Anda di halaman 1dari 19

ELECTRICAL SYSTEM

KELOMPOK 2 OJT

- Muh. Aris Pratama


- Rifqi Reza Rusadi
- Riki Rusendi
- Mohammad Arif R
- Fahmi Taufiqul H
- Arga Nur Adli

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

TAHUN 2020 / 2021


PEMERIKSAAN ALTERNATOR

1. Pemeriksaan Slip Ring


a. Periksa permukaan slip ring apakah kotor. Bersihkan dengan kain yang bersih dan alkohol
b. Ukur diameter slip ring 

Ukuran standar : 24,8 mm 


Ukuran minimum : 33,8 mm
Apabila diamater slip ring lebih kecil dari batas spesifikasinya gantilah slip ring

2. Pemeriksaan Hubungan Stator Coil

  

a. Ukur tahanan rotor coil 


Tahanan rotor coil diukur pada suhu ruangan 20 Derajat celcius

Ukuran standar : 2,45 Ohm 


3. Pemeriksaan Kebocoran Stator Coil dengan Rotor Core  

Periksa hubungan antara slip ring dengan rotor core  yang bermuatan negatif. Jika ada hubungan
diantara keduanya, maka terjadi kebocoran pada toro coil dan harus diganti. 

4. Pemeriksaan Hubungan Stator Coil

Periksa hubungan stator coil pada setiap ujungnya. Harus ada hubungan diantara semuanya, jika
tidak ada hubungan seluruhnya atau sebagian maka stator coil putus dan harus diganti. Standar
nilai hubungan antara terminal N yaitu 0,07 Ohm
5. Pemeriksaan kebocoran Stator Coil dengan Stator Core

Periksa hubungan antara stator coil dengan stator Core. pastikan tidak hubungan diantara
keduanya. Jika ada hubungan, maka terjadi kebocoran pada stator coil dan harus diganti. 

6. Pemeriksaan Panjang  Brush ( Sikat )


Dengan menggunakan penggaris, ukurlah panjang Brush. 
Ukuran standar     : 20 mm 
Ukuran minimum : 6 mm

Ganti brush jika sudah melebihi batas minimum. 

7. Brush Spring
Ukur tekanan Brush spring menggunakan Spring preassure gauge.

8.       Rectifier
Periksa hubungan antar sirkuit diode pada rectifier menggunakan multitester.
9.       Bearing
Periksa bearing dari suara abnormal (kebisingan), kelonggaran, dan macet.

10. Pemeriksaan 3 Diode Positif

Hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan pahami dengan baik. Ikuti langkah pemeriksaan 3
diode positif dibawah ini:

Pemeriksaan 1

Perhatikan gambar dibawah ini:


Gambar 3. Pemeriksaan 1 Diode Positif

Ikuti langkah pemeriksaan dibawah ini:

● Pastikan bawa multimeter adan pada posisi pemeriksaan tahanan Ω (ohm)

● Hubungkan terminal positif Multimeter (kabel warna merah) ke terminal positif (+) rectifier

● Hubungkan terminal negatif Multimeter (kabel warna hitam) ke ujung A, B dan C

● Perhatikan Multimeter selama pemeriksaan. Pastikan bahwa Multimeter menunjukan


kontinyuitas (adanya hubungan/tahanan hingga nilai 0), jika Multimeter tidak menunjukan
kontinyuitas maka rectifier harus diganti.

Pemeriksaan 2

Perhatikan gambar dibawah ini:

Gambar 4. Pemeriksaan 2 Diode Positif


Ikuti langkah pemeriksaan dibawah ini:

● Tukar posisi terminal Multimeter

● Hubungkan terminal negatif Multimeter (kabel warna hitam) ke terminal positif (+) rectifier

● Hubungkan terminal positif Multimeter (kabel warna merah) ke ujung A, B dan C

● Perhatikan Multimeter selama pemeriksaan. Pastikan bahwa Multimeter tidak menunjukan


kontinyuitas (tidak ada hubungan atau nilai tahanan ∞ tak terhingga), jika Multimeter
menunjukan kontinyuitas maka rectifier harus diganti.

11. Pemeriksaan 3 Diode Negatif

Ikuti langkah pemeriksaan 3 diode negatif dibawah ini:

Pemeriksaan 1

Perhatikan gambar dibawah ini:

Gambar 5. Pemeriksaan 1 Diode Negatif

Ikuti langkah pemeriksaan dibawah ini:

● Hubungkan terminal negatif Multimeter (kabel warna hitam) ke terminal negatif (E) rectifier

● Hubungkan terminal positif Multimeter (kabel warna merah) ke ujung A, B dan C


● Perhatikan Multimeter selama pemeriksaan. Pastikan bahwa Multimeter menunjukan
kontinyuitas (adanya hubungan/tahanan hingga nilai 0), jika Multimeter tidak menunjukan
kontinyuitas maka rectifier harus diganti.

Pemeriksaan 2

Perhatikan gambar dibawah ini:

Gambar 6. Pemeriksaan 2 Diode Negatif

Ikuti langkah pemeriksaan dibawah ini:

● Tukar posisi terminal Multimeter

● Hubungkan terminal positif Multimeter (kabel warna merah) ke terminal negatif (E) rectifier

● Hubungkan terminal negatif Multimeter (kabel warna hitam) ke ujung A, B dan C

● Perhatikan Multimeter selama pemeriksaan. Pastikan bahwa Multimeter tidak menunjukan


kontinyuitas (tidak ada hubungan atau nilai tahanan ∞ tak terhingga), jika Multimeter
menunjukan kontinyuitas maka rectifier harus diganti.
TROUBLESHOOTING PADA ALTERNATOR

TROUBLESHOOTING MENGGUNAKAN ANALISIS FISHBONE :

1.    PENGISIAN RENDAH

A.    TALI KIPAS

- KENDOR
Apabila tali kipas terpasang defleksinya terlalu kendor maka putaran yang diteruskan ke
pulley alternator tidak akan sempurna akibatnya kemagnetan pada rotor coil tegangannya akan
dibangkitkan oleh startor kurang kuat karena tegangan yang dihasilkan alternator sangat
dipengaruhi oleh kemagnetan rotor coil dan dan besarnya putaran rotor coil, akibatnya alternator
hanya membangkitkan tegangan dalam jumlah sedikit sehingga pengisianpun rendah.

PENYEBAB : Baud pengikat alternator kendor akibat pengencangan yang kurang. Kemudian
ketegangan tali kipas kurang, maka akan menimbulkan bunyi dan slip.
PENYELESAIAN : Kencangkan baut-baut pengikat dan stel defleksi tali kipas.

B.    ALTERNATOR
- DIODE TERBAKAR (RECTIFIER MENGALAMI GANGUAN)
Apabila salah satu diode ada yang terbakar maka arus dari tegangan yang dibangkitkan
akan tidak tersearahkan sehingga arus tidak bisa dialirkan, akan tetapi jika hanya beberapa diode
yang putus hal tersebut akan mempengaruhi besarnya kecilnya pengisian karena arus hanya
sebagian yang disearahkan.

PENYEBAB  : Diakibatkan karena kemampuan diode sudah menurun atau karena ada arus yang
melebihi kapasitas atau karena terjadi hubungan singkat yang menyebabkan diode terputus.
PENYELESAIAN : Ganti rectifier dengan yang baru.

- STARTOR COIL PUTUS


Apabila kumparan dari startor coil ada yang putus sebagian maka kemagnetan tidak akan
sempurna terjadi pada startor coil akibatnya tegangan yang dibangkitkan akan menjadi rendah.

PENYEBAB : Diakibatkan oleh adanya isolator yang terlepas yang mengkibatkan hubungan
singkat dan menyebabkan satartor coil putus.
PENYELESAIAN : Ganti startor dengan yang baru.

- SLIPRING KOTOR ATAU AUS


Apabila slip ring kotor atau aus maka arus yang dialirkan ke rotor coil tidak akan
sempurna, tetapi hanya sebagian arus yang dapat dialirkan ke rotor coil jumlahnya sangat sedikit
akibatnya kemagnetan pada rotor coil akan kecil sehingga pengisian akan menjadi rendah.

PENYEBAB : Disebabkan oleh serbuk brush yang aus, karena saling bergesekan dengan slip
ring.
PENYELESAIAN : Bersihkan slip ring dari kotoran.

C.    IC REGULATOR

- MIC RUSAK
Apabila rusak  kotor maka kotoran yang mengendap akan menjadi hambatan akibatnya
arus yang mengalir akan sebagian tertahan sehingga arus yang mengalir pada sistem sangat kecil
akibatnya kemagnetan rotor coil juga kecil sehingga tegangan yang dibangkitkan oleh alternator
juga kecil sehingga pengisian menjadi rendah.

D.   BATERAI

- LEMAH
apabila baterai lemah maka arus yang mengalir ke terminal IG kecil sehingga arus yang
masuk ke rotor coil sedikit akibatnya kemagnetan pada rotor coil menjadi kecil, akibatnya
tegangan yang dibangkitkan oleh alternator menjadi kecil dan pengisian menjadi rendah.

PENYEBAB   : Tegangan baterai kurang dari 12 V, Terjadi self discharging, System pengisian
tidsak bekerja, Air uccu kurang, Berat jenis berkurang
PENYELESAIAN   : charging baterai

TERMINAL KOTOR
Apabila terminal baterai kotor maka kotoran yang mengendap akan manjadi hambatan
akibatnya arus yang dialirkan akan terhambat sebagian dan arus yang mengalir ke rotor coil
menjadi sedikit akibatnya kemagnetan rotor coil menjadi kecil, sehingga tegangan yang
dibangkitkan oleh alternator menjadi kecil dan pengisianpun menjadi rendah.

PENYEBAB   : Terdapat air pada terminal karena tidak dibersihkan baik ketika selesai mencuci
maupun ketika melewati jalan yang tergenang sehingga air itu menjadikan terminal berkarat.
Perawatan yang kurang sehingga adanya penumpukan kotoran pada terminal.
PENYELESAIAN   : Bersihkan terminal dengan menggunakan amplas atau dengan kain.

E.    WIRING

- SOCKET KENDOR
Apabila hubungan socket-socket kendor maka arus yang dialirkan tidak dapat sepenuhnya
terhubung akibatnya arus yang mengalir ke rotor coil hanya separuhnya, akibatnya kemagnetan
rotor coil menjadi kecil sehingga tegangan yang dibangkitkan kecil dan pengisianpun menjadi
rendah.

PENYEBAB   : Pemasangan tidak sempurna, Usia socket yang telah lama, Socket pecah
PENYELESAIAN  : Perbaiki dan kencangkan pemasangan socket. Jika keadaan socket tiak lagi
memungkinkan sebaiknya diganti dengan yang baru

- HUBUNGAN KE MASA KURANG


Apabila  hubugan ke masa kurang maka kemagnetan rotor coil kecil, akibatnya tegangan
yang dibangkitkan oleh alternator kecil sehingga arus untuk pengisianpun rendah juga.

PENYEBAB  : konektor longgar  yang mengakibatkan arus yang terhubung ke masa kurang,


Konektor terdapat kotoran yang menyebabkan arus ke masa tertahan.
PENYELESAIAN : Perbaiki dan kencangkan konektor apabila ada kotoran maka bersihkan.

2.    PENGISIAN TERLALU TINGGI


A.    TEGANGAN STANDAR IC REGULATOR PADA ALTERNATOR YANG TERLALU
TINGGI
Apabila tegangan standar IC pada alternator tidak sesuai dengan spesifikasi maka IC tidak
bisa mengatur arus dengan yang di standarkan.

B.    IC REGULATOR RUSAK

- MIC RUSAK (ARUS IG TIDAK ADA)


Apabila MIC rusak atau jebol maka semua sistem tidak dapat bekerja dan arus tidak dapat
dialirkan, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil akibatnya tidak ada kemagnetan
pada rotor coil sehingga alternator tidak dapat membangkitkan tegangan akibatnya tidak akan
terjadi pengisian.

PENYEBAB    : Diakibatkan oleh kelebihan tegangan yang masuk ke MIC, atau MIC terkena


air akibatnya terjadi koslet.
PENYELESAIAN  : Ganti MIC dengan yang baru.
3.    TIDAK ADA PENGISIAN

A.    ALTERNATOR

- ROTOR COIL PUTUS


Meski arus dari baterai diteruskan ke regulator kemudian ke rotor coil, alternator tetap
tidak akan dapat membangkitkan tegangan karena arus yang mengalir tidak dapat diteruskan ke
masa sehingga tidak terjadi kemagnetan pada rotor coil dan teganganpun tidak dapat dihasilkan
dan pengisianpun tidak ada.

PENYEBAB : Diakibatkan karena kurang baik dalam perawatan, kemudian usia pemakaian
yang sudah lama.
PENYELESAIAN : Ganti rotor dengan yang baru.

- STATOR COIL PUTUS


Apabila stator coil putus maka arus yang dibangkitkan tidak dapat dirubah menjadi arus
DC dan arus yang dibangkitkan tidak dapat dialirkan. Sehingga tidak terjadi pengisian pada
baterai.

PENYEBAB : Kurang baik dalam perawatan, usia pemakaian yang sudah lama.
PENYELESAIAN : Ganti stator dengan yang baru.

- BRUSH HABIS
Apabila brush habis maka arus yang dialirkan dari terminal F regulator tidak dapat
diteruskan ke rotor coil sehingga tidak ada arus yang masuk ke rotor coil sehingga kemagnetan
pada rotor coil tidak ada, akibatnya alternator tidak bisa membangkitkan tegangan dan
pengisianpun tidak ada.
PENYEBAB : Diakibatkan oleh usia pemakaian brush yang sudah lama karena brush terus
bergesekan maka lama kelamaan brush akan habis.
PENYELESAIAN : Ganti brush dengan yang baru sesuai dengan ukuran yang dianjurkan.

- DIODE PUTUS
Apabila diode putus maka tegangan yang dibangkitkan tidak dapat dialirkan, sehingga
tidak ada arus yang dihasilkan dari rectifier, akibatnya pengisianpun tidak ada.

 PENYEBAB  : Diakibatkan karena kemampuan diode sudah menurun atau karena ada arus
yang melebihi kapasitas atau karena terjadi hubungan singkat yang menyebabkan diode terputus.
PENYELESAIAN  : Ganti rectifier dengan yang baru.

B.    IC REGULATOR

- MIC RUSAK (ARUS IG TIDAK ADA)


Apabila MIC rusak atau jebol maka semua sistem tidak dapat bekerja dan arus tidak dapat
dialirkan, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil akibatnya tidak ada kemagnetan
pada rotor coil sehingga alternator tidak dapat membangkitkan tegangan akibatnya tidak akan
terjadi pengisian.
PENYEBAB  : Diakibatkan oleh kelebihan tegangan yang masuk ke MIC, atau MIC terkena air
akibatnya terjadi koslet.
PENYELESAIAN   : Ganti MIC dengan yang baru.

C.    TALI KIPAS

- KENDOR
Apabila tali kipas terpasang defleksinya terlalu kendor maka putaran yang diteruskan ke
pulley alternator tidak akan sempurna akibatnya kemagnetan pada rotor coil tidak dapat
dibangkitkan tegangannya oleh startor karena tegangan yang dihasilkan alternator sangat
dipengaruhi oleh kemagnetan rotor coil dan besarnya putaran rotor coil, akibatnya alternator
tidak dapat membangkitkan tegangan sehingga pengisianpun tidak ada.

PENYEBAB :Baud pengikat alternator kendor akibat pengencangan yang kurang. Kemudian


ketegangan tali kipas kurang, maka akan menimbulkan bunyi dan slip.
PENYELESAIAN : Kencangkan baut-baut pengikat dan stel defleksi tali kipas.

- PUTUS
Apabila tali kipas putus sama halnya dengan tali kipas kendor, apabila tali kipas putus
maka tidak ada putaran pada pulley alternator dan rotor coil akibatnya tidak ada tegangan yang
dibangkitkan oleh alternator sehingga pengisian tidak ada.

PENYEBAB  :Usia pemakaian yang telah lama. Penggunaan tali kipas yang terlalu kencang (tali
kipas terlalu kencang).
PENYELESAIAN : Gati tali kipas dengan yang baru.

D.   WIRING

- SOKET ALTERNATOR KENDOR


Apabila soket-soket pada alternator kendor terutama soket terminal F maka tidak akan ada
arus yang mengalir ke rotor coil sehingga rotor coil tidak akan mengalami kemagnetan akibatnya
tidak akan ada tegangan yang dibangkitkan sehingga tidak akan ada pengisian.

PENYEBAB  : Pemasangan tidak sempurna, Usia socket yang telah lama, Socket pecah
PENYELESAIAN: Perbaiki dan kencangkan pemasangan socket, Jika keadaan socket tidak lagi
memungkinkan sebaiknya diganti dengan yang baru

- HUBUNGAN KABEL DARI VOLTAGE KE ALTERNATOR PUTUS


Apabila hubungan dari voltage ke alternator terputus maka maka arus tidak dapat dialirkan
ke alternator dan tidak ada juga arus yang masuk ke rotor coil sehingga tidak akan terjadi
kemagnetan pada rotor coil akibatnya tidak ada tegangan yang dibangkitkan sehingga tidak ada
pengisian.

- SOKET REGULATOR KENDOR


Sama halnya dengan soket alternator kendor, arus tidak dapat dialirkan jika soket pada
regulator juga kendor sehingga tidak ada arus yang masuk ke regulator apabila arus yang masuk
ke regulator tidak ada maka arusyang masuk alternatorpun tidak ada, akibatnya tidak akan ada
tegangan yang dibangkitkan dan pengisian tidak akan terjadi.

PENYEBAB: Pemasangan tidak sempurna. Usia socket yang telah lama Socket pecah
PENYELESAIAN: Perbaiki dan kencangkan pemasangan socket, Jika keadaan socket tiak lagi
memungkinkan sebaiknya diganti dengan yang baru

Anda mungkin juga menyukai