Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PROTEKSI

FUAD ABDULLATIF
07 19 007 1 03
D-IV TRKK POLBIT
PENGERTIAN SYSTEM PROTEKSI

• Sistem proteksi adalah suatu sistem pengamanan


terhadap peralatan listrik, yang diakibatkan adanya
gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi,
dan penyebab yang lainnya.
Fungsi Proteksi adalah memisahkan bagian sistem yang terganggu
sehingga bagian sistem lainnya dapat terus beroperasi dengan cara sbb :
• Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya
pada bagian sistem yang diamankannya (fault detection ).
• Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing ).
• Memberitahu operator adanya gangguan dan lokasinya
(announciation)
• Pengaman-lebur (fuse) adalah contoh alat pengaman yang paling
sederhana yang jika dipilih dengan tepat dapat memenuhi fungsi
tersebut.
Peralatan proteksi sistem tenaga listrik dituntut memiliki
empat persyaratan dasar dalam menentukan kualitas suatu
sistem proteksi yang terpasang pada suatu sistem tenaga listrik,
yaitu :
• Keandalan (Reliability)
• Selektivitas (Selectivity)
• Kecepatan operasi
• Kepekaan (Sensitivity)
KOMPONEN SYSTEM PROTEKSI
Untuk pengamanan bagian sistem yang lebih penting, digunakan sistem proteksi yang
terdiri dari seperangkat peralatan proteksi yang komponen- komponen terpentingnya
adalah :
• Relay Proteksi : sebagai elemen perasa yang mendeteksi adanya gangguan atau keadaan
abnormal lainnya (fault detection).
• Pemutus Tenaga (PMT) : sebagai pemutus arus gangguan di dalam sirkit tenaga untuk
melepaskan bagian sistem yang terganggu. Dengan perkataan lain “membebaskan
sistem dari gangguan” (fault clearing). PMT menerima perintah (sinyal trip) dari relay
proteksi untuk membuka.
• Trafo Arus dan/atau Trafo Tegangan : untuk meneruskan arus dan/atau tegangan dengan
perbandingan tertentu dari sirkit primer (sirkit tenaga) ke sirkit sekunder (sirkit relay)
dan memisahkan sirkit sekunder dari sirkit primernya.
• Battery (aki) : sebagai sumber tenaga untuk mengetrip PMT dan catu daya untuk
relay (relay digital/ relay statik ) dan relay bantu (auxiliary relay).
Gambar. 1a untuk sistem tegangan menengah (TM) atau tegangan tinggi
(TT), dan Gambar. 1b , untuk sistem tegangan ekstra tinggi (TET) yang
menggunakan proteksi dobel (duplicate ).
Gambar 2. Pembagian Daerah Proteksi Pada Sistem Tenaga Listrik
SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR

• Untuk menjaga keandalan dari kerja generator, maka dilengkapilah


generator dengan peralatan-peralatan proteksi. Peralatan proteksi
generator harus betul-betul mencegah kerusakan generator, karena
kerusakan generator selain akan menelan biaya perbaikan yang mahal
juga sangat mengganggu operasi sistem. Proteksi generator juga harus
mempertimbangkan pula proteksi bagi mesin penggeraknya, karena
generator digerakkan oleh mesin penggerak mula.
GANGGUAN GENERATOR
Gangguan Generator relatif jarang terjadi karena:
a. Instalasi
Listrik tidak terbuka terhadap lingkungan, terlindung terhadap petir
dan tanaman.
b. Ada Transformator Blok dengan hubungan Wye-Delta, sehingga mencegah arus
(gangguan) urutan nol dari Saluran Transmisi masuk ke Generator.
c. Instalasi
Listrik dari Generator ke Rel umumnya memakai Cable Duct yang
kemungkinannya mengalami gangguan kecil.
d. TripnyaPMT Generator sebagian besar (lebih dari 50%) disebabkan oleh
gangguan mesin penggerak generator.
Namun ada juga gangguan-gangguan yang sering terjadi pada generator, meliputi
gangguan pada : Stator, Rotor (Sistem Penguat), Mesin Penggerak, Back up instalasi di
luar Generator.
SISTEM PROTEKSI PADA TRANSMISI
Gangguan ini relatif jarang karena lokasinya memakai tower yang tinggi,
namun tetap bisa terjadi, terutama gangguan yang disebabkan oleh petir, kawat
yang putus atau disabotasi. Contoh sabotase adalah menggergaji tower sehingga
tower menjadi roboh. Proteksi yang digunakan adalah:
Komponen pengaman pada saluran udara transmisi tegangan tinggi, antara lain:
Kawat Tanah Atau Grounding, Zeus L.E.C Lightning Event Counter. Dipasang di
sepanjang jalur SUTT yang berfungsi untuk mengetanahkan arus listrik saat
terjadinya gangguan (sambaran) petir secara langsung. Pentanahan tiang untuk
menyalurkan arus listrik dari kawat tanah (ground wire) akibat terjadinya
sambaran petir. Terdiri dari kawat tembaga atau kawat baja yang di klem pada pipa
pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.
SISTEM PROTEKSI PADA GARDU INDUK
• Banyak sekali penyebab gangguan di gardu induk, seperti
trafo jebol karena overload atau karena tua, oli trafo yang
bocor, tersambar petir, isolator tembus, percikan api atau
korona, kelembaban tinggi, peralatan pendukung terbakar dan
lain-lain. Proteksi yang digunakan adalah:
• Neutral Grounding Resistance (NGR) adalah komponen
yang dipasang antara titik netral trafo dengan pentanahan, dan
Neutral Grounding Resistance (NGR) berfungsi untuk
memperkecil arus gangguan yang terjadi.
• Circuit Breaker (CB) adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus
rangkaian listrik dalam keadaan berbeban. Circuit breaker (CB) dapat
dioperasikan pada saat jaringan dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi
gangguan. Kerena pada saat bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya)
busur api, maka pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api.
• Lightning Arrester (LA) Berfungsi untuk melindungi (pengaman) peralatan listrik di
gardu dari tegangan lebih akibat terjadinya sambaran petir (lightning surge) pada
kawat transmisi, maupun disebabkan oleh surya hubung (switching surge). Dalam
keadaan normal (tidak terjadi gangguan) LA bersifat isolative atau tidak bisa
menyalurkan arus listrik. Dan sebaliknya apabila terjadi gangguan LA akan bersifat
konduktif atau menyalurkan arus listrik ke bumi.
• Relay Penggunaan pengaman pemutus daya untuk kerja otomatis perlu dilengkapi
dengan peralatan tambahan yang dapat mendeteksi perubahan keadaan yang terjadi
pada rangkaian. Peralatan tersebut berupa gulungan yang diberi daya dari sumber DC
melalui saklar yang dioperasikan dengan peralatan khusus yang disebut relai (relay).
SISTEM PROTEKSI PADA DISTRIBUSI
MENENGAH
1. PEMUTUS TEGANGAN (PMT)

• Pemutus tenaga (PMT) adalahadalah alat pemutus tenaga listrik yang


berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik
(switching equipment) baik dalam kondisi normal (sesuai rencana
dengan tujuan pemeliharaan), abnormal (gangguan), atau manuver
system sehingga dapat memonitor kontinuitas system tenaga listrik
dan keandalan pekerjaan pemeliharaan.
DISCONNECTION / SAKLAR Click icon to add
PEMISAH picture
Adalah sebuah alat pemutus yang digunakan untuk
menutup dan membuka pada komponen utama
pengaman/recloser, DS tidak dapat dioperasikan secara
langsung, karena alat ini mempunyai desain yang
dirancang khusus dan mempunyai kelas atau spesifikasi
tertentu, jika dipaksakan untuk pengoperasian langsung,
maka akan menimbulkan busur api yang dapat berakibat
fatal. Yang dimaksud dengan pengoperasian langsung
adalah penghubungan atau pemutusan tenaga listrik
dengan menggunakan DS pada saat DS tersebut masih
dialiri tegangan listrik.
AIR BREAK SWITCH Click icon to add
picture
Air Break Switch (ABSw) adalah peralatan hubung
yang berfungsi sebagai pemisah dan biasa dipasang
pada jaringan luar. Biasanya medium kontaknya
adalah udara yang dilengkapi dengan peredam
busur api / interrupter berupa hembusan udara.
ABSw juga dilengkapi dengan peredam busur api
yang berfungsi untuk meredam busur api yang
ditimbulkan pada saat membuka / melepas pisau
ABSw yang dalam kondisi bertegangan .
LOAD BREAK SWITCH Click icon to add
picture
Load Break Switch (LBS)
atau saklar pemutus beban
adalah peralatan hubung
yang digunakan sebagai
pemisah ataupun pemutus
tenaga dengan beban
nominal. Proses
pemutusan atau pelepasan
jaringan dapat dilihat
dengan mata telanjang.
RECLOSER / PENUTUP BALIK Click icon to add
OTOMATIS picture
Recloser adalah peralatan yang digunakan
untuk memproteksi bila terdapat
gangguan, pada sisi hilirnya akan
membuka secara otomatis dan akan
melakukan penutupan balik (reclose)
sampai beberapa kali tergantung
penyetelannya dan akhirnya akan
membuka secara permanen bila gangguan
masih belum hilang (lock out).
KESIMPULAN
Sistem proteksi adalah suatu system pengamanan terhadap peralatan listrik, yang
diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi, dan penyebab
yang lainnya.
Fungsi Proteksi adalah memisahkan bagian sistem yang terganggu sehingga bagian
sistem lainnya dapat terus beroperasi dengan cara sbb :
• Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya pada bagian sistem yang
diamankannya (fault detection ).
• Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing ).
• Memberitahu operator adanya gangguan dan lokasinya (announciation)
• Pengaman-lebur (fuse) adalah contoh alat pengaman yang paling sederhana yang jika
dipilih dengan tepat dapat memenuhi fungsi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai