Anda di halaman 1dari 41

Komponen Mesin Pompa Air Dan Fungsinya

Mengenal komponen mesin pompa air merupakan hal penting yang perlu diketahui. Dengan
memahami bagian-bagian mesin pompa air dan fungsinya, kita dapat mengetahui bagaimana
cara kerja mesin pompa air tersebut.

Mesin pompa air merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menghisap dan mendorong air
dari sumbernya. Cara kerjanya berpusat pada impeller yang berputar. Putaran impeller
tersebut akan menghisap air pada kedalaman tertentu dan mendorongnya keluar yang
kemudian diteruskan menuju kran air.

Proses terjadinya siklus pemompaan air tersebut, tentu saja dihasilkan oleh kinerja dari
bagian-bagian mesin pompa air. Lalu apa saja bagian-bagian yang ada di dalam mesin pompa
air tersebut? Simak uraian berikut ini mengenai komponen mesin pompa air dan fungsinya.
Secara umum, mesin pompa air terdiri dari dua komponen utama. Yaitu komponen mesin
penggerak dan komponen tabung pompa. Dimana kedua komponen tersebut terdiri dari
bagian-bagain yang memiliki fungsi masing-masing. Dan nama bagian-bagian tersebut antara
lain :

1. Mesin Penggerak

Mesin pompa air memiliki sebuah mesin penggerak berupa dinamo (elektromotor). Dinamo
tersebut berupa rangkaian gulungan yang terdiri dari rotor dan stator yang akan berputar jika
dihubungkan ke sumber listrik. Dan putaran dinamo inilah yang bertugas menggerakan
putaran impeller.

2. Kapasitor

Kapasitor pada mesin pompa air memiliki jenis kapasitor starting. Kapasitor starting ini
berfungsi sebagai pengangkat putaran awal dinamo penggerak ketika mesin pompa air
dinyalakan. Jika dinamo telah berputar, maka kapasitor starting ini akan terputus secara
otomatis.
3. Tabung Pompa Air

Tabung pompa air merupakan tempat dimana terjadinya siklus pemompaan air. Tabung
pompa air ini  berupa ruang sempit yang dilengkapi oleh jalur lubang hisap dan saluaran
keluar air. Dan di dalam tabung pompa air inilah letak berputarnya impeller. 

Komponen Mesin Pompa Air Dan


Fungsinya
Komponen Mesin Pompa Air Dan Fungsinya
Komponen Mesin Pompa Air Dan Fungsinya - Mengenal komponen mesin pompa air merupakan hal
penting yang perlu diketahui. Dengan memahami bagian-bagian mesin pompa air dan fungsinya, kita
dapat mengetahui bagaimana cara kerja mesin pompa air tersebut.

Mesin pompa air merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menghisap dan mendorong air dari
sumbernya. Cara kerjanya berpusat pada impeller yang berputar. Putaran impeller tersebut akan
menghisap air pada kedalaman tertentu dan mendorongnya keluar yang kemudian diteruskan
menuju kran air.

Proses terjadinya siklus pemompaan air tersebut, tentu saja dihasilkan oleh kinerja dari bagian-
bagian mesin pompa air. Lalu apa saja bagian-bagian yang ada di dalam mesin pompa air tersebut?
Simak uraian berikut ini mengenai komponen mesin pompa air dan fungsinya.

Baca juga : Cara Memilih Pompa Air


Komponen Utama Mesin Pompa Air Dan Fungsinya

Secara umum, mesin pompa air terdiri dari dua komponen utama. Yaitu komponen mesin penggerak
dan komponen tabung pompa. Dimana kedua komponen tersebut terdiri dari bagian-bagain yang
memiliki fungsi masing-masing. Dan nama bagian-bagian tersebut antara lain :

1. Mesin Penggerak

Mesin pompa air memiliki sebuah mesin penggerak berupa dinamo (elektromotor). Dinamo tersebut
berupa rangkaian gulungan yang terdiri dari rotor dan stator yang akan berputar jika dihubungkan ke
sumber listrik. Dan putaran dinamo inilah yang bertugas menggerakan putaran impeller.

2. Kapasitor

Kapasitor pada mesin pompa air memiliki jenis kapasitor starting. Kapasitor starting ini berfungsi
sebagai pengangkat putaran awal dinamo penggerak ketika mesin pompa air dinyalakan. Jika dinamo
telah berputar, maka kapasitor starting ini akan terputus secara otomatis.

Baca juga : Cara Pasang Kapasitor Pompa Air

3. Tabung Pompa Air

Tabung pompa air merupakan tempat dimana terjadinya siklus pemompaan air. Tabung pompa air
ini  berupa ruang sempit yang dilengkapi oleh jalur lubang hisap dan saluaran keluar air. Dan di
dalam tabung pompa air inilah letak berputarnya impeller. 

4. Impeller

Impeller merupakan komponen mesin pompa air berupa kipas bergerigi. Impeller inilah yang
berfungsi menghasilkan daya hisap dan daya dorong. Sehingga, siklus pemompaan air pun akan
terjadi.

5. Mekanikal Seal
Mekanikal seal merupakan sebuah seal yang memiliki pegas untuk memberi tekanan. Pada mesin
pompa air, mekanikal seal ini berfungsi sebagai penutup jalur poros impeller dengan tabung pompa
air. Sehingga, ketika poros impeller berputar, air tidak dapat mengalir keluar.

6. Check Valve

Check valve merupakan bagian mesin pompa air yang berfungsi untuk menutup saluran
hisap. Dengan adanya check valve ini, air tidak akan keluar (kembali ke sumber air) ketika
mesin pompa air tidak menyala.
7. Otomatis Pompa Air

Otomatis mesin pompa air merupakan rangkaian saklar yang bekerja secara otomotis yang
digerakan oleh tekanan air. Saklar otomatis ini akan terputus ketika kran air ditutup dan akan
terhubung kembali ketika kran air dibuka. 

Demikian uraian mengenai komponen mesin pompa air dan fungsinya. Semoga dengan
mengenal  nama bagian-bagian mesin pompa air tersebut, dapat memudahkan dalam
melakukan perbaikan ketika mesin pompa air mengalami kerusakan. Semoga bermanfaat.
Terima kasih.

POMPA
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat
ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan
tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan
pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. 
Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. 
Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi
tahanan – tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui. 

Pompa memiliki dua kegunaan utama: 

 Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer
bawah tanah ke tangki penyimpan air) 
 Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas
yangmelewati mesin-mesin dan peralatan) 

Pompa juga dapat digunakan pada proses - proses yang membutuhkan tekanan hidraulik yang
besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan - peralatan berat. Dalam operasi, mesin
- mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang
rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari
kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa
fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan. 

Pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja positif
(positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive displacement pump).
Pompa Kerja Positif (Positive Displacement Pump) 
Disebut juga dengan pompa aksi positif. Energi mekanik dari putaran poros pompa dirubah
menjadi energi tekanan untuk memompakan fluida. Pada pompa jenis ini dihasilkan head
yang tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan rendah.( pompa putar/Rotary dan pompa
torak/Reciprocating) 

Pompa Sentrifugal (Dynamic Pump / Sentrifugal Pump) 


Merupakan suatu pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu impeler
berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh impeler yang menaikkan
kecepatan fluida maupun tekanannya dan melemparkan keluar volut. (Pompa sentrifugal)

A. Jenis-jenis pompa Pompa Kerja Positif (Positive Displacement Pump) 


1. Pompa Putar (Rotary) 
Komponen pompa ini secara garis besar terdiri sebuah rumah pompa dengan sambungan
saluran isap (suction) dan sambungan saluran kempa (discharge) dan didalam rumah pompa
tersebut terdapat komponen yang berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear pumps), atau
silinder dengan sudu-sudu (sliding-vane pumps), atau ulir (screw pumps).

Secara umum prinsip kerja rotary pumps adalah sebagai berikut. Berputarnya elemen dalam
rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga terjadi aliran
cairan dari sumber masuk ke rumah pompa. Cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang
ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut, cairan
terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga
cairan terkempakan ke luar. Untuk memperjelas hal ini akan dibahas satu-persatu jenis-jenis
pompa yang termasuk jenis rotary pumps.

Macam-macam pompa Rotary : 


1) Pompa Roda Gigi Luar 
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apabila gerigi roda gigi
berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang ada diantara gerigi tersebut.
Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar apabila giginya bersatu lagi.

Saran umum untuk penggunaan gear pumps yaitu: Untuk mencegah terjadinya kemacetan
dan aus saat pompa digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung padatan
dan tidak bersifat korosif.
Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas atau
cairan lain yang mempunyai sifat pelumasan yang baik. 

Pompa dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang mempunyai
kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop, dan cat.

2.Pompa cuping (lobe pump) 


Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan mempunyai 2
rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih pada masing-masing rotor. Putaran rotor tadi
diserempakkan oleh roda gigi luarnya.

Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya tinggi) dan
mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan atas ukuran
padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas aliran. Dua rotor
lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan yang relatif kasar dengan
kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.

3) Pompa roda gigi dalam 


Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan dengan roda gigi
kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk bulan sabit
dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi hisap pompa.

4) Pompa sekrup (screw pump) 


Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah pompa yang diam.
Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah stator atau
lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup masing-masing
mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler).

Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih rendah dari
tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa mempunyai kekentalan tinggi. Pada
keadaan kering pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa
ini harus terisi cairan yang akan dipompa. 
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk memompa zat cair yang
bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.

Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang konstan asal kecepatan
putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu alirannya lebih teratur (tidak terlalu pulsatif).
Hal ini sangat berbeda dengan pompa reprocating (bandingkanlah setelah pembahasan pompa
reprocating). Pompa rotary cocok untuk operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk
kisaran kapasitas dari kecil sampai sedang.

5) Pompa baling geser (Sliding Vane Pump) 


Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi sebuah rotor berbentuk silinder
yang mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya. ke dalam alur-alur ini dimasukkan sudu-
sudu lurus yang menempel pada dinding dalam rumah pompa dan dapat berputar secara
radial dengan mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah pompa. Ketika rotor berputar
tekanan dalam rumah pompa turun sehingga terjadi kerja isap dan pada saluran pemasukkan
terjadi pembesaran ruang kosong, sehingga cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi
rongga kosong dalam rumah pompa. Pada tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang
kosong sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa. Dengan cara ini secara berturut-turut
terjadi kerja isap dan kerja kempa. Pompa jenis ini digunakan untuk pompa vakum. 

2. Pompa (TORAK)
Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama pergerakan piston
sepanjang langkahnya. Volume cairan yang dipindahkan selama 1 langkah piston akan sama
dengan perkalian luas piston dengan panjang langkah. 

Menurut cara kerjanya pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal dan kerja
ganda. Sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan, dapat dikelompokkan dalam
pompa torak sinder tunggal dan pompa torak silinder banyak. 

Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran cairan terjadi sebagai berikut.
Bila batang torak dan torak bergerak ke atas, zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelah
bawah dan pada saat yang sama cairan yang ada disebelah atas torak akan terkempakan ke
luar. Jika torak bergerak ke bawah katup isap akan tertutup dan katup kempa terbuka
sehingga cairan tertekan ke atas torak melalui katup kempa. Dengan gerakan ini maka akan
terjadi kerja isap dan kerja kempa secara bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan terputus-
putus. Cara kerja pompa torak kerja ganda pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa
torak kerja tunggal, tetapi pada pompa torak kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua
katup kempa yang masing-masing bekerja secara bergantian. Sehingga pada saat yang sama
terjadi kerja isap dan kerja kempa. Karena itu aliran zat cair menjadi relatif lebih teratur. 

Untuk memperoleh kecepatan aliran zat cair yang lebih konstan dapat digunakan pompa torak
kerja ganda dengan silinder banyak. Pompa torak cocok digunakan untuk pekerjaan
pemompaan dengan daya isap (suction head) yang tinggi disamping itu pompa torak dapat
digunakan untuk memompa udara dalam kapasitas yang besar. 

Pompa torak terdiri dari komponen-komponen berikut: 1. torak, 2. silinder, 3. katup, 4.


mekanik engkol dan mekanik batang penggerak, 5. lemari roda gigi, dan 6. satu sungkup
udara atau lebih. Bagian ini masing-masing akan dibahas dengan lebih rinci. 

1) TORAK 
Torak mengatur perpindahan tempat zat cair. Torak terdiri dari sejumlah cakra yang biasanya
terbuat dari besi tuang dan diantaranya dipasang sebuah atau lebih gelang perapat, yang
bertugas merapatkan ruang antara antara torak dan silinder. Gelang perapat dapat berupa
manset atau gelang torak. 

Kadang-kadang torak pada penggunaannya tidak diperlengkapi dengan gelang perapat


khusus. Untuk mengurangi rugi bocor biasanya totak dibuat lebih panjang dan
disekelilingnya diberi alur labirin. Oleh karena torak tidak atau hampir tidak menyinggung
silinder maka rugi gesekan tidak besar, sehingga dapat diperoleh penghematan kerja. 

2) SILINDER 
Silinder biasanya dilapisi dengan perunggu atau lapisan lain yang dapat diganti. Bagian
sebelah dalam harus dibuat sebulat dan selicin mungkin. Sehingga bila aus pelapis silinder
dapat diganti dengan mudah. 

3) KATUP 
Katup gunanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukkan dan lubang pengeluaran ke
dan dari silinder pada saat yang tepat dan bekerja secara otomatis karena adanya perbedaan
tekanan di atas dan di bawah katup. Sering kali katup diperlengkapi dengan pegas katup guna
menutup katup menurut cara dan pada saat yang tepat. 

4) MEKANIK ENGKOL 
Mekanik engkol dan mekanik batang penggerak mengatur supaya gerak putar motor diubah
menjadi gerak bolak-balik torak. 

5) LEMARI RODA GIGI 


Jumlah putaran motor diperlambat oleh suatu transmisi tali. Pada pompa torak yang berjalan
lambat, jumlah putaran cakra-tali yang tinggi diperlambat sampai ke jumlah putaran poros
engkol yang sesuai melalui suatu transmisi roda gigi. Lemari roda gigi harus diisi minyak
sampai ketinggian tertentu. Minyak tidak hanya mengatur pelumasan roda gigi tetapi juga
mengatur pelumasan mekanik engkol. 
6) SUNGKUP UDARA 
Sungkup udara digunakan agar aliran zat cair stabil (tetap). Tanpa sungkup udara aliran zat
cair sering berubah-ubah hal ini disebabkan karena kecepatan torak sulit dipertahankan stabil.
Ada dua sungkup udara yaitu sungkup udara isap dan sungkup udara kempa. Pada saat
langkah kempa bila ada kenaikkan kecepatan torak sebagian zat cair dikempakan kedalam
sungkup udara kempa. Dengan demikian udara yang ada didalam sungkup terdesak sehingga
tekanannya meningkat, bila kecepatan torak turun kembali maka air dapat mengalir keluar
dari sungkup udara dengan sendirinya. Jika pompa sudah beroperasi pada waktu yang cukup
lama ada kemungkinan pompa berbunyi gaduh, hal ini disebabkan karena udara sebagian
besar telah hilang dari sungkup udara. Pada saat seperti ini perlu dilakukan penambahan
udara ke dalam sungkup dengan cara membiarkan sebentar pompa menghisap udara atau
mengeluarkan air dari dalam sungkup. 

Casing

Komponen utama pertama dari pompa sentrifugal adalah casing pompa. Casing pompa
sentrifugal didesain berbentuk sebuah diffuser yang mengelilingi impeller pompa. Diffuser
ini lebih sering dikenal sebagai volute casing. Sesuai dengan fungsi diffuser, volute casing
berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran (flow) fluida yang masuk ke dalam pompa.
Menuju sisi outlet pompa, volute casing didesain membentuk corong yang berfungsi untuk
mengkonversikan energi kinetik menjadi tekanan dengan jalan menurunkan kecepatan dan
menaikkan tekanan, hali ini juga membantu menyeimbangkan tekanan hidrolik pada shaft
pompa.

Impeller

Impeller adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang berfungsi untuk
mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang dipompa dengan jalan
mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar sisi impeller.

Desain impeller bergantung atas kebutuhan tekanan, kecepatan aliran, serta kesesuaian dengan
sistemnya. Impeller menjadi komponen yang paling utama berpengaruh terhadap performa pompa.
Modifikasi desain impeller akan langsung berpengaruh terhadap bentuk kurva karakteristik pompa
tersebut. Ada berbagai macam desain impeller pompa sentrifugal, antara lain tipe tertutup dan
terbuka, tipe single flow, tipe mix flow, tipe radial, tipe non-clogging, tipe single stage, dan tipe multi
stage.

Poros (Shaft)

Poros pompa adalah bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber gerak, seperti motor
listrik, ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah, pada sebuah pompa sentrifugal yang
bekerja di titik efisiensi terbaiknya, maka gaya bending porosnya akan secara sempurna
terdistribusikan ke seluruh bagian impeller pompa.

Bearing

Bearing pada pompa berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor relatif terhadap stator
sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing yang digunakan pada pompa yaitu
berupa journal bearing yang berfungsi untuk menahan gaya berat dan gaya-gaya yang searah
dengan gaya berat tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk menahan gaya aksial
yang timbul pada poros pompa relatif terhadap stator pompa. Kopling

Pada dasarnya kopling berfungsi untuk menghubungkan dua shaft, dimana yang satu adalah
poros penggerak dan yang lainnya adalah poros yang digerakkan. Kopling yang digunakan
pada pompa, bergantung dari desain sistem dan pompa itu sendiri. Macam-macam kopling
yang digunakan pada pompa dapat berupa kopling rigid, kopling fleksibel, grid coupling,
gear coupling, elastrometic coupling, dan disc coupling.

Sistem Packing

Sistem packing pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida yang mungkin terjadi
pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang berputar (poros) dengan stator. Sistem sealing
yang banyak digunakan pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland packing.

Sistem Lubrikasi

Sistem lubrikasi pada pompa berfungsi untuk mengurangi koefisien gesek antara dua
permukaan yang bertemu sehingga mengurangi resiko keausan. Lubrikasi pada pompa
terutama digunakan pada bearing. Sistemnya dapat berupa lub oil atau juga tipe greas
tergantung dari desain pompa itu sendiri.

Pompa sentrifugal tersusun dari beberapa komponen utama seperti :

1. Casing , berfungsi melindungi seluruh bagian pompa, menurunkan kecepatan aliran


dari pompa dan mengubahnya menjadi energi tekan, mencegah bagian dalam pompa
dari korosi dan tempat melekatnya impeller
2. Impeller, berfungsi menggerakkan fluida dari sisi suction (isap) ke sisi discharge
(buang)
3. Shaft / As Poros (Poros Pompa), fungsi meneruskan putaran dari motor penggerak
ke impeller
4. Bearing / Klaker, berfungsi sbg penahan dari shaft agar berputar tanpa ada beban
penghambat. Terdiri dari lubang yang luar tidak bergerak (stator) dan bagian dalam
bergerak (rotor), diantara keduanya terdapat bola / bantalan peluru (gotri) shg rotor
bergerak
5. Packing, berfungsi mencegah kebocoran cairan yg ada dalam rumah pompa, mungkin
disebabkan karena shaft yg berputar atau lubang kecil karena kena korosi
6. Coupling, berfungsi meneruskan putaran dari motor penggerak ke shaft
7. Diffuser, berfungsi mengubah energi gerak menjadi energi tekan yg berada dalam
casing
Pengertian Pompa Sentrifugal dan Fungsi
Bagian-Bagian dari Komponennya
Pompa sentrifugal adalah suati mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi
fluida menggunakan gaya sentrifugal (Sularso, 2004), pompa sentrifugal terdiri dari sebuah
cakram dan terdapat sudu-sudu, arah putaran sudu-sudu itu biasanya dibelokkan ke belakang
terhadap arah putaran.

Keterangan :

1. Casing
2. Impeller
3. Shaft seal
4. Bearing Housing
5. Shaft
6. Lubricating reservoir
7. Eye of impeller

Fungsi Bagian-Bagian Utama Pompa Sentrifugal

Bagian-Bagian utama dari pompa sentrifugal.


Keterangan :

1. Valve
2. Packing
3. Shaft
4. Discharge nozzle
5. Casing
6. Impeller
7. Bearing
8. Eye of impeller

Fungsi dari bagian-bagian pompa sentrifugal adalah 

 Valve  adalah impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
 Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari casing
pompa yang berhubungan dengan poros, biasanya terbuat dari Asbes atau Teflon.
 Shaft atau Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lainnya yang berputar.
 Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
fluida hasil pemompaan.
 Casing merupakan bagian luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
di dalamnya.
 Impeller berfungsi untuk mengubah enerrgi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan/fluida yang dipomparan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan
dari cairan/fluida yang masuk sebelumnya.
 Bearing atau Bantalan berfungsi untuk menumpu atau menhan beban dari poros agar
dapat berputar. Bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros dan
menahan poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek dapat diperkecil.
 Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap impeller.
POMPA ( PUMP)
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat
ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan
yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.

Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction)
dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis
dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini
berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.

Pompa Sentrifugal

Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya
mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu
impeller yang berputar dalam casing.

Sesuai dengan data-data yang didapat, pompa reboiler debutanizer di Hidrokracking Unibon
menggunakan pompa sentrifugal single - stage double suction.

Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan, berdasarkan :

1. Kapasitas :

 Kapasitas rendah         < 20 m3 / jam


 Kapasitas menengah   20 -:- 60 m3 / jam
 Kapasitas tinggi           > 60 m3 / jam
2. Tekanan Discharge :

 Tekanan Rendah                       < 5 Kg / cm2


 Tekanan menengah                  5 -:- 50 Kg / cm2
 Tekanan tinggi                           > 50 Kg / cm2
3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :

 Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing


 Multi stage   : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing.
 Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu casing.
 Multi Impeller – Multi stage :  Kombinasi multi impeller dan multi stage.
4. Posisi Poros :

 Poros tegak
 Poros mendatar

5. Jumlah Suction :
 Single Suction
 Double Suction
6. Arah aliran keluar impeller :

 Radial flow
 Axial flow
 Mixed fllow

Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal

Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat sepert gambar  berikut :

Rumah Pompa Sentrifugal

A. Stuffing Box

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus
casing.

B. Packing

Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros.
Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

C. Shaft (poros)

Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat
kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.

D. Shaft sleeve

Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada
pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.

E. Vane

Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.


F. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar,
tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran
dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

G. Eye of Impeller

Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

H. Impeller

Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada
cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan
masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

I. Wearing Ring

Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller
maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing  dengan impeller.

J. Bearing

Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar,
baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat
berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

 K. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar,
tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran
dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

Kapasitas Pompa

Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh pompa setiap satuan
waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu, seperti :

 Barel per day (BPD)


 Galon per menit (GPM)
 Cubic meter per hour (m3/hr)

Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah zat
cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi pompa, atau tekanan untuk mengalirkan
sejumlah zat cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.

Menurut persamaan Bernauli, ada tiga macam head (energi) fluida dari sistem instalasi aliran, yaitu,
energi tekanan, energi kinetik dan energi potensial

Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :


Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada penampang yang
berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada rugi energi (losses).

Pada kondsi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan Bernoulli adalah sebagai
berikut :
1. Head Tekanan

Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi tekan
dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi isap.

Head tekanan dapat dinyatakan dengan rumus : 

2. Head Kecepatan

Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan dengan head
kecepatan zat cair pada saluran isap.

Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :


3. Head Statis Total

Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi tekan dengan
permukaan zat cair pada sisi isap.

Head statis total dapat dinyatakan dengan rumus :

Z = Zd - Zs(5)

Dimana  :
Z   :   Head statis total
Zd  :   Head statis pada sisi tekan
Zs   :   Head statis pada sisi isap

Tanda  +   :   Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari sumbu pompa (Suction lift).

Tanda  -   :  Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa (Suction head).

4. Kerugian head (head loss)

Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam sistem perpipaan disebut
sebagai kerugian head (head loss).

Head loss terdiri dari :

a. Mayor head loss (mayor losses)

Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan dengan rumus :
Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody (lampiran - 6) sebagai fungsi dari Angka
Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Relative Roughness  - Îµ/D  ), yang nilainya dapat
dilihat pada grafik (lampiran) sebagai fungsi dari nominal diameter pipa dan kekasaran permukaan
dalam pipa (e) yang tergantung dari jenis material pipa.

Sedangkan besarnya Reynolds Number dapat dihitung dengan rumus :

b. Minor head loss (minor losses)

Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat sepanjang sistem perpipaan. Dapat
dicari dengan menggunakan Rumus :
Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan tabel pada lampiran 4.
Besaran ini menyatakan kerugian pada fitting dan valve dalam ukuran panjang ekivalen dari pipa
lurus.

c. Total Losses

Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :

Daya Pompa

Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau kecepatan melakukan kerja.
Ada beberapa pengertian daya, yaitu :

1.Daya hidrolik (hydraulic horse power)

Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah zat
cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus :
2. Daya Poros Pompa (Break Horse Power)

Untuk mengatasi kerugian daya yang dibutuhkan oleh poros yang sesungguhnya adalah lebih besar
dari pada daya hidrolik.

Besarnya daya poros sesungguhnya adalah sama dengan effisiensi pompa atau dapat dirumuskan
sebagai berikut :

3. Daya Penggerak (Driver)

Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi mekanis (effisiensi transmisi).
Dapat dihitung dengan rumus :

Effisiensi Pompa

Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input atau
perbandingan antara HHP Pompa dengan BHP pompa.

Harga effisiensi yang tertinggi sama dengan satu harga effisiensi pompa yang  didapat dari pabrik
pembuatnya.
Effisiensi pompa merupakan perkalian dari beberapa effiaiensi, yaitu:

Referensi utama :  Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, 1983.

 Lampiran :

 Grafik fungsi dari Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Courtesy of
www.fao.org/) :
SYSTEM PENYEKAT PADA POMPA

Menyambung pembahasan saya mengenai pompa pada tulisan sebelumnya. Kali ini saya akan sedikit
mengulas tentang system penyekatan (Sealing System).

Pemilihan yang tepat pada sebuah seal sangat penting bagi keberhasilan pemakaian pompa. Untuk
mendapatkan kehandalan pompa yang terbaik, pilihan penyekat harus tepat antara jenis seal dan
lingkungan yang dipakai.

Dasar-dasar Penyekat (Seal)

Ada dua jenis seal: statis dan dinamis.

Seal statis dipakai di mana tidak ada gerakan yang  terjadi  pertemuan antara kedua permukaan
yang akan disekat. Gasket dan O-ring merupakan contoh yang umum dari seal statis.

Seal Dinamis digunakan di mana ada permukaan yang bergerak relatif terhadap satu sama lain. Seal
dinamis  misalnya digunakan pada poros yang berputar dan menghantarkan  power melalui dinding
sebuah tangki (Gambar 1), melalui casing dari pompa (Gambar 2), atau melalui rumah peralatan
berputar lainnya seperti filter atau layar.
Contoh umum dari pemakaian alat-alat penyekat adalah penyekat untuk poros yang berputar pada
pompa. Untuk mengetahui lebih banyak tentang fungsi dari penyekat ini, kita harus tahu terlebih
dahulu dasar-dasar pengetahuan pompa.

Pada pompa sentrifugal, cairan masuk ke pompa melalui bagian ‘suction’ pada pusat (eye) impeller
yang berputar. (gambar 3 dan 4).

Pada saat kipas impeller berputar, mereka menghantarkan gerakan untuk memasukan produk, yang
kemudian meninggalkan impeller, dikumpulkan di dalam rumah pompa(casing) dan meninggalkan
pompa melalui tekanan pada sisi keluar (discharge) pompa.

Tekanan discharge akan menekan beberapa produk ke bawah di belakang impeller menuju poros, di
mana ia akan mencoba keluar sepanjang poros yang berputar. Pabrik pembuat pompa menggunakan
berbagai macam teknik untuk mengurangi adanya tekanan produk yang mencoba keluar. Beberapa
cara yang umum dilakukan adalah:
1. Penambahan lobang penyeimbang (balance hole) melalui impeller untuk memberikan jalan
bagi tekanan yang akan keluar melalui sisi isap impeller.
2. Penambahan kipas pada sisi belakang impeller (back pump-out vanes).

Bagaimanapun juga, sepanjang tidak ada jalan untuk mengurangi adanya tekanan ini seluruhnya,
maka peralatan penyekat mutlak diperlukan untuk membatasi keluarnya produk. Seperti penyekat
kompresi (packing )atau penyekat mekanis (mechanical seals).
Stuffing Box Packing

Pengaturan penggunaaan ‘stuffing box’ ditunjukan pada gambar di bawah. Ia terdiri dari:

1. 5 ring packing.
2. Sebuah lantern ring yang digunakan untuk menginjeksi peluamas dan atau untuk membuang
cairan
3. Sebuah penekan (gland) untuk menahan packing dan menjaga kebutuhan tekanan yang
disesuaikan dengan kondisi pengencangan packing.

Fungsi dari packing adalah untuk mengontrol kebocoran, bukan untuk mencegah seluruh kebocoran.
Karena packing harus selalu terlumasi dan kebocoran yang dianjurkan untuk menjaga adanya
pelumasan adalah sekitar 40 sampai 60 tetes per menit.

Metode pelumasan pada packing tergantung pada ko0ndisi cairan yang dipompa dan juga tekanan
pada stuffing box. Ketika tekanan stuffing box di atas tekanan atmosfir dan cairan yang ditekan
bersih dan tidak korosif, maka cairan pada pompa  itulah yang berfungsi sebagai pelumas paking.
(gambar 6).
Tatkala tekanan pada stuffing box di bawah tekanan atmosfir, sebuah lantern ring di pasang dan
pelumas di injeksikan ke dalam stuffing box. (gambar 7). Sebuah pipa bypass dari sisi tekan pompa ke
penghubung lantern ring umumnya dipakai untuk menyediakan aliran cairan jika cairannya bersih.

Manakala cairan yang dipompakan kotor atau berpartikel, perlu diinjeksikan cairan pelumas yang
bersih dari luar melalui lantern ring (gambar 8). Aliran sebanyak 0.2 sampai 0.5 gpm diperlukan dan
sebuah keran pengatur serta flowmeter perlu dipasang untuk mendapatkan aliran yang akurat.
Lantern ring biasanya dipasang pada tengah stuffing box, tetapi untuk cairan yang sangat kental
seperti bahan baku kertas disarankan dipasang di leher stuffing box untuk menghindari
tersumbatnya lantern ring.
Rumah packing (gland) pada gambar 5 sampai 8 merupakan tipe ‘quench gland’. Air, minyak atau
cairan lainnya dapat diinjeksi ke dalam gland untuk mengurangi panas poros, ia dapat memperkecil
perpindahan panas dari poros ke rumah bearing. Alasan inilah yang membolehkan temperatur kerja
dari pompa lebih tinggi dari tempertur desain bearing dan pelumas.Tipe ‘quench gland’ yang sama
dapat digunakan untuk mencegah keluarnya racun atau cairan berbahaya keluar ke udara luar di
sekitar pompa. Ini dinamakan ‘smothering gland’, dengan mengalirkan cairan dari luar dan
membawa kebocoran yang tidak diinginkan ke parit atau tangki pengumpul cairan bekas.

MECHANICAL SEAL

Pengertian

Mechanical Seal, apabila diterjemahkan secara bebas, adalah alat pengeblok mekanis. Namun
penerjemahan tersebut menjadi lebih susah dimengerti dan dibayangkan bila dibandingkan
pengertian teknisnya. Mengapa? Karena pengertian seal mekanis mengandung arti begitu luas.
Apakah semua tipe seal mekanis bisa disebut dengan mechanical seal? O-ring merupakan seal
mekanikal, demikian juga Labyrinth Seal, namun keduanya jelas bukan MechanicalSeal.

Mechanical seal yang dibahas pada situs ini adalah suatu tipe Seal yang dipakai pada pompa-pompa
kelas industri, agitator, mixer, chiller dan semua rotating equipment (mesin-mesin yang berputar).

Untuk mempermudah pemahaman, maka situs ini merasa perlu menyatakan penulisan mechanical
seal yang ideal adalah Mechanical Seal dan disepakati terlebih dahulu bahwa mechanical seal pada
dasarnya adalah masuk golongan seal. Seal tidak akan diterjemahkan namun diperjelas
pengertiannya lewat serangkaian contoh.

Terminologi
Yang paling susah buat pemula adalah pengertian atas istilah-istilah yang digunakan dalam
penyebutan bagian mechanical seal. Untuk itu mari kita samakan persepsi dahulu atas hal-hal
sebagai berikut:

SHAFT adalah as/bagian poros sebuah alat dan merupakan bagian utama dari mesin-mesin yang
berputar. Buku manual mesin-mesin lebih sering menggunakan kata shaft dibandingkan as.

SHAFT SLEEVE adalah sebuah bushing/adapter yang berbentuk selongsong yang terpasang pada
shaft dengan tujuan melindungi shaft akibat pengencangan baut/screw MechanicalSeal.

SEAL adalah suatu part/bagian dalam sebuah konstruksi alat/mesin yang berfungsi untuk sebagai
penghalang/pengeblok keluar/masuknya cairan, baik itu fluida proses maupun pelumas. Pada
sepeda motor atau mobil sering kali bengkel bilang karet sil, sil-as kruk, oil-seal. Analogi lainnya,
coba anda bayangkan sebuah aquarium. Apa yang akan terjadi jika kaca-kaca ditempelkan tanpa
diberi lem kaca/sealant?

Lem kaca setelah mengeras, pada kondisi tersebut adalah seal. Bisa disepakati bahwa Seal lebih
merujuk pada pengertian suatu fungsi. Apapun bentuk dan materialnya, apabila berfungsi untuk
mencegah kebocoran, maka dia disebut sebagai Seal.

O-RING awalnya adalah merujuk pada karet berbentuk bundar yang berfungsi sebagai Seal.
Perkembangan teknologi o-ring sebagai alat pengeblok cairan sekunder (secondary sealing device)
menghasilkan berbagai tipe o-ring berdasarkan materialnya. Material o-ring, ada dari karet alam,
EPDM, Buna, Neoprene, Viton, Chemraz, Kalrez, Isolast hingga tipe Encapsulated O-Ring, dimana o-
ring dibalut dengan PTFE. Ada pula yang murni dibuat dari PTFE dan disebut dengan Wedge.

SEALFACE adalah bagian paling penting, paling utama dan paling kritis dari sebuah Mechanical Seal
dan merupakan titik PENGEBLOK CAIRAN UTAMA (primary sealing device) Terbuat dari bahan
Carbon atau Silicone Carbide atau Tungsten Carbide atau keramik atau Ni-resist, dengan serangkaian
teknik pencampuran. Permukaan material yang saling bertemu (contact) dibuat sedemikian halusnya
hingga tingkat kehalusan / kerataan permukaan mencapai 1 - 2 lightband.

Seringkali Sealface disebut juga dengan contact face. Seal faces berarti ada 2 sealface. Yang satu
diam dan melekat pada dinding pompa, dan yang lainnya berputar, melekat pada shaft.

Yang berputar biasanya terbuat dari bahan yang lebih lunak/soft. Kombinasinya bisa berupa carbon
versus silicone carbide, carbon vs ceramic, carbon vs tungten carbide, silicone carbide vs silicone
carbide, silicone carbide vs tungsten carbide.
Setelah memahami bagian-bagian yang menyusun Mechanical Seal, maka bisa dilanjutkan bahwa
MechanicalSeal adalah suatu sealing device yang merupakan kombinasi menyatu antara sealface
yang melekat pada shaft yang berputar dan sealface yang diam dan melekat pada dinding statis
casing/housing pompa/tangki/vessel/kipas.

Sealface yang ada pada shaft yang berputar seringkali disebut sebagai Rotary Face/Primary Ring.
Sedangkan Sealface yang diam atau dalam kondisi stasioner sering disebut sebagai StationaryFace /
Mating Ring / Seat.

Dengan demikian bisa diambil simpulan definisi Mechanical Seal adalah Sebuah alat pengeblok
cairan/gas pada suatu rotating equipment, yang terdiri atas:

1. Dua buah sealface yang bisa aus, dimana salah satu diam dan satunya lagi berputar,
membentuk titik pengeblokan primer (primary sealing).
2. Satu atau sekelompok o-ring/bellows/PTFE wedge yang merupakan titik pengeblokan
sekunder (secondary sealing).
3. Alat pembeban mekanis untuk membuat sealface saling menekan.
4. Asesoris metal yang diperlukan untuk melengkapi rangkaian Mechanical Seal.

Cara Kerja Mechanical Seal


Titik utama pengeblokan dilakukan oleh dua sealfaces yang permukaannya sangat halus dan rata.
Gesekan gerak berputar antara keduanya meminimalkan terjadinya kebocoran. Satu sealface
berputar mengikuti putaran shaft, satu lagi diam menancap pada suatu dinding yang disebut dengan
Glandplate.

Meterial dua sealfaces itu biasanya berbeda. Yang satu biasanya bersifat lunak, biasanya carbon-
graphite, yang lainnya terbuat dari material yang lebih keras seperti silicone-carbide.

Pembedaan antara material yang digunakan pada stationary sealface dan rotating sealface aalah
untuk mencegah terjadinya adhesi antara dua buah sealfaces tersebut. Pada sealface yang lebih
lunak biasanya terdapat ujung yang lebih kecil sehingga sering dikenal sebagai wear-nose (ujung
yang bisa habis atau aus tergesek).
Ada 4 (empat) titik sealing/pengeblokan, yang juga merupakan jalur kebocoran jika titik pengeblokan
tersebut gagal.

Silakan lihat gambar di atas. Titik pengeblokan utama (primary sealing) adalah pada contactface, titik
pertemuan 2 buah sealfaces, lihat Point A. Jalur kebocoran di Point B diblok oleh suatu O-Ring, atau
V-Ring atau Wedge (baca: WED). Sedangkan jalur kebocoran di Point C dan Point D, diblok dengan
gasket atau O-Ring.

Point B, C & D disebut dengan secondary sealing.

KAVITASI

Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat cair yang sedang mengalir, karena
tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering
mengalami kavitasi adalah sisi isap pompa. Hal ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah
hingga dibawah tekanan uap jenuhnya, hal ini dapat menyebabkan :

 Suara berisik, getaran atau kerusakan komponen pompa tatkala gelembung-gelembung


fluida tersebut pecah ketika melalui daerah yang lebih tinggi tekanannya
 Kapasitas pompa menjadi berkurang
 Pompa tidak mampu membangkitkan head (tekanan)
 Berkurangnya efisiensi pompa.

Secara umum, terjadinya kavitasi diklasifikasikan atas 5 alasan dasar :


1. Vaporisation - Penguapan.
Fluida menguap bila tekanannya menjadi sangat rendah atau temperaturnya menjadi sangat tinggi.
Setiap pompa sentrifugal memerlukan head(tekanan) pada sisi isap untuk mencegah penguapan.
Tekanan yang diperlukan ini, disiapkan oleh pabrik pembuat pompa dan dihitung berdasarkan
asumsi bahwa air yang dipompakan adalah 'fresh water' pada suhu 68 oF. Dan ini disebut Net Positive
Suction Head Available (NPSHA)

Karena ada pengurangan tekanan (head losses) pada sisi suction( karena adanya valve, elbow,
reduser, dll), maka kita harus menghitung head total pada sisi suction dan biasa disebut Net Positive
Suction Head is Required (NPSHR).

Nah nilai keduanya mempengaruhi terjadinya penguapan, maka untuk mencegah penguapan,
syaratnya adalah :

NPSHA - Vp ≥ NPSHR

Dimana Vp : Vapor pressure fluida yang dipompa.

Dengan kata lain untuk memelihara supaya vaporization tidak terjadi maka kita harus melakukan hal
berikut :

1. Menambah Suction head, dengan :

 Menambah level liquid di tangki.


 Meninggikan tangki.
 Memberi tekanan tangki.
 Menurunkan posisi pompa(untuk pompa portable).
 Mengurangi head losses pada suction piping system. Misalnya dengan mengurangi jumlah
fitting, membersihkan striner, cek mungkin venting tangki tertutup) atau bertambahnya
speed pompa.

2. Mengurangi Tempertur fluida, dengan :

 Mendinginkan suction dengan fluida pendingin


 Mengisolasi suction pompa
 Mencegah naiknya temperature dari bypass system dari pipa discharge.

3. Mengurangi NPSHR, dengan :

 Gunakan double suction. Ini bias mengurangi NPSHR sekitar 25 % dan dalam beberapa kasus
memungkinkan penambahan speed pompa sebesar 40 %.
 Gunakan pompa dengan speed yang lebih rendah.
 Gunakan impeller pompa yang memiliki bukaan 'lobang' (eye) yang lebih besar.
 Install Induser, dapat mereduksi NPSHR sampai 50 %.
 Gunakan pompa yang lebih kecil. Menggunakan 3 buah pompa kecil dengan ukuran
kapasitas separuhnya, hitungannya lebih murah dari pada menggunakan pompa besar dan
spare-nya. Lagi pula dapat menghemat energy.

 KAVITASI PADA POMPA (II)


Pada bagian pertama tulisan yang lalu, kita telah mengenal apa itu kavitasi, efek yang
ditimbulkannya dan klasifikasi kavitasi,yaitu :

1. Vaporisation - Penguapan.

Selanjutnya kita kaji secara singkat klasifikasi yang kedua 

2. Air Ingestion - Masuknya Udara Luar ke Dalam System

Pompa sentrifugal hanya mampu meng'handle' 0.5% udara dari total volume. Lebih dari 6% udara,
akibatnya bisa sangat berbahaya, dapat merusak komponen pompa.

Udara dapat masuk ke dalam system melalui beberapa sebab, antara lain :

 Dari packing stuffing box (Bagian A - Lihat Gambar). Ini terjadi, jika pompa dari kondensor,
evaporator atau peralatan lainnya bekerja pada kondisi vakum.
 Letak valve di atas garis permukaan air (water line).
 Flens (sambungan pipa) yang bocor.
 Tarikan udara melalui pusaran cairan (vortexing fluid).
 Jika 'bypass line' letaknya terlalu dekat dengan sisi isap, hal ini akan menambah suhu udara
pada sisi isap.
 Berkurangnya fluida pada sisi isap, hal ini dapat terjadi jika level cairan terlalu rendah.
Vortexing Fluida

Keduanya, baik penguapan maupun masuknya udara ke dalam system berpengaruh besar terhadap
kinerja pompa yaitu pada saat gelembung-gelembung udara itu pecah  ketika melewati 'eye
impeller'(Bagian G - Lihat Gambar) sampai pada sisi keluar (Sisi dengan tekanan yang lebih tinggi).
Terkadang, dalam beberapa kasus dapat merusak impeller atau casing. Pengaruh terbesar dari
adanya jebakan udara ini adalah berkurangnya kapasitas pompa.

3. Internal Recirculation - Sirkulasi Balik di dalam System

Kondisi ini dapat terlihat pada sudut terluar (leading edge) impeller, dekat dengan diameter luar,
berputar balik ke bagian tengah kipas. Ia dapat juga terjadi pada sisi awal isap pompa.

Efek putaran balik ini dapat menambah kecepatannya sampai ia menguap dan kemudian 'pecah'
ketika melalui tempat yang tekanannya lebih tinggi. Ini selalu terjadi pada pompa dengan NPSHA
yang rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus tahu nilai Suction Spesific Speed , yang dapat
digunakan untuk mengontrol pompa saat beroperasi, berapa nilai terdekat yang teraman terhadap
nilai BEP(Best Efficiency Point)  pompa yang harus diambil untuk mencegah terjadinya masalah.

Nilai Suction Spesific Speed yang diijinkan adalah antara 3.000 sampai 20.000. Rumus yang dipakai
adalah :

Dimana :         

 rpm           = Kecepatan Pompa

Capacity    = Gallons per menit, atau liters per detik  dari impeller   terbesar pada nilai BEP(Best
Efficiency Point) -nya.

Head         = Net Positive Suction Head is Required (feet atau meter)pada nilai rpm-nya.
Catatan penting :

 Untuk pompa double suction, kapasitas dibagi 2 karena ada 2 impeller eyes.
 Ideal untuk 'membeli' pompa dengan nilai Suction Spesific Speed kurang dari 8500(5200
metrik) kecuali untuk kondisi yang ekstrim.
 Mixed Hydrocarbon dan air panas idealnya pada 9000 ÷ 12000 (5500÷7300 metric) atau
lebih tinggi, lebih bagus.
 Nilai Suction Spesific Speed yang tinggi menandakan impeller eye-nya lebih besar dari
biasanya dan biasanya nilai efisiensinya disesuaikan dengan nilai NPSHR yang rendah.
 Lebih tinggi nilai Suction Spesific Speed memerlukan desain khusus, operasinya
memungkinkan adanya kavitasi.
 Biasanya, pompa yang beroperasi dibawah 50% dari nilai BEP-nya tidak reliable.

Jika kita memakai open impeller, kita dapat mengoreksi internal recirculation dengan mengatur
suaian(clearance) impeller sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatnya.

Jenis impeller

Untuk jenis Closed Impeller lebih banyak masalahnya dan kebanyakan pada prakteknya dikembalikan
ke pabrik pembuatnya untuk di evaluasi atau mungkin didesain ulang pada impellernya atau
perubahan ukuran suaian(clearance) pada wearing ring.
KAVITASI PADA POMPA (III)

Pada dua tulisan yang lalu : di sini dan di sini, kita telah mengenal apa itu kavitasi, efek yang
ditimbulkannya dan klasifikasi kavitasi,yaitu :

1. Vaporisation - Penguapan.

2. Air Ingestion - Masuknya Udara Luar ke Dalam System

3. Internal Recirculation - Sirkulasi Balik di dalam System

Selanjutnya kita kaji secara singkat klasifikasi yang keempat :

4. Turbulence - Pergolakan Aliran

Kita selalu menginginkan aliran fluida pada kecepatan yang konstan. Korosi dan hambatan yang
ada pada system perpipaan dapat merubah kecepatan fluida dan setiap ada perubahan kecepatan,
tekanannya juga berubah. Untuk menghambat hal tersebut, perlu dilakukan perancangan system
perpipaan yang baik. Antara lain memenuhi kondisi berikut :

Jarak minimum antara suction pompa dengan elbow yang pertama minimal 10 X diameter
pipa.Pada pengaturan banyak pompa, pasang suction bells pada bays yang terpisah, sehingga satu
sisi isap pompa tidak akan mengganggu yang lainnya. Jika ini tidak memungkinkan, beberapa buah
pompa bisa dipasang pada satu bak isap (sump) yang besar, dengan syarat :

o Posisi pompa tegak lurus dengan arah aliran.


o Jarak antara dua 'center line' pompa minimum dua kali suction diameter.
o Semua pompa dalam keadaan 'runing'.
o Bagian piping upstream paling tidak memiliki pipa yang lurus dengan panjang
minimal 10 x diameter pipa.
o Setiap pompa harus memiliki kapasitas kurang dari 15.000 gpm.
o Suaian dasar pompa seharusnya sekitar 30% diameter pipa isap.
o Hubungan kedalaman pemasangan pompa dengan kapasitas disesuaikan dengan
table berikut :

Kapasitas Kedalaman Minimum

20,000 GPM 4 FEET

100,000 GPM 8 FEET

180,000 GPM 10 FEET

200,000 GPM 11 FEET

250,000 GPM 12 FEET

Untuk metrik :

Kapasitas Kedalaman Minimum

4,500 M3/HR 1.2 METERS


22,500 M3/HR 2.5 METERS

40,000 M3/HR 3.0 METERS

45,000 M3/HR 3.4 METERS

55,000 M3/HR 3.7 METERS

5. Vane Passing Syndrome

Kerusakan akibat kavitasi jenis ini terjadi ketika diameter luar impeller lewat terlalu dekat dengan
'cutwater' pompa. Kecepatan aliran fluida ini bertambah tatkala alirannya melalui lintasan kecil
tersebut, tekanan berkurang dan menyebabkan penguapan lokal. Gelembung udara yang terbentuk
kemudian pecah pada tempat yang memiliki tekanan yang lebih tinggi, sedikit diluar alur cutwater.
Hal inilah yang menyebabkan kerusakan pada volute(rumah keong) pompa.

Untuk mencegah pergerakan poros yang berlebihan, beberapa pabrik pembuat memasang bulkhead
rings pada suction eye. Pada sisi keluar (discharge), ring dapat dibuat untuk memperpanjang sisi
keluar dari dinding discharge sampai selubung impeller.

PENGARUH KAVITASI TERHADAP KINERJA POMPA

Pada empat tulisan sebelumnya kita telah mengenal pengaruh kavitasi dan klasifikasi kavitasi
berdasarkan penyebab utamanya.

Kali ini kita kembali memperdalam pengaruh kavitasi ini secara lebih detil. Sebelumnya kita telah
tahu pengaruh kavitasi secara umum adalah sebagai berikut :

 Berkurangnya kapasitas pompa


 Berkurangnya head (pressure)
 Terbentuknya gelembung-gelembung udara pada area bertekanan rendah di dalam
selubung pompa (volute)
 Suara bising saat pompa berjalan.
 Kerusakan pada impeller atau selubung pompa(volute).

Pada tulisan ini akan kita bahas kenapa semua itu bisa terjadi.
Kavitasi dinyatakan dengan cavities atau lubang di dalam fluida yang kita pompa. Lubang ini juga
dapat dijelaskan sebagai gelembung-gelembung, maka kavitasi sebenarnya adalah pembentukan
gelembung-gelembung dan pecahnya gelembung tersebut. Gelembung terbentuk tatkala cairan
mendidih. Hati-hati untuk menyatakan mendidih itu sama dengan air yang panas untuk disentuh,
karena oksigen cair juga akan mendidih dan tak seorang pun menyatakan itu panas.

Mendidihnya cairan terjadi ketika ia terlalu panas atau tekananya terlalu rendah. Pada tekanan
permukaan air laut 1 bar (14,7 psia) air akan mendidih pada suhu 212 oF (100oC). Jika tekanannya
turun air akan mendidih pada suhu yang lebih rendah. Ada tabel yang menyatakan titik didih air
pada setiap suhu yang berbeda. Sebagai contoh dapat dilihat tabel berikut :

Fahrenheit Centigrade Vapor pressure lb/in2 A Vapor pressure (Bar) A


40 4.4 0.1217 0.00839

100 37.8 0.9492 0.06546

180 82.2 7.510 0.5179

212 100 14.696 1.0135

300 148.9 67.01 4.62

Satuan tekanan di sini yang digunakan adalah absolute bukan pressure gauge, ini jamak dipakai
tatkala kita berbicara mengenai sisi isap pompa untuk menghindari tanda minus. Maka saat
menyebut tekanan atmosfir nol, kita katakan 1 atm sama dengan 14,7 psia pada permukaan air laut
dan pada sistim metrik kita biasa memakai 1 bar atau 100 kPa.

Kita balik ke paragraf pertama untuk menjelaskan akibat dari kavitasi, sehingga kita lebih tahu apa
sesungguhnya yang terjadi.

Kapasitas Pompa Berkurang

 Ini terjadi karena gelembung-gelembung udara banyak mengambil tempat(space), dan kita
tidak bisa memompa cairan dan udara pada tempat dan waktu yang sama. Otomatis cairan
yang kita perlukan menjadi berkurang.
 Jika gelembung itu besar pada eye impeller, pompa akan kehilangan pemasukan dan
akhirnya perlu priming (tambahan cairan pada sisi isap untuk menghilangkan udara).

Tekanan (Head) kadang berkurang


Gelembung-gelembung tidak seperti cairan, ia bisa dikompresi (compressible). Nah, hasil kompresi
inilah yang menggantikan head, sehingga head pompa sebenarnya menjadi berkurang.

Pembentukan gelembung pada tekanan rendah karena mereka tidak bisa terbentuk pada tekanan
tinggi.

Kita harus selalu ingat bahwa jika kecepatan fluida bertambah, maka tekanan fluida akan berkurang.
Ini artinya kecepatan fluida yang tinggi pasti di daerah bertekanan rendah.

Ini akan menjadi masalah setiap saat jika ada aliran fluida melalui pipa terbatas, volute atau
perubahan arah yang mendadak. Keadaan ini sama dengan aliran fluida pada penampang kecil
antara ujung impeller dengan volute cut water.

Bagian-bagian Pompa Rusak

 Gelembung-gelembung itu pecah di dalam dirinya sendiri, ini dinamakan imploding


kebalikan dari exploding. Gelembung-gelembung itu pecah dari segala sisi, tetapi bila ia jatuh
menghantam bagian dari metal seperti impeller atau voluteia tidak bisa pecah dari sisi
tersebut, maka cairan masuk dari sisi kebalikannya pada kecepatan yang tinggi dilanjutkan
dengan gelobang kejutan yang mampu merusak part pompa. Ada bentuk yang unik yaitu
bentuk lingkaran akibat pukulan ini, dimana metal seperti dipukul dengan ' ball peen
hammer'.
 Kerusakan ini kebanyakan terjadi membentuk sudut ke kanan pada metal, tetapi
pengalaman menunjukan bahwa kecepatan tinggi cairan kelihatannya datang dari segala
sudut.

Semakin tinggi kapasitas pompa, kelihatannya semakin mungkin kavitasi terjadi. Nilai Specific speed
pump yang tinggi mempunyai bentuk impeller yang memungkinkan untuk beroperasi pada kapasitas
yang tinggi dengan power yang rendah dan kecil kemungkinan terjadi kavitasi. Hal ini biasanya
dijumpai pada casing yang berbentuk pipa, dari pada casing yang berbentuk volute seperti yang
sering kita lihat.
Link : http://mechanic-mechanicalengineering.blogspot.com/2011/03/pompa-pump.html

1.

Lady Mia29 Juli 2019 09.57

KABAR BAIK!!!

Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan
semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di
mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda
dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka
adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya
lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman
yang curang itu.

Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran
konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi
harap bijak.

Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya
telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan
harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke
pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang
meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta)
dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan
tingkat bunga hanya 2%.

Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan
menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening
bank saya tanpa penundaan.

Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia
membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman
dengan mudah tanpa stres atau penipuan

Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui
email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah,
ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika
Anda mematuhi perintahnya.

Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com


dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia,
ini emailnya: arissetymin@gmail.com

Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan
pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap
bulan.

Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

Fungsi Setiap Komponen Pompa Air, Beda


Cara Atasi Masalahnya
by Liek Cemplung / Thursday, 30 August 2018 / Published in Pompa Air

Komponen pompa air menjadi serangkaian alat yang berfungsi untuk menyedot dan
membuang air dengan menggunakan putaran impeler sehingga menimbulkan tarikan, air
yang ditarik akan terus menerus menarik air dari dasar sumur untuk dialirkan menuju pipa
out, kemudian impeler akan mendorong air untuk menuju ke penampungan air.

Komponen Pompa Air Rotary Dan Sentrifugal

Komponen pompa air pada mesin pompa ayang akan kita beli, tidak hanya
memperhitungkan harga mesin pompa air saja, namun mengenal fungsi yang merupakan
hal yang sangat penting. Setidaknya ada dua jenis produk pompa air yang ditawarkan di
pasaran, yaitu:

1. Pompa dengan sistem kerja rotari dilengkapi impeller. Komponen ini akan berputar,
sehingga tercipta kekuatan tarikan. Dengan begitu, mesin pompa akan bekerja optimal
dalam menarik air dari dalam sumur atau sumber air lainnya. Produk pompa dengan sistem
kerja tersebut ukurannya lebih kecil. Sehingga lebih banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan
rumah tangga. Ada banyak merek produk yang berkualitas di pasaran, dengan rentang harga
yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Teknologi dan spesifikasinya akan berpengaruh
terhadap tingkat keawetannya.
2. Sedangkan pompa dengan system kerja mesin sentrifugal, biasanya lebih banyak
diterapkan pada peralatan kapal laut. Hal ini berfungsi untuk mengalirkan air dengan cepat
dari dalam dok kapal. Kecepatan kerjanya lebih tinggi, jika dibandingkan dengan pompa
rotari. Sehingga sangat efektif digunakan pada alat transportasi laut tersebut.

Baca Juga: Teknik Aman Menambah Daya Hisap Pompa Air


Bagian–Bagian Mesin Pompa Air

Komponen pompa air pada umumnya memiliki 2 bagian penting yaitu bagian mesin listrik
dan bagian penghisap air, komponen atau bagian–bagain pompa air yang biasa ada, seperti
berikut ini:

1. Body pompa air

Body pompa air bukan hanya sekedar hiasan saja namun berfungsi sebagai pelindung semua
mesin pada bagian dalam pompa air agar tidak terkena sentuhan langsung dari luar seperti air
dan sinar matahari serta kotoran lainnya yang akan merusak bagian mesin dalam.

2. Valve
Komponen tersebut fungsinya untuk memisahkan bagian pompa dan bagian hisapnya.
Dengan begitu, akan terjadi perbedaan antara pemisahan air dan tekanannya. Valve
diposisikan di ruang kompresi dan ujung pipa, yang tujuannya agar ruangan pompa air selalu
terisi oleh air, sekaligus dapat mencegah masuknya udara ke dalam ruangan tersebut. Selain
itu juga dapat mengendalikan dari tekanan pompa air, agar terhindar dari risiko kerusakan
mesin. Komponen ini akan terhubung dengan saklar pemutus arus. Sehingga jika output
pompa menjadi meningkat tekanannya, secara otomatis valve akan terdorong ke bagian
atas, sehingga secara otomatis dapat memutus aliran listrik.
3. Penutup kipas angin

Bagian penutup kipas angin sebagai pelindung kipas pada mesin pompa air dan menjaga
tiupan kipas yang akan ke bagianmesin sehingga suhumesin dinamo pompa air tetap terjaga.

4. Bagain kapasitor

Bagian kapasitor pompa air berfungsi untuk memutus aliran listrik untuk bagian lilitan start
atau memulai bekerja.

5. Lilitan utama

Lilitan utama memiliki diameter sedikit lebih besar namun dengan jumlah lebih sedikit
dibanding dengan diameter lilitan bantu.

6. Lilitan bantu

Lilitan bantu memiliki fungsi sebagai arus pengejut sekaligus sebagai pendorong motor listrik
pompa air agar berputar sehingga dapat mencapai titik kecepatan stabil dan akan diputus
melalui bagian kapasitor.

7. Bagian Rotor

Bagian rotor berfungsi sebagai gaya magnetikyang dapat mendorong dan memutar bagian
impeler.

8. Bering atau laher


Bering disni berfungsi sebagai penyeimbang bagian rotor agar putaran dari rotor maksimal
dan stabil.

9. Output

Output memiliki fungsi uang dapat mengeluarkan air yang telah dihisap oleh impeler menuju
ke bak penampungan air.

10. Input

Bagian input ini adalah bagian tempat masuk air menuju impeller.

11. Bagain tabung

Tabung disini berpungsi untuk memberikan tekanan lebih pada impeler sehingga air akan
lebih bertenaga.

12. Otomatis

Otomatis pompa air berfungsi untuk mengendalikan aliran listrik jika keran pada bagian
penampung ditutup dan aliran air terhenti maka otomatis ini bekerja memutuskan aliran
listrik pada motor pompa air sehingga aliran air berhenti.

13. Impeler

Bagian impeler adalah bagian yang dapat menarik dan mendorong aliran air, biasanya pada
bagian Impeler memiliki gerigi pendorong.

14. Penampung air

Komponen ini fungsinya sebagai wadah penampungan air. Keberadaan tangki penampung
ini, akan lebih menghemat kebutuhan listrik. Selain itu, bagian mesin pompa air juga lebih
awet, karena tidak mengalami tekanan besar dalam waktu yang lebih singkat. Pemutus arus
otomatis dapat dipasang pada penampung tersebut. Sehingga pompa air akan mati atau hidup
secara otomatis, sesuai dengan tingkat ketinggian air tertentu.

15. Poros

Bagian poros sebagai bagian penghubung antara rotor dan bagian impeler yang membantu
rotor berputar dan mengalir ke impeler.

16. Kaki pompa air

Berfungsi untuk menahan pompa air. 

Mekanisme Kerja Mesin Pompa Air

Pada dasarnya mekanisme kerja mesin pompa air, yaitu  prinsip kerja pompa yang
didasarkan atas adanya gaya hisap, yaitu
1. Pada ruangan di sekitar impeller yang terlebih dahulu diisi air sehingga impeller terbenam
seluruhnya.
2. Air dibiarkan mengisi pipa hisap hingga terisi, motor penggerak dihidupkan yang sebelumnya
telah diatur sedemikian rupa untuk menggerakkan impeller.
3. Putaran dari motor penggerak diteruskan melalui poros pompa menuju impeller dalam
rumah
4. Putaran impeller di rumah pompa menimbulkan tekanan hisap terhadap air sehingga air
terangkat melalui pipa hisap menuju rumah pompa.
5. Air yang di dalam pompa tidak dapat kembali ke pipa hisap karena terdapat klep yang
berfungsi untuk menahan air, hal ini menyebabkan air tertahan di dalam  rumah pompa.
6. Putaran impeller yang terus menerus menimbulkan tekanan yang besar di dalam rumah
pompa sehingga air bergerak menuju pipa tekan.
7. Air yang keluar dari pipa tekan ditampung dalam bak yang berfungsi untuk mengukur debit
air.

Mesin pompa air yang digunakan tentu memiliki bagian-bagian atau komponen pompa air
yang lengkap berasal dari pabriknya. Masing-masing komponen pompa air saling bekerja
berkaitan sehingga dapat menghisap dan menghasilkan air untuk digunakan memenuhi
kebutuhan air bersih sehari-hari.

Link : https://www.sumurwc.com/komponen-pompa-air/

Anda mungkin juga menyukai