Wheel Alignment/Spooring
1. Pengertian
2
2. Tujuan Wheel Align/Spooring
1. Meningkatkan kenyamanan berkendaran
2. Menghemat pemakaian ban
3. Menghemat pemakaian bahan bakar
4. Menghilangkan keausan tidak merata pada ban
5. Agar kendaraan bergerak lurus pada saat roda
kemudi tidak dipegang
6. Pada saat belok, roda kemudi dapat kembali ke
posisi semula
7. Ban tidak berderit pada saat belok
8. Memperbaiki kelurusan roda kemudi
9. Meningkatkan kestabilan berkendara
3
3. Apa yang dilakukan saat Wheel
Alignment
1. Camber
2. Caster
3. Toe
4. KPI (King Pin Inclination)
5. Included Angle
6. Toe out of turn
7. Driving Axis/Thrust Angle
8. Set Back
9. Full Steering Lock 5
4.1 CAMBER
• Definisi :
Kemiringan roda terhadap
garis vertical (tegak lurus) jika
dilihat dari depan kendaraan
• Fungsi :
1. Kemudi menjadi ringan
2. Kemudi menjadi stabil
6
7
Camber Positif (+)
yaitu roda bagian atas miring keluar jika dilihat
dari depan kendaraan
8
Camber Positif (+)
• Perpanjangan garis tengah roda
akan bertemu pada permukaan
jalan “0” sehingga roda akan
cenderung menggelinding
mengelilingi titik “0” (rolling
camber)
• Dengan adanya rolling
camber,gaya untuk memutar
kemudi menjadi ringan
• Camber (+) menyebabkan
pengemudian menjadi ringan
• Penggunaan : hampir semua jenis
kendaraan niaga/penumpang
9
Camber Negatif (-)
yaitu roda bagian atas miring ke dalam jika
dilihat dari depan kendaraan
10
Camber Negatif (-)
• Pada camber negatif jarak titik
kontak terhadap jalan (1)
dengan titik putar kemudi
terhadap jalan (2) makin
jauh,rolling camber mengarah
ke dalam (0)
• Arah rolling camber dan jarak
titik (1) dan (2) menyebabkan
gaya ke samping besar.
• Camber negatif menyebabkan
pengemudian berat
• Penggunaan: pada mobil
kecepatan tinggi/mobil balap
11
Camber Nol (0)
: garis tengah roda sejajar dengan garis vertikal
jika dilihat dari depan kendaraan
12
Camber Nol (0)
• Pada camber 0 rolling
camber tidak ada
• Camber 0 menyebabkan
stabilitas pengemudian
berkurang dan getaran
pada roda kemudi besar
13
Pengaruh Sudut Camber
15
Gambar Contoh
17
4.2 C A S T E R
• Definisi :
– Kemiringan sumbu putar
kemudi (steering axis)
terhadap garis vertical (tegak
lurus) jika dilihat dari samping
kendaraan
Fungsi :
1. Pada saat jalan lurus mobil
tetap stabil lurus walaupun
kemudi dilepas
2. Pada saat belok mobil tidak
mudah slip
18
Caster positif (+), Caster negatif (-),
Caster Nol (0)
19
Caster positif (+)
20
Caster positif (-)
21
Caster Nol “0”
• Tidak ada kemiringan
pada sumbu king pin
terhadap garis tengah
roda vertikal “0”
22
Caster
23
Caster
24
25
26
• Sudut Caster terlalu • Sudut Caster terlalu
Positif : Negatif
28
Toe Nol (0)
• Toe nol adalah roda kiri dan kanan pada posisi paralel
• Jarak A = B
29
Toe in (+)
• Jarak roda depan ( kiri /kanan ) bagian depan lebih pendek daripada
roda depan bagian belakang, jika dilihat dari atas.
• Toe-in : A < B 30
Toe Out (-)
32
1. Sebagai koreksi camber (saat jalan lurus)
35
2. Sebagai koreksi gaya penggerak
• Mobil dengan penggerak roda
belakang
36
• Mobil dengan penggerak roda
depan
39
Keausan ban yang tidak normal karena
Posisi Toe yang tidak sesuai
40
4.4 SAI (Steering Axis Inclanation)
KPI (King Pin Inclanation)
• Definisi
– Kemiringan sumbu putar
kemudi (steering axis)
terhadap garis vertical
(tegak lurus) jika dilihat
dari depan kendaraan.
Fungsi
Mengembalikan sikap/posisi
roda ke posisi lurus dengan
sendirinya setelah
membelok
41
4.5 INCLUDED ANGLE
Definisi :
• Kemiringan sumbu putar
kemudi (steering axis)
terhadap sumbu vertical
ban jika dilihat dari depan
kendaraan
42
0
Included Angle
KPI/SAI
Merupakan gabungan
KPI/SAI dgn. Sudut Camber
43
4.6 Toe-Out on Turns
Definisi
Sudut Toe ban depan kiri dan
kanan pada saat roda
kemudi dibelokkan sebesar
20 derajat
Fungsi
Mengembalikan
sikap/posisi roda ke posisi
lurus dengan sendirinya
setelah membelok
44
4.7 Driving Axiz/Thrust Line
• Sudut yang dibentuk
oleh garis arah gerak
roda roda belakang
(trust line) terhadap
center line
45
+ -
Center Line
Thrust Line Thrust Angle
Sudut yang dibentuk oleh garis arah
gerak roda belakang ( Thrust Line )
terhadap Center Line.
46
4.8 Setback
• Setback adalah ketidak sejajaran pada
axel depan dan axel belakang yang
dinyatakan dengan sudut.
• Setback sering dikarenakan ada
perbedaan caster antara kiri dan kanan.
• Setback menyebabkan roda kemudi
tertarik ke arah roda yang casternya lebih
kecil.
47
Set Back Positif Set Back Negatif
48
4.9 Full Steering Lock
49
DASAR HITUNGAN DATA SPOORING
• 1º = 60’
# Contoh:
1. 2º 20’ = (2 x 60) + 20
= 120 + 20
= 140
2.Kiri = 233’
Kanan = 144’
Version (program) Version CCD Version (target data) Serial number Service
Customer
Company SURABAYA
TOYOTA
Name COROLLA
Vehicle Order
VIN 254200 Operator SUMARLAN
Registration L 1302 JK
Vehicle :
TOYOTA (EU) *E10 - 2WD*others*Production :05.1995 - 07.1998
51
initial Final
Front Axle Target Data
Measurement Measurement
52
initial Final
Front Axle Target Data
Measurement Measurement
53
ISUZU*PANTHER*1996 SERIES
initial Final
Rear Axle Target Data
Measurement Measurement
Total Toe +0" 07' -0" 15' [+0" 00' ] +0" 15'
initial Final
Rear Axle Target Data
Measurement Measurement
Total Toe +0" 03' -0" 30' [+0" 00' ] +0" 30’