Anda di halaman 1dari 18

Cara Membaca Kode Baterai / Accu / Aki

juan

Baterai atau sering juga disebut dengan accu merupakan komponen kelistrikan
yang terdapat pada kendaraan yang berfungsi sebagai menyimpan arus listrik
dan nantinya digunakan sebagai sumber listrik DC pada sistem kelistrikan yang
ada di dalam mobil.

Accu yang dibuat di Jepang akan diberi kode pengenal accu sesuai dengan kode
standar industri Jepang atau japan industrial standard (JIS). Kode tersebut akan
menunjukkan kapasitas listrik accu, ukuran accu dan posisi terminal positif accu
apakah berada disisi sebelah kanan atau kiri.

Lokasi kode accu

Informasi kode accu


1. Kemampuan
Hal ini menunjukkan kapasitas listrik yang dapat tersimpan di dalam baterai
secara tidak langsung. Tabel di bawah ini menunjukkan hubungan antara kode
pengenal accu terhadap kapasitas accu.

Kode Kapasitas Kode Kapasitas Kode Kapasitas


Pengenal Accu Pada 5 Pengenal Accu Pada 5 Pengenal Accu Pada 5
Accu Jam Accu Jam Accu Jam
28 B 17 R/L 24 50 D 20 R/L 40 95 D 31 R/L 64
34 B 17 R/L 27 55 D 23 R/L 48 95 E 41 R/L 80
28 B 19 R/L 24 65 D 23 R/L 52 105 E 41 R/L 83
34 B 19 R/L 27 48 D 26 R/L 40 115 E 41 R/L 88
36 B 20 R/L 28 55 D 26 R/L 48 130 E 41 R/L 92
38 B 20 R/L 28 65 D 26 R/L 52 115 F 51 96
46 B 24 R/L 36 75 D 26 R/L 52 145 F 51 108
50 B 24 R/L 36 80 D 26 R/L 55 150 F 51 112
55 B 24 R/L 36 65 D 31 R/L 56 170 F 51 120
32 C 24 R/L 32 75 D 31 R/L 60

Kapasitas accu menunjukkan jumlah listrik yang dapat tersimpan di dalam accu
yang dapat digunakan sebagai sumber listrik. Kapasitas accu dinyatakan
dengan satuan Ampere Hours (AH) yang dapat diperoleh dengan rumus :

AH = Ampere x Waktu (Jam)

Kapasitas accu berubah tergantung dari kondisi pengeluarannya. JIS


mendefinisikan bahwa kapasitas listrik adalah jumlah listrik yang dapat
dilepaskan sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi sebesar 10,5 volt dalam
waktu 5 jam. Sebagai contoh, accu dalam keadaan terisi listrik penuh kemudian
arus listrik di dalam accu dikeluarkan secara terus menerus sebesar 5,6 ampere
selama 5 jam sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi 10,5 volt. Maka
diperoleh kapasitas accu tersebut adalah 28 AH (5,6 ampere x 5 jam).

2. Lebar dan tinggi accu


Kombinasi dari ukuran lebar dan tinggi accu ditunjukkan salah satu dari 8 huruf,
dari huruf A sampai huruf H. Kode penunjukkan ukuran lebar dan tinggi accu
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Kode Lebar (mm) Tinggi (mm)


A 162 127
B 203 127 atau 129
C 207 135
D 204 173
E 213 176
F 213 182
G 213 222
H 220 278

3. Panjang accu
Panjang accu secara keseluruhan dapat ditunjukkan dalam satuan panjang centi
meter (cm). Sebagai contoh, apabila kode pengenal panjang accu adalah 23
maka artinya adalah panjang accu tersebut yaitu 23 cm.
4. Posisi terminal positif accu
Posisi dari terminal positif accu dapat ditunjukkan oleh huruf R atau huruf L.
Huruf R berrarti posisi terminal positif accu terletak disisi sebelah kanan,
sedangkan huruf L berrarti posisi terminal positif accu berada disisi sebelah kiri.

Informasi Lainnya
Membaca Kode Baterai (Aki , Accu ) Mobil
Yang Baik Dan Benar
Written By lksotomotif Thursday, November 15, 2018 Add Comment

Baterai mempunyai peranan penting dalam mesuplai tegangan pada sistem kelistrikan di mobil.
Selain sebagai pensuplai tegangan, baterai juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan pada
sistem pengisian. Baterai yang digunakan pada jenis - jenis kendaraan mempunyai kapasitas
tegangan dan arus yang berbeda-beda. Namun kebanyakan tegangan yang dibutuhkan untuk
jenis - jenis mobil kecil 12 Volt DC, berbeda dengan bus atau truk - truk besar yang mempunyai
kapasitas tegangan yang lebih besar 24 volt.

Pemilihan baterai harus sesuai dengan kebutuhan arus yang dibutuhkan pada kendaraan kita.
Karena ini akan berdampak terhadap masa pemakaian pada baterai tersebut. Untuk
mengetahui setiap kapasitas dan krakterisktik pada setiap baterai, kita bisa melihatnya pada
kode - kode yang tertera pada bagian atasnya. Kode - kode tersebut menunjukkan kapasitas,
ukuran dan terminal negatif baterai.
Related

 Apa Itu Teknologi Daytime Running Light ( DRL ) Pada Mobil ?


 Fungsi Resistor Dan Jenis - Jenisnya Yang Digunakan Pada Mobil
 Anti Punch Teknologi, Fitur Keselmatan Pada Power Windows
Secara umum, standart pengkodean yang ada pada baterai terbagi menjadi 2 yaitu,

A. Japan Industrial Standard (JIS )


B. Deutsches Institut für Normung (DIN)

Terkhusus pada artikel ini, saya hanya akan membahas kode pada baterai dengan standarat
pengkodean JIS.

1. Kapasitas Baterai dalam AH ( Ampere Hours )


Ini menunjukkan kapasitas arus yang dapat dikeluarkan dalam satu jam. Namun 55 itu bukanlah
kapasitas sesungguhnya yang dikeluarkan oleh baterai, melainkan hanya sebuah kode yang
menunjukkan kapasitas kapasitas AH nya adalah 36. Seperti yang terlihat pada tabel dibawah,
2. Ukuran Lebar X Tinggi Dimensi Baterai ( mm )
Pada kode kedua ini menunjukkan dimesi baterai lebar dan tinggi yang terdiri dari mulai huruf A
sampai H dalam satuan mm.
3. Panjang Baterai ( Cm )
Setelah pada kode kedua tertera lebar dan tingginya, maka pada kode ketiga ini adalah dimensi
panjang baterai. Pada kode tersebut tertera angka 24, maka panjang baterai juga 24 cm.

4. Posisi Terminal
Posisi terminal pada baterai ditunjukkan pada kode terakhir. Maksud kode terminal disini
sebagai patokannya adalah terminal Negatif ( - ). Huruf L menunjukkan bahwa terminal Negatif
baterai berada pada sebelah Kiri, sebaliknya R menunjukkan terminal Ngatif ( - ) berada pada
sebelah kanan. Namun jika pada kode terakhir tidak tertera huru L atau R ( kosong ), maka
posisi terminal baterai berhimpitan. Penjelan pada gambar dibawah,
Contoh Jenis Baterai

Setelah pada artikel diatas anda dapat mengatahui arti dari kode - kode yang terdapat pada
baterai, maka selanjutnya ada sebuah kode yang mengartikan jenis dari baterai itu sendiri.
Awalnya saya juga bingung dengan kode ini, namun sebenarnya ini bukan kode, melainkan
jenis baterai yang nantinya dikonversikan menjadi kode baterai. Bingungkan, .. langsung saja
saya jelaskan.

Pada atas baterai tertera tulisan NS60L, itu adalah jenis baterai bukan kode baterai. Untuk
mengetahui kode baterai dari huruf dan angka tersebut kita harus melihat tabel standar baterai
JIS yang digunakan pada mobil - mobil kecil dan menengah. LIhat tabel dibawah
Dari data tabel diatas dapat kita ketahui bahwa baterai denga jenis NS60 L sama dengan
baterai yang mempunyai kode JIS 46B24L.

Arti kode :
- Tengangan 12 Volt

- Kapasitas Arus 45 AH

- CCA ( Cold Crank Amps ), peringkat yang digunakan dalam industri baterai untuk menentukan
kemampuan baterai untuk menghidupkan mesin dalam suhu dingin.Semakin tinggi nilai
perangkatnya,maka semakin baik.

- Reserve Capacity (RC) adalah peringkat yang sangat penting. Ini adalah jumlah waktu ( menit
) yang digunakan baterai untuk mengisi penuh terisi penuh pada suhu 26 ° C.
Accu (baca : aki) adalah sebuah benda yang tidak asing bagi sebagian orang merupakan.
Pemilik kendaraan otomotif biasanya sangat tau terhadap barang yang satu ini. Banyak merk
yang beredar di pasaran saat ini terutam adalah Yuasa dan GS. Tapi saya tidak akan sharing
tentan merk aki disini.
Meskipun aki banyak beredar dengan berbagai macam merk dan bentuk, pada dasarnya
terdapat dua macam aki yaitu :
1. Aki Basah
2. Aki Kering
Kering dan basah di sini sebenarnya bukan dalam arti sebenarnya. Akan sedikit saya bahas
disini… MENGAPA HANYA SEDIKIT..??? Karena apa yang saya ungkapkan di sini hanya
sedikit bila dibandingkan dengan apa yang diketahui oleh para ahli listrik di luar sana tentang
aki..
Yang akan saya bahas adalah kapasitas penyimpanan listrik pada aki basah. Mengenai
perbedaan aki basah dan kering mungkin lain kali akan saya coba tulis di blog ini..
Oke mari mulai..
Kita mulai dengan gambar aki terlebih dahulu :

Di atas adalah gambar dari sebuah aki. Dalam hal ini yang terlihat adalah aki YUASA Pafecta
NS40. Pada bagian bawahnya ada tulisan yang nampak seperti : 12V 32 Ah. Makna angka
inilah yang akan sedikit saya tulis di sini. Angka ini merupakan kapasitas aki dan berguna bila
kita akan menyambung satu atau lebih peralatan elektronika pada aki, maka kita akan tau
sampai berapa lama aki dapat dipakai dengan peralatan elektronik yang disambung ke aki
tersebut.
Jika kita memiki sebuah sebuah bohlam dengan spesifikasi 12V 0.5A yang kita hidupkan akan
kita pakai untuk menerangi ruangan, kita tentu ingin tau berapa lama bohlam yang kita pakai
dapat hidup dengan menggunakan aki dengan kapasitas 12V 32 Ah..
Mari kita sedikit berhitung. Kapasitas aki sebesar 12 V 32 Ah memiliki makna bahwa aki
tersebut mampu mensuplai listrik dengan tegangan sebesar 12 Volt dan arus sebanyak 32 A
dalam waktu satu jam. Sehingga jika kita memakai peralatan elektronik yang memiliki tegangan
kerja sebesar 12 Volt dan arus 32 A, maka aki hanya dapat dipakai selama 1 jam saja dengan
peralatan elektronik tersebut.
Nah bagaimana dengan bohlam lampu kita yang memiliki tegangan kerja 12 Volt dan arus 0,5
A??? Berapa lama aki dapat dipakai dengan bohlam lampu terebut tersambung ke aki.???
Jawabannya adalah cukup dengan membagi angka 32 Ah pada aki dengan angka 0,5 A pada
bohlam. Hasilnya :
==============
32/0.5 = 64 Jam
==============
Jika bohlam tersebut dipakai hanya sekitar 5 jam saja sehari maka lama pakai aki adalah :
===============
64 jam/5 = 12,8 hari
===============
Sehingga jika semakin banyak peralatan elektronik yang dihubungkan ke aki maka semakin
cepat arus yang tersimpan pada aki akan habis.
Bagaimana jika jumlah konsumsi melebihi kapasitas simpanan arus pada aki???
Misalnya konsumsi arus sebanyak 50A berapa lama arus pada aki akan habis???
Simple, kita hanya tinggal membagi :
32A/50A = 0,64 jam.
Jika dikonversi ke menit :
0,64 x 60 menit = 38 menit

Baterai pada kendaraan merupakan salah sumber listrik yang berguna untuk
mensuplai kebutuhan listrik pada sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan.

Kapasitas listrik yang terdapat di dalam baterai lama-kelamaan akan habis


karena terus-menerus dipakai untuk sistem kelistrikan, contohnya untuk starter,
untuk penerangan lampu utama, untuk sistem klakson, untuk sistem wiper dan
washer, untuk sistem sein atau lampu tanda belok dan lain sebagainya. Oleh
sebab itu baterai harus diisi kembali ketika telah digunakan agar baterai selalu
siap bila akan digunakan.
Pada baterai dilengkapi dengan sistem pengisian menggunakan alternator.
Alternator inilah yang berfungsi untuk mengisi arus listrik baterai ketika mesin
hidup, namun jika kapasitas baterai sudah habis dan tidak bisa lagi digunakan
untuk melakukan starter mesin maka salah satu cara untuk mengatasi hal
tersebut adalah baterai harus dicharger terlebih dahulu agar kapasitas listrik
pada baterai terisi.

Cara mencharger baterai yang jumlahnya hanya satu dan alat charger baterai
hanya satu mungkin mudah dilakukan, namun bagaimana jika baterai yang akan
diisi atau dicharger itu ada beberapa buah dan alat chargernya hanya satu?

Pada artikel ini akan dibahas tentang bagaimana melakukan charger baterai bila
baterai yang akan dicharger jumlahnya lebih dari sau dan alat charger hanya
ada satu unit.

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mencharger baterai tersebut, yaitu
dengan merangkai baterai secara seri dan merangkai baterai secara paralel.

Mencharger baterai secara seri


Ketika akan melakukan penchargeran baterai secara seri maka hal pertama
yang harus diketahui adalah tentang sifat-sifat rangkaian listrik secara seri.

Ketika merangkai baterai secara seri maka tegangan total sama dengan jumlah
tegangan pada tiap-tiap komponen baterai (Vtot = V1 + V2 + V3 dst). Sedangkan
arusnya adalah sama besar (Itot = I1 + I2 + I3 dst).

Misalnya, bila terdapat 5 buah baterai yang masing-masing baterai memiliki


tegangan 1,5 volt dan arusnya sebesar 1.000 mAH. Maka ketika 5 buah baterai
tersebut dirangkai secara seri akan menghasilkan tegangan sebesar :

Vtot = V1 + V2 + V3 + V4 + V5
Vtot = 1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5
Vtot = 7,5 volt
Jadi jika kelima baterai tersebut dirangkai secara seri akan menghasilkan
tegangan sebesar 7,5 volt. Sedangkan arus pada rangkaian tersebut tetap sama
sebesar 1.000 mAH. Dengan kata lain jika baterai dirangkai secara seri maka
tegangannya akan meningkat dan arusnya sama.

Sehingga bila akan melakukan penchargeran pada baterai secara seri maka
perhatikan tegangan baterai. Pada baterai atau accu pada umumnya memiliki
tegangan sebesar 12 volt sehingga bila terdapat 2 buah baterai akan dicharger
menggunakan rangkaian seri maka tegangannya akan bertambah menjadi 24
volt. Untuk lebih jelasnya tentang cara penchargeran baterai secara seri dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :

Mencharger baterai secara paralel


Sama halnya jika akan melakukan penchargeran baterai secara seri, untuk
dapat melakukan penchargeran baterai secara paralel maka harus diketahui
sifat-sifat rangkaian paralel terlebih dahulu.

Ketika merangkai baterai secara paralel maka tegangan total akan sama besar
dengan tegangan tiap-tiap bagian baterai pada rangkaian (Vtot = V1 + V2 + V3
dst).

Sedangkan untuk arus totalnya adalah penjumlahan dari arus pada tiap-tiap
bagian baterai pada rangkaian paralel tersebut (Itot = I1 + I2 + I3 dst).
Misalnya, ada tiga buah baterai dengan tegangan masing-masing baterai
sebesar 1,5 volt dan arusnya 1.000 mAH. Maka jika ketiga baterai tersebut
dirangkai secara paralel maka akan menghasilkan tegangan sebesar :

Vtot = V1 = V2 = V3
Vtot = 1,5 = 1,5 = 1,5 volt

Sehingga tegangan total baterai tersebut akan sama besar dengan tegangan
baterai pada tiap-tiap bagian di dalam rangkaian paralel. Sedangkan arus total
pada rangkaian paralel tersebut adalah :
Itot = I1 + I2 + I3
Itot = 1.000 + 1.000 + 1.000
Itot = 3.000 mAH

Sehingga jika baterai dirangkai secara paralel maka arus total pada rangkaian
tersebut akan meningkat sedangkan tegangannya sama besar.

Sehingga bila melakukan penchargeran dua buah baterai yang memiliki


tegangan sebesar 12 volt maka jika dilakukan secara paralel tegangan baterai
tersebut tetap 12 volt. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini untuk
penchargeran baterai secara paralel :

Anda mungkin juga menyukai