Anda di halaman 1dari 2

Perawatan berkala tidak hanya dilakukan pada mesin serta sistem sasis dan pemindah tenaga

saja, perawatan berkala juga perlu dilakukan pada sistem kelistrikan kendaraan. Pada
umumnya, sistem kelistrikan seringkali disepelekan dalam hal perawatannya. Padahal, sistem
kelistrikan juga merupakan bagian yang penting pada kendaraan dan sering digunakan. Untuk
itu, perawatan berkala perlu dilakukan agar komponen sistem kelistrikan tidak cepat
mengalami kerusakan. Berikut ini merupakan contoh perawatan berkala pada sistem
kelistrikan :

1. Perawatan berkala pada baterai atau aki mobil


Baterai memerlukan perawatan berkala berupa pemeriksaan secara visual kondisi
baterai dari karat, kotoran maupun minyak, pemeriksaan berat jenis baterai,
pemeriksaan ketinggian cairan elektrolit baterai, dan pengukuran tegangan baterai.
Biasanya umur baterai mobil berkisar antara 1 – 2 tahun, tetapi kadang tidak sampai 1
tahun karena penggunaannya yang tidak sesuai aturan.
2. Perawatan berkala pada sekring
Pemeriksaan sekring dilakukan secara visual untuk mengetahui filament pada sekring
putus atau tidak. Apabila ada filament sekring yang putus atau terbakar, maka sekring
perlu diganti dengan yang baru. Pemeriksaan lainnya adalah pengukuran hubungan
pada sekring dengan menggunakan multimeter pada selektor ohm, apabila jarum
bergerak maka sekring masih dapat digunakan.
3. Perawatan berkala pada kabel dan lampu
Pemeriksaan kabel dilakukan secara urut dari sumber arus atau baterai sampai ke beban
kelistrikan dalam rangkaian kelistrikan. Pemeriksaan kabel dapat dilakukan dengan
memeriksa ada tidaknya kabel yang terlepas, atau mungkin bergeser, terlilit, atau rusak.
Apabila ada kabel yang putus maka kabel tersebut harus diganti dengan yang baru
untuk menghindari terjadinya konsleting pada rangkaian kelistrikan. Selain kabel
perawatan berkala perlu dilakukan pada lampu kendaraan. Pemeriksaan lampu dapat
dilakukan secara visual yaitu dengan melihat nyala lampu pada kendaraan, apabila
nyala nya sudah tidak terang dan keadaannya mulai menghitam kemungkinan terjadi
masalah pada bagian relay untuk itu periksa kondisi relay apakah masih bagus atau
perlu dilakukan penggantian.
4. Perawatan berkala pada Alternator
Pemeriksaan berkala pada alternator dapat dilihat di bagian panel dashboard. Jika
lampu indikator alternator menyala, maka terjadi masalah pada alternator. Pemeriksaan
kerusakan alternator dilakukan dengan menggunakan multimeter untuk mengukur
tegangannya (pada selektor volt). Pemeriksaan alternator dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Posisikan multimeter dalam mode DC Volt dan hidupkan mesin mobil.
b. Periksa tegangan/volt tase baterai dengan cara menempelkan kabel pengetesan
merah di kutub positif baterai (+) dan kabel pengetesan hitam di kutub negatif
baterai (-).
c. Baca hasil pengukurannya. Hasil pengukuran pada kondisi normal menunjukkan
angka 13,5 – 14,5 Volt DC dan saat mesin hidup hasil pengukurannya adalah 12,5 V
ke bawah.
d. Untuk mengkonfirmasi sistem pengisian bekerja dengan baik atau tidak, nyalakan
setiap aksesoris di dalam kendaraan, nyalakan A/C atau heater yang tinggi,
hidupkan wiper kaca depan, nyalakan lampu depan, dan lain-lain.
e. Baca hasil pengukurannya. Multimeter akan menunjukkan 13,5 – 14,5 Volt DC. Itu
berarti alternator dalam kondisi bagus dan normal. Multimeter akan menunjukkan
12,5 Volt DC dan tegangan ini akan menurun jika anda menyalakan lebih banyak
lagi aksesoris mobil.

Keterangan :
Catat materi diatas dibuku masing-masing, kemudian foto dan kirim ke alamat email :
kurniawandefri367@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai