratkan;

Aman bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari resiko kerusakan akibat
ketidaknormalan operasi dan gangguan;

Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya merupakan kondisi instalasi tenaga listrik
bebas dari bahaya listrik, bahaya mekanik, bahaya termal, dan bahaya kimia terhadap manusia dan makhluk hidup
lainnya;

Ramah lingkungan merupakan kondisi instalasi tenaga listrik memenuhi ambang batas medan listrik dan medan
magnet, baku mutu emisi, nilai ambang batas bising, dan baku mutu limbah sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku

7
REGULASI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
WAJIB
UU 30/2009 UU 11/2020 TUJUAN
(KETENAGALISTRIKAN) (CIPTA KERJA) K2 ➢ Andal dan aman
PP NO. 14 TAHUN 2012 bagi Instalasi
PP NO. 05 TAHUN 2021
(KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN
(PENYELENGGARAAN PERIZINAN Setiap usaha ketenagalistrikan ➢ Aman dari bahaya
TENAGA LISTRIK)
BERUSAHA BERBASIS RISIKO) wajib memenuhi ketentuan bagi manusia dan
PP NO. 62 TAHUN 2012 PP NO. 25 TAHUN 2021 Keselamatan mahluk hidup lainnya
(USAHA PENUNJANG TENAGA LISTRIK) (PENYELENGGARAAN DI BIDANG ESDM) Ketenagalistrikan ➢ Ramah Lingkungan

SNI SERKOM SBU SLO LH

Setiap peralatan dan Setiap tenaga teknik dalam usaha Setiap badan usaha penunjang Setiap instalasi tenaga Setiap kegiatan usaha
pemanfaat tenaga listrik wajib ketenagalistrikan wajib memiliki tenaga listrik wajib memiliki listrik yang beroperasi ketenagalistrikan wajib memenuhi
memenuhi ketentuan Standar Sertifikat Kompetensi Sertifikat Badan Usaha wajib memiliki Sertifikat ketentuan yang disyaratkan dalam
Nasional Indonesia Tenaga Teknik sesuai (klasifikasi dan kualifikasi)
Laik Operasi peraturan perundang-undangan
Ketenagalistrikan di bidang Lingkungan
Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2021 Permen ESDM Hidup
Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2021 Permen ESDM
Tentang Standardisasi Di Bidang
Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Klasifikasi, Kualifikasi, Nomor 10 Tahun 2021
Ketenagalistrikan dan Pembubuhan Tanda
Tentang Standardisasi Akreditasi dan Sertifikasi Usaha Tentang Keselamatan
Standar Nasional Indonesia dan/atau
Kompetensi Tenaga Teknik Jasa Penunjang Tenaga Listrik Ketenagalistrikan
Tanda Keselamatan
Ketenagalistrikan
Lingkup : Pemenuhan standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik, Pengamanan instalasi tenaga listrik, Pengamanan pemanfaat tenaga listrik
8
PELAKSANA SERTIFIKASI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN (UU 30/2009)

KONSEP
Menteri ESDM
cq. Dirjen Ketenagalistrikan Komite
Akreditasi
Panitia Akreditasi Nasional
Ketenagalistrikan (KAN-BSN)
(PAK)

Lembaga Validasi dan


Lembaga Lembaga Lembaga Pemeriksa
Akreditasi Lembaga Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Verifikasi
Inspeksi Teknik Sertifikasi Badan Emisi (LPE)
Kompetensi (LSK) Produk (LSPro) Mitigasi GRK
(LIT) Usaha (LSBU)

Sertifikat Kompetensi Sertifikat Produk


Produk Sertifikat Laik Sertifikat Badan Tenaga Teknik Pemanfaat dan
Laporan Emisi Laporan Verval
Jasa Operasi (SLO) Usaha (SBU) Ketenagalistrikan Peralatan Tenaga
(SERKOM) Listrik

9
PENERAPAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PADA PERIZINAN BERUSAHA (OSS)
Setiap peralatan dan pemanfaat
tenaga listrik wajib memenuhi
ketentuan
Standar Nasional
Indonesia
Setiap tenaga teknik wajib
memiliki Setiap badan usaha penunjang
wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi
Tenaga Teknik Sertifikat Badan Usaha
sesuai (klasifikasi dan kualifikasi)
Ketenagalistrikan Setiap instalasi tenaga listrik
yang beroperasi wajib memiliki
Setiap tenaga teknik dalam
usaha penyediaan tenaga listrik Sertifikat Laik Operasi.
wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi
Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
Syarat Pemegang Izin
Setiap kegiatan usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
ketenagalistrikan wajib memenuhi (PLN dan Swasta)
ketentuan yang disyaratkan dalam mengoperasikan instalasi
peraturan perundang-undangan tenaga listrik serta penjualan
di bidang kepada konsumen
Lingkungan Hidup
OSS : online single submission

10
LAMPIRAN II PP 5/2021 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO..1

11
LAMPIRAN II PP 5/2021 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO..2

12
PELIMPAHAN
WEWENANG
URUSAN
KETENAGALISTRIKAN
DARI
KEMENTERIAN PUPR
KEPADA
KEMENTERIAN ESDM

13
SURAT TENTANG KEWAJIBAN SERKOM KEPADA PT. PLN (Persero)

14
HARMONISASI REGULASI SERTIFIKASI KOMPETENSI DENGAN BNSP

15
REGULASI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN..1
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
Pasal 44, ayat:
6) Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi.
7) Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan, sertifikat laik operasi, standar nasional Indonesia, dan sertifikat kompetensi
diatur dengan Peraturan Pemerintah

PP No. 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Pasal 51, ayat:
1) Badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, badan layanan umum, serta koperasi dalam Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik dan usaha jasa penunjang tenaga listrik wajib mempekerjakan tenaga teknik yang memenuhi standar
Kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat Kompetensi sesuai dengan Klasifikasi dan Kualifikasi di bidang Ketenagalistrikan yang
masih berlaku.
2) Menteri menetapkan standar Kompetensi tenaga teknik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh Menteri atau lembaga sertifikasi kompetensi yang diakreditasi oleh Menteri.

Peraturan Menteri ESDM No. 6 Tahun 2021 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan

Pasal 22, Ayat:


1) Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) yang telah ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri melalui Direktur
Jenderal wajib diterapkan oleh pemegang perizinan berusaha di bidang ketenagalistrikan.
2) Penerapan SKTTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai acuan dalam:
a. penyusunan Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan;
b. Sertifikasi Kompetensi; dan/atau
c. pendidikan vokasi/keterampilan atau pelatihan.

16
REGULASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN..2
Peraturan Menteri ESDM No. 6 Tahun 2021 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan

Pasal 61, Ayat 3 huruf:


Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal dapat
melakukan:
a. penyuluhan dan bimbingan teknis.
b. Pemeriksaan lapangan terkait kegiatan sertifikasi kompetensi
c. pemeriksaan lapangan dan evaluasi atas penerapan SKTTK pada badan usaha ketenagalistrikan dan Harmonisasi
SKTTK
d. pemeriksaan lapangan dan evaluasi atas penerapan SKTTK pada Pendidikan vokasi/keterampilan atau pelatihan
dalam rangka sertifikasi vokasional.

17
REGULASI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN..3
PP No. 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

❑ Pasal 55
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1), dikenai sanksi administratif
berupa:
a. teguran tertulis;
b. Pembekuan kegiatan sementara;
c. denda; dan/atau
d. pencabutan Perizinan Berusaha.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri atau gubernur sesuai dengan
kewenangannya.
(3) Teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka
waktu:
a. Teguran kesatu, paling lama 2 (dua) bulan;
b. Teguran kedua, paling lama 1 (satu) bulan; dan
c. Teguran ketiga, paling lama 2 (dua) minggu.
(4) Setiap orang yang tidak melaksanakan kewajibannya jangka waktu teguran ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf c, Menteri setelah berakhirnya atau gubernur sesuai dengan kewenangannya mengenakan sanksi administratif
berupa pembekuan kegiatan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk jangka waktu paling lama 6
(enam) bulan.

18
REGULASI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN..5
PP No. 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
❑ Pasal 57 Ayat (8)
Besaran denda yang dikenai untuk ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1), untuk:
a. Badan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik:
1. Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) untuk setiap tenaga teknik jenjang Kualifikasi pelaksana/operator;
2. Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) untuk setiap tenaga teknik jenjang Kualifikasi analis/teknisi;
3. Rp. 45.000.000,00 (empat puluh lima juta rupiah) untuk setiap tenaga teknik jenjang Kualifikasi ahli; dan
4. Rp. 90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah) untuk setiap tenaga teknik jika merupakan warga negara asing.
b. Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik:
1. Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) untuk setiap tenaga teknik jenjang Kualifikasi pelaksana/operator;
2. Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) untuk setiap tenaga teknik jenjang Kualifikasi analis/teknisi;
3. Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) untuk setiap jenjang Kualifikasi ahli;
4. Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) untuk setiap tenaga teknik jika merupakan warga negara asing.

19
PETA JABATAN KETENAGALISTRIKAN
11. Disusun oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan bersama dengan Kepala Badan
Pengembangan SDM KESDM, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas Kemnaker, BAPPENAS, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan
KADIN dan diluncurkan pada tanggal 29 Oktober 2018
22. Peta Jabatan Ketenagalistrikan sampai tahun 2020 terdapat 2875 Jabatan dari Level 1
s.d. level 9 yang telah sesuai dengan KKNI dan jumlah unit kompetensi sebanyak 1671
unit kompetensi
33. Peta Jabatan Bidang Ketenagalistrikan mengambarkan:
a. Kemampuan kompetensi seseorang pada suatu jabatan;
b. Jenjang yang dipersyaratkan untuk menduduki suatu jabatan beserta jenjang karir; dan
c. Ruang lingkup penugasan dari suatu jabatan.
44. Pemetaan jabatan bidang ketenagalistrikan berdasarkan area pekerjaan, yaitu
pembangkitan, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik.
55. Pada masing-masing area terdiri dari jenis pekerjaan:
a. Konsultansi;
b. Pembangunan dan Pemasangan;
c. Pemeriksaan dan Pengujian;
d. Pengoperasian; dan
e. Pemeliharaan.

20
CONTOH ADOPSI PETA OKUPASI NASIONAL PADA LINGKUNGAN PT. PLN (Persero)

21
CONTOH IDENTIFIKASI
KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN
UNTUK KESESUAIAN OKUPASI JABATAN DALAM RANGKA MEMENUHI K2

22
R CONTOH ARSITEKTUR KOMPETENSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)
Dimanakah Posisi Tim Tanggap Darurat?

Lev – 6 a new method of making up the issue repeatedly wrote on trouble shooting
Lev – 5 Trouble shooting
OPERATION SYSTEM MAINTENANCE SYSTEM FOR POWER PLANTS

MECHANICAL ELECTRICAL CONTROL INST PROTECTION


LEV - 4 Central MAINTENANCE MAINTENANCE MAINTENANCE MAINTENANCE
CR
ELECTRICITY MAINTENACE ACTIVITY:
ROTARY
POWER SYST Lev – 1 Bongkar/pasang
LEV - 3 BOILER T/G
Lev – 2 setting precision
ELECTRISITY
STATIC Lev – 3 Go or not go
COOLING SYST
INSTALATION
COAL SYST
LEV - 2 WATER TREATMEN PROTECTION SYST
Lev – 4 Supervision
INSTRUMENT & DC POWER Lev – 5 Trouble shooting
COALING WATER
LEV - 1 CONTROL SYST SYSTEM
Lev – 6 a new method on trouble
AIR PRESURE SYST AIR PRESURE SYST
shooting
RNK COMUNICATION

23
CONTOH KUALIFIKASI KOMPETENSI
PADA PEKERJAAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PLTU..1

LEV – 1 & 2 LEV - 3 LEV - 4


THE FUEL SYSTEM OF COAL &
ASH DISPOSAL HANDLING

WATER
TREATMENT
OPERATOR
BOILER
AIR PRESURE

OPERATOR
CONTROL
ROOM
COALING
SYSTEM OPR.
TURBINE-
GENERATOR
LUBRICATION
SYSTEM

RNK

24
CONTOH KUALIFIKASI KOMPETENSI
PADA PEKERJAAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PLTU..2

LEV - 4 LEV - 5 LEV - 6

JUNIOR TECHNICIAN /
SPV # 1 SENIOR
TECHNICIAN / ASS
JUNIOR TECHNICIAN / MGR OPR
SPV # 2

JUNIOR TECHNICIAN /
MECHANICAL SPV

SENIOR PRINCIPAL
JUNIOR TECHNICIAN /
ELECTRICAL SPV
TECHNICIAN / ASS TECHNICIAN /
MGR MAINTENANCE
OPERATION MANAGER
JUNIOR TECHNICIAN /
CNTROLE INSTR SPV

JUNIOR TECHNICIAN /
BOILER ENGINNER

SENIOR
JUNIOR TECHNICIAN /
TECHNICIAN /
TURBINE ENGINNER
ENJINER

JUNIOR TECHNICIAN /
RNK GENERATOR
ENGINNER

25 25
CONTOH KUALIFIKASI KOMPETENSI
PADA PEKERJAAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PLTU..4

LEV - 7 LEV - 8 LEV - 9


AHLI UTAMA
PENJUALAN/NIAGA
AHLI MADYA TENAGA LISTRIK
PENGOPERASIAN
SYS PEMBANGKIT
(PSA) AHLI KEANDALAN

AHLI BENDUNGAN

AHLI MUDA AHLI MADYA


PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN AHLI TURBIN
PEMBANGKIT PEMBANGKIT HYDRO

AHLI GENERATOR

AHLI BOILER
AHLI MADYA
PENGOPERASIAN
PEMBANGKIT AHLI TURBIN
THERMAL

RNK AHLI GENERATOR

26
DISKUSI
TENTANG PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI DALAM PENERAPAN K2

27
Studi Kasus

HOTEL RUMAH SAKIT GEDUNG PERKANTORAN


KAPASITAS GENSET 1 X 1000 Kw KAPASITAS GENSET 2 X 500 Kw KAPASITAS GENSET 3 X
Usulan jumlah TT = 6 orang Usulan jumlah TT = 6 orang 500 Kw
operator operator Usulan jumlah TT = 6
Serkom yang dimohonkan uji Serkom yang dimohonkan uji orang operator
kompetensi : kompetensi : Serkom yang dimohonkan
Level 2 = 2 Orang Level 2 = 2 Orang uji kompetensi :
Level 3 = 1 Orang Level 3 = 2 Orang Level 3 = 6 Orang
Level 1 = 3 Orang Level 4 = 2 Orang

Pilihan Komposisi SERKOM manakah yang


menurut Saudara sesuai? Jelaskan!
LAYANAN DARING
skttkdjk.esdm.go.id

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai