Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

A. Sasaran Pasar Pengguna


B. Keunggulan Produk
C. Gambar Kerja
1) Set AVO meter ke XI
2) Kalibrasikan dengan cara menghubungkan testled (+) dan testlead (-) lalu di set ke angka
nol dengan ohm kalibration knob
3) Lepas baut pada frame / rumah alternator
4) Periksa rotor coil dengan menghubungkan slipring 1 ke yang lain dengan Avo meter
5) Periksa hubungan rotor dengan body dengan menghubungkan teslead (+) ke slipring dan

teslead (-) ke body alternator


6) Ukur diameter slipring dengan menggunakan sigmat
7) Periksa stator dengan menghubungkan kumparan-kumparan stator menggunakan AVO
8) Periksa hubungan stator dengan body
9) Ukur panjang brush dengan sigmat
10) Periksa rectifier/dioda sengan AVO meter
Kutub negatif dihubungkan dengan testlead (-) , teslead (+) dihubungkan

ke kedua diode
Kutub positif /B dihubungkan dengan teslead (+) , testlead (-) dihubungkan ke kedua dioda

Hasil Pemeriksaan

No
1
2

Pemeriksaan
Hasil
Tahanan rotor
0,4
Rotor terhadap hubungan ke Tidak

body
Diameter
slipring

4
5
6

hubungan
32,40 mm
1

Standar : 32,3-32,5 mm
Min

Kondisi
Bagus
Bagus
Bagus

: 32,1 mm

2
Tahanan kumparan2 stator
Hubunga stator dengan body

32.50 mm
0
0,2
Tidak
ada -

Bagus
Bagus
Bagus

Panjang brush

hubungan
18,50 mm
17,16 mm

Bagus
Bagus

1
2

Spesifikasi
3,9 4,1
ada -

Standar : 12,5 mm
Min

: 5,5 mm

Rectifier
1.kutub negatif

Berhubungan

2. kutub positif

Berhubungan

bagus

Kesimpulan

Setelah dilakukan pemeriksaan telah terbukti alternator bisa di pakai


D. Sistematika Kerja ( Proses )

Pemeriksaan alternator
Untuk pemeriksaan alternator ada beberapa tahap yang harus dilakukan

sebagai berikut :
1. Melakukan pemeriksaan awal sebelum dibongkar
a. Cek suara abnormal dan kelonggaran bearing alternator dengan memutar
pully
b. Lakukan pemeriksaan hubungan terminal-terminal pada alternator
1) Memeriksa rotor coil, sikat dan slip ring
Hubungkan Ohm meter (+) dengan terminal F dan (-) dengan
terminal E. Spesifikasi : 3,9 4,1 Ohm (tahanan rotor coil).

Gambar 4.6. Pemeriksaan rotor coil

Sumber : http://tholibs.blogspot.com

2) Memeriksa Dioda positif dan Stator coil


Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal B dan (-) dengan
terminal N. Spesifikasi : Jarum bergerak.
Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal N dan (-) dengan
terminal B. Spesifikasi : Jarum tidak bergerak.

Gambar 4.7. Pemeriksaan dioda positif dan stator coil


3) Pemeriksaan Dioda negatif dan Stator coil
Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal N dan (-) dengan
terminal E. Spesifikasi : Jarum bergerak.
Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal E dan (-) dengan
terminal N. Spesifikasi : Jarum tidak bergerak.

Gambar 4.8. Pemeriksaan dioda negatif dan stator coil

Sumber : htt p://tholibs.blogspot .com

2. Melakukan pemeriksaan komponen alternator a.


Pemeriksaan rotor alternator
1. Pemeriksaan bearing alternator
2. Pemeriksaan kondisi slip ring
3. pemeriksaan rotor coil denagan ohm meter, standar tahanan untuk regulator
mekanik: 3,9-4,2 ohm. dan untuk tahanan dengan IC: 2,8-3,0 ohm.
4. Pemeriksaan hubungan rotor coil dengan bodi, tidak boleh ada hubungan

Gambar 4.9. Pemeriksaan rotor alternator

Sumber : htt p://tholibs.blogspot .com

b. Pemeriksaan stator alternator


Pengetesan hubungan kawat lilitan dari kemungkinan putus atau
terbuka dan pemeriksaan kebocoran kawat ke bodi stator coil

Gambar 4.10. Pemeriksaan stator alternator


c. Pemeriksaan panjang sikat
Ukur panjang sikat, panjang sikat yang menonjol minimal 5,5 mm. Bila
panjang sikat kurang dari standar maka perlu diganti. Cara mengganti sikat :
Keluarkan sikat lama dengan cara memanaskan terminal sikat menggunakan
solder kemudian ganti dengan sikat yang baru. Panjang sikat baru pada alternator
regulator mekanik : 12,5 mm sedangkan alternator IC regulator sepanjang 16,5
mm.

Gambar 4.11. Pemeriksaan sikat alternator


d. Pemeriksaan dioda
Periksa semua dioda menggunakan ohm meter seperti gambar di bawah ini.
1) Pemeriksaan dioda negatif

Gambar 4.12. Pemeriksaan dioda negatif


a) Hubungkan klem positif ohm meter dengan bodi negatif (terminal
negatif) dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan salah satu ujung
stator (seperti gambar a dan b). Jarum ohm meter harus tidak bergerak.

b) Balik posisi, hubungkan klem positif ohm meter dengan salah satu ujung
stator dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan bodi negatif
(terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus bergerak.
e. Pemeriksaan dioda positif
Periksa dioda positif seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.13. Pemeriksaan dioda positif


a) Hubungkan klem negatif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) dan
hubungkan klem positif ohm meter dengan salah satu ujung stator (seperti
gambar a dan b). Jarum ohm meter harus tidak bergerak.
b) Balik posisi, hubungkan klem negatif ohm meter dengan salah satu ujung
stator dan hubungkan klem positif ohm meter dengan bodi negatif
(terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus bergerak.
B. Menganalisis kerusakan alternator
Apabila pada alternator terjadi kerusakan,

maka akan terlihat pada fungsi

baterai dalam menyediakan energi listrik. Pada biasanya, kerusakan tersebut tidak bisa
terlihat secara visual. Maka ada beberapa cara untuk menentukan kerusakan tersebut,
yaitu :
a. Lampu atau sekring sering putus, dapat dilakukan pemeriksaan kabel apakah ada
yang rusak dan terkelupas pada kulit kabel tersebut. Penyebab lainnya adalah
kerusakan pada alternator dan baterai yang menyebabkan alternator dan baterai harus
diganti.
b. Bunyi berisik pada alternator. Periksa belt alternator bila kendor atau retak
maka kencangkan atau ganti. Periksa juga pully dan bearing alternator apakah ada
pully yang bengkok dan bearing rusak, bila rusak harus diganti.

c. Baterai tidak terisi tetapi mesin bisa di starter. Kemungkinan belt alternator
kendor atau aus. Belt harus dikencangkan bila perlu diganti. Periksa juga kabel
alternator kemungkinan terkelupas atau putus, bila terkelupas isolasi kabel tersebut.
Dan juga periksa regulator tegangan, bila rusak harus diganti. Selain itu periksa
juga rectifier/dioda,

apabila solderannya

lepas maka perbaiki dan apabila

rectifier/dioda rusak maka harus diganti, karena rectifier/dioda tidak mampu lagi
untuk menyearahkan arus, sehingga baterai tidak dapat terisi karena arus yang
dihasilkan masih arus bolak-balik.
d. Low charging atau pangisian rendah, penyebabnya adalah brush yang sudah
pendek

sehingga menyebabkan kemagnetan yang terjadi pada kumparan rotor

menjadi kecil dan tegangan yang di keluarkan juga kecil. Maka brush harus
diganti.

E. Alat dan Bahan


Obeng (-) dan (+)
AVO meter
Varnier caliper
Kunci pas 8-9 dan kunci ring 10-11
Alternator
Keselamatan Kerja
:
Memakai baju praktik
Menggunakan alat sesuai fungsi
Bahan dan alat harus lengkap
Hati-hati dalam bekerja

F. Biaya Produksi

Anda mungkin juga menyukai