Anda di halaman 1dari 48

2

KOMPONEN SISTEM FUEL INJECTION


MODULATED AIR QUANTITY SENSOR (MAQS)
Gabungan 3 sensor dalam satu panel,
terletak pada throttle body

Intake Air Temperature Sensor

Throttle Position Sensor

Intake Air Pressure Sensor


THROTTLE POSITION SENSOR

Variable
Throttle Resistor
Shaft

Contact
Brush
Tampak bagian dalam

TPS adalah sebuah sensor yang digunakan untuk memonitor posisi dari throttle, yang biasanya
ditempatkan pada poros butterfly throttle, sehingga secara langsung dapat memonitor posisi dari
butterfly throttle.
Sensor ini biasanya adalah sebuah Potensiometer yang dilengkapi dengan variable resistor
THROTTLE POSITION SENSOR
Cara Kerja :

1. ECU memberikan tegangan masuk ke TPS sebesar 5 V


2. TPS memberikan tegangan balik (keluar) ke ECU sesuai perubahan posisi Butterfly Throttle.
3. Dari tegangan keluar inilah ECU dapat mengetahui posisi dari butterfly throttle
4. Jika posisi Throttle tertutup, arus yang mengalir ke ECU sebesar 0.68~1 volt,
Jika posisi Throttle terbuka, arus yang mengalir ke ECU sebesar 4.4~4.5 volt
THROTTLE POSITION SENSOR

Hal yang perlu di perhatikan :

1. Jaga kondisi MAQS dalam keadaan baik


- socket harus terpasang sempurna
- socket harus bebas dari debu, karat & air

2. Jangan melakukan modifikasi pada sistem kelistrikan


(karena akan mempengaruhi INPUT ataupun OUTPUT signal dari dan ke ECU)
THROTTLE POSITION SENSOR

Cara Pengecekan dengan pocket tester :


1. Kondisi socket MAQS terpasang dan nyalakan main switch
2. Ukur tegangan masuk dan keluar TPS menggunakan pocket tester
3. Posisikan tester sesuai warna kabel yang akan diukur dan periksa tegangan standar nya
sesuai tabel dibawah

L Y/L B/L P/W Br/W Kabel bodi

3C1
Warna kabel Nilai Catatan
Ukur tegangan masuk TPS L – B/L 5V

Ukur tegangan keluar TPS Y/L – B/L 4 - 4,5 V Posisi Throttle terbuka
0,4 -1 V Posisi throttle tertutup
THROTTLE POSITION SENSOR

Cara Pengecekan dengan Diagnostic tools:


1. Sambungkan diagnostic tools pada konektor diagnostic di motor
2. Setel pada mode diagnostic dan sesuaikan dengan kode diagnostic TPS (D01)
3. Periksa nilai yang tertera sesuai standar pada tabel dibawah

D01 : 16

3C1
Kode Diagnostic
Nilai Catatan
14 ~ 20 Posisi Throttle tertutup
D01
97 ~ 107 Posisi Throttle terbuka
INTAKE AIR PRESSURE SENSOR

Tampak bagian dalam

Intake Air Pressure Sensor (IAPS) adalah sebuah sensor yang mempunyai fungsi mendeteksi
pressure (tekanan) di intake manifold.
Didalam IAPS terdapat Diaphragm yang akan berubah sesuai dengan perubahan tekanan di intake
manifold. Kemudian perubahan itu akan dikonversikan menjadi sinyal listrik yang akan dikirimkan
ke ECU. Dari electrical signal inilah ECU dapat mengetahui besarnya pressure di intake manifold.
INTAKE AIR PRESSURE SENSOR
Cara Kerja :

Output Voltage (V)


Karakteristik IAPS

4.2 V

1V

13.322 119.990
Pressure (kpa)

1. ECU memberikan tegangan masuk ke IAPS sebesar 5 V


2. IAPS akan memberikan tegangan balik (keluar) ke ECU sesuai perubahan tekanan udara didalam
intake manifold, sehingga ECU dapat mengetahui kondisi tekanan didalam Intake manifold
3. Jika terdapat tekanan tinggi di intake manifold, maka arus mengalir ke ECU sebesar 4,2 volt,
Jika terdapat tekanan rendah di intake manifold, maka arus mengalir ke ECU sebesar 1 volt,
INTAKE AIR PRESSURE SENSOR
Tekanan Intake Manifold

Exhaust TDC Compression TDC


140
Pada sudut crank ini, tekanan
120
udara masuk sama dengan
tekanan atmosfir.
100

80
圧力(kPa)

Atmosphere Pressure
At sea level 60 Kondisi tekanan udara masuk
pada putaran tinggi (beban
40 berat)

20
Kondisi tekanan udara masuk
pada putaran rendah (beban
0
-180 -90 0 90 180 270 360 450 540
rendah)
クランク角度(deg)

Exhaust Valve Intake Valve


Working Angle Working Angle
INTAKE AIR PRESSURE SENSOR

Hal yang perlu di perhatikan :

1. Jangan semprot IAPS dengan udara bertekanan

2. Jangan semprot IAPS dengan additive atau cairan pembersih


yang tidak direkomendasi oleh Yamaha

3. Jangan melepas Air Filter karena akan mempengaruhi


tekanan di intake manifold

4. Lakukan pembersihan Air Filter secara teratur.


Pada periode & kondisi tertentu  GANTI

5. Pastikan tidak ada kebocoran pada intake manifold


INTAKE AIR PRESSURE SENSOR

Cara Pengecekan dengan pocket tester :


1. Kondisi socket MAQS terpasang dan nyalakan main switch
2. Ukur tegangan masuk dan keluar IAPS menggunakan pocket tester
3. Posisikan tester sesuai warna kabel yang akan diukur dan periksa tegangan standar nya
sesuai tabel dibawah

L Y/L B/L P/W Br/W Kabel bodi

3
3C1
Warna kabel Nilai Catatan
Ukur tegangan masuk IAPS L – B/L 5V
Pengujian pada putaran
Ukur tegangan keluar IAPS P/W – B/L 0.8 V – 4.2V
mesin langsam ~ tinggi
INTAKE AIR PRESSURE SENSOR

Cara Pengecekan dengan Diagnostic tools:


1. Sambungkan diagnostic tools pada konektor diagnostic di motor
2. Setel pada mode diagnostic dan sesuaikan dengan kode diagnostic IAPS (D03)
3. Periksa nilai yang tertera sesuai standar pada tabel dibawah

D03 : xx

3C1
Kode Diagnostic
Nilai Catatan
Menunjukkan tekanan Gerakkan throttle gas bersama-
D03 udara masuk an tombol start ditekan
INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR

Tampak bagian dalam

Intake Air Temperature Sensor (IATS) adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur temperature udara
yang mengalir melalui throttle body (intake manifold).
Sensor ini menggunakan “Thermally Sensitive Resistor (TSR)” atau “Thermistor” yaitu sebuah ceramic semi
conductor yang sensitif terhadap perubahan suhu, dimana seiring perubahan suhu, resistansi TSR juga
akan berubah.
INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR
Cara Kerja :

(k)
16

12

0
-20 0 20 40 60 80 (OC)

1. ECU memberikan tegangan masuk ke IATS sebesar 5 V


2. IATS akan memberikan tegangan keluar (balik) ke ECU sesuai perubahan resistan thermistor.
3. Dari tegangan keluar inilah ECU dapat mengetahui kondisi temperatur udara didalam Intake manifold
INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR

Hal yang perlu di perhatikan :

1. Hindari menyentuh sensor IATS


(pergunakan sarung tangan anti-static jika perlu)
INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR

Cara Pengecekan dengan pocket tester :


1. Lepas socket MAQS
2. Ukur tahanan IAPS menggunakan pocket tester
3. Posisikan tester sesuai warna kabel yang akan diukur dan periksa tahanan standar nya
sesuai tabel dibawah

L Y/L B/L P/W Br/W

3C1
Warna kabel Nilai Catatan
Kondisi putaran mesin
Ukur tahanan IATS Br/W – B/L 5.7 – 6.3 KΩ
langsam ~ tinggi
INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR

Cara Pengecekan dengan Diagnostic tools:


1. Sambungkan diagnostic tools pada konektor diagnostic di motor
2. Setel pada mode diagnostic dan sesuaikan dengan kode diagnostic IATS (D05)
3. Periksa nilai yang tertera sesuai standar pada tabel dibawah

D05 : xx

3C1
Kode Diagnostic
Nilai Catatan
Menunjukkan suhu udara Bandingkan nilai di layar
D05 yang masuk dengan suhu udara aktual
CRANKSHAFT POSITION SENSOR









Pick Up Rotor
Teeth
Pick Up Rotor
Pick Up Coil
(Crankshaft Position Sensor)

Crankshaft position sensor adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi posisi sudut
crankshaft. Sensor ini terdiri dari pick up coil dan pick up rotor. Pick up rotor berputar bersamaan
dengan putaran crankshaft dan ketika gigi dari pick up rotor melewati pick up coil maka akan
menghasilkan arus AC (sinyal).
Dari sinyal inilah ECU dapat menentukan posisi sudut crankshaft dan juga putaran mesin (rpm).
CRANKSHAFT POSITION SENSOR
Cara Kerja :

Magnet

Steel Medan magnet


Core

Pick up rotor

Sinyal (arus AC)

1. Pick up rotor berputar sesuai dengan putaran crankshaft


2. Tiap gigi pick up rotor yang mendekati sensor akan menimbulkan perubahan medan magnet pada
sensor
3. Dari perubahan medan magnet ini akan menimbulkan arus AC pada sensor.
4. Arus akan dialirkan ke ECU, sehingga ECU dapat mengetahui posisi crankshaft dan putaran mesin.
CRANKSHAFT POSITION SENSOR
Pola arus yang dihasilkan :

Posisi gigi

30° 30° 30° 60° 30°

Arus AC

Crank position sensor akan mengirimkan arus ke ECU setiap 300 kecuali untuk satu saat tedapat
jeda 600 sehingga dari kondisi ini ECU dapat mengetahui kecepatan putaran mesin
CRANKSHAFT POSITION SENSOR

Hal yang perlu di perhatikan :

1. Hindari cacat pada gigi (teeth) pick up rotor

2. Jaga kondisi kabel sensor dalam keadaan baik


CRANKSHAFT POSITION SENSOR

Cara Pengecekan dengan pocket tester :


1. Ukur tahanan Crankshaft Position sensor menggunakan pocket tester
2. Posisikan tester sesuai warna kabel yang akan diukur dan periksa tahanan standar nya
sesuai tabel dibawah

R W

1 2
3C1
Warna kabel Nilai Catatan
Ukur tahanan CPS R–W 248 – 372 Ω
COOLANT TEMPERATURE SENSOR

Coolant temperature sensor adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin
melalui cairan pendingin mesin. Sensor ini seperti halnya IATS menggunakan thermistor yang akan
berubah resistance nya mengikuti perubahan suhu.

Sinyal dari sensor ini menjadi referensi ECU untuk :


1. Mengetahui temperatur mesin dan menyalakan kipas mesin jika over heat
2. Mengoperasikan FID
3. Mengatur volume bahan bakar yang di injeksi
COOLANT TEMPERATURE SENSOR
Cara Kerja :

(k)
16

12

0
-20 0 20 40 60 80 (OC)

1. ECU memberikan tegangan masuk ke Coolant temperature sensor sebesar 5 V


2. Sensor akan memberikan tegangan keluar (balik) ke ECU sesuai perubahan resistan thermistor
3. Dari tegangan keluar inilah ECU dapat mengetahui kondisi temperatur mesin
COOLANT TEMPERATURE SENSOR

Hal yang perlu di perhatikan :

1. Jangan sampai sensor terbentur atau jatuh.


Jika terjatuh  Ganti sensor
COOLANT TEMPERATURE SENSOR

Cara Pengecekan dengan pocket tester :


1. Rendam sensor dalam air, lalu panaskan hingga 80 0C
2. Ukur tahanan Crankshaft Position sensor menggunakan pocket tester
3. Periksa tahanan standar nya sesuai tabel dibawah

80 0C

3C1
Warna kabel Nilai Catatan

Ukur tahanan Coolant Temp S 310– 326 Ω Diukur pada suhu 80 0C


COOLANT TEMPERATURE SENSOR

Cara Pengecekan dengan Diagnostic tools:


1. Sambungkan diagnostic tools pada konektor diagnostic di motor
2. Setel pada mode diagnostic dan sesuaikan dengan kode diagnostic Coolant Temperature
Sensor (D06)
3. Periksa nilai yang tertera sesuai standar pada tabel dibawah

D06 : xx

3C1
Kode Diagnostic
Nilai Catatan
Bandingkan nilai di layar
D06 Menunjukkan suhu coolant
dengan suhu coolant aktual
LEAN ANGLE SENSOR

Bandul

Lean Angle sensor adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi jika motor terjatuh, lalu
mematikan sistem fuel injeksi motor tersebut.
Saat kondisi normal, sensor akan memberikan arus 1 V ke ECU, tetapi jika motor terjatuh, sensor akan
memberikan arus 4 V.
LEAN ANGLE SENSOR
Cara Kerja :

1. ECU memberikan tegangan masuk ke Lean angle sensor sebesar 5 V


2. Saat kondisi motor tegak, sensor akan memberikan tegangan keluar (balik) ke ECU sebesar 1 V. Begitu
juga saat motor sedang berjalan miring.
3. Saat kondisi motor berhenti dan miring hingga lebih dari 650, sensor akan memberikan tegangan keluar
(balik) ke ECU sebesar 4 V.
3. Saat mendapat tegangan 4 V, ECU akan segera mematikan relay injector dan sistem pengapian.
LEAN ANGLE SENSOR

Hal yang perlu di perhatikan :

1. Dilarang membuka Lean Angle Sensor

2. Dilarang memindahkan posisi Lean Angle Sensor

3. Pastikan konektor Lean Angle Sensor terpasang


sempurna
LEAN ANGLE SENSOR

Cara Pengecekan dengan pocket tester :


1. Pasang Lean angle sensor pada kabel bodi dan nyalakan main switch
2. Ukur tegangan keluar Lean angle sensor menggunakan pocket tester
3. Posisikan tester sesuai warna kabel yang akan diukur dan periksa tegangan standar nya
sesuai tabel dibawah

Y/G B/L

3C1
Warna kabel Nilai Catatan
0,4 – 1,4 V Kemiringan sensor < 65 0C
Ukur tegangan lean angle sensor Y/G – B/L
3,7 – 4,4 V Kemiringan sensor > 65 0C
LEAN ANGLE SENSOR

Cara Pengecekan dengan Diagnostic tools:


1. Sambungkan diagnostic tools pada konektor diagnostic di motor
2. Setel pada mode diagnostic dan sesuaikan dengan kode diagnostic Lean angle sensor
(D08)
3. Periksa nilai yang tertera sesuai standar pada tabel dibawah

D08 : 1.4

3C1
Kode Diagnostic
Nilai Catatan
0,4 – 1,4 V Kemiringan sensor < 65 0C
D08 3,7 – 4,4 V Kemiringan sensor > 65 0C
ENGINE CONTROL UNIT (ECU)

Engine control unit (ECU) merupakan otak dari sistem fuel injection. ECU akan mengontrol kerja
seluruh sistem injeksi berdasarkan data masukan dari sensor-sensor.
Setiap sensor akan memberikan data masukan (input) ke ECU, kemudian ECU memproses data
tersebut dan memerintahkan actuators untuk bekerja.
Tugas utama dari ECU adalah menentukan volume bahan bakar yang harus di injeksi dan Ignition
Timing.
ENGINE CONTROL UNIT (ECU)

Throttle position sensor ECU


Intake air pressure sensor
Intake air temp sensor

Input circuit
Crankshaft position sensor

Injector
Micro
Coolant temperature sensor
computer
Fuel pump

Lean angle sensor


Fast Idle Solenoid
Output circuit

Ignition coil

1. Sensor memberikan sinyal berupa tegangan listrik antara 1 ~ 4 volt ke ECU


2. Didalam ECU terdapat 3 bagian utama, yaitu Input circuit, micro computer, dan output circuit
3. Sinyal dari sensor masuk ke bagian Input circuit untuk dirubah menjadi bahasa komputer
4. Micro computer memproses data dari input circuit, untuk menentukan volume bahan bakar yang harus
di injeksi dan waktu pengapian.
5. Kemudian data di kirim ke bagian output circuit, untuk selanjutnya output circuit mengaktifkan actuators.
FUEL PUMP

Pressure
Regulator

Sender Unit

DC Motor

Fuel Pump berfungsi untuk mensuplai bahan bakar dari fuel tank ke injector dan menjaga tekanan bahan
bakar yang disuplay agar stabil sesuai yang disyaratkan.
Untuk menjaga tekanan bahan bakar agar stabil, maka pada fuel pump terdapat Pressure Regulator.

3C1 fuel pump assy terdiri dari beberapa bagian :


1. DC Motor
2. Pressure regulator
3. Sender unit
FUEL PUMP
Cara Kerja fuel pump :
Ke Injector

Bahan Bakar Impeller Pump casing


Kembali Ke Impeller groove
Fuel Tank

Pressure
Regulator
Inlet Outlet
Fuel
Pump

Inlet
Fuel Pump

1. ECU memberikan sinyal ke relay untuk mengaktifkan fuel pump


2. Motor DC berputar menggerakkan impeler.
3. Bahan bakar terhisap dan mengalir masuk ke dalam hose dan injector
4. Apabila tekanan bahan bakar melebihi 250 kPa, maka pressure regulator akan membuka dan
membocorkan bahan bakar agar tekanannya turun sampai dengan 250 kPa.
FUEL PUMP
Pressure Regulator :

CLOSING OPENING

Outlet

Returning fuel
Seat Pressure
Valve
regulator

Diaphragm
Spring chamber
Spring FUEL PUMP

Fungsi dari Pressure regulator adalah untuk menjaga tekanan bahan bakar di injector, sehingga tidak
mengganggu volume bahan bakar yang diinjeksi.
Cara kerja :
1. Bahan bakar mengalir masuk ke dalam pressure regulator hingga ruang diapragma
2. Jika tekanan bahan bakar melebihi 250 kPa, maka akan mendorong diapragma dan valve hingga
terbuka
3. Bahan bakar pun akan mengalir keluar, tekanan pun turun
FUEL PUMP
Cara Pengecekan fuel pump :

1. Visual Check
- lihat buih bahan bakar yang keluar saat main
switch ON
- atau, dengarkan suara motor fuel pump saat
main switch ON

2. Fuel Pressure Gauge


- Pasangkan fuel pressure gauge seperti gambar
- Putar main switch ON dan tekan tombol starter
- Baca tekanan pada display

Tekanan fuel pump :


250 kPa
INJECTOR

Injector berfungsi untuk mensuplai bahan bakar dengan tekanan yang tinggi ke ruang bakar sesuai dengan
kebutuhan mesin. Injector mensuplai bahan bakar berdasarkan sinyal dari ECU.
Volume bahan bakar yang disemprotkan oleh Injector tergantung dari :
1. Injection Duration
2. Fuel Pressure
INJECTOR
Cara Kerja injector :

Solenoid
Lift
Coil

Ball Needle

Plate Valve Seat

1. ECU memberikan sinyal listrik untuk mengaktifkan solenoid di dalam injector


2. Solenoid aktif dan menimbulkan medan magnet.
3. Medan magnet mengangkat needle, sehingga bahan bakar dapat mengalir keluar melalui lubang
injector
4. ECU memutus sinyal listrik sehingga lubang injector tertutup dan memutus aliran bahan bakar, sesuai
tercapai volume yang dibutuhkan.
INJECTOR

Hal yang perlu di perhatikan :

1. Jaga kondisi battery selalu dalam keadaan prima

2. Gunakan bensin yang bersih dari kotoran.


 Lakukan pembersihan Fuel Tank jika perlu

3. Pastikan coupler terpasang dengan sempurna

4. Jangan lupa memasang seal injector setelah melakukan


pembongkaran
INJECTOR

Cara Pengecekan dengan Diagnostic tools:


1. Sambungkan diagnostic tools pada konektor diagnostic di motor
2. Setel pada mode diagnostic dan sesuaikan dengan kode diagnostic injector (D36)
3. Periksa reaksi/suara yang ditimbulkan Injector saat tombol MODE ditekan

D36 :

3C1
Kode Diagnostic
Reaksi Catatan
Saat “MODE” ditekan,
Periksa dari suara injector
D36 injector akan aktif
yang aktif sebanyak 5 kali
sebanyak 5 kali
FAST IDLE SOLENOID

Fast Idle Solenoid

Throttle body

FID (Fast Idle Solenoid) adalah sebuah aktuator yang berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada
saat temperature mesin masih dalam kondisi dingin. Fungsi FID pada system Fuel Injection hampir sama
dengan fungsi Choke pada system Carburetor.
FAST IDLE SOLENOID
Cara Kerja FID :

Kondisi Panas Kondisi Dingin

Aliran Supply Udara Aliran


Udara Lebih banyak Udara

Valve Close Valve Open


Solenoid OFF Solenoid ON

1. Saat kondisi mesin dingin, ECU mengalirkan listrik ke solenoid FID


2. Solenoid kemudian aktif dan membuka valve sehingga udara mengalir melalui saluran udara
3. Jika temperatur mesin sudah panas, ECU akan memutuskan aliran listrik ke solenoid FID, sehingga
valve akan tertutup dan aliran udara terputus
FAST IDLE SOLENOID

Hal yang perlu di perhatikan :

1. Jangan menghubungkan FID secara langsung kepada


sumber listrik (battery) dalam waktu yang lama

2. Rawat Air Filter secara rutin dari debu agar kondisi


throttle body termasuk FID tetap terjaga kebersihannya

3. Fungsi FID juga dipengaruhi oleh Coolant Temperature


Sensor. Untuk Pengecekan harus dilakukan bersamaan
FAST IDLE SOLENOID

Cara Pengecekan dengan pocket tester :


1. Ukur tahanan Fast Idle solenoid menggunakan pocket tester
2. Posisikan tester sesuai warna kabel yang akan diukur dan periksa tahanan standar nya
sesuai tabel dibawah

Br Y/R

3C1
Warna kabel Nilai Catatan

Ukur tahanan Fast Idle Solenoid Br – Y/R 31,5 – 38,5 


FAST IDLE SOLENOID

Cara Pengecekan dengan Diagnostic tools:


1. Sambungkan diagnostic tools pada konektor diagnostic di motor
2. Setel pada mode diagnostic dan sesuaikan dengan kode diagnostic FID (D54)
3. Periksa reaksi/suara yang ditimbulkan FID saat tombol MODE ditekan

D54 :

3C1
Kode Diagnostic
Reaksi Catatan

Saat “MODE” ditekan, FID Periksa dari suara FID yang


D54 akan aktif sebanyak 5 kali aktif sebanyak 5 kali

Anda mungkin juga menyukai