ke kedua diode
Kutub positif /B dihubungkan dengan teslead (+) , testlead (-) dihubungkan ke kedua dioda
Hasil Pemeriksaan
No
1
2
Pemeriksaan
Hasil
Tahanan rotor
0,4
Rotor terhadap hubungan ke Tidak
body
Diameter
slipring
4
5
6
hubungan
32,40 mm
1
Standar : 32,3-32,5 mm
Min
Kondisi
Bagus
Bagus
Bagus
: 32,1 mm
2
Tahanan kumparan2 stator
Hubunga stator dengan body
32.50 mm
0
0,2
Tidak
ada -
Bagus
Bagus
Bagus
Panjang brush
hubungan
18,50 mm
17,16 mm
Bagus
Bagus
1
2
Spesifikasi
3,9 4,1
ada -
Standar : 12,5 mm
Min
: 5,5 mm
Rectifier
1.kutub negatif
Berhubungan
2. kutub positif
Berhubungan
bagus
Kesimpulan
Pemeriksaan alternator
Untuk pemeriksaan alternator ada beberapa tahap yang harus dilakukan
sebagai berikut :
1. Melakukan pemeriksaan awal sebelum dibongkar
a. Cek suara abnormal dan kelonggaran bearing alternator dengan memutar
pully
b. Lakukan pemeriksaan hubungan terminal-terminal pada alternator
1) Memeriksa rotor coil, sikat dan slip ring
Hubungkan Ohm meter (+) dengan terminal F dan (-) dengan
terminal E. Spesifikasi : 3,9 4,1 Ohm (tahanan rotor coil).
Sumber : http://tholibs.blogspot.com
b) Balik posisi, hubungkan klem positif ohm meter dengan salah satu ujung
stator dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan bodi negatif
(terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus bergerak.
e. Pemeriksaan dioda positif
Periksa dioda positif seperti gambar di bawah ini.
baterai dalam menyediakan energi listrik. Pada biasanya, kerusakan tersebut tidak bisa
terlihat secara visual. Maka ada beberapa cara untuk menentukan kerusakan tersebut,
yaitu :
a. Lampu atau sekring sering putus, dapat dilakukan pemeriksaan kabel apakah ada
yang rusak dan terkelupas pada kulit kabel tersebut. Penyebab lainnya adalah
kerusakan pada alternator dan baterai yang menyebabkan alternator dan baterai harus
diganti.
b. Bunyi berisik pada alternator. Periksa belt alternator bila kendor atau retak
maka kencangkan atau ganti. Periksa juga pully dan bearing alternator apakah ada
pully yang bengkok dan bearing rusak, bila rusak harus diganti.
c. Baterai tidak terisi tetapi mesin bisa di starter. Kemungkinan belt alternator
kendor atau aus. Belt harus dikencangkan bila perlu diganti. Periksa juga kabel
alternator kemungkinan terkelupas atau putus, bila terkelupas isolasi kabel tersebut.
Dan juga periksa regulator tegangan, bila rusak harus diganti. Selain itu periksa
juga rectifier/dioda,
apabila solderannya
rectifier/dioda rusak maka harus diganti, karena rectifier/dioda tidak mampu lagi
untuk menyearahkan arus, sehingga baterai tidak dapat terisi karena arus yang
dihasilkan masih arus bolak-balik.
d. Low charging atau pangisian rendah, penyebabnya adalah brush yang sudah
pendek
menjadi kecil dan tegangan yang di keluarkan juga kecil. Maka brush harus
diganti.
F. Biaya Produksi