ABSTRAK
Menurut Statistik Energi Indonesia 2010 Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, potensi energi
terbarukan di Indonesia untuk skala besar (>10 MW) sebesar ~ 75GW kapasitas terpasang 4,2
GW, untuk mini (<10 MW)/mikrohidro potensi 450 MW terpasang 84 MW. Potensi yang ada
merupakan peluang besar bagi para pengembang bisnis karena pembelinya jelas yaitu PLN,
BEP setelah konstruksi rata-rata 5 tahun dengan IRR 18-23 %. Bagi para perancang teknologi
rekayasa ini merupakan tantangan untuk mengembangkan pengetahuan, keahlian secara praktis
dalam bidang teknik mesin, sipil, elektro/elektronika, geoteknik, geodesi, metalurgi maupun
manajemen proyek. Perancangan meliputi : penyiapan data, proses data, konsep desain,
optimasi desain, detail desain dan pengawasan desain.
Kata kunci : Energi terbarukan, PLTM, Pengembang Bisnis, Perancang Teknologi Rekayasa
57
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
58
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
3.2. Hidrologi
H
Gambar 3 : Skema Daur Air
Sumber : http://sopiyudin11.blogspot.com
Gambar 3 : Lay Out PLTM Data hidrologi diperoleh dari Badan
Meteorologi dan Geofisika, Lembaga
Sumber:http://cgienergy.com/gbr/mh.jpg Perkebunan ataupun Direktorat Pengelolaan
Masalah Air (DPMA). Data berupa curah
Bagian-bagian utama yang terdapat pada hujan harian, penyinaran, penguapan dan
suatu PLTM : kecepatan angin selama 1 sampai 20 tahun
lebih.
1. Bendung atau Weir
2. Intake 3.2.1Debit Air
3. Kolam Pengendap Sedimen
4. Saluran Pembawa Faktor ketersediaan aliran air sepanjang
5. Kolam Penenang tahun sangat penting bagi kelangsungan
6. Penstock (pipa pesat) suatu PLTM. i . Ada 2 data debit aliran air
7. Rumah Pembangkit (Power House) , yang pertama adalah data primer dan yang
59
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
90 12,62
50,0 100 7,89
40,0
(1)
3
30,0
Q = 19.43 m /det
P = 70%
20,0
10,0
dimana : P = Daya (W)
0,0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Probabilitas (%)
60
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
( m), H L Head Losses (mayor, minor, dll ) Banki, Crossflow. Untuk menentukan jenis
(m), T Effisiensi turbin ( %), g turbin dapat dipakai diagram dibawah ini.
Contoh : bila Q = 5 m3/det dengan H = 90 m
Effisiensi Generator (%). diperoleh jenis turbin Francis dengan daya
3000 kW. Karena pertimbangan operasi
digunakan 2 turbin masing-masing 1500 kW.
3.5 PEMILIHAN TURBIN
Sumber:http://www.tanasui.co.jp/productsch
arts.html
Turbin berfungsi menerima energi potensial Perancangan bangunan sipil untuk PLTM
dari aliran air sebesar Q yang jatuh dengan dapat mengikuti buku Standar
ketinggian H berubah menjadi energi kinetis, Perencanaan Irigasi yang dikeluarkan oleh
kemudian diubah menjadi energy mekanis Departemen PU DirektoratJendral
dalam bentuk putaran selanjutnya Pengairan mulai dari Bendung sampai
menggerakkan generator untuk menghasilkan Kolam Penenang.Bangunan ini umumnya
listrik. Jenis turbin untuk PLTM dan PLTA dilakukan uji model hidrolis (Model Test)
biasanya : Francis, Kaplan dan Pelton.Untuk dulu sebelum diterapkan di lapangan,
kapasitas kecil PLTMH biasanya : Turgo, tujuannya untuk melihat keakuratan desain
61
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
dengan karakteristik aliran air mulai dari 3.6.3 KOLAM PENGENDAP SEDIMEN
aliran normal samoai aliran saat banjir.
Secara umum bentuk-bentuk bangunan sipil
pada PLTM adalah sebagai berikut :
3.6.1 BENDUNG
Sumber :http://pustaka.pu.go.id
3.6.2 INTAKE
62
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
PENSTOCK
KOLAM PENENANG
Gambar 14 : Penstock
0,1875
10,3n2Q 2 L
D 2,69 (4)
h
f
Gambar 13 : Keluaran Penstock dari
Kolam Penenang Tebal minimum untuk handling [9] :
63
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
PD
t CA (6)
2 a
P=Po+ΔP (7)
N N2 2
1
P Po N (8)
2 4 Gambar 15 : Power House
3.7.1 Stabilitas Turbin
2
LV
N (9) Kestabilan turbin dan generator dihitung
gPot berdasarkan rumus berikut [12] :
V adalah kecepatan air (m/det), L total Tm
panjang penstock (m), Po Tekanan 5 4 (11)
hidrostatis kotor (m), t waktu menutup Tw
(det).
Tm = Machine Time Constant (detik)
Selanjutnya dihitung pula tegangan
temperature, Tegangan longitudinal akibat Tw = Water Time Constant (detik)
regangan radial, beam stress [10].
e co x 2 y 2 x y 3 xy 2
1
2
(10)
GD2 adalah Efek roda gi;a bagian yang
Dimana co a bergerak (flywheel effect) (ton.m2) , n =
putaran turbin (rpm), P daya turbin (kW).
3.7 RUMAH PEMBANGKIT (POWER
LV
HOUSE) Tw (13)
gH
Power house atau rumah pembangkit
berfungsi sebagai tempat turbin & generator, Tw ≤ 2,5 detik
panel kontrol, ruang kontrol, alat
pengangkat oan kontrol-kontrol lainnya.
64
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
Stabilitas turbin mempengaruhi Tail Race adalah saluran air keluar dari draft
kepekaan putaran pada saat NO LOAD dan tube turbin untuk dikembalikan masuk
LOAD, sebab apabila putaran berubah sungai kembali.
frekwensi listrik akan berubah. Bila Tail race didesain sedemikian rupa agar
besaran nilai fywheel effect belum cukup bila terjadi variasi debit air tidak terjadi
maka dapat diusulkan kepabrikannya . kavitasi dan saat sungai banjir air tidak
masuk ke power house atau turbin.
4. KESIMPULAN
Gambar 16 : Draft Tube Turbin
4.1 Melihat besarnya peluang potensi PLTM
Untuk menghindari terjadinya kavitasi maka yang belum dibangun sementara studi
perlu dihitung tinggi hisap muka air draft kelayakan menunjukkan bahwa harga jual
tube terhadap center turbin.[7] listrik Rp 656/kWh akan memperoleh IRR >
20 %, Payback Period 5-6 tahun, maka
investasi pembangunan PLTM sangat layak
Hs 10,3 P .H (14) untuk dibangun.
900
4.2 Karena PLTM yang dibangun berbeda
Hs adalah suction head (m), ketinggian lokasi berbeda pula desainnya, maka ini
turbin diatas permukaan laut (m), P factor merupakan peluang dan tantangan bagi para
kavitasi (Thoma )plant, H gross head (m). perancang teknologi. Tantangan bagi
perancang teknik sipil meliputi hidrologi,
P = (1,2-1,4 )σc. (15) bendung, intake berikut trash rack, kolam
65
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit I – Oktober 2013 – Terbit 71 halaman
66