Anda di halaman 1dari 8

1.

MEMERIKSA BATERAI
Perikasa apakah baterai dalam keadaan baik , dengan mengukur tegangan ( V1 seperti yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini).
Dalam kondisi system starter baik, jika kunci kontan diputar ke posisi start (ST), baterai akan
mengalirkan arus dalam jumlah besar ke motor starter . Adanya tahanan dalam baterai menyebabkan
adanya penurunan tegangan . Jika tegangan yang terukur menunjukkan 9,6 Volt atau lebih pada saat
itu, maka berarti baterai dalam keadaan normal. Periksalah adanya kerak-kerak karbon atau adanya
sulfatisasi pada terminal-terminal baterai.
Penting !
Jika tegangan baterai dalam kondisi baik/normal, adanya batu sulfat dan korosi pada
terminal-terminal baterai dapat mengakibatkan kinerja starter lemah, terjadi rugi tegangan
sehingga tegangan sesungguhnya yang digunakan motor starter lebih rendah dari tegangan
baterai, ketika di start/posisi kunci kontat Start

2. PERIKSA KABEL BATERAI


Periksa tegangan pada terminal 30 motor starter pada saat starat (V2 lihat gambar)
Dalam keadaan kabel start tidak terhubung atau hubungan yang kurang baik, baterai akan selalu
memberikan tegangan pada terminal, 30. Ketika arus besar mengalir melalui motor starter , maka
tegangan yang yang digunakan motor starter sedikit lebih rendah dari tegangan yang terukur pada
terminal baterai, hal ini disebabkan karena ada tahanan pada kabel baterai. Jika tegangan yang terukur
pada terminal 30 8 Volt atau lebih pada saat ini,maka kabel starter dalam keadaan baik.. Sebaliknya
jika tegangannya yang terukur kurang dari nilai tersebut, periksalah kerusakan kabel, perbaiki, atau
ganti kabel tersebut.

3. PERIKSA RANGKAIAN KINCI KONTAK


Periksa tegangan pada terminal 50 motor starter (V3 pada gambar) pada saat kunci kontak pada
posisi strart (ST), tegangan harus menunjukkan ( 8 Volt atau lebih ).
Penting !
pastikan gigi transmisi harus pada posisi netral (N) atau parkir (P) pada kendaraan yang
menggunakan transmisi otomatis

Gambar cara pemeriksaan baterai .


Jika tegangan pada terminal 50 tidak sesuai dengan spesifikasi pada saat kunci kontak pada posisi
start , periksalah wiring diagram system starter dan periksa bagian-bagian yang ada kaitannya dengan
komponen-komponen seperti : Sekring utama, kunci kontak, saklar netral , relay starter dan
sebagainya. Ganti jika terdapat kerusakan.
Penting
Mengacu pada buku manual kendaraan untuk pertolongan dalam membedakan terminal 30
dan terminal 50 ( terminal 50 selalu menggunakan kabel dengan ukuran penampang lebih
kecil , kabel dengan penampang besar digunakan untuk terminal 50 dan terminal C).
PEMERIKSAAN DILUAR KENDARAAN
Jika pemeriksaan didalam kendaraan telah menunjukkan bahwa motor starter rusak, motor starter
harus dilepas dari kendaraan untuk dioverhauled. Sebelum memulai membongkar motor starter, maka
pertama kali secara garis besar periksa dahulu bagian –bagian utama yang terkait dengan system
starter agar pekerjaan overhaul nantinya menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Prosedur pemeriksaan
motor starter tipe biasa dan tipe motor starter dengan gigi reduksi pada dasarnya sama, sehingga pada
buku ini hanya akan dibahas tipe motor starter jenis biasa.
Penting
 Lepas dahulu kabel negative baterai (-) sebelum melepas motor starter dari kendaraan ,
untuk mencegah terjadi hubungan singkat pada saat kunci/alat menghubung antara positif
dan negative, atau terminal positif terhubung dengan bodi kendaraan .
 Lakukan masing-masing pengetesan ini tidak lebih dari 3- 5 menit, agar kumparan motor
starter tidak rusak/terbakar
 Lihat petunjuk pada buku manual untuk melakukan pemeriksaan ini.

1. MEMERIKSA KUMPARAN PENARIK


Periksa bahwa pinion bergerak keluar , pada saat batarai dihubungkan pada motor starter seperti
yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Energi yang ditimbulkan pada pemeriksaan kumparan
penarik dan kumparan penahan dan aktifasi switch magnetis tidak memutar motor starter.
Bila gear pinion tidak bergerak keluar, periksa kerusakan pada kumparan penarik, atau hambatan
terlalu besar pada gerakan sliding plunyer atau penyebab kerusakan lainnya.

Gambar cara pemeriksaan kumparan penarik

2. MEMERIKSA KUMPARAN PENAHAN


Setelah selesai memeriksa fungsi kumparan penarik . periksalah bahwa gear pinion tidak tertarik
kembali ke dalam pada saat kabel dari terminal C dilepaskan , plunger harus tetap pada posisinya
karena kemagnetan masih tetap ada melalui kumparan penahan.
Jika pinion tertarik kembali kedalam pada saat pemeriksaan ini, periksa kerusakan kumparan penahan
, hubungan masa yang kurang baik atau kerusakan lainnya.

Gambar cara pemeriksaan kumparan penahan

3. MEMERIKSA KEMBALINYA GEAR PINION


Jika pemeriksaan kumparan penahan telah selesai, lepaskan kabel dari bodi starter sperti yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Gear pinion harus dengan cepat tertarik kembali masuk
kedalam, karena kumparan penahan tidak bekerja lagi, dengan bantuan pegas pengembali maka
plunger akan kembali ke posisi semula. Jika gear pinion tidak kembali dengan segera, periksa
kelelahan pegas pengembali, gesekan sliding plunger (gerakan plunger pada rumahnya ) yang kurang
baik, atau penyebab lainnya.

Gambar cara pemeriksaan gigi pinion

4. PEMERIKSAAN TANPA BEBAN


a. Ikat/pasang dengan kokoh motor starter pada ragum atau pemegang yang kuat.
b. Hubungkan motor starter , dengan baterai dan ampere meter seperti yang ditunjukkan pada gambar
dibawah ini . Gear pinion harus bergerak maju kedepan dan motor starter berputan dengan halus.
Gambar cara mengukur arus listrik pada motor starter

c. Catat dan baca arus yang mengalir melalui Ampere meter bila motor starter telah stabil. Nilai hasil
pengukuran harus sesuai dengan range spesifikasi pada buku manual
d. Periksa kembalinya gear pinion , dan motor harus segera berhenti berputar ketika kabel dilepaskan
dari terminal 50 (ini hanya perlu untuk motor starter tipe biasa/konvensional). Jika motor starter
tidak dapat berhenti dengan segera,maka berarti rem ankerny rusak.
Penting
Jumlah arus listrik yang mengalir melalui sirkuit dalam test tanpa beban bervariasi
Tergantung dari motor starter, kebanyakan arus mengali berkisar 200 sampai 300
Ampere untuk beberapa motor starter. Lihat data pada buku manual sebelum melakukan
pemeriksaan ini. Pastikan bahwa ampere meter telah di seting dengan benar, baik hubungan
kabel maupun batas ukur ampere meter. Hati-hati pada waktu mempergunakan kabel
berpenampang besar
.
PEMECAHAN GANGGUAN SISTEM STARTER (TROUBLESHOOTING)
Gangguan starter dapat dikategori dalam 2 macam gangguan :
· Mesin dapat diengkol normal tetapi gagal untuk hidup
· Putaran engkol terlalu rendah untuk dapat dihidupkan
Penting :
Lihat halaman 2 (halaman sebelumnya tentang putaran starter minimum untuk dapat
menghidupkan mesin).

Jika mesin diengkol normal tetapi tidak berhasil hidup, maka kemungkinan kesalahan/gangguan
pada,system pengapian, system bahan bakar, atau kompresi yang terlalu rendah. Disisi lain jika putarn
engkol terlalu rendah untuk menghidupkan mesin maka biasanya gangguan terletak pada system
starter, namun kadang-kadang bias juga gangguan terletak pada mesin itu sendiri.. Pada temperature
yang sangat rendah contohnya, diperlukan torsi yang lebih besar untuk mengengkol mesin/memutar
mesin disebabkan karena kekentalan system pelumas yang sangat tinggi.
Didalam memecahkan gangguan perlu diamati secara saksama apa penyebab terjadinya suatu
gangguan, karena dengan pengamatan yang baik dapat dilokalisasi dengan teliti penyebab gangguan
tersebut.

GANGGUAN SISTEM STARTER


Ada kurang lebih enam gejala/tanda untuk mengetahui gangguan pada system starter yaitu :
1. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi start (ST) motor starter tidak berfungsi sama sekali
(Gear pinion tidak maju, dan motor starter tidak berputar)
2. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi start (ST),Gear piniom maju kedepan (ada bunyi klik
seperti biasanya) tetapi motor tetap saja tidak aktif atau tidak berputar
3. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi start (ST) gear pinion mulai maju dan berputar ,
namun kemudian berhenti lagi
4. Motor starter terus saja berputar walaupun kunci kontak sudah diputar kembali ke posisi ON
dari posisi sebelumnya ST
5. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi start (ST) gear pinion maju kedepan . Pinion berputar
dan menimbulkan suara keras yang tidak biasa, tetapi mesin tidak berputar
6. Ketita kunci kontak diputar kembali ke posisi start (ST) segera setelah mesin gagal hidup,
gigi pinion menimbulkan suara keras yang tidak biasanya .(hanya berlaku pada motor starter
tipe konvensional)

KESIMPULAN:
1. Motor starter pada mesin berfungsi untuk merubah energy listrik menjadi energy mekanik yang
berupa gerak putar. Untuk memutar poros engkol, sehingga mesin dapat hidup..
2. Dengan memperhatikan kerja masing – masing komponen pada motor akan mendukung kerja
motor starter secara maksimum.
3.Bateri merupakan sebagai sumber energi untuk memulai kerja motor starter.
Voltage Drop (Tegangan Jatuh)
Pengujian dengan beban
Pengujian dengan beban dilakukan untuk mengetahui tegangan kerja yang sesungguhnya pada motor
starter. Perhatikan gambar berikut :

Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut :


1. Engine harus tidak hidup saat dilakukan starting
2. Hubungkan voltmeter seperti pada posisi V1. Batas ukur volt meter disesuaikan dengan tegangan
batere. Hidupkan motor starter dan perhatikan pembacaan alat ukur/volt meter, motor starter harus
beroperasi pada kecepatan putar normal dan hasil pengukuran tidak boleh >9.5 volt
3. Hubungkan volt meter dengan batere seperti posisi V2. Sekali lagi hidupkan motor starter. Perhatikan
hasil pengukuran. Perbedaan hasil pengukuran menunjukkan adanya penurunan tegangan pada
rangkaian, penurunan tegangan maksimum yang diizinkan adalah 0.5 volt. Bila perbedaaan
pengukuran lebih besar dari 0.5 vol, ini menunjukkan adanya peningkatan tahanan pada rangkaian
starter. Rangkaian harus diperiksa. Bila perbedaan berkisar 0.5 volt namun hasil pengukurannya
rendah (misalnya 9 dan 9.5 volt) berarti ada gangguan pada motor starter atau batere. Periksa motor
starter dan batere.
Selain pengujian di atas, juga dilakukan pengujian drop voltage atau peningkatan tahanan yang diukur
dengan menggunakan volt meter. Tujuan melakukan ini adalah untuk menemukan gangguan atau
peningkatan tahanan. Perhatikan gambar berikut :

Gambar rangkaian pengukuran drop voltage

Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut:


1. Engine harus tidak hidup saat dilakukan starting
2. Hubungkan volt meter seperti posisi V1. Permbacaan maksimum adalah 0.2 volt. Pembacaan lebih
dari 0.2 volt berati ada gangguan pada kabel starter, sambungan-sambungan dan kunci kontak.
3. Hubungkan volt meter seperti posisi V2, hanya tidak melalui kunci kontak. Nilai pengukuran tidak
lebih dari 0.1 volt
4. Hubungkan volt meter seperti posisi V3. Pengukuran ini utnuk memeriksa sambungan negatif engine
dan negati batere, hasil pengukuran tidak boleh lebih dari 0.1 volt
5. Posisi V4 dilakukan untuk memeriksa negative engine dengan negatif frame/rangka. Pengukuran ini
biasanya dilakukan bila negatif batere dihubungkan dengan rangka kendaraan, bukan pada engine.

Catatan : pengukuran dilakukan dengan men-start engine dan kondisi batere baik.
Jika pemakaian tegangan melebihi nilai tersebut di atas dan putaran starter masih lambat berarti motor
starter harus dibongkar dan diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai