P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
1 dari 36
Tanggal
Halaman
Konfigurasi Jaringan Gardu Induk PAUH LIMO dalam kondisi Normal diatur seperti pada gambar Single
Line Diagram.
Pengendali PMT, PMS dan PMS GROUND Penghantar 150 kV adalah Sistem 1, Pengendali PMT
Trafo Daya, Incoming 20 kV dan Penyulang adalah Sistem 2.
A. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO - SIMPANG HARU.2
A.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH
LIMO SIMPANG HARU.2
Tujuan Pembebasan Tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
1.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
2 dari 36
Tanggal
Halaman
Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO
SIMPANG HARU.2 siap untuk dilaksanakan.
2.
Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3.
Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4.
5.
Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO
SIMPANG HARU.2
1.
Catat besaran Arus, MW, MVAR dan Tegangan (KV) sebelum pelepasan
b.
c.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,
switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control
switch padam.
d.
2.
Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (lampu hijau menyala/Open)
b.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,
switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control
switch padam.
c.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
3.
b.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,
switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control
switch padam.
c.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
4.
b.
Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu
turunkan kembali
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
3 dari 36
Tanggal
Halaman
c.
d.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup / close secara baik)
5.
Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH
LIMO SIMPANG HARU sudah selesai dilaksanakan.
6.
A2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH LIMO
SIMPANG HARU.2
Tujuan pemberian tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1.
Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO
SIMPANG HARU.2 siap untuk dilaksanakan.
2.
Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3.
Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4.
5.
Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO SIMPANG
HARU.2:
1.
lalu
turunkan kembali
c. Pasang kunci/lock PMS Ground
d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
membuka / Open secara baik)
2.
Memasukkan PMS Line 150 KV PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara :
a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum
jam) Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
4 dari 36
Tanggal
Halaman
b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,
switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control
switch padam.
c.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
3.
Memasukkan PMS Bus I 150 KV PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara :
a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum
jam). ). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.
b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,
switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control
switch padam.
c.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
4.
Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum
jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.
b.
c.
Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti
pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),
jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)
d.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,
switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control
switch padam.
5.
e.
f.
g.
Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150 KV PAUH LIMO SIMPANG HARU.2
sudah diberi tegangan .
6.
B. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO LUBUK ALUNG.
B.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH
LIMO - LUBUK ALUNG.
Tujuan Pembebasan Tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
5 dari 36
Pengawas K3
Tanggal
Halaman
Persyaratan :
1.
Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO
LUBUK ALUNG siap untuk dilaksanakan.
2.
Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3.
Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4.
5.
Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO LUBUK
ALUNG.
1.
2.
Catat besaran Arus, MW, MVAR dan Tegangan (KV) sebelum pelepasan
b.
c.
Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (lampu hijau menyala/Open)
b.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
3.
b.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
4.
5.
Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH
LIMO - LUBUK ALUNG sudah selesai dilaksanakan.
6.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
6 dari 36
Tanggal
Halaman
B2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH LIMO
- LUBUK ALUNG.
Tujuan pemberian tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO LUBUK ALUNG. siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.
5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO - LUBUK
ALUNG:
1.
lalu
turunkan kembali
c. Pasang kunci/lock PMS Ground
d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
membuka / Open secara baik)
2.
Memasukkan PMS Line 150 KV PAUH LIMO - LUBUK ALUNG dengan cara :
a.
b.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
3.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
b.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
7 dari 36
Tanggal
Halaman
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
4.
b.
Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti
pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),
jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)
5.
c.
d.
e.
f.
Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150 KV PAUH LIMO - LUBUK ALUNG
sudah diberi tegangan .
6.
C. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI
PARK.
C.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH
LIMO PADANG INDUSTRI PARK.
Tujuan Pembebasan Tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1.
Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO
PADANG INDUSTRI PARK siap untuk dilaksanakan.
2.
Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3.
Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4.
5.
Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO PADANG
INDUSTRI PARK.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
1.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
8 dari 36
Tanggal
Halaman
Melepas PMT 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara :
a. Catat besaran Arus, MW, MVAR dan Tegangan (KV) sebelum pelepasan
b. Putar handle control berlawanan dengan arah jarum jam .
c. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (lampu hijau menyala/Open)
2.
Melepas PMS Bus- I PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara :
a.
b.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
3.
b.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
4.
b.
Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu
turunkan kembali
5.
c.
d.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
e.
Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH
LIMO PADANG INDUSTRI PARK sudah selesai dilaksanakan.
6.
C2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH LIMO
PADANG INDUSTRI PARK.
Tujuan pemberian tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO
PADANG INDUSTRI PARK siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
9 dari 36
Tanggal
Halaman
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.
5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO PADANG
INDUSTRI PARK :
1.
Melepas PMS Ground PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara :
a. Buka kunci/lock PMS Ground
b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kiri sampai putaran 180
lalu
turunkan kembali
c. Pasang kunci/lock PMS Ground
d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
membuka / Open secara baik)
2.
Memasukkan PMS Line 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan
cara :
a. Putar control switch searah dengan arah jarum jam .
b.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
3.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
4.
b.
Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti
pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),
jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)
c.
d.
e.
f.
g.
5.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
10 dari 36
Tanggal
Halaman
D. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1.
D.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH
LIMO.1 INDARUNG.1.
Tujuan Pembebasan Tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1.
Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH
LIMO.1 INDARUNG.1 siap untuk dilaksanakan.
2.
Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3.
Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4.
5.
Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.1
INDARUNG.1
1.
2.
b.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,
switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control
switch padam.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
c.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
11 dari 36
Tanggal
Halaman
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
b.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,
switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control
switch padam.
c.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
b.
Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu
turunkan kembali
c.
d.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
e.
5. Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH
LIMO.1 INDARUNG.1 sudah selesai dilaksanakan.
6. Memuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia
D2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH
LIMO.1 INDARUNG.1
Tujuan pemberian tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.1
INDARUNG.1 siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
12 dari 36
Tanggal
Halaman
5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.1
INDARUNG.1 :
1.
lalu
turunkan kembali
c. Pasang kunci/lock PMS Ground
d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
membuka / Open secara baik)
2.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
3.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
4.
Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum
jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.
b.
c.
Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti
pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),
jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)
d.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,
switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control
switch padam.
e.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
5.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
13 dari 36
Tanggal
Halaman
f.
g.
Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150KV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1
sudah diberi tegangan .
6.
E. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2.
E.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA
PAUHLIMO.2 INDARUNG.2.
Tujuan Pembebasan Tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1.
Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH
LIMO.2 INDARUNG.2 siap untuk dilaksanakan.
2.
Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3.
Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4.
5.
Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.2
INDARUNG.2.
1.
2.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
b.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
14 dari 36
Tanggal
Halaman
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,
switch otomatis kembali ke posisi lepas . Indikasi lampu siap lepas pada control
switch padam.
c.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
3.
b.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,
switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control
switch padam.
c.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi
membuka/ Open secara baik)
4.
b.
Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu
turunkan kembali
5.
c.
d.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
e.
Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH
LIMO.2 INDARUNG.2 sudah selesai dilaksanakan.
6.
E2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH
LIMO.2 INDARUNG.2.
Tujuan pemberian tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.2
INDARUNG.2 siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
15 dari 36
Tanggal
Halaman
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/
pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.
4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.
5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV
harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.
Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.2
INDARUNG.2 :
1.
lalu
turunkan kembali
c. Pasang kunci/lock PMS Ground
d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan
membuka / Open secara baik)
2.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
3.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II secara visual (ketiga fasa keadaan
menutup/ close secara baik)
4.
Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum
jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.
b.
c.
Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti
pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),
jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
d.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
16 dari 36
Tanggal
Halaman
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,
switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control
switch padam.
5.
e.
f.
g.
Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150KV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2
sudah diberi tegangan .
6.
F.
SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY TD1 (10
MVA) DAN PENYULANG / KUBIKEL 20 KV PENYULANG.
( Merk Kubikel : Meidensha )
Tujuan Pembebasan Tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay TD1 dan Kubikel
20 kV Penyulang siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver
(pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.
4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV dan Helm.
F.1.1 LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA PENYULANG 20 KV
PENYULANG 2 , 8 :
1. Melepas PMT 20 KV Penyulang 2 dengan cara :
a.
b.
c.
Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan membuka / open)
d.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
17 dari 36
Tanggal
Halaman
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus 1 Penyulang 2 secara visual
(ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik).
b.
d. Periksa posisi pisau PMS Ground penyulang 2 secara visual (ketiga fasa
keadaan menutup/close secara baik).
5. Melakukan pembebasan tegangan pada Penyulang 8 seperti langkah 1
s/d 5
b.
membuka/open)
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-I 150 kV TD1 secara visual
(ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik).
Posisikan
control
switch
ke
posisi
siap
untuk
lepas
(putar
ke
kiri/berlawanan arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control
switch menyala.
b.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
c.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
18 dari 36
Tanggal
Halaman
Turunkan handle PMS secara manual ke bawah (Indikasi lampu siap lepas
pada control switch padam)
d.
e.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-I Incoming 20 kV TD1 secara
visual (ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik)
Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2
d. Periksa posisi pisau PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 secara visual (ketiga
fasa keadaan membuka/open secara baik)
2. Melepas PMS Bus-I Trafo Pem.Sendiri dengan cara :
a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-I Trafo P.Sendiri
b. Turunkan handle PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri
c.
d. Periksa posisi pisau PMS Bus-II Trafo PS secara visual (ketiga fasa
keadaan membuka/ open secara baik)
3. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia
F.2.
SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY TRAFO DAYA
1, KUBIKEL DAN PENYULANG 20 KV.
( Merk Kubike : Meidensha )
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
19 dari 36
Tanggal
Halaman
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1.
Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay TD1, Bus Bar dan
Penyulang 20 kV siap untuk dilaksanakan.
2.
Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3.
Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver
(pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.
4.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
20 dari 36
Tanggal
Halaman
Periksa indikasi dan posisi PMT 150 kV TD1 secara visual (keadaan
menutup/close)
6. Melapor ke sistem bahwa pemberian tegangan pada Bay TD1 dan Kubikel
20 kV Penyulang telah selesai dilaksanakan.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
21 dari 36
Tanggal
Halaman
d. Periksa posisi pisau PMS Ground Penyulang 2 secara visual (ketiga fasa
keadaan membuka/open secara baik)
2. Memasukkan PMS Bus-I Penyulang 2 dengan cara :
a. Buka kunci pengaman PMS
b. Naikkan handle PMS ke atas
c.
d. Periksa posisi pisau PMS Bus-I Penyulang 2 secara visual (ketiga fasa
keadaan menutup/close secara baik)
3. Memasukkan PMT Penyulang 2 dengan cara :
a. Putar handle control searah jarum jam
b. Periksa indikasi dan posisi PMT Penyulang 2 secara visual (keadaan
menutup/close)
c.
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay TD2dan Kubikel
20 kV PA siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver
(pemasukkan / pelepasan) PMT dan PMS.
4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV dan Helm.
G.1.1 LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA PENYULANG
20 KV Penyulang 3 s/d 7, 9 &10 :
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
22 dari 36
Tanggal
Halaman
Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan membuka / open)
b.
c.
d.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II Penyulang 3 secara visual
(ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik).
d. Periksa posisi PMS Ground (ketiga fasa keadaan menutup secara baik).
5. Melakukan pembebasan tegangan pada penyulang 3 s/d 7 , 9 & 10
mengikuti langkah 1 s/d 4.
G.1.2
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
23 dari 36
Tanggal
Halaman
Posisikan
control
switch
ke
posisi
siap
untuk
lepas
(putar
ke
kiri/berlawanan arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control
switch menyala.
b.
c.
Turunkan handle PMS secara manual ke bawah (Indikasi lampu siap lepas
pada control switch padam)
d.
e.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-II Incoming 20 kV TD1 secara
visual (ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik)
d. Periksa posisi PMS Ground (ketiga fasa keadaan menutup secara baik).
7. Melapor ke UPB bahwa Pembebasan Tegangan pada Bay TD2, Kubikel 20
kV dan Penyulang 3 s/d 7, 9 dan 10 sudah selesai dilaksanakan.
G.2
SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY TD 2 (30 MVA),
KUBIKEL DAN PENYULANG 20 KV .
( Merk Kubikel : Meidensha )
Tujuan Pemberian Tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
24 dari 36
Pengawas K3
Tanggal
Halaman
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay TD2, Kubikel 20
kV dan Penyulang 3 s/d 7, 9 & 10 siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver
(pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.
4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV dan Helm.
G.2.1. LANGKAH PERSIAPAN :
d. Periksa posisi PMS Ground (ketiga fasa keadaan menutup secara baik).
2. Memasukkan PMS Bus-II Incoming 20 kV dengan cara :
a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah
jarum jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.
b. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus II Incoming 20 KV TD1
c. Naikkan handle PMS secara manual ke atas (Indikasi lampu siap lepas
pada control switch padam)
d. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus II Incoming 20 KV TD1
e. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Incoming 20 kV TD1 secara visual
(ketiga fasa keadaan menutup / close secara baik)
3. Memposisikan Truck PMT Inc. 20 KV TD2 ke posisi siap operasi/stand by.
a.
Pasang dan putar engkol ke kanan/searah jarum jam sampai Truck PMT
merapat ke sel kubikel secara baik/tidak miring
b.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
c.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
25 dari 36
Tanggal
Halaman
menutup/ close).
c.
7. Melapor ke sistem bahwa pemberian tegangan pada bay TD2 dan kubikel
20 kV sudah selesai dilaksanakan dan dalam kondisi baik.
d. Periksa posisi PMS Ground (ketiga fasa keadaan membuka secara baik).
2. Memasukkan PMS Bus-II Penyulang 3 dengan cara :
a.
b.
c.
d.
Periksa posisi pisau PMS Bus-II Penyulang 3 secara visual (ketiga fasa
keadaan menutup/close secara baik)
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
26 dari 36
Tanggal
Halaman
a.
b.
c.
JIKA
H.
H.1. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BUS TIE 20 KV
BUS.1- BUS.2 DAN PENYULANG 20 KV 3 S/D 7, 9 & 10 :
Tujuan Pembebasan Tegangan
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bus Tie 20 kV BUS.1
BUS.2 siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver
(pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.
H.1.1. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA PENYULANG
20 KV KV 3 S/D , 7, 9 & 10 :
1. Melepas PMT 20 KV penyulang 3 dengan cara :
a.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
27 dari 36
Tanggal
Halaman
b.
c.
membuka/open)
d.
Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-II penyulang 3 secara visual
(ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik)
membuka/open)
2. Melepas PMS Bus-II Bus Tie BUS.1 BUS.2 (di Kubikel BUS.1) dengan
cara :
a.
b.
c.
d.
Periksa posisi pisau PMS Bus-II secara visual melalui lobang intip (ketiga
fasa keadaan membuka/open secara baik)
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
28 dari 36
Tanggal
Halaman
3. Melepas PMS 20 kV Bus-II Bus Tie BUS.2- BUS.1 (di Kubikel BUS.2)
dengan cara :
a. Buka kunci/lock mekanik PMS
b. Turunkan handle PMS ke bawah
c. Pasang kunci/lock mekanik PMS
d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-II Bus Tie BUS.2- BUS.1 di
Kubikel BUS.2
4. Memposisikan
truck
PMT
Bus
Tie
BUS.2-
BUS.1
ke
posisi
service/maintenance :
a. Cabut kunci pengaman truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2- BUS.1 di Kubikel
BUS.2
b. Tarik keluar Truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2- BUS.1 sampai ke posisi
service
c.
Pasang kunci truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2- BUS.1 di Kubikel BUS.2
Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2
d. Periksa posisi pisau PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 secara visual (ketiga
fasa keadaan membuka/open secara baik)
2. Melepas PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri dengan cara :
a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-II Trafo P.Sendiri
b. Turunkan handle PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri ke bawah
c.
d. Periksa posisi pisau PMS Bus-II Trafo PS secara visual (ketiga fasa
keadaan membuka/ open secara baik)
3. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia
H.2.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
Tujuan
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
29 dari 36
Pemberian
Tanggal
Halaman
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bus Tie 20 kV BUS.1BUS.2 siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver
(pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.
H.2.1. LANGKAH PERSIAPAN :
1. Memasukkan PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 dengan cara :
a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2
b. Naikkan handle PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 ke atas
c.
Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2
d. Periksa posisi pisau PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 secara visual (ketiga
fasa keadaan menutup/close secara baik)
2. Memasukkan PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri PL dengan cara :
a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-II Trafo P.Sendiri
b. Naikkan handle PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri ke atas
c.
d. Periksa posisi pisau PMS Bus-II Trafo PS secara visual (ketiga fasa
keadaan menutup/close secara baik)
H.2.2. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA BUS TIE 20 KV
BUS.1
BUS.2 :
1. Melepas PMS Ground Bus Tie BUS.1 BUS.2 di Kubikel BUS.1 dengan
cara :
a. Buka kunci/lock mekanik PMS
b. Naikkan handle PMS ke atas
c. Pasang kunci/lock mekanik PMS
d. Periksa posisi pisau PMS Ground Bus Tie BUS.1 BUS.2 di Kubikel BUS.1
(membuka/open secara baik)
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
30 dari 36
Tanggal
Halaman
Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-II Bus Tie 20 kV BUS.1 BUS.2 di
Kubikel BUS.1 secara visual (lampu merah menyala)
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
31 dari 36
Tanggal
Halaman
Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-II Penyulang 2 secara visual (ketiga
fasa keadaan menutup/close secara baik)
1. Dalam
rangka
pekerjaan
Pemeliharaan
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
32 dari 36
Tanggal
Halaman
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan paralel TD1 dengan TD2 siap untuk dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver
(pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.
4. Besar beban yng dialihkan harus perhitungkan sesuai kemampuan Bus Tie dan Trafo Daya
Langkah pelaksanaan memparalel TD 1 dengan TD 2
1.
Memasukkan PMS 20 kV Bus-II (Bus Tie BUS.1 BUS.2 ) di Kubikel BUS.1 dengan
cara :
a. Tekan tombol untuk membuka kunci/lock mekanik PMS
b. Pasang dan putar engkol penggerak stang PMS searah jarum jam/ke kanan
sampai lampu indikasi warna merah menyala dan warna hijau padam
c. Cabut engkol penggerak stang PMS
d. Periksa indikasi dan posisi PMS 20 kV Bus-II secara visual melalui lobang intip
(posisi menutup/close secara baik)
2.
Memasukkan PMS 20 kV Bus-I (Bus Tie BUS.2 BUS.1) di Kubikel BUS.2 dengan
cara :
a. Buka kunci/lock mekanik PMS
b. Naikkan handle PMS ke atas
c. Pasang kunci/lock mekanik PMS
d. Periksa indikasi dan posisi PMS 20 kV Bus-I secara visual (posisi menutup/close
secara baik)
3.
4.
Memasukkan PMT 20 kV Bus Tie di Kubikel BUS.1(memberikan tegangan ke BusI Kubikel BUS.1) dengan cara :
a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum
jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
b.
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
33 dari 36
Tanggal
Halaman
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) dan kembalikan ke posisi
semula. Indikasi lampu siap masuk pada control switch padam
c.
Periksa indikasi dan posisi PMT 20 kV Bus Tie secara visual (posisi
menutup/close)
d.
5.
Periksa tegangan fasa-fasa pada volt meter Bus-I Kubikel BUS.2 ( 20 kV)
6.
7.
8.
Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum
jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.
b.
Jika tegangan pada angka 6 sudah dipenuhi, tekan control switch (sebentar
saja/jangan terlalu lama) dan kembalikan ke posisi semula. Indikasi lampu siap
masuk pada control switch padam
c. Periksa indikasi dan posisi PMT 20 kV Kopel Bus secara visual (posisi
menutup/close)
9. Melapor ke UPB bahwa TD1 dengan TD2 sudah paralel
10. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia
I.2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMISAHAN TD1 DENGAN TD2
Tujuan Pemisahan TD1 dengan Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah
TD2
Pelaksana Manuver
Pengawas Manuver
Supervisor OPHAR GI
Pengawas K3
Persyaratan :
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
34 dari 36
Tanggal
Halaman
siap untuk
dilaksanakan.
2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.
3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver
(pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.
Langkah pelaksanaan pemisahan TD 1 dengan TD 2
1. Melepas PMT 20 kV Bus Tie di Kubikel dengan cara :
a.
Posisikan control switch ke posisi siap untuk lepas (putar ke kiri/berlawanan arah
jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.
b.
Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) dan kembalikan ke posisi
semula. Indikasi lampu siap lepas pada control switch padam
c.
Periksa indikasi dan posisi PMS 20 kV Bus-II secara visual melalui lobang intip
(posisi membuka/open secara baik)
Periksa indikasi dan posisi PMS 20 kV Bus-I secara visual (posisi membuka/open
secara baik)
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
35 dari 36
Tanggal
Halaman
8.
DIVERIFIKASI OLEH
DIBUAT OLEH
DISETUJUI OLEH
PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
No.Dokumen
Revisi
IK-PDG-OPH-004
0
01 Juli 2010
36 dari 36
Tanggal
Halaman
ASMAN OPHAR
MANAJER
ABDUL HAMID
WAHYUDI