Anda di halaman 1dari 26

PRESENTASI 2

Pompa-Pompa Putar
(Rotary Pumps)
NAMA : FERDI HABIB MAULANA
BP : 1810913022
TEKNIK MESIN, UNIVERSITAS ANDALAS
TOPIK PEMBAHASAN
1. Definisi Rotary Pumps
2. Jenis- Jenis Rotary Pumps
3. Komponen-Komponen Utama Rotary Pumps
beserta Gambarnya
4. Prinsip Kerja Rotary Pumps
5. Persamaan-Persamaan Penting pada Rotary
Pumps
6. Aplikasi Penggunaan Rotary Pumps
7. Contoh Perhitungan/ Kasus terkait Rotary
Pumps
Definisi Rotary Pumps

 Pompa rotari adalah pompa positive-displacement, dimana


energi penggeraknya ditransmisikan kecairan dengan jalan
dorongan dibantu bagian pompa yang berputar dan
berosilasi di dalam rumah pompa.
 Tekanan dihasilkan akibat gerakan putar dari elemen-
elemennya atau gerak gabungan berputar dan berosilasi.
Karena tidak memakai katup-katup, maka pompa rotari dapat
bekerja terbalik (sebagai pompa atau motor).
 Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap, kemudian
dikurung diantara ruangan rotor dan rumah pompa,
selanjutnya didorong ke ruang tengah dengan gerak putar
dari rotor, sehingga tekanan statisnya naik dan fluida akan
dikeluarkan melalui sisi tekan.
Jenis - Jenis Rotary Pumps
1. Gear Pump 2. Screw Pump
Jenis - Jenis Rotary Pumps

3. Lobe/ Root Pump 4. Vane Pump


Jenis - Jenis Rotary Pumps

5. Rotary Piston Pump 6. Flexible Member Pump


Jenis - Jenis Rotary Pumps

7. Roller (Excentric Pump)


Komponen Utama Rotary Pumps
Komponen-Komponen External Gear Pump
a) Driveshaft, yang berfungsi untuk menggerakkan
rangkaian pompa dengan menggunakan putaran dari engine
atau yang lainnnya.
b) Drive shaft seal, yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya kebocoran pada celah antara drive shaft dengan
gear housing /mounting flange.
c) Mounting flange, yang berfungsi sebagai dudukan
pemasangan gear Pump pada suatu konstruksi engine atau
hidrolis.
d) Suction port, yang berfungsi sebagai lubang masuk dari
fluida yang akan dipompa.
e) Pressure port, yang berfungsi sebagai lubang keluar dari
fluida yang telah dipompa dan memiliki tekanan tinggi.
f) Bushing, berfungsi sebagai bantalan sekaligus peredam
gesekan bagi gear pada saat pompa bekerja.
g) Drive gear , berfungsi sebagai penerima putaran dari drive
shaft dan sebagai penggerak idler gear.
h) Idlergear , sebagai penerima gerakan dari drive gear agar
dapat menimbulkan tekanan tinggi pada fluida
i) Caseseal , yang berfungsi untuk mencegah kebocoran
pada penutup pompa (casing).
Komponen Utama Rotary Pumps
Komponen pompa Lobe
 Pompa lobe mempunyai dua
rotor setiap lobe, baik untuk
lobe dua, tiga maupun empat
masing-masing lobenya tetap
mempunyai dua rotor. Pompa
tiga lobe mempunyai efisiensi
lebihbaik dibanding dengan
dua lobe, begitu seterusnya.
Namun dari segi
pembuatannya lebih sulit
 1.Axial casing
 2.Seals
 3.Clamping block
 4.Radial casing
 5.Quick release cover
Komponen Utama Rotary Pumps
Komponen pompa ulir
 1.Casing
 2.Rotating seal
 3.O-ring
 4.Spring
 5.Suctionport
 6.Driver screw
 7.Recirculating valve
 8.Ball bearing
 9.Stational seal
Komponen Utama Rotary Pumps
Komponen pompa piston
 Rumah Pompa ( Casing)
Merupakan bagian terluar
dari pompa yang berfungsi
sebagai rumah/ tempat
komponen dalam maupun luar
pompa yang bermaterialkan
Stainless Steel.
 Poros ( Shaft)
sebagai poros yang
nantinya akan dihubungkan
dengan penggerak seperti
motor listrik atau alat
penggerak lainnya.
 Circumferential Piston
merupakan bagian yang
berputar seperti baling baling
yang digunakan untuk system
memompa fluida kerja.
Prinsip Kerja Rotary Pumps
1. Pompa Roda Gigi
 Pompa roda gigi adalah pompa rotari
dimana satu atau lebih roda gigi
melakukan kerja pemompaan. Dua
tipe utama pompa roda gigi:
1.Pomparodagigidalam
 Pompa ini merupakan jenis pompa
rotari yang paling sederhana. Apabila
gerigi roda gigi berpisah pada sisi
hisap, cairan akan mengisi ruangan
yang ada diantara gerigi tersebut.
Kemudian cairan ini akan dibawa
berkeliling dan ditekan keluar apabila
giginya bersatu lagi.
2.Pompa roda gigi luar
 Jenis ini mempunyai rotor yang
mempunyai gerigi dalam yang
berpasangan dengan roda gigi kecil
dengan penggigian luar yang bebas
(idler). Sebuah sekat yang berbentuk
bulan sabit dapat digunakan untuk
mencegah cairan kembali ke sisi
hisap pompa
Prinsip Kerja Rotary Pumps
2. Screw pump
 Pada pompa ulir, zat cair masuk
pada lubang isap, kemudian akan
ditekan diulir yang mempunyai
bentuk khusus. Dengan bentuk ulir
tersebut, zat cair akan masuk
diruang antara ulir-ulir, ketika ulir
berputar, zat cair terdorong ke arah
kanan kemudian keluar pada lubang
buang.
 Oleh gerak putar poros ulir zat cair
mengalir dalam arah aksial. Pompa
jenis ini hanya dapat digunakan
untuk tekanan pada saluran kempa
lebih rendah dari tekanan pada
saluran isap dan bila zat cair yang
dipompa mempunyai kekentalan
tinggi. Pada keadaan kering pompa
ini tidak dapat mengisap sendiri,
sehingga sebelum digunakan pompa
ini harus terisi cairan yang akan
dipompa (dipancing).
Prinsip Kerja Rotary Pumps
3. Lobe Pump
Pompa Lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja
dengan pompa roda gigi. Kedua rotor berputar serempak
dengan arah saling berlawanan. Kemudian sumbu gigi dari
rotor selalu membentuk sudut 90° terhadap sumbu gigi rotor
yang lain. Jika rotor berputar, maka fluida yang terkurung
antara casing dengan lobe akan dipindahkan dari inlet menuju
outlet.
Prinsip Kerja Rotary Pumps
4. Vane Pump
Pompa ini menggunakan baling-baling yang
dipertahankan tetap menekan lubang rumah pompa oleh gaya
sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak diantara 2
baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang
pompa.
Prinsip Kerja Rotary Pumps
5. Pompa Piston Rotari
Rotor (cylinder barrel) dipasang eksentrik terhadap
rumah pompa dengan mempergunakan trackring, sehingga
putarannya menyebabkan piston berisolasi (mengisap &
menekan) . Saluran isap dan tekan yang dipisahkan oleh plat-
pemisah, terletak di dalam rongga barrel.
Prinsip Kerja Rotary Pumps
6. Pompa Fleksibel
Prinsip kerja pompa fleksible mirip dengan pompa
bilah. Volume fluida yang dipindahkan adalah sama dengan
volume ruang antara bodi pompa dan rotornya.
Prinsip Kerja Rotary Pumps
7. Pompa Roller (Roller Pump)
Pompa roller terdiri dari silinder dan rotor yang
berputar di dalam silinder. Sumbu putar rotor berimpit dengan
sumbu silinder, tetapi sumbu poros rotor dipasang eksentrik
terhadap titik pusat rotor, sehingga ketika poros rotor berputar
rotor akan terus kontak dengan permukaan silinder. Untuk
memisahkan inlet-port dan outlet-port dipasang plat/roller
pemisah yang dibebani lengan pegas, sehingga plat akan
selalu menekan permukaan rotor.
Persamaan-Persamaan Penting
pada Rotary Pumps
Kapasitas Aktual Pompa Gear adalah sebagai berikut :

Dimana ,
Persamaan-Persamaan Penting
pada Rotary Pumps
 Kapasitas aktual pompa sekrup adalah

 Untuk pompa sekrup triple rotor –single end, kapasitas


aktualnya adalah:

Dimana,
Persamaan-Persamaan Penting
pada Rotary Pumps
Kapasitas aktual pompa lobe adalah:

Dimana,
Persamaan-Persamaan Penting
pada Rotary Pumps
Kapasitas aktual pompa bilah adalah:

Dimana,

Kapasitas aktual pompa piston rotari adalah


Dimana,
Persamaan-Persamaan Penting
pada Rotary Pumps
Kapasitas aktual pompa piston rotari adalah:

Dimana,
Aplikasi Penggunaan Rotary
Pumps
Berikut beberapa aplikasi penggunaan rotary pumps

1.Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang


kental (viskositasnya tinggi) dan mengandung padatan
2.Pompa ulirdigunakan untuk zat padatan semen
3.Pompa roda gigi banyak dipakai untuk pompa pelumas pada
mesin
4.Sistem hidrolik pada industri dan mobil.
5.Untuk memompa cairan 5 cairan yang agak kental, misalnya
minyak, melase, tinta, cat, 'arnish, alcohol, larutan glukosa dll.
6.Mengukur jumlah aditif yang dicampurkan pada bahan kimia.
7.Mencampur dan mengaduk bahan kimia.
Contoh Perhitungan/ Kasus terkait
Rotary Pumps
Diketahui :
Diberikan adalah data berikut untuk pompa air sentrifugal
komersial. r1= 4 in , r2 = 7 in, ꞵ1 = 30°, ꞵ2 = 20° , speed =
1440 rpm.
Ditanya : Perkirakan debit titik desain!
Jawab :
Kecepatan sudut w = 2 /
= 2 (1440/60)
= 150.8 rad/s.
u1 = wr1 = 150.8(4/12)
= 50.3ft/s dan
u2 = wr2 = 150.8(7/12)
= 88.0ft/s.
Contoh Perhitungan/ Kasus terkait
Rotary Pumps
Dari diagram kecepatan dengan ∂1 = 90° didapatkan,

Anda mungkin juga menyukai