Anda di halaman 1dari 5

CARA MENGUKUR CDI

CDI atau singkatan dari Capasitor Discharge Ignition adalah salah


satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang
memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari
kondensator, guna mencatudaya Kumparan pengapian (ignition coil).
(wikipedia).

Intinya adalah pengapian pada mesin yang menggunakan penyuplai


karburator , sedangkan untuk motor injeksi dinamakan dengan ECU. CDI
pada motor memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya pengapian pada
motor (sebagai pengontrol), CDI pada motor juga memiliki limiter (untuk
standard CDI) dan masa pakainya memiliki jangkah yang lumayan cukup
malam dengan harga mulai ratusan ribu sampai jutaan rupiah , untuk level
racing tentunya bisa sampai jutaan rupiah , tapi performance pada motor
dijamin bisa meningkat.

Jika anda menggunakan CDI imitasi (KW) biasa , maka biasanya dari
pengalaman pengguna lain sangat susah untuk langsam dan juga sedikit
sulit dalam pengaturannya yang tentunya tidak bisa dilihat dengan kasap
mata tetapi bisa dirasakan oleh pengendara dari tenaga motor yang
dikeluarkannya. Untuk cara mengetahui bagaimana sebuah komponen
motor yaitu CDI mengalami kerusakan atau sudah tidak berfungsi maka
bisa menggunakan alat yang namanya avometer , berikut ini 6 tips cara
menguji CDI motor

1. Yang pertamanya tentunya anda harus mempersiapkan alat


avometer yang bisa dibeli di toko elektronik, jika sudah mempunyai
maka bisa disetting pada sinus 200 volt ( usahakan jangan kurang
dan juga jangan terlalu lebih )
2. Selanjutnya anda bisa menghubungkan kabel berwarna merah
avometer yang dihubungkan ke kabel CDI yang menuju koil.
3. Kemudian kabel berwarna hitam avometer dihubungkan ke massa
/body/barang yang dapat menyalurkan arus listrik
4. Selanjutnya anda bisa menyalakan motor dengan menggunakan
starter ataupun kick starter ,jangan lupa untuk melihat avometer
apakah ada arus yang keluar atau tidak
5. jika tidak ada reaksi maksudnya adalah tidak ada arus maka CDI
tersebut sudah mengalami kerusakan , saatnya anda mengganti
yang baru. Dengan catatan arus dari bagian komponen spul dan
pulser ada yang mengalir ke CDI. Jadi sebelum mengganti anda cek
dulu arus tersebut, caranrya sama seperti yang diatas hanya kabel
yang berwarna merah pada avometer dihubungkan ke komponen
sepul yang menuju ke CDI.
6. Jika anda tidak memiliki atau mempunyai avometer , maka bisa
dengan mencoba kabel CDI yang menuju ke bagian koil dengan
melepas kop busi ,lalu anda bisa salurkan ke bagian body besi pada
motor , kemudian di kick starter ( engkol) . Jika bagian kabel yang
menuju ke busi tersebut masih ada percikan api besar maka masih
bisa digunakan ,jika percikan apinya kecil dan mengalami penurunan
performa atau bahkan tidak timbul percikan api sama sekali maka
mau tidak mau harus ganti CDI

CARA MELAKUKAN PENGUKURAN CDI YG TIDAK DIKETAHUI POSISI


TERMINAL PADA SOCKETNYA ( CDI BLANK ) :
MOTOR NF 125 :

Tahap ke – 1 :
Gunakan Skala pengukuran pada Multitester pada skala 1 k ohm.
Kemudian arahkan jarum test lead yang merah (+) kearah kabel CDI yang akan diukur sebagai posisi
yang diam / mantep ditempat.

Sedangkan jarum test lead yang hitam (-) bergerak / diarahkan ke setiap kabel CDI yang lainnnya,
sampai nantinya kita akan menemukan antara kedua kabel yang kita ukur / hubungkan dengan
kondisi tidak ada hubungan ( tidak ada kontinitas ).
Kalau kita sudah mendapatkan yang tidak ada hubungan antara dua kabel yang diukur tersebut (
tergantung ada berapa yang tdk ada hubungan ) berarti kabel yang pada jarum test lead merah (+)
tersebut adalah kabel coil.
Tahap ke - 2 :
Setelah jarum test lead merah (+) tadi kita mengetahui itu adalah coil ( tidak ada kontinitas ), maka
kita balik posisi test lead merah (+) pada kabel tersebut menjadi test lead hitam (-) yang sekaligus
kita fungsikan sebagai masa pengukuran.

Tahap ke - 3 :
Kita arahkan jarum test lead merah (+) kesetiap kabel, yang sekaligus untuk mengetahui posisi
terminal pada CDI berikutnya.
Dengan demikian maka kita nantinya akan menemukan posisi : massa, TSS R, TSS B, Batere ( K K ) ,
dan yang terakhir adalah Pulser.
Yang mana kita mengetahuinya dengan cara menandakan dengan ukuran nilai tahanan yang terkecil
sampai yang terbesar, dengan cara melihat hasil nilai ukuran tahanannnya.
Contoh hasil ukurnya kira – kira :
- Massa = 8 k Ohm
- TSS R = 10 K Ohm
- TSS B = 14 K Ohm
- Batere ( K K ) = 42 K Ohm
- Pulser = 100 K Ohm
1

MOTOR GL PRO NEO TECH / MEGA PRO :

Tahap ke – 1 :
Pada awal pencarian terminal pada kabel pada CDI ini pola awalnya kita harus mencari posisi Coil dan
kabel yang tidak ada nilai tahanannya terlebih dahulu.
Yang mana kalau posisi coil itu adalah : “ dari setiap kabel CDI / terminal yang dihubungkan,
nantinya akan tidak terdapat nilai kontinitas / tidak terhubung “.
Arahkan jarum test lead merah (+) ataupun kebalikannnya yaitu jarum test lead hitam (-) untuk
mencari ( bergerak ).
( Ini bisa kita lakukan dengan bolak – balik diantara jarum test lead pada Multitester ).
Apabila tidak ada hubungan diantara kabel yang kita cari tadi, maka kabel tersebut adalah Coil dan
beberapa kabel kosong pada soket CDI Blank. ( tergantung tinggal ada berapa jumlah kabel yang
tidak ada kontinitasnya ).
Untuk selanjutnya kita pisahkan / tandai yang tidak ada hubungan tersebut terlebih dahulu. Agar kita
bisa mencari posisi terminal pada kabel CDI yang lainnnya.

Tahap ke – 2 :
Mencari kabel yang lainnnya, yaitu : pulser, batere ( k k ), dan yang terakhir adalah massa.
Caranya : Cari hasil nilai ukur yang paling besar kita hubungkan diantara sisa kabel yang lainnya.
Yang mana, dari hasil ukur diantara sisa kabel yang kita ukur maka kita akan mendapatkan nilai
tahanan yang terbesar ( pergerakan jarum multitester akan bergerak sedikit ) itu adalah pada posisi
test lead merah (+) itu adalah pulser, dan test lead hitam (-) itu adalah Kunci kontak.

Tahap ke – 3 :
Setelah kita dapat posisi pulser & K K , dan sekaligus kita pisahkan / tandai, maka sisa kabel yang
belum terukur tersebut adalah : posisi massa CDI tersebut.

Tahap ke – 4 :
Sudah mendapatkan semua posisi kabel tersebut barulah kita tes untuk melihat ada atau tidaknya api
pada kabel sekunder Coil ke masa body motor.
Dengan cara mencoba menghubungkan masing – masing kabel yang tidak ada hubungan ( coil dan
kabel kosong ) tersebut ke kabel body dari primer coil ( hitam / kuning ).

2
REVO ( CUB 100 CC )

Tahap ke – 1 :
Mencari posisi kabel Koil dan kabel kosong, yang mana apabila antara hubungan test lead pada (+)
merah dan (-) hitam pada multitester tidak terdapat hubungan. ( baik dengan cara hubungan bolak-
balik ).

Tahap ke – 2 :
Setelah kita menemukan kabel coil. Kita cari posisi kabel yang lainnnya, yaitu :
Kunci kontak, sepul, fulser, dan masa.

Tahap ke – 3 :
Mencari kunci kontak
Test lead hitam (-) pada posisi satu kabel, jika dihubungkan dengan test lead merah (+) pada kabel
yang lain tidak ada kontinitas (tidak bergerak).

Tahap ke – 4 :
Mencari Sepul
Posisikan tes lead merah ( + ) ke satu kabel. dan teas lead hitam ( - ) ke kabel sisa ( yang lain ).
Pada saat dihubungkan dengan kedua kabel sisa, tidak terdapat hubungan.
Maka kabel pada teas lead merah tersebut adalah sepul.

Tahap ke – 5 :
Setelah kita mendapatkan kabel / posisi sepul kita cari dua kabel sisa, yaitu mencari posisi pulser dan
masa.
Caranya : Posisikan test lead hitam (-) pada satu kabel dan test lead merah (+) ke satu kabel yang
satunya.
Jika hasil pembacaan ukuran nilai tahanannya besar ( jarumnya bergerak lebih sedikit ), maka posisi
kabel yang ada dites lead hitam ( - ) tersebut adalah fulser dan yang kabel di test lead merah ( + )
adalah massa.

Tahap ke – 6 :
Sudah mendapatkan semua posisi kabel tersebut barulah kita tes untuk melihat ada atau tidaknya api
pada kabel sekunder Coil ke masa body motor.
Dengan cara mencoba menghubungkan masing – masing kabel yang tidak ada hubungan ( coil kabel
kosong ) tersebut ke kabel body dari primer coil ( hitam / kuning ).

3
TIGER 2000
Tahap ke - 1 :
Mencari coil.
Cara mencari posisi coil pada CDI Tiger sama dengan langkah mencari di posisi kabel di CDI yang
lain.
Untuk mencari posisi Coil apabila diukur dengan multitester tidak terdapat hubungan ( posisi merah
(+) diam dan teas lead hitam ( - ) ke kabel yang lain Hal ini bisa terjadi tidak adanya hubungan pada
posisi bolak balik.

Tahap ke - 2 :
Setelah kita menemukan kabel koil, kita cari posisi kabel yang lainnya, yaitu :
Kunci kontak, sepul, masa, dan fulser, dan posisi kabel yang kosong.

Tahap ke - 3 :
Mencari kabel kunci kontak (hitam/putih):
Test lead hitan (-) pada posisi satu kabel, jika dihubungkan dengan test lead merah(+) pada kabel
yang lain akan tidak terdapat hubungan ( jarum multitester nya tidak bergerak ). Maka kabel pada
teas lead hitam adalah kunci kontak.

Tahap ke - 4 :
Setelah kita mendapat kabel kunci kontak ( pada tahap ke-3), maka kita mencari posisi terminal pada
kabel sisa, yaitu kita harus mencari : sepul, massa, fulser, dan kabel kosong.

Tahap ke – 5 :
Mencari kabel kosong dan massa.
Untuk Mencari kedua terminal ini dengan cara hubungkan antara satu kabel dengan kabel sisa yang
lain, maka kita akan menemukan dua kabel yang apabila dihubungkan akan mendapatkan hasil ukur
tahanannya 0. maka itulah posisi kabel massa dan kabel kosong.

Tahap ke – 6 :
Mencari sepul dan pulser.
Caranya hubungkan kedua kabel sisa , dan posisikan tes lead merah ( + ) pada satu kabel, dan tes
lead hitam ( - ) pada kabel satunya.
Maka kita akan mendapatkan hasil ukur nilai tahannannya tidak tak terhingga ( jarum testernya tidak
bergerak ).Maka dari kabel tes lead hitam ( - ) adalah terminal sepul, dan tes lead merah ( + ) adalah
pulser.

Anda mungkin juga menyukai