juan
Baterai atau sering juga disebut dengan accu merupakan komponen kelistrikan
yang terdapat pada kendaraan yang berfungsi sebagai menyimpan arus listrik
dan nantinya digunakan sebagai sumber listrik DC pada sistem kelistrikan yang
ada di dalam mobil.
Accu yang dibuat di Jepang akan diberi kode pengenal accu sesuai dengan kode
standar industri Jepang atau japan industrial standard (JIS). Kode tersebut akan
menunjukkan kapasitas listrik accu, ukuran accu dan posisi terminal positif accu
apakah berada disisi sebelah kanan atau kiri.
Kapasitas accu menunjukkan jumlah listrik yang dapat tersimpan di dalam accu
yang dapat digunakan sebagai sumber listrik. Kapasitas accu dinyatakan
dengan satuan Ampere Hours (AH) yang dapat diperoleh dengan rumus :
3. Panjang accu
Panjang accu secara keseluruhan dapat ditunjukkan dalam satuan panjang centi
meter (cm). Sebagai contoh, apabila kode pengenal panjang accu adalah 23
maka artinya adalah panjang accu tersebut yaitu 23 cm.
4. Posisi terminal positif accu
Posisi dari terminal positif accu dapat ditunjukkan oleh huruf R atau huruf L.
Huruf R berrarti posisi terminal positif accu terletak disisi sebelah kanan,
sedangkan huruf L berrarti posisi terminal positif accu berada disisi sebelah kiri.
Informasi Lainnya
Membaca Kode Baterai (Aki , Accu ) Mobil
Yang Baik Dan Benar
Written By lksotomotif Thursday, November 15, 2018 Add Comment
Baterai mempunyai peranan penting dalam mesuplai tegangan pada sistem kelistrikan di mobil.
Selain sebagai pensuplai tegangan, baterai juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan pada
sistem pengisian. Baterai yang digunakan pada jenis - jenis kendaraan mempunyai kapasitas
tegangan dan arus yang berbeda-beda. Namun kebanyakan tegangan yang dibutuhkan untuk
jenis - jenis mobil kecil 12 Volt DC, berbeda dengan bus atau truk - truk besar yang mempunyai
kapasitas tegangan yang lebih besar 24 volt.
Pemilihan baterai harus sesuai dengan kebutuhan arus yang dibutuhkan pada kendaraan kita.
Karena ini akan berdampak terhadap masa pemakaian pada baterai tersebut. Untuk
mengetahui setiap kapasitas dan krakterisktik pada setiap baterai, kita bisa melihatnya pada
kode - kode yang tertera pada bagian atasnya. Kode - kode tersebut menunjukkan kapasitas,
ukuran dan terminal negatif baterai.
Related
Terkhusus pada artikel ini, saya hanya akan membahas kode pada baterai dengan standarat
pengkodean JIS.
4. Posisi Terminal
Posisi terminal pada baterai ditunjukkan pada kode terakhir. Maksud kode terminal disini
sebagai patokannya adalah terminal Negatif ( - ). Huruf L menunjukkan bahwa terminal Negatif
baterai berada pada sebelah Kiri, sebaliknya R menunjukkan terminal Ngatif ( - ) berada pada
sebelah kanan. Namun jika pada kode terakhir tidak tertera huru L atau R ( kosong ), maka
posisi terminal baterai berhimpitan. Penjelan pada gambar dibawah,
Contoh Jenis Baterai
Setelah pada artikel diatas anda dapat mengatahui arti dari kode - kode yang terdapat pada
baterai, maka selanjutnya ada sebuah kode yang mengartikan jenis dari baterai itu sendiri.
Awalnya saya juga bingung dengan kode ini, namun sebenarnya ini bukan kode, melainkan
jenis baterai yang nantinya dikonversikan menjadi kode baterai. Bingungkan, .. langsung saja
saya jelaskan.
Pada atas baterai tertera tulisan NS60L, itu adalah jenis baterai bukan kode baterai. Untuk
mengetahui kode baterai dari huruf dan angka tersebut kita harus melihat tabel standar baterai
JIS yang digunakan pada mobil - mobil kecil dan menengah. LIhat tabel dibawah
Dari data tabel diatas dapat kita ketahui bahwa baterai denga jenis NS60 L sama dengan
baterai yang mempunyai kode JIS 46B24L.
Arti kode :
- Tengangan 12 Volt
- Kapasitas Arus 45 AH
- CCA ( Cold Crank Amps ), peringkat yang digunakan dalam industri baterai untuk menentukan
kemampuan baterai untuk menghidupkan mesin dalam suhu dingin.Semakin tinggi nilai
perangkatnya,maka semakin baik.
- Reserve Capacity (RC) adalah peringkat yang sangat penting. Ini adalah jumlah waktu ( menit
) yang digunakan baterai untuk mengisi penuh terisi penuh pada suhu 26 ° C.
Accu (baca : aki) adalah sebuah benda yang tidak asing bagi sebagian orang merupakan.
Pemilik kendaraan otomotif biasanya sangat tau terhadap barang yang satu ini. Banyak merk
yang beredar di pasaran saat ini terutam adalah Yuasa dan GS. Tapi saya tidak akan sharing
tentan merk aki disini.
Meskipun aki banyak beredar dengan berbagai macam merk dan bentuk, pada dasarnya
terdapat dua macam aki yaitu :
1. Aki Basah
2. Aki Kering
Kering dan basah di sini sebenarnya bukan dalam arti sebenarnya. Akan sedikit saya bahas
disini… MENGAPA HANYA SEDIKIT..??? Karena apa yang saya ungkapkan di sini hanya
sedikit bila dibandingkan dengan apa yang diketahui oleh para ahli listrik di luar sana tentang
aki..
Yang akan saya bahas adalah kapasitas penyimpanan listrik pada aki basah. Mengenai
perbedaan aki basah dan kering mungkin lain kali akan saya coba tulis di blog ini..
Oke mari mulai..
Kita mulai dengan gambar aki terlebih dahulu :
Di atas adalah gambar dari sebuah aki. Dalam hal ini yang terlihat adalah aki YUASA Pafecta
NS40. Pada bagian bawahnya ada tulisan yang nampak seperti : 12V 32 Ah. Makna angka
inilah yang akan sedikit saya tulis di sini. Angka ini merupakan kapasitas aki dan berguna bila
kita akan menyambung satu atau lebih peralatan elektronika pada aki, maka kita akan tau
sampai berapa lama aki dapat dipakai dengan peralatan elektronik yang disambung ke aki
tersebut.
Jika kita memiki sebuah sebuah bohlam dengan spesifikasi 12V 0.5A yang kita hidupkan akan
kita pakai untuk menerangi ruangan, kita tentu ingin tau berapa lama bohlam yang kita pakai
dapat hidup dengan menggunakan aki dengan kapasitas 12V 32 Ah..
Mari kita sedikit berhitung. Kapasitas aki sebesar 12 V 32 Ah memiliki makna bahwa aki
tersebut mampu mensuplai listrik dengan tegangan sebesar 12 Volt dan arus sebanyak 32 A
dalam waktu satu jam. Sehingga jika kita memakai peralatan elektronik yang memiliki tegangan
kerja sebesar 12 Volt dan arus 32 A, maka aki hanya dapat dipakai selama 1 jam saja dengan
peralatan elektronik tersebut.
Nah bagaimana dengan bohlam lampu kita yang memiliki tegangan kerja 12 Volt dan arus 0,5
A??? Berapa lama aki dapat dipakai dengan bohlam lampu terebut tersambung ke aki.???
Jawabannya adalah cukup dengan membagi angka 32 Ah pada aki dengan angka 0,5 A pada
bohlam. Hasilnya :
==============
32/0.5 = 64 Jam
==============
Jika bohlam tersebut dipakai hanya sekitar 5 jam saja sehari maka lama pakai aki adalah :
===============
64 jam/5 = 12,8 hari
===============
Sehingga jika semakin banyak peralatan elektronik yang dihubungkan ke aki maka semakin
cepat arus yang tersimpan pada aki akan habis.
Bagaimana jika jumlah konsumsi melebihi kapasitas simpanan arus pada aki???
Misalnya konsumsi arus sebanyak 50A berapa lama arus pada aki akan habis???
Simple, kita hanya tinggal membagi :
32A/50A = 0,64 jam.
Jika dikonversi ke menit :
0,64 x 60 menit = 38 menit
Baterai pada kendaraan merupakan salah sumber listrik yang berguna untuk
mensuplai kebutuhan listrik pada sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan.
Cara mencharger baterai yang jumlahnya hanya satu dan alat charger baterai
hanya satu mungkin mudah dilakukan, namun bagaimana jika baterai yang akan
diisi atau dicharger itu ada beberapa buah dan alat chargernya hanya satu?
Pada artikel ini akan dibahas tentang bagaimana melakukan charger baterai bila
baterai yang akan dicharger jumlahnya lebih dari sau dan alat charger hanya
ada satu unit.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mencharger baterai tersebut, yaitu
dengan merangkai baterai secara seri dan merangkai baterai secara paralel.
Ketika merangkai baterai secara seri maka tegangan total sama dengan jumlah
tegangan pada tiap-tiap komponen baterai (Vtot = V1 + V2 + V3 dst). Sedangkan
arusnya adalah sama besar (Itot = I1 + I2 + I3 dst).
Vtot = V1 + V2 + V3 + V4 + V5
Vtot = 1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5
Vtot = 7,5 volt
Jadi jika kelima baterai tersebut dirangkai secara seri akan menghasilkan
tegangan sebesar 7,5 volt. Sedangkan arus pada rangkaian tersebut tetap sama
sebesar 1.000 mAH. Dengan kata lain jika baterai dirangkai secara seri maka
tegangannya akan meningkat dan arusnya sama.
Sehingga bila akan melakukan penchargeran pada baterai secara seri maka
perhatikan tegangan baterai. Pada baterai atau accu pada umumnya memiliki
tegangan sebesar 12 volt sehingga bila terdapat 2 buah baterai akan dicharger
menggunakan rangkaian seri maka tegangannya akan bertambah menjadi 24
volt. Untuk lebih jelasnya tentang cara penchargeran baterai secara seri dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
Ketika merangkai baterai secara paralel maka tegangan total akan sama besar
dengan tegangan tiap-tiap bagian baterai pada rangkaian (Vtot = V1 + V2 + V3
dst).
Sedangkan untuk arus totalnya adalah penjumlahan dari arus pada tiap-tiap
bagian baterai pada rangkaian paralel tersebut (Itot = I1 + I2 + I3 dst).
Misalnya, ada tiga buah baterai dengan tegangan masing-masing baterai
sebesar 1,5 volt dan arusnya 1.000 mAH. Maka jika ketiga baterai tersebut
dirangkai secara paralel maka akan menghasilkan tegangan sebesar :
Vtot = V1 = V2 = V3
Vtot = 1,5 = 1,5 = 1,5 volt
Sehingga tegangan total baterai tersebut akan sama besar dengan tegangan
baterai pada tiap-tiap bagian di dalam rangkaian paralel. Sedangkan arus total
pada rangkaian paralel tersebut adalah :
Itot = I1 + I2 + I3
Itot = 1.000 + 1.000 + 1.000
Itot = 3.000 mAH
Sehingga jika baterai dirangkai secara paralel maka arus total pada rangkaian
tersebut akan meningkat sedangkan tegangannya sama besar.